BAB 1 PENDAHULUAN
sampai 667-1 cm, yaitu daerah yang paling banyak digunakan untuk
identifikasi. Selain natrium klorida digunakan juga kisi-kisi sebagai
monokromator. Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah
merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan
radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang
0,75 – 1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1.
1.2 Tujuan diskusi
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk menentukan nilai DBE dari suatu senyawa
2. Untuk menentukan rumus molekul dari suatu senyawa
menggunakan spektrofotometer inframerah .
3. Untuk menentukan rumus struktur dengan menggunakan
spektrometer , CNMR , dan HMNR.
4. Menentukan massa relative atom menggunakan spectrometer
massa
5. Untuk menentukan λ max dengan menggunakan spektrofotometer
UV-Vis.
1.3 Maksud diskusi
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami cara
menghitung nilai DBE,cara penentuan gelombang dengan absorbansi
maksimum dari suatu senyawa, mengetahui rumus molekul, dan
mengetahui carapenentuan juumlah protom dan karbon berdasarkan
analisis spektrofotokopi.
b. Monokromator
Digunakan untuk memperoleh sumber, sinar yang
monokromatis.Alatnya dapat berupa prisma ataupun grating.Untuk
mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan dari hasil
penguraian ini dapat digunakan celah.
c. Sel Absorbsi
Pada pengukuran didaerah tampak kuvet kaca atau kuvet
kaca corex dapat digunakan tetapi untuk pengukuran pada daerah
UV kita harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus
cahaya.Umumnya tebal kuvetnya adalah 10 mm, tetapi yang lebih
kecil ataupun yan lebih besar dapat digunakan.
d. Detektor
Peranan detektor adalah memberikan respon terhadap cahaya
pada berbagai panjang gelombang.
Spektrofotometri UV-Vis adalah teknik analisis spektroskopik
menggunakan sumber REM ultraviolet dekat (190 – 380 nm) dan sinar
tampak, visible (380– 780 nm) dengan memakai instrumen
spektrofotometer.Spetrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik
yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
penggunaannya lebih banyak untuk analisis kuantitatif (Sudjadi, 1988).
Daerah radiasi spektroskopi infra merah atau infrared
spectroscopy (IR) berkisar pada bilangan gelombang 12800-10 cm -1
atau panjang gelombang 0,78-100 µm. Spektroskopi IR juga digunakan
untuk penentuan struktur, khususnya senyawa organik dan juga untuk
analisis kuantitatif, seperti analisis kuantitatif untuk pencemar udara,
misalnya karbon monoksida dalam udara dengan teknik non-dispersive.
Spektrum infra merahmemberikan puncak-puncak maksimal yang jelas
sebaik puncak minimumnya.Spektrum absorpsi dibuat dengan bilangan
gelombang pada sumbu X dan persentase transmitan (T) pada sumbu
Y. Bila dibandingkan dengan daerah UV-tampak, dimana energi dalam
daerah ini dibutuhkan untuk transisi elektronik, maka radiasi infra merah
akan selalu menunjukkan puncak yang sangat kecil di 7,26 ppm karena
deuteriochloroform tidak pernah 100% murni dan sejumlah kecil sisa
kloroform biasa, CDCl 3, adalah dalam sampel. Puncak ini digunakan
untuk mengkalibrasi spektrum selama proses pemeriksaan (Baits,
2013).
A.
b) Data spectrum IR
M+ C3H7NO2 = 89
89 – 43 = 46
89 – 41 = 48
f) Data spectrum UV-Vis
13
Terdapat 2 gugus yang terekam dalam spectrum CNMR, yaitu
pada0 dan 20 ppm yang merupakan gugus C alkil (-CH 3) dan
M+ C12H12 = 156
156 – 141 = 15
3.3 PEMBAHASAN
Spektrofotometri adalah pengukuran absorbsi energi cahaya
oleh suatu molekul pada suatu panjang gelombang tertentu untuk
tujuan analisa kualitatif dan kuantitatif.Analisis secara kualitatif
berdasarkan pada panjang gelombang yang ditunjukkan oleh puncak
spektrum (190 nm s/d 900 nm), sedangkan analisis secara kuantitatif
berdasarkan pada penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh
suatu media. Pembentukan warna dilakukan dengan cara
menambahkan bahan pengompleks yang selektif terhadap unsur
yang ditentukan
Bagian-bagian alat spektrofotometer yaitu Sumber sinar
polikromatis, Monokromator, Kuvet, Detektor dan Recorder.Kuvet
sebagai tempat sampel.Terdapat berbagai jenis dan bentuk kuvet
pada spektrofotometer.Umumnya pada pengukuran di daerah UV,
digunakan kuvet yang terbuat dari bahan kuarsa atau plexiglass.
Kuvet kaca tidak dapat mengabsorbsi sinar uv, sehingga tidak
digunakan pada saat pengukuran di daerah UV. Oleh karena itu,
bahan kuvet dipilih berdasarkan daerah panjang gelombang yang
digunakan.Gunanya agar dapat melewatkan daerah panjang
gelombang yang digunakan. UV : fused silika, kuarsa, Visible : gelas
biasa, silika atau plastic.
Syarat senyawa yang dapat diukur oleh spektrofotometri adalah
berbentuk larutan, senyawa harus memiliki gugus kromofon, gugus
pembawa warna dan memiliki ikatan rangkap terkonjugasi serta
larutannya haruslah jernih supaya dalam pengukuran dapat
terabsorbsi.
Digunakan spektrofotometri Vis karena logam besi memiliki
panjang gelombang diatas 400 nm yang hanya dapat diukur dengan
menggunakan spektrofotometer Vis (380 nm-780 nm) sehingga
larutan yang diukur harus berwarna
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada kasus no. 22 memiliki rumus struktur
4.2 Saran
Sebaiknya dilakukan praktikum langsung dengan menggunakan
DAFTAR PUSTAKA