Bandarlampung, 2021
Asisten,
NPM.
I. JUDUL PERCOBAAN
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :
PENGUKURAN DAYA
1. Memahami apa yang dimaksud dengan pengukuran daya serta prinsip kerjanya.
2. Memahami cara mengukur daya satu phasa dengan metoda tiga voltmeter dan
tiga amperemeter.
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian
listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt. Arus listrik yang mengalir dalam
kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang berguna, seperti panas (seperti pada
pemanas listrik), cahaya (seperti pada bola lampu), energi kinetic (motor listrik),
dan suara (loudspeaker). Listrik dapat diperoleh dari pembangkit listrik atau
Sedangkan berdasarkan konsep usaha, yang dimaksud dengan daya listrik adalah
singkatnya adalah jumlah energi listrik yang digunakan tiap detik, jadi perumusan
P=E/t ...(3.1)
Dimana :
P: Daya Listrik ( Watt)
E: Energi dengan ( Joule)
t: Waktu dengan (detik)
Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan
listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum
Joule, sesuai nama fisikawan Britania James Joule, yang pertama kali
menunjukkan bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energy mekanik, dan
sebaliknya. Rumus umum digunakan untuk menghitung Daya listrik dalam sebuah
P=VxI
Atau
P = I2R
P = V2/R ....(3.2)
Dimana :
Adapun, Menurut Hukum Ohm V= I.R sehingga peramaan daya juga dapat juga
Hubungan antara daya aktif, daya reaktif, dan daya semu dikenal dengan
Impedansi Z dalam hal ini dapat terdiri dari berbagai jenis beban resistif, induktif,
kapasitif ataupun kombinasi dari ketiga jenis beban sehingga sebuah impedansi Z
yang memiliki karakteristik gabungan dari karakteristik berbagai jenis beban yang
menyusunnya. Yang dimaksud dengan karakteristik beban adalah jenis daya yang
diserapnya, sifat arus dan tegangannya yang bila digabungkan dengan jenis beban
yang berbeda dapat terbentuk karakteristik yang lebih baik maupun lebih buruk
(jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda). Pada pengukuran daya, ada
juga yang dikenal dengan faktor daya, yaitu perbandingan antara daya aktif (Watt)
dengan daya semu (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu.
cosφ=P/S.
Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt) dengan
daya semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya
semu/daya total (lihat gambar 1). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan
sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya
selalu lebih kecil atau sama dengan satu. Secara teoritis, jika seluruh beban daya
yang dipasok oleh perusahaan listrik memiliki faktor daya satu, maka daya
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :
Sehingga, dengan beban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar dari 0,2
hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik menjadi tertekan. Jadi, daya
reaktif (VAR) harus serendah mungkin untuk keluaran kW yang sama dalam
rangka meminimalkan kebutuhan daya total (VA). Faktor Daya / Faktor kerja
menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya semu. Faktor daya yang
rendah merugikan karena mengakibatkan arus beban tinggi. Perbaikan faktor daya
ini menggunakan kapasitor. Daya satu phasa dapat diukur dengan menggunakan
cara tiga alat pengukur volt atau tiga alat pengukur amper. Gambar di bawah ini
memperlihatkan cara tiga alat pengukur volt dan cara tiga alat pengukur amper.
Bila dalam metode tiga alat pengukur volt, masing-masing alat pengukur volt
V2
W = V1 ICosf = V1 Cosf
R
1
= (V32 - V22 - V11 )
2R
Dalam menggunakan cara tiga alat pengukur amper maka bial masing-masing alat
I 32 = I12 + I 22 + 2 I1 I 2Cosf
W = V1 I1Cosf = I 2 RI1Cosf
R 2
= ( I 3 - I 22 - I11 )
2
Selain menggunakan metode tiga Volt meter dan tiga amperemeter, dapat juga
menggunakan metode wattmeter satu fasa. Kumparan arus terdiri dari dua
kumparan menggunakan kawat besaran yang membawa arus beban ditambah arus
untuk kumparan potensial. Gulungan laian menggunakan kawat kecil (tipis) dan
hanya membawa arus kekumparan tegangan. Tetapi arus ini berlawanan dengan
arus di dalam gulungan besar, menyebabkan fluks yang berlawanan dengan fluks
utama. Berarti efek satu dihilangkan dan wattmeter menunjukkan daya yang
sesuai.
1. Voltmeter 3 buah
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :
2. Amperemeter 3 buah
7. Kabel Secukupnya
V. RANGKAIAN PERCOBAAN
Metode 3 Amperemeter
Metode 3 Voltmeter
c. Tetapkan V = 20 V, 30 V, 40 V, 60 V, 70 V
d. Catat A, W
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal :
BESARAN LISTRIK Halaman :
DAFTAR PUSTAKA
Bandung. 2002
[2]. Leon O. Chua. Dkk, “Linear and Nonlnear Circuits.”, McGraw Hills :
Singapore, 1987
[3]. Tipler . Paul A, “Fisika untuk sain , dan teknik”, Erlangga : Jakarta, 1991
[4]. Tim Dosen, “Alat-Alat Ukur Listrik. Penuntun Praktikum Alat-Alat Ukur