Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN MACHEAL (MECANICAL CHARGER FOR HEAD LIGHT ) BERBASIS PIEZOELECTRIC SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF YANG EFEKTIF DAN EFISIEN BAGI PEKERJA TAMBANG BIDANG KEGIATAN PKM-KC

Diusulkan oleh:

Erwin Nizar R Nadhifa Maulida Erna Septyaningrum Wilujeng Fitri Alfiah Ahmadi

2411031032 2110310022 2411100015 2411031026 2410100085

Angkatan 2011 Angkatan 2011 Angkatan 2011 Angkatan 2011 Angkatan 2010

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

ii

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN MACHEAL (MECANICAL CHARGER FOR HEAD LIGHT ) BERBASIS PIEZOELECTRIC SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF YANG EFEKTIF DAN EFISIEN BAGI PEKERJA TAMBANG

BIDANG KEGIATAN PKM-KC

Diusulkan oleh:

Erwin Nizar R Nadhifa Maulida Erna Septyaningrum Wilujeng Fitri Alfiah Ahmadi

2411031032 2110310022 2411100015 2411031026 2410100085

Angkatan 2011 Angkatan 2011 Angkatan 2011 Angkatan 2011 Angkatan 2010

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013


ii

ii

iii

1 Agustus 2013

iii

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan senter kepala sering digunakan di berbagai bidang salah satunya adalah di bidang pertambangan. Sebagian besar penambang yang bekerja di bawah tanah menggunakan alat ini sebagai sumber penerangan. Bahkan mereka yang bekerja di ataspun kadang juga membuat alat ini sebagai sumber penerangan tambahan. Jumlah pekerja tambang Indonesia saat ini cukup besar yaitu lebih dari 646.504 (sumber:www.bappenas.co.id 2010). Itu berarti jumlah penggunaan senter kepala ini juga besar. Senter kepala ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu lampu senter (LED), baterai dan tali karet yang biasa digunakan untuk mengikatkan lampu tersebut ke kepala penggunanya.Selama ini sumber energi listrik yang digunakan untuk menghidupkan lampu ini adalah batery. Padahal apabila menggunakan bateray alat ini hanya bisa betahan selama 6 samapai 10 jam. Tentunya hal tersebut kurang efektif. Bagaimana jika tiba-tiba lampu senter tersebut mengalami kehabisan bateray di dalam tambang? Tentunya akan mengganggu kinerja pekerja tambang tersebut.Selain itu,mengingat kondisi Indonesia yang tengah mengalami krisis energi, penggunaan bateray saja akan menambah beban penggunaan energi listrik yang digunakan untuk melakukan pengisian ulang energi listrik ke dalam bateray. Oleh karena itu, perlu adanya sumber energi listrik baru yang dapat melakukan pengisian ulang bateray senter kepala ini. Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah ini adalah mengubah gerakan pembang menjadi listrik dengan menggunakan pizoelektrik. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka rumusan masalah yang dapat di ambil adalah : 1. Bagaimana cara mendapatkan sumber energi alternatif untuk membantu melakukan pengisian ulang pada bateray sentel kepala ? 2. Bagaimana mengubah energi getaran / gerak untuk menghasilkan arus listrik ? I.3 Tujuan Program Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan pelaksanaan program ini adalah : 1. Memberoleh sumber energi alternatif untuk membantu melakukan pengisian ulang pada bateray senter kepala. 2. Mampu mengubah energi getaran dan gerak menjadi energi listrik. I.4 Target Luaran Luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut : 1. Model Macheal (Mechanical Charger for Head Light) yang membantu mencukupi kebutuhan energi listrik yang diperlukan untuk melakukan pengisian ulang baterai senter kepala yang digunakan oleh para penambang 2. Publikasi Ilmiah

I.5 Kegunaan Program Kegunaan dari program ini adalah sebagai berikut : 1. Membantu menyediakan sumber listrik untuk pengisian ulang bateray senter kepala bagi para pekerja tambang. 2. Membantu menambah lama penggunaan batarey senter kepala 3. Membantu meningkatkan kinerja dari para pekerja tambang. II. METODOLOGI PENDEKATAN PROGRAM Berikut ini adalah diagram alir metode pelaksanaan program :

Studi Literatur

PerancanganSistem

PembuatanHardware

MonitoringdanUjiCobaSistem

Pembuatanlaporan

Gambar 1. Blok Diagram Metode Pelaksanaan Pra- pengiriman proposal Pasca- persetujuan proposal Berikut ini adalah penjelasan flowchart diatas : 1. Tahap Pra Pengiriman Proposal Sebelum mengajukan proposal program ini, telah dilaksanakan: a. Studi Literatur Pada studi literatur persiapan yang dilakukan adalah dengan mengkaji dan mencari bahan yang berkaitan untuk dijadikan dasar teori dalam pembuatan software dan hardware pada sistem ini. Pencarian dilakukan dengan berbagai macam literatur yang berkaitan dengan

sistem ini. Study literatur diambil dari buku internet dan referensi lainnya. 2. Tahap Pasca Pengiriman Proposal a. Perancangan Sistem Pada tahap ini, sistem mulai direncanakan dan dirancang. Alat ini dibuat dengan memanfaatkan sensor piezoelektrik yang dapat mengubah tekanan dan getaran menjadi energi listrik. Alat ini menggunakan 6 buah sensor piezoelektrik yang diletakkan pada sol sepatu, siku dan lutut.

Gambar 2 . Sepatu Safety parapenambang Gambar 3. Pelindungsikudanlutut (Sumber:sepatusafetysurabaya.blogspot.com) (Sumber:planetcostum.indonetwork.co.id)

Gambar 4. Piezoelectrik (sumber : spie.org )

Gambar 5. Sepatu dengan piezoelektrik (sumber : gizmag.com )

Kemudian sensor-sensor tersebut dihubungkan dengan suatu rangkaian listrik tertentu. Energi listrik yang dihasilkan oleh ke 6 sensor tersebut dihubungkan dengan kabel ke senter yang telah dipasang di kepala. Kabel tersebut dibungkus dengan menggunakan selang bening yang lentur. Berikut ini adalah rancangan alat ini :

Gambar 6. Rancangan alat

Gambar 7. Sepatu oglok dengan piezoelektrik b. Pembuatan Hardware Pada tahap ini, dibuat prototype alat sesuai dengan sistem yang telah dirancang sebelumnya. Sebelum alat dirancang terlebih dahulu disiapkan berbagai perlengkapan dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan prototype alat ini. c. Monitoring dan uji coba sistem Pada tahap ini, dilakukan pengujian dan monitoring terhadap prototype yang telah dibuat. Apabila hasil pengujian belum mendapatkan hasil yang memuaskan, maka akan dilakukan perbaiakan dan akan dilakukan monitoring dan pengujian ulang. d. Pembuatan Laporan Tahap terakhir adalah pembuatan laporan akhir. Pada dilaporkan hasil yang diperolah selama membuat prototype. III. TINJUAN PUSTAKA III.1 Piezoelektrik Piezo dalam bahasa yunani diartikan sebagai tekanan. Piezoelektrik ini untuk pertama kalinya di temukan pada tahun 1880 oleh Curie bersaudara, dan akhirnya pada tahun 1950 piezoelektrik dapat diaplikasikan untuk alat-alat industri setelah memalui proses yang panjang. Sejak itu, pemanfaatan prinsip pengukuran ini telah mengalami pertumbuhan konstan dan dapat dianggap sebagai teknologi yang matang dan telah berhasil digunakan dalam berbagai aplikasi seperti misalnya di medis, aerospace, instrumentasi nuklir dan mobile pad touch screen sebagai sensor tekanan. Efek Piezoelektrik adalah efek dimana terjadi perubahan dari energi mekanik menjadi energi elektrik. Piezoelektrik bekerja jika tekanan yang digunakan untuk Kristal yang terpolarisasi, menimbulkan bentuk mekanik yang berbeda dalam beban elektrik. Prinsipnya adalah pembangkitan ggl bahan Kristal piezo akibat gaya dari luar. Aplikasi dari Kristal piezoelektrik ini dapat digunakan untuk alat-alat yang menghasilkan suara, kecepatan, percepatan, tekanan. Kristal piezoelektrik termasuk jenis Self Generating Tranduser (Tranduser Pembangkit Sendiri) yaitu transduser yang hanya memerlukan satu sumber energi. Ciri tranduser ini adalah di hasilkannya suatu energy listrik dari tranduser secara langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber tegangan. Oleh karena itu piezoelektrik juga merupakan tranduser aktif.

Munculnya teknologi piezoelektrik langsung berkaitan dengan serangkaian keuntungan yang melekat. Modulus tinggi elastisitas dari banyak bahan piezoelectric dibandingkan dengan berbagai logam dan naik menjadi 105 N /m. Meskipun piezoelektrik adalah sistem elektromekanis yang bereaksi pada kompresi, unsur-unsur penginderaan defleksi menunjukkan hampir nol. Yang menjadikan karakteristik dari piezoelektrik memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan linearitas yang sangat baik terhadap rentang amplitudo yang lebar. Selain itu, teknologi piezoelectric tidak sensitif terhadap medan elektromagnetik dan radiasi, memungkinkan pengukuran di bawah kondisi yang sulit. Beberapa bahan yang digunakan (terutama galium fosfat [2] atau turmalin) memiliki stabilitas suhu lebih ekstrim jangkauan kerja hingga 1000 C. Tourmaline menunjukkan Piroelektrisitas di samping efek piezoelektrik, ini adalah kemampuan untuk menghasilkan sinyal listrik saat suhu perubahan kristal.

Gambar 8. Piezoelektrik menghasilkan tegangan ketika terjadi perubahan bentuk. Salah satu kelemahan dari sensor piezoelektrik adalah tidak dapat digunakan untuk pengukuran statis. Gaya statis akan menghasilkan beban tetap pada bahan piezoelektrik. Saat pembacaan konvensional elektronik bahan isolasi tidak sempurna, dan pengurangan resistansi sensor internal akan mengakibatkan hilangnya electron konstan, dan penurunan sinyal. Temperatur tinggi menyebabkan penurunan resistansi internal dan kepekaan. Efek utama pada efek piezoelektrik adalah bahwa dengan meningkatnya beban tekanan dan temperatur sensitivitas menjadi berkurang. III.2 Energi Getaran Tinjauan untuk kasus getaran harmonis pada ayunan sederhana. Ketika benda ada di titik P, benda mengalami simpangan terbesar, kecepatan benda nol, sehingga pada titik A energi kinetik sama dengan nol, dan energi potensial = mgh. Ketika benda ada dititik O, benda berada pada titik kesetimbangnya, kecepatan benda maksimum, sehingga pada titik O energi kinetik = , dan energi potensial = nol.

Ketika benda ada dititik Q, benda mengalami simpangan terbesar, kecepatan benda nol, sehingga pada titik Q energi kinetik sama dengan nol, dan energi potensial = mgh (sama dengan posisi di P). Jadi pada kasus ini terjadi kekekalan energi mekanik: EMP = EMQ = EMO

Gambar 9. Getaran Tinjauan untuk kasus getaran harmonis pada sistem pegas sederhana Pada sistem pegas berlaku pula sifat seperti pada sistem bandul matematis. Selanjutnya akan dibuktikan bahwa energi pada benda yang mengalami getaran selaras sederhana adalah kekal. Energi kinetik benda yang bergetar harmonis: , dan digunakan persamaan (1.5) untuk fase getaran = 0, maka diperoleh:

IV. PELAKSANAAN PROGRAM IV.1. Waktu dan tempat pelaksanaan Waktu pelaksanaan program ini dimulai pada bulan Maret 2013 yaitu dengan mapping pelaksanaan program kegiatan dilanjutkan hingga bulan Agustus 2012 Pembuatan alat dilakukan di Jurusan Teknik Fisika ITS. IV.2 Tahapan pelaksanaan/Jadwal faktual pelaksanaan Tahapan pelaksanaan program penelitian diawali dengan pembagian tugas masing-masing anggota demi tercapainya kelancaran pelaksanaan program. Pembagian tugas yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: a. Erwin Nizar Rahman : ketua b. Nadifa Maulida : Pembelian dan Keuangan c. Wilujeng Fitri A : Mekanik d. Erna Septyaningrum : Mekanik e. Ahmadi : Elektrik Sedangkan kegiatan yang telah terlaksana adalah sebagai berikut:

NO. 1 2 3 4

KEGIATAN Studi Literatur Perancangan sistem Pembuatan Hardware Monitoring dan uji coba sistem Pembuatan Laporan

Tabel 1. Kegiatan Terlaksana BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

BELUM TERLAKSANA

IV.3 Rancangan dan Realisasi Biaya Pemasukan No 1 2 Pemasukan ITS Termin 1 ITS Termin 2 Jumlah Rp 2.000.000, 00 Rp. 3.000.000,00

Pengeluaran No. Keterangan 1 Piezo vibration sensorlarge with mass 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Piezo Buzzer 35 mm Biaya Pengiriman Piezo Buzzer LED 3 mm LED 5 mm Kabel engkel 1 x 1 Isi Lem Tembak Double side tape Tembak Timah biasa Piezo 27 mm 30 Rp Rp 43,500.00 2,500.00 Rp Rp 43,500.00 75,000.00 Jumlah Harga Satuan Jumlah

1 5 5 6 2 1 1 15

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

9,000.00 500.00 500.00 500.00 1,000.00 3,000.00 7,000.00 2,000.00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

9,000.00 2,500.00 2,500.00 3,000.00 2,000.00 3,000.00 7,000.00 30,000.00

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Piezo 20 mm Piezo 35 mm Biaya Pengiriman Piezo Buzzer Dioda 5822 Dioda zener 3v6 Capasitor 0,47 mF/50 v Capasitor 100 kp Capasitor 47 kp PCB matrik LM 317 Travo 1 A CT Capasitor 0,1 mF Capasitor 4,7 mF Capasitor 1 mF VR 5 K Resistor 1 m Resistor 3 k 3 Resistor 220 IC 4002 Term Biru 3 pB Resistor 220 Super Bright Putih 5 mm Cetak PCB kertas A4 Cetak PCB Head Lamp Super Bright Putih 5 mm Sepatu Safety Diskon Piezo Buzzeer 10%

5 30

Rp Rp

1,500.00 2,500.00

Rp Rp

7,500.00 75,000.00

1 4 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 4 4 4 8 2 4 15 5 1 1 20 1 1

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

16,000.00 2,000.00 250.00 100.00 200.00 150.00 3,500.00 2,000.00 20,000.00 150.00 150.00 150.00 500.00 25.00 25.00 25.00 150.00 2,250.00 25.00 300.00 300.00 24,800.00 18,000.00 300.00 180,000.00 11,250.00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

16,000.00 8,000.00 250.00 100.00 400.00 300.00 3,500.00 4,000.00 20,000.00 300.00 300.00 300.00 1,000.00 100.00 100.00 100.00 1,200.00 4,500.00 100.00 4,500.00 1,500.00 24,800.00 18,000.00 6,000.00 180,000.00 11,250.00

Jumlah Sisa

Rp

544,100.00

Rp 1,455,900.00

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pelaksanaan program ini dihasilkan suatu prototype headlight sederhana yang menggunakan piezoelektrik sebagai sumber energi utama. Dalam pembuatan prototype ini, dibutuhkan piezoelektrik yang memiliki permukaan yang luas dan mampu menghasilkan energi yang besar dengan defleksi kecil. Namun, Piezoelectric jenis ini tidak dijual di pasaran Indonesia, sehingga digunakan Piezoelectric buzzer sebagai penggantinya. Piezoelectric buzzer ini hanya menghasilkan tegangan yang kecil dan tidak stabil (0-3 mV). Sehingga prototipe headlight yang dibuat tidak sesuai dengan keinginan. Selain itu, dibutuhkan pula rangkaian Energy Harvesting LTC 3588 yang sampai saat ini masih belum dapat dipesan karena pemesanan harus dilakukan di luar negeri. Sehingga proses pembuatan terhambat oleh pemesanan rangkauan ini dimana membutuhkan waktu yang lama dan mahal. Rangkaian Energy Harvesting LTC 3588 ini adalah suatu rangkaian penguat dan penyimpan energy yang dihasilkan oleh sensor yaitu Piezoelectric buzzer. Dengan menggunakan rangkain ini, energi yang dihasilkan oleh Piezoelectric dapat disimpan dan dapat dikeluarkan dengan nilai tegangan output yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengisi ulang batrei Headlight seperti tujuan program yang diharapkan. Berikut ini adalah gambar rangkain piezoelektik, headlightdan rangkaian Energy Harvesting LTC 3588 :

10

Gambar 10. Piezo Energy Harvester with Battery Backup VI. KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah sebagai berikut : a. piezoeletrik dapat digunakan sebagai alternatif untuk membantu melakukan pengisian ulang pada baterai senter kepala (Headlight). Namun, kelemahan penggunaan piezoelektrik adalah keluarannya yang kecil dan tidak stabil. Selain itu, komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian penyimpan masih sulit ditemukan di pasaran Indonesia, yaitu rangkaian Energy Harvesting LTC 3588, b. salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik adalah dengan menggunakan piezoelektik yang pada umumnya digunakan sebagai sensor. VI.2 Saran Saran yang diberikan untuk keberlanjutan pengembangan alat ini adalah sebagai berikut: a. dilakukan penggantian jenis piezoeletrik agar keluaran sesuai b. dirancang rangkaian yang mampu menstabilkan dan meningkatkan tegangan keluaran piezoelektrik c. dilakukan pembuatan rangkaian penyimpan dengan menggunakan rangkaian Energy Harvesting ltc 3588 d. diharapkan dapat tercipta senter kepala yang menggunakan piezoelektrik sebagai sumber energi utama VII.DAFTAR PUSTAKA Bappenas.Industri dan Pertambangan. www.bappenas.co.id ( diakses September 2012) Giancoli, C. Douglas. 2001. PHYSICS Fifth Edition. Bandung: PT Gelora Piezoelektrik".http://nanudz.blog.uns.ac.id (diakses tanggal 9 September 2012) Pohan, J edwin."Sensor Getaran Penghasil Listrik".http://green.kompasiana.com (diakses tanggal 9 September 2012) Sears, Zemansky. 1991. Fisika Untuk Universitas Mekanika Panas Bunyi.Bandung: Binacipta Serway. 2004. Physics for Scientist and Engineers. Pomona: California State

11

Polytechnic University. Surya, Yohanes. 2001. Fisika Itu Mudah SMU 3B. Tangerang: PT Bina Surya Daya Mipa. Tri Setyadhani, Riana." Getaran,Bunyi, Listrik?".http://nanudz.blog.uns.ac.id ( diakses tanggal 9 September 2012)

12

Lampiran

Gambar 11 Pembuatan Rangkaian Macheal

Gambar 12 Rangkaian Headlamp

Gambar 13 Piezoelektrik Buzzer

13

Anda mungkin juga menyukai