Prinsip Dasar
Pengukuran suatu interaksi antara radiasi
elektromagnetik dengan molekul atau
atom dari suatu zat kimia
Daerah pengukuran serapan :
UV = 190-380 nm
Vis = 380-800nm
Absorbsi eksitasi elektron
Spektrum Elektromagnetik (2)
Spektroskopi Absorpsi pada Daerah Ultra
violet dan Sinar tampak
1. Eksitasi molekul
Bila molekul mengabsorpsi cahaya, maka akan terjadi
penambahan energi eksitasi yang disebabkan oleh :
Rotasi molekul (R)
Vibrasi molekul (S)
Perpindahan elektron terluar dari tingkat energi dasar
(Eo) ke tingkat energi yang lebih tinggi (E’)
Spektroskopi Absorpsi pada Daerah Ultra
violet dan Sinar tampak
Teori orbital molekul
Atom-atom yang berikatan akan membentuk suatu molekul. Ikatan
yang terjadi dapat berupa ikatan 𝝈 dan 𝝅
2. Ikatan 𝝅
ikatan rangkap tidak jenuh –C=C–, –C=C–, N=N–
ikatan rangkap terkonjugasi co: Benzena
gugus karbonil –C=O, dan gugus azo (–N=N–)
Spektroskopi Absorpsi pada Daerah Ultra
violet dan Sinar tampak
Transisi Elektronik
MO Anti Ikatan
MO Ikatan
Prinsip Dasar Spektrofotometri
Serapan molekul berkaitan dengan :
- Eksitasi elektron sigma (σ): memerlukan
energi yang relatif besar (daerah UV jauh;
panjang gelombang 100-200 nm).
- Elektron phi () :elektron pada ikatan rangkap
dua atau tiga;
- Elektron n (non bonding) : dapat dieksitasi pada
daerah UV dekat (panjang gelombang 200-380
nm)
Kriteria Senyawa Yang Dapat Dianalisis
Adanya kromofor pada suatu struktur senyawa
kimia zat yang akan dianalisis
Kromofor :
Ikatan atau gugus fungsi spesifik dalam molekul
yang bertanggung jawab atas penyerapan
cahaya pada panjang gelombang tertentu.
Bathochromic Hypsochromic
Hypochromic Hyperochromic
2/22/11
Spektrofotometri UV-Vis
Sinar Ultraviolet (UV) adalah sinar yang berada pada
daerah panjang gelombang 100-400 nm
UV dekat (100-200 nm)
UV jauh (200-400 nm)
PRINSIP :
Komponen Instrumen
1. Light Source
UV = Deuterium
Vis = Tungsten/ Wolfram
2. Wavelength selector
3. Sample container
4. Detektor
5. Signal Processors
Skema Komponen Spektrofotometer
Spektrofotometer
Instrumen
Spektrofotometer jenis doublebeam memiliki keuntungan dibanding
jenis monobeam, yaitu :
1. Memungkinkan untuk mencatat secara otomatis serapan (A) ataupun
transmitansi (%T) suatu cuplikan sebagai fungsi panjang gelombang.
2. Perubahan intensitas sinar yang dilepaskan lampu sumber sinar dapt
diatasi
3. Memungkinkan dilakukan koreksi terhadap kesalahan yang
disebabkan adanya fluktuasi sinar yang dipancarkan oleh sumber
sinar.
4. Dapat diketahui ada atau tidaknya gugus fungsi tertentu, misalnya
gugus karbonil, aromatik, nitro, diena terkonjugasi dalam satu
molekul senyawa organik, sehingga sangat baik untuk analisis
kualitatif senyawa dengan gugus fungsi tersebut.
Aplikasi Spektroskopi UV-Vis
Analisis Kualitatif
Memprediksi jenis/ golongan senyawa
Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat
spektrofotometer yang melibatkan energi elektronik yang cukup
besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometer
UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif
Analisis kuantitatif
Menentukan kandungan senyawa dalam sampel
Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan
mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer (Rohman, 2007)
Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif pada spektrofotometri UV-Vis berdasarkan :
Kurva absorpsi
Melalui kurva absorpsi yang teridiri dari jumlah, letak, serapan, panjang
gelombang maksimum (𝜆 mak) dapat memberikan petunjuk adanya
gugus kromofor dan ausokrom (substituen) yang ada pada suatu
senyawa.
Keterangan :
T = Transmitan
A = Absorban
I = intansitas sinar yang diteruskan
Io = intensitas yang dilewatkan semula
Analisis Kuantitatif
Absorbansi (A) dapat dinyatakan dalam 2 persamaan :
dimana :
A = absorban
𝜺 = absorptivitas molar (liter/mol.cm)
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi larutan (mol/liter atau molar)
Analisis Kuantitatif
Absorbansi (A) dapat dinyatakan dalam 2 persamaan :
Keterangan :
= Ekstingsi spesifik (ml/g.cm)
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi larutan (g/100 ml)
Analisis Kuantitatif
A = 𝜺.b.c
Y Y = bX + a, dimana Y =A X=c
a = 𝜺.b
Absorbansi (A)
Slop kemiringan = b =𝜺.c
X
Konsentrasi (ppm) atau µg/ml (c)