Anda di halaman 1dari 3

Jurnal RBL SMAN 3 Bandung, Mei, 2022, Vol 12 tahun 2022

http://rbl.sman3bandung.com

PEMANFAATAN FRESNEL DALAM MENGKONVERSI ENERGI


TERMAL ALAMI DENGAN BANTUAN RADIASI CAHAYA
MATAHARI YANG DI FOKUSKAN MENJADI ENERGI LISTRIK

Dhymas Ananda Ariyanto Putro, Fakhra Ozora Himmatana, Hafiz Ghaisan Dhiaurrahman, Muhammad
Avignam Al Hadian, Ratu Salma Razakkiyah Aulia, Diana Susyari Mardijanti, Yattini Prawiro

SMA Negeri 3, Bandung


ghaisandhi@gmail.com

(Silakan baca semua informasi yang diberikan dalam Template ini dengan hati-hati sebelum mulai mengetik.
Jurnal ini harus berisi maksimal 8 Gambar dan/Tabel. Silakan gunakan Times New Roman dengan ukuran
font 10)

ABSTRAK

Matahari adalah sumber energi terbesar dan terbarukan yang ada di tata surya. Energi surya adalah energi
dapat menjadi sumber energi yang paling dibutuhkan di era modern ini, pengembangan dan pemanfaatan
energi surya dapat dijadikan sebagai sumber energi utama. Energi panas matahari berupa radiasi dari
matahari. Radiasi matahari ini berupa foton. Meskipun energi matahari hanya 30% yang mencapai bumi,
energi yang terpancar selama 30 menit saja mampu memenuhi kebutuhan energi di bumi selama setahun
(Kalogirou, 2004). Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa mendapat paling banyak energi matahari,
namun begitu pemanfaatan energi matahari di Indonesia sendiri belum maksimal. Kebanyakan penggunaan
energi di sektor rumah tangga menggunakan bahan bakar gas atau LPG.
Oleh karena itu, peneliti akan melakukan percobaan membandingkan energi listrik yang didapat dari
panel surya yang secara langsung oleh sinar matahari dengan yang melalui Fresnel terlebih dahulu. Yang
dimana, Fresnel dapat memfokuskan cahaya ke satu titik tertentu.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan tujuan pemanfaatan
Fresnel terhadap panel surya sehingga dapat mengkonversi energi cahaya ke energi listrik lebih efisien. Jenis
instrumen yang diterapkan peneliti adalah jenis observasi dengan teknik pengumpulan data berupa kajian
pustaka dan eksperimen.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tegangan listrik dari panel surya yang memakai Fresnel lebih besar
dari yang tanpa Fresnel. Dengan demikian Fresnel memang mempengaruhi besarnya tegangan listrik dari
panel surya. Percobaan peneliti dapat dikatakan berhasil sesuai keinginan
Kata kunci : Foton, Garis khatulistiwa, Tegangan listrik, Panel surya

1. PENDAHULUAN sesungguhnya belum mendapatkan akses energi


modern secara baik disebabkan karena kondisi
Energi matahari merupakan salah satu sumber geografis wilayah dan pembangunan infrastruktur
energi terbarukan yang paling menjanjikan dimana yang minim. Dengan kondisi tersebut di atas maka
telah tersedia hampir di semua negara berkembang penggunaan energi termal matahari sebagai
termasuk Indonesia. Secara umum di Indonesia sumber energi alternatif sangat diperlukan. Sampai
terdapat empat sektor utama pengguna energi saat ini, sumber energi yang digunakan sebagian
terbesar, yaitu sektor rumah tangga, komersial, besar masih berasal dari fosil, yaitu minyak bumi
industri dan transportasi. Berdasarkan Laporan sebesar 46,9%, batu bara sebanyak 26,4% dan gas
ESDM pada tahun 2011 (KEDM,[5]) konsumsi alam sebesar 21,9%. Sementara tenaga air (hidro)
energi (non biomassa) terbesar adalah sektor dan energi terbarukan lainnya hanya sekitar 4,8%
industri sebesar 44,2%, sektor transportasi 40,6%, dari total sumber daya energi yang termanfaatkan
sektor rumah tangga sebesar 11,4% dan sektor (http://konservasienergiindonesia.info/energy/indo
komersial sebesar 3,7%. Sedangkan penggunaan nesia).
energi biomassa terbesar adalah pada sektor Potensi energi surya yang begitu luar biasa
industri dan rumah tangga yaitu masing masing besarnya, masih belum maksimal pemanfaatannya
sebesar 41% dan 29%. Besarnya penggunaan di Indonesia. Indonesia terletak di garis
biomassa di rumah tangga mengindikasikan bahwa khatulistiwa, sehingga Indonesia mempunyai
masih banyak dari masyarakat di Indonesia yang sumber energi surya yang berlimpah dengan

1
Jurnal RBL SMAN 3 Bandung, Mei, 2021, Vol 11 tahun 2021

intensitas radiasi matahari rata-rata sekitar 4,8 Panel surya yang kami buat adalah panel
kWh/m2 per hari di seluruh wilayahnya. Indonesia surya sederhana. Alat ini merupakan
mempunyai cuaca kondisi cerah pertahun komponen utama dalam penelitian ini
(sunshine hours annually) adalah sekitar 2975 jam karena dibutuhkan untuk
atau 124 hari sedangkan rata-rata lamanya mengkonversikan energi cahaya matahari
penyinaran sekitar 8,2 jam per hari. (sumber: ke energi listrik. 
http://www.indonesia.climatemps.com). Letak 2.3.3 Pengambilan data
geografis tersebut memungkinkan sinar matahari Data yang akan dijadikan variabel
dapat optimal diterima di hampir seluruh Indonesia adalah tegangan listrik yang telah
sepanjang tahun. dikonversikan oleh panel surya tanpa dan
2. METODOLOGI dengan melalui Fresnel. Untuk
memperoleh data tersebut, peneliti akan
Peneliti memakai metode kuantitatif pada merangkai panel surya dengan alat lain,
penelitian ini. Peneliti ingin memaksimalkan yaitu solar charger controller, voltmeter
energi cahaya matahari yang akan dikonversikan aki, dan aki kering 6V agar dapat
ke energi listrik melalui panel surya dengan menghitung berapa besar energi yang
Fresnel. Peneliti akan merancang panel surya dikonversikan. Voltmeter aki
sederhana dengan alat-alat yang sudah disiapkan. diperuntukkan penampil tegangan listrik.
Setelah itu peneliti akan mengambil data energi Peneliti mengambil data di salah satu
listrik yang dikonversikan dengan atau tanpa pekarangan peneliti pada pagi hingga
Fresnel di salah satu rumah peneliti. Data tersebut siang hari. Data yang diambil berupa
kemudian akan peneliti gunakan sebagai suhu saat itu dan tegangan listrik yang
pembanding seberapa pengaruhnya Fresnel pada didapat.
pengkonversian energi cahaya matahari ke energi 2.3.4 Pengolahan data
listrik melalui panel surya dengan Fresnel. Data yang telah didapat akan di input ke
dalam tabel excel. Tabel excel yang
2.1 Populasi dan sampel diperoleh akan menjadi acuan kami
dalam tujuan penelitian ini, yaitu
2.1.1 Beberapa populasi yang peneliti pakai pada membandingkan energi listrik yang
penelitian ini adalah Fresnel, sinar didapat dari panel surya yang secara
matahari, dan tegangan listrik. Lalu, langsung oleh sinar matahari dengan
beberapa sampel yang kita pakai pada yang melalui Fresnel terlebih dahulu.
penelitian ini adalah Fresnel ukuran 2.3.5 Langkah kerja
OD240 dengan ketebalan 2.5 MM, sinar Langkah kerja penelitian sebagai berikut:
matahari dengan suhu Bandung, dan 1. Membagi slocable menjadi 3
tegangan listrik yang ingin dicapai.. bagian
2. Memperhatikan bagian positif
2.2 Instrumen Peneletian dan negatif slocable
3. Panel surya dihubungkan
2.2.1 Instrumen penelitian yang digunakan pada dengan solar charger controller
penelitian ini adalah sebagai berikut, Fresnel, menggunakan slocable
slocable, solar charge controller, voltmeter aki, 4. Panel surya dihubungkan
dan aki kering 6V. dengan voltmeter aki
menggunakan slocable
2.3 Prosedur Penelitian 5. Solar charger controller
dihubungkan dengan aki kering
2.3.1 Studi literatur 6V menggunakan slocable
Penelitian terlebih dahulu diawali dengan 6. Panel surya ditempatkan di
pengumpulan informasi yang berkaitan tempat yang terkena sinar
dengan penelitian ini dari jurnal ilmiah, matahari
text books, dan webpage Internet. 7. Mendata tegangan listrik yang
Informasi berupa pengenalan Fresnel dan didapat dengan atau tanpa
cara pemasangan panel surya sederhana; Fresnel di suhu pada antara jam
yang sudah dilengkapi, alat yang 09.00 WIB sampai 10.00 WIB
dibutuhkan, cara mengetahui berapa dan antara jam 12.00 WIB
besar energi yang dikonversikan (energi sampai 13.00 WIB
cahaya matahari ke energi listrik). 8. Data dimasukkan ke dalam tabel
excel
2.3.2 Perancangan panel surya

2
Jurnal RBL SMAN 3 Bandung, Mei, 2021, Vol 11 tahun 2021

dalam pemanfaatannya, sehingga membuat


masyarakat lebih tertarik dalam penggunaan energi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN matahari dibandingkan bahan bakar gas atau LPG
di kehidupan sehari-hari.
Hasil data yang didapat oleh voltmeter aki
dalam tabel excel sebagai berikut. 5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Rachmanita, R. E., Suryanto, G. D., &


Siswanto, M. (2020). Pengaruh Sudut Kemiringan
Tabel 1. Tabel perbandingan tegangan listrik yang Ruang Masak dan Penggunaan Fresnel terhadap
didapat antara waktu, suhu, dan dengan atau tanpa Performa Kompor Surya Tipe Kotak. JTT J.
Fresnel Teknol. Terpadu, 8(1).
[2] Muhidal Wasi, Dan Mugisidi, Rifky. Uji
waktu c Panel Panel Eksperimental Pengaruh Fresnel Pada Modul
Surya Surya Surya 10W Peak Dengan Posisi Sesuai Pergerakan
tanpa dengan Arah Matahari.
Fresnel Fresnel [3] Muhammad Adhijaya, M. Fadli Azis. Dkk.
Jurnal. “Inovasi Peningkatan Efisiensi Panel Surya
12.30 - 29 20,05 volt 20,75 volt
Berbasis Fresnel Solar Concentrator Dan Solar
13.00 Tracker”. Institute Teknologi Surabaya.
13.30 – 31 20,65 volt 20,85 volt [4] Surindra, M denny. Jurnal. “Analisis
14.00 Karakteristik Model Photovoltaic Untuk
16.00 – 26 14,40 volt 14,95 volt Pembangkit Listrik Tenaga Surya Skala
16.30 Laboratorium”. Semarang. Teknik Polines.
[5] Sulasno, 2009, “Teknik konversi Energi Listrik
Dari hasil pengujian didapatkan data-data dan Sistem Pengaturan”. Yogyakarta. Garaha Ilmu
terkait tegangan listrik yang di dapat dari [6] Arkundato Artoto, Rohman Lutfi. 2007. Buku
berbagai jam, suhu, dan dengan atau tanpanya Materi Pokok “Optika”. Jakarta. Universitas
Fresnel. Dari data-data tersebut terjadi Terbuka
perubahan besarnya tegangan listrik [7] Sutarno, 2013, “ Sumber Daya Energi”,
dikarenakan sinar matahari yang melalui dan Yogyakarta. Graha Ilmu
tidak melalui Fresnel ke panel surya. [8] Kadir Abdul. 1995. “Energi Sumber Daya,
Perubahan yang cenderung meningkat Inovasi, Tenaga Listrik, Dan Potensi Ekonomi”.
walaupun tidak terlalu jauh perbedaannya Jakarta. UIPress
membuktikan bahwa Fresnel yang [9] Pudjanarsa, Astu dan Djati Nursuhud, 2012.
memfokuskan cahaya matahari ke satu luasan Mesin Konversi Energi, Yogyakarta, Andi Offset.
membuat tegangan yang dihasilkan
meningkat.
6. UCAPAN TERIMA KASIH
Data-data yang didapat dari hasil pengujian
dapat peneliti pastikan sesuai dengan kondisi
waktu dan suhu saat proses pengujian
berlangsung. RBL ini dapat diselesaikan dari hasil kolaborasi
antar guru mata pelajaran Fisika dan Bahasa
Indonesia SMA Negeri 3 Bandung.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian yang dilakukan,
kesimpulan yang didapat dari penelitian ini bahwa
dengan menggunakan Fresnel, intensitas radiasi
cahaya matahari yang difokuskan pada luasan
yang sama pada panel surya mengalami
peningkatan pada nilai tegangan rata-rata antara
yang tanpa menggunakan Fresnel. Rata-rata
peningkatan tegangan yang terjadi karena Fresnel
yakni sebesar 2.38 %. 

Peningkatan ini membuktikan bahwa


Fresnel dapat membuat panel surya lebih efisien

Anda mungkin juga menyukai