Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang manajemen, yang
kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang PEMECAHAN MASALAH dan PENGAMBILAN
KEPUTUSA . Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Setya Hndayani selaku dosen
pengantar manajemen
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Depok, 06 Oktober 2015

Penyusun

BAB 1
1

Pendahuluan

Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan tidak akan pernah luput dari masalah.
Terutama masalah yang berhubungan dengan pengelolaan manajemen. Jika ditinjau dari
kehidupan sehari-hari terjadinya masalah bisa disebabkan dari pihak internal maupun
pihak eksternal. Banyak pihak yang menganggap bahwa masalah yang datangnya dari
pihak eksternal lebih berbahaya sehingga di prioritaskan untuk segera diselesaikan,
sedangkan masalah yang datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya. Inilah
suatu pandangan yang salah dan bisa menyebabkan kehancuran dari sebuah perusahaan /
instansi /organisasi. Karena masalah yang harus kita waspadai dan harus segera kita
selesaikan adalah masalah yang datangnya dari internal. Kita lihat saja partai politik
sekarang banyak yang pecah karena disebabkan masalah di dalam internalnya,
perusahaan banyak yang bangkrut karena masalah yang datangnya dari dalam (internal).
Banyak yang mengatakan pemecahan masalah adalah aktivitas terpenting yang dilakukan
seorang manajer merupakan suatu gambaran yang terlalu disederhanakan. Pekerjaan
dalam menyelesaikan / memecahkan masalah jauh lebih rumit daripada hanya sekedar
pemecahan masalah saja. Aktivitas-aktivitas lain, seperti komunikasi, juga sama
pentingnya. Akan tetapi, aman jika dikatakan bahwa pemecahan masalah merupakan
salah satu aktivitas utama yang sering kali menentukan berhasil atau tidaknya karier
manajemen.

Latar Belakang
Kami membuat tulisan ini karena ingin mengetahui tentang pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan karena dalam sebuah organisasi selalu terdapat masalah yang
tidak bisa diselesaikan sendiri harus melalui keputusan bersama. Karena seorang manajer
harus mengetahui apa yang diinginkan para karyawan sehingga harus melalui keputusan
bersama sehinnga organisasi mencapai tujuannya.
2

Tujuan Penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan tujuan untuk membantu teman teman sekalian dalam
hal pembelajaran manajemen agar kita semua dapat mengetahui yang belum kita ketahui.

Metode penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan cara mengambil sumber dari beberapa buku dan
melalui internet. Kami mendapat beberapa kesulitan saat membuat tulisan ini, seperti saat
mencari bahan tentang pemecahan masalah. Akhirnya kami dpat menyelesaikan tulisan
ini tepat waktu. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

BAB II
Pembahasan

Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai
sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena
kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya
dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan
memperhitungkan peraihan kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan
3

mendefinisikan masalah (problem) sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang


merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau yang
menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan.
Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan
keputusan, yaitu tindakan memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah
tindakan tertentu yang dipilih. Biasanya, pemecahan satu masalah akan membutuhkan
beberapa keputusan. Tahapan-tahapan Pemecahan Masalah Menurut Herbert
A.Simon, pemecahan masalah akan terlibat dalam empat hal yaitu:

Aktivitas Intelijen.
Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di

dalam lingkungan.

Aktivitas perancangan.
Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan
tindakan.

Aktivitas pemilihan.
Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia.

Akitivitas peninjauan. Menilai pilihan-pilihan masa lalu.

A. Pengambilan Keputusan

Pengertian Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan
pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui
oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama,
menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang
terbaik.
4

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli,
diantaranya adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh
kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk
pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari
perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan,
suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan
tindakan.

B. Fase Pengambilan Keputusan


1. Aktivitas intelegensia ; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan
keputusan dipilih atau tidak.
2. Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia
untuk mencapai tujuan.
Aktifitas desain meliputi :
- menemukan cara-cara/metode
- mengembangkan metode
- menganalisa tindakan yang dilakukan
3. Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan
keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.
Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan
adalah :
5

a. Mengidentifikasi masalah utama


b. Menyusun alternatif
c. Menganalisis alternatif
d. Mengambil keputusan yang terbaik

C. Teknik Pengambilan Keputusan


1. Operational Research/Riset Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan
pemecahan persoalan.
2. Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis.
3. Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.
4. Probability ; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal
tidak normal.

D. Proses Pengambilan Keputusan


Menurut G. R. Terry :
1. Merumuskan problem yang dihadapi
2. Menganalisa problem tersebut
3. Menetapkan sejumlah alternatif
4. Mengevaluasi alternatif
5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan

Menurut Peter Drucer :


a. Menetapkan masalah
6

b. Manganalisa masalah
c. Mengembangkan alternatif
d. Mengambil keputusan yang tepat
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif

E. Bentuk bentuk pengembilan keputusan (decision making)


Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting dari manajer , yang dihubungkan
dengan pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan yang akan dicapai,
sumber daya yang akan dipakai, siapa yang melaksanakan, siapa yang bertanggung jawab
dalam pekerjaan yang diserahkannya dll,
Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang di program atau tidak, bisa juga di
bedakan antara keputusan yang dibuat antara kondisi kepastian , resiko dan ketidak
pastian. Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan
atau prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. contoh: penetapan gaji
pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian
dan sebagainya.
Keputusan tidak terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya masalah
masalah khusus atau tidak biasanya.contoh: pengalokasian sumber daya - sumber daya
organisasi,penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern,dan lain
sebagainya.
Herbert A. Simon mengemukakan teknik-teknik tradisional dan modern dalam
pembuatan keputusan yang terprogram dan tidak terprogram.
Teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern

Tipe-tipe keputusan
Diprogram:
Keputusan-keputusan rutin
dan
berulangulang.organisasi

Teknik-teknik pembuatan keputusan


Tradisional
Modern
1. Kebiasaan
1. Teknik-teknik riset
2. Kegiatan
operasi:analisa
rutin:prosedurmatematik modelprosedur
model
simulasi
7

mengembangkan
prose
khusus
penangannya.

prosesbagi

Tidak diprogram:
Keputusan-keputusan sekali
pakai,kebijaksanaaan
disusun
tidak
sehat.ditangani
dengan
proses pemecahan masalah
umum

3.

1.

2.
3.

pengoperasian
computer
2. Pengolahan
data
standar
Struktur organisasi
elektronik
pengharapan umum
system
tujuan
saluran-saluran
informasi
yang
disusun dengan baik
kebijaksanaan
Teknik pemecahan masalah
instuisi
dan yang diterapkan pada:
a. Latihan
membuat
kreatifitas
coba-coba
keputusan
seleksi dan latihan
b. Penyusunan
para pelaksana
program-program
computer heutistic

F. Kebaikan dan kelemahan pembuatan keputsan kelompok

Kebaikan

kelemahan

1. Dalam
pengembangan
tujuan,
kelompok memberikan jumlah
pengetahuan yang lebih besar.
2. Dalam pengembangan alternatif
usaha-usaha individual para angota
kelompok dapat memungkinkan
pencarian lebih luas dalam berbagai
bidang fungsional organisasi.
3. Dalam
penilayan
alternatife,
kelompok mempunyai kerangka
pandangan yang lebih besar.
4. Dalam
pemilihan
alternatif,
kelompok lebih dapat menerima
resiko
dibanding
pembuatan
keputusan individual.
5. Karena berpartisipasi dalam proses
pembuatan keputusan, para anggota
kelompok secara individual lebih
termotivasi untuk melaksanakan
keputusan.
8

1. Inplementasi
suatu
keputusan,
apakah dibuat kelompok atuau
tidak, harus diselesaikan oleh para
manajer secara individual. Karena
kelompok tidak diberi tanggung
jawab
keputasan-keputasan
kelompok dapat menghasilkan
situasi dimana tidak seorangpun
merasa bertanggung jawab dan
saling melempar tanggung jawab.
2. Berdasarkan pertimbangan nilai dari
waktu sebagai dari salah satu
sumber daya organisasi, keputusan
kelompok sangat memakan biaya.
3. Pembuatan keputusan kelompok
adalah tidak efisien bila keputusan
harus dibuat secara cepat.
4. Keputusan kelompok dari berbagai
kasus dapat merupakan hasil

6. Kreatifitas yang lebih besar


dihasilkan dari interaksi antar
individu
dengan
berbagai
pandangan yang berbeda-beda.

kompromi atau bukan sepenuhnya


keputusan kelompok.
5. Bila atasan terlibat atau jika salah
satu
anggota
mempunyai
kepribadian dominan, keputusan
yang dibuat kelompok dalam
kenyataanya
bukan
keputusan
kelompok.

BAB III
Kesimpulan
Dari permasalahan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut : keputusan, yaitu
tindakan memilih berbagai alternatif tindakan.
Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih. Biasanya, pemecahan satu masalah
akan membutuhkan beberapa keputusan. Tahapan-tahapan Pemecahan Masalah
Menurut Herbert A. Simon, pemecah masalah akan terlibat dalam empat hal yaitu :
a. Aktivitas Intelijen
b. Aktivitas perancangan.
c. Aktivitas pemilihan.
d. Akitivitas peninjauan.
Pembuatan keputusan menggambarkan serangkaian kegiatan yang dipilih sebagai
suatu penyelesaian suau masalah. Sedangkan metode yang digunakan dalam
pembuatan keputusan antara lain dengan riset operasi.

Daftar pustaka

Handoko Hani T.Manajemen edisi 2.Yogyakarta.BPFE Yogyakarta.1986


Suprihanta John.Manajemen umum sebuah pengantar.Yogyakarta.BPFE Yogyakarta.
1988

10

Anda mungkin juga menyukai