Anda di halaman 1dari 22

DASAR LISTRIK DAN

ELEKTRONIKA

BAB
ALAT UKUR LISRIK DAN ELEKTRONIKA VII

BAB VII ALUR UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi alat ukur dan elektronika peserta mampu menerapkan
pengukuran besaran-besaran listrik dengan menggunakan alat ukur listrik dan
elektronika.

PETA KONSEP

Alat Ukur Listrik dan Elektronika

Asas Kerja Alat Macam-Macam Alat Pengukuran dengan


Ukur Listrik dan Ukur Listrik dan Menggunakan Alat Ukur
Elektronika Elektronika Listrik dan Elektronika

1. Asas kerja alat 1. Galvanometer


ukur elektrodina- 2. Ohm meter
mik 3. Volt meter
2. Asas kerja alat 4. Ampere meter
ukur induksi 5. Cos Q meter
3. Asas kerja alat 6. Watt meter
ukur elektrostatis 7. Frekuensi Meter
4. Asas kerja alat 8. KWH Meter
ukur kumparan pu- 9. Megger
tar 10. Earth Meter
11. Multimeter
12. Osciloscope

KATA KUNCI

Asas kerja , macam dan cara menggunakan alat ukur listrik dan elektronika.

133
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

PENDAHULUAN

Gambar 7.1 Mengukur Bolpoin dengan Penggaris


Sumber : https://id.wikihow.com/Menggunakan-Sebuah-Penggaris

Agar kita mengetahui besaran-besaran tertentu maka kita harus melakukan pen-
gukuran. Berapa panjang bolpoin itu? Untuk mengetahui berapa panjang bolpoin
maka dibutuhkan alat ukur yang sudah terstandarkan yaitu penggaris..
Di dalam kelistrikan terdapat besaran-besaran listrik yang sudah kita bahas pada
bab I. Untuk mengetahui nilai besaran-besaran listrik tersebut, kita harus melakukan
pengukuran besaran tersebut dengan menggunakan alat ukur listrik dan elektronika
yang sesuai dengan besaran yang kita ukur.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Asas Kerja Alat Ukur Listrik dan Elektronika


Alat ukur listrik dan elektronika merupakan suatu piranti/instrumen yang
digunakan untuk menilai besaran-besaran listrik berdasarkan atauran-atauran ter-
tentu. Berdasarkan asas kerjanya, alat ukur listrik terdiri dari :
1. Asas Kerja Alat Ukur Elektrodinamik
Alat ukur elektrodinamis mempunyai dua macam lilitan, yaitu lilitan/kump-
aran tetap dan lilitan/kumparan putar. Lilitan/kumparan yang diam atau tetap
merupakan lilitan/kumparan dengan diameter kawat lebih besar dibanding den-
gan kumparan yang bergerak/putar, kumparan bergerak/putar diletakkan di da-
lam kumparan tetapnya.
Momen gerak dari alat ukur dengan asas elektrodinamis terbentuk karena
adanya interaksi dari kedua medan, yaitu medan magnet yang dihasilkan oleh
lilitan/kumparan tetap dan medan magnet yang dihasilkan dari lilitan/kumparan
yang berputar.

134
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.2 Asas Kerja Alat Ukur Elektrodinamis


Sumber : Winih, 2019

Alat ukur dengan asas kerja elektrodinamis bisa digunakan untuk mengukur
arus AC maupun arus DC dan memiliki presisi yang baik. Pemakaian alat ukur ini
sangat luas, tetapi pada umumnya alat ukur jenis ini digunakan untuk alat pen-
gukur daya atau yang lazim disebut wattmeter.

2. Asas Kerja Alat Ukur Induksi


Induksi adalah medan magnet yang bangkit di sekitar kumparan berarus lis-
trik. Asas kerja alat ukur induksi yaitu bila ada arus putar yang timbul dari suatu
konduktor yang ditempatkan dalam medan magnet dari arus bolak-balik sehing-
ga menimbulkan momen gerak pada konduktor.
Skema asas kerja alat ukur induksi diperlihatkan pada gambar 7.2

Gambar 7.3 Asas Kerja Alat Ukur Induksi


Sumber : https://dokumen,tips

135
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

Alat ukur dengan asas kerja induksi hanya dapat digunakan untuk listrik bo-
lak-balik saja, bisa digunakan untuk Amperemeter AC, Voltmeter AC , Wattmeter
AC dan Energi meter (Kwh-meter) .
3. Asas Kerja Alat Ukur Elektrostatis
Alat ukur dengan asas kerja elektrostatis mempergunakan gaya elektrosta-
tis untuk menggerakkan jarum penunjuk. Gaya tarik muatan listrik dari interaksi
antara dua buah elektroda yang memiliki potensial yang berbeda disebut elek-
trostatis. Gaya elektrostatis inilah yang menyebabkan jarum penunjuk dapat
bergerak. Asas kerja ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan DC maupun
AC. Jika tegangannya besar, gaya elektrostatis yang dihasilkan kecil. Karena sifa-
tnya tersebut, alat ukur ini dikhususkan untuk pengukuran tegangan yang tinggi.

Gambar 7.4 Asas Kerja Alat Ukur Elektrostatis


Sumber : http://www.info-elektro.com/2013/03/
alat-ukur-elektrostatis-instrument.html

4. Asas Kerja Alat Ukur Kumparan Putar


Asas kerja kumparan putar yaitu dengan menempatkan kumparan listrik
pada medan magnet permanen. Arus listrik yang dialirkan ke kumparan akan
menyebabkan kumparan bergerak. Jika ada interaksi antara arus dan medan mag-
net pada kumparan putar maka jarum penunjuk akan menyimpang/bergerak.

Gambar 7.5 Asas Kerja Alat Ukur Kumparan Putar


Sumber : dokumen pribadi

136
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

B. Macam – Macam Alat Ukur Listrik dan Elektronika


Setelah kita mempelajari asas kerja alat ukur listrik dan elektronika, mari kita
belajar macam-macam alat ukur listrik dan elektronika. Berdasarkan cara kerjanya,
alat ukur listrik dan elektronika dibagi menjadi dua macam yaitu alat ukur listrik
digital dan analog. Berdasarkan besaran listrik dan elektronika maka alat ukur listrik
dan elektronika terdiri:
1. Galvanometer
Galvanometer merupakan alat ukur untuk arus dan tegangan yang relat-
if kecil. Galvanometer bisa mengukur arus dan tegangan yang lebih besar jika
dipasanghambatan depan untuk volt meter dan hambatan shunt untuk ampere
meter. Alat ini biasanya menggunakan asas kerja kumparan putar.

Gambar 7.6 Galvanometer


Sumber:https://www.indiamart.com/proddetail/labora-
tory-galvanometer-16602710573.html

2. Ohm meter
Ohm meter adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tahanan listr-
ik. Selain berfungsi untuk mengukur hambatan/tahanan listrik, Ohm-meter juga
dapat mendeteksi adanya kerusakan yang terjadi pada suatu rangkaian listrik.
Diantara fungsi deteksi ini ialah mampu mengecek apakah terdapat saklar, ka-
bel, ataupun sekring yang terbakar atau putus. Ohm meter juga dapat digunakan
untuk mengukur komponen agar kita mengetahui kondisi komponen tersebut
rusak atau tidak. Cara menyambungkan ohm meter adalah pararel terhadap kom-
ponen yang diukur.

Gambar 7.7 Ohm Meter


Sumber : Dokumen Pribadi

137
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

3. Volt meter
Volt meter berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik pada rangkaian
listrik atau sumber tegangan listrik. Saat kita menggunakan Voltmeter untuk
mengukur tegangan posisi volt meter harus pararel terhadap sumber tegangan
yang kita ukur.

Gambar 7. 8 Volt Meter Analog dan Digital Gambar 7. 9 Volt Meter Analog dan Digital
Sumber:https://www.indiamart.com/proddetail/ana- Sumber : https://www.12voltplanet.co.uk/panel-mount-
log-dc-voltmeter-19993468662.html digital-volt-meter-12v-24v-dc.html

4. Ampere meter
Ampere meter berfungsi untuk mengukur besarnya arus AC maupun DC.
Ketika mengukur arus listrik posisi ampere meter harus seri terhadap sumber
arus yang akan kita ukur.

Gambar 7.10 Ampere Meter Analog Gambar 7.11 Ampere Meter Digital
Sumber : https://materisekolah.co.id/amperemeter-penger- Sumber : https://www.tokopedia.com/daelectron-
tian-fungsi-dan-cara-pengukurannya-lengkap/ ics/dc-volt-amp-meter-digital-ampere-meter-volt-
meter-10a-0-100v-ammeter

5. Cos Phi meter


Alat Ukur CosPhi meter berfungsi untuk mengukur faktor kerja (power fac-
tor)/cos phi. Faktor kerja (power factor)/cos phi adalah beda fase antara tegan-
gan dan arus.

138
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.12. Cos Phi Meter Analog


Sumber: https://www.tokopedia.com/pmte/diskon-20-
cos-phi-meter-fetc-144-tegangan-400-v-circutor

6. Wattmeter
Wattmeter merupakan alat berfungsi untuk mengukur besarnya daya nyata
(daya aktif) pada sebuah rangkaian listrik. Karena daya listrik itu adalah hasil
perkalian arus dan tegangan listrik (seperti dijelaskan pada bab1),pada watt me-
ter terdapat spoel/belitan arus dan spoel/belitan/tegangan.

Gambar 7.13. Watt Meter Analog Gambar 7.14. Watt Meter Digital
Sumber : https://www.indiamart.com/proddetail/ana- Sumber:https://www.tokopedia.com/ecolife/kwhmeter-
log-watt-meter-6970676088.html diunggah Minggu, watt-meter-digital-portabel-murah
27 Oktober 2019 jam 16.49

139
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

7. Frekuensi Meter
Frekwensi meter adalah alat untuk mengukur frekuensi sebuah gelom-
bang/sinyal arus bolak-balik. Frekuensi meter bisa berdiri sendiri atau menyatu
dengan pembangkit sinyal bolak-balik (AFG).

Gambar 7.15. Frekuensi Meter


Sumber : https://zonaelektro.net/tool-kit-elektronika/
frekuensi-meter/

8. KWH Meter
KWH meter berfungsi untuk mengukur daya listrik setiap jamnya. Biasa di-
gunakan oleh PLN untuk mengontrol atau menghitung penggunaan listrik. Ham-
pir di setiap rumah tangga terdapat KWH meter yang berfungsi untuk menentu-
kan besar kecilnya tagihan listrik pemakai.

Gambar 7.16. KWH Meter Digital


Sumber : https://detakriaunews.com

140
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

9. Megger
Megger adalah alat untuk mengukur hambatan isolasi dari instalasi listrik/
alat-alat listrik. Megger digunakan oleh petugas untuk mengukur hambatan iso-
lasi kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan, kabel tegangan rendah tegan-
gan tinggi, transformator, OCB, dan peralatan listrik lainnya.

Gambar 7.17. Megger


Sumber : https://www.itm.com/product/meg-
ger-mit230hd0-insulation-tester-with-rubber-boot

10. Earth Meter


Pada instalasi jaringan listrik sering kita dengar istilah pertanahan yang
berfungsi untuk menyalurkan arus hubung singkat yang mungkin terjadi. Earth
meter berfungsi untuk mengukur besar tahanan tanah pada suatu area.
Jika menggunakan Earth meter kita dapat mengetahui seberapa tahanan
dapat mengalirkan suatu arus listrik. Earth meter memiliki tiga elektroda yang
dihubungkan ke tanah yaitu elektroda E (Earth), elektroda P (potensial), dan elek-
troda C (Current).

Gambar 7.18. Earth Meter Digital


Sumber : https://www.tokopedia.com/find/digital-earth-tester

141
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

11. Multimeter
Multimeter sesuai dengan namanya adalah satu alat ukur listrik dan elek-
tronika yang memiliki beberapa fungsi diantaranya ohm meter, volt meter DC,
volt meter AC, dan ampere meter. Jenis multimeter ada dua yaitu multimeter
digital dan multimeter analog.
Ketika sedang menggunakan multimeter pengguna harus memperhatikan
besaran listrik yang diukur dan kesesuaian arah selektor pemilih pada multime-
ter. Karena kesalahan dalam pemilihan arah selector, dapat berakibat fatal bagi
multimeter.

Gambar 7.19. Multimeter Analog Gambar 7.20. Multimeter Digital


Sumber : https://www.bhinneka.com/sanwa-analog-mul- Sumber : https://www.circuitspecialists.com/digi-
timeter-yx-360trf-skusku00513239 tal-multimeter-csi2010.html

12. Osciloscope
Osciloscope adalah salah satu alat ukur elektronik yang banyak digunakan
oleh para teknisi di bidang elektronik. Osciloscope merupakan alat ukur elek-
tronik yang dapat memperlihatkan bentuk sinyal dari besaran yang diukur. Osci-
loscope sangat berguna untuk mengetahui bentuk-bentuk sinyal dari frekuensi
rendah sampai tinggi sehingga dapat diketahui sinyal tersebut cacat atau tidak.
Selain itu, osciloscope dapat digunakan untuk:
a. Mengetahui nilai tegangan.
b. Mengetahui/menghitung besar frekuensi dari sinyal listrik .
c. Mengukur besar amplitudo dari sinyal listrik.
d. Melihat jalannya bentuk sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
e. Melihat bentuk sinyal antara arus AC maupun arus DC.
f. Mengecek noise pada rangkaian listrik.
g. Melihat dan menghitung beda fasa antara dua sinyal listrik.
Menurut asas kerjanya osciloscope ada 2 jenis yaitu osciloscope analog
dan osciloscope digital.

142
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.21. Osciloscope Digital


Sumber : https://news.ralali.com/cara-menggunakan-oscilloscope/

C. Pengukuran dengan Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika


1. Pengukuran-Pengukuran dengan Multimeter
Sebelum kita mengukur besaran listrik dengan menggunakan multimeter,
kita harus mengetahui bagian-bagian multimeter :

Gambar 7.22. Bagian-Bagian Multimeter


Sumber: otospeedcar.com

143
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

Tabel 7. 1 Keterangan Label Multimeter Analog


Sumber : Dokumen Pribadi
1 : Skala baca
2 : Pointer/jarum penunjuk
3 : Zero corrector/pengoreksi nol
4 : Terminal +
5 : Terminal –
6 : 0 Ω adjusment
7 : Selektor pemilih
8 : Terminal positif
9 : Probe hitam (-)
10 : Probe merah (+)
Tidak semua jenis multimeter mempunyai bagian yang sama seperti di atas.
Bagian-bagian di atas hanya bagian multimeter secara umum.

Cara mengukur besaran listrik dengan multimeter:

a. Sebelum mengukur tahanan dengan multimeter, arahkan multimeter pada po-


sisi ohm meter.

Gambar 7.23. Arah Selektor pada Multimeter


Sumber : Dokumen Pribadi

b. Arahkan pengali pada arah yang sesuai. Bila kita belum mengetahui nilai tah-
anan yang kita ukur maka arahkan pengali dari yang terkecil terlebih dahulu.
c. Kalibrasi ohm meter dengan cara menghubung singkatkan probe merah dan
hitam dan atur jarum pada posisi nol dengan memutar Zero ohm adjusment.
d. Arahkan probe pada tahanan yang kita ukur.
e. Baca penunjukan jarum pada skala meter dan kalikan dengan range pengali.
f. Apabila hasil penunjukan jarum tidak bisa dibaca pindah range pengali ke
yang lebih besar dan ulangi langkah b sampai e.

144
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.24. Pengukuran Tahanan Listrik


Sumber : Dokumen Pribadi

Berapakah nilai tahanan yang ditunjuk multimeter (gambar di bawah ini) dengan
range pengali 10X

Gambar 7.25. Penunjukan jarum pada pengukuran tahanan listrik


Sumber : Dokumen Pribadi

Nilai tiap strip pada skala meter adalah

Nilai dari penunjukan skala ohm meter di atas adalah


(20 + (3x2)) X 10 = 260Ω
Selain digunakan untuk mengukur tahanan listrik, ohm meter pada multimeter
ini bisa juga digunakan untuk mengetahui kondisi komponen elektronika misal-
nya diode, transistor, LED,

145
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

a. Sebelum mengukur tahanan dengan multimeter arahkan multimeter pada po-


sisi volt DC atau volt AC atau ampere meter DC sesuai dengan kebutuhan .
b. Arahkan selektor pemilih pada angka di atas tegangan/arus yang diukur. Bila
kita belum mengetahui nilai tegangan/arus yang kita ukur maka arahkan batas
ukur dari yang terbesar terlebih dahulu.
c. Arahkan probe pada tegangan/arus yang kita ukur. Pengukuran tegangan
posisi multimeter adalah pararel terhadap tegangan yang diukur, sedangkan
pengukuran tegangan posisi multimeter seri terhadap arus yang diukur.
d. Baca penunjukan jarum pada skala meter.
e. Apabila hasil penunjukan jarum tidak bisa dibaca pindah range batas ukur ke
yang lebih kecil dan ulangi langkah b sampai d.

Gambar7. 26. Pengukuran Tegangan Listrik Gambar 7.27. Pengukuran Arus Listrik
Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 7.28. Penunjukan Jarum pada Pengukuran


Tegangan Listrik
Sumber : Dokumen Pribadi

146
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

Hasil pengukuran tegangan DC ditunjukkan gambar di atas dengan batas


ukur multimeter adalah 500. Maka nilai tegangan yang diukur adalah:
x 500 = 220 Volt

2. Pengukuran-pengukuran dengan osciloscope


Sebelum kita belajar cara mengoperasikan oscilloscope, maka kita harus
mengetahui bagian-bagian osciloscope.

Gambar 7.29. Bagian-bagian Osciloscope


Sumber : https://teknikelektronika.com/bagian-bagian-osilo-
skop-kontrol-dan-indikator-osiloskop/

Keterangan :
1. Tombol Power ON/OFF
2. Lampu Indikator
Sebagai indikasi osiloskop hidup atau mati.
3. ROTATION
Untuk mengatur posisi garis horizontal agar tepat di garis layar.
4. INTENSITY
Untuk mengatur kecerahan layar agar tampilan layar mudah dilihat.
5. FOCUS
Focus digunakan untuk mengatur tampilan bentuk gelombang sehingga
tidak kabur.
6. CAL
Untuk mengkalibrasi tegangan.
7. POSITION
Untuk mengatur posisi vertikal. Bila osciloscopenya memiliki dua saluran
(dual channel), position ini juga ada dua .
8. INV (INVERT)
Untuk membalik sinyal input.

147
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

9. VOLT/DIV
Sebagai pengali dari besarnya amplitudo/arah vertikal dari sinyal
yang ditampilkan sehingga sinyal bisa lebih mudah dalam melihat dan
menghitungnya.
10. VARIABLE
Fungsi Variable pada Osiloskop adalah untuk mengatur kepekaan
(sensitivitas) arah vertikal/amplitudo pada channel yang bersangkutan.
Variable diatur saat kita melakukan kalibrasi dari osciloscope.
11. AC-DC
Saklar untuk memilih siyal AC atau DC yang ingin kita ukur.
12. GND
Sebagai saklar off untuk sinyal input yang akan ditampilkan pada la-
yar osciloscpe.
13. VERTICAL INPUT CH-1
Mengatur secara vertikal pada Saluran 1 (Channel 1)
14. VERTICAL INPUT CH-2
Mengatur secara vertikal pada Saluran 2 (Channel 2)
15. Sakelar MODE
16. Untuk memilih sinyal yang ditampilkan di layar .
17. x10 MAG
Untuk pengali (Magnification) frekuensi hingga 10 kali lipat.
18. POSITION
Untuk penyetelan tampilan horizontal pada layar.
19. XY
Pada fungsi XY ini digunakan, Input Saluran 1 akan menjadi Axis X
dan Input Saluran 2 akan menjadi Axis Y.
20. Sakelar TIME/DIV
Sakelar TIME/DIV digunakan untuk memilih skala besaran waktu
dari suatu periode.
21. Tombol CAL (TIME/DIV)
Untuk kalibrasi TIME/DIV
22. VARIABLE
Untuk mengatur kepekaan (sensitivitas) TIME/DIV.
23. GND.
24. Tombol CHOP dan ALT
25. HOLD OFF
HOLD OFF untuk mendiamkan gambar pada layar osiloskop.
26. LEVEL
LEVEL atau TRIGGER LEVEL digunakan untuk mengatur gambar
yang diperoleh menjadi diam atau tidak bergerak.
27. Tombol NORM dan AUTO
28. Tombol LOCK
29. Sakelar COUPLING
Menunjukan hubungan dengan sinyal searah (DC) atau bolak-balik (AC).
30. Sakelar SOURCE
Penyesuai pemilihan sinyal.

148
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

31. TRIGGER ALT


32. SLOPE
33. EXT
Trigger yang dikendalikan dari rangkaian di luar Osiloskop.

Gambar 7.30. Tampilan Osciloscope pada Pengukuran


Sinyal Sinus
Sumber : Dokumen Pribadi

1. Posisikan osciloscope pada posisi off terlebih dahulu


2. Posisikan tombol CAL TIME/DIV dan CAL VOLT/DIV pada posisi max.
3. Posisikan tombol yang lain tombol pada posisi tengah.
4. Pilih saklar redamam probe pada X 1 atau X 10.
5. Hubungkan probe osciloscope titik sinyal yang akan diukur
6. Hitung tegangan AC dan frekuensinya berdasarkan gelombang yang tampil
pada layar dengan rumus :

Berdasarkan tampilan tampilan gambar 7. Dimana ∑ Div vertikal adalah 4 dan


∑ Div horizontal nya 4 . Bila redaman probe X1; Volt/div nya 5 V dan Time/div
nya 5mS ,maka:
a. Tegangan puncak ke puncak/peak to peak nya dalah
Vp-p = 4 X 5 X 1
a. = 20 Vp-p

149
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

b. Frekuensi =

1. =

2. = 50 Hz

LEMBAR PRAKTIKUM

Pengukuran Tegangan AC
A. Tujuan
1. Peserta didik dapat menggunakan volt meter AC
2. Peserta didik dapat membaca skala pada volt meter AC
3. Peserta didik dapat mengukur tegangan AC
B. Alat dan Bahan
1. Multimeter
2. Trafo step down
C. Gambar Rangkaian

D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Ataur posisi selektor pemilih multimeter pada AC V dengan batas ukur di
atas tegangan yang akan diukur.
3. Ukur tegangan dari trafo pada posisi nol dan pin yang diukur.
4. Baca hasil penunjukan multimeter.
5. Masukkan hasil pengukuran pada tabel
6. Buatlah laporan dan kesimpulan.
E. Tabel Hasil Pengukuran
No Tertulis Hasil Pengukuran Selisih

150
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

LEMBAR PRAKTIKUM

F. Keselamatan Kerja
1. Jangan bersendau gurau saat praktik
2. Pastikan batas ukur yang aman sebelum pengukuran

CONTOH SOAL

1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik DC adalah ….


A. Volt meter AC
B. Volt meter DC
C. Ampere meter
D. Watt Meter
E. Ohm meter

2. Dalam mengukur tegangan listrik posisi alat ukur adalah


A. Pararel terhadap beban
B. Seri terhadap beban
C. Seri pararel terhadap sumber tegangan.
D. Seri terhadap sumber tegangan
E. Boleh seri boleh pararel.

3. Berikut adalah langkah dalam pengukuran tegangan listrik AC kecuali


A. Mengarahkan multimeter pada posisi Volt Meter
B. Mengambil batas ukur yang tertinggi / lebih besar dari tegangan yang
diukur.
C. Menghubungkan probe positif pada sumber positif dan probe negatif pada
sumber negatif.
D. Melihat hasil penunjukan jarus sesuai dengan batas ukur.
E. Menghubungkan probe multimeter pada sumber tegangan yang diukur.

4. Hasil pengukuran tegangan listrik DC adalah 3 Volt dengan batas ukur 10 V.


Gambar skala dari hasil pengukuran tersebut adalah:

151
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

CONTOH SOAL

5. Berikut adalah kelompok alat ukur arus listrik adalah ….


A. Amperemeter, voltmeter, KWH meter
B. mikro Amperemeter, KWH meter
C. mili Ampere meter, multimeter, KWH meter
D. Amperemeter, Multimeter, KWH meter.
E. mili Amperemeter, Amperemeter, Tang Ampere

KUNCI JAWABAN
1. B
2. A
3. C
4.
5. E

CAKRAWALA

Penemu Tahanan Listrik

Gambar 7.31 Georg Ohm

152
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

CAKRAWALA

Georg Ohm seorang ilmuwan yang lahir di Jerman 16 Maret 1789. Karya
ilmiah yang petamanya tentang penurunan gaya elektromagnetik. Hukum ohm dia
temukan 1827. Ohm menemukan bahwa arus listrik yang mengalir melalui kawat
sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan panjang
kawat tersebut. Hukum Ohm tersebut dituliskannya dalam buku berjudul “Die
galvanische Kette, Mathematisch Bearbeitet”.

JELAJAH INTERNET

Untuk mempelajari lebih jauh mengenai cara mengukur besaran listrik kalian
dapat mengunjungi link di bawah atau menggunakan QR Code di atas. Di dalam
web tersebut disajikan media pembelajaran interaktif yang bisa digunakan untuk
belajar bagaimana cara mengukur besaran listrik.
https://www.youtube.com/watch?v=WACpri5oUNk
https://www.youtube.com/watch?v=CdjAHGBrgpY

RANGKUMAN

Macam alat ukur listrik dan elektronika berdasarkan asas kerjanya adalah
elektrodinamis, induksi, elektrostatis, kumparan putar. Berdasarkan cara kerjanya
alat ukur listrik dan elektronika terbagi menjadi dua macam yaitu alat ukur listrik
digital adan analog. Berdasarkan besaran listrik dan elektronika maka alat ukur
listrik dan elektronika terdiri atas: Galvanometer, Ohm meter, Volt meter, Ampere
meter, Cos Phi meter, Watt meter, Frekuensi Meter, KWH Meter, Megger, Earth Meter.
Multimeter berfungsi untuk mengukur tegangan, arus dan hambatan listrik.
Dalam menggunakan multimeter kita harus memperhatikan arah pemilihan
selektor sebelum multimeter digunakan. Pembacaan hasil penunjukan pada
multimeter digital bergantung pada penunjukan jarum penunjuk dan arah selektor.
Osciloscope dapat menampilkan bentuk sinyal yang diukur. Sebelum osciloscope
dipergunakan, harus dikalibrasi terlebih dahulu. Dalam membaca amplitudo/
tegangan peak to peak yang ditampilkan layar osciloscope harus memperhatikan
pemilihan pengali pada probe, volt/div dan tinggi/amplitudo satu gelombang
penuh dari sinyal yang diukur (∑ vertikal). Dalam pembacaan frekuensi hal harus
diperhatikan time/div, ∑ horizontal satu gelombang penuh dari sinyal yang diukur.

153
DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

TUGAS MANDIRI

Carilah informasi dari berbagai sumber cara menggunakan osciloscope digital!


Diskusikan hasil pencariannya dengan teman sekelas dibimbing guru pengampu.

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar !


1. Jelaskan perbedaan asas kerja alat ukur elektrodinamis dan elektrostatis!
2. Jelaskan langkah-langkah dalam mengukur hambatan listrik!
3. Jelaskan langkah-langkah mengukur arus listrik dengan multimeter!
4. Jelaskan perbedaan pengukuran tegangan listrik dan pengukuran arus listrik!
5. Jelaskan langkah-langkah dalam mengkalibrasi osciloscope analog!

REFLEKSI

Dengan mempelajari bab VII, Anda menjadi paham tentang alat ukur listrik
dan elektronika. Setelah mempelajarinya, hal apa yang belum Anda pahami?
Konsultasikan pada guru serta berdiskusilah dengan teman Anda karena pemahaman
dasar alat ukur listrik dan elektronika ini akan menjadi dasar pengukuran besaran-
besaran listrik ketika kita menguji coba maupun memperbaiki peralatan elektronika
dan listrik.

154

Anda mungkin juga menyukai