Anda di halaman 1dari 23

CATATAN PERKULIAHAN KIMIA

ANALISIS INSTRUMEN
( Semester Ganjil TA 2014/2015 )

Kategori : A

Nama

: Siti Aisyah

NIM

: 13334033

Jurusan Farmasi, FMIPA-ISTN


2014

KIMIA ANALIS
Cabang ilmu kimia dibidang analis cuplikan material untuk mengetahui :
a. komposisi
b. struktur
c. fungsi
kimia analis :
1. Kualitatif : untuk mengetahui keberadaan suatu unsure atau senyawa di dalam suatu
cuplikan
2. Kuantitatif : untuk mengetahui jumlah suatu unsure atau senyawa dalam suatu
cuplikan
Prinsip analisis (laboratorium)
Data hasil analisis komposisi kimia cuplikan suatu contoh harus dapat diterima yaitu :

Derajat ketelitian
Ketepatan data harus tinggi

Ketelitian (reproducibility / repeatability)


Ketelian suatu metedo analitik adalah menunjukkan seberapa jauh derajat peluangan analisis
memberikan data yang sama.
Ketelitian suatu hasil analisis ditentukan dengan standar deviasi (SD) dan relative standar
deviation (RSD) atau koefisien keragaman (coefficient of varians)

Dihitung dengan rumus :

RSD=

SD x 100
X

Ketepatan (accuracy)
ketepatan suatu metode analik adalah suatu derajat yang menunjukkan seberapa jauh rata-rata
suatu anlisis mendekati angka yang sebenarnya, yaitu dengan membandingkan hasil
pengukuran dengan bahan rujukan standar (reference).

ketepatan dari suatu metode dapat ditentukan dengan perhitungan statistika yang biasanya
diukur dengan menghitung penyimpangan data yang diperoleh dari data yang seharusnya.
Sampling
Dalam analisis harus dapat mewakili (representative)materi yang akan dianalisis

secara utuh dan harus homogen


Cara pengambilan sampel yang salah meskipun matode analisis yang digunakan tepat
dan teliti hasilnya tidak akan memberikan hasil yang benar
Pengambilan sampel dengan cara :
- Random yang sama homogen / dianggap sama , contoh :
Larutan sejati, batch tablet, ampul
- Representative (jika bahan yang dianalisis tidak homogen). Sampel diambil dari
bahan yang berbeda dari setiap wadah

Pengamatan sampel uji


Setelah diperoleh sampel yang representative jika tidak segera dilakukan analisis, sampel
harus diberi label dan disimpan dalam tempat yang sesuai untuk menjamin sifat fisika

kimia sampel agar tidak berubah


Beberapa hal yang harus dilakukan / diperhatikan dalam penyimpanan sampel :
- Kenaikan suhu mengakibatkan hilangnya sampel volatile, degradasi analit,
-

peningkatan reaktifitas kimia


Suhu rendah tedepositnya analit yang kelarutannya rendah
Perubahan kelembaban hidrolisis / kandunga air analit higroskopis meningkat

dengan cepat
Radiasi UV menginduksi rekasi fotokimia, fotodekomposisi / polimerasi
Oksidasi oleh udara akan merusak sampel yang sensitive terhadap oksidasi

PRA PERLAKUAN SAMPEL


a. dilakukan untuk mengkondisikan sampel sehingga siap untuk dilakukan analisis dengan
metode tertentu.
b. contoh-contoh pra perlakuan sampel

- memasukkan sampel 100-120 C jika analite (senyawa kimia ) tahan panas, untuk
menghilangkan pengaruh variasi kandungan air.
- menimbang sampel sebelum dan sesudah pemanasan.
- memisahkan sampel, baik dengan cara destilasi, filtrasi, ekstrasi, dll.

- menghilangkan komponen pengganggu yang dapat merusak sampel.


- memekatkan sampel ( penguapan, ekstrasi, elektrolisis, ko-pretisipasi)

Sampling Pengamanan Sampel Uji Pra - Perlakuan sampel Preparasi Larutan


Sampel uji

Pertimbangan metode analisis yang akan digunakan antara lain :


1. tujuan analisa, biaya, dan waktu
2. level analite yang diharapkan
3. macam sample dan pretreatment yang diperlukan
4. jumlah sample yang akan di analisis
5. ketepatan dan ketilitian yang di inginkan
6. ketersediaan bahan rujukan, senyawa baku, bahan-bahan kimia, dan pelarut yang
dibutuhkan
7. peralatan yang tersedia
8. kemungkinan gangguan yang akan terjadi

Metode analisis yang berdasarkan sifat-sifat fisika


SIFAT FISIKA
Berat/bobot
Absorpsi radiasi

METODE
Volumetric
Spektroskopi, spektrofotometri, colourimetry,

Hamburan radiasi
Refraksi radiasi
Difraksi radiasi
Rotasi radiasi
Potensial listrik
Konduktansi listrik
Arus listrik
Muatan listrik
Rasio massa-muatan

AAS
Fotometrinyala, spektroskopi emisi,
Fluorerscene
Turbidimetri, spektroskopi raman
Refraktrometri
X-ray
Polarometri
Potensiometri
Konduktrimetri
Polarografi, amperometri
Coulometri
Spektrometri massa

Sifat-sifat panas

Konduktivitas panas

Emisi radiasi

Dan instrument yang saat ini paling sering digunakan adalah mengenai pengukuran
sinar radiasi

Kimia Analisis Modern


-

Pendekatan perkembangan analisis modern didasarkan pada pengembangan metode


analisis dengan menggunakan system instrument kimia analisis instrumental

Berdasarkan metodenya , kimia analisis instrumental dapat dikelompokkan kedalam


metode spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi, elektroforesis, kristalografis,
dll.

RADIASI ELECTROMAGNETIC

Perambatan energi vibrasi medan magnet dan medan listrik (secara) simultan dalam bentuk
gelombang sinusoidal .

INTERAKSI RADIASI ELECTROMAGNETIK (UV Vis ) DENGAN MOLEKUL

* ( anti bonding )
* ( anti bonding )
n ( non bonding )
( bonding )
( bonding )
Energ
i

Transisi / perpindahan electron ada 4 macam :

These are normaly


empty
These contain lone

These contain normal


bonding pairs of electron

Dari sigma bonding ( ) ke sigma anti bonding ( * ), transisi paling besar


Dari phi bonding ( ) ke phi anti bonding ( * )
Non bonding ( n ) ke sigma anti bonding ( * )
Non bonding ( n ) ke phi anti bonding ( * )

Ada dua tipe electron yang mengalami transisi electron


1. Electron yang terlibat langsung dalam pembentukan ikatan
2. Electron non bonding
Example :
Ikatan non rangkap :

H Cl

Maka transisi yang terjadi hanya dari ( ke * dan n ke * )


Sedangkat pada ikatan rangkap
C=O
Maka transisi yang akan terjadi dari ( ke *, ke *, n ke *, dan n ke * )
sedangkan untuk melihat nilai absorban harus melihat dulu lamda maksimum dari suatu
molekul
SENYAWA
CH4
C2H6
CH3Cl
CH3Br
CH3I
CH3OH
(CH3)2CO
(CH2=CH2)n, n=1
n=2
n=3
n=4
n=5
HCCH

Contoh lain :

LAMDA ( ) MAKSIMUM ( nm )
122
135
173
204
258
184
187;285
162
217
258
300
330
178

H3C

(CH3)2CO

C=O
H3C

Electron pada ikatan : C H ( ke * )


C C ( ke * )
C = O ( ke *, dan ke * )

Electron pada non bonding : n ke *


n ke *
Maka untuk menentukan lamda yang paling tinggi diantaranya biasanya di ambil dari
electron pada ikatan rangkap yang terkecil yaitu ke *, n ke *, dan n ke * dengan skema :

* ( anti bonding )
* ( anti bonding )
n ( non bonding )
285
187

( bonding )
( bonding )

Energ
i

Spectrum tampak dan warna komplementer


max ( nm )
400-435
435-480
480-490
490-500
500-560

Warna
Ungu
Biru
Biru kehijauan
Hijau kebiruan
Hijau

Warna komplementer
Kuning kehijauan
Kuning
Orange
Merah
Merah ungu

560-580
580-595
595-610
610-760

Kuning kehijauan
Kuning
Orange
Merah

Ungu
Biru
Biru kehijauan
Hijau kebiruan

Aspek kuantitatif spektofotometri


Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer
dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi.
Spektrofotometri merupakan satu cabang analisis instrumental yang membahas tentang
interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik (REM). Pada prinsipnya
interaksi radiasi elektromagnetik dengan molekul menghasilkan satu atau dua macam
kejadian yang mungkin terjadi. Ketiga macam kejadian yang mungkin terjadi sebagai akibat
interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik adalah : hamburan (scattering),
absorbs (absorption), dan emisi (emission).
Hamburan melahirkan spektrofotometri Raman, absorbs melahirkan spektrofotometri
lembayung ultra (ultra violet) dan tampak (visible) serta spektrofotometri infra merah (infra
merah), sedangkan absorbsi yang disertai emisi melahirkan fotolimunesensi yang kemudian
dikenal sebagai fluoresensi dan fosforesensi.
Dalam aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan (larutan
sampel) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi yang diserap
oleh cuplikan ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan intensitas
sinar yang diserap jika tidak ada spesies penyerap lainnya.
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk

mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. Sinar
ultraviolet mempunyai panjang gelombang 200-400 nm, sementara sinar tampak mempunyai
panjang gelombang 400-700 nm.
Molekul akan bersifat sangat selektif (all or none) terhadap radiasi elektromagnetik sehingga
eksitasi yang terjadi pada panjang gelombang 200 2780 nm hanya akan diberikan oleh
molekul-molekul yang mempunyai :

Ikatan rangkap terkonyugasi


Mempunyai gugus kromofor yang terikat dengan auksokrom
Spektrum ultralembayung adalah suatu gambaran antara panjang gelombang atau

frekuensi radiasi terhadap intensitas absorbsi (transmisi = T), absorbs (A), yang dapat
digrafik dengan cermat pada system koordinat Cartesian. Sedangkan cahaya tampak (visible)
merupakan cahaya sinambung, artinya cahaya yang terdiri dari semua panjang gelombang
yang mungkin terdapat dalam suatu jarak tertentu, sebagai contoh bila kita melihat pelangi di
langit. Dalam hal ini dikenal warna komplementer, yaitu pandangan dua warna (spectrum)
yang bila keduanya digabung akan menghasilkan cahaya putih.
Apabila radiasi elektromagnetik dikenakan pada suatu atom, sebagian dari energi
radiasi elektromagnetik tersebut diserap oleh molekul atau atom sesuai dengan struktur
molekul atau atom tersebut. Radiasi cahaya UV-VIS pada molekul atom atau atom akan
menyebabkan terjadinya energy elektronik, sebagai akibat transisi antara dua tingkat energy
elektron dari molekul atau atom. Sistem atau gugusan atom yang mengabsorbsi radiasi
elektromagnetik UV-VIS disebut gugus kromofor. Boleh dikatakan hamper semua gugus
kromofor merupakan ikatan kovalen yang tidak jenuh.
Pelarut atau substituen lain dapat mempengaruhi pita absorbsi yaitu berpengaruh
terhadap intensitas dan kemungkinan juga panjang gelombangnya. Hal hal yang
berpengaruh tersebut antara lain :
1. Kromofor terkonyugasi

Senyawa organik yang mempunyai struktur molekul dengan ikatan tak jenuh lebih dari satu
disebut senyawa terkonyugasi apabila ikatan tak jenuh tersebut berselang-seling dengan
ikatan tunggal. Senyawa terkonyugasi ini tidak karakteristik seperti kromofor terpisah, tetapi
terjadi interaksi yang mengakibatkan pengaruh terhadap pita absorbsi yaitu terjadi pergeseran
ke panjang gelombang yang lebih panjang.
2. Auksokrom
Gugus auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elektron non bonding seperti
OH, O-NH2, dan OCH3 , yang mengabsorbsi radiasi ultra lembayung jauh dan gugus
auksokrom ini tidak mengabsorbsi didaerah ultra lembayung dekat. Akan tetapi bila gugus
auksokrom diikat oleh gugus kromofor maka pita absorbsi naik dan juga panjang
gelombangnya tergeser kea daerah ultra lembayung dekat.
Ada empat kemungkinan perubahan pita absorbsi yang disebabkan oleh pelarut atau
auksokrom :
a. Pergesaran batokromik (red shift), yaitu pergeseran kearah panjang gelombang yang lebih
panjang atau kearah frekuensi rendah.
b. Pergeseran hipokromik (blue shift), yaitu pergeseran kearah panjang gelombang yang lebih
pendek atau kearah frekuensi tinggi.
c. Efek hiperkromik, yaitu efek yang menyebabkan kenaikan intensitas.
d. Efek hipokromik, yaitu efek yang menyebabkan penurunan intensitas.

Hukum lambert-beer, dimana


laruta
n

Cahaya

cahaya yang

yang masuk
Io

dikeluarkan
I

Akan
terserap
kedalam
larutan

*Tebalnya cahaya yang dikeluarkan/transmitansi sebanding dengan konsentrasi larutan


Hukum Lambert-Beer :
Konsentrasi ( c ) tetap dan ketebalan ( b ) variable
dI

db

dI
db

=k

Maka

It
Io

It
Io

-2,303 log

A = log

dI
db

dI
db

= kI

db --

ln

= kb dimana,

It
Io

= kdb

= kb

k
2,303

= K -log

It
Io

= kb

It
Io

= kc

dan K = f ( c )

A=f(c
)b

( Lambert )

Hukum beer :
Konsentrasi ( c ) variable dan ketebalan ( b ) tetap
dI

db

dI
db

dI
db

-2,303 log

=k
It
Io

dI
db

= kI

dc --

ln

= kc dimana,

It
Io

= kdc

= kc

k
2,303

= K -log

A = log

It
Io

Maka

A=f(b
)c

dan K = f ( b )
( Beer )

Saat senyawa kimia menyerap ultraviolet (UV) atau visible (Vis), maka akan terjadi proses
absorbansi. Saat radiasi elektromagnetik dari sumber radiasi (I o) dilewatkan ke sampel maka
radiasi tersebut akan melewati sampel tersebut dan keluar sebagai I. Rasio dari sumber radiasi
(Io) dan radiasi keluar (I) disebut dengan transmitansi.
Saat kita mengukur absorbansi senyawa kimia menggunakan spectrometer UV-Vis pastinya
ada wadah untuk menampung senyawa kimia tersebut. Wadah tersebut dinamakan kuvet.
Proses absorbansi bisa dipengaruhi oleh hal lainnya seperti scattering dan refleksi dan juga
oleh kuvetnya. Untuk mengatasi hal ini digunakanlah metode blank yang berfungsi untuk
mengoreksi proses pengukuran.
Untuk mengetahui konsentrasi

dari suatu senyawa kimia

dengan menggunakan

spektrofotometer UV-Vis biasanya kita menggunakan absorbansi. Absorbansi ini dapat


dikalkulasi menggunakan formula berikut:
Hk. Lambert-beer:
Lambert :

A=f(c)b

Beer :

A=f(b)c
f(c)b= f(b)c
c
f( )
c

b
= f (b )

Lambert : A = f ( c ) b = ( c ) b
Beer : A = f ( b ) c = ( b ) c
Lambert-Beer : A = bc

A = bc

C dalam mol l-1 , dan bila c dalam gl-1 maka A=abc


Catatan:
A = absorbance
D = optical density

= -log

It
)
Io

atau -log

Pt
)
Po

E = extinction
T = transmittance, T =

It
Io

atau

Pt
Po

A = -log T
b atau I atau d = path length of radiation, in cm

= molar absorptivity atau molar extinction coefficient

Pemanfaatan Spektrum Gelombang


Elektromagnetik dalam Bidang Kesehatan
1. Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik yang
memiliki frekuensi paling besar atau panjang gelombang terkecil.
Frekuensi
: 1020 Hz sampai 1025 Hz.
Panjang gelombang
: Sinar gamma : 1020 - 1025 Hz
Manfaat
: Sinar gamma mempunyai daya tembus sangat tinggi,
maka sinar gamma digunakan dalam berbagai bidang antara lain:
a. industri, untuk mengetahui struktur logam
b. pertanian, untuk membuat bibit unggul
c. teknik nuklir, untuk membuat radio isotop
d. kedokteran, untuk terapi,diagnosis, diantaranya untuk mengobati penyakit kanker dan
mensterilkan peralatan rumah sakit. Selain itu, sinar gamma dapat digunakan untuk melihat

kerusakan pada logam.


e. farmasi, untuk sterilisasi
Sinar gamma dihasilkan dari peristiwa peluruhan inti radioaktif. Inti atom unsur yang
tidak stabil meluruh menjadi inti atom unsur lain yang stabil dengan memancarkan sinar
radioaktif, di antaranya sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma. Di antara ketiga sinar
radioaktif ini, yang termasuk gelombang elektromagnetik adalah sinar gamma. Sementara
dua lainnya merupakan berkas partikel bermuatan listrik. Jika dibandingkan dengan sinar alfa
dan sinar beta, sinar gamma memiliki daya tembus yang paling tinggi sehingga dapat
menembus pelat logam hingga beberapa sentimeter.

2. Sinar-X
Sinar-X, dikenal juga sebagai sinar Rntgen. Nama ini diambil dari penemunya,
yaituWilhelm C. Rntgen (1845 1923). Sinar-X dihasilkan dari peristiwa tumbukan antara
elektron yang dipercepat pada beda potensial tertentu.
Frekuensi
: dalam rentang 30 petahertz - 30 exahertz
Panjang gelombang : berkisar antara 10 nanometer ke 100pikometer
Manfaat
:
a. Bidang kesehatan
Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi
serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien.
Biasanya, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan FOTO RONTGEN.
Selain itu, Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal
sebagai radiograf. Sinar-X boleh menembusi badan manusia tetapi diserap oleh bahagian
yang lebih tumpat seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk mengesan kecacatan
tulang, mengesan tulang yang patah dan menyiasat keadaan organ-organ dalam badan.
Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini dikenal sebagai
radioterapi.
b. Bidang kedokteran
Kedokteran nuklir merupakan cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber
radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajari
perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan

diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran. Radioisotop dapat dimasukkan ke tubuh pasien
(studi invivo) maupun hanya direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah, cairan
lambung, urine, dan sebagainya, yang diambil dari tubuh pasien, yang lebih dikenal sebagai
studi invitro (dalam gelas percobaan). Pada studi invivo, setelah radioisotop dapat
dimasukkan ke tubuh pasien melalui mulut, suntikan, atau dihirup lewat hidung, maka
informasi yang dapat diperoleh dari pasien.

3. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet dihasilkan dari radiasi sinar Matahari. Selain itu, dapat juga dihasilkan dari
transisi elektron dalam orbit atom.
Frekuensi
: 105 hertz - 1016 hertz.
Panjang gelobang : 10-8 m 10-7 m.
Manfaat
:
1. Sumber utama vitamin D.
Sinar ultraviolet ternyata membantu mengubah kolesterol yang tersimpan di kulit menjadi
vitamin D. Hanya dengan berjemur selama 5 menit di pagi hari, tubuh kita mendapatkan 400
unit vitamin D.

2. Mengurangi kolesterol darah.


Proses pembentukan vitamin D dimana mengubah kolesterol di dalam darah maka akan
mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh kita.
3. Penawar infeksi dan pembunuh bakteri.
Sinar ultraviolet ternyata juga membantu membasmi virus-virus penyebab kanker. Secara
umum, sinar matahari mampu membunuh bakteri, virus, dan jamur yang berpotensi
menyebabkan TBC, peritonitis, pneumonia, dan asma saluran pernapasan.
4. Mengurangi gula darah.
Sinar matahari membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh yang merangsang
glukosa menjadi glikogen sehingga secara langsung berperan menurunkan kadar gula darah
dalam tubuh kita.
5. Meningkatkan kebugaran pernafasan.

Penambahan glikogen di otot dan hati melalui sinar matahari ternyata meningkatkan
perbaikan sistem pernafasan karena meningkatkan kemampuan darah dalam menyalurkan
oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
6. Membantu membentuk dan memperbaiki tulang.
Vitamin D yang dibentuk melalui sinar matahari berfungsi meningkatkan penyerapan kalsium
oleh tubuh sehingga memperbaiki komponen tulang dan mencegah penyakit rakhitis,
osteoporosis, dan osteomalacia.
7. Meningkatkan kekebalan tubuh.
Sinar matahari mampu meningkatkan antibodi dalam tubuh dengan membentuk sel
darah putih untuk melawan substansi asing yang merugikan di dalam tubuh. Membaiknya
sistem pernafasan melalui sinar matahari juga berperan dalam membasmi kuman-kuman
secara lebih cepat. Selain itu, sinar matahari juga mampu menurunkan potensi terjangkit flu
hingga 30-40 persen.
Sinar ultraviolet tidak selamanya bermanfaat. Lapisan ozon di atmosfer Bumi (pada
lapisan atmosfer) berfungsi untuk mencegah supaya sinar ultraviolet tidak terlalu banyak
sampai ke permukaan Bumi. Jika hal tersebut terjadi, akan menimbulkan berbagai penyakit
pada manusia, terutama pada kulit. Sekarang, lapisan ozon telah berlubang-lubang sehingga
banyak sinar ultraviolet yang tertahan untuk sampai ke permukaan Bumi. Berlubangnya
lapisan ozon, di antaranya diakibatkan oleh penggunaan CFC (clorofluoro carbon) yang
berlebihan, yang dihasilkan oleh kulkas atau mesin pengondisi udara (AC). Hal ini tentu saja
dapat mengancam kehidupan makhluk hidup di Bumi. Oleh karena itu, diharapkan untuk
mengurangi jumlah pemakaian yang menggunakan bahan CFC, seperti sekarang telah banyak
mesin pendingin non CFC.

4. Sinar Tampak
Sinar tampak atau cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat dan
sangat membantu dalam penglihatan. Anda tidak akan dapat melihat apapun tanpa bantuan
cahaya.
Panjang gelombang : 400 nm -700 nm.
Frekuensi
: 400-789 THzSinar

Manfaat

: penggunaan sinar laser dalam serat optic pada bidang telekomunikasi

dan kedokteran.
tampak terdiri atas tujuh spektrum warna, jika diurutkan dari frekuensi terkecil ke frekuensi
terbesar, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (disingkat mejikuhibiniu).
Sinar tampak atau cahaya digunakan sebagai penerangan ketika di malam hari atau ditempat
yang gelap. Selain sebagai penerangan, sinar tampak digunakan juga pada tempat-tempat
hiburan, rumah sakit, industri, dan telekomunikasi.

5. Sinar Inframerah
Frekuensi
: 1011 hertz -1014 hertz.
Panjang gelombang : 10-4 cm -10-1 cm Sinar
Manfaat
:
Dalam bidang kesehatan,
Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena inframerah
mempunyai getaran yang sama dengan molekul air. Sehingga, ketika molekul tersebut pecah
maka akan terbentuk molekul tunggal yang dapat meningkatkan cairan tubuh.

Meningkatkan sirkulasi mikro.


Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah akan menghasilkan panas yang
menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan dapat meningkatkan temperatur kulit,

memperbaiki sirkulasi darah dan mengurangi tekanan jantung.


Meningkatkan metabolisme tubuh.
jika sirkulasi mikro dalam tubuh meningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui

metabolisme. Hal ini dapat mengurangi beban liver dan ginjal.


Mengembangkan Ph dalam tubuh.
Sinar inframerah dapat membersihkan darah, memperbaiki tekstur kulit dan mencegah

rematik karena asam urat yang tinggi.


Inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan.
Pancaran panas yang berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat
dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan organ tersebut. Hal ini sangat bermanfaat
bagi dokter dalam diagnosis kondisi pasien sehingga dokter dapat membuat keputusan
tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu, pancaran panas
dalam intensitas tertentu dipercaya dapat digunakan untuk proses penyembuhan penyakit
seperti cacar. Contoh penggunaan inframerah yang menjadi trend saat ini adalah adanya
gelang kesehatan Bio Fir. Dengan memanfaatkan inframerah jarak jauh, gelang tersebut
dapat berperang dalam pembersihan dalam tubuh dan pembasmian kuman ataubakteri.

Analisisi kuantitatif pengukuran absorbs spectra UV-Vis


Aplikasi = luas
Sensitivitas = tinggi untuk banyak senyawa
Selektivitas = sedang tinggi

Prosedur operasional
-

Tetapkan maksimal larutan standar analit melalui scanning


Buat kurva kalibrasi satu seri larutan standar yang memenuhi hukum beer
C = Error relative
C
C = 0,434 x T
C
T log T

dimana T = 25D x 100


Tav
*Tav = rata rata T dari pengukuran berulang ulang
dari larutan yang sama

Tabel = Variasi % error relative dalam konsentrasi sebagai fungsi dari T dan A dengan
T = 0,5
T

% error relative

0,95
0,90
0,80
0,70
0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,03
0,02
0,01

0,022
0,046
0,097
0,155
0,222
0,301
0,399
0,523
0,699
1,000
1,523
1,699
2,00

10,20
4,74
2,80
2,00
1,63
1,44
1,36
1,38
1,55
2,17
4,75
6,38
10,85

Spectrofotometri komersial, T = 0,002 0,01

Latihan soal
1 ) Absorban larutan KMn04 pada 525 nm dan tebal sel 1 cm menunjukan 0,66. Hitung
larutan KMnO4 bila absorbtivitas molarnya ( ) = 5,85 x 103L Mol -1 cm -1.
Jawab :
A = b.c

Dik :
A = 0,66
= 5,85 x 103L mol -1cmb = 1 cm
ditanya C = A
.b
C=

0,66
5,85 x 103L Mol -1 cm -1 x 1 cm
C = 0,66
5,85 x 103L Mol -1
C = 0,66
5850 L Mol -1
= 0,000113 mol/L
= 1,13 x 10 -4 mol/L

2 ) Kadar besi dalam suatu contoh susu bubuk ditetapkan dengan UV Vis spectrometer.
Contoh ( 2,0027 g ) dengan prosedur yang telah baku, dipersiapkan menghasilkan larutan Ion
Ferrosus, lalu direaksikan dengan 1,10 Fenantrolin membentuk kompleks (BM 596 g Mol-1
dan perbandingan mol Ion Ferrosus dan senyawa kompleks dalam reaksi 1 : 1 ). Volume akhir
hasil penyiapan larutan secara kuantitatif = 25 ml. ( Tanpa Pengenceran ) hasil pengukuran
memperlihatkan harga absorbans larutan komplek = 0,62 dan Blanko = 0,07. Berapa kadar Fe
dalam contoh absorftivitas molar kompleks diperoleh = 11324 L cm -1 mol -1 dan tebal sel
yang digunakan 1 cm . BA Fe = 56 g mol-1.
Jawab :
Diketahui :
Berat contoh
BM kompleks

= 2,0027 gr
= 596 g mol-1

Vol lar. Con. tanpa pengenceran


Absorban lar. Contoh
kompleks
b
BA/BM
Ditanya

= 25 ml
0,025 L
= 0,62
= 11324 L cm-1 mol-1
= 1 cm
= 56 gr mol-1

= a. c. larutan contoh analit ?


b. kadar analit dalam contoh ?

a. A = b c
C= A
b
C = 0,62
11324 Lcm-1 mol-1 x 1cm
C=

= 5,48 x 10 -5 mol/L

0,62
11324 mol-1

b. Kadar = C cth x V cth x Fp x BMfe


Berat contoh
= 5,48 x 10-5 mol/L x 0,025 L x 1 x 56 gr mol-1
2,0027 gr
= 7,672 x 10-5
2,0027
= 3,83 x 10-5 %
= 3,83 x 10-5 x 106
= 3,83 ppm
3) Caffein dalam contoh kopi instan ditetapkan secara spectofotometri hasil timbangan
contoh ( 1,0018 gr ) dilarutkan dengan aquadest dan ad 250 ml disaring, kemudian 25 ml
filtrate ditambah 25 ml asam sulfat 0,1 N lalu diencerkan dengan aquadest dan ad 250 ml.
absorbans larutan ( standard & contoh ) pada 272 am. Absorbans larutan standar 5 ppm =
0,12 ; 10 ppm = 0,23 ; 15 ppm = 0,38 ; 20 ppm = 0,47 ; 30 ppm = 0,74 absorban larutan
contoh = 0,43. Hitung kadar Caffein dalam contoh.
Hasil kalibrasi :
Exel
Reg. lin. Intercept
C
Kadar

= sumbu Y=0.0248 dan X= 0,0081 ( R2 = 0, 9969 )


= -0,0081, slop = 0,0248 ( r = 0,9984 atau R2= 0,9969 )
= ( 0,41 + 0,0081 ) 0,0248 = 16,86 ppm
= ( 16,86 mgl-1 x 0,25 L x 10 ) : 1001,8 mg = 0,0421 x 100 = 4,21 %

Cara Reguler Linier


Mode

pilih 3 ( Reg )

pilih 1 ( lin )

masukan data ex ( 5, 0, 12 )

mt

masukan data sampai selesai

Shift 2

cari a br

a = Intercep
b = Slop
c = Regresi

a = -0,0081
b = 0,0248
a ) C = Absorban sampel intercept
slop
C = 0,43 ( - 0,0081 )
0,0248
C = 0,43 + 0,0081
= 17,67 ppm
0,0248
Grafik = ppm, y = A (Absorbans)

b) Diketahui :
C cth = 17,67 ppm
V cth = 250 ml = 0,25 L
Fp

= 250 ml = 10
25 ml
Brt contoh = 1,0018 gr
= 1001,8 mg
ppm = mg
liter
Kadar = C cth x V cth x Fp
Berat contoh
= 17,67 pm x 0,25 L x 10
1001,8
= 44,175
1001,8
= 0,044 x 100 %
= 4,4 %

Sumber bahan catatan :


1. tayangan dosen
2. uraian/penjelasan dosen pada saat perkuliahan
3. internet :

diketahui
Abs sampel = 0,43

http://iyanvalidasi.blogspot.com/2012/02/spektrofotometer.html
http://gigihkurniawan.net/hukum-lambert-beer/

4. buku :

Foster, Bob. 2004. Fisika SMA Jilid 3A untuk Kelas XII. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Supriyono. 2006. Fisika untuk SMA/MA Jilid Xb. Surabaya: Sagufindo Kinarya.

Anda mungkin juga menyukai