Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energi dan Elektrifikasi

Oleh:
Nama : Pambuko Romadhon Aji Nugroho
NIM : 211710201050
Kelas : TEP-B
Kelompok :1
Acara : 5 (Energi Listrik)
Asisten : Dini Suharyatai Iskandar

LABORATORIUM ENERGI, OTOMATISASI DAN INSTRUMENTASI


PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan daya yang biasa digunakan manusia guna untuk melakukan
aktifitas sehati – hari. Energi sendiri sudah sangat luas konsep serta manfaat dari
pemakaiiannya. Disaat ini penggunaan dari energi manusia sendiri sudah cukup
berkurangnya, pasalnya manusia modern muai terbiasa hidup dengan bantuan alat
– alat disekitarnya. Bergesaernya energi manusia terseut adalah karena masukknya
energi listrik, yaitu sebuah energi yang praktis dan dapat di konversi menajadi
energi – energi yan lainnya.
Saat ini, kebutuhan energi, khususnya energi listrik sangat meningkat pesat
karena energi listrik tersebut mudah dikonversikan ke dalam bentuk yang lain
(Saiful Manan, 2009). Hal tersebut dapat menjadi sebagai dampak meningkatnya
seluruh aktivitas kehidupan yang menggunakan energi listrik. Bahkan penggunaan
energi listrik sudah diluar estimasi yang diperkirakan. Energi listrik sendiri biasa
didapat dari pembangkit listrik yang banyak, dan beraneka raggam mulai dari
pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik
tenaga nuklir dan lain sebaginya.
Walaupun pemanfaatan dan penggunaan dari energi listrik ini tergolong dalam
energi yang ramah lingkungan, namun statmen tersebut tidak sepuhnya benar.
Pasalnya sumber yang digunakan untuk energi listrik ini, ada beberapa yang
menggunakan bahan - bahan yang tergolong tidak ramah ligkungab. Contohnya saja
adalah pembangkit listrik uap, pembagkit ini menggunakan uap yang berasal dari
pembakaran batu bara, guna dikonversi menjadi listrik bagi kehidupan manusia.
Oleh karena itu adanya praktikum ini diharapkan para praktkan mengerti mengenai
konsep dari sebuah energi dan dapat memnfaatkannya sesuai dengan kebutuhan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut
1. Bagaimana Hasil dan Analisis Data Pengamatan Energi Listrik yang
Dibutuhkan dengan Beban Menggunakan Lampu dan Pemanas?
2. Bagaimana Hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan
Gerinda Tangan Beban?
3. Bagaimana Hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan
Gerinda Tangan dutambahkan beban?
4. Bagaimana Analisa perbandingan Energi Listrik Gerinda Tangan Tanpa
Bebas dan Ditambahkan beban?
5. Bagaimana Analisa Perbandingan Daya Listrik Gerinda Tanpa Bebas dan
Ditambahkan Beban?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini yaitu sebagai berikut
1. Mengetahui Hasil dan Analisis Data Pengamatan Energi Listrik yang
Dibutuhkan dengan Beban Menggunakan Lampu dan Pemanas
2. Mengetahui hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan
Gerinda Tangan Beban
3. Mengetahui hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan
Gerinda Tangan dutambahkan beban
4. Mengetahui analisa perbandingan Energi Listrik Gerinda Tangan Tanpa
Bebas dan Ditambahkan beban
5. Mengetahui analisa Perbandingan Daya Listrik Gerinda Tanpa Bebas dan
Ditambahkan Beban
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya praktikum dan penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui analisa penggunaan energi listrik.
2. Masayarkat mengetahui Pemanfaatan energi dalam kehidupan sehari – hari,
3. memperhatikan penggunaan energi listrik yang berlebihan dan dapat
mengoptimalkan energi listrik untuk ketersediaan energi listrik di masa
yang akan datang.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tegangan
Tegangan Listrik merupakan jumlah energi yang diperlukan untuk
memindahkan suatu unit muatan listrik dari satu tempat ke tempat lainnya
(Hutagalung, 2018). Tegangan listrik biasanya dinyatakan dengan satuan Volt,
tegangan listrik juga sering disebut dengan beda potensial listrik karena pada
dasarnya tegangan listrik adalah ukuran perbedaan potensial antara dua titik dalam
rangkaian listrik. Tegangan sendiri memiliki dua jenis yaitu tegangan DC dan
tegangan AC, tegangan DC merupakan tegangan yang searah dengan sumber
tegangan yang konstan, sedangkan tegangan AC merupakan tegangan bolak balik.
Suatu benda dikatakan memiliki potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain
karena benda tersebut memiliki jumlah muatan positif yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan jumlah muatan positif pada benda lainnya (Rimbawati, et al
2021).

2.2 Arus
Arus listrik merupakan pergerakkan elektron atau muatan negatif pada
sebuah benda. Besar arus listrik ditentukan banyaknya muatan elektron yang
mengalir melalui pada suatu titik dalam waktu 1 detik. Besar arus listrik diukur
dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Arus listrik dapat mengalir jika ada
penggeraknya yaitu beda potensial. Arus listrik sendiri juga memiliki dua jenis
yaitu arus DC dan arus AC, arus DC adalah arus listrik yang bergerak searah
sedangkan arus AC merupakan arus listrik yang bergerak secara bolak balik. . Arus
listrik ini timbul karena adanya perubahan muatan yang pindah melewati suatu titik
per muatan waktu dalam suatu konduktor listrik (Satya et al, 2020)

2.3 Daya
Daya listrik adalah kemampuan suatu peralatan listrik untuk melakukan
usaha akibat adanya perubahan kerja dan perubahan muatan listrik tiap satuan
waktu. Daya juga sering didefinisikan sebagai berubahnya energi terhadap waktu
dalam bentuk tegangan dan arus (Sulistyowati dan Febrianto, 2012). Daya listrik
sendiri terbagi atas 3 jenis yaitu daya aktif (Watt) adalah daya yang berupa daya
kerja seperti daya mekanik, panas, cahaya, dan sebagainya. Lalu Daya Reaktif
(VAr) Merupakan daya yang diperlukan oleh peralatan listrik yang bekerja dengan
sistem elektromagnet. Dan daya nyata (VA) adalah penjumlahan vektor dari daya
aktif dan reaktif.

2.4 KWH Meter Analog dan Digital


KWh-meter merupakan suatu alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk
mengukur dan menghitung jumlah pemakaian energi listrik yang dikonsumsi oleh
pelanggan (konsumen listrik). KWh-meter yang dikenal umum oleh masyarakat
adalah kWh-meter konvensional (analog). Kwh – meter sediri berfungsi untuk
mengukur energi aktif dengan menggunakan suatu alat hitung serta memakai asas
induksi. KWH meter tersebut merupakan alat untuk menghitung jumlah kerja listrik
(Watt jam) dalam waktu tertentu (Pasurono, 2013).
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan praktikum acara 2 mengenai Energi Listrik di lakukan di halaman
Laboratorium Energi, Otomatisasi, dan Instrumentasi Pertanian Jurusan Teknik
Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Kegiatan praktikum ini
dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2022 pada pukul 10.15 – 12.15 WIB.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Energi Matahari adalah
sebagai berikut
3.2.1 Bahan Praktikum
Berikut merupakan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum energi listrik
1. Besi siku
2. Arus listrik
3.2.2 Alat Praktikum
Berikut merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum energi listrik
1. Papan praktikum
2. Multimeter digital
3. Clamp meter digital
4. KWH meter
5. Elemen pemanas
6. Lampu
7. Gerinda
8. Alat tulis
9. Modul praktikum
10. Stopwatch
3.3 Prosedur Kerja
Berikut prosedur kerja dalam kegiatan praktikum acara listrik
3.3.1. Diagram alir energi listrik dengan lampu dan pemanas

Mulai

Mempersiapkan alat dan


bahan

Memasang lampu dan komponen lainnya

Menghubungkan pena pengukur tegangan


dan arus pada stop konrak yang telah
disiapkan

Mengaktifkan stopwatch secara bersamaan


Ketika pena pengukur dimasukkan

Lakukan pembacaan sebanyak 4 kali

Amati dan catat hasil pengukurannya

selesai

Gambar 3.1 diagram alir prosedur kerja energi listrik dengan lampu dan pemanas

Pada gambar 3.1 Menunjukkan Diagram alir langkah-langkah kegiatan


praktikum dengan mempersiapkan alat dan bahan, lalu memasang komponen pada
papan kegiatan yang telah disiapkan seperti lampu, voltmeter dan amperemeter.
Mengaktifkan stopwatch dan bersamaan menancapkan pena multimeter ke dalam
stop kontak. Lakukan sebanyak 4 kali percobaan. Catat hasil putaran pada KWH
meter dan pengukuran pada alat ukur pada modul.
3.3.2. Diagram alir energi listrik dengan gerinda tanpa bahan

Mulai

Mempersiapkan alat dan


bahan

Memasang lampu dan gerinda

Menghubungkan pena pengukur tegangan


dan arus pada stop konrak yang telah
disiapkan

Mengaktifkan stopwatch secara bersamaan


Ketika pena pengukur dimasukkan dan
hidupkan gerinda tanpa beban

Lakukan pengulangan sebanyak 5 kali

Amati dan catat hasil pengukurannya

selesai

Gambar 3.2 diagram alir prosedur kerja energi listrik dengan gerinda tanpa bahan

Pada gambar 3.2 menunjukkan diagram alir langkah-langkah kegiatan


praktikum dengan mempersiapkan alat dan bahan, lalu memasang komponen pada
papan kegiatan yang telah disiapkan seperti lampu, gerinda, voltmeter dan
amperemeter. Mengaktifkan stopwatch dan bersamaan menancapkan pena
multimeter ke dalam stop kontak. Lakukan sebanyak 5 kali percobaan. Catat hasil
putaran pada KWH meter dan pengukuran pada alat ukur pada modul.
3.3.3. Diagram alir energi listrik dengan gerinda dengan bahan

Mulai

Mempersiapkan alat dan bahan

Memasang lampu dan gerinda

Menghubungkan pena pengukur tegangan dan arus pada stop


konrak yang telah disiapkan

Mengaktifkan stopwatch secara bersamaan Ketika pena


pengukur dimasukkan dan hidupkan gerinda dengan beban

Lakukan pengulangan sebanyak 5 kali

Amati dan catat hasil pengukurannya

selesai

Gambar 3.3 diagram alir prosedur kerja energi listrik dengan gerinda dengan bahan

Pada gambar 3.3 menunjukkan diagram alir langkah-langkah kegiatan


praktikum dengan mempersiapkan alat dan bahan, lalu memasang komponen pada
papan kegiatan yang telah disiapkan seperti lampu, gerinda, voltmeter dan
amperemeter. Mengaktifkan stopwatch dan bersamaan menancapkan pena
multimeter ke dalam stop kontak. Lakukan sebanyak 5 kali percobaan. Arahkan
gerinda pada bahan yang telah disiapkan. Catat hasil putaran pada KWH meter dan
pengukuran pada alat ukur pada modul.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Analisis Data Pengamatan Energi Listrik yang Dibutuhkan
dengan Beban Menggunakan Lampu dan Pemanas
Berikut merupakan Tabel 4.1 Hasil dan analisis data pengamatan energi
listrik yang dibutuhkan dengan beban menggunakan lampu dan pemanas.

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran menggunakan Lampu dan Pemanas


Waktu Arus Perubahan Energi
Tegangan Energi Daya
(detik Listrik KwH meter (Joule/putaran)
(volt) (Joule) (watt)
ke-) (Ampre) (putaran)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I.t) (V.I)
0 0 0 0 0 0 0
30 203,1 0,4 1 2437,20 2437,20 81,24
60 204 0,41 2 2509,20 5018,40 83,64
90 206,5 0,41 2 3809,93 7619,85 84,67

Berdasarkan tabel pengamatan 4.1 diatas dapat diketahui bahwa pada


praktikum energi listrik menggunakan lampu dan pemanas dilakukan 4 kali
percobaan dengan interval waktu yang berbeda pula mulai dari 0, 30, 60 dan 90
dalam satuan detik. Pada setiap percobaan tersebut juga mengahasilkan data yang
berbeda – beda. Pada detik ke 30 energi yang digunakan adalah 2437,20 joule
dengan daya yang dibutuhkan adalah 81,24watt dan perubahan pada KwH meter
sebesar 1 putaran. Pada detik ke-60 energi yang dibutuhkan adalah 5018,40 joule
dengan daya yang digunakan sebesar 83,64watt dan pada perubahan KwH meter
sebesar 2 putaran. Pada detik ke-90 energi yang digunakan adalah 7619,85 joule
dengan daya yang dibutuhkan adalah 84,67watt dan perubahan pada KwH meter
sebesar 2 putaran. Dapat dilihat juga dalam tabel menunjukkan bahwa waktu
berpengaruh pada hasil energi diperlukan dan daya yang digunakan, semakin lama
waktu yang dibutuhkan maka semakin besar pula energi dan daya yang dibutuhkan.
Dapat disimpulkan hubungan antara variable – variable tersbut saling berbanding
lurus (Ardiansah dan wahyono, 2022).
4.2 Hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan Gerinda
Tangan Beban
Berikut merupakan Tabel 4.2 Hasil dan analisis energi listrik yang
dibutuhkan dengan gerinda tanpa beban.

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Energi Listrik dengan gerinda tanpa beban
Arus
Banyaknya Tegangan Waktu Energi Tanpa Daya
Listrik
putaran (volt) (detik) (Joule/putaran) beban (watt)
(Ampre)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I)
0 0 0 0 0 0 0,00
2 204,3 0,4 84,88 3468,20 6936,39 81,72
4 202,7 0,41 169,84 3528,72 14114,89 83,11
5 204,9 0,41 212,12 3564,00 17819,99 84,01
7 203 0,4 297,22 3447,75 24134,26 81,20

Berdasarkan tabel pengamatan 4.2 diatas dapat diketahui bahwa pada


praktikum energi listrik dengan menggunakan gerinda tangan tanpa beban
dilakukan sebanyak 5 kali percobaan. Percobaan didasarkan pada jumlah putaran
pada KwH meter yang berbeda – beda yaitu 0, 2, 4, 5, dan 7. Pada putaran KwH
meter yang pertama semua data mendapatkan nilai 0. Pada putaran KwH meter
sebanyak 2 putaran dibutuhkan energi sebesar 6936,39 joule dengan daya yang
digunakan sebesar 81,72 dan diperlukan waktu sekitar 84,88 detik. Pada putaran
KwH meter sebanyak 4 putaran dibutuhkan energi sebesar 14114,89 joule dengan
daya yang digunakan sebesar 83,11 dan diperlukan waktu sekitar 169,84 detik. Pada
putaran KwH meter sebanyak 5 putaran dibutuhkan energi sebesar 17819,99 joule
dengan daya yang digunakan sebesar 84,01 dan diperlukan waktu sekitar 212,12
detik. Pada putaran KwH meter sebanyak 7 putaran dibutuhkan energi sebesar
24134,26 joule dengan daya yang digunakan sebesar 81,20 dan diperlukan waktu
sekitar 297,22 detik. Lamanya waktu penggunaan suatu alat yang membutuhkan
energi listrik akan mempengaruhi energi yang digunakan dan daya yang
dibutuhkan, namun dalam kenaikan daya tidak berubah secara drastic dikarenakan
alat hanya dihidupkan tanpa ada pekerjaan (Saptono et al., 2018).
4.3 Hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan Gerinda
Tangan dutambahkan beban
Berikut merupakan Tabel 4.2 Hasil dan analisis energi listrik yang
dibutuhkan dengan gerinda tanpa beban.

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Energi Listrik dengan gerinda dengan beban
Arus
Banyaknya Tegangan Waktu Energi Dengan Daya
Listrik
putaran (volt) (detik) (Joule/putaran) beban (watt)
(Ampre)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I)
0 0 0 0 0 0 0,00
2 200,3 0,4 83,64 3350,62 6701,24 80,12
4 202,7 0,41 167,25 3474,91 13899,65 83,11
5 197,3 0,41 209,22 3384,89 16924,43 80,89
7 199,5 0,4 292,34 3332,68 23328,73 79,80

Berdasarkan tabel pengamatan 4.3 diatas dapat diketahui bahwa pada


praktikum energi listrik dengan menggunakan gerinda tangan dengan beban
dilakukan sebanyak 5 kali percobaan. Percobaan didasarkan pada jumlah putaran
pada KwH meter yang berbeda – beda yaitu 0, 2, 4, 5, dan 7. Pada putaran KwH
meter yang pertama semua data mendapatkan nilai 0. Pada putaran KwH meter
sebanyak 2 putaran dibutuhkan energi sebesar 6701,24joule dengan daya yang
digunakan sebesar 80,12 dan diperlukan waktu sekitar 83,64 detik. Pada putaran
KwH meter sebanyak 4 putaran dibutuhkan energi sebesar 13899,65 joule dengan
daya yang digunakan sebesar 83,11 dan diperlukan waktu sekitar 167,25 detik. Pada
putaran KwH meter sebanyak 5 putaran dibutuhkan energi sebesar 16294,43 joule
dengan daya yang digunakan sebesar 80,89 dan diperlukan waktu sekitar 209,22
detik. Pada putaran KwH meter sebanyak 7 putaran dibutuhkan energi sebesar
23328,73 joule dengan daya yang digunakan sebesar 79,80 dan diperlukan waktu
sekitar 297,34 detik. Dikarenakan gerinda bekerja digunakan pada bahan, maka dari
itu daya yang butuhkan akan semakin besar pula karena menurut Permatasari
(2018) daya, kuat arus, tegangan, kuat bahan dan lama waktu merupakan factor
yang dapat mempengaruhi suatu energi pada suatu alat.
4.4 Analisa perbandingan Energi Listrik Gerinda Tangan Tanpa Bebas dan
Ditambahkan beban

Berdasarkan hasil praktikum pengukuran energi listrik yang telah


dilakukan, diperoleh perbandingan antara energi listrik gerinda tanpa beban dan
ditambahkan beban pada Gambar 4.1 Diperoleh data sebagai berikut.

Hubungan Banyak Putaran Pada Mesin


Gerinda dengan Energi
30000
25000
Energi (Joule)

20000
15000
Tanpa Beban
10000
Dengan Beban
5000
0
0 2 4 5 7
Banyak Putaran

Gambar 4.1 Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan energi

Pada gambar 4.1 diperoleh grafik hubungan antara energi yang diperlukan
terhadap banyaknya putaran. Dapat dilihat semakin banyak putaran maka semakin
besar pula energi yang diperlukan. Dapat juga dilihat perbandingan dari gerinda
dengan beban dan tanpa beban, hampir tidak memiliki beban. Lonjakan energi
terjadi pada putaran ke-5, hal ini bisa terjadi karena adanya daya yang digunakan
oleh gerinda. Maka hubungan antara energi yang digunakan terhadap putaran KwH
meter adalah berbanding lurus yaitu semakin banyak putarannya maka semakin
bersar energi yang dikeluarkan (Darma et al., 2019).
4.5 Analisa Perbanfingan Daya Listrik Gerinda Tanpa Bebas dan
Ditambahkan Beban

Berdasarkan hasil praktikum pengukuran daya listrik yang telah dilakukan,


diperoleh perbandingan antara energi listrik gerinda tanpa beban dan ditambahkan
beban pada Gambar 4.2 Diperoleh data sebagai berikut.

Hubungan Banyak Putaran Pada Mesin


Gerinda dengan Daya
100,00
80,00
Daya (Watt)

60,00
40,00 Tanpa Beban

20,00 Dengan Beban

0,00
0 2 4 5 7
Banyak Putaran

Gambar 4.2 Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan daya

Pada gambar 4.2 diperoleh grafik hubungan antara daya yang diperlukan
terhadap banyaknya putaran. Dapat dilihat kenaikan daya pada gerinda dengan
beban dan tanpa beban mengalami lonjakan pada putaran ke-2. Lalu setelahnya
daya gerinda baik dengan beban atau tanpa beban dalam keadaan yang konstan dan
mengalami sedikit kenaikkan. Namun dapat disimpulkan bahwa hubungan daya
dengan jumlah putaran bersifat kumulatif, bisa berbanding lurus dan dapat
berbanding terbalik (Ridwan et al., 2022). Hal tersebut disebabkan oleh beberapa
factor antara human eror pada saat praktikum penggunaan gerinda tidak maksimal.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut
1. Hubungan antara nilai energi dengan nilai daya, yaitu berbanding lurus.
Karena semakin tinggi nilai daya, maka semakin tinggi pula energi
listrik yang dibutuhkan.
2. Penggunaan energi dan daya dengan menggunakan gerinda tangan
dengan beban adalah berbanding lurus.
3. Penggunaan daya semakin besar seiiring lamanya waktu yang
digunakan dalam menggunakan gerinda dengan beban. Hal ini karena
gerinda menggunakan beban maka gerinda akan bekerja lebih keras dan
membuat penggunaan daya semakin meningkat.
4. Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan energi yaitu
berbanding lurus, karena ketika energi yang digunakan mengalami
kenaikan.
5. Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan daya yaitu
berbanding lurus, karena ketika daya yang digunakan mengalami
kenaikan maka energi yang dibutuhkan juga mengalami kenaikan.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada pelaksanaan praktikum ini adalah
sebagai berikut
1. Sebelum melakukan praktikum hendaknya praktikan membaca materi yang
ada pada modul.
2. Pada saat praktikum hendaknya memperhatikan serta memahami konsep –
konsep yang telah dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin Zainal et al, 2014, Dampak Pemasangan Peralatan Facts Terhadap Stablitas
Tegangan Padasistem Tenaga Listrik, Transmisi, Vol 16(3).

Ardiansyah, G., dan E. B. Wahyono. 2022. Pemanfaatan daya listrik bagi pelanggan
tegangan menengah. Jurnal Sains dan Teknologi. 12(1): 19-27.

Darma Surya et al., 2019, Studi Sistem Peneraan Kwh Meter, Journal of Electrical
Technology, 4(3) : 158 – 165.

Hutagalung dan Panjaitan, 2018, Pembelajaran Fisika Dasar Dan Elektronika Dasar
(Arus, Hambatan Dan Tegangan Listrik) Menggunakan Aplikasi Matlab
Metode Simulink, Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan,
Vol 4(2).

Pasurono et al, 2013, Perancangan Kwh Meter Digital Menggunakan Kwh Meter
Konvensional, Transient, Vol 2(1), 112-117.

Permatasari, R. F., R, Wati, P. Hanifah, dan Misriyanti. 2018. Kampanye hemat


listrik terhadap efisiensi energi pada ibu rumah tangga yang bekerja. Jurnal
Psikologi. 7(2): 71-81.

Putra Andi M. Nur, 2013, Studi Analisa Kestabilan Tegangan Sistem 150 Kv
Berdasarkan Perubahan Tegangan (Aplikasi Pt. Pln Batam), Jurnal Teknik
Elektro ITP, Vol 2(1), 18-25.

Ridwan Muhammad, 2022, Uji Kinerja Hubungan Variasi Bilah Terhadap Daya
Turbin Angin Pada Sumbu Horizontal, Jurnal Pendidikan Tambusai. 6(2) :
1-5

Rimbawati et al, 2021, Perancangan Sistem Kontrol Penstabil Tegangan


Menggunakan PLC M221 Pada PLTMH Bintang Asih, Jurnal teknik elektro,
Vol 3(2), 62-70.

Saptono, H., G. E. Pramono, dan H. A. Khindi. 2018. Analisa daya dan kontrol
kecepatan motor pada alat bantu las rotary positioner table. Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin. 4(1): 23-33.

Satya Trias Prima et al, 2020, Perancangan Dan Analisis Sistem Alat Ukur Arus
Listrik Menggunakan Sensor Acs712 Berbasis Arduino Uno Dengan
Standard Clampmeter, Jurnal SIMETRIS, Vol. 11(1), 39-44.
Sulistyowati Riny dan Dedi Dwi Febriantoro, 2012, Perancangan Prototype Sistem
Kontrol Dan Monitoring Pembatas Daya Listrik Berbasis Mikrokontroler,
Jurnal Iptek Vol 16(1), 24-32.
LAMPIRAN

Lampiran 1: perhitungan

Gambar 1. Tabel hasil pengamatan dengan beban lampu dan pemanas

Gambar 2. Tabel hasil pengamatan penggunaan gerinda tanpa menggunakan beban

Gambar 3. Tabel hasil pengamatan penggunaan gerinda dengan menggunakan beban


Berikut merupakan perhitungan secara manual.
1. Perhitungan lampu dan pemanas
Daya (watt) = V x I
Waktu ke 0 =0x0
= 0 Watt
Waktu ke 30 = 203,1 x 0,4
= 81,24 Watt
Waktu ke 60 = 204 x 0,41
= 83,64 Watt
Waktu ke 90 = 206,5 x 0,41
= 84,67 Watt

Energi (joule) = V x I x t = Daya x Waktu


Waktu ke 0 =0x0x0
= 0 Joule
Waktu ke 30 = 81,24 x 30
= 2789,64 Joule
Waktu ke 60 = 83,64 x 60
= 5584,32 Joule
Waktu ke 90 = 84,67 x 90
= 8410,50 Joule

2. Perhitungan gerinda tanpa beban


Daya (watt) = V x I
Putaran ke- 0 =0x0x0
= 0 Watt
Putaran ke- 2 = 204,3 x 0,4
= 81,72 Watt
Putaran ke- 4 = 202,7 x 0,41
= 83,11Watt
Putaran ke- 5 = 204,9 x 0,41
= 84,01 Watt
Putaran ke- 7 = 203 x 0,4
= 81,20 Wat

Energi tanpa beban = Daya x waktu


Putaran ke-0 =0x0
= 0 Joule
Putaran ke-2 = 81,72 x 84,88
= 6936,39 Joule
Putaran ke-4 = 83,11 × 169,84
= 14114,89 Joule
Putaran ke-5 = 84,01 × 212,12
= 17819,99 Joule
Putaran ke 7 = 81,20 x 297,22
= 24134,26 Joule

3. Perhitungan gerinda dengan beban


Daya (watt) = Vx I
Putaran ke-0 =0x0
= 0 Watt
Putaran ke-2 = 200,3 x 0,4
= 80,12 Watt
Putaran ke-4 = 202,7 x 0,41
= 83,11 Watt
Putaran ke-5 = 197,3 x 0,41
= 80,89 Watt
Putaran ke-7 = 199,5 x 0,4
= 79,80 Watt
Energi dengan beban = Daya x waktu
Putaran ke-0 =0x0
= 0 Joule
Putaran ke-2 = 80,12 x 83,64
= 6701,24 Joule
Putaran ke-4 = 83,11 x 167,25
= 13899,65 Joule
Putaran ke-5 = 80,89 x 209,22
= 16924,43 Joule
Putaran ke 7 = 79,80 x 292,34
= 23328,73 Joule

Lampiran 2: dokumentasi praktikum

Gambar 4. Pengukuran kuat arus dan Gambar 5. Pengukuran kuat arus dan
tegangan pada lampu dan pemanas tegangan dengan gerinda tanpa beban

Gambar 6. Pengukuran kuat arus dan Gambar 7. Pengukuran dengan gerinda


tegangan dengan gerinda beban pada beban

Anda mungkin juga menyukai