BAB 1
PENDAHULUAN
pasien DM tipe 2 (Murray dan Wilson, 2018; Raveendran et al, 2018). Termasuk di
dalamnya terapi pengobatan alternatif komplementer yaitu adalah Hatha Yoga. Hatha
yoga merupakan latihan fisik yoga dalam bentuk aktivitas fisik rekreasi. Ini adalah
bagian dari yoga sebagai sistem filsafat India yang mengintegrasikan pikiran dan
tubuh melalui postur fisik seperti gaya hidup, meditasi, pranayama, dan postur yoga
(asana) (Grabara, 2016). Sehingga tujuan dari mengembangkan penyehatan
alternative sebagai upaya terapi nonfarmakologi melalui hatha yoga dalam
menurunkan dan menjaga tekanan darah pada hipertensi dan gula darah pada orang
dengan DM tipe 2 sebagai strategi pencegahan prevalensi dan meningkatkan kualitas
hidup
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui Hatha Yoga dapat menurunkan dan menjaga tekanan darah pada
orang dengan hipertensi
1.2.2 Mengetahui Hatha Yoga dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah
pada orang dengan DM tipe 2
1.3 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu metode penyehatan
alternative yang murah dan dapat secara global dilakukan dalam mengurangi angka
kejadian dan angka kematian akibat hipertensi dan DM tipe 2.
1.4 Keutamaan Penelitian
Mengembangkan terapi non farmakologi berbasiskan penyehatan alternative
hatha yoga dalam strategi pencegahan dan meningkatkan kualitas hidup penderita
hipertensi dan DM tipe 2 dengan tanpa mencegah penggunaan obat konvensional
demi mewujudkan pengobatan terintegrasi
1.5 Luaran yang diharapkan
Luaran yang dihasilkan dari kegiatan PKM ini adalah berupa artikel atau jurnal
ilmiah yang memuat informasi mengenai pengobatan alternative dengan hatha yoga
yang mampu memberikan kontribusi di era CAM dalam menurunkan dan menjaga
tekanan darah pada orang dengan hipertensi dan menunurunkan dan menjada kadar
gula darah tetap normal pada orangn dengan DM tipe 2.
1.6 Kontribusi Penelitian
Pada era pengobatan terintegrasi antara pengobatan komplementer dengan
pengobatan konvensional perlu dikembangkan lebih dalam seperti hatha yoga dalam
penyehatan alternative yang nantinya mampu mendukung pharmaceutical intervensi
dalam pengembangan kombinasi terapi non farmakologi dan farmakologi
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Nathani (2015) menjelaskan dalam studi klinis efek yoga terhadap hipertensi
digunakan 20 kasus kelompok kontrol dengan terapi obat standar dan 20 kasus
kelompok uji coba dengan praktik yoga yang disertai pemberian terapi obat standar.
Mereka diamati tiga kali, pada masing-masing interval 15 hari. Dari 40 pasien, 19
pasien kelompok kontrol dan 19 pasien kelompok percobaan tersedia untuk penilaian
pada akhir perawatan. Praktek yoga yang dipilih yaitu asana dan pranayama
memberikan efek yang signifikan (p <0,05) bersama dengan pemberian terapi obat
standar dalam menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic. Penelitian lain
Sujatha dan Judie (2014) mengguanakn masyarakat desa di blok Kattankulathur, 238
subjek berusia 30 - 60 tahun dengan hipertensi ringan dan sedang. Hasilnya tekanan
darah sistolik pada kondisi pra & pasca intervensi rata-rata tekanan darah berkurang
dari 152.75 menjadi 138.51 (14.24) mm hg dan tekanan darah diastolic berkurang
dari 94,51 ke 86,17 (8,34) mm.
Begitu pula pada kondisi diabetes mellitus (DM) dalam hal ini DM tipe 2, yang
merupakan gangguan gaya hidup yang disebabkan oleh resistensi insulin dengan
defisiensi insulin relatif atau absolut, yang mengakibatkan hiperglikemia kronis dan
berbagai komplikasi kardiovaskular. Kontrol diet dan olahraga merupakan modalitas
pengobatan utama yang ditetapkan pada pasien dengan DM tipe 2 dan gangguan gaya
hidup lainnya, termasuk obesitas, hipertensi, dan dislipidemia (Raveendran et al,
2018). Pada penelitian Dash dan Takhur (2017) mengunakan 60 pasien dengan DM
tipe 2 dari Dept. of physiology V.S.S Medical College Burla dibagi menjadi dua
kelompok terpisah. Kelompok I (n1 = 30) pasien yang termasuk dalam kelompok
Yoga melakukan asana Yoga selama 40 hari, bersama dengan diet ditambah obat-
obatan diabetes. Pasien Kelompok II (n2 = 30) atau pasien kelompok kontrol dengan
diet ditambah terapi medis normal. Hasil analisis statistik yang diperoleh dalam
penelitian ini dan perbandingannya dengan laporan lain yang dipublikasikan, dapat
disimpulkan bahwa yoga membantu dalam menurunkan kadar gula darah dan
menjaga diabetes tetap terkendali. Demikian juga pengurangan HbA1C melindungi
pasien dari perkembangan awal berbagai komplikasi mikrovaskuler dan
makrovaskular. Berikut gambaran bagaimana DM dan hipertensi saling berhubungan
dan bagaimana secara fisiologis hatha yoga mampu memberikan alternative
penyehatan melalui gambara State of The Art Berikut.
5
WHO :
Tahun 2015 sekitar 1,13
Miliar orang di dunia
menyandang hipertensi dan
422 juta orang dewasa hidup
dengan diabetes pada tahun
2014
Hipertensi : Diabetes :
- Pemeriksaan - Pemeriksaan
tekanan darah glukosa plasma
sistolik 140-159 STRES puasa ≥126
mmHg dan / mg/dl.
atau diastolik - Pemeriksaan
90-99 mmHg glukosa plasma
(HT stadium 1) Hypotalamic – Sympativ nervous ≥200 mg/dl 2-
- Pemeriksaan pituitary- adrenal axis system jam setelah Tes
tekanan darah Toleransi
sistolik ≥ 160 Glukosa Oral
mmHg dan / (TTGO)
atau diastolik ≥ cortisol ephinephrine - Pemeriksaan
100 mmHg (HT HbA1c ≥6,5%
stadium 2) Glucagon
- norephinephrin
e
Insulin Renin
BP Blood clot
Kadar glukosa
Hipertensi
Quality of life, mood, stress Body weight, BP, heart rate, lipid
profile improvement in endothelial
function, pancreatic regeneration,
exercise tolerance
6
BAB 3
METODE PENELITIAN
TAHAP 1 : Studi pustaka masalah dan dampak serta prevalensi penyakit hipertensi
dan DM tipe 2 di dunia dan Indonesia khususnya
No. Proses Kegiatan Luaran yang Indikator capaian
dihasilkan
1. Melakukan studi pustaka Rangkuman data Tersusunnya
mengenai masalah dan prevalensi, ranggkuman data
dampak penyakit masalah dan prevalensi, masalah dan
degenerative menurut data dampak dari dampak dari penyakit
WHO dan menurut penyakit hipertensi hipertensi dan DM tipe 2
infodatin KemenKes dan DM tipe 2
2. Melakukan studi pustaka Rangkuman data Tersusunnya data terapi
mengenai terapi terapi farmakologi farmakologi dan terapi
famakologi dan terapi non dan terapi non non farmakologi
farmakologi terhadap farmakologi hipertensi dan DM tipe 2
hipertensi dan DM tipe 2 hipertensi dan DM
(yang sudah pernah tipe 2
diteliti)
3 Melakukan studi pustaka
Catatan dan Tersusunnya Catatan dan
mengenai harapan dan pustaka beberapa pustaka beberapa strategi
strategi secara global
strategi yang yang dilakukan secara
mengenai pencegahan dan
dilakukan secara global terhadap angka
kontrol terhadap angka
global terhadap kejadian dan kematian
kejadian dan kematianangka kejadian akibat hipertensi dan DM
akibat hipertensi dan DM
dan kematian tipe 2
tipe 2 akibat hipertensi
dan DM tipe 2
TAHAP 2 : Pengembangan Terapi non farmakologi berbasis CAM dengan Hatha
yoga pada orang dengan hipertensi dan DM tipe 2
No. Proses Kegiatan Luaran yang Indikator capaian
dihasilkan
1. Proses sampling pasien Sample dengan Tersedianya Sample
dengan kategori inklusi criteria inklusi dengan criteria inklusi
pasien berumur 26-65 tersebut sejumlah tersebut sejumlah 60
tahun dan terdiagnosi 60 pasien pasien
hipertensi dan pasien
7
terdiagnosis DM tipe 2
(dilakukan cek terhadap
riwayat pengobatan atau
dengan test kit) dan
penyerahan informed
consent
2. Melakukan grouping Kelompok kotrol Tersusunnya Kelompok
pasien masing-masing 15 dan perlakuan kotrol dan perlakuan
pasien sebagai kontrol dengan masing- dengan masing-masing
menggunakan obat standar masing jumlahnya jumlahnya 15 orang
untuk hipertensi dan 15 orang
diabetes serta 15 pasien
dengan melakukan
penyehatan hatha yoga
dengan tetap
menggunakan obat standar
TAHAP 3 : Perlakuan Pre dan Post penyehatan alternative dengan hatha yoga
untuk kelompok perlakuan
No. Proses Kegiatan Luaran yang Indikator capaian
dihasilkan
1. Pasien kelompok kontrol Data tekanan Tersedianya data objektif
maupun kelompok darah sampel baik pemerikasaan tekanan
perlakuan dilakukan kontrol ataupun darah dan gula darah
pemeriksaan tekanan perlakuan
darah (hipertensi) dan
Gula darah (DM )
2. Pasien kelompok Dilakukannya Kegiatan berlangsung
perlakuan dilatih dan secara teratur dan dengan sesuai protol
diintruksikan untuk terintruksikan kerja dan
melakukan gerakan hatha
kegiatan latihan didokumentasikan.
yoga mulai dari
a. Asana : dan gerakan- Disertai dengan absensi
Vajarasana = 10 minutes gerakan hatha bagi subjek untuk
Makarasana = 10 minutes yoga. Pelaksana melengkapi dokumentasi
Shavasana = 10 minutes wajib bertanya
b. Pranayama (tanpa kepada subjek
pernapasan dalam) : terkait kondisi
Anuloma-viloma = 3 ronde ketika pelaksanaan
dengan 20 kali inspirasi
yoga terkait
8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4,1 Rancangan Biaya Kegiatan
No. Jenis Pengeluaran Jumlah
1. Peralatan Penunjang
- Lembar pengamatan Rp 300.000,00
- Tes kit Rp 770.000,00
- Alat-alat tulis Rp. 40.000,00
- Penyediaan alas duduk Rp. 1.800.000,00
- Handuk Rp. 900.000,00
- Tempat sampah medis Rp. 190.000,00
2. Alat dan Bahan Penelitian Habis Pakai
- Blood lancet, strip test, kapas, alcohol, masker, Rp Rp. 760.000
handscoon, handrub
3. Perjalanan
- Pembelian alat dan bahan dan Pencarian subjek Rp 250.000,00
penelitian
4. Lain-lain
- Snack responden, dokumentasi, dan pembuatan laporan Rp 1.925.000,00
akhir
Biaya total Rp 6.995.000,00
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, Ram Kumar dan Nathani N. 2015. Clinical Evaluation of The Effect of
Certain Yogic Practices On Hypertension. International Ayurvedic Medical
Journal, 3 (9) 2925-2930.
Dash, satarupa dan Atanu Kumar Thakur. 2014. Effect of Yoga in Patient's With
Type-II Diabetes Mellitus. Journal of Evolution of Medical and Dental
Sciences. 30(7) 1642-1655.
Eziyi A. dan Adunlin G. 2015. Is Pharmaceutical care effective for Improving Blood
Pressure Control and medication adherence among Hypertensive Patient ? a
review. Value In Health 18 : A 249
Grabara, Małgorzata. 2016. Could hatha yoga be a health-related physical activity?.
Biomedical Human Kinetics. 8 : 10–16
Kemenkes RI. 2018. "Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018" . Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI.
Murray, Alexandra dan Wilson K. 2018. Yoga and Hypertension: A Systematic
Review. Journal of Yoga & Physical Therapy 8 (2).
Raveendran, A.V. Anjali D., Shashank R. J. 2018 Therapeutic Role of Yoga in Type
2 Diabetes. Endocrinol Metab, (33) 307-317.
Ross Alyson, Thomas Sue, (2010). The Health of Yoga and Exercise A Review of
Comparison Studies. Journal of Alternative and complementer medicine, 16 (1)
3-11.
Sharma, R., Hetal A., Prajapati. 2015. Yoga: As an Adjunct Therapy to Trim Down
the Ayurvedic Drug Requirement in Non Insulin‑Dependent Diabetes Mellitus.
Ancient Science of Life. 33 (4) 229-235.
Siu PM, Yu AP, Benzie IF, Woo J. 2015. Effects Of 1-Year Yoga On Cardiovascular
Risk Factors In Middle-Aged And Older Adults With Metabolic Syndrome: A
Randomized Trial. Diabetol Metab Syndr 7: 40.
Sujatha,T, dan A. Judie. (2014). Influence of yoga on blood pressure and anxiety
among adults with hypertension. Journal Indian of applied research. 4 (7): 387-
390.
Tandililing, S., Mukaddas A., Dan Faustine I. 2016. Profil Penggunaan Obat Pasien
Hipertensi Esensial Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah I
Lagaligo Kabupaten Luwu Timur Periode Januari-Desember Tahun 2014.
Journal Of Pharmacy Vol. 3(1): 49-56
World Health Organization. 2016. Global Report on Diabetes (France : World Health
Organization,).
11
LAMPIRAN
Terbilang ( Enam Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah)
18