yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.
Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana kegiatan yang
diusulkan.
RINGKASAN
Permasalahan : Jumlah fasilitas kesehatan yang belum sepenuhnya meng-cover masyarakat.
Sehingga perlu adanya upaya peningkatan kesehatan melalui usaha preventif dengan
penyehatan hatha yoga agar masyarakat sedapat mungkin mewujudkan kesehatan diri dimulai
dari diri sendiri. Dari data sebaran 10 besar penyakit di Kabupaten Tabanan rata-rata penyakit
hipertensi primer/hipertensi masih mendominasi. Termasuk di Desa Kesiut tabanan penderita
hipertensi masih tinggi. Minimnya sosialisasi penyehatan tradisional,termasuk salah satunya
melalui hatha yoga dalam menjaga tekanan darah agar tetap pada batas normal. Di Indonesia,
dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang lebih rendah, jumlah pasien yang tidak
menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi dan yang tidak mematuhi minum obat
kemungkinan lebih besar. Healthy People 2010 for Hypertension menganjurkan perlunya
pendekatan yang lebih komprehensif dan intensif guna mencapai pengontrolan tekanan darah
secara optimal (Depkes RI, 2006). Kondisi stress juga meningkatkan aktivitas saraf simpatis
yang kemudian meningkatkan tekanan darah secara bertahap, artinya semakin berat kondisi
stres seseorang maka semakin tinggi pula tekanan darahnya (6). Penyakit seperti common
cold berada setelah hipertensi. Penyehatan melalui hatha yoga mampu meningkatkan
kebugaran fisik dan mampu terhindar dari penyakit disebabkan infeksi virus seperti common
cold. Ketertarikan masyarakat Desa Kesiut terhadap yoga tidak diimbangi dengan SDM dan
tidak adanya akses pelatihan serta belum memahami cara melakukan hatha yoga yang benar
sehingga nantinya bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Luaran : Target luaran pada PKMS ini adalah satu artikel pada media massa cetak/elektronik;
video kegiatan; dan peningkatan keberdayaan mitra berupa peningkatan kesehatan dan
pengetahuan penyehatan alternative melalui hatha yoga
PENDAHULUAN
Kabupaten Tabanan terletak di bagian selatan pulau Bali yang secara geografis berada pada
posisi 8014’ 30’’80 30’07’’ Lintang Selatan, 1140 54’52’’-115012’57’’ Bujur Timur.
Wilayah ini cukup strategis karena berdekatan dengan Ibukota Provinsi Bali yang hanya
berjarak sekitar 25 Km dengan waktu tempuh ± 45 menit dan dilalui oleh jalur arteri yaitu
jalur antar provinsi. Luas Kabupaten Tabanan adalah sebesar 839.33 Km2 atau 14,90 persen
dari luas Provinsi Bali (5.632,86 Km2). Berdasarkan besarnya wilayah, maka Kabupaten
Tabanan termasuk Kabupaten terbesar kedua di Provinsi Bali setelah Kabupaten Buleleng
(1). Pengabdian masyarakat yang akan dilakukan berada di Kecamatan Kerambitan.
Kecamatan Kerambitan memiliki 15 desa salah satunya adalah Desa Kesiut sebagai tempat
dilakukannya pengabdian masyarakat. Berdasarkan status desa dan topografi, Desa Kesiut
termasuk dalam kawasan pedesaan. Desa Kesiut memiliki luas wilayah 1,84 Km2. Terdiri
dari lima banjar adat dan banjar dinas. Jumlah ini merupakan jumlah banjar paling sedikit
diantara desa yang lain (2). Fungsi banjar sendiri dalam desa sebagai institusi atau lembaga
sosial keagamaan yang merupakan salah satu factor dalam pembangunan peradaban desa
melalui fungsi di bidang agama; fungsi di bidang adat, sosial dan budaya; dan fungsi di
bidang ekonomi, keamanan, dan politik/pemerintahan. Sehingga keberadaan banjar menjadi
salah satu factor dalam mewujudkan pelaksaan pengabdian masyarakat melalui inisiasi
banjar-banjar yang ada di Desa Kesiut (3). Kondisi social desa kesiut dilihat dari jumlah
sekolah, desa ini memiliki jumlah TK sebanyak 1, jumlah SD sebanyak 2 sekolah.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa hatha yoga yang dilakukan jangka panjang dapat
meningkatkan kedalaman pernapasan, meningktkan kinerja fisik tubuh, meningkatkan kesehatan
mental. Empat faktor risiko utama beberapa penyakit kronis seperti kelebihan berat badan,
tekanan darah tinggi, glukosa darah dan kolesterol tinggid serta penyakit kronis yang
berhubungan dengan gaya hidup dapat diturunkan dengan intervensi hatha yoga(8). Sehingga
hatha yoga merupakan cara yang lebih hemat energi untuk memperoleh manfaat fisiologis untuk
masyarakat umum maupun untuk orang yang tidak dapat menjalani latihan intensitas tinggi
seperti pada individu yang sakit (8).
Penelitian lain menyebutkan bahwa yoga dalam kesehatan mental memiliki efek terhadap
penurunan depresi, kecemasan, dan stress. Berkaitan dengan kebugaran fisik hatha yoga
berdasarkan penelitian dapat meningkatkan keseimbangan tubuh, kekuatan, dan menurunkan
berat badan (9). Hal ini tentunya berpengaruh terhadap upaya peningkatan kesehatan di desa
kesiut melihat data pasien hipertensi yang tinggi dan memabntu kebugaran fisik warga agar tidak
mudah terserang penyakit. Berkaitan dengan hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya,
melalui hatha yoga dapat meningkatkan ketahanan kardiopulmunar dan menurunkan tekanan
darah (9). Sehingga dengan rencana pengusul melakukan penyuluhan dan pelatihan hatha yoga
diharapkan mampu meningkatkan kebugaran fisik dan mental masyarakat pafa pasien hipertensi
ataupun masyrakat luas. Pembentukan kader-kader muda sebagai inisiasi terhadap pelaksaan
hatha yoga di Desa Kesiut. Harapannya adalah kegiatan ini dapat terlaksana secara rutin dan
evaluasi terhadap pelaksanaanya pula perlu dilakukan seperti pengecekan rutin tekanan darah
setelah melakukan hatha yoga, bekerja sama dengan puskesmas pembantu dalam kontrol pasien
hipertensi setelah secara rutin melakukan hatha yoga, melihat data kunjungan pasien dari desa
terkait penilaian kebugaran fisik. Menanyakan kepada seluruh peserta yoga apakah terjadi
perubahan perasaam setelah mengikuti hatha yoga dan kegiatan ini mampu terulang secara rutin
pelaksanaannya.
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau
langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi
permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2
(dua) bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial, nyatakan tahapan atau
langkah-langkah yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik
yang dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang
meliputi layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan,
kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di
lapangan setelah kegiatan PKM selesai dilaksanakan.
METODE PELAKSANAAN
Tahapan pelaksanaan pengabdian masyarakat di Desa Kesiut dilakukan secara bersama-sama
dengan kepala desa dalam pemecahan masalah prioritas. Berdasarkan pemaparan kepala desa
bahwa masalah kesehatan terutama dalam menjaga kebugaran tubuh dan pencegahan
penyakit perlu ditingkatkan mengingat bahwa fasilitas kesehatan tidak banyak ada di Desa
Kesiut dan akses jalan menuju jalan utama sekitar 7 km. Jarak menuju Puskesmas
Kerambitan sekitar 11 km dari Desa Kesiut. Sehingga dibutuhkan usaha dan upaya
peningkatan kesehatan individu melalui kegiatan hatha yoga bagi masyarakat desa dan
pendertia hipertensi yang menjadi perhatian khusus di Desa Kesiut. Selanjutnya setelah
penetapan masalah prioritas berdasarkan analisa profil daerah.
Selanjutnya adalah penetapan sasaran yang menjadi prioritas kegiatan. Dalam hal ini
tujuannya kegiatan penyehatan dengan yoga adalah masyarakat dnegan penyait kronis sepert
hipertensi dan masurakat secara umum. Namun sebagai inisiator dalam banjar dan kader
dalam banjar maka sasarannya adalah kelompok ibu-ibu PKK dan pemuda pemudi banjar
untuk teribat langsung dalam pelatihan di setiap banjar nantinya. Dipilih pula beberapa
masyarakat dengan hipertensi berdasarkan data untuk mengikuti kegiatan inisiasi melalui
penyuluhan penyehatan alternatif melalui hatha yoga.
Tahapan pelaksanaan berikutnya adalah pelatihan hatha yoga di balai desa dengan kelompok
ibu-ibu PKK, pemuda dari setiap banjar dan masyarakat dengan hipertensi. Di tahap ini
diperlukan bantua dari puskesmas pembantu dalam melakukan kontrol tekanan darah bagi
penderita hipertensi maupun masyrakat umum. Pengecekan tekanan darah juga dilakukan
setelah selesai melakukan kegiatan hatha yoga. Selanjutnya kader-kader dari ibu-ibu PKK
dan pemuda banjar ini menjadi inisiator di banjarnya untuk melakukan kegiatan serupa di
setiap banjar dan memasukkan kegiatan ini dalam agenda rutin setiap banjar. Kontrol
terhadap tekanan darah dan wawancara dengan peserta dilakukan untuk mengetahui
perubahan yang dialami dari segi kebugaran fisik dan mental yang dirasakan.
No. Kegiatan Uraian Kegiatan Partisipasi Mitra
1 Penetapan masalah Pengusul beserta kepala desa Desa memberikan data profil
prioritas merumuskan masalah desa dan tren masyarakat pada
berdasarkan data profil bidang kesehatan
daerah
2 Penetapan sasaran Menentukan sasaran dalam Pihak desa memberikan
kegiatan
kegiatan pelatihan dan informasi terkait jumlah
penentuan kader dalam masyarakat dengan hipertensi
pelaksanaan hatha yoga baik dan data mengenai fasilitas
di desa maupun di setiap pelayanan kesehatan yang
banjar sedikit. Pihak desa menjelaskan
potensi pemuda pemudi dalam
perannya sebagai inisiator di
setiap banjar
3 Penyuluhan penyehatan Sosialisasi penting Menyediakan sarana dan
alternative hatha yoga penyehatan alternative selain prasarana, membantu proses
pada kelompok Ibu-ibu pengobatan konvensional penyampaian informasi kepada
PKK, pemuda pemudi, dalam menjaga kebugaran setiap banjar
masyarakat piihan dari fisik, kesehatan
setiap banjar dengan mental serta terapi alternative
riwayat hipertensi bagi pasien dengan penyakit
kronis sepereti hipertensi
agar mampu mengontrol
tekanan
darah
4 Pelatihan penyehatan Pelatihan secara langsung Menyediakan sarana dan
alternative hatha yoga dilakukan di balai desa. prasaranas, sebagai peserta
pada kelompok Ibu-ibu Sebelunya dilakukan terlebih pada kegiatan pelatihan
PKK, pemuda pemudi, dahulu pengecekan tekanan
masyarakat piihan dari darah oleh petugas
setiap banjar dengan puskesmas untuk mengontrol
riwayat hipertensi perubahan tekanan darah.
Selama kegiatan dilakukan
pesera diijinkan
istirahat selama 30 menit
kemudia diukur kembali
tekanan darah dan dengan
metode wawancara
ditanyakan terkait perubahan
kondisi
mental dan perasaan peserta
5 Pelatihan secara rutin Desa maupun banjar Membantu proses kontrol
kegiatan
disetiap banjar setiap 2 mengagendakan kegiatan
kali seminggu hatha yoga dilakukan di
setiap banjar
2 kali setiap minggu secara
rutin dan pihak desa melalui
puskesmas pembantu dan
pengusul rutin melakukan
pengecekan terhadap
perubahan kebugaran fisik
bagi pasien hipertensi
ataupun non
hipertensi dan kesehatan
mental yang dirasakan
EVALUASI PROGRAM
Jadwal pelaksanaan PKMS disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan
memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penetapan prioritas masalah
2 Penetapan sasaran kegiatan
Sosialisasi penyehatan alternative
3
hatha yoga
Pelatihan hatha yoga ke kelompok
4 PKK, pemuda banjar, dan target
masyarakat dengan hipertensi
Pelaksanaan hatha yoga di setiap
5
banjar di Desa Kesiut
6 Monitoring dan Evaluasi
7 Laporan Akhir
8 Luaran
Daftarpustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tabanan BSK. Kabupaten Tabanan dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik. 2019.
2. 2018 BPSKT. Kecamatan Kerambitan Dalam Angka 2018. 2018.
3. Noviasi NKP, Waleleng GJ, Tampi JR. Fungsi Banjar Adat Dalam Kehidupan
Masyarakat Etnis Bali Di Desa Werdhi Agung, Kecamatan Dumoga Tengah,
Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Acta Diurna. 2015;IV(3):1–
10.
4. Dirjen PAUD D. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak [Internet].
2015. 1–57 p. Available from:
http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/images/Juknis_PAUD_2016/1._Ju
knis_Taman_Kanak-kanak.pdf
5. Hakim AL. Pengaruh Pendidikan Anak Usia Dini terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas I Sekolah Dasar di Kabupaten dan Kota Tangerang. J Pendidik dan Kebud.
2011;17(1):109.
6. Katerin Indah Islami, Moh. Fanani EH. HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN
HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RAPAK
MAHANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR. 2015.
7. Grabara M. Could hatha yoga be a health-related physical activity? Biomed Hum
Kinet. 2016;8(1):10–6.
8. Ray US, Pathak A, Tomer OS. Hatha yoga practices: Energy expenditure, respiratory
changes and intensity of exercise. Evidence-based Complement Altern Med.
2011;2011(June 2011).
9. Büssing A, Michalsen A, Khalsa SBS, Telles S, Sherman KJ. Effects of yoga on
mental and physical health: A short summary of reviews. Evidence-based Complement
Altern Med. 2012;2012(May 2014).
Gambaraniptekberisiuraianmaksimal 500 kata menjelaskangambaran iptek yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran.
GAMBARAN IPTEK
Penyehatan alternatif hatha yoga memberikan solusi agar masyarakat memilik kemandirian
dalam menjaga kebugaran fisik dan mental sehingga keterbatasan fasilitas pelayanan
kesehatan yang jumlahnya sedikit di desa tidak menjadi alasan dalam memajukan kesehatan
di desa kesiut tabanan
Peta lokasimitraberisikangambarpeta lokasi mitra yang dilengkapi dengan penjelasan jarak
mitra sasarandengan PT pengusul.
Jarak antara kampus Akademi Kesehatan Bintang Persada dengan Desa Kesiut adalah 28,5 KM