Anda di halaman 1dari 69

KIMIA ANALISIS

INSTRUMEN
Dosen Pengampu :
Nailys Saadah, M.Si

SPEKTROMETRI UV-VIS
Pengantar Spektroskopi
Konsep Dalam Spektrometri
Perumusan Hk.Beer
Prinsip Dasar UV-Vis
Zat-Zat Pengabsorbsi
Instrumentasi
Aplikasi

APA ITU??

PENGERTIAN
SPEKTROSKOPI : Ilmu yang mempelajari interaksi materi
dengan energi
SPEKTROMETRI : Ilmu yang mempelajari teknik pengukuran
interaksi materi dengan energi
SPEKTROFOTOMETRI : Ilmu yang mempelajari teknik
pengukuran interaksi materi dengan energi/sinar/komponen
sinar matahari
SPEKTROFOTOMETER : Alat/instrumen

Konsep Dalam Spektrometri


Spektrometri merupakan metode pengukuran yang
di dasarkan pada interaksi radiasi elektromagnetik
dengan partikel, dan akibat dari interaksi tersebut
menyebabkan energi di serap atau yang di
pancarkan tersebut dihubungkan pada konsentrasi
analit dalam larutan.

REM (Radiasi Elektromagnetik)


Gelombang

elektromagnetik atau sering


disebut dengan radiasi elektromagnetik (REM)
adalah sejenis energi yang disebarkan oleh
suatu sumber cahaya yang bergerak lurus ke
depan dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Gelombang elektromagnetik dapat berupa
cahaya tampak, panas radiasi, sinar X, sinar
UV, gelombang mikro, gelombang radio, dsb.

****

REM merupakan bentuk energi radiasi yang mempunyai


sifat gelombang dan partikel (foton).

E = h.

= c/

E = energi cahaya (erg),


= frekuensi
h = konstanta Planck (6,63 . 10-34 J.s),
c = kecepatan cahaya (3 x 1010 cm.s-1),
= panjang gelombang (cm)

Satuan Panjang Gelombang


Panjang gelombang cahaya elektromagnetik
bervariasi dari beberapa sampai beberapa meter.
Unit-unit yang digunakan untuk melukiskan
panjang gelombang adalah sebagai berikut :
= Angstrom = 10-10 m = 10-8 cm = 10-4 mikrometer
nm = nanometer = 10-9 m = 10 angstrom = 103

mikrometer
m = mikrometer = 10-6 m = 104 angstrom

Spektrum Warna
Panjang gelombang
(nm)

Warna

Warna komplementer

400-435

Violet (ungu)

Hijau Kekuningan

435-480

Biru

Kuning

480-490

Biru Kehijauan

Jingga

490-500

Hijau Kebiruan

Merah

500-560

Hijau

Ungu Kemerahan

560-580

Hijau Kekuningan

Ungu

590-610

Jingga

Biru Kehijauan

610-680

Merah

Hijau Kebiruan

680-700

Ungu Kemerahan

Hijau
Sumber : Sastrohamidjojo, 2001

Gambaran Spektrum
Elektromagnetik

Jenis Radiasi Spektrometri


Jenis dari radiasi

Daerah
frekuensi (Hz)

Daerah panjang
gelombang

>3.1019

<0,1 A

X-rays

3.1019-3.1016

0,1-100 A

Elektron bagian
dalam

UV

6.1016-2.1016

5-180 nm

Elektron ikatan

Visible

2.1015-1.1012

180-780 nm

Elektron ikatan

IR

4.1014-1.1012

780-3000 nm

Rotasi/vibrasi
molekul

Microwaves

4.1011-8.1010

0,75-3,75 nm

Rotasi

1.1010

3 cm

5.108-3.107

0,6-10 m

Emisi Sinar-

Resonansi Spin
Elektron
Resonansi
magnet inti

Tipe dari radiasi


Inti

Spin e dalam medan


magnet
Spin inti dalam
magnet

Sumber : Hendayana, 1994

Molekul dapat memiliki berbagai jenis energi, antara lain :


1. Energi rotasional, yang disebabkan oleh perputaran molekul
tersebut pada pusat gaya beratnya.
2. Energi vibrasional, energi yang disebabkan perpindahan
periodik atom-atomnya dari posisi keseimbangannya.
3. Energi
elektronik,
karena
elektron-elektron
yang
berhubungan dengan masing-masing atom atau ikatan yang
selalu dalam keadaan bergerak.
4. Energi translasi, energi kinetik atom atau molekul yang
dimiliki untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya.
E translasi < E rotasional < E vibrasional < E elektronik

Pembagian Spektrometri
Spektrometri molekular

Spektroskopi molekular adalah teknik


mengidentifikasi senyawa organik dan
molekular.
Spektroskopi molekuler berdasarkan atas
tampak, dan infrared.
Banyak digunakan untuk identifikasi dari
anorganik, maupun biokimia.

yang digunakan untuk


anorganik dalam spesi
radiasi ultraviolet, sinar
banyak spesies organik,

Spektrometri atomik

Spektroskopi atomik adalah teknik yang digunakan untuk


mengidentifikasi unsur organik dan anorganik dalam spesi atom.
Spektroskopi atomik digunakan untuk penentuan kualitatif dan
kuantitatif dari sekitar 70 elemen.
Ciri khas Spektrometri Atomik adalah bahwa dalam spektrometri
atomik, sampel harus diatomkan terlebih dahulu.

Perumusan Hk.Beer
Perumusan Hk.Lambert-Beer berkaitan dengan
pelemahan suatu radiasi sinar terhadap panjang
gelombang, frekuensi atau jumlah gelombang.
Dua aspek yang biasa dilakukan dalam mengukur
kuantitatif
dari
pelemahan
cahaya
adalah
transmitansi dan absorbansi.

1. Transmitansi
b

Po

Gambar tersebut memperlihatkan kekuatan sinar sebelum (Po) dan sesudah (P)
melewati larutan yang mempunyai ketebalan (b) cm dan konsentrasi zat
penyerap sinar. Sebagai akibat interaksi diantara cahaya dan partikel-partikel
penyerap (pengabsorbsi) adalah berkurangnya kekuatan dari P 0 ke P.
Transmitansi larutan (T) merupakan bagian cahaya yang diteruskan melalui
larutan.

2. Absorbansi

Berbeda dengan transmitansi, absorbansi larutan bertambah dengan pengurangan


kekuatan sinar. Bila ketebalan benda/konsentrasi materi yang dilewati cahaya
bertambah, maka cahaya akan lebih banyak diserap. Jadi absorbansi berbanding
lurus dengan konsentrasi (c) dan ketebalan (b).

A=abc
a = absorbtivitas (L g-1 cm-1)
C = konsentrasi analit (g/L)
b = panjang sel/lebar kuvet (cm)
= absorbtivitas molar (L mol-1 cm-1)

atau

A=bc

Sistem Pembacaan Spektrofotometer Manual

Syarat Penggunaan Hk.Beer


Syarat konsentrasi
Syarat kimia
Syarat cahaya
Syarat kejernihan

Syarat Penggunaan Hk.Beer


1. Syarat
Konsentrasi

Konsentrasi
dapat
mempengaruhi interaksi untuk mengabsorpsi cahaya.
2. Syarat Kimia Zat pengabsorpsi tidak boleh
terdisosiasi, berasosiasi, atau berinteraksi dengan
pelarut yang menghasilkan suatu produk yang
menyerap sinar ultraviolet pada panjang gelombang
yang berbeda dari zat yang dianalisis.
3. Syarat
Cahaya

Berlaku
untuk
cahaya
monokromatis.
4. Syarat Kejernihan Kekeruhan larutan yang
disebabkan
oleh
partikel-partikel
koloid
akan
menyebabkan penyimpangan Hk.Beer dikarenakan
sebagian cahaya akan dihamburkan oleh partikelpartikel koloid, akibatnya kekuatan cahaya yang
diabsorpsi berkurang dari yang seharusnya.

Latihan Soal
Hitunglah energi yang diperlukan jika suatu molekul
menunujukkan panjang gelombang 520 nm.
2. Diketahui suatu larutan berwarna biru menunjukkan
panjang gelombang 475 nm. Hitunglah berapa frekuensi
dan tenaga per mol yang dibutuhkan.
3. Diketahui larutan metilen blue menunjukkan %T pada
instrumen 93,6%. Berapa nilai A nya.
4. Larutan CuSO4 menyerap pada panjang gelombang 420
nm pada instrumen menghasilkan nilai A=0,542 pada
konsentrasi 10 ppm. Berapa nilai serapan molarnya
(asumsikan tebal kuvet=1 cm).
1.

PRINSIP DASAR UV-VIS


Ketika molekul mengabsorpsi radiasi UV atau Visible
dengan panjang gelombang tertentu, elektron dalam
molekul
akan
mengalami
transisi
atau
pengeksitasian dari tingkat energi yang lebih rendah
ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Diagram Transisi

dan orbital molekul ikatan


* dan * orbital anti ikatan
n orbital non ikatan

Jenis-jenis Transisi Elektronik

transisi

yang melibatkan elektron , dan n


transisi yang melibatkan transfer muatan
elektron
transisi yang melibatkan elektron d dan f

ZAT-ZAT PENGABSORPSI
1. Penyerapan oleh senyawa organik

Energi yang diserap dalam daerah UV oleh molekul


organik menyebabkan transisi elektron dalam
molekul. Transisi tersebut yaitu
*, n
*,
n
* dan
*

Jenis Transisi

Seny. organik tak jenuh = 100010.000

Transisi

Transisi ini dapat terjadi dalam beberapa senyawa


yang hanya memiliki ikatan tunggal dan tidak ada
pasangan e bebas. Contoh: pada hidrokarbon jenuh.
Karena energi yang dibutuhkan untuk transisi ini
sangat besar dan serapan terjadi dalam keadaan UV
jauh (126-135 nm), sebagai contoh metana max =
121,9 nm, dan etana max= 135 nm.
Karena
secara
umum
spektrometer
tidak
mengoperasikan pada panjang gelombang kurang
dari 180-200 nm, sehingga transisi ini tidak bisa
secara umum dapat diamati.

Transisi n *

Senyawa jenuh dengan pasangan e bebas dapat


mengalami transisi ini. Energi yang dibutuhkan
untuk transisi n * lebih kecil dibandingkan
energi untuk *. Serapan untuk transisi ini
muncul pada daerah UV dekat (180-200 nm).
Contoh : (CH3)3N max=227 nm.

Transisi n *

Tipe transisi jenis ini ditunjukkan oleh molekul


tidak jenuh yang mengandung atom seperti
oksigen, nitrogen dan sulfur. Transisi ini
menampilkan ikatan yang lemah dalam spektrum
serapan. Contoh: pada aldehid dan keton (yang
tidak mempunyai ikatan C=C) umumnya transisi
terjadi pada daerah 270-300 nm, pada karbonil
yang mempunyai dua ikatan jenuh dengan dua
atau lebih ikatan tunggal menunjukkan transisi ini
pada daerah 300-350 nm.

Transisi

Suatu transisi * terjadi pada promosi


elektron dari orbital ikatan ke orbital anti ikatan
. Transisi ini pada prinsipnya dapat terjadi dalam
banyak molekul yang mempunyai ikatan rangkap.

ZAT-ZAT PENGABSORPSI
2. Penyerapan oleh zat anorganik
Pengeksitasian elektron dari suatu molekul

kompleks
Ligan yang digunakan merupakan molekul khelat
organik yang mampu mengabsorpsi radiasi melalui
transisi * dan n *. Pengkompleksasian
dengan ion logam adalah sama halnya pada protonasi
suatu molekul yang akan menghasilkan perubahan
nilai panjang gelombang dan intensitas dari serapan.
Penyerapan transfer muatan
Contoh: kompleks besi (III) tiosianat

Syarat Pemilihan Pelarut


Murah
Pelarut yang digunakan dapat melarutkan sampel
Tidak mengadsorpsi cahaya pada daerah panjang

gelombang yang digunakan

Pelarut
Tabel di bawah ini adalah pelarut yang secara umum
digunakan dalam analisis dengan spektrofotometer
UV :
Pelarut

Panjang Gelombang

Air

191 nm

Metanol

203 nm

Etanol

204 nm

Eter

215 nm

Kloroform

237 nm

Karbon tetraklorida

257 nm

Sikloheksana

195 nm

Dikloroetana

220 nm

Panjang Gelombang ()
Panjang gelombang yang digunakan untuk melakukan
analisis adalah panjang gelombang dimana suatu zat
memberikan penyerapan paling tinggi yang disebut
maks.

Pergeseran Panjang Gelombang

KROMOFOR

Gugus tak jenuh yang dapat menyebabkan radiasi


Ex :-O- , -N-, -S-, -N=N-, C=O

AUKSOKROM

Gugus jenuh yang bila terikat pada kromofor mengubah


dan I
Ex : -OCH3 , -Cl, -OH, NH2

PERGESERAN
BATHOKROMIK

Pergeseran serapan kearah panjang gelombang yang lebih


panjang disebabkan substitusi atau pengaruh pengaruh
pelarut (pergeseran merah)

PERGESERAN
HIPSOKROMIK

Pergeseran serapan kearah panjang gelombang yang lebih


pendek disebabkan substitusi atau pengaruh pengaruh
pelarut (pergeseran biru)

Instrumen pada spektrofotometer


Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut
spektrofotometer terdiri dari :
sumber cahaya monokromator sel sampel detektor read out
(pembaca).

Spektrofotometer UV-Vis
Single beam
Double beam

PERBEDAAN??
Pada spektrofotometer UV-Vis sinar ganda (double
beam), pengukuran P dan Po dilakukan secara
bersamaan (sampel dan referensi).

Fungsi Bagian Instrumentasi


1. Sumber Radiasi
berfungsi sebagai
dengan berbagai
gelombang.

sumber
macam

sinar polikromatis
rentang panjang

UV menggunakan lampu deuterium, hidrogen, xenon,


mercury ac
VIS menggunakan lampu tungsten/wolfram
UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi
monokromator

Syarat Sumber Radiasi :


a. Harus Stabil
b. Lampu tersebut menghasilkan intensitas yang cuku
tinggi untuk energi yang ditransmisikan dan akhirnya
dideteksi

Lanjutan
2. Penyeleksian Panjang Gelombang
berfungsi mengubah cahaya yang berasal dari
sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monokromatis.

Filter Alat yang mengijinkan cahaya pada panjang


gelombang yang dibutuhkan untuk losos menuju kuvet
dengan mengadsorbsi cahaya pada panjang gelombang.
Monokromator digunakan untuk mendispersikan
sinar/radiasi menurut panjang gelombangnya.
Jenis : Grating, Prisma

Lanjutan
3. Sel sampel
berfungsi sebagai tempat meletakan sampel UV,
VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai
tempat sampel.
Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas atau plastik.
Kuvet biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1
cm.

Lanjutan
4. Detektor
berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik.
Syarat-syarat sebuah detektor :
Kepekaan yang tinggi
Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
Macam-macam detektor :
Detektor foto (Photo detector)
Photocell, misalnya CdS.
Phototube
Hantaran foto
Dioda foto
Detektor panas

Lanjutan
5. Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap
besarnya isyarat listrik yang berasal dari detektor.
Hasil yang didapatkan dalam analisis menggunakan UV-Vis
adalah nilai %Transmitansi atau nilai Absorbansi, yang nantinya
akan dikonversikan untuk menghitung konsentrasi sampel.

Aplikasi Spektrofotometer UV-Vis


1. Metode Kolorimetri Visual :
a. Metode Deret Standar
b. Metode Standar Tinggi Larutan
2. Metode Fotometer Fotolistrik

Pengukuran Konsentrasi
Metode Kalibrasi

Yaitu metode yang dibuat dengan cara membuat


beberapa larutan standar yang telah diketahui
konsentrasinya dari kation analit yang ingin kita
ketahui konsentrasinya dalam sampel.

Ex :
[ M (II) ] std
(ppm)

Absorbansi

0,16

10

0,39

16

0,63

24

0,95

32

1,26

40

1,58

y = mx + C
Dimana, y = A
X = [M]

1.8
1.6
1.4
1.2
1
Absorbansi
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0

f(x) = 0.04x - 0
R = 1

10

15

20

25

Konsentrasi

30

35

40

45

Lanjutan
Metode Adisi Standar

Yaitu metode dengan cara menambahkan suatu


larutan standar ke dalam larutan sampel. Sehingga
absorbansi yang terbaca merupakan absorbansi
gabungan dari absorbansi analit dan standar.
A = Aanalit + Astandar
A = b Vanalit . Manalit + b Vstd . Mstd
Vlarutan
Y

Vstd atau Mlar

Vlarutan
c

Contoh Soal
Sampel baja beratnya 650 mg dilarutkan dalam HNO 3 dan diencerkan

sampai volume larutan 50 mL, dianalisis untuk kandungan nobium


menggunakan brompyrogallol red dan menentukan absorbansi pada
610 nm. Jika 10 mL larutan hasil pengenceran tersebut digunakan
dengan prosedur penambahan 30 ppm larutan standar Nb. Tentukan
kandungan Nb dalam sampel baja.

Jawab
Tahapan berikutnya adalah menambahkan larutan stnadar pada 10 mL larutan
hasil pengenceran :
10 mL sampel + 0 mL std Nb larutan sampel 10 mL di analisis
10 mL sampel + 2 mL std Nb campuran lar. Spl + std
10 mL sampel + 4 mL std Nb campuran lar. Spl + std
10 mL sampel + 6 mL std Nb campuran lar. Spl + std
Penambahan std

0,243

0,42

0,6

0,775

Sehingga didapatkan persamaan y=0,0888x + 0,2431

Faktor-faktor penyebab kesalahan


pengukuran spektrofotometer

Adanya

serapan oleh pelarut.


Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu
larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis
termasuk zat pembentuk warna.

Serapan oleh kuvet.


Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa,
namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih
baik.

Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan


absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini
dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai
dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan
(melalui pengenceran atau pemekatan).

Hal yang harus diperhatikan


dalam pengukuran

Pada saat pengenceran alat alat pengenceran

harus bersih tanpa adanya zat pengotor


Dalam penggunaan alat-alat harus steril
Jumlah zat yang dipakai harus sesuai dengan
yang telah ditentukan
Dalam
penggunaan
spektrofotometri
UV,
sampel harus jernih dan tidak keruh
Dalam penggunaan spektrofotometri UV-Vis,
sampel harus berwarna

Latihan Soal
Suatu adsorben digunakan untuk mengadsorpsi zat

warna Remazol Golden Yellow. Pengenceran dilakukan


pada ZW untuk membuat larutan standar. Larutan
standar masing-masing dibuat dalam 25 mL. Hasil
absorbansinya pada panjang gelombang 520 nm
dapat dilihat sebagai berikut :
Co (ppm)
A 1. Buatlah kurva kalibrasi pada data
tersebut.
5
0,25
10
0,38 2. Kemudian prediksikan apa yang
terjadi jika:
15
0,51
a. Jika diketahui A sampel = 1,23
20
0,61
b. Jika diketahui A sampel = 0,49
25
30

0,72
0,88

TAMBAHAN

Penyerapan Sinar UV-Vis

Penyerapan sinar pada daerah () UV dan


sinar tampak dapat menyebabkan eksitasi
molekul dari tingkat energi dasar ke
tingkat energi yang lebih tinggi (excited
state)

EXCITED STATE

GROUND STATE

Efek Pelarut thd pergeseran

Blue shift / hypsochromatic


Terjadi ketika max dari suatu senyawa bergeser ke

panjang gelombang yang lebih pendek


Hal ini biasanya disebabkan karena kehadiran gugus
fungsi yang menyebabkan kehilangan konjugasi atau
bisa juga akibat pengaruh perubahan dari pelarut
(adanya ikatan H)
Kadangkala terjadi akibat kenaikan kepolaran
pelarut

Red Shift/ Bathochromic


Terjadi ketika max dari suatu senyawa bergeser ke

panjang gelombang yang lebih panjang


Menempelnya suatu heteroatom yang mengandung
suatu pasangan elektron yang tidak terikat
menyebabkan geseran batokromik (Gandjar dkk,
2007).

Kromofor
Kromofor adalah gugus fungsi yang menyerap atau

mengabsorbsi radiasi elektromagnetik di daerah


panjang gelombang ultraviolet dan daerah cahaya
tampak.
Contoh kromofor: C=O, C=C, N=N dan NO2.

Dua Jenis instrumen berdasarkan


konfigurasi optik

Single Beam dan Double Beam


Perbedaan kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya pada
pemberian cahaya,
single-beam, cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai
yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang
dimasukan
double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan
dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang
sama.Prinsipnya membagi sinar menjadi dua, dimana salah
satu melewati blanko (disebut juga reference beam) dan yang
lainnya melewati larutan (disebut juga sample beam).[doublebeam memiliki keunggulan lebih dibanding single-beam,
karena nilai absorbansi larutannya telah mengalami
pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko

Single beam
Cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang

diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang


dimasukan. Panjang gelombang paling rendah adalah
190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800
sampai 1000 nm (Skoog, DA, 1996).

Double Beam
Spektrofotometer double-beam, nilai blanko

(Larutan berisi reagen yang digunakan untuk


melarutkan sampel) dapat langsung diukur
bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam
satu kali proses yang sama

Sumber cahaya
Sumber cahaya yang digunakan adalah kombinasi antara

lampu tungsten halogen , lampu tungsten stabil dan lampu


deuterium (D2).

350-1000nm
output lebih baik
pada daerah 300400nm

Lampu deuterium
(D2) dapat
menghasilkan
cahaya dalam
daerah 160-380
nm

Monokromator
Monokromator merupakan alat untuk mengisolasi suatu berkas sempit dari

panjang gelombang-panjang gelombang dari spektrum luas yang disiarkan


oleh sumber.
Terdapat suatu celah dan prisma

Tempat Sampel

Detektor

Photovoltaic

Phototube
Diode array

Anda mungkin juga menyukai