Anda di halaman 1dari 24

SPEKTROFOTOMETRI INFRAMERAH

ANALISIS FISIKOKIMIA 2020/2021 SEMESTER GENAP


TAUFIQ INDRA RUKMANA
Spektroskopi inframerah
Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi
molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0.75 – 1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000 – 10 cm−1.
Daerah inframerah dibagi menjadi tiga sub-daerah:
1. Inframerah sub-daerah dekat (ʎ = 780 nm – 2,5 µm atau ʋ = 14290 – 4000 cm-1)
2. Inframerah sub-daerah sedang (ʎ = 2,5 – 15 µm atau ʋ = 4000 – 666 cm-1)
3. Inframerah sub-daerah jauh (ʎ = 15 – 50 µm atau ʋ = 666 – 200 cm-1)
Inframerah sub-daerah sedang ini lah yang lazim digunakan untuk elusidasi struktur
senyawa organik.
Bilangan gelombang dan panjang
gelombang
Letak dari pita resapan inframerah dapat dinyatakan sebagai bilangan
gelombang (wave number) atau panjang gelombang.
Satuan bilangan gelombang yang sering dipakai adalah cm-1 karena berbanding
langsung dengan energi vibrasinya, tetapi dapat pula digunakan panjang
gelombang dengan satuan µm.
Kedua satuan tersebut dapat dipertukarkan melalui hubungan:
Spektrum Inframerah
Spektrum inframerah suatu molekul adalah hasil
transisi antara tingkat energi vibrasi yang berlainan.
Inti atom yang terikat oleh ikatan kovalen mengalami
vibrasi serupa dengan dua bola yang terikat pegas.
Bila molekul menyerap radiasi IR, energi yang diserap
menyebabkan kenaikan amplitudo getaran atom.
Molekul dalam keadaan vibrasi eksitasi; energi yang
diserap akan dibuang dalam bentuk panas bila
molekul kembali ke keadaan dasar.
Spektrum Inframerah
Panjang gelombang dari absorpsi oleh suatu tipe ikatan bergantung
pada macam vibrasi pada ikatan tersebut.
Tipe ikatan yang berlainan (C-H, C-C, C=C, C-O, C=O, dsb) menyerap
radiasi IR pada panjang gelombang yang berlainan.
Spektrofotometri IR dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya
gugus fungsi dalam suatu molekul.
Spektrum Inframerah
Banyaknya energi yang diserap juga beranekaragam dari ikatan ke
ikatan, salah satunya karena perubahan dalam momen dipol pada
saat energi diserap.
Ikatan nonpolar (seperti C-H, C-C) menyebabkan absorpsi lemah,
sedangkan ikatan polar (seperti O-H, N-H, dan C=O) menunjukkan
absorpsi yang lebih kuat.
Ikatan rangkap 3 (seperti C≡C, C≡N, dsb) menunjukkan absorpsi yang
lebih kuat dari ikatan rangkap 2 (seperti C=C, C=N, C=O, dsb), dan
ikatan tunggal (seperti O-H, N-H, C-H, dsb).
Hukum Hooke
Penetapan frekuensi regang dapat didekati dengan penerapan
Hukum Hooke’s
Dua atom dan hubungan ikatannya diperlakukan seperti
osilator harmoni sederhana yang terdiri dari dua massa yang
dihubungkan oleh pegas.
Frekuensi vibrasional (v) berbanding lurus dengan kekuatan
ikatan (k).
Lebih kecilnya massa atom (m) yang mengalami vibrasi akan
meningkatkan frekuensi (v).
Hubungan ini berguna untuk interpretasi spektra, karena
memberikan gambaran kuantitatif dari frekuensi serapan
dalam spektrum IR.
Hukum Hooke
Hitung frekuensi rentangan ikatan C=C.
Penyelesaian:
k = 10 x 105 dyne/cm mC .mC 12.12
  6
c = 3 x 1010 cm/s mC  mC 12  12

10.105
  4,12
1/µ 6
 1682 cm 1 (hitungan)

  1650 cm 1 ( percobaan)
Vibrasi Molekular
Ada dua macam vibrasi molekular, yaitu:
1. Streching (tarikan), dan
2. Bending (tekukan).
Vibrasi Stretching (Tarikan)
Vibrasi streching merupakan
pergerakan ritmik atom sepanjang
poros ikatan,
1. Atom-atom saling menjauhi dan
mendekati (simetris), atau
2. Hanya satu atom yang menjauhi
dan mendekati (asimetris).
Untuk tarikan simetris tidak
memberikan spektrum karena tidak
menimbulkan momen kedua kutub.
Vibrasi Bending (Tekukan)
Sedangkan vibrasi bending merupakan perubahan
dalam sudut diantara dua ikatan:
1. Scissoring, kedua atom bergerak saling mendekati
atau menjauhi.
2. Rocking, kedua atom bergerak searah dalam satu
bidang (in-plane rocking).
3. Twisting, kedua atom bergerak tidak searah dan
tidak sebidang (out-of plane twisting).
4. Wagging, kedua atom bergerak searah dan tidak
sebidang (out-of plane wagging).
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif
Analisis Kualitatif
 Bentuk pita spektrum resapan inframerah dari suatu molekul sangat
spesifik, sehingga dapat memberikan informasi mengenai gugus fungsi
suatu zat, walaupun belum dapat dijelaskan secara utuh model
strukturnya.
Jika ada standar senyawa yang diketahui, maka untuk identifikasi sampel,
bisa dibandingkan spektrum IR sampel dengan spektrum IR standar,
terutama di daerah sidik jari.
Analisis Kuantitatif
Metode inframerah memungkinkan pula digunakan dalam analisis
kuantitatif, terutama pada posisi bilangan gelombang tertentu yang
mempunyai hubungan linier antara resapan dan konsentrasi.
PERALATAN FTIR
Daerah Sidik Jari
Daerah di sebelah kanan diagram (dari
1500 sampai 500 cm-1) biasanya
mengandung bentuk absorban yang sangat
kompleks. Hal ini disebabkan karena
seluruh jenis vibrasi bending molekul
menyerap pada daerah ini. Daerah ini
disebut dengan daerah sidik jari.
Sangat sulit untuk menganalisa jenis ikatan
pada daerah ini. Kegunaan yang terpenting
dari daerah sidik jari adalah setiap senyawa
memberikan pola yang berbeda pada
daerah ini.
Penggunaan Daerah Sidik Jari

Propan-1-ol dan propan-2-ol mempunyai jenis ikatan yang sama.


Kedua senyawa mempunyai bentuk sinyal yang sama pada daerah sekitar 3000 cm-1,
tapi mempunyai bentuk daerah sidik jari (antara 1500 dan 500 cm-1) yang berbeda.
MACAM-MACAM GUGUS FUNGSI
LANGKAH-LANGKAH MENGHITUNG IDH/DBE
1. Ubah senyawa yang diketahui ke dalam bentuk alkana [CnH2n+2] berdasarkan
jumlah C.
2. Konversi rumus molekul (RM) dari senyawa hidrokarbon (HK) jenuh asiklik
yang mengandung unsur golongan V (N, P, As, Sb, Bi) dengan menambahkan 1
atom H.
3. Konversi RM dari senyawa HK jenuh asiklik yang mengandung unsur golongan
VII (F, Cl, Br, I) dengan mengurangi 1 atom H.
4. Unsur grup VI (O, S, Se, Te) tidak menambah atau mengurangi RM.
5. Bandingkan RM dengan RM senyawa yang tidak diketahui tersebut. Tentukan
selisih jumlah atom H.
6. Tentukan IDH dengan cara membagi 2 hasil yang diperoleh pada langkah 5.
LANGKAH-LANGKAH MENGHITUNG IDH/DBE
(Lanjutan)
Jika IDH:
 1 : 1 ikatan rangkap 2 atau 1 siklis
 2 : 2 ikatan rangkap 2 atau 1 ikatan rangkap 2 + 1 ikatan siklis atau 1 ikatan
rangkap 3
 3 : 3 ikatan rangkap 2 atau 2 ikatan rangkap 2 + 1 ikatan siklis atau 1 ikatan
rangkap 2 + 1 ikatan rangkap 3
 4 : aromatis atau 4 ikatan rangkap 2 atau 3 ikatan rangkap 2 + 1 ikatan siklis
atau 2 ikatan rangkap 3
 > 4 : ada aromatis
Tugas Presentasi
1. Spektum Inframerah dan Vibrasi Molekuler
2. Instrumentasi dan Konfigurasi Spektrofotometer
Inframerah
3. Spektrofotometri Inframerah dalam Analisis
Kualitatif
4. Spektrofotometri Inframerah dalam Analisis
Kuantitatif dan Analisis Permukaan
Spektum Inframerah dan Vibrasi Molekuler
(Kelompok 1)
1. Jumlah Vibrasi Pokok dan Kesimetrisan Suatu Molekul
2. Hukum Hooke (termasuk contoh perhitungan untuk
minimal 3 jenis ikatan)
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Frekuensi Vibrasi
(termasuk untuk senyawa karbonil)
Instrumentasi dan Konfigurasi
Spektrofotometer Inframerah (Kelompok 2)
1. Instrumentasi
2. Konfigurasi Spektrofotometer Inframerah Sistem Dispersi
3. Konfigurasi FTIR
4. Langkah kerja pengukuran sampel padat, cair, dan gas
pada spektrofotometer IR
Spektrofotometri Inframerah dalam
Analisis Kualitatif (Kelompok 3)
1. Analisis Data Spektrum (termasuk langkah-langkahnya)
2. Contoh Penentuan Spektrum Beberapa Gugus Fungsi Spesifik
(termasuk Alkuna, Aromatis dan Hidroksi, Karbonil Alifatis,
Karbonil dan Aromatis, Asam Karboksilat, Ester dan Aromatis,
Nitro dan Aromatis, Sulfon dan Aromatis)
3. Indeks Defisiensi Hidrogen (termasuk langkah dan contoh
perhitungannya)
Spektrofotometri Inframerah dalam Analisis
Kuantitatif dan Analisis Permukaan (Kelompok 4)
1. Spektofotometri Inframerah dalam Analisis
Kuantitatif
2. Contoh Perhitungan Analisis Kuantitatif
3. Spektrofotometri Inframerah dalam Analisis
Permukaan
TERIMA KASIH
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai