Anda di halaman 1dari 5

Analisis dengan Metode Spektrofotometri UV/Vis

Post under Spektrofotometri di 17:46 Diposkan oleh Madbardo

Perkembangan kimia analisis (kualitatif dan kuantitatif): Analisis visual Analisis Instrumental Analisis instrumental dikenal juga sebagai analisis Fisiko-kimia : memakai instrumen penentuan berdasarkan sifat-sifat fisiko-kimia dari molekul atau atom sampel yang dianalisis

Analisis Klasik VS Analisis Modern Analisis Instrumen berkembang pesat karena : Adanya tuntutan dan kebutuhan analisis terhadap matriks sampel yang sulit, jumlahnya sedikit, waktu analisis yang singkat, tidak diperlukan macam-macam pereaksi. Kesahihan analisis instrumental didukung oleh kecermatan, ketelitian, keterulangan, sensitivitas, kelurusan dan kestabilan dari suatu metode analisis yang dipakai. Sahih : memberikan hasil dengan kecermatan dan ketelitian yang memadai. Cermat (presisi): kedekatan hasil yang diperoleh dengan nilai sebenarnya, dinyatakan dengan % perolehan kembali (recovery). Ketelitian (akurasi):simpangan baku dari beberapa kali penentuan kuantitatif thd sampel yang dianalisis dengan metode yang sama. Keterulangan : pengulangan thd sampel yang sama dan metode yang sama dengan hasil analisis memenuhi persyaratan statistik. Sensitivitas : batas kadar terkecil yang dapat ditentukan, LOD (low of detection). Kestabilan : mempunyai ketahanan thd pengujian dg merk instrumen berbeda, waktu dan tempat berbeda. Kekurangan : Harga alat relatif mahal Perawatan rumit Pengoperasian sulit (perlu tenaga ahli) Kondisi ruangan : suhu, kelembaban Memerlukan alat-alat pendukung Harga analisa mahal

Teknik Spektroskopi

Salah satu teknik analisis fisiko-kimia yang mengamati interaksi atom/molekul dengan radiasi elektromagnetik (REM)/ interaksi sinar dengan materi. Warna-warna yang nampak adalah akibat serapan energi oleh senyawa organik maupun anorganik. Energi cahaya pada panjang gelombang tertentu yang diserap oleh suatu senyawa tergantung pada struktur senyawa tersebut. Oleh karena itu, teknik-teknik spektroskopi dapat digunakan untuk menentukan struktur senyawa yang tidak diketahui (Analisis Kualitatif) Radiasi Elektromagnetik adalah energi yang dipancarkan menembus ruang dalam bentuk gelombang-gelombang. Setiap jenis radiasi elektromagnetik (gelombang radio, ultraviolet, inframerah, tampak, dll) dicirikan oleh panjang gelombang (wavelength, ) dan frekuensinya (v). Radiasi elektromagnetik dipancarkan dalam bentuk paket-paket energi yang disebut foton atau kuantum. Energi suatu foton berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya. Radiasi dengan lebih pendek mempunyai E yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sebuah foton cahaya UV berenergi lebih tinggi dari pada foton cahaya tampak dan jauh lebih tinggi dari pada sebuah foton gelombang radio. Sebaliknya, energi sebuah foton berbanding lurus dengan frekuensinya. Hubungan tersebut dirumuskan dalam persamaan : Prinsip pengukuran Jika radiasi elektromegnetik dilewatkan pada suatu media yang homogen, maka sebagian radiasi itu ada yang dipantulkan, diabsorpsi dan ada yang ditransmisikan. Radiasi yang dipantulkan dapat diabaikan, sedangkan radiasi yang dilewatkan sebagian diabsorpsi dan sebagian lagi ditransmisikan. Akibat interaksi tsb akan menyebabkan : hamburan (scattering), absorpsi(absorption), dan emisi (emision) REM oleh atom/molekul yang diamati. Hamburan : Spektrofotometri Raman Absorpsi : Spektrofotometri uv-vis dan IR Absorpsi yang disertai emisi : fosforesensi dan fluoresensi Masing-masing memberikan kegunaan dan keunggulan yang berbeda-beda dalam bidang analisis instrumental

1. 2. 3. -

Perumusan Io = Ia + It + Ir Io = Ia + It (Ir diabaikan krn ada blanko)

Angka banding It/Io adalah bagian dari cahaya masuk yang diteruskan oleh medium setebal l dan disebut Transmitan. Kebalikannya (Io/It) adalah opasitas (keburaman), maka Absorbans, A, adalah : A = log Io/It Hukum Lambert-Beer : mengkaji efek konsentrasi penyusun larutan yang berwarna terhadap transmisi dan absorpsi cahaya. Intensitas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier A = a. b. C a : Absorpsivitas (besarnya serapan) b : tebal medium C : konsentrasi larutan

Spektrofotometri UV-Vis

Pengukuran serapan cahaya oleh suatu senyawa di daerah : - ultraviolet (200 350 nm) - sinar tampak (350 780 nm) Penyerapan cahaya uv atau tampak akan menyebabkan terjadinya transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar (energi rendah) ke orbital keadaan tereksitasi (energi lebih tinggi). Transisi Elektronik E = hv = hc/ Molekul yang memerlukan E akan menyerap pada pendek. Absorpsi pd 100 nm(uv) 750 nm(tampak) Jenis Transisi Elektron Keadaan dasar suatu molekul mengandung elektron-elektron valensi dalam tiga jenis utama orbital molekul, yaitu: 1. Orbital sigma() 2. Orbital phi () 3. Orbital non bonding (n)

Absorpsi pada sinar tampak Terjadi bila terdapat sejumlah gugus kromofor yang terkonjugasi (C=CC=C). Pada sistem tersebut elektronnya mempunyai mobilitas yang tinggi. Oleh karena itu energi yang dibutuhkan untuk mengeksitasi elektronnya tidak terlampau tinggi. Semakin panjang rantai terkonjugasinya semakin rendah eksitasinya. Dan jika radiasi yang diabsorpsi setara dengan energi radiasi sinar tampak maka senyawa yang mengabsorpsi tersebut tampak berwarna. Serapan sinar dan zat warna REM = Materi (sinar yang diserap: mrp warna komplemen) dan Mata (sinar yang diteruskan) Warna komplementer nm Warna (diteruskan) 400 435 435 480 480 490 490 500 500 560 560 580 580 595 595 610 610 750 Ungu Biru Biru-kehijauan Hijau kebiruan Hijau Hijau kekuningan Kuning Jingga Merah

Warna komplementer Hijau kekuningan Kuning Jingga Merah Ungu kemerahan Ungu Biru Biru kehijauan Hijau kebiruan

Sumber Radiasi Fungsi : 1. Memberikan energi radiasi pada yang tepat untuk pengukuran 2. Mempertahankan intensitas sinar yang tetap selama pengukuran Sumber radiasi : VISIBEL : Wolfram/Tungstein ( 350 780 nm) UV : Deuterium ( 180 350 nm)

Aplikasi Spektrofotometer UV-Vis Analisis Kualitatif : dipakai untuk data sekunder atau data pendukung. 1. Pemeriksaan kemurnian : dibandingkan dengan standar. 2. Identifikasi : pengukuran maks dan absorpsivitas molar. 3. Elusidasi struktur : informasi adanya gugus kromofor dan gugus fungsi melalui profil spektrum Analisis Kuantitatif Senyawa Tunggal : Dengan membandingkan absorban senyawa yang dianalisis dengan reference standard pada panjang gelombang maksimum. Senyawa multikomponen : mengukur absorban campuran pada panjang gelombang maksimum masing-masing A 1 = a1(1). C1 + a2(1). C2 A 2= a1(2). C1 + a2(2). C2

1. 2.

Anda mungkin juga menyukai