Anda di halaman 1dari 16

KALORIMETER

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh:
Nama/NIM : Leandra Anugerah Illahi
/231810101085
Fakultas/Jurusan : MIPA/Matematika
Kelompok :7
Asisten : Jaya Hartono
Tanggal Praktikum/Jam : Senin, 30 Oktober 2023/07.00-
09.40

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2023
DAFTAR ISI

2
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Praktikum kali ini membahas tentang spectrum gelombang


elektromagnetik.Spektrum gelombang elektromagnetik berhubungan dengan
cahaya, gelombang elektromagnetik, prisma, spekrometer, warna, dan sebagainya.
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang dapat merambat
walaupun tidak ada medium atau gelombang yang tidak membutuhkan medium
dalam perambatannya. Energi elektromagnetik akan merambat dalam gelombang
dengan beberapa karakter yang dapat diukur yaitu panjang gelombang, frekuensi,
amplitudo, serta kecepatan. Amplitudo merupakan tinggi gelombang dan panjang
gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang
yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi bergantung dari
kecepatan proses merambatnya gelombang. Kecepatan energi elektromagnetik
adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang serta frekuensinya
berbanding terbalik. Energi elektromagnetik dipancarkan atau dilepaskan oleh
semua massa di alam semesta yang berbeda. Energi yang semakin tinggi akan
menghasilkan panjang gelombang yang rendah. Frekuensi yang semakin tinggi
akan menghasilkan suatu energi yang tinggi (Sutarno, 2013).

Gelombang elektromagnetik dapat diaplikasikan dan dapat dijumpai dalam


berbagai kehidupan sehari – hari. Penerapannya misalnya dalam berbagai
peralatan elektronik seperti TV, radio, microwave, dan lain sebagainya. Peralatan
elektronik tersebut memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik terdiri dari dua jenis spektrum gelombang elektromagnetik yaitu
spektrum gelombang elektromagnetik berdasarkan frekuensi dan panjang
gelombang.

Praktikum spectrum gelombang elektromagnetik dilakukan dengan


melakukan percobaan berdasarkan teori percobaan yang elah dilakukan oleh
Freshel-Young. Sebuah senter diletakkan beberapa centi mengarah ke sebuah
tembok. Jarak kisi dan layar kemudian diatur dengan panjang 40 cm, 50 cm, dan
60 cm. Warna kemudian akan muncul lalu dipilih spectrum warna orde 1 yang
terletak di sebelah kiri dan kanan titik pusat O. Jarak antara kedua sisi dari warna
tersebut kemudian dihitung dan disimpulkan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah untuk praktikum “Pengamatan Terhadap Spektrum


Gelombang Elektromagnetik” diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan antara panjang gelombang dengan spectrum warna?


2. Bagaimana pengaruh variasi jarak layar ke kisi terhadap panjang
gelombang dari sebuah spektrum warna?

3
1.3 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya praktikum “Pengamatan Terhadap Spektrum


Gelombang Elektromagnetik” adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui proses peruraian cahaya


polikromatik menjadi monokromatik.
2. Mahasiswa diharapkan mampu menentukan panjang gelompang dari
sebuah spektrum cahaya dengan memanfaatkan fenomena difraksi cahaya
pada kisi.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum “Pengamatan Terhadap


Spektrum Gelombang Elektromagnetik” kali ini yaitu dapat mengetahui bahwa
suatu cahaya putih itu dapat diuraikan menjadi beragam warna cahaya. Manfaat
lainnya yaitu dapat mengetahui sekilas tentang proses difraksi cahaya dan cahaya-
cahaya yang akan dihasilkannya. Manfaat dari spektrum gelombang
elektromagnetik adalah sinar inframerah (infrared/IR) yang dapat diaplikasikan
dalam kehidupan. Sinar inframerah dihasilkan oleh proses di dalam suatu molekul
dan benda panas, sehingga sinar inframerah disebut radiasi panas. Inframerah
dalam bidang kesehatan berfungsi untuk mengaktifkan molekul air dalam tubuh.
Inframerah banyak digunakan dalam bidang kesehatan sehingga sangat
bermanfaat bagi dokter dalam mendiagnosis kondisi pasien.

4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kalor
Kalor merupakan suatu kata yang sangat populer dan tidak asing lagi
untukdidengar dalam kehidupan sehari - hari. Kalor itu sendiri sering kita
identikkandengan panas, suhu maupun temperatur. Perlu diketahui, energi itu
sendiri tidakdapat dikatakan panas apabila ia sendiri belum mengalir atau pergi /
menghilang.Kalor pertama kali diamati oleh A. Laouvisier yang kemudian
menyatakan TeoriKalorik. Teori kalorik ini menyatakan bahwa
“Setiap zat/benda mempunyai zat alir yang berfungsi untuk mentransfer panas”
.
Jadi, Laouvisier menyatakan bahwa pada saat dua benda / zat berbeda suhu
bersentuhan, maka akan terdapat zat aliryang memindahkan panas dan
menyebabkan perubahan suhu pada kedua bendatersebut. Selain itu, menurut Sir
James Presscout Joule (1818-1819), menyatakantentang kesetaraan antara usaha
dan panas serta aliran panas tidak lain adalah perpindahan panas yang semata –
mata terjadi karena perbedaan suhu.Satuan kalor adalah kalori (kal) yang sampai
saat ini masih dipakai. Satuankalori ini didefinisikan sebagai kalor yang
dibutuhkan untuk menaikan temperatur 1gram air sebesar 1°C(derajat celcius).
Dalam setiap percobaan atau dalam suatu perhitungan yang berhubungan tentang
kalor satuan yang paling sering digunakan adalah kilokalori. 1 kkal didefinisikan
sebagai kalor yang dibutuhkan untukmenaikkan temperatur 1 kg air sebesar 1°C.
Di dalam sistem satuan British, kalordiukur dalam satuan thermal British (British
thermal unit/Btu) didefinisikansebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan
temperatur air 1 lb sebesar 1°F. 1 Btu setara dengan 0,252 kkal dan setara pula
dengan 1055 Joule.Jika sepotong kawat tahanan terendam dalam zat cair atau
terbalut dalam zat padat dan dimasukkan sebagai bagian sistem, timbulnya beda
potensial (V) dan aruskonstan (I) dalam kawat itu membangkitkan suatu aliran
energi yang sering disebutdengan pengerjaan usaha. Jika usaha ini berlangsung
terus selama (τ), jumlah usahayang dilakukan adalah :
W=V/τ
dan ini merupakan jumlah energi yang ditambahkan kepada sistem. Jika
sekiranya tahanan ini bukan bagian dari sistem, perpindahan energi dinamakan
pengaliran panas dan selama waktu τ jumlah energi yang berpindah disebut
kuantitas panas
Q=V/τ

5
Kuantitas panas yangdiserap atau dilepaskan suatu benda dapat dipanaskan atau
didinginkan sebandingdengan :
Q = m . c .t
adalah kalor jenis yang bergantung pada jenis dari benda pada bahan material
tersebut. Kata panas lebih cocok digunakan jika berkaitandengan metode
perpindahan energi dan bila perpindahan itu selesai, menyebutkan jumlah energi
yang berpindah ini. Pada abad ke – 18 kuantitas panas (kalor)didefinisikan
sebagai kuantitas panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1gram air dalam
satu skala derajat celcius atau kelvin. Jika sistem mengalami perubahan suhu ∆t ,
kapasitas jenis (c), sistem didefinisikan sebagai perbandingan panas (∆Q)
terhadap hasil kali massa (m) dan perubahan suhu ∆t jadi:
c= Q / m . t
Kapasitas panas jenis air dapat dianggap sama dengan 1 kal g ( -1°C) atau Btu lb
Hasil kali
m.c
disebut kapasitas panas mol dan dilambangkan dengan
C
berdasarkandefinisi :C = m . c .∆T
Kapasitas panas mol air praktis adalah 18 kal mol (-1°C).Kuantitas panas (Q)
yang harus diberikan ke benda bermassa (m) untuk mengubahsuhunya dari T1
menjadi T2 adalah
Q = m . c . ∆T
Kapasitas jenis tiap bahan berubah akibat suhu dan sudah tentu (c) harus
dinyatakan sebagai fungsi (t) supaya integrasi itu dapat dihitung.

6
BAB 3. METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :
a.Alat
1 Kalorimeter b.
2 Termometer - 100cc
3 Steam generatord.
4 Pemanase.
5 Beaker glass
6 Statifg.
7 Timbanganh
b. Bahan
1 Airi.
2 Es

3.2 Desain Percobaan


Desain percobaan yang dapat dilakukan dengan percobaan pengamatan terhadap
spektrum gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Pengamatan Terhadap Spektrum Gelombang Eloktromagnetik


(Sumber : Tim Penyusun, 2023)
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang digunakan dalam praktikum pengamatan terhadap spektrum
gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut:
1. Disetting percobaan Fresnell-Young seperti pada gambar 3.1.
2. Dicatat konstanta kisi yang tertera pada kisi. Dihitung tetapan kisinya
terlebih dahulu dengan persamaan.

7
Diperhatikan bahwa satuan d adalah mm. Diganti menjadi satuan cm.
3. Ditetapkan jarak antara kaki dengan layar penerima spektrum cahaya
L=50 cm.
4. Dipilih spektrum/satu warna orde 1 yang posisinya berada di sebelah kiri
dan kanan titik pusat 0. Ditandai warna yang sama untuk kedua sisi.
5. Diukur jarak antar kedua sisi dari warna tersebut P dan hitung S yang
menandakan posisi cahaya yang dipilih pada orde kesatu (n=1) dengan
cara S(mm). (3.2)
6. Dilakukan untuk spektrum yang lain (diambil 2 data yang lain).
7. Diulangi percobaan ini untuk jarak L yang berbeda-beda.

3.4 Metode Analisis Data


3.4.1 Ralat
Adapun rumus-rumus yang digunakan pada praktikum pengamatan terhadap
spektrum gelombang elektromagnetik sebagai berikut:
d (3.3)
S (3.4)
d sinθ=nλ (3.5)
d sinθ= λ (3.6)
sin (3.7)
(3.8)
∆ λ=||∆d+| |∆sinθ (3.9)

8
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum “Pengamatan Terhadap Spektrum Gelombang
Elektromagnetik” sebagai berikut:
a. Tabel panjang gelombang pectrum warna menggunakan 600 kisi/mm
Speaktrum Warna L(cm) +∆ (mm)
40 155,5678478 + 83,33800037
Ungu 50 165,8395317 + 83,33830852
60 165,8395317 + 83,33830852
40 227,0305675 + 83,34014425
Hijau 50 231,0797409 + 83,34026573
60 233,7768786 + 83,34026573
40 216,8898436 + 83,33984003
Biru 50 222,9772938 + 83,34002265
60 213,5040911 + 83,33973846

b. Tabel panjang gelombang pectrum warna menggunakan 300 kisi/jam


Speaktrum Warna L(cm) +∆ (mm)
40 124,912202 + 166,6685403
Ungu 50 149,8483553 + 166,6689144
60 138,7684824 + 166,6687482
40 464,4681764 + 166,6740837
Hijau 50 478,3310349 + 166,6738416
60 454,0611349 + 166,6734776
40 187,2040712 + 166,6694747
Biru 50 199,6409691 + 166,6696613
60 180,2912595 + 166,669371

9
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Spektrum Warna dengan +∆ (mm) pada
Jarak 60 cm

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Spektrum Warna dengan +∆ (mm) pada


Jarak 50 cm

10
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Spektrum Warna dengan +∆ (mm) pada
Jarak 40 cm

11
4.2 Pembahasan
Praktikum dilakukan dengan mengulangi percobaan yang telah dilakukan
oleh Fresnell dan Young. Langkah pertama adalah mengatur atau mengsetting alat
yang akan digunakan untuk melakukan percobaan pengukuran spektrum
gelombang elektromagnetik. Pengaturan ini berfungsi untuk menyusun alat-alat
agar siap digunakan untuk praktikum. Langkah kedua dilakukan pencatatan
tetapan kisi dan konstanta kisi. Pencatatan kisi ini berfungsi untuk mendapatkan
nilai N atau banyaknya garis dalam 1 mm. Jarak antara kisi dengan layar penerima
spektrum cahaya kemudian ditetapkan sepanjang 50 m. Penentuan jarak ini
nantinya akan dilakukan ulang dengan panjang jarak yang berbeda-beda.
Pemberian jarak ini berfungsi untuk mengetahui apakah jarak berpengaruh
terhadap banyaknya garis dalam 1 mm. Langkah ketiga dipilihlah spektrum atau
warna orde I yang posisinya berada di sebelah kiri dan kanan titik pusat
O,kemudian ditandai warna yang sama untuk kedua sisi. Pemilihan spectrum atau
warna orde berfungsi sebagai acuan warna apa yang akan diamati panjang
gelombangnya terlebih dahulu. Langkah keempat diukur jarak antara sisi dari
warna tersebut dan dihitung jarak yang menandakan cahaya yang dipilih pada
orde ke satu. Pengukuran jarak ini berfungsi untuk mengetahui berapakah jarak
yang cahaya tersebut dari ujung tanda warna yang dipilih pada orde 1 hingga titik
ujung akhir batas warna dari cahaya tersebut.
Berdasarkan dari hasil praktikum yang dilakukan hubungan antara panjang
gelombang dan spectrum cahaya dapat dilihat melalui percobaan Frensell-
Young.Warna-warna berupa merah, jingga, kuning, biru, dan ungu mempunyai
panjang gelombang yang berbeda yang kemudian dijadikan filter di depan celah.
Celah tersebut terletak pada sebuah prisma. Cahaya ketika melewati sebuah
prisma dengan nilai sudut tertentu, cahaya yang memiliki panjang gelombang
lebih pendek akan dibelokkan lebih besar dibandingkan cahaya yang memiliki
panjang gelombang yang lebih panjang. Setiap spektrum cahaya dibelokkan
membentuk sudut dispersi atau sudut deviasi dan indeks (Dewi, 2021). Spektrum
cahaya itu akan membentuk warna-warna. Menurut Suprayitno (1997), cahaya
yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang
400 sampai 800 nm.
Berdasarkan teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa panjang
gelombang berpengaruh terhadap spectrum warna karena spectrum warna dapat
terlihat oleh mata manusia jika spectrum tersebut memiliki panjang gelombang
antara 400 sampai 800 nm. Percobaan praktikum pengaruh spektrum warna
terhadap panjang gelombang sesuai dengan teori, Spectrum warna merah
memiliki panjang gelombang lebih besar sedangkan spectrum warna ungu
memiliki panjang gelombang yang lebih kecil. Berdasarkan tabel diatas jarak kisi
ke layar yang dilakukan pada saat melakukan percobaan terdiri dari 3 variasi,
yaitu 40 cm, 50 cm, dan 60 cm.Variasi jarak kisi ke layar ini berfungsi untuk
mengetahui jarak kisi dengan layar terhadap pola gelap terang yang dihasilkan
sesudah melalui kisi difraksi. Semakin jauh jarak kisi ke layar, maka jarak antara
pola gelap terang yang dihasilkan akan semakin besar.

12
Bab 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum spectrum gelombang elektromagnetik yang


telahdilaksanakan dapat disimpulkan bahwa:

1. Cahaya ketika melewati sebuah prisma dengan nilai sudut tertentu, cahaya
yang memiliki panjang gelombang lebih pendek akan dibelokkan lebih
besar dibandingkan cahaya yang memiliki panjang gelombang yang lebih
panjang. Setiap spektrum cahaya dibelokkan membentuk sudut dispersi
atau sudutdeviasi dan indeks. Spektrum cahaya akan membentuk warna-
warna. Mata manusia hanya data melihat cahaya dengan panjang
gelombang 400 sampai 800 nm. Berdasarkan teori tersebut dapat
disimpulkan bahwa panjang gelombang memiliki pengaruh terhadap
spectrum warna karena spektrum warna hanya dapat dilihat oleh mata
manusia jika memiliki panjang gelombang 400 sampai 800 nm.
2. Variasi jarak kisi ke layar berfungsi untuk mengetahui jarak kisi dengan
layar terhadap pola gelap terang yang dihasilkan sesudah melalui kisi
difraksi. Semakin jauh jarak kisi ke layar, maka jarak antara pola gelap
terang yang dihasilkan akan semakin besar. Jarak kisi ke layar terhadap
panjang gelombang tidak dapat didefinisikan, tetapi menghasilkan panjang
gelombang paling panjang pada jarak 60 cm pada cahaya merah.

5.2 Saran

Saran untuk kegiatan praktikum “Pengamatan Terhadap Spektrum Gelombang


Elektromagnetik” kali ini adalah praktikan diharapkan memahami terlebih dahulu
konsep dari praktikum itu sendiri dengan cara membaca modul atau petunjuk
praktikum yang telah diberikan. Kebersihan laboratorium juga perlu diperhatikan
supaya proses praktikum dapat dilaksanakan dengan nyaman. Praktikan harus
datang tepat waktu supaya kegiatan praktikan dapat mengikuti praktikum dengan
runtut dan tepat waktu guna menghindari ketertinggaalan proses – proses
perlakuan dalam praktikum.

13
DAFTAR PUSTAKA

Chang. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti edisi ketiga jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Efendi, P. d. 2009. Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.

Suprayitno.1997. Pengukuran Panjang Gelombang dan Indeks Bias Udara Dengan


Metode Interferometer Michelson. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sutarno. 2013. Analisis penguasaan konsep–konsep fisika pokok bahasan gelombang


elektromagnetik pada siswa kelas XII SMA. Jurnal FKIP e-PROCEEDING, 3(1):259-
267.

Syarifffudin. 2014. Sejarah Perkembangan Gelombang Elektromagnetik. Semarang: PT


Balai Pustaka.

Tim Penyusun. 2023. Modul Pengamatan Terhadap Spektrum Gelombang


Elektromagnetik. Jember: Universitas Jember.

Tsalatsin. 2014. Penentuan Panjang Gelombang Sinar MenggunakanInterferensi Celah


Ganda Sederhana. Jurnal Fisika, 4 (2) : 71-72.

Zahro. 2015. Penentuan Konstanta Sellmeir dan Konstanta CauchyMinyak Kelapa Sawit
Pada Berbagai Temperatur Menggunakan Spekrometer Prisma. Jember:
Universitas Jember.

14
LAMPIRAN

Gambar 6.1 Kalorimeter

Gambar 6.2 Pengukuran kalor bahan dengan kalorimeter

15
Gambar 6.3 Pemanasan bahan

16

Anda mungkin juga menyukai