Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Judul Percobaan : PENGUKURAN DAYA


Nama Praktikan (NPM) : Cahya Andika Salsabila (2015031029)
Nama Asisten (NPM) : Kevin Elvredo Banjar Nahor (1815031031)
Kelompok :3

No Catatan Tanggal TTD

Bandarlampung, 2021

Asisten,

NPM.
LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

I. JUDUL PERCOBAAN

PENGUKURAN DAYA

II. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujun percobaan pada praktikum Pengukuran Daya adalah :

1. Memahami apa yang dimaksud dengan pengukuran daya serta prinsip kerjanya.

2. Memahami cara mengukur daya satu phasa dengan metoda tiga voltmeter dan

tiga amperemeter.

3. Menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan pengukuran daya.

4. Mengetahui pengaruh perubahan tegangan terhadap daya.

5. Mengetahui pengaruh perubahan hambatan terhadap daya.

6. Mengetahui pengaruh perubahan hambatan yang dipadukan dengan kapasitor

dan induktor terhadap daya.


LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

III. TEORI DASAR

Pengukuran daya adalah suatu metode untuk mengetahui besarnya daya / energi

listrik yang digunakan pada rangkaian rangkaian listrik suatu alat elektronik,

pengukuran daya dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Pengukuran Daya pada rangkaian DC (Direct Current)

2. Pengukuran Daya pada rangkaian AC (Alternating Current)

Salah satu metode yang digunakan untuk pengukuran daya yaitu metode volt-

amperemeter, yaitu dengan memasang voltmeter secara paralel dan amperemeter

secara seri.

Dalam sebuah rangkaian listrik,daya didefinisikan sebagai laju energi yang

dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Dalam pengukuran daya,

ada 2 metode yaitu:

1. Metode Pengukuran Daya Secara Tidak Langsung

Ada dua jenis pengukuran daya menggunakan metode pengukuran tak langsung,

ditinjau dari letak kedua alat ukur, yaitu ampermeter dan voltmeter.

Voltmeter dipasang sebelum ampermeter.Voltmeter dipasang setelah

Ampermeter.
LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

2. Metode Pengukuran Daya Secara Langsung

Pengukuran daya listrik secara langsung adalah dengan menggunakan voltmeter.

Namun disini, akan dibahas mengenai penggunaan wattmeter. Wattmeter adalah

instrumen pengukur daya listrik yang pembacaannya dalam satuan watt dimana

merupakan kombinasi voltmeter dan amperemeter. Dalam pengoperasiannya

harus memperhatikan petunjuk yang ada pada manual book atau tabel yang

tertera pada voltmeter.

Proses pengukuran dalam sistem pengukuran listrik merupakan salah satu

prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan

diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan

dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user.

Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi.

Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena setiap kuantitas fisis

mudah dapat diubah kedalam kuantitas elektrik, seperti tegangan, arus, frekuensi,

perputaran dan lain-lainnya. Misalnya : temperatur yang dulu diukur dengan

sebuah termometer air- raksa sekarang dapat diukur dengan thermocople.

Sifat dari pengukuran itu dibagi dalam:

1. Indication, menyatakan, menunjukkan, alat semacam ini tidak tergantung

pada waktu;

2. Recording, mencatat, menyimpan, merekam, alat ini dipergunakan bila

pengukuran berubah dengan perubahan waktu;


LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

3. Integrating, menjumlahkan, alat i ni dipakai bila konsumsi energi elektrik

selama beberapa waktu waktu diperlukan.

Macam-macam alat ukur elektrik itu dapat dikelompokkan berdasarkan pada :

(1). Kuantitas yang diukur :

1. untuk mengukur besaran arus dipakai Ampere meter

2. untuk mengukur besaran tegangan dipakai Volt meter,

3. untuk mengukur besaran resis tans dipakai : ohm meter atau Jembatan

resistans,

4. untuk mengukur besaran daya dipakai Watt meter

5. untuk mengukur besaran energi dipakai Watt-jam meter

6. untuk mengukur besaran frekuensi dipakai Frekuensi meter

7. untuk mengukur besaran faktor kerja dipakai cos. meter

(2). Macamnya arus :

1. Alat-alat dibagi dalam alat ukur Arus Searah, alat ukur Arus

Bolak Balik, alat ukur Arus Searah/ Arus Bolak Balik.

(3). Ketelitian :

Batas ketelitian dari alat ukur merupakan disini dasar pengelompokkannya :

 Ketelitian yang tinggi yang diperlukan untuk penelitian, yaitu kelas : 0,1;

0,2;0,5;  Alat ukur untuk industri : 1;

1,5; 2,5; 5.
LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

Pengukuran Daya Rangkaian AC dapat dilakukan menggunakan kombinasi volt

meter dan amper meter yang dikombinasikan. Secara teori daya rangkaian AC

merupakan daya rata-rata pada rangkaian listrik tersebut. Dalam arus bolak-balik

daya yang ada setiap saat berubah sesuai dengan waktu. Daya dalam arus bolak-

balik merupakan daya rata-ratanya. Jika sedang dalam kondisi steady state, daya

yang ada pada saat itu dirumuskan :

P=V.I

Dimana :

P = merupakan harga daya saat itu,

V = tegangan

I = arus

Jika sinyalnya adalah sinusoidal, maka arus akan tertinggal dengan tegangan

dalam fasanya dengan sudut θ,kemudian :

Sehingga di peroleh:

Daya rata-rata untuk setiap periode adalah:


LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

Dimana V dan I merupakan harga rms dari tegangan dan arus. Cos θ merupakan

faktor daya dari beban. Dari hasil yang diperoleh didapatkan bahwa faktor daya

(cos f) berpengaruh dalam penentuan besarnya daya dalam sirkit AC, ini berarti

bahwa wattmeter harus digunakan dalam pengukuran daya dalam sirkuit AC

sebagai pengganti Ampermeter dan Voltmeter.

Daya arus searah dapat diukur dengan alat pengukur volt dan alat pengukur

ampere, yang dihubungkan seperti diperlihatkan dalam gambar 3.1. Dalam hal ini

maka adalah penting untuk diperhitungkan kerugian-kerugian daya yang terjadi,

oleh adanya alat-alat pengukuran.

(a) (b)

Gambar 3.1. Pengukuran Daya menggunakan Voltmeter dan Amperemeter


LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

Misalkan bahwa bila beban tahanan adalah R, tegangan beban V dan arus beban

adalah I, sedangkan alat-alat pengukur volt dan ampere yang mempunyai tahanan-

tahanan dalamnya Rv dan Ra, menunjukkan Vv dan Ia. Dengan mempergunakan

rangkaian pada gambar 3.1(a), akan didapatkan

Vv = IR + IRa , I a = I

Maka daya yang akan diukur adalah :

W = I 2 R = Vv I a - I a2 Ra

Dan pula dengan cara yang sama dalam (b)

Vv2
W = VI = Vv I a -
Rv

Dalam hal pengukuran arus bolak-balik, bila diketahui tegangan V dan arus I, di

samping itu diketahui pula perbedaan fasa atau faktor daya cos , maka P dihitung

dari VI cos .

Daya satu fasa dapat diukur dengan mempergunakan tiga alat pengukur volt atau

tiga alat pengukur ampere. Gambar 3.2 memperlihatkan cara tiga alat pengukur

volt, sedangkan Gambar 3.3 memperlihatkan metode tiga alat pengukur ampere.
LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

Gambar 3.2 Metode 3 Voltmeter

Gambar 3.3 Metode 3 Ampermeter


LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

Dalam metoda tiga Voltmeter, masing masing alat pengukur volt menunjukkan

V1, V2 dan V3, maka:, maka :

V32 = V12 + V22 + 2VV


1 2Cosf

V2
W = V1 ICosf = V1 Cosf
R

1
= (V32 - V22 - V11 )
2R

Dalam mempergunakan cara tiga alat pengukur ampere maka bila masing-masing

alat pengukur ampere menunjukkan I1, I2, I3, maka :

I 32 = I12 + I 22 + 2 I1 I 2Cosf

W = V1 I1Cosf = I 2 RI1Cosf

R 2
= ( I 3 - I 22 - I11 )
2
LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

IV. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan pada praktikum ini antara lain :

1. Voltmeter 3 buah

2. Amperemeter 3 buah

3. Portable Single Phase Type 2041 2 buah

4. Experimental Transformer 1 buah

5. Multimeter Digital 1 buah

6. Resistor geser 2 buah

7. Kabel Secukupnya
LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

V. RANGKAIAN PERCOBAAN

Adapun Rangkaian Percobaan pada praktikum ini antara lain :

Gambar 5.1 Rangkaian Percobaan Metode amperemeter

Gambar 5.2 Rangkaian Percobaan Metode voltmeter

Gambar 5.3 Rangkaian Percobaan Daya Satu Fasa


LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

VI. PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini antara lain :

Metode 3 Amperemeter

1. Membuat rangkaian seperti gambar 5.1

2. Menetapkan harga R = 125 Ω Z = 125Ω dengan menggunakan multimeter

3. Menetapkan besar sumber V = 2 V, 3 V, 5 V, 7.5 V, 10 V

4. Mengulangi langkah a,b tetapkan Z = 100 Ω, 130 Ω

5. Mencatat A1, A2, A3

Metode 3 Voltmeter

1. Membuat rangkaian seperti gambar 5.2

2. Menetapkan harga R = 125 Ω Z = 125 Ω dengan menggunakan multimeter

3. Menetapkan besar tegangan = 2 V, 3 V, 5 V, 7.5 V, 10 V

4. Mengulangi langkah a,b tetapkan Z = 100 Ω, 130 Ω

5. Mencatat V1, V2, V3cos φ


LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

Metode Daya Satu Fasa

a. Membuat rangkaian seperti gambar 5.3

b. Menetapkan nilai Z dari komponen yang di pakai

c. Menetapkan V = 20 V, 30 V, 40 V, 60 V, 70 V

d. Mencatat A, W
LABORATORIUM Nama :
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM :
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :

DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Supatmi, “Pengaruh Sensor Ldr Terhadap Pengontrolan Lampu,” Maj.

Ilm. UNIKOM, vol. 8, no. 2, pp. 175–180, 2010, [Online]. Available:

http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v08-n02/volume-82-artikel-

5.pdf/pdf/volume-82-artikel-5.pdf.

[2] S. Supatmi, “Pengaruh Sensor Ldr Terhadap Pengontrolan Lampu,” Maj.

Ilm. UNIKOM, vol. 8, no. 2, pp. 175–180, 2010, [Online]. Available:

http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v08-n02/volume-82-artikel-

5.pdf/pdf/volume-82-artikel-5.pdf.

Anda mungkin juga menyukai