Anda di halaman 1dari 50

IDENTIFIKASI STRUKTUR

SENYAWA BAHAN ALAM


DENGAN SPEKTRUM

R. Herni Kusriani, M.Si., Apt


Langkah-langkah Penentuan Struktur (Identifikasi)
ISOLAT

Uji Kemurnian ISOLAT MURNI Metode Pemisahan

SUSUNAN KIMIA
Analisa Unsur
(RUMUS EMPIRIS)

Bobot Molekul RUMUS MOLEKUL MS Resolusi Tinggi


KESETARAAN IKATAN Sp.UV
Penentuan Gugus RANGKAP Sp.IR
Fungsi GUGUS FUNGSI Sp. NMR
Sp. Massa
Penentuan Golongan
KERANGKA STRUKTUR CAD (Computer
Kerangka Molekul
Aided Damplication)
Dereplikasi Sintesis STRUKTUR MOLEKUL

Penentuan elemen kimia KONFIGURASI MOLEKUL HNMR, CNMR, NMR


Stereokimia -Nisbi (relatif) 2D
Absolut)

STRUKTUR MOLEKUL
LENGKAP
Langkah-langkah Penentuan Struktur Molekul
 Pengukuran Spektrum Uv-Vis
adanya gugus kromofor (bagian molekul yang dapat menyerap
cahaya): ikatan rangkap (elektron), dan elektron tidak
berikatan/non bonding (n-electron)
• Pengukuran Spektrum IR (Infra Red/Infra Merah)
adanya gugus fungsi tertentu : -OH, -COOH, -CHO, -NH2, dsb

• Pengukuran Spektrum Massa (MS)


mendapatkan berat molekul (BM) dan pola fragmentasi
• Pengukuran spektrum 1H-NMR (proton Nucleic Magnetic
Resonance)
menghasilkan jumlah hidrogen/proton dan konstanta coupling
• Pengukuran spektrum 13C-NMR (carbon Nucleic Magnetic Resonance)
dan DEPT (Distortionless Enhancement by Polarization Transfer)
menghasilkan jumlah atom Carbon
Spektrofotometri uv-vis
Prinsip Dasar Spektrofotometri
 Definisi
 Spektrofotometri UV-Vis: pengukuran serapan cahaya
oleh suatu senyawa di daerah ultraviolet (200-350 nm)
dan sinar tampak (350-800 nm).

 Spektrofotometri serapan merupakan pengukuran


suatu interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan
molekul atau atom dari suatu zat kimia
Spektrum Elektromagnetik
Prinsip Dasar Spektrofotometri
 Serapan molekul berkaitan dengan :
 Eksitasi elektron sigma : memerlukan energi yang
relatif besar  daerah UV jauh  panjang
gelombang 100-200 nm.

 Elektron phi () : elektron pada ikatan rangkap dua


atau tiga,

 Elektron n (non bonding): dapat diekstasi pada


daerah UV dekat  panjang gelombang 200-380 nm.
Transisi Elektron

Transisi eletron yang terkait dengan absorbsi radiasi


ultraviolet dan sinar tampak adalah :
σ→σ* ,π→π*, n→σ*, dan n → π*
Kriteria Senyawa yang Dapat Dianalisis
Adanya kromofor pada suatu struktur kimia zat yang
akan dianalisis

Kromofor :
Ikatan atau gugus fungsi spesifik dalam molekul
yang bertanggung jawab atas penyerapan cahaya
pada panjang gelombang tertentu.

 ikatan rangkap terkonjugasi


 gugus karbonil
 gugus anorganik
Ikatan Rangkap Terkonjugasi
 Dua ikatan rangkap terkonjugasi memberikan suatu
kromofor.

 Panjang gelombang serapan maksimum (max) dan


koefisien ekstingsi molar () akan bertambah dengan
bertambahnya jumlah ikatan rangkap terkonjugasi.
Gugus Karbonil &
Gugus Anorganik

 Gugus karbonil
Pada gugus karbonil aldehida dan keton dapat
dieksitasi baik dengan peralihan n* atau *.

 Gugus anorganik
Memiliki transisi elektron n*
Seperti nitrat (313 nm), karbonat (217 nm), nitrit (360
dan 280 nm), azida (230 nm) dan tritiokarbonat
(500nm)
Ausokrom
 Gugus fungsi dalam suatu molekul yang dapat
mempengaruhi absorpsi radiasi gugus kromofor.

 Gugus ausokrom yang mempunyai ikatan n (non


bonding) seperti gugus : -OH; -OCH3; -NH2
 dapat mengabsorpsi radiasi UV jauh tapi tidak
mengabsorpsi radiasi UV dekat.

 Bila gugus auksokrom terdelokalisasi ke sistem gugus


kromofor
 intensitas absorpsi radiasi oleh kromofor akan
meningkat.
 geserannya dapat bersifat batokromik atau
hipsokromik.
Hukum Lambert-Beer
 Jika radiasi elektromagnetik dilewatkan pada
suatu medium yang homogen
 sebagian radiasi itu ada yang dipantulkan,
diabsorpsi, dan ada yang ditransmisikan.

Menurut hukum Lambert-Beer


 A = log I0/I

A=abC

A = absorbansi
a = absorptivitas
b = lebar medium (cm)
C = konsentrasi senyawa yang menyerap radiasi
Hukum Lambert-Beer
Pemilihan Panjang Gelombang
 Pemilihan panjang gelombang untuk analisis
kuantitatif dilakukan berdasarkan pada
spektrum serapan yang diperoleh dari
percobaan.

 Pengukuran absorpsi harus dilakukan pada


panjang gelombang absorbansi maksimum
(max), karena:
 Kepekaan maksimum, sinyal yang kuat pada
panjang gelombang tersebut.
 Perbedaan absorban sangat minimum sehingga
kesalahan pengukuran sangat kecil
Parameter yang menentukan Panjang
Gelombang Absorpsi Max

 Jenis kromofor
 Pelarut
 Gugus substituen pada kromofor
 Geometri kromofor
Pelarut yang Umum digunakan

Cut-off wavelength: Pjg gelombang di mana pelarut memberi serapan.


jangan bekerja pada cut-off wavelength
INFORMASI YANG DIDAPAT DARI HASIL
PENGUKURAN DENGAN SPEKTRO UV-
VIS:
1.Panjang gelombang maksimum
2.Konsentrasi
3.Absorptivitas pada pelarut tertentu
4.Adanya gugus kromofor
5.Adanya pergeseran panjang gelombang akibat
pelarut yang ditambahkan
Penggunaan Analisis dengan Spektrofotometri untuk
Bahan Alam :
1. Steroid
2. Alkaloid
3. Asam Nukleat
4. Flavonoid
SPEKTROSKOPI
INFRA MERAH (SIM)
ALAT Spektroskopi IR
Alat pressure penyiapan sampel
Spectrum Dan Molecular
Effects

=>
2
4
=>
SPEKTROSKOPI INFRA MERAH
 Sinar IR ditemukan pertamakali oleh Sir William Herschel, tahun 1800
 Metode untuk mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik
 Pada panjang gelombang 0,75 - 1000µm atau Bilangan gelombang 13.000 – 10
cm-1
 Daerah serapan yang umum digunakan: 4000-667cm-1 (2,5-15μm)
 Energi ini didasarkan atas energi yang diperlukan untuk eksitasi vibrasi ikatan
ikatan dalam molekul
 Energi foton IR tidak cukup untuk menimbulkan eksitasi elektronik tetapi dapat
menyebabkan eksitasi getaran (vibration) atau rotasi (rotation)
 Spektrum IR suatu molekul hasil transisi antara tingkat energi getaran
(vibrasi) yg berlainan

 MOLEKUL Vibrasi tereksitasi


 Pada suhu absolut diatas nol, semua atom dalam molekul secara
kontinyu mengalami vibrasi.
 Frekuensi dari spesifik vibrasi sama dengan frekuensi radiasi IR
pada molekul

MOLEKUL MENYERAP
RADIASI
Spektrum infrared (IR) umumnya diperoleh dengan melewatkan radiasi
infrared melalui sample dan menentukan apakah fraksi dari radiasi
terabsorb pada partikel
Interaksi Momen Dipol dengan Medan
Listrik IR Foton
 Molekul harus memiliki perubahan dalam momen dipol
sehingga getaran atau
rotasi dapat menyerap menyerap radiasi IR

Molekul diatomik yang mengandung atom-atom dari unsur yang berbeda biasanya berupa
molekul polar dan memiliki momen dipol, sedangkan molekul diatomik yang mengandung
atom-atom dari unsur yang sama tidak memiliki momen dipol dan berupa molekul non-polar.
 Vibrasi dari ikatan, perbedaan pada:
- Panjang gelombang sebagai identifikasi gugus fungsi
- Banyaknya energi yang diserap krn perub momen dipol
Misal : ikatan non polar (C-H atau C-C) : absorpsi lemah
ikatan polar (O-H, N-H dan C=O) : absorpsi kuat
 - Dapat menyerap energi pada lebih dari satu panjang gelombang
Misal: Ikatan O-H menyerap energi pada frekuensi
3330 cm-1 : kenaikan vibrasi stretching
1250 cm-1 : kenaikan vibrasi bending
Tipe vibrasi yang berlainan vibrasi fundamental
Jenis eksitasi Pergerakan Ikatan Pada
IR
 Peregangan (Stretching)
Yang memerlukan energi yang tinggi
 Pembengkokan (bending)
dengan energi yang lebih rendah
Hukum Hooks

Dua atom dihubungkan oleh ikatan kovalen ditunjukkan seperti 2 beban pada ujung-ujung pegas. Ketika
beban dipindah dari posisi diamnya dan dilepaskan,vibrasinya hanya pada frekwensi tertentu yang
tergantung pada massa beban dan konstanta
berhubungan dengan kekakuan pegas.

PERSAMAAN FREKUENSI VIBRASI SEBAGAI BERIKUT


Hukum Hook’s
 Suatu molekul dapat dianggap sebagai sistem massa yang
tergabung oleh ikatan bersifat spring like
 Kekuatan ikatan lebih besar

wavenumber lebih besar


Bilangan Gelombang
 Semakin besar harga k, frekuensi vibrasi semakin besar.
Radiasi yang dapat ditunjukkan dalam bilangan gelombang (σ)
sebagai berikut :
Faktor-faktor yang mempengaruhi
frekuensi penyerapan
 Massa dari atom-atom yang berikatan.
Massa meningkat bilangan gelombang menurun
C-H : 3000 cm-1 C-Cl : 750 cm-1
C-C : 1200 cm-1 C-Br : 600 cm-1
C-O : 1100 cm-1 C-I : 500 cm-1
 Kekuatan ikatan kimia
Makin kuat ikatan bil.gelombang meningkat
CΞC : 2150 cm-1 C=C : 1650 cm-1 C-C : 1200 cm-1
 Hibridisasi
Ikatan makin kuat dalam susunan SP>SP2>SP3
C-H (SP): 3300 cm-1 C-H (SP2): 3100 cm-1 C-H (SP3): 2900 cm-1
 Resonansi
konjugasi mengurangi energi untuk vibrasi ikatan
keton terisolasi : 1715 cm-1 α,β keton tak jenuh : 1690 cm-1
α,β,γ keton tak jenuh : 1675 cm-1
Terjadinya Penyerapan Sinar IR
 Bila molekul menyerap sinar IR dari daerah 0,75-1000 μm
atau atau Bilangan gelombang 13.000 – 10 cm-1 terjadi
perubahan tingkat energi vibrasi & energi rotasi
 Syarat molekul dpt menyerap energi sinar IRvibrasi&rotasi
→ molekul harus disertai perubahan momen dipol
 Perubahan momen dipol besar → pita serapan lebih kuat
 Adanya perbedaan elektronegativitas antara karbon &
oksigen → gugus karbonil memberi serapan yang kuat
Vibrasi Regangan (Streching)
 Dalam vibrasi ini atom bergerak terus sepanjang ikatan yang
menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak
antara keduanya, walaupun sudut ikatan tidak berubah
 Vibrasi regangan ada dua macam, yaitu:
1. Regangan Simetri, unit struktur bergerak bersamaan dan
searah dalam satu bidang datar.
2. Regangan Asimetri, unit struktur bergerak bersamaan dan
tidak searah tetapi masih dalam satu bidang datar.
Vibrasi Regangan (Streching)
Vibrasi Bengkokan (Bending)
 Jika sistim tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih
besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi
deformasi yang mempengaruhi osilasi atom atau molekul secara
keseluruhan.
 Vibrasi bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu :

1.Vibrasi Goyangan (Rocking), unit struktur bergerak mengayun


asimetri tetapi masih dalam bidang datar.
2.Vibrasi Guntingan (Scissoring), unit struktur bergerak mengayun
simetri dan masih dalam bidang datar.
3. Vibrasi Kibasan (Wagging), unit struktur bergerak mengibas keluar
dari bidang datar.
4.Vibrasi Pelintiran (Twisting), unit struktur berputar mengelilingi
ikatan yang menghubungkan dengan molekul induk dan berada di
dalam bidang datar
Vibrasi Bengkokan (Bending)
Aplikasi spektroskopi IR
 Spektroskopi Infra Merah dapat digunakan untuk analisis
secara:
 Kualitatif
 Kuantitatif
 Aplikasi terhadap metode dapat dibagi berdasarkan daerah
spektrum infra-merah
 Mid-infrared absorption spectrometry
 Near-infrared absorption spectrometry
 Far-infrared absorption spectrometry
MID-INFRARED ABSORPTION
SPECTROMETRY
 Analisi Kualitatif
o Analisis senyawa organik ditentukan secara kualitatif
berdasarkan pada daerah gugus fungsi dan daerah sidik jari.
o Daerah gugus fungsi (3600 cm-1 – 1200 cm-1) dan daerah
sidik jari (1200 cm-1 – 600 cm-1).
o Daerah sidik jari dapat menentukan identitas senyawa yg tidak
diketahui dengan melihat kemiripan daerah sidik jari senyawa
pembanding.
o Perbedaan pada struktur dan kedudukan molekul dapat
memberi perubahan pada hasil spektrum dan distribusi puncak
absorpsi pada daerah sidik jari.
MID-INFRARED ABSORPTION
SPECTROMETRY
MID-INFRARED ABSORPTION
SPECTROMETRY
 Struktur molekul senyawa yg dianalisis dapat diketahui
berdasarkan distribusi puncak absorpsi pada spektrum.
 Puncak absorbsi yg terlampir dapat diperiksa gugus fungsi
molekul senyawa tersebut dari tabel berikut:
MID-INFRARED ABSORPTION
SPECTROMETRY
Near-Infrared(NIR) Spectroscopy
 Daerah NIR : 770 nm – 2500 nm @ 13000 cm-1 – 4000
cm-1.
 Pita yg terabsorbsi pada daerah ini selalunya
terkombinasi atau ‘overtones’ , absorbtivitas molar
rendah dan limit deteksi pada 0,1%.
 Ikatan molekul yg diditeksi adalah C-H, N-H dan O-H.
 NIR digunakan dalam analisis rutin secara kualitatif
contohnya air, seny. hidrokarbon dgn BM rendah dan
lemak pada produk agrikaltural, makanan, petroleum
dan bahan kimia industri.
Far-Infrared Spectroscopy
 Digunakan untuk analisis senyawa anorganik
 Dimana absorpsi dari vibrasi (stretching & bending) ikatan
molekul terjadi pada frekuensi rendah dari 650 cm-1.
 Contoh: Metal-I pada daerah di bawah 100 cm-1.
INFORMASI YANG DIDAPAT DARI PENGUKURAN DENGAN
SPEKTROSKOPI IR :
1. Gugus Fungsi  daerah gugus fungsi (1000-3000cm-1)
2. Senyawa  daerah sidik jari (700-1000 cm-1)
3. Banyaknya energi yang diserap karena perubahan momen dipol
misalkan ikatan non polarabsorpsi lemah
ikatan polarabsorpsi kuat
1. Dapat menyerap energi lebih dari 1panjang gelombang
misal OH menyerap energi pada frekuensi :
3330 cm-1 vibrasi streching
1250 cm-1 vibrasi streching
PROBLEM 1

Perhatikan spektrum IR berikut:


Tentukan gugus apa saja yang ditunjukkan dari spektrum
IR tersebut. Data Spektro UV-Vis terlampir
PROBLEM 2
Perhatikan spektrum IR berikut:
Tentukan gugus apa saja yang ditunjukkan dari spektrum
IR tersebut. Data Spektro UV-Vis terlampir
PROBLEM 3
Perhatikan spektrum IR berikut:
Tentukan gugus apa saja yang ditunjukkan dari spektrum
IR tersebut. Data Spektro UV-Vis terlampir

Anda mungkin juga menyukai