JUDUL PERCOBAAN :
PEMODELAN SPEKTRA INFRAMERAH (IR) DENGAN
KOMPUTASI
DI SUSUN OLEH :
Kelompok3 kelas B
Muhamat Aripin (24030116130096)
Rahmah Khairunnisa (24030116140097)
Aiz Irna Akmala (24030116140098)
Sarah Listya Amalia (24030116130098)
Rahmania Rukma (24030116130100)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Pemodelan Spektra Infra Merah (IR)
dengan komputasi”. Tujuan dari percobaan ini adalah mampu memahami dan
memprediksikan spectra IR molekul dan pengaruh molekul, mampu menjelaskan
mode vibrassi molekul dan mampu menjelaskan perbedan antara hasil eksperimen
dan pemodelan. Metode yang digunakan adalah kimia komputassi ab initio.
Prinsip yang digunakan adalah perhitungan struktur molekul untuk optimasi
energy yang paling stabil dan frekuensi vibrasi anharmonik. Hasil dari percobaan
ini didapatkan mode vibrasi air sebanyak 3 dari rumus 3N-6, dengan frekuensinya
yaitu 1769,55cm-1; 4147,51cm-1; dan 4264,58cm-1. Intensitasnya masing- masing
sebesar 0,107307 au, 0,01671, dan 0,059416 au. Hasil mode vibrasi ammonia
sebanyak 6 dari rumus 3N-6, dengan frekuensinya yaitu 1142,28cm-1; 1810,83cm-
1
; 1810,83cm-1; 3704,41cm-1; 3841,79cm-1; dan 3841,81cn-1. Intensitasnya
masing- masing sebesar 0,22271 au; 0,021248 au; 0,021249 au; 0,000152 au;
0,000771 au; dan 0,000771 au. Hasil model vibrasi glisin sebangak 24 dari rumus
3N-6, dengan frekuensinya yaitu 99,93cm-1; 218,66cm-1; 308,18cm-1; 501,46cm-1;
566,05cm-1; 677,92cm-1; 732,67cm-1; 903,06cm-1; 920,39cm-1; 1133,77cm-1;
1190,4cm-1; 1271,26cm-1; 1339,01cm-1; 1391,72cm-1; 1461,97cm-1; 1610,7cm-1;
1632,25cm-1; 1791,55cm-1; 2037,23cm-1; 3124,67cm-1; 3249,27cm-1; 3765,74cm-
1
; 3862cm-1; dan 4129,54cm-1. Intensitanya masing- masing sebesar 0,00286 au;
0,060851 au; 0,004189 au; 0,013606au; 0,034991au; 0,070799au; 0,110361au;
0,195519au; 0,044705au; 0,00514au; 0,015741au 0,170332au; 0,165997au;
0,002108au; 0,056328au; 0,035117au; 0,013619au; 0,061422au; 0,390862au;
0,057201au; 0,024029au; 0,005783au; 0,010388au; dan 0,1203au.
Kata kunci: spectra IR, kimia komputasi, air, ammonia, glisin, frekuensi,
intensitas IR.
PERCOBAAN II
PEMODELAN SPEKTRA INFRAMERAH (IR) DENGAN KOMPUTASI
I. Tujuan
III.1 Mampu memahami dan memprediksi spektra IR molekul dan pengaruh
molekul
III.2 Mampu menjelaskan mode vibrasi molekul
III.3 Mampu menjelaskan perbedaan hasil eksperiment dan permodelan
II. Tinjauan Pustaka
II.1. Kimia Komputasi
Kimia komputasi adalah cabang kimia yang menggunakan hasil
kimia teori yang diterjemahkan kedalam program computer untuk
menghitung sifat-sifat molekul dan perubahannya maupun melakukan
simulasi terhadap sistem – system besar (makromolekul seperti protein
atau sistem banyak molekul seperti gas, cairan, padatan dan kristal cair)
dan menerapkan program tersebut pada sistem kimia nyata.
Metode kimia komputasi yang sering digunakan ada tiga yaitu ab
initio, semiempiris dan mekanika molekuler. Metode ab initio
digunakan untuk memprediksi sifat sistem kimia yang melibatkan
jumlah atom yang kecil, sementara metode semiempiris mampu
melakukan perhitungan sistem kimia lebih besar. Sistem kimia yang
terdiri dari jutaan atom masih dapat dianalisis menggunakan metode
mekanika molekuler (Hofer,dkk, 2004).
II.2. Ab Initio
Ab initio adalah salah satu metode perhitungan kimia komputasi.
Metode ini mempunyai akurasi paling tinggi dibanding metode lainnya,
namun sebagai konsekuensinya dari pencapaian ketelitian yang tinggi
dari metode ini, diperlukan waktu operasi yang lama sehingga hanya
mungkin diterapkan pada molekul – molekul kecil. Keunggulan metode
ini adalah ia dikembangkan sebagai sebuah konsep yang bersifat umum
yang dapat menjelaskan tentang kimia model. Kimia model teoritis
tediri dari suatu metode HF, MP2 dan lain – lain dan himpunan basis
set.
Tipe yang paling terkenal dari metode ab initio adalah
perhitungan Hartree – Fock (HF) dengan metode pendekatan medan
pusat. Metode ini merupakan perhitungan variasional yang berarti
bahwa energi pendekatan terhitung adalah sama atau lebih tinggi
daripada energi eksaknya.
Sisi baik dari metode ab initio adalah metode ini umumnya
mendekati penyelesaian eksak karena semua jenis pendekatan yang
telah dibuat dapat dianggap cukup kecil secara numerik relatif terhadap
penyelesaian eksaknya. Sisi buruk dari metode ini yaitu metode yang
mahal. Metode ini memerlukan kapasitas yang besar pada waktu
operasi CPU komputer, memori dan ruang penyimpanan (disk). Secara
umum, perhitungan ab initio memberikan kenaikan keakuratan hasil
yang sangat baik dan dapat memberikan kenaikan keakuratan hasil
kuantitatif jika molekul yang dikaji semakin kecil (Jensen, 1999).
II.3. Nwchem
Nwchem adalah software kimia komputasi untuk perhitungan ab
initio baik dengan metode mekanika kuantum atau dinamika molekuler.
Software ini dapat dijalankan pada mesin komputer konvensional atau
high performance dan dapat diinstal secara paralel (Jensen, 1999).
(Sastrohamidjojo, 1994)
Keterangan :
c = kecepatan cahaya : 3,0 x
1010 cm/detik
k= tetapan gaya atau kuat
ikat, dyne/cm
µ= massa tereduksi
m = massa atom, gram
(Cramer, 2004)
4. Vibrasi pelintiran
Matrik Z H2O
Hasil
Matrik Z NH3
Hasil
III.2.3. Penentuan spektra molekul Glycine
Matrik Z Glycine
Hasil
IV. Data Pengamatan
Nama Mode Vibrasi Frekuensi (cm-1) Intensitas (au)
Molekul
Guntingan 1769,55 0,107307
Ps : mengecek perhitungan
Rm : Menghapus file
4.
6.
3.
6.
7.
8.
Gambar di atas adalah bentuk molekul glycine dengan mode vibrasi
kibasan, unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu
bidang datar yang memiliki frekuensi 903,06 cm-1 dan intensitas
0,195519 au.
9.
10. 0
11.
13.
15.
17.
Mengetahui,
Asisten
Ahmad Dzikrullah
(24030114140097)
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Asisten
Ahmad Dzikrullah
(24030114140097)
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jilid Pertama. Penerbit
Erlangga: Jakarta
Silva, Constanc, F.P, etal, 1999, A concerted SCF-MO ab initio and vibrational
spectroscopic study of the conformational isomerism in 2-aminoethanol,
Journal of Molecular Structure, Volume 482-283, Hal 591-599