Oleh :
UNIVERSITAS INDONESIA
2012
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
DNA
1.1 Struktur DNA
1.2 Karateristik DNA
1.3 Replikasi DNA
1.4 DNA Repair
RNA
2.1 Struktur RNA
2.2 Tipe RNA
Sintesis Protein
3.1 Sintesa Protein pada Eukariotik Prokariotik
3.2 Tahapan Sintesa Protein
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan kuasaNya kami berhasilkan menyelesaikan makalah ini dengan segala
keterbatasan yang kami punya. Tak lupa kami ucapkan terimakasih banyak kepada
dosen kami, Ibu Diah Utami yang telah memberikan kami bantuan yang tidak terkira
banyaknya dalam penyelesaian makalah ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan
pada kedua orangtua dan keluarga kami yang telah memberi dukungan moral dan
materiil pada kami beserta pihak pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu
persatu disini yang telah memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada kami.
Makalah DNA, RNA dan Sintesis Protein yang telah kami susun sedemikian rupa
ini untuk menjadi bentuk sumbangsih kami pada ilmu pengetahuan dan sekaligus untuk
menyelesaikan tugas kami. Kami berharap makalah ini tidak hanya menjadi salah satu
tugas yang kami selesaikan tapi juga bermakna bagi banyak orang. Kami percaya bahwa
masih banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari sistematika atau kontennya.
Untuk itu kami berharap masukan, saran dan kritik dari para pembaca sekalian terkait
makalah ini agar nantinya kami bisa memperbaiki diri pada makalah makalah
selanjutnya. Terimakasih banyak dan semoga bermanfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sel merupakan satuan unit terkecil dari makhluk hidup. Sel mempunyai peranan yang
besar sebagai penyusun suatu organisme. DNA merupakan bagian dari sel yang
membawa materi genetik pada semua makhluk hidup. Begitu pula, RNA yang menjadi
penyalur informasi genetik tersebut. Bagaimana tahapan dari replikasi DNA dan
hipotesis yang diperoleh, bagaimana proses perbaikan DNA yang mengalami
kerusakan, apa saja tipe RNA, dan bagaimana proses sintesa protein harus kita pelajari.
Kita harus mempelajari kehidupan & organisme hidup pada tingkat sel atau dibawahnya
agar kita bisa lebih bersykur atas kuasa Nya menciptakan segala seuatu.
Perkembangan biologi sel bertumpu pada hasil riset dengan percobaan-percobaan
deskriptif dimasa lalu hingga percobaan-percobaan analitik modern saat ini.
BAB II
ISI
Gambar 1. DNA
Struktur DNA rantai helix ganda (double helix). Setiap rantai adalah
polinukleotida, dan terdiri atas nukleotida, masing-masing dari nukleotida tersusun atas
tiga unit yaitu gula, basa dan fosfat. Di dalam nukleotida terdapat nukleosida, yakni gula
yang berpasangan dengan basa. Setiap nukleotida dalam polinukleotida dihubungkan
dengan ikatan kimia yang sama (ikatan basa). Struktur nukleotida terdiri dari
1. Satu molekul gula
Ada dua macam gula, yaitu ribosa (pentosa) dan dioxiribosa (aldopentosa)
2. Pasangan basa
Pasangan basa terdiri dari dua macam yaitu basa purin dan pirimidin. Purin terdiri
atas adenine (A) dan guanine (G) dengan ikatan tunggal hydrogen. Sedangkan,
pirimidin terdiri atas sitosinin (S) dan timin (T).
Pasangan basa dihubungkan dengan ikatan hidrogen, purin berpasangan dengan
primidin (A-T dengan dua ikatan hydrogen) sedangkan (G-S dengan tiga ikatan
hidrogen).
3. Fosfat
Fosfat yang dihubungkan dengan gula pentosa membentuk sebuah ikatan yang
disebut ikatan fosfodiester.
1. Hipotesis konservatif, pita double helix DNA membentuk pita baru dalam keadaan
utuh
2. Hipotesis semi konservatif, pita double helix DNA terbuka kemudian masing-
masing membentuk pita baru sebagai pelengkapnya
3. Hipotesis dispersal, campuran antara potongan pita double helix DNA yang lama
dengan yang baru dibentuk
1.4 DNA Repair
DNA Repair merupakan proses perbaikan DNA yang mengalami kerusakan,
diantaranya karena
a. Modifikasi basa (perubahan kimia, kehilangan basa, ikatan kovalen antar basa yang
berdekatan)
b. Gagalnya transkripsi dan translasi DNA
c. Kerusakan DNA parah (DNA putus)
DNA repair dikelompokkan dalam 3 cara, yaitu :
1. Damage Revesal, langsung digantikan
Merupakan cara termudah karena tidak perlu dilakukan pemotongan DNA, hanya
perlu diganti saja.
2. Damage Removal, dihilangkan
Lebih rumit karena harus melakukan pemotongan untuk mengganti, dan terbagi
menjadi,
Base excision repair dengan hanya mengganti satu basa yang rusak dan diganti
dengan yang lain.
Mismatch repair dengan penggantian basa yang tidak sesuai yang dilakukan
dengan enzim.
Nucleotide excision repair dengan cara memotong salah satu segmen DNA yang
mengalami kerusakan.
3. Damage Tolerance, mentoleransi kesalahan, terbagi menjadi,
Homolongous recombination (HR), menggunakan sister kromatid untuk
memperbaiki kerusakan (tanpa delesi).
Non homologous end joining (NHEJ), bila putusnya tidak sama makan akan
diratakan dulu dengan eksonukleuse, kemudian ada enzim tertentu yang bekerja
dan akan menggabungkan (dengan delesi).
Gambar 4. DNA Repair
3. Sintesis Protein
Protein merupakan komponen organik terbesar pada sel-sel tubuh kita (10-15%).
Protein sel merupakan penanda untuk penyakit-penyakit metabolik tertentu. Oleh karena
itu protein berperan penting dalam metabolisme sel. Enzim-enzim, vitamin, zat
regulator, hormon-hormon tertentu juga merupakan protein.
Di dalam satu untai DNA, terdapat banyak RNA polymerase yang mampu
bekerja di sepanajng bagian tertentu, yang dapat menghasilkan m-RNA, sehingga sel
mampu menghasilkan banyak protein dengan jenis yang sama dalam waktu yang
singkat pula.
2. Translasi
Translasi merupakan proses penerjemahan kodon-kodon m-RNA dalam bentuk
polipeptida (urutan asam amino) di ribosom. Penerjemahan satu kodon menghasilkan
satu asam amino. Dimulai dengan penerjemahan kodon-kodon triplet dari awal sampai
akhir.
Tahap translasi mengikutsertakan r-RNA (ribosomal RNA). Ribosom terbagi
menjadi dua jenis yakni sub unit kecil yang tersusun atas satu m-RNA, sedangkan sub
unit besar tersusun atas dua m-RNA dan beberapa jenis protein di dalamnya. Dua sub
unit ini tidak akan menyatu selama belum terjadinya sintesis protein.
Pada proses ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: Inisiasi,Translasi,Elongasi,
dan terminasi.
a. Inisiasi
Diawali dengan menempelnya ribosom unit kecil pada bagian ujung 5 RNAd.
RNAt pertama (inisiator) datang membawa asam amino metionin dengan
antikodon UAC pada RNAd tepat pada kodon start AUG pada posisi P.
Proses pelekatan ribosom unit besar dengan ribosom unit kecil.
Ribosom unit besar memiliki 3 posisi khusus pelekatan RNAt, yaitu A, P, dan
E. Posisi A paling kanan sebagai temat masuknya RNAt yang membsawa asam
amino. Posisi P ditengah sebagai tempat RNAt melepaskan asam amino. Posisi
E paling kiri sebagai temapt keluarnya RNAt dari ribosom.
b. Elongasi
Elongasi dimulai dengan munculnya t-RNA baru yang membawa asam amino
dan anti kodon yang baru pula.
Terjadi pergeseran t-RNA dengan asam amino pembuka (kunci-AUG) dengan t-
RNA yang baru dengan anti kodon dan asam amino baru (Sub unit besar
memilki tiga sisi atau tempat yaitu E-site, P-site dan A-site. Jadi pergeseran dari
A-site menuju ke P-site, namun pada awal pembukaan t-RNA kunci langsung
menempati A-site dan bergeser hingga lepas pada bagian E-site)
t-RNA baru datang dan kemudian terjadi pemanjangan rangkaian asam amino
yang kemudian disusun menjadi polipeptida
c. Terminasi : Polimerase melepaskan diri pada terminator (kodon terminasi)
Protein faktor pelepas mengikatktan diri pada kodon stop.
Penambahan air pada rantai polipeptida.
Translasi berhenti sebab kodon stop tidak dapat mengikat suatu aminosil RNAt.
Rantai polipeptida terlepas dari ribosom.
Prosesnya berakhir ketika ribosom melepas mRNA dan berdisosiasi menjadi
subunit 3 dan 5 kembali.
DAFTAR PUSTAKA