Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357286108

ATOM SPEKTRA

Experiment Findings · December 2021

CITATIONS READS
0 733

1 author:

Mohd Zaidi Bin Amiruddin


Universitas Negeri Surabaya
12 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Poster Sawit View project

Praktikum Dasar Fisika View project

All content following this page was uploaded by Mohd Zaidi Bin Amiruddin on 23 December 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ATOM SPEKTRA
Mohd Zaidi Bin Amiruddin
S1 Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Suarabya
Jl. Ketintang, Gayungan District Surabaya 60213
Mohdzaidi.19079@mhs.unesa.ac.id

ABSTRAK
Atomik Spektra merupakan cahaya panjang gelombang yang dihasilkan dari gas yang bersuhu tinggi . Hal ini sering
kita temukan dalam kehidupan sehari hari misalnya dalam penggunaan radio. Percobaan ini memiliki tujuan yaitu
untuk bagaimana panjang gelomang yang dihasilkan pada atom Helim dan Merkuri serta bagaimana karakteristik
spektrum cahaya yang dihasilkan. Percobaan ini dilengkapi dengan variabel kontrol yaitu laju sampel sensor cahaya,
laju sensor volatage dan laju sampel rotary motion, variabel manipulasi yaitu spektrum atom , dan variabel respon
yaitu panjang gelombang. Pada percobaan ini dilakukan dua kali manipulasi lampu yaitu lampu Helium dan lmpu
mercuri.Pada setiap amnipulasi dilakukan lima kali pengulangan untuk mengetahui dan mendapatkan data yang benar
benar bagus. Hasil percobaan ini dieperoleh bahwa panjang gelombang yang dihasilkan merkuri lebhih besar
dibandingkan dengan Helium. Hal ini terjadi karena adanya karakteristik masing-masing spektrum atom dari merkuri
dan Helium. Selain itu, panjang gelombang akan terpengaruhi karakteristik dari lampu atom yang digunkan. Selain
itu, besar sudut yang terjadi pada kedua atom terlihat sudut atom helium lebh kecil dibandingan dengan sudut atom
merkuri dan hal ini pasti berpengaruh terhadap nilai panjang gelombang. Sehingga dapat disimpulkan perubahan
panjang gelombang dipengaruhi oleh karakteristik masing masing atomik yang digunkan.

Kata kunci: atomic spectra, intensitas, spectrum atom, panjang gelombang

ABSTRACT
Atomic Spectra are wavelengths of light produced from high-temperature gases. We often find this in everyday life,
for example in the use of radio. The purpose of this experiment is to determine how long the wavelengths of Helim
and Mercury atoms are and how the characteristics of the light spectrum are produced. This experiment is equipped
with control variables, namely the light sensor sample rate, the voltage sensor rate and the rotary motion sample rate,
the manipulation variable is the atomic spectrum, and the response variable is the wavelength. In this experiment, two
lamp manipulations were carried out, namely Helium lamp and Mercury lamp. At each amnipulation, five repetitions
were carried out to find out and get really good data. The results of this experiment showed that the wavelength
produced by mercury is greater than that of helium. This happens because of the characteristics of each atomic
spectrum of mercury and helium. In addition, the wavelength will be affected by the characteristics of the atomic lamp
used. In addition, the angle that occurs in the two atoms looks like the angle of the helium atom is smaller than the
angle of the mercury atom and this definitely affects the wavelength value. So it can be concluded that the change in
wavelength is influenced by the characteristics of each atomic used.

Keywords: atomic spectra, intensity, atomic spectrum, wavelength

PENDAHULUAN
Cahaya spektrum atom Helium dan dipancarkan dari masin – masing atom
Mercury yang dihasilkan dapat dilihat memiliki karakteristiknya sendiri. Spektrum
dengan mengguakan alat bantu garus yang dipancarkan diakatakan memiliki
spectrophotometer. Spektrum cahaya yang hubungan erat dengan gas struktur atom
Panjang gelombang yang berbeda yang dihasilkan, beberapa atom yang diamati
pasinya memiliki karakteristik spektrum spektrumnya yaitu Merkuri (Hg) dan helium
cahaya yang berbeda. Pada atom hidrogen (He). Peraktikum ini bertujuan untuk
panjang gelombang yang dihasilkan dapat menganalisis panjang gelombang cahaya
dirumuskan secara matematis karena atom yang dihasilkan pada warna pada atom
tersebut merupkan atom yang paling Helium(He) dan Merkuri (Hg) dan
sederhana. Percobaan ini dilakuakn untuk mengethaui karakteristik spektrum cahaya
mengetahui karakteristik atom yang pada atom Helium (He) dan Merkuri (Hg).
berpengaruhi terhadap panjang gelombang
Praktikum spektrum atom ini menerapkannya pada struktur atomik (Cai,
merupakan pembahasan tentang pengukuran Q.Y, 2021). Panjang gelombang yang
spektrum emisi dengan menggunakan terdapat pada spekrum atomic jatuh pada
spektrofotometer atom. Serta membahas kumpulan tertentu yang disebut
panjang gelombang masing-masing dari deret spectral (Muttaqin, 2011)
warna spektrum cahaya yang dihasilkan oleh Panjang gelombang dalam setiap
lampu merkuri pada temperatur tertentu dan deret dapat dispesifikasikan dengan rumus
konstatanta Ridberg untuk merkuri, yang empiris yang sederhana dengan keserupaan
mana bertujuan untuk membuktikan panjang yang mengherankan antara rumusan dari
gelombang yang dihasilkan suatu atom, berbagai deret yang menyatakan spectrum
apakah sesuai dengan ketetapan atau secara lengkap suatu unsur. Untuk menentukan
teorinya. panjang gelombang dari garis- garis
Kemampuan teori atom Bohr untuk spectrum, ketika cahaya melalui kisi difraksi,
menerangkan asal usul cahaya terpecah membentuk pola difraksi.
garis spectrum merupakan salah satu hasil Sudut terang maksimum untuk pola difraksi
yang menonjol sehingga dirasakan pantas memiliki hubungan:
untuk memulai membuka teori itu dengan

d sin θ = mλ (m= 0,1,2,…) ....................................................(1)


dimana :
d : Jarak antara garis ki si
λ : Panjang gelombang cahaya
m : bilangan orde
Photon dapat dihasilkan dari sebuah (450 – 495) nm, hijau (495 – 570) nm dan
atom ketika electron tereksitasi berpindah kuning (570 – 590) nm. Gambar ilustri yang
dari orbit dengan energy lebih tinggi ke orbit terjadi pada spektrum (yaitu ilustrasi
yang memiliki energi lebih rendah. Secara terjadinya difraksi cahaya polikromatik
literatur nilai panjang gelombang masing – melalui kisi menjadi spektrum :
masing adalah ungu : (380 – 450 ) nm, biru :
Gambar 1. Ilustrasi Prsitiwa Difraksi pada Spektrometer
Dimana, 1 = Sumber cahaya (cahaya polikromatik)
2 = Collimating Slit
3 = Collimating Lens
4 = Difraction Grating
5 = Focusing Line
Perumusan yang digunakan pada pratikum ini adalah sebagai berikut :
𝑚 −1 1
𝐸 = (𝑒 ε 𝑒 2 h2) . (n2)………………..………….(2)
0
Keterangan :
me = massa elektron diam
e = muatan dari electron
εo = konstanta Permitivitas
h = konstanta Planck
n = bilangan tingkat energi (1, 2, 3..)
Masukkan konstanta pada persamaan (2) maka dihasilkan :
1
𝐸 = −(13,6 𝑒𝑉) . (n2)………………..………….(3)
Energi foton, ∆E, bernilai negative sebagai energi yang hilang dari elektron, sesuai dengan rumus
berikut ini :

∆E = perubahan energinya.
Panjang gelombang λ dari foton dapat dihubungkan menggunakan persamaan sebagai berikut :
𝑐
λ=
𝑓
c = kelajuan cahaya pada ruang hampa
f = frekuensi
Sehingga diperoleh perumusanya sebagai berikut :
∆E
𝑓 = ℎ …………………….(5)
METODE EKSPRIMEN
Alat dan Bahan
1 Spectrophotometer Accessory Kit OS-8537 1 Buah
2 Optics Bench (60 cm) OS-8541 1 Buah
3 Aperture Bracket OS-8534A 1 Buah
4 High Sensitivity Light Sensor PS-2176 1 Buah
5 Rotary Motion Sensor PS-2120A 1 Buah
6 Round Base with Rod ME-8270 1 Buah
7 Spectral Tube Power Supply and Mount SE-9460 1 Buah
8 Hydrogen Spectral Tube SE-9461 1 Buah
9 Helium Spectral Tube SE-9462 1 Buah
10 Mercury Spectral Tube SE-9466 1 Buah
11 850 Universal Interface UI-5000 1 Buah

Gambar Eksprimen

Gambar 2. Rangkaian Percobaan Atom Spectra


Variabel Eksprimen
1. Variabel kontrol : Laju sampel sensor cahaya, laju sensor volatage dan laju
sampel Rotary Motion
2. Variabel manipulasi : Spektrum Atom
3. Variabel respon : Panjang gelombang

Langkah – langkah eksprimen 1. Siapkan spektreotometer dan rakitlah,


Set-Up pastikan kisi difraksi harus berada di
sisi dudukan kisi yang mengarah ke
lensa kolimasi dan sumber cahaya. Atur Lensa Fokus 10 cm dari Sensor
Sisi kisi kaca pelat harus berada pada Mask
garis 0-180 derajat pada tabel derajat. 4. Melihat dari sisi belakang celah
2. Letakkan spektrofotometer pada dua Collimating, tengahkan celah di
dudukan batang sehingga Anda dapat dalam lubang dan kencangkan sekrup
menyesuaikan ketinggian agar sesuai yang menahan celah Collimating di
dengan ketinggian berbagai sumber tempatnya
cahaya 5. Nyalakan sumber cahaya helium.
3. Pasang Rotary Motion Sensor dan Pindahkan trek ke atas atau ke bawah
High Sensitivity Light Sensor ke saya pada dudukan batang sehingga Celah
nterface Kolimasi mengarah ke bagian paling
4. Pasang kabel grounding dari terang dari tabung helium. Ayunkan
spektrofotometer ke ground. Lug Lengan Sensor Cahaya sehingga
sekop harus dihubungkan ke dapat melihat melalui kisi-kisi di
peralatan menggunakan sekrup di sisi sepanjang jalur Optik. Pindahkan
meja sumber cahaya sehingga cahaya yang
spektrofotometer dilihat melalui celah seterang
Mengkolimasikan Sistem mungkin. Berhati-hatilah untuk tidak
1. Masukkan tabung spektral helium memindahkan trek setelah disetel
dengan hati-hati ke dalam Catu Daya dengan benar
Tabung Spektral dan colokkan Catu 6. Ayunkan lengan sensor cahaya
Daya. sehingga sensor Mask berada di
2. Collimating Slit harus berada di titik pepanjang lintasan dan spektrum orde
fokus lensa pertama dan Aperture ke- 0 yang terang (tidak
Disk harus berada di titik fokus lensa menyimpang) ada pada Disk
kedua. Pindahkan tabel spektroskopi Aperture. Sesuaikan lensa fokus
kembali ke ujung trek sehingga sehingga gambar pada Disk Aperture
menyingkir. Gerakkan lensa ke arah setajam mungkin. Sistem sekarang
celah hingga fokus pertama terkolimasi dengan baik
3. Pindahkan spektroskopi sedekat 7. Lanjutkan percobaan dengan
mungkin dengan Collimating Lens. memanipulasi spektrum atom.
8. Mencatat hasilnya.

DATA DAN ANALISIS


Data
Table 1. Data Percobaan Atom Spektra
Diketahui : d = 1666 nm, m = 3 , λ = sin θ/ m
Jenis Lampu Warna Spektrum Intensitas Angel(deg) Panjang
Cahaya gelombang(m)
12.2 68.51 5.16E-07
9 68.73 5.17E-07
Mercury Biru (450-495) 11.6 47.21 4.08E-07
6.5 60.75 4.84E-07
5.5 65.65 5.06E-07
20 66.57 5.10E-07
20 60.77 4.85E-07
Helium Kuning (570-590) 20 70.93 5.25E-07
20 69.66 5.21E-07
20 70.27 5.23E-07

Analisis
Spektrum cahaya merupakan cahaya Sesuai dengan tujuan masalah pada
tampak yang dapat dilihat oleh manusia yang percobaan ini yaitu untuk menganalisis
berasal dari bagian spektrum panjang gelombang cahaya yang dihasilkan
elektromagnetik. Pada radiasi pada setiap warna dan bagaimana
elektromagnetik rentang anjang gelombamg karakteristik spektrum cahaya pada atom
yang dapat dilihat oleh manusia disebut Helium dan Merkuri. Pada eksprimen yang
dengan kata cahaya tampak. Selanjutnya telah dilakukan oleh praktikan diperoleh data
pada spektrum optik tidak terdapat batasan yang tertera pada Tabel 1 yaitu data hasil
yang tepat yang mana mata normal manusia eksprimen yang telah dilakukan. Percobaan
dapat menerima panjang gelombang kisaran ini menggunkan dua buah lampu dengan
400- 700 nm. Meskipun begitu, ternayata pengulangan sebanyak lima kali. Hal ini
terdapat beberapa orang yang dapat bertujuan agar hasil percobaan yang
menerima panjang gelombang kisaran 380- dilakukan mendapatkan haisl yang baik dan
780 nm (Giancoli. 2001).Selaian itu, mata membantu praktikan dalam menganalisis
manusia yang sudah lama beradaptasi dengan data.
cahaya biasanya memiliki kemampuan
sensitivitas maksimum sekitar 555 nm.
Berikut gambar untuk panjang gelombang dengan gelombang elektromagnetik secara
umum: :

Gambar 3. Spektrum Gelombang Elektromagnet


(Sumber: www.rumuspelajaran.com)
Berdasarkan Gambar 3 terlihat Kemudian, Pada lampu Helium
bahwa nilai panjang gelombang pada setiap diperoleh warna spektrum yaitu kuning
warna. Panjang gelobang terkecil bermula dengan kisaran panjang gelombang (570-
dari sinar gamma menuju gelombag radio. 590) nm. Dengan pengulangan lima kali
Sedangkan untuk nilai frekuensinya terbesar sesuai dengan data pada Tabel 1 diperoleh
bermula dari sinar gamma menuju frekuensi intensitas cahaya masing- masing 20 Cd
terkecil yakni radio. Dengan begitu, dapat untuk semua pengulanagan. Untuk masing
diketahui dari gambar diatas bahwa masing angel yang diperoleh yaitu, 66.57,
gelombang yang memiliki panjang 60.77, 70.93, 69.66, dan 70.27. Dengan
gelombang yang paling panjang bearti perolehan nilai panjang gelombang sebesar
memilik nilai frekuensi yang paling rendah. 5.16 x10-7, 4.85 x10-7, 5.25 x10-7, 5.221x10-
7
Hal ini juga berlaku dengan gelombang yang , dan 5.23 x10-7. Jika dirata-rata untuk nilai
memiliki panjang gelombang yang paling intensitas, sudut, dan panjang gelombang,
kecil memiliki nilai frekuensi yang paling maka memiliki nilai berturut-turut 20 Cd,
besar. Hal inilah yang mendasari mengapa 67.64 deg, dan 4.128 x10-7 m.
kebanyakan percobaan menggunakan Berdasarkan uraian diatas terlihat
frekuensi yang tinggi karena dengan bahwa penggunaan jenis lampu yang berbeda
frekuensi yang tinggi mampu mengetahui pastinya memiliki karakteristik yang berbeda
sebuah hal yang lebih kecil. juga. Hal ini terlihat jelas pada nilai
Pada percobaan ini hanya intensitas, panjang gelmbang, sudut yang
menggunakan dua buah lampu yaitu, lampu diperoleh, dan warna yang dihasilkan.
jenis mercury dan helium. Selain itu, Dilihat dari panjang gelombang yang
percobaan ini dilakukan di ruangan dihasilkan, dapat dipelajari perbedaan-
gelap/tertutup untuk bisa melihat warna perbedaan anatara jenis lampu atom yang
cahaya yang keluar dari masing masing kenudian diselaraskan dengan kajian liteartur
lampu. Pada lampu mercury diperoleh warna para ahli terkait dengan hasil percobaan ini.
spektrum yaitu biru dengan kisaran panjang Dengan begitu, akan lebih valid data yang
gelombang (450-495) nm. Dengan dihasilakn dan lebih menamjamkan snalisis
pengulangan lima kali sesuai dengan data yang dilakukan yang ana tidak hanya
pada Tabel 1 diperoleh intensitas cahaya berdasarkan hasil percobaan sendiri, namun
masing- masing masing 12.2, 9, 11.6, 6.5, dan didukung dengan hasil percobaan para ahli.
5.5 Cd. Untuk masing masing angel yang
diperoleh yaitu, 68.51, 68.73, 47.21, 60.75, PENUTUP
dan 65.65. Dengan perolehan nilai panjang
gelombang sebesar 5.16 x10 -7, 5.17 x10-7, Kesimpulan
4.08 x10-7, 4.84 x10-7, dan 5.06 x10-7. Jika 1. Panjang gelombang yang dihasilkan
dirata-rata untuk nilai intensitas, sudut, dan dengan lampu Helium lebh besar
panjang gelombang, maka memiliki nilai dibandngkan dengan lampu Mercury.
berturut-turut 8.96 Cd, 62.17 deg, dan 4.862 Hal ini daat dilihat pada spektrum
x10-7. cahaya yang dipancarkan yaitu untuk
lampu Mercury kisaran panjang
gelombang (450-495) nm dan lampu
Helium kisaran panjang gelombang
(570-590) nm.
2. Hasil nilai rata- rata perhitungan untuk
lampu mercury 4.862 x10-7 m dan
untuk lampu Helium 4.128 x10-7 m
3. Perbedaan karakteristk dapat
ditentukan dengan hasil percobaan
yakni nilai intensitas, panjang
gelmbang, sudut yang diperoleh, dan
warna yang dihasilkan.
Saran
Untuk eksprimen selanjutnya,
diharapkan praktikan benar benar memahami
konsep dari semua Hukum yang terjadi pada
percobaan radiasi benda hitam. Dengan
begitu, praktikan akan lebih muda dalam
menganalisis data yang telah diperoleh.
Selain itu, untuk runagan percobaan harus
benar benar tertutup/gelap sehingga spektrum
cahaya yang dipancarkan dapat terlihat.

DAFTAR PUSTAKA
Cai, Q.Y. and Jia, W.Z., 2021. Coherent
single-photon scattering spectra for a
giant-atom waveguide-QED system
beyond the dipole
approximation. Physical Review
A, 104(3), p.033710.
Giancoli. 2001. Fisika II . Jakarta : Erlangga.
Muttaqin, Afdhal. 2011. Pedoman Fisika
Eksperimen I. Padang : UNAND.
Paul, Tipler. 1998. Konsep Fisika Modern .
Jakarta : Erlangga
Sesi Diskusi

1. Apakah terdapat perbedaan jika menggunakan sudut dengan degree dan sudut radian?
Jawab : Menurut kelompok kami, jika nilai teta dirubah dari bentuk degree ke radian akan
mempengaruhi hasil panjang gelombang yang didapatkan karena akan
mempengaruhi nilai sin 𝜃. Perbedaan nilai panjang gelombang cukup signifikan
sehingga dalam percobaan kami menggunakan teta dalam konversi degree sesuai
dengan nilai teta percobaan tanpa mengubah kebentuk radian.

Pembenaran : Nilai panjang gelombang tidak akan berubah jika nilai tetanya diubah dalam
bentuk radian karena konversi nilai tidak akan mengubah nilai dari sin 𝜃

2. Pada lampu helium didapatkan nilai intensitas yang konstan sedangkan nilai intensitas yang
didapat pada lampu merkuri berbeda. Apakah ada factor yang mempengaruhi?
Jawab : Setiap atom memiliki karakteristik yang berbeda sehingga nilai intensitas helium
dan merkuri memiliki karakteristik berbeda. Pada setiap lampu dilakukan
pengulangan data untuk memastikan data tersebut valid. Pada percobaan atomic
spectra nilai intensitas tidak berpengaruh terhadap nilai panjang gelombang yang
dihasilkan. Nilai intensitas didapatkan secara langsung melalui hasil data studio.
Untuk factor yang mempengaruhi hasil konstan dan tidak konstan kami tidak
mempelajari lebih lanjut karena pada percobaan atomic spectra berfokus pada
penentuan nilai panjang gelombang.

3. Berdasarkan hasil percobaan nilai panjang gelombang untuk atom helium adalah 512 nm
sedangkan secara teori nilai panjang gelombang adalah pada rentang 570-590nm. Apakah
penyebab dari perbedaan nilai gelombang ini?
Jawab : Pada atom helium spektrum yang dihasilkan adalah spektrum kuning dimana
berdasarkan teori panjang gelombang pada spektrum kuning adalah pada rentang
570-590nm sedangkan nilai Panjang gelombang yang didapatkan berdasarkan
percobaan adalah 512nm. Perbedaan ini diakbiatkan adanya keterbatasan-
keterbatasan yang tidak dapat dikontrol baik itu pada ruangan, alat dan praktikkan
sehingga hasil yang didapatkan tidak dapat sesuai dengan teori. Sedangkan nilai
panjang gelombang secraa teori didapatkan secara ideal dengan ruangan dan alat
yang terkontrol serta dilakukan oleh para ahli.

4. Pada atom merkuri dihasilkan sepktrum warna biru, secara teori panjang gelombang untuk
spektrum biru adalah 450-495nm sedangkan berdasarkan percobaan dihasilkan nilai
panjang gelombang 516nm. Apakah Panjang gelombang yang didapatkan dapat dikatakan
bahwa merupakan spektrum biru?
Jawab : Hasil percobaan yang kami dapatkan untuk spektrum biru ini sesuai dengan teori.
Dimana untuk spektrum biru nilai panjang gelombang adalah pada rentang 450-
495nm dan kami mendapatkan nilai percobaan adalah 486nm. Sehingga dapat
dipastikan bahwa untuk atom merkuri dihasilkan spektrum biru.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai