Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI

PERTANIAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energi dan Elektrifikasi Pertanian

Kelompok 5

Oleh
Nama : Deffa Khoirulloh
NIM : 201710201017
Kelas : B
Acara : 2 (Energi Matahari)
Asisten : Muhammad Hamas Firdaus
Dzulfikri

LABORATORIUM ENERGI, OTOMATISASI DAN INSTRUMENTASI


PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi matahari merupakan energi yang dihasilkan dari pancaran panas


sinar matahari. Sebagai salah satu sumber energi yang paling besar di muka bumi,
sinar panas matahari mampu menunjang keberlangsungan hidup seluruh makhluk
hidup. Dapat dikatakan, bahwa panas matahari memberikan manfaat yang cukup
banyak untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, baik untuk kebutuhan jangka
pendek maupun jangka panjang sebagai salah satu energi alternatif. Energi surya
merupakan salah satu energi yang sedang giat dikembangkan saat ini oleh
pemerintah Indonesia karena sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai potensi
energi surya yang cukup besar. Sehingga keberadaan energi surya perlu lebih di
dikembangkan dan ditentukan efisiensinya sebagai alternatif keberadaan energi
tidak terbarukan yang keberadaannya semakin berkurang.
Energi saat ini memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Energi mendukung kegiatan ekonomi nasional dan digunakan sebagai
alat untuk mencapai tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan. Sejauh ini, penopang
utama kebutuhan energi. Potensi energi terbarukan, seperti biomassa, panas bumi,
energi surya, energi air, energi angin, hydro power sampai saat ini belum banyak
dimanfaatkan, akan tetapi potensi energi terbarukan ini sangatlah besar khususnya
di Indonesia. Dari sekian banyak sumber energi terbarukan seperti diatas
penggunaan energi melalui solar cell / sel surya merupakan alternatif yang paling
potensial untuk diterapkan di wilayah Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada praktikum energi matahari adalah sebagai


berikut.

1. Berapa Intensitas Sinar Matahari yang diterima Pada Kabupaten


Jember?
2. Bagaimana dan Berapakah Intensitas Sinar Matahari yang Diterima
Oleh PanelSurya?
3. Berapakah Intensitas Sinar Matahari Yang diterima Selembar Daun?
4. Faktor apa saja yang dapat menghambat banyaknya radiasi ke bumi?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan pada praktikum energi matahari adalah sebagai berikut.

1. Mampu memahami dan mengukur intensitas radiasi sinarmatahari


yang berlokasi di Jember.
2. Mampu menghitung sinar matahari yang diterima oleh panelsurya.
3. Mampu menghitung radiasi matahari yang diterima oleh sehelai daun
yang sudah ditentukan.
4. Mampu memahami faktor apa saja yang dapat menghambat banyaknya
radiasi ke bumi.
1.4 Manfaat

Adapun manfaat pada praktikum energi matahari adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui cara mengukur intensitas radiasi sinarmatahari yang


berlokasi di Jember.
2. Mengetahui perhitungan sinar matahari yang diterima oleh panelsurya.
3. Mengetahui perhitungan menghitung radiasi matahari yang diterima
oleh sehelai daun yang sudah ditentukan.
4. Mengetahui faktor-faktor yang dapat menghambat banyaknya radiasi
ke bumi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Energi Matahari

Energi matahari adalah pancaran cahaya, juga panas dari Matahari yang
dimanfaatkan dengan menggunakan berbagai teknologi. Energi surya adalah
energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini dapat dimanfaatkan
dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik
surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan (Indarto dkk,
2015).
Enegi matahari merupakan sumber dari semua energi di bumi. Manusia,
sebagaimana binatang dan tumbuhan, bergantung pada matahari untuk
mendapatkan kehangatan dan makanan. Namun, manusia juga memanfaatkan
energi matahari dengan berbagai cara. Contohnya, bahan bakal fosil, yaitu sisa
tanaman mati yang terdekomposisi dari ratusan juta tahun yang lalu, yang kita
gunakan untuk menggerakan transportasi dan menghasilkan listrik, pada dasarnya
adalah energi matahari dari berjuta-juta tahun lalu yang tersimpan sejak berjuta
tahun lalu. Begitu pula dengan energi dari biomassa. Biomassa mengubah energi
matahari menjadi bahan bakar yang dapat digunakan untuk menghasilkan panas,
transportasi, atau listrik. Energi angin, yang digunakan selama ratusan tahun
untuk menyediakan energi mekanik untuk transportasi, menggunakan aliran udara
yang dihasilkan oleh udara yang dipanaskan oleh matahari dan rotasi bumi.
2.2 Prinsip Kerja Solar Sel

Secara sederhana prinsip kerja dari solar sel adalah sebagai berikut.
1. Foton yang berasal dari cahaya matahari menumbuk panel surya kemudian
diserap oleh material semikonduktor seperti silikon.
2. Elektron (muatan negatif) terlempar keluar dari atomnya, sehingga
mengalir melalui material semikonduktor untuk menghasilkan listrik.
Muatan positif yang disebut hole (lubang) menuju arah yang berlawanan
dengan elektron pada panel surya silikon.
3. Gabungan/susunan beberapa panel surya mengubah energi surya menjadi
sumber daya listrik DC. Yang kemudian disimpan dengan yang namanya
baterai.
4. Daya listrik DC tidak dapat langsung digunakan pada rangkaian listrik
rumah atau bangunan sehingga harus mengubah daya listriknya dengan
daya listrik AC. Dengan menggunakan konverter inilah maka daya listrik
DCdapat berubah menjadi daya listrik AC sehingga sekarang dapat di
gunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik. (Asmana, 2017)
Proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik pada
solar sel dimungkinkan karena bahan material yang menyusun solar sel berupa
semikonduktor. Lebih tepatnya tersusun atas dua jenis semikonduktor, yakni jenis
n dan jenis p. Semikonduktor jenis n merupakan semikonduktor yang memiliki
kelebihan elektron, sehingga kelebihan muatan negatif, (n = negatif).
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum acara 2 (Energi Matahari) bertempat di ruang Lab


Instrumentasi, Gedung G, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember pada
hari Sabu 16 April 2022 pukul 12.00 – selesai.
3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum acara 2 (Energi
Matahari) yaitu sebagai berikut.
3.2.1 Alat

1. 1 unit solar sel


2. Lampu 6 volt
3. Lampu 12 volt
4. Milimeter Block
3.2.2 Bahan

1. Daun
3.3 Prosedur Kerja Praktikum

Adapun prossedur kerja praktikum acara 2 (Energi Matahari) menghitung


intensitas matahari radiasi surya yaitu sebagai berikut.
1. Menghitung luas solar sel yang digunakan.
2. Menghubungkan lampu dan alat pengukur pada solar sel.
3. Memberikan cahaya matahari tepat pada solar sel.
4. Mencatat data yang diperoleh.
Adapun prossedur kerja praktikum acara 2 (Energi Matahari) menghitung
besarnya luas daun dengan metode transect adalah sebagai berikut.
1. Meletakkan daun diatas kertas milimeter block.
2. Menggambar bentuk daun.
3. Menghitung jumlah persegi yang terdapat pada gambar daun.
4. Menghitung, mencatat dan menentukan hasil data yang diperoleh.
3.3.1 Diagram Alir Praktikum Pengukuran Tegangan dan Arus

Berikut merupakan diagram alir Pengukuran Tegangan dan


Arus.

Mulai

Mempersiapkan
alat dan bahan

Menghitung luas solar sel

Menghubungkan lampu dan alat ukur


lain

Memberikan cahaya matahari yang


tepat

Data pengamatan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir pengukuran tegangan dan arus


3.3.2 Diagram Alir Praktikum Mengukur Luas Daun dengan Metode
Transect
Berikut merupakan diagram alir Pengukuran Luas Daun
dengan Metode Transect.

Mulai

Mempersiapkan
alat dan bahan

Meletakkan daun diatas kertas milimeter


block

Menggambar bentuk daun

Menghitung jumlah persegi pada


gambar daun

Data pengamatan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir pengukuran luas daun dengan metode transect.
BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum Energi Matahari

Berikut merupakan hasil perhitungan radiasi matahari di Jember

4.1.1 Hasil Perhitungan Intensitas Radiasi Matahari di Jember

Nilai rata-rata radiasi matahari (H) dapat dihitung menggunakan


persamaan berikut:
H/Ho = a + b (n’/N)
Keterangan
H = (a + b (n’/N))
a = 0, 25
b = 0,84
n’ = 5
N = (2/15) cos-1 (-tan tan )
 = -8,7 = 23,45 sin ((284 + n)/365)
Praktikum dilakukan tanggal 16 april 2022
N = 106 (terhitung dari 1 januari 2022)
 = 23,45 sin (360(284 + n)/365)
= 23,45 sin (360(284 + 106)/365)
 = 23,45 sin (360(390)/365)
 = 23,45 sin (360 . 1,068)
 = 23,45 sin 384,65
 = 23,45 . 0,98
 = 22,9
Maka:
N = (2/15) cos-1 (-tan -8,7 tan )
N = 0,13 cos-1 (-tan (-8,7) tan (229)
N = 0,13 cos-1 (0,153 x 0,034)
N = 0,13 cos-1 (0,034)
N = 0,13 x 79,295
N = 10,31
Ws dihitung Cos Ws = - tan tan 
Cos Ws = -tan (-8.7) tan (22,9)
Cos Ws = 0,153 x 1,283
Ws = cos-1 (0,196)
Ws = 79,31

Diketahui :
Gsc = 1353 W/m2
N = 10,31
= 22,9
= 4,69
Ws = 79,31
Jadi:
Ho = {(24 x 3600 Gsc)} {1 + 0.033 cos(360.n/365)} {cos cos sin
Ws+ (2 x 3.14 Ws/360) sin sin )}/3.14
H0 = {(24 x 3600 x 1353)} {1+0.033 cos (360.92/365)} {cos (-22,9)
cos (4,69) sin (79,31) + (2 x 3,14 x 79,31/360) sin (-8,7) sin
(4,69)} / 3.14
H0 = {(116.899.200)} {1+ 0.033 x cos (0,61)} {(0,69) x (1) x 1 +
(9,35) (- 1,55) (0,08)} / 3,14
H0 = { (116.899.200)} {(1 + 0,033(0,04)}{ (0,69) + (1,55)(-0,15)
(0,08)}/ 3,14
H0 = { (116.899.200) (0,04132)(0,9786) }/ 3,14 = 102.871.296 / 3,14
= 102.871.296 / 3,14
H0 = 1.472.384 Watt/m2
Maka ;
H = (a + b (n’/N))Ho
H = (0,25 + 0,84(5/11,61)) 1.472.384
H = (0,25 + 0,84(0,43)) 1.472.384
H = ( 0,25 + 0,36) 1.472.384
H = 0.61 x 1.472.384
H = 898.154,24 Watt/m2
4.1.2 Hasil Pengukuran Tegangan dan Arus

Berikut merupakan tabel hasil pengukuran tegangan dan arus praktikum


energi matahari.

Tabel 1.1 hasil pengukuran tegangan dan arus


Pengukuran Lampu 12 Volt seri Lampu 12 Volt paralel
ke Arus Tegangan Daya Arus Tegangan Daya
1 0,01 8,15 0,0815 0,004 8,57 0,0343
2 0,002 8,18 0,0164 0,003 8,57 0,0257
3 0,001 8,19 0,0082 0,004 8,64 0,0346
4 0,002 8,2 0,0164 0,005 8,61 0,0431
5 0,001 8,22 0,0082 0,004 8,54 0,0342
Total 0,016 40,94 0,1307 0,02 42,93 0,1718
Rata-rata 0,0032 8,188 0,0261 0,004 8,586 0,0344

Berdasarkan tabel diatas parameter yang diukur adalah arus, tegangan, dan
daya daya pada rangkaian seri dan paralel. Besarnya data yang diperoleh
dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang berada di tempat tersebut,
sehingga semakin besar intensitas cahaya matahari yang diperoleh maka nilainya
semakin tinggi. Menurut Yuliananda (2015), bila intensitas matahari rendah maka
daya yangdihasilkan rendah, begitupun sebaliknya jika intensitas matahari tinggi,
maka dayayang dihasilkan akan bernilai tinggi.

4.1.3 Hasil Perhitungan Intensitas Radiasi Matahari pada Solar Sel

Berikut merupakan perhitungan intesitas radiasi matahari pada solar sel

Luas solar sel = 83,5 cm x 64 cm = 5.344 cm²


Luas solar sel = 5.344 cm²
Luas solar sel = 0,55344 m²
Total radiasi yang diterima solar sel:
= H x solar sel
= 19.984.551,1 x 0,5344
= 10.679.744,1078 Watt/ m²
4.1.4 Hasil Perhitungan Luas Daun Menggunakan Metode Transect

Berikut merupakan perhitungan luas daun dengan menggunakan metode


Transect:

a = Jumlah panjang garis yang dicetak tebal dalam satuan cm:


Absis 1 = 8,5 cm
Absis 2 = 12,5 cm
Absis 3 = 15 cm
Absis 4 = 13 cm
Absis 5 = 10,2 cm
Total panjang absis a : 56,3 cm
b = Jumlah panjang garis yang membujur dalam satuan cm:
Absis 1 = 16 cm
Absis 2 = 16 cm
Absis 3 = 16 cm
Absis 4 = 16 cm
Absis 5 = 16 cm
Total panjang absis b : 80 cm
Luas persegi empat yang dibatasi koordinat: (0,1) (6,1) (6,16) (0,16)
L segi empat = 6 x 16 = 96 cm²
Luas daun = (a/b) x luas segi empat transect
Luas daun = 56,3/80×96
= 6,756 m²
4.2 Intensitas Energi Matahari di Jember

Intensitas radiasi matahari merupakan jumlah energi yang diterima oleh


suatu permukaan per satuan luas dan per satuan waktu. Dengan adanya satuan
waktu berarti dalam pengukuran ini termasuk pula lama penyinaran atau lama
matahari bersinar dalam satu hari. Berdasarkan hasil data perhitungan diatas
didapatkan hasil intesitas matahari sebesar 898.154,24 Watt/m2. Radiasi Matahari
yang sampai ke permukaan bumi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Posisi
Matahari dan kedudukan wilayah di permukaan Bumi berpengaruh terhadap
potensi radiasi Matahari di suatu wilayah (Rifai et al., 2014). Radiasi Matahari
akan mengalami hambatan yang disebabkan oleh partikel-partikel yang ada di
atmosfer.

4.3 Intensitas Energi Matahari yang Diterima Solar Sel

Dari hasil praktikum didapatkan hasil matahari yang diterima solar yakni
sebesar 10.679.744 Watt/ m². Menurut Anhar dkk (2017) Panel surya merupakan
alat yang mampu mengubah energi matahari menjadi energi listrik Panel surya
merupakan semikonduktor yang memiliki permukaan luas. Kinerja dari panel
surya dipengaruhi oleh beberapa faktor ialah iradian, suhu dan kecepatan angin
(Tiyas, 2020).

4.4 Intensitas Energi Matahari yang Diterima Daun

Berdasarkan hasil perhitungan energi matahari pada daun luaasnya sebesar


6,756 m². Semakin besar luas bentuk daun maka intensitas matahari yang diserap
oleh daun juga semakin banyak. Faktor luar yang mempengaruhi nilai data yang
diperoleh yaitu intensitas cahaya ditempat penelitian, semakin besar intensitas
cahaya matahari ditempat tersebut maka semakin besar intensitas cahaya
matahari yang diterima oleh daun.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu


sebagai berikut.
1. Besarnya energi radiasi matahari yang diterima di daerah Jember pada
daun seluas 67,56 cm² adalah 6,756 m²
2. Intensitas radiasi matahari yang diterima di suatu tempat tidak konstan
sepenjang hari.
3. Sel surya atau fotovoltaik merupakan divais yang mampu
mengkonversilangsung cahaya matahari menjadi listrik. Bagian-bagian
sel surya terdiridari substrat (metal backing ), material semikonduktor,
kontak metal,lapisan antireflektif, dan enkapsulasi (cover glass).
4. Aplikasi sel surya dalam pertanian, yaitu rumah pengering,
kompormatahari, greenhouse, distilasi air, pembangkit listrik, dan
pemanasan air.
5. Karakteristik sel surya sangat ditentukan oleh intensitas cahaya yang
jatuh pada permukaan sel. Semakin banyak intensitas cahaya yang men
genai permukaan sel surya maka arus yang dihasilkan akan semakin
besar.
5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dapat diambil saran yaitu sebagai berikut.


Untuk menanggulangi energi fosil yang semakin menipis, maka
dianjurkanmenggunakan energi alternatif salah satunya yaitu menggunakan tenaga
matahariuntuk kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Asmana, M. S., Abdullah, S. H., & Putra, G. M. D. (2017). Analisis keseragaman


aspek fertigasi pada desain sistem hidroponik dengan perlakuan
kemiringan talang. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 5(1),
303-315.

Indarto, B. (2015). Pengukuran Ketinggian Permukaan Air Sungai menggunakan


Prinsip Tekanan Berbasis Mikrokontroler ATMega328. JFA (Jurnal
Fisika dan Aplikasinya), 11(3), 120-126.
Rifai, L. D., Tongkukut, S. H., & Raharjo, S. S. (2014). Analisis intensitas radiasi
matahari di Manado dan maros. Jurnal MIPA, 3(1), 49-52.

Tiyas, P. K., & Widyartono, M. (2020). Pengaruh Efek Suhu Terhadap Kinerja
Panel Surya. Jurnal Teknik Elektro, 9(1).

Yuliananda, S., Sarya, G., & Hastijanti, R. R. (2015). Pengaruh perubahan


intensitas matahari terhadap daya keluaran panel surya. JPM17: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 1(02).

Anda mungkin juga menyukai