Anda di halaman 1dari 80

Nama Mata Kuliah : ANALISIS FISIKOKIMIA

Beban SKS : 3 SKS teori


1 SKS Praktikum
Semester : 4 (empat)
Dosen Pengampu : Riska Prasetiawati
Dosen pengaja : Shendi Suryana 
 Jadwal perkuliahan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh akademik
 Apabila ada perubahan jadwal harus dari
hasil kesepakatan bersama
 Nilai UTS : 30%
 Nilai UAS : 30%
 Nilai Praktek : 20%
 Nilai Tugas : 10%
 Nilai Absensi : 10%

 Huruf Mutu
80-100 A
70-79,99 B
60-69,99 C
45-59,99 D
≥44,99 E
 Jadwal perkuliahan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh
akademik yaitu hari selasa jam 07.00 pagi untuk kelas I dan hari sabtu
jam 13,30 untuk kelas H
 Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua modul praktikum yang
disarankan (Absensi 100%)
 Toleransi masuk Lab hanya 5 menit
 Diwajibkan mengenakan Jas Lab tanpa terkecuali
 Membawa perlengkapan praktikum
1. pipet tetes
2. sikat tabung
3. Spatula
4. lap Meja
5. sabun cuci
6. Kertas Tisu
 Diwajibkan membuat jurnal sebelum praktikum
 Setelah selesai praktikum diwajibkan pula membuat laporan praktikum
 Nilai jurnal : 20%
 Nilai Laporan : 40%
 Nilai Tes : 30%
 Nilai Absensi : 10%

 Catatan:
apabila ada mahasiswa yang kebetulan tidak bisa
mengikuti kegiatan praktikum (alasan jelas atau sakit)
diwajibkan praktikum susulan dengan jadwal yang
ditentukan.
FISIKO KIMIA atau Physical Chemistry
Berasal dari dua kata yaitu “Fisika” dan “Kimia”

Dari pernyataan diatas berarti melibatkan dua bidang ilmu yaitu


fisika dan kimia

Mengapa dalam menganalisis suatu senyawa kimia kita harus


mengkaji sifat fisika dari senyawa tersebut

Contoh sifat fisika: titik didih, titik beku, bobot molekul,


struktur kimia, perpindahan panas atau energi, sifat aliran,
kelarutan atau intensitas kepolaran, ukuran partikel dll
Apa kaitannya dengan proses analisis?
Apa itu analisis fisikokimia?
Analisis fisikokimia adalah salah satu dari
metode analisis (kualitatif/kuantitatif)
berdasarkan sifat sifat fisika dari senyawa
kimia yang dianalisis

Fisikokimia menerapkan prisip, praktek dan


konsep fisika seperti gerakan, energi,
tenaga, waktu, termodinamika, kimia
quantum, mekanika, dan keseimbangan
dalam sebuah senyawa kimia.
 Biofarmasi (farmakokinetik)
dapat menentukan laju disolusi/pelarutan seny.
Aktif obat, mengetahui seberapa banyak kadar
obat dalam darah, seberapa banyak obat
terekskresi guna memprediksi aktivitas dari
senyawa aktif obat tersebut

Farmakologi dan teknologi farmasi


dapat menguji aktivitas secara invitro, evaluasi
proses formulasi, evaluasi sediaan dsb
 Mikrobiologi dan bioteknologi
menghitung/memprediksi jumlah mikroba dalam
media cair, menghitung/memprediksi jumlah
protein atau asam amino serta menghitung
aktivitas dari enzim

Fitokimia/kimia bahan alam dan Kimia Organik


elusidasi struktur, prediksi struktur kimia dari
isolat, pemastian kemurnian senyawa
• Kelebihan
1. Dapat menentukan kadar suatu senyawa yang kecil
Penggolongan analit dalam sampel berdasarkan jumlahnya:
• Makro (> 100 mg)
• Semimikro (10 – 100 mg)
• Mikro (≤0,001 g)
• Ultramikro (≤0,001 mg)
• Submikrogrm (0,01 µg)
2. Akurasi dan presisi lebih tinggi
3. Tahapan analisis lebih pendek
4. Hasil atau waktu analisis yang dibutuhkan lebih singkat
5. Sampel/cuplikan/contoh lebih sedikit
6. Reagen dan pelarut yang dipergunakan lebih sedikit
• kekurangan
1. Membutuhkan penguasaan disiplin ilmu yang bekaitan
2. Membutuhkan biaya yang besar
3. Perawatan/maintenance tidak murah
4. Walaupun menggunakan reagen dan pelarut yang sedikit akan
tetapi harganya tidak murah
Dasar Intrumentasi

Pada dasarnya pengukuran (intrumentasi) bertujuan untuk


mendapatkan informasi mengenai sifat-sifat fisik, kimia dan
biologi dari suatu keadan untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan.
Bantuan alat atau instrumen diperlukan untuk
mentransformasikan informasi tersebut secara kualitatif dan
kuantitatif

Masukan Instrumen Keluaran

Sistem Pengukuran
 Teknik analisis = suatu fenomena ilmiah
dasar yang telah terbukti berguna untuk
memberikan informasi mengenai susunan
zat-zat yang dianalisis

 Metoda analisis = penerapan yang spesifik


dari suatu teknik analisis untuk memecahkan
persoalan analisis
 Teknik Spektroskopi
 Spektrofotometri UV/Vis
 Spektrofotometri infra merah
 Spektrofotometri fluoresensi dan fosforesensi
 Spektrofotometri serapan atom
 Spektrometri raman
 Spektrometri resonansi magnet inti
 Spektrometri radiokimia
 Spektrometri sinar X
 Teknik Kromatografi
 Kromatografi cair kinerja tinggi
 Kromatografi gas cair dan padat
 Kromatografi elusi CO pada superkritik
2
 Kromatografi planar
 Teknik Elektrokimia
 Potensiometri
 Voltametri
 Coulometri
 Elketrogravimetri
 Amferometri
 Teknik Berbagai fenomena ilmiah
 Analisis termik
 Spektrometri massa
 Kinetika reaksi
 Teknik terpadu
 GC/FT-IR/MS
 HPLC/FT-IR/MS
 MS-MS
Pada era modern persoalan utama proses analisis
adalah sangat kecilnya kadar senyawa yang
dianalisis dan kompleksnya matriks sampel yang
dianalisis
bahwa metoda analisis tersebut
secara taat asas memberikan
hasil seperti yang diharapkan
dengan kecermatan dan
ketelitian yang memadai
Adalah keterdekatan hasil analisis yang
diperoleh dengan memakai metoda tersebut
dengan harga sebenarnya

 Biasanya dinyatakan dengan persen perolehan


kembali terhadap sample yang kadarnya
diketahui dengan pasti.

 Persyaratan perolehan kembali metoda


analisis adalah 80 – 120%
Suatu metoda analisis harus dapat diulang terhadap
sample yang sama dengan prosedur yang sama dan
hasil penetuan yang memenuhi persyaratan
statistik secara umum
Penyebab :
 Prosedur analisis
 Zat yang ditentukan
 Instrumen
 Faktor manusia yang mengerjakan
1. Galat Sistematik (determinate errors)
disebut juga galat prosedur, adalah hasil
analisis yang menyimpang secara tetap dari
kadar sebenarnya karena kesalahan prosedur

untuk menghindari :
 Kalibrasi instrumen secara berkala
 Pemilihan metoda dan prosedur dari badan
resmi
 Pemakain bahan kimia dengan derajat p.a.
 Peningkatan pengetahuan dan kemampuan
para peneliti
2. Galat tidak sistemik (indeterminate
errors)
 disebut juga galat rawu (random) adalah
penyimpangan yang tidak tetap dari hasil
penentuan kadar yang disebabkan fluktuasi dari
instrumen yang dipakai (derau)
 penyebab biasanya tidak diketahui dan tidak
terkontrol.
 derau bisa terjadia pada tiap bagian instrumen
dan terakumulasi
 Adalah tanggap detektor yang merupakan
fluktuasi yang rawu yang tidak disebabkan
oleh materi yang dianalisis.
 Sumber : tranduser, prosesor, perekam (read
out)
1. Johnson noise (thermal noise)
disebabkan oleh kenaikan temperatur yang
mempengaruhi elektron-elektron pada elemen atau arus
listrik
2. Shot noise
disebabkan oleh temperatur tapi efeknya lebih rendah
dan terjadi pada instrumen yang menggunakan
semikonduktor dengan prinsip pengalihan arus listrik
3. Flicker noise
dipengaruhi besarnya frekuensi
4. Environmental noise
disebabkan oleh energi lingkungan dimana kita bekerja
seperti medan listrik, medan magnet, radiasi
elektromagnetik, getaran mekanik dan interaksi listrik.
Dikurangi dengan pemasangan ground
• THEOBALD, A.E, RADIOPHARMACEUTICAL
USING RADIO ACTIVE COMPOUND IN
PHARMACEUTIC AND MEDICINE
• OWUNWANNE, A.M., THE HAND BOOK OF
RADIOPHARMACEUTICAL
• SPENCER, R.P., RADIOPHARMACEUTICALS
(STRUCTURE ACTIVITY RELATIONSHIPS)
• THORELL, J.I.,S.M LARSON
RADIOIMUNOASSAY AND RELATED
TECHNIQUES (METHODOLOGY AND CLINICAL
APPLICATION)
 pemancaran dan penjalaran (propagation) energi
melalui ruang, dalam bentuk partikel atau
gelombang elektromagnetik
Energi radiasi adalah perpindahan photon,
yang mempunyai ciri-ciri tersendiri,
energi ikat elektromagnetik yang
mempunyai kecepatan cahaya(c =
dikeadaan vakum) serta menunjukan
sebagai partikel dan gelombang.
• Persamaan planck :

c
E=hxf atau E = h x

hc
e
C = 3 . 108 m/s

dimana h = 6,626 x 10-34 J.s

c  f .
Contoh Soal:
Sebuah gelombang dipancarkan pada frekuensi 150 MHz. Tentukan panjang
gelombang yang dipancarkan!
Jawab:
c  f .
c

f
3x108 m / s

15 x10 4 Hz
  2000m
Adalah proses transport panas dari benda bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu lebih rendah, bila benda – benda
itu terpisah didalam ruang (bahkan dalam ruang hampa
sekalipun

q = δ A (T14 – T24)

Dimana :
δ = Konstanta Stefan-Boltzman 5,669 x10- 8
w/m2 k4
A = Luas penampang
T = Temperatur (dalam K)
Contoh:
Dua plat hitam tak berhingga yang suhunya masing masing 800 0C
dan 300 0C saling bertukar kalor melalui radiasi. Hitunglah
perpindahan kalor persatuan luas.

Penyelesaian
Dari persamaan:

q = δ A (T14 – T24)
q/A = δ (T14 – T24)
q/A = (5,669 x 10-8)(10734 – 5734)
q/A = 69,03 kw/m2
Bagaimana Efek Radiasi Terhadap
Manusia?
Jika radiasi mengenai tubuh
radikal bebas manusia,
hidroksil (OH) ada 2
kemungkinan:
1.berinteraksi dengan tubuh
2.hanya melewati saja

Bila Berinteraksi  mengionisasi atau mengeksitasi


atom  peningkatan temperatur (panas) pada
bahan (atom) yang berinteraksi  awal dari
perubahan kimiawi  efek biologis yang
merugikan
Cahaya
 Sumber cahaya berasal dari benda yang
mengeluarkan cahaya. Sumber cahaya yang
terbesar  berasal dari matahari. sedangkan
sumber cahaya lainnya adalah lilin yang
menyala, lampu senter, bintang, kilat dan lain-
lain. Cahaya yang dihasilkan tersebut dinamakan
sinar putih atau polikromatis
• Sedangkan cahaya pelangi adalah cahaya tampak yang
merupakan pantulan cahaya matahari yang diuraikan  oleh
titik-titik air hujan, yang terdiri dari warna : merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
• Oleh karena warna pelangi adalah hasil penguraian warna oleh
titik-titik air hujan, maka pelangi hanya terlihat setelah turun
hujan.
1. Cahaya merambat lurus
Salah satu sifat cahaya adalah merambat lurus dari sumbernya.
Lihat contoh kedua gambar disebelah kiri. Gambar tersebut
membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.
Contoh lain yang membuktikan cahaya merambat lurus tampak
pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke
dalam ruangan    
2. Cahaya dapat dibiaskan
 Perhatikan gambar sebatang pinsil dalam gelas berisi
air diatas, pinsil terlihat seolah-olah bengkok hal ini
terjadi karena adanya pembiasan cahaya.
• Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm.
• Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat
mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket
partikel yang disebut foton.
• Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan
cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme
gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera
penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal
dengan sebutan optika, merupakan area riset yang
penting pada fisika modern.
 Salah satu konsep ilmiah tertua adalah
bahwa semua materi dapat dipecah menjadi
zarah (partikel) terkecil, dimana partikel-
partikel itu tidak bisa dibagi lebih lanjut.
 A : Tidak, Tomos : memotong. Dinamakan
atom karena dianggap tidak dapat dipecah
lagi
(Yunani: atomos = tidak terbagi).

Democritus (460 SM–370 SM)


• Democritus mengembangkan teori tentang
penyusun suatu materi. Menurut Democritus jika
suatu materi dibelah terus-menerus suatu ketika
akan diperoleh suatu partikel fundamental yang
disebut sebagai atom
• Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles
(384–322 SM), yang berpendapat bahwa
materi bersifat kontinu (materi dapat dibelah
terus-menerus sampai tidak berhingga).
Perkembangan konsep atom-atom
secara ilmiah dimulai oleh John Dalton
(1805), kemudian dilanjutkan oleh
Thomson (1897), Rutherford (1911) dan
disempurnakan oleh Bohr (1914).

Gambaran susunan partikel-partikel


dasar dalam atom disebut model atom.
TEORI ATOM DALTON

1. Atom merupakan bagian terkecil dari


materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.

2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang


sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang
identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.

3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan


perbandingan bilangan bulat dan sederhana.

4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan


atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan
model atom sebagai bola pejal

Model Atom Dalton

Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan


suatu larutan dapat menghantarkan listrik.
Teori Atom JJ.
Thomson
Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel
bermuatan negatif dalam atom yang disebut
elektron.

Atom adalah suatu bola pejal yang permukaannya


dikelilingi elektron dan partikel lain yang bermuatan
positif sehingga atom bersifat netral.

Model Atom
Teori Atom
Rutherford

Eksperimen yang dilakukan


Rutherford adalah penembakan
lempeng Emas tipis dengan partikel
Sumber sinar Alpha

Lempeng Emas

Layar
Atom Logam

Diteruskan
Sinar
alfa
Dibelokkan

Dipantulkan
Hipotesa dari Rutherford adalah atom yang tersusun dari inti atom dan
elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa
atom terpusat pada inti atom.

Model Atom

- -
Kelemahan dari Rutherford tidak dapat
menjelaskan mengapa elektron tidak
jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan
teori fisika, gerakan elektron mengitari
inti ini disertai pemancaran energi
sehingga lama - kelamaan energi elektron
akan berkurang dan lintasannya makin
lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam
Teori Atom Niels Bohr

Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr


dan menyusun Teori Atomnya

1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan


dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam
suatu lintasan.
2. Elektron yang bergerak tidak melepas dan tidak menyerap
energi.
3. Elektron bergerak pada lintasan tertentu dan lintasannya
diberi nomor 1, 2, 3, ….. Dan diberi lambang K, L, M, …..
4. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan
lain dengan cara melepas dan menyerap energi.
Model Atom Neils
Bhor
Struktur Inti

Inti atom: Berat proton = 1.6724 x 10-27 kg


proton
nukleon
neutron
Berat neutron = 1.6747 x 10-27 kg

Jumlah elektron atom netral = jumlah proton yang berada di dalam inti atom tsb.

Z = nomor atom
Misal: inti alumunium stabil
= jumlah proton di dalam
memiliki jumlah proton 13 (Z) dan jumlah
inti atom
neutron 14 (N), maka nomor massa (A)
alumunium adalah 27 dan nomor atomnya
A = nomor massa (Z) adalah 13
= jumlah nukleon di dalaminti atom
=Z+N
MODEL ATOM

Inti Atom

Model Bohr
Pengelompokan berdasarkan jumlah proton (Z)
atau jumlah netron (N)
 Isotop

Beberapa nuklida dari suatu unsur dengan


jumlah Z sama tetapi jumlah N berbeda
Contoh 1
H1 2H1 3
H1
 
No atom (jumlah proton dlm inti) sama, tetapi no massa berbeda
Isobar
Beberapa nuklida dari beberapa unsur berbeda,
tetapi memiliki nilai A yang sama
Contoh 14B5 14C6 14N7 14O8

Na11 24Mg12 24Al13


24
• Isoton
Beberapa nuklida dari unsur berbeda tetapi memiliki
nilai N yang sama
Contoh
6
Li3 7
Be4 8B5 9
C6

• Isomer
Nuklida dari unsur yang sama (mempunyai nilai Z dan
A yang sama) akan tetapi berbeda tingkat energinya
Contoh
60
Co27 60m
Co27

80
Br35 80m
Br35

m = metastabil, sifat kimianya sama, tidak dapat


dipisahkan secara kimia
penggolongan atom berdasarkan stabilitasnya
diantaranya
• Nuklida stabil

Dimana suatu nuklida dimana baik Z maupun A nya


tidak berubah
• Nuklida tidak stabil

Yaitu nuklida radioaktif atau radionuklida

Radionuklida adalah suatu nuklida yang mengalami


perubahan A dan Z secara spontan, contohnya:
60
Co27 60
Co27 60
Ni29 (stabil)
 Suatu partikel baik berupa ion bermuatan,
inti atom dan elektron diantara mereka,
akan membentuk ikatan kimia karena akan
menurunkan energi potensial antara partikel
positif dan negatif
 Dalam tataran atomik, kita membedakan
adanya logam dan non logam berdasarkan
beberapa sifat yang berhubungan dalam
tabel periodik
PENDAHULUAN SPEKTROSKOPI
Pendahuluan Spektroskopi Analisis Instrumen
I

Spektroskopi :
Ilmu tentang interaksi antara cahaya dan materi
Jenis Spektroskopi :
• Absorpsi
• Emisi
• Refleksi
• Scattering
• Fluorosensi dan Fosforesensi

Radiasi Elektromagnetik (cahaya) :


 mempunyai sifat dualisme, sebagai
GELOMBANG dan PARTIKEL (disebut foton atau
quanta)
Pendahuluan Spektroskopi Analisis Instrumen
I

Jenis Spektroskopi :

ABSORPSI EMISI

REFLEKSI SCATTERING
 Gelombang adalah getaran yang merambat
 Apakah dalam perambatannya perlu
medium/zat perantara ?
Tidak harus !
 Berdasarkan ada/tidak adanya medium :
1. Gelombang Mekanik perlu medium
2. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
adalah gelombang yang dapat
merambat walau tidak ada
medium
Keberadaan gelombang
elektromagnetik didasarkan
pada hipotesis Maxwell “
James Clark Maxwell ” dengan mengacu pada
3 fakta relasi antara listrik dan magnet yang sudah
ditemukan :
a. percobaan Oersted yang berhasil membuktikan :
arus listrik dalam konduktor menghasilkan medan
magnet disekitarnya (jarum kompas menyimpang
bila di dekatkan pada kawat yang dialiri arus listrik)
b. percobaan Faraday yang berhasil mebuktikan batang
konduktor yang menghasilkan GGL induksi pada
kedua ujungnya bila memotong medan magnet
c. percobaan Faraday yang menunjukkan perubahan
fluks magnetik pada kumparan menghasilkan arus
induksi dalam kuparan tersebut
Bila Hipotesa Maxwell benar, konsekuensinya
perubahan medan listrik akan mengakibatkan medan
magnet yang juga berubah serta sebaliknya dan
keadaan ini akan terus berulang. Medan magnet atau
medan listrik yang muncul akibat perubahan medan
listrik atau medan magnet sebelumnya akan bergerak
(merambat) menjauhi tempat awal kejadian.
Perambatan medan listrik dan medan magnet inilah
yang disebut sebagai gelombang elektromagnetik.
Arah rambatan
E E E E

B B B B

Ilustrasi perambatan gem


Sketsa gelombang elektromagnetik
Sifat-sifat gelombang elektromagnetik
1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam
ruang tanpa medium
2. merupakan gelombang transversal
3. tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak
lurus dalam medan magnet maupun medan listrik
4. dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan
(refraksi), perpaduan (interferensi), pelenturan
(difraksi), pengutuban (polarisasi)
5. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi
secara bersamaan, sehingga medan listrik dan
medan magnet sefase dan berbanding lurus 
Pendahuluan Spektroskopi Analisis Instrumen
I
A. RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Wavelength (amplitude): tinggi


gelombang
Frequency: jumlah gelombang per
detik
Long waves = low frequency, low
energy
Short waves = high frequency and
high
yyy energy

xxx
zzz Electric
Electric Field
Field
Magnetic Field
Pendahuluan Spektroskopi Analisis Instrumen
I
A. RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
1. Parameter Gelombang
+
Electric Field Wavelength ()

Amplitude (A)
0

- Time or Distance
Periode (p) – waktu yg diperlukan untuk oleh satu
gelombang.
Frequency () – jumlah gelombang tiap detik.
 = 1/p ( s-1 = Hz )
Amplitude (A) – tinggi gelombang maksimum.

Wavelength () – jarak antara 2 titik identik dalam satu gelombang.


Pendahuluan Spektroskopi Analisis Instrumen
I
A. RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
2. Spektrum Elektromagnetik (EM)
Pendahuluan Spektroskopi Analisis Instrumen
I
A. RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
2. Spektrum Elektromagnetik (EM)
Jenis metode spektroskopi berdasarkan radiasi EM:

Anda mungkin juga menyukai