Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BERSARAN DAN ALAT UKUR LISTRIK

DISUSUN OLEH:

NAMA :ARIFV Y UGISTIAN

NRP : 132022057

PRODI : TEKNIK ELEKTRO

KELAS/SEMESTER:A/III (TIGA)
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas karunia-Nya berupa
nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa
shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan
kita nantikan kelak..

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan baik itu dalam
materi yang kami bahas, maupun dari pengetikan makalah. Namun, kami telah menyusun
makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami selaku
penulis, dan umumnya bagi para pembaca. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran
konstruktif dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sehingga kedepannya kami mampu
membuat makalah dengan ketentuan yang semestinya.

Palembang,26 oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI 4

BAB I 6

PENDAHULUAN 6

1.1 Latar belakang 6

1.2 Rumusan masalah 6

1.3 Tujuan masalah 7

BAB II 7

PEMBAHASAN 7

2.1.Besaran listrik 7

2.1.1 Pengertian besaran listrik 7

2.1.2 Macam macam,satuan dan simbol besaran listrik 7

2.2 Alat ukur listrik 13

2.2.1 Pengertian alat ukur listrik 13

2.2.2Macam macam dan jenis alat ukur listrik 14

2.2.3 Prinsip kerja alat ukur listrik 15

BAB IIII 17

PENUTUP 17

3.1 Kesimpulan 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendidikan Indonesia memiliki berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang kualitas
pembelajaran siswa contohnya laboratorium fisika. Pada laboratorium fisika terdapat
seperangkat alat praktikum yang dapat digunakan sebagai media belajar fisika. Beberapa alat
yang berada di laboratorium fisika, yaitu multimeter, galvanometer dan osiloskop.

Alat-alat praktikum seperti multimeter, galvanometer dan osiloskop tersebut merupakan


alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran yang berhubungan dengan materi listrik.
Umumnya, alat-alat tersebut kerap digunakan di tingkat perguruan tinggi, walaupun di
tingkat SMP dan SMA juga digunakan pada percobaan tertentu.

Pengukuran menggunakaan multimeter, galvanometer dan osiloskop memerlukan tingkat


ketelitian yang lebih tinggi dan penuh kehati-hatian agar hasil pengukuran yang diperoleh
tepat. Saat melakukan pengukuran menggunakan multimeter, galvanometer dan osiloskop
hendaknya praktikan memperhatikan prosedur-prosedur tertentu agar alat yang digunakan
tetap terjaga kualitasnya.

Umumnya, praktikan tidak memperhatikan prosedur-prosedur tertentu dalam menggunakan


alat-alat praktikum sehingga terjadi kerusakan pada alat yang menyebabkan alat tidak tahan
lama. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca
agar dapat menggunakan peralatan laboratorium dengan baik.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:

 Apa yang dimaksud multimeter, galvanometer dan osiloskop?

 Bagaimana sejarah multimeter, galvanometer dan osiloskop?


 Apa saja fungsi multimeter, galvanometer dan osiloskop?

 Apa saja bagian-bagian dan jenis-jenis multimeter, galvanometer dan osiloskop?

 Bagaimana cara penggunaan multimeter, galvanometer dan osiloskop?

1.3 Tujuan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:

 Mengetahui pengertian multimeter, galvanometer dan osiloskop.

 Mengetahui sejarah multimeter, galvanometer dan osiloskop.

 Mengetahui fungsi multimeter, galvanometer dan osiloskop.

 Mengetahui bagian-bagian dan jenis-jenis multimeter, galvanometer dan osiloskop.

 Mengetahui cara penggunaan multimeter, galvanometer dan osiloskop.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Besaran listrik

2.1.1 Pengertian besaran listrik

Besaran merupakan segala sesuatu yang mampu dijumlah, dinyatakan dengan angka atau
nilai dan semua besaran telah pasti memiliki satuan. Sedangkan besaran listrik ialah besaran
yang ada dalam kelistrikan adalah seperti tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan listrik.

2.1.2 Macam macam,satuan dan simbol besaran listrik

 Jenis jenis besaran listrik


Adapun jenis besaran listrik adalah sebagai berikut:
1. Tegangan Listrik (V)

Tegangan listrik biasa dinotasikan dengan V. Satuan tegangan listrik yakni volt (V).
Tegangan listrik dapat diukur dengan memakai voltmeter atau multimeter. Tegangan listrik
lazimnya diukur dan dibaca dalam satuan volt (V), milivolt (mV), mikrovolt (µV), kilovolt
(kV), atau megavolt (MV).

Gambar Konversi Tegangan Listrik

2. Arus Listrik (I)

Arus listrik umumdinotasikan dengan I. Satuan arus listrik ialah ampere (A). Arus listrik
mengalir dari berpotensi tinggi ke berpeluang rendah atau dari kutub faktual (+) ke kutub
negatif (-). Arus listrik biasa diukur dan dibaca dalam ukuran ampere (A), miliampere (mA),
atau mikroampere (µA). Konversi pembacaan satuan arus listrik mirip konversi pembacaan
satuan tegangan listrik. Arus listrik mampu diukur dengan menggunakan ampermeter atau
multimeter.

Arus listrik dibagi menjadi arus listrik bolak-balik atau biasa diketahui dengan arus
Alternating Current (AC) dan arus listrik searah diketahui dengan arus Direct Current (DC).

Gambar Arus AC dan Arus DC


a. Arus Listrik Bolak-balik (AC)

Arus listrikbolak-balik merupakan arus listrik dengan besar dan arah arus berganti-ubah
secara bolak-bali. Arus AC mengalir bolak-balik dari berpotensi tinggi (+) ke berpeluang
rendah (-) dan dari memiliki potensi rendah (-) ke potensial tinggi (+). Dalam satu detik, arus
AC mengalir secara bolak-balik sebanyak 50 hingga 60 kali. Gelombang listrik pada arus
bolak-balik umumnya digambarkan dalam bentuk sinusoidal, segiempat atau segitiga. Contoh
peggunaan arus bolak-balik adalah pada jaringan PLN dan generator AC. Jika menggunakan
tegangan PLN, besar arus listrik bolak-balik berkisar antara 110volt – 220volt dengan
frekuensi 50 hertz.

b. Arus Listrik Searah (DC)

Arus listrik searah merupakan arus listrik yang bernilai konstan dan mengalir dari
berpotensi tinggi (+) ke memiliki potensi rendah (-). Besar arus listrik searah yang sering
digunakan pada baterai, dinamo arus searah dan aki.

3. Tahanan Listrik (R)

Tahanan listrik (resistance) lazimdinotasikan dengan R. Satuan tahanan listrik adalah ohm
(Ω). Tahanan listrik dipakai untuk mengendalikan besaran arus yang masuk pada rangkaian
listrik. Komponen yang dipakai pada tahanan listrik yaitu resistor, dan dibagi dalam jenis
resistor bernilai tetap (resistor statis) dan resistor bernilai berubah-ubah (variable resistor).
Resistor statis memiliki sebuah nilai tahanan listrik yang tetap. Sedangkan variable resistor
memiliki mempunyai tahanan listrik yang berada pada sebuah rentang jangkauan.

Hubungan antara tegangan listrik (V), arus listrik (I) dan tahanan listrik (R) dinyatakan
selaku berikut.

Tahanan listrik lazimnya diukur dan dibaca dalam satuan ohm (Ω), kiloohm (kΩ) atau
megaohm (MΩ). Konversi pembacaan satuan tahanan listrik seperti pada konversi
pembacaan tegangan listrik dan arus listrik. Tahanan listrik dapat diukur memakai ohmmeter
atau multimeter.
 Contoh Persoalan Listrik

Jika menyalakan lampu menggunakan baterai bertengan V = 1,5 volt dan hambatan listriik R
= 1,8 kΩ lampu menyala redup. Agar lampu menyala terang, ganti nilai R dengan memakai
resistor bernilai dibawah 1,8 kΩ.

Pemasangan Rangkaian Listrik Secara Seri

Gambar Rangkaian Seri

Keterangan :

– Resistor dipasang seri, R total = R1 + R2 + R3


– Nilai arus listrik (I) sama di titik-titik rangkaian
– Tegangan listrik di R1 (V1) berlainan dengan tegangan listrik di R2 (V2) berbeda dengan
tegangan listrik di R3 (V3)
.

Contoh pemasangan rangkaian listrik secara seri yakni pada lampu penerangan jalan.
Pemasangan Rangkaian Listrik Secara Paralel

Gambar Rangkaian Paralel

Keterangan :

– Resistor dipasang paralel, 1/R total =( 1/ R1 ) + ( 1 / R2 )

– Nilai arus listrik (I) di titik-titik rangkaian berlainan, I = I1 + I2

– Tegangan listrik di titik-titik rangkaian sama, V1 = V2 = V3.

Contoh pemasangan rangkaian listrik secara paralel ialah pada lampu rumah.

 Satuan listrik

1. Joule (J)

Adalah satuan dasar untuk kerja atau energi yang didefinisikan sebagai 1 Newton-meter
(1Nm). Penggunaan gaya 1 N yang konstan sepanjang jarak 1 meter akan mengeluarkan
energi 1 Joule. 1 Joule adalah ekivalen dengan 0, 73756 kaki Pound Gaya (ft-lbf). Satuan
Energi lainnya adalah Kalori (Cal), sama dengan 4,1868 Joule, Satuan Termal British (British
Thermal Unit, Btu) yang besarnya sama dengan 1055,1 Joule dan KiloWatt-jam (KiloWatt-
hour, KWh) sama dengan 3,6 X 106 Joule.

2. Watt (W)

Adalah banyaknya kerja yang dilakukan per satuan waktu. Satuan dasar daya adalah Watt
(W) yang didefinisikan sebagai 1 Joule/second. 1 Watt adalah ekivalen dengan 0,7375
ft-lbf/s. Juga ekivalen dengan 1/745,7 daya kuda (Horse Power = HP).

3. Newton (N)

Adalah satuan dasar untuk gaya yang menyatakan gaya yang diperlukan untuk memberikan
percepatan sebesar 1 meter per detik (1m / s2) kepada massa 1 kg. Gaya 1 Newton adalah
ekivalen dengan 0,22481 Pound Gaya (lbf).
 Simbol simbol besaran listrik

Besaran Satuan Simbol


Tegangan Volt V
Arus Listrik Ampere A
Hambatan/Resistansi Ohm Ω
Konduktansi Siemens G
Kapasitansi Farad F
Muatan Listrik Coulomb C
Induktansi Henry H
Daya Listrik Watt W
Impedansi Ohm Ω
Frekuensi Hertz Hz
Energi Joule J

2.2 Alat ukur listrik

2.2.1 Pengertian alat ukur listrik

Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur berbagai parameter listrik
seperti tegangan, arus, resistansi, daya, frekuensi, dan lain sebagainya. Alat ukur listrik sangat
penting dalam berbagai bidang seperti elektronik, industri, dan lingkungan.
Dalam bidang elektronik, alat ukur listrik digunakan untuk memeriksa dan memperbaiki
rangkaian listrik pada peralatan elektronik seperti telepon, televisi, komputer, dan peralatan
lainnya. Dalam industri, alat ukur listrik digunakan untuk mengukur parameter listrik pada
mesin dan peralatan industri seperti generator, motor, dan sistem kontrol otomatis. Sedangkan
dalam lingkungan, alat ukur listrik digunakan untuk mengukur parameter listrik seperti
intensitas cahaya, kebisingan, dan kelembaban.

2.2.2Macam macam dan jenis alat ukur listrik

1. Multimeter Multimeter adalah alat ukur yang umum digunakan untuk mengukur
tegangan, arus, dan resistansi dalam rangkaian listrik. Multimeter memiliki tiga
tombol pengukur yaitu untuk tegangan, arus, dan resistansi. Cara penggunaannya
adalah dengan menghubungkan probe merah ke terminal positif dan probe hitam ke
terminal negatif pada rangkaian listrik yang ingin diukur, kemudian membaca nilai
pengukuran yang ditampilkan pada layar multimeter.

2. Oscilloscope Oscilloscope digunakan untuk mengukur sinyal listrik yang berubah-


ubah dari waktu ke waktu. Oscilloscope memiliki layar yang menampilkan bentuk
gelombang sinyal dan dapat mengukur frekuensi, amplitudo, dan periode gelombang.
Cara penggunaannya adalah dengan menghubungkan probe osiloskop ke rangkaian
listrik dan mengatur pengaturan osiloskop seperti timebase dan scale, kemudian
membaca bentuk gelombang sinyal pada layar osiloskop.

3. Wattmeter Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik yang dihasilkan oleh
rangkaian listrik. Wattmeter biasanya digunakan untuk mengukur daya listrik pada
peralatan rumah tangga dan industri. Cara penggunaannya adalah dengan
menghubungkan wattmeter pada rangkaian listrik dan membaca
nilai daya listrik yang ditampilkan pada layar wattmeter.

4. Tang Ampere Tang ampere adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus
listrik tanpa membuka sirkuit. Cara penggunaannya adalah dengan membuka jaw tang
ampere dan meletakkannya pada kabel sirkuit yang ingin diukur, kemudian membaca
nilai arus listrik yang ditampilkan pada layar tang ampere.

5. Lux Meter Lux meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur intensitas
cahaya dalam suatu ruangan atau lingkungan. Lux meter digunakan untuk mengukur
tingkat penerangan pada ruangan atau lingkungan. Cara penggunaannya adalah
dengan menempatkan probe pada ruangan atau lingkungan yang ingin diukur dan
membaca nilai intensitas cahaya yang ditampilkan pada layar lux meter.

6. pH Meter pH meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur keasaman atau
kebasaan suatu cairan. pH meter biasanya digunakan dalam industri makanan,
farmasi, dan kimia. Cara penggunaannya adalah dengan menyelamkan probe pH
meter pada cairan yang ingin diukur dan membaca nilai pH yang ditampilkan pada
layar pH meter

7. Manometer Manometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan
udara, gas, atau cairan dalam suatu sistem tertutup. Manometer digunakan dalam
berbagai industri seperti industri kimia, pabrik, dan industri mesin. Cara
penggunaannya adalah dengan menghubungkan manometer pada sistem tertutup dan
membaca nilai tekanan yang ditampilkan pada layar manometer.

2.2.3 Prinsip kerja alat ukur listrik

1. Kumparan putar

Alat ukur listrik yang menggunakan prinsip kerja kumparan putar hanya menggunakan daya
listrik dengan nilai yang kecil. Jenis alat ukur kumparan putar hanya dapat dipakai pada
rangkaian listrik arus searah. Pengukuran listrik pada rangkaian listrik arus bolak-balik wajib
memasang penyearah terlebih dahulu. Alat ukur listrik dengan prinsip kumparan putar
mampu mengukur tegangan listrik dalam rentang 0,01 Volt sampai 1000 Volt. Sementara itu,
kemampuan ukur arus listriknya dalam rentang 1,5 × 10 -6 Ampere sampai 100 Ampere. Alat
ukur listrik yang menerapkan prinsip kumparan putar adalah voltmeter, amperemeter, ohm-
meter dan termometer.[3]

2. Termokopel

Alat ukur listrik yang menggunakan prinsip kerja termokopel hanya menggunakan daya
listrik dengan nilai yang kecil. Jenis alat ukur termokopel dapat dipakai pada rangkaian listrik
arus searah maupun rangkaian listrik arus bolak-balik. Alat ukur listrik dengan prinsip
termokopel mampu mengukur tegangan listrik dalam rentang 0,5 Volt sampai 150 Volt.
Sementara itu, kemampuan ukur arus listriknya dalam rentang 0,001 Ampere sampai 10
Ampere. Alat ukur listrik yang menerapkan prinsip termokopel adalah voltmeter,
amperemeter, dan wattmeter.[3]

3. Besi putar

Alat ukur listrik yang menggunakan prinsip kerja besi putar menggunakan daya listrik
dengan nilai yang besar. Jenis alat ukur besi putar dapat dipakai pada rangkaian listrik arus
searah maupun rangkaian listrik arus bolak-balik. Alat ukur listrik dengan prinsip besi putar
mampu mengukur tegangan listrik dalam rentang 10 Volt sampai 1 kiloVolt. Sementara itu,
kemampuan ukur arus listriknya dalam rentang 0,01 Ampere sampai 300 Ampere. Alat ukur
listrik yang menerapkan prinsip besi putar adalah voltmeter dan amperemeter.

4. Elektrostatika

Alat ukur listrik yang menggunakan prinsip kerja elektrostatika hanya menggunakan daya
listrik dengan nilai yang sangat kecil. Jenis alat ukur termostatik dapat dipakai pada
rangkaian listrik arus searah maupun rangkaian listrik arus bolak-balik. Alat ukur listrik
dengan prinsip besi putar mampu mengukur tegangan listrik dalam rentang 10 Volt sampai 5
kiloVolt. Alat ukur listrik yang menerapkan prinsip elektrostatik adalah voltmeter dan
amperemeter.
BAB IIII

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Multitester adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut sebagai VOM (Volt-
Ohm Meter).Pada kehidupan sehari-hari multitester dapat digunakan untuk mengukur
tegangan (Volt meter), hambatan (Ohm meter) maupun arus (Ampere meter).
Multitester meiliki 2 jenis yaitu multitester analog dan digital. multitester digital
dalam hasil pengukuranya lebih baik dari multitester analog, karena hasil pengukuran
dari multitester digital lebih akurat dari pada multitester analog.

 Galvanometer suspensi masih digunakan untuk pengukuran-pengukuran laboratorium


sensitivitas tinggi tertentu, jika keinda-han instrumen bukan merupakan masalah dan
portabilitas bukan menjadi prioritas.

 Prinsip kerja galvanometer suspensi diterapkan sama terhadap jenis instrumen yang
lebih baru, yaitu mekanisme kumparan putar maknet permanen ( PMMC : permanent
magnet moving coil ), Prinsip kerjanya yakni Jika arus mengalir di dalam kumparan,
akan timbul torsi elektromaknetik yang menyebabkan berputarnya kumparan, dan
torsi ini akan diimbangi torsi mekanis dari pegas-pegas pengatur yang diikat pada
kumparan.

 Untuk menyatakan sensitivitas sebuah galvanometer, umumnya digunakan tiga buah


defenisi, yaitu :
 Sensitivitas arus ( current sensitivity )
 Sensitivitas tegangan ( voltage sensitivity )
 Sensitivitas mega-ohm ( megohm sensitivity )
 Sensitivitas balik

 Secara umum fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkaah laku besaran
yang berubah-ubah terhadap waktu yag ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk
sinyal listrik yang sedang kita amati. Terdapat beberapa jenis tegangan gelombang
yang terdapat padaa osiloskop yaitu gelombang sinusoida, gelombang blok,
gelombang gigi gergaji dan gelombang segitiga.

 Cara penggunaan osiloskop adalah pertama pengkalibrasian kemudian menyetel


fokus, intensitas, kemiringan, x position dan y position, setelah probe dikalibrasi
maka dengan menempelkan probe ke terminal tegangan acuan maka akan muncul
tegangan persegi pada layar. Layar osiloskop terbagi atas 8 skala besar arah vertikal
dan 10 kotak dalam arah horizontal.

Anda mungkin juga menyukai