Anda di halaman 1dari 7

PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA

SAMPAH PLASTIK

disusun oleh :
m. kholis apriansyah
rengga jati kutatandingan
habib alaina
rona sabda al amin
sihab supiadin
asep sualna
rizal rafi pangestu
panji bagas saumka
sampah
sampah plastik
plastik

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-


hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat.[1] Sampah
seringkali mengacu kepada material
sisa yang tidak diinginkan atau tidak
bermanfaat bagi manusia setelah
berakhirnya suatu kegiatan atau
proses domestik. Untuk buangan
industri, material yang tidak
diinginkan biasanya disebut dengan
limbah industri.
jenis
jenis -- jenis
jenis sampah
sampah plastik
plastik

1. PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate)

Cara Penanganan: Sekali pakai saja, lebih baik jika barang-barang plastik dengan kode ini didaur ulang kembali
menjadi tas atau karpet.

Merupakan jenis plastik yang biasanya digunakan sebagai bahan botol plastik untuk air minum kemasan dan
tidak memiliki warna atau transparan. Penggunaannya juga hanya cocok untuk sekali pakai, jadi sangat tidak
dianjurkan untuk diisi air hangat apalagi air panas secara berulang kali.

Meskipun cukup aman karena tidak mengandung BPA, namun kontak suhu panas dapat meracuni
makanan/minuman dengan antimon dan metaloid beracun.

2. HDPE atau PEDH (High Density Polyethylene)

Cara Penanganan: Bisa digunakan berulang kali,

namun harus memperhatikan kebersihan.

Botol plastik satu ini juga biasa digunakan untuk minuman dan cenderung dikemas dengan warna putih susu.
Sama seperti jenis plastik PETE atau PET, plastik HDPE juga hanya dianjurkan untuk penggunaan sekali pakai
lalu buang [2].

Meski terkesan aman, ternyata plastik HDPE juga menimbulkan zat kimia estrogen yang membahayakan janin.
Plastik jenis ini kerap digunakan untuk berbagai kemasan seperti botol jus, deterjen, botol sampo, hingga
kantong belanja.
Selain membahayakan ginjal dan hati, zat bernama DEHP di dalam plastik PVC juga dapat mempengaruhi
hormon maskulin menjadi feminin.

4. LDPE atau PE-LD (Low Density

Polyethylene) Cara Penanganan: Gunakan sekali dan mendaur

ulangnya kemudian agar tidak tertimbun di tanah

yang butuh ratusan tahun untuk terurai.

Plastik LDPE secara umum memiliki standar food grade yang artinya baik untuk berbagai makanan dan
minuman. Bahannya plastik ini paling mudah didaur ulang dan sangat cocok untuk wadah kemasan yang
kuat namun tetap fleksibel [3].

Meskipun tidak mengandung zat BPA, namun plastik LDPE dapat memicu zat estrogenik berbahaya.
Produk plastik dari kemasan ini biasanya adalah kantong roti, kantong sampah, karton susu, dan juga
gelas minuman.

5. PP (Polypropylene)

Cara Penanganan: Jenis plastik yang cukup sulit untuk didaur ulang, sehingga lebih baik untuk
mengurangi penggunaannya.

Simbol PP digunakan untuk plastik yang terbuat dari Polypropylene. Misalnya tempat makanan/minuman,
botol sirup, kotak yogurt, sedotan plastik, selotip, dan tali berbahan plastik [3].

Barang plastik dengan simbol ini baik digunakan sebagai tempat makanan maupun minuman, karena
terbuat dari polypropylene yang sangat kuat dan cukup aman digunakan meski pada suhu yang panas.

6. PS (Polystyrene)

Cara Penanganan: Plastik yang dapat mengeluarkan styrene yaitu merupakan zat karsinogen saat
panas, lebih baik diurai.

Plastik jenis ini banyak digunakan sebagai tempat atau minuman dan tempat makan styrofoam, tempat
telur, sendok/garpu plastik, foam packaging hingga baban bangunan (haban flooring).
Plastik jenis ini banyak digunakan sebagai tempat atau
minuman dan tempat makan styrofoam. tempat telur,
sendok/garpu plastik, foam packaging hingga bahan
bangunan (bahan flooring).

Namun bahan PS justru sangat berbahaya bila bertemu


dengan reaksi panas karena memproduksi zat karsinogen
penyebab kanker [2].

7. Other atau O

Cara Penanganan: Jenis plastik yang berbahaya untuk


makanan atau minuman, lebih baik didaur ulang untuk
kebutuhan di luar konsumsi.

Maksud dari Other adalah jenis plastik yang tidak termasuk


ke dalam klasifikasi enam kode sebelumnya. Penggunaan
jenis plastik ini untuk makanan atau minuman sangat
berbahaya, karena bisa menghasilkan racun Bisphenol-A
(BPA) yang bisa membuat kerusakan pada beberapa organ
dan mengganggu hormon tubuh [2]..
dampak bahaya penggunaan sampah plastik
Tak hanya lingkungan, dampak sampah plastik juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan. Hal ini perlu diperhatikan karena
kehidupan manusia tidak terlepas dari penggunaan plastik di dalamnya. Oleh karena itu, diperlukan cara tepat untuk mengurangi
dampak buruk yang ditimbulkan sampah plastik.
Bahan plastik dapat dengan mudah ditemukan di berbagai produk, mulai dari kemasan makanan dan minuman, kantong belanja,
hingga peralatan rumah tangga. Ketika tidak lagi digunakan, produk dari bahan plastik tersebut bisa menumpuk dan menjadi
sampah di mana-mana.Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan plastik dan limbah plastik kian meningkat setiap
tahunnya. Bahkan, ada riset yang menyebutkan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar
di dunia.
Dibandingkan dengan jenis sampah lainnya, proses penguraian sampah plastik memakan proses yang jauh lebih lama karena
memerlukan bantuan radiasi sinar UV. Bahkan, penguraian sampah plastik bisa memakan waktu hingga 20–500 tahun lamanya.
Bila tidak terurai dengan benar, proses penguraian plastik justru menghasilkan partikel kecil atau mikroplastik, senyawa kimia,
dan logam berat yang lebih berbahaya dan beracun. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk menekan dampak sampah
plastik yang dapat terjadi.

Pencemaran udara
Proses pembakaran sampah plastik yang dilakukan secara terbuka bisa mengakibatkan terjadinya polusi udara. Hal itu
disebabkan oleh adanya partikel mikroplastik, logam berat seperti kadmium dan timbal, serta bifenil poliklorinasi yang terlepas
dan mencemari udara.

Selain berbagai polusi di atas, masalah sampah plastik juga kerap memperparah pemanasan global dan perubahan iklim di seluruh
dunia.

Dampak Sampah Plastik Bagi Kesehatan Manusia


Tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, berbagai senyawa kimia yang terkandung di dalam sampah plastik juga bisa
menimbulkan beragam masalah kesehatan, seperti:

Kanker
Berbagai senyawa kimia beracun yang berasal dari plastik bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara, makanan, dan
minuman yang terkontaminasi limbah plastik.

Limbah plastik ini bisa menghasilkan zat karsinogenik yang dapat memicu kanker, seperti kanker paru-paru, kanker payudara,
kanker prostat, dan kanker testis.

Kerusakan organ
Paparan logam berat dan mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan kulit dan memicu berbagai gangguan pada tubuh, seperti
gangguan saraf, masalah pencernaan, gangguan pernapasan, dan gangguan kelenjar endokrin, misalnya penyakit tiroid.

Selain itu, beberapa zat beracun dari limbah plastik atau olahan sampah plastik juga bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal
dan hati.

Gangguan pertumbuhan janin dan anak


Paparan zat beracun dari limbah plastik juga bisa berbahaya bagi ibu hamil, janin, dan anak-anak. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa paparan limbah dan zat beracun bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang pada janin
dan anak-anak

Selain itu, ibu hamil yang terlalu sering terpapar senyawa kimia dari sampah plastik juga berisiko tinggi mengalami keguguran,
bayi terlahir prematur, atau penyakit bawaan lahir pada janin.

Selain itu, kontaminasi bahan plastik, seperti phthalates dan bisphenol A, pada alat dan tempat makan serta mainan anak juga
perlu diperhatikan, karena bisa beracun dan berisiko memengaruhi tumbuh kembang anak.
manfaat penggunaan sampah plastik
TSetiap saat kita pasti tidak asing lagi dengan benda satu ini. Plastik dapat kita temukan dimanapun. Baik pada benda-benda
yang digunakan kita sehari-hari seperti perabotan rumah tangga, kendaraan yang dipakai, perangkat komputer, dan benda-
benda lainnya yang mengandung plastik dalam penggunaannya.

Plastik memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak bisa lepas dari penggunaannya. Manfaatnya bahkan
dapat kita rasakan sendiri dari penggunaan plastik

Berikut beberapa manfaat plastik yaitu sebagai botol kemasan, pembungkus/packaging makanan, kerajinan, peralatan
kebutuhan rumah tangga, peralatan otomotif, wadah penyimpanan, dan sebagainya.

Dari beberapa contoh manfaat plastik tersebut masih banyak lagi manfaat plastik yang dapat dirasakan. Namun sayangnya,
penggunaan plastik yang kita temukan sehari-hari apakah penggunaan plastik tersebut sudah bijak dilakukan? Dengan
manfaatnya yang begitu banyak justru menjadi salah satu polusi terbesar lingkungan hidup karena penggunaannya yang tidak
bijak dan minimnya pengolahan sampah atau limbah plastik.

Data World Bank, dari tingkat pencemaran sampah plastik di dunia, kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3
miliar ton setiap tahun. World Bank memperkirakan, jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025
Kita tau penting fungsi dari pengguaan plastik. Namun tentu saja kita harus biijak terhadap kehidupan lingkungan sekitar dan
kehidupan di muka bumi. Supaya plastik tidak menjadi polusi terbesar dan kita harus ikut terlibat dalam mengurangi limbah
plastik.

Manfaat penggunaan plastik yang bijak:

× Membantu menyelamatkan lingkungan


× Lebih menghemat pengeluaran
× Membuat bersih dan rapi
× Untuk keberlanjutan lingkungan masa depan
× Menjadi karya seni yang diolah dari limbah plastik

contoh pengolahan limbah plastik

Anda mungkin juga menyukai