NAMA: KHOIRUMANSYAH
NPM: 7111090048
MATA KULIAH: PENGETAHUAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
PENDAHULUAN
Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara
fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun pendidikan
dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut. Untuk mencapai hal ini, dapat
dilakukan perlindungan terhadap suatu kejadian yang memungkinkan terjadinya kerugian
ekonomi atau kesehatan.
Perlu dilakukan pembedaan antara produk yang memenuhi standar, yang aman, dan
yang dirasakan aman. Pada umumnya, terdapat tiga jenis keadaan:
Keselamatan normatif digunakan untuk menerangkan produk atau desain yang memenuhi
standar desain.
Keselamatan substantif digunakan untuk menerangkan pentingnya keadaan aman, meskipun
mungkin tidak memenuhi standar.
Keselamatan yang dirasakan digunakan untuk menerangkan keadaan aman yang timbul
dalam persepsi orang. Sebagai contoh adalah anggapan aman terhadap keberadaan rambu lalu
lintas. Namun, rambu-rambu ini dapat menyebabkan kecelakaan karena menyebabkan
pengemudi kendaraan gugup.
Sistem keselamatan adalah cabang ilmu teknik. Perubahan teknologi secara kontinu,
peraturan lingkungan serta perhatian terhadap keselamatan publik menyebabkan
berkembangnya sistem keselamatan. Keselamatan umumnya dipandang sebagai gabungan
dari berbagai aspek: kualitas, kehandalan, ketersediaan, kestabilan dan keselamatan. Dalam
suatu pabrik, umumnya terdapat departemen SHE (safety, health, and environment) yang
merancang dan mengatur sistem keselamatan pabrik.
Berikut adalah deskripsi singkat dari masing-masing 7 simbol daur ulang yang sering
digunakan:
1. PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate)
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya
serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai
untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral,
botol jus, wadah makanan dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol jenis PET/PETE
ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi
digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer
pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker) dalam jangka panjang. Bahan ini dapat dibuat lagi ke dalam bulu domba kutub, serat,
karpet, dan lain-lain. Permintaan untuk jenis plastik ini di antara komunitas pendaur ulang
plastik relatif banyak, tetapi saat ini tingkat daur ulang untuk bahan ini tetap rendah sebesar
20%.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan
angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (Polyethylene Densitas Tinggi) di bawah segitiga.
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi
lipat, dan lain-lain. Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras,
buram dan LEBIH TAHAN LAMA TERHADAP SUHU TINGGI. Merupakan salah satu
bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia
antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama
seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI pemakaian karena
pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Jenis ini juga dapat
digunakan kembali ke untuk bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dan lain-
lain.
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE
(low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi),
biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian,
mebel, dll. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan
permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya
proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang
yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi
tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan
yang dikemas dengan bahan ini. LDPE, dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya
dilarutkan ke dalam kaleng, keranjang kompos dan landscaping tiles.
5. PP (polypropylene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih
kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak,
stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan
bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat
menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan
kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan
berbagai makanan dan minuman. PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan,
dan lain-lain.
6. PS (Polystyrene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS.
Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-
lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke
dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga
bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini
harus dihindari, karena selain BERBAHAYA UNTUK KESEHATAN OTAK,
MENGGANGGU HORMON ESTROGEN pada wanita yang berakibat pada masalah
reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun
bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini
dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada
kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya
dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan
meninggalkan jelaga. PS mengandung benzene, suatu zat penyebab kanker dan tidak boleh
dibakar. Bahan ini diolah kembali menjadi isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dan lain-
lain.
7. OTHER (Polycarbonate)
Plastik sebagai wadah makanan atau minuman sudah biasa digunakan. Namun
sebaiknya tidak sembarangan memilih plastik untuk wadah makanan atau minuman. Jika
tidak berhati-hati, materi yang digunakan plastik akan berdampak buruk dan berbahaya bagi
kesehatan. Dalam kondisi tertentu, kontak antara plastik dan makanan dapat menyebabkan
terjadinya perpindahan bahan kimia dari wadah ke makanan yang disebut migrasi. Migrasi
(permindahan) bahan kimia terjadi karena suhu makanan, penyimpanan atau proses
pengolahannya. Semakin tinggi suhu, semakin besar kemungkinan terjadinya migrasi.
Lamanya waktu menyimpan makanan juga berpengaruh. Semakin lama waktu kontak antara
makanan dan kemasan plastik, semakin tinggi jumlah bahan kimia yang berimigrasi. Jika
dikonsumsi secara menerus dalam jangka waktu lama, dapat membahayakan kesehatan
seperti memicu penyakit kanker.
Pilih wadah plastik yang aman yang memenuhi kriteria di antaranya memiliki simbol gelas
dan garpu, tulisan food grade, approved by FDA atau merupakan merk dagang yang
dipatenkan. Selain itu, bisa diperhatikan kode segitiga yang terdapat di bagian bawah
kemasan. Kode 1 sampai 7 menunjukkan material pembuat plastik. Plastik yang paling aman
digunakan untuk makanan memiliki kode 2 (HDPE), 4 (LDPE), dan 5 (PP). Kode 1 (PET)
aman dipakai ulang selama diisi cairan yang sama. Kode 3 (PVC) aman untuk makanan dan
minuman dingin saja.
7. Simbol GRILL SAVE menandakan wadah tersebut 8. Simbol NON GRILL SAVE menandakan wadah
aman digunakan untuk memanggang di dalam tersebut TIDAK BISA digunakan untuk memanggang
pemanggang karena tahan dengan suhu tinggi/ panas. makanan di dalam pemanggang.
13. Simbol CUT SAVE menandakan wadah tersebut 14. Simbol NON CUT SAVE menandakan
untuk digunakan sebagai wadah memotong bahan- wadah tersebut BUKAN untuk digunakan
bahan makanan. sebagai wadah memotong bahan-bahan makanan.
Potensi Migrasi Bahan Kimia dari Kemasan Plastik pada Pangan dan Efeknya
Terhadap Kesehatan
Sebagian besar bahan baku plastik berasal dari gas alam dan minyak bumi. Melalui proses
polimerisasi, gas dan minyak bumi diubah menjadi plastik. Agar plastik memiliki sifat yang
optimal, maka ditambahkan beberapa zat aditif, seperti plasticizer, penstabil/stabilizer,
pewarna, pelumas, pengawet, antioksidan, bahan antistatik dan lain sebagainya.Selain
memberikan sifat yang diinginkan, zat aditif tersebut juga dapat menimbulkan efek negatif
bagi manusia dan lingkungan.
Bahan kimia yang dapat bermigrasi dari kemasan plastik ke dalam pangan dan
berpotensi menimbulkan efek terhadap kesehatan antara lain adalah:
2. Phthalates
Phthalates merupakan bahan yang memberikan sifat lembut dan fleksibel pada polimer PVC.
Efek terhadap kesehatannya dalam jangka waktu yang lama antara lain adalah endocrine
disruption, terkait dengan asma, efek terhadap perkembangan dan reproduktif. Limbah medis
yang mengandung PVC dan phthalates yang dibakar dapat melepaskan dioksin dan merkuri
sehingga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitarnya dalam jangka waktu yang
lama, termasuk kanker, cacat lahir, perubahan hormon, penurunan jumlah sperma, infertilitas,
endometriosis dan gangguan sistem imun.
4. Polystyrene
Polystyrene secara akut dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, menyebabkan pusing
dan ketidaksadaran. Jika bermigrasi ke dalam pangan, bahan ini akan terakumulasi dalam
jaringan lemak. Studi menunjukkan adanya peningkatan kanker limfatik dan hematopoietik
bagi pekerja yang terpapar bahan ini.
5. Polyethylene
Bahan ini dicurigai sebagai karsinogen pada manusia.
6. Polyester
Polyester secara akut dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan serta ruam
kulit akut.
7. Urea-formaldehyde
*) Melamin palsu biasanya terbuat dari urea yang mengandung formalin dengan kadar tinggi.
Urea merupakan bahan yang tidak tahan panas dan dapat melepaskan formalin yang menjadi
kontaminan pangan saat terkena panas.Formalin dicurigai sebagai karsinogen.Studi mengenai
formalin menunjukkan bahwa bahan ini dapat menyebabkan cacat lahir dan perubahan
genetik.Menghirup formalin dapat menyebabkan batuk, pembengkakan tenggorokan, mata
berair, gangguan pernafasan, sakit kepala, ruam, dan rasa lelah.
8. Polyurethane foam
Polyurethane foam dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan bronkitis, batuk,
gangguan kulit dan mata.Bahan ini dapat melepaskan toluen diisosianat yang menyebabkan
gangguan paru berat.
9. Acrylic
Acrylic secara akut dapat menyebabkan gangguan pernafasan, diare, mual, lemah, sakit
kepala.
10. Tetrafluoroethylene
Senyawa ini secara akut dapat mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta dapat
menyebabkan gangguan pernafasan.
3. Hot Surface
3. Hot Surface
4. Others
1. Bio Hazard
Bio Hazard adalah Zat Biologis yang menimbulkan ancaman bagi kesehatan makhluk hidup,
terutama manusia. Biasanya dipasang di Lab Kimia
2. Korosif
Korosif adalah zat yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memperoleh dampak
negatif. Biasanya dipasang di Lab Kimia
4. Environmental
Environmental adalah zat yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup. Biasanya
dipasang di Lab Kimia
5. Explosive
Explosive adalah zat yang mudah meledak. Biasanya dipasang di Lab Kimia dan Pertamina.
6. Flammable
Flammable adalah zat yang sangat mudah terbakar. Biasanya dipasang di Lab Kimia, POM
Bensin, Pertamina
7. Radioaktif
Radioaktif adalah bahan yang dapat memancarkan sinar berbahaya yang dapat merusak
jaringan tubuh. Biasanya dipasang di Pabrik Nuklir
8. Harmfull Imitant
Harmfull Imitant adalah zat mempunyai sifat peka terhadap tbuh manusia. Jika masuk
kedalam tubuh dapat membakar kulit, selaput lendir atau mengganggu pernapasan. Biasanya
dipasang di Lab Kimia
9. Toxic/Beracun
Toxic adalah bahan yang berbahaya dan dapat menyebabkan sakit keras bahkan bisa
menimbulkan kematian jika sebagian masuk ke dalam tubuh. Biasanya dipasang di Pabrik
Cat, Lab Kimia
Radiasi Sinar Laser akan sangat berbahaya apabila mengenai mata kita. Biasanya dipasang
di Rumah Sakit Dalam, Klinik Kecantikan.
REFERENSI
1. Mair L. The hidden danger in your babys bottle. Evening Standard, 25 Januari 2005
2. Yyapp R. Claim on baby bottle danger is dismissed by british experts. Daily mail, 26
Januari 2005
3. Sakaue M, Ohsako S, Ishimura R, Kurosawa S, Kurohmari M, Hatashi Y, et al. Bisphenol-A
affects spermatogenesis in the adult rat even at a low dose. J Occup Health 2001;
43:185.p185-90
4. Raloff J. Whats coming up of baby bottles. www.sciencenews.org
5. Polyether sulfone (PES) for baby feeding bottles. www.etpolymers.com
[sumber:http://kautsarku.wordpress.com/2008/02/15/ancaman-zat-kimia-di-balik-plastik]
sumber: http://www.berbagaihal.com/2011/04/arti-simbol-pada-botol-kemasan-dari.html,
http://klikmunadi.blogspot.com/2012/03/arti-7-simbol-daur-ulang-pada-plastik.html,
http://ubaypunya.blogspot.com/2012/04/arti-kode-pada-kemasan-plastik.html