Teknik spektroskopi
• Berdasarkan fenomena fisika interaksi REM dg
atom/molekul (materi)
• Energi Foton
E h. v h
c
• E : energi (Joule)
• h : tetapan Planck λ
-27 -1 -34
(6,63.10 erg detik = 6,63.10 Joule detik)
• v : frekuensi radiasi (Hertz)
-1
• c : kecepatan radiasi (3.1010cm detik )
• λ : panjang gelombang (cm).
• Definisi
8 Spektrofotometri UV-Vis: pengukuran serapan
cahaya oleh suatu senyawa di daerah ultraviolet
(200-350 nm) dan sinar tampak (350-800 nm).
Kromofor :
Ikatan atau gugus fungsi spesifik dalam molekul
yang bertanggung jawab atas penyerapan cahaya
pada panjang gelombang tertentu (semua gugus
dalam senyawa yg mampu menyerap sinar UV-Vis)
• Gugus karbonil
Pada gugus karbonil aldehida dan keton dapat
dieksitasi baik dengan peralihan n→π* atau π→π*.
• Gugus anorganik
Memiliki transisi elektron n→π*
Seperti nitrat (313 nm), karbonat (217 nm), nitrit (360
dan 280 nm), azida (230 nm) dan tritiokarbonat
(500nm)
Ausokrom
• Gugus fungsi dalam suatu molekul yang dapat
mempengaruhi absorpsi radiasi gugus kromofor
• Gugus ausokrom yang mempunyai ikatan n
(non bonding) elektron bebas
seperti gugus : -OH; -OCH3; -NH2
dapat mengabsorpsi radiasi UV jauh tapi tidak
mengabsorpsi radiasi UV dekat
• Bila gugus auksokrom terdelokalisasi ke sistem
gugus kromofor
intensitas absorpsi radiasi oleh kromofor akan
meningkat
geserannya dapat bersifat batokromik atau
hipsokromik
Cont.. Kebolehjadian eksitasi
2/22/2012
Spektrofotometri UV-Vis
-1 -
ε = absorbansi molar (L.mol cm
1 -1
) c = konsentrasi (mol.L )
b = tebal larutan (cm)
A = absorban
Hukum Lambert-Beer
Pemilihan Panjang Gelombang
• Pemilihan panjang gelombang untuk analisis
kuantitatif dilakukan berdasarkan pada
spektrum serapan yang diperoleh dari
percobaan.
• Jenis kromofor
• Pelarut
• Gugus substituen pada kromofor
• Geometri kromofor
Pengaruh Pelarut
• Solvatasi molekul mengubah tingkat energi elektron kromofor dan
derajat solvatasi molekul pada tingkat dasar dan tereksitasi yang
seringkali berbeda.
Hyper chromic
A
Hypo chromic
λ
Pelarut yang Umum digunakan
C H3
1 x (+12) +12 nm
Substituen δ
H2C C
1 x (+18) +18 nm
δ
β O
γ α C H
8 17 Ikatan rangkap luar lingkar (eksosiklik)
H3C
(Ikatan rangkap C=C dalam sistem konjugasi yang
melekat pada lingkar)
CH3
1 x (+5) +5 nm
C
H
3 CH2
O
C C H
8 17
α H 3C
γ
β
δ
Substituen δ
1 x (+30) Ikatan rangkap luar lingkar (eksosiklik)
1 x (+18) (Ikatan rangkap C=C dalam sistem
Substituen konjugasi yang melekat pada lingkar)
1 x (+18) 1 x (+5) +5 nm
λmax terhitung (etanol) 286 nm
λmax sebenarnya (etanol) 290 nm