Oleh:
Nama : Pambuko Romadhon Aji Nugroho
NIM : 211710201050
Kelas : TEP-B
Kelompok :1
Acara : 5 (Energi Listrik)
Asisten : Dini Suharyatai Iskandar
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini yaitu sebagai berikut
1. Mengetahui Hasil dan Analisis Data Pengamatan Energi Listrik yang
Dibutuhkan dengan Beban Menggunakan Lampu dan Pemanas
2. Mengetahui hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan
Gerinda Tangan Beban
3. Mengetahui hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan
Gerinda Tangan dutambahkan beban
4. Mengetahui analisa perbandingan Energi Listrik Gerinda Tangan Tanpa
Bebas dan Ditambahkan beban
5. Mengetahui analisa Perbandingan Daya Listrik Gerinda Tanpa Bebas dan
Ditambahkan Beban
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya praktikum dan penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui analisa penggunaan energi listrik.
2. Masayarkat mengetahui Pemanfaatan energi dalam kehidupan sehari – hari,
3. memperhatikan penggunaan energi listrik yang berlebihan dan dapat
mengoptimalkan energi listrik untuk ketersediaan energi listrik di masa
yang akan datang.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tegangan
Tegangan Listrik merupakan jumlah energi yang diperlukan untuk
memindahkan suatu unit muatan listrik dari satu tempat ke tempat lainnya
(Hutagalung, 2018). Tegangan listrik biasanya dinyatakan dengan satuan Volt,
tegangan listrik juga sering disebut dengan beda potensial listrik karena pada
dasarnya tegangan listrik adalah ukuran perbedaan potensial antara dua titik dalam
rangkaian listrik. Tegangan sendiri memiliki dua jenis yaitu tegangan DC dan
tegangan AC, tegangan DC merupakan tegangan yang searah dengan sumber
tegangan yang konstan, sedangkan tegangan AC merupakan tegangan bolak balik.
Suatu benda dikatakan memiliki potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain
karena benda tersebut memiliki jumlah muatan positif yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan jumlah muatan positif pada benda lainnya (Rimbawati, et al
2021).
2.2 Arus
Arus listrik merupakan pergerakkan elektron atau muatan negatif pada
sebuah benda. Besar arus listrik ditentukan banyaknya muatan elektron yang
mengalir melalui pada suatu titik dalam waktu 1 detik. Besar arus listrik diukur
dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Arus listrik dapat mengalir jika ada
penggeraknya yaitu beda potensial. Arus listrik sendiri juga memiliki dua jenis
yaitu arus DC dan arus AC, arus DC adalah arus listrik yang bergerak searah
sedangkan arus AC merupakan arus listrik yang bergerak secara bolak balik. . Arus
listrik ini timbul karena adanya perubahan muatan yang pindah melewati suatu titik
per muatan waktu dalam suatu konduktor listrik (Satya et al, 2020)
2.3 Daya
Daya listrik adalah kemampuan suatu peralatan listrik untuk melakukan
usaha akibat adanya perubahan kerja dan perubahan muatan listrik tiap satuan
waktu. Daya juga sering didefinisikan sebagai berubahnya energi terhadap waktu
dalam bentuk tegangan dan arus (Sulistyowati dan Febrianto, 2012). Daya listrik
sendiri terbagi atas 3 jenis yaitu daya aktif (Watt) adalah daya yang berupa daya
kerja seperti daya mekanik, panas, cahaya, dan sebagainya. Lalu Daya Reaktif
(VAr) Merupakan daya yang diperlukan oleh peralatan listrik yang bekerja dengan
sistem elektromagnet. Dan daya nyata (VA) adalah penjumlahan vektor dari daya
aktif dan reaktif.
Mulai
selesai
Gambar 3.1 diagram alir prosedur kerja energi listrik dengan lampu dan pemanas
Mulai
selesai
Gambar 3.2 diagram alir prosedur kerja energi listrik dengan gerinda tanpa bahan
Mulai
selesai
Gambar 3.3 diagram alir prosedur kerja energi listrik dengan gerinda dengan bahan
4.1 Hasil dan Analisis Data Pengamatan Energi Listrik yang Dibutuhkan
dengan Beban Menggunakan Lampu dan Pemanas
Berikut merupakan Tabel 4.1 Hasil dan analisis data pengamatan energi
listrik yang dibutuhkan dengan beban menggunakan lampu dan pemanas.
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Energi Listrik dengan gerinda tanpa beban
Arus
Banyaknya Tegangan Waktu Energi Tanpa Daya
Listrik
putaran (volt) (detik) (Joule/putaran) beban (watt)
(Ampre)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I)
0 0 0 0 0 0 0,00
2 204,3 0,4 84,88 3468,20 6936,39 81,72
4 202,7 0,41 169,84 3528,72 14114,89 83,11
5 204,9 0,41 212,12 3564,00 17819,99 84,01
7 203 0,4 297,22 3447,75 24134,26 81,20
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Energi Listrik dengan gerinda dengan beban
Arus
Banyaknya Tegangan Waktu Energi Dengan Daya
Listrik
putaran (volt) (detik) (Joule/putaran) beban (watt)
(Ampre)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I)
0 0 0 0 0 0 0,00
2 200,3 0,4 83,64 3350,62 6701,24 80,12
4 202,7 0,41 167,25 3474,91 13899,65 83,11
5 197,3 0,41 209,22 3384,89 16924,43 80,89
7 199,5 0,4 292,34 3332,68 23328,73 79,80
20000
15000
Tanpa Beban
10000
Dengan Beban
5000
0
0 2 4 5 7
Banyak Putaran
Gambar 4.1 Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan energi
Pada gambar 4.1 diperoleh grafik hubungan antara energi yang diperlukan
terhadap banyaknya putaran. Dapat dilihat semakin banyak putaran maka semakin
besar pula energi yang diperlukan. Dapat juga dilihat perbandingan dari gerinda
dengan beban dan tanpa beban, hampir tidak memiliki beban. Lonjakan energi
terjadi pada putaran ke-5, hal ini bisa terjadi karena adanya daya yang digunakan
oleh gerinda. Maka hubungan antara energi yang digunakan terhadap putaran KwH
meter adalah berbanding lurus yaitu semakin banyak putarannya maka semakin
bersar energi yang dikeluarkan (Darma et al., 2019).
4.5 Analisa Perbanfingan Daya Listrik Gerinda Tanpa Bebas dan
Ditambahkan Beban
60,00
40,00 Tanpa Beban
0,00
0 2 4 5 7
Banyak Putaran
Gambar 4.2 Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan daya
Pada gambar 4.2 diperoleh grafik hubungan antara daya yang diperlukan
terhadap banyaknya putaran. Dapat dilihat kenaikan daya pada gerinda dengan
beban dan tanpa beban mengalami lonjakan pada putaran ke-2. Lalu setelahnya
daya gerinda baik dengan beban atau tanpa beban dalam keadaan yang konstan dan
mengalami sedikit kenaikkan. Namun dapat disimpulkan bahwa hubungan daya
dengan jumlah putaran bersifat kumulatif, bisa berbanding lurus dan dapat
berbanding terbalik (Ridwan et al., 2022). Hal tersebut disebabkan oleh beberapa
factor antara human eror pada saat praktikum penggunaan gerinda tidak maksimal.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut
1. Hubungan antara nilai energi dengan nilai daya, yaitu berbanding lurus.
Karena semakin tinggi nilai daya, maka semakin tinggi pula energi
listrik yang dibutuhkan.
2. Penggunaan energi dan daya dengan menggunakan gerinda tangan
dengan beban adalah berbanding lurus.
3. Penggunaan daya semakin besar seiiring lamanya waktu yang
digunakan dalam menggunakan gerinda dengan beban. Hal ini karena
gerinda menggunakan beban maka gerinda akan bekerja lebih keras dan
membuat penggunaan daya semakin meningkat.
4. Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan energi yaitu
berbanding lurus, karena ketika energi yang digunakan mengalami
kenaikan.
5. Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan daya yaitu
berbanding lurus, karena ketika daya yang digunakan mengalami
kenaikan maka energi yang dibutuhkan juga mengalami kenaikan.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada pelaksanaan praktikum ini adalah
sebagai berikut
1. Sebelum melakukan praktikum hendaknya praktikan membaca materi yang
ada pada modul.
2. Pada saat praktikum hendaknya memperhatikan serta memahami konsep –
konsep yang telah dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin Zainal et al, 2014, Dampak Pemasangan Peralatan Facts Terhadap Stablitas
Tegangan Padasistem Tenaga Listrik, Transmisi, Vol 16(3).
Ardiansyah, G., dan E. B. Wahyono. 2022. Pemanfaatan daya listrik bagi pelanggan
tegangan menengah. Jurnal Sains dan Teknologi. 12(1): 19-27.
Darma Surya et al., 2019, Studi Sistem Peneraan Kwh Meter, Journal of Electrical
Technology, 4(3) : 158 – 165.
Hutagalung dan Panjaitan, 2018, Pembelajaran Fisika Dasar Dan Elektronika Dasar
(Arus, Hambatan Dan Tegangan Listrik) Menggunakan Aplikasi Matlab
Metode Simulink, Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan,
Vol 4(2).
Pasurono et al, 2013, Perancangan Kwh Meter Digital Menggunakan Kwh Meter
Konvensional, Transient, Vol 2(1), 112-117.
Putra Andi M. Nur, 2013, Studi Analisa Kestabilan Tegangan Sistem 150 Kv
Berdasarkan Perubahan Tegangan (Aplikasi Pt. Pln Batam), Jurnal Teknik
Elektro ITP, Vol 2(1), 18-25.
Ridwan Muhammad, 2022, Uji Kinerja Hubungan Variasi Bilah Terhadap Daya
Turbin Angin Pada Sumbu Horizontal, Jurnal Pendidikan Tambusai. 6(2) :
1-5
Saptono, H., G. E. Pramono, dan H. A. Khindi. 2018. Analisa daya dan kontrol
kecepatan motor pada alat bantu las rotary positioner table. Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin. 4(1): 23-33.
Satya Trias Prima et al, 2020, Perancangan Dan Analisis Sistem Alat Ukur Arus
Listrik Menggunakan Sensor Acs712 Berbasis Arduino Uno Dengan
Standard Clampmeter, Jurnal SIMETRIS, Vol. 11(1), 39-44.
Sulistyowati Riny dan Dedi Dwi Febriantoro, 2012, Perancangan Prototype Sistem
Kontrol Dan Monitoring Pembatas Daya Listrik Berbasis Mikrokontroler,
Jurnal Iptek Vol 16(1), 24-32.
LAMPIRAN
Lampiran 1: perhitungan
Gambar 4. Pengukuran kuat arus dan Gambar 5. Pengukuran kuat arus dan
tegangan pada lampu dan pemanas tegangan dengan gerinda tanpa beban