Anda di halaman 1dari 11

Mengenal Kode Kemasan Plastik yang Aman

dan Tidak
14 Juni 2012 by Agung Kurniawan in Artikel, Lounge, Sharing.

9 Votes
Apakah Anda sering membeli minuman dalam botol plastik atau menggunakan aneka wadah
yang berbahan plastik? Apakah Anda sempat mengecek kode yang ada dalam kemasan produk
tersebut? Sebaiknya Anda mengetahui arti dari kode dan simbol untuk keamanan makanan dan
minuman yang Anda tempatkan dalam wadah plastik tersebut. Berikut kami berikan informasi
arti kode dan simbol kemasan plastik tersebut.

Kode kemasan plastik


1 atau PETE
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau
PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna
jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol
minuman lainnya.
BOTOL JENIS PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu
sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan
mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

2 atau HDPE
Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di
tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi
lipat, dan lain-lain. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi.
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan
untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman
yang dikemasnya.
Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena
pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
3 atau V
Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan
V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit di daur ulang.
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang
terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik iniberpotensi berbahaya untuk
ginjal, hati dan berat badan.
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V)
seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
4 atau LDPE
Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density
polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai
untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Sifat mekanis jenis
plastik LDPE adalah:

Kuat,Agak tembus cahaya,Fleksibel dan permukaan agak berlemak.

Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia,

Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,

Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen,

Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi
kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.

Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat
makanankarena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan
bahan ini.
5 atau PP
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa
botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya
tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan
cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat
makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting
botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik
untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
6 atau PS
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. PS (polystyrene)
ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.
PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lainlain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam
makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa
didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon
estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem
syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan
proses yang sangat panjang dan lama.
Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka
tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara
terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna
kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
7 atau OTHER
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik
7 Other ini ada 4 jenis, yaitu:

SAN styrene acrylonitrile,

ABS acrylonitrile butadiene styrene,

PC polycarbonate,

Nylon

Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku
cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan,
kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk
mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS
biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang
sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Bagaimana jenis plastik dengan kode 7 serta tulisan PC? PC atau nama Polycarbonatedapat
ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan
kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan
bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak
sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi
imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya
botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi
dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.
Kesimpulan

Simpan makanan dan minuman dalam gelas atau stainlees steel kapanpun (jika
memungkinkan).

Kurangi atau hilangkan paparan (hindari penggunaan) plastik dengan kode 1, 3, 6 dan 7.

Jangan gunakan produk (terutama untuk botol bayi) teridentifikasi nomor 7.

Paling aman menggunakan no 5, kemudian baru no 2 dan 4.

Referensi:
plasticfreebottles.com
mirotakampus.com
Wadah Plastik yang Aman untuk Pangan

Wadah Plastik yang Aman Untuk Pangan


Plastik populer digunakan mulai sebagai alat makan, botol hingga pembungkus.
Anda tidak perlu terlalu cemas perihal plastik bagi kesehatan jika digunakan
sebagai kemasan non pangan. Namun bila dipakai mengemas bahan pangan, ada
beberapa jenis plastik yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Jenis-jenis plastik
mempunyai tingkat risiko bahaya yang berbeda, tergantung material plastik, jenis
makanan yang dibungkus, lama kontak antara plastik dan makanan, serta suhu
makanan.
Plastik mengandung berbagai material yang terdiri dari monomer plastik (bahan
baku /dasar plastik), stabilizer yang mencegah plastik agar tidak mudah berubah
bentuk, pigmen atau pewarna, extender (penambah berat) dan plasticizer. Berbagai
komponen yang terkandung di dalam plastik tersebut menjadi berbahaya karena
dapat berpindah ke dalam makanan yang bersentuhan dengannya. Hal ini
disebabkan lemahnya ikatan struktur antara monomer plastik dengan stabilizer dan
plasticizer. Bila makanan tersebut dikonsumsi, bahan-bahan tadi ikut terserap ke
dalam tubuh. Lama-lama akan menumpuk dalam tubuh karena tidak bisa dibuang,
baik lewat urin maupun feses. Bila konsentrasi kadar zat berbahaya dalam tubuh
sudah melewati kadar ketahanan tubuh itu sendiri, muncullah suatu gejala
penyakit, seperti gangguan pada sistem saraf, gangguan fungsi ginjal,hati atau
bahkan kanker. Dampak negatifnya tidak segera terlihat, namun akan terakumulasi
dalam tubuh dalam jangka waktu lama (bahkan dalam hitungan puluhan tahun),
baru kemudian mengganggu kesehatan.
Pada waktu pewadahan, penyimpanan, transportasi dan distribusi, bahan kimia
tersebut berpindah dari kemasan ke dalam bahan pangan. Istilah ilmiahnya adalah
migrasi.
Sebetulnya yang bermigrasi tidak hanya bahan kimia yang berbahaya saja tetapi
juga bahan kimia yang tidak berbahaya. Migrasi keseluruhan bahan kimia disebut

migrasi total, sedangkan migrasi bahan kimia tertentu khususnya yang berbahaya
disebut migrasi spesifik. Migrasi dapat pula terjadi bila ada kontak langsung antara
bahan pangan dengan kemasan. Pada produk- produk plastik yang aman, sifat
bermigrasi atau pelepasan zat kimia seperti ftalat yang terkandung, relatif
terkontrol dengan baik sehingga tidak melewati nilai batas tertentu yang dapat
membahayakan kesehatan tubuh (BPOM No. HK 00.005.55.6497 tentang Bahan
Kemasan Pangan,2007). Bahkan, kini tersedia bahan plastik yang relatif tidak
mengandung bahan tambahan seperti polikarbonat atau poliselulosa (serat alam).
Pemakaian peralatan plastik ini cukup aman jika Anda hanya menggunakannya
untuk makanan bersuhu rendah atau dingin. Jangan sekali-kali menggunakan plastik
untuk makanan panas.
Memang sulit bagi kita semua untuk mengetahui apakah wadah makanan ini
terbuat dari jenis plastik yang aman atau berbahaya. Ada baiknya jika Anda cermat
dalam menggunakan barang-barang plastik untuk memasak ataupun mewadahi
makanan sehari-hari di rumah.
Tiga hal berikut dapat menjadi pertimbangan Anda dalam menggunakan barangbarang plastik di dapur:
1.

Jenis Makanan
Beberapa jenis makanan tertentu dapat memicu larutnya komponen plastik ke
dalam makanan tersebut. Jenis makanan yang paling riskan memicu reaksi migrasi
ini adalah makanan yang mengandung lemak dan yang bersifat asam, seperti gulai,
rendang, acar dan kuah pempek.

2.

Lamanya kontak antara barang plastik dengan makanan


Lama tidaknya makanan atau minuman bersentuhan langsung dengan wadah
plastik, juga memegaruhi perpindahan komponen plastik ke dalam makanan.
Semakin lama makanan tersebut kontak dengan wadah terbuat plastik, maka akan
semakin banyak pula komponen plastik yang akan pindah ke dalam makanan
tersebut.

3.

Suhu makanan
Suhu makanan merupakan hal yang perlu diperhatikan. Semakin tinggi suhu
makanan, maka akan semakin cepat komponen plastik berpindah ke dalam
makanan itu. Meskipun Anda yakin bahwa wadah plastik tersebut merupakan jenis
plastik aman, ada baiknya jika Anda tetap menghindari pemakaian peralatan plastik
untuk makanan yang bersuhu tinggi. Pastikan juga Anda tidak memanaskan
makanan di microwave menggunakan wadah plastik. Yang harus Anda ingat, plastik
yang paling aman sekalipun, hendaknya digunakan hanya untuk makanan dengan
suhu normal. Jika tetap ingin mengukus/memanaskan makanan yang dikemas
dengan plastik, harus dipilih plastik yang mencantumkan tulisan aman dipanaskan

dengan microwave. Pada suhu dingin, monomer relatif tidak berpindah karena tidak
ada pemicunya.
Yang ini Aman
Tidak semua jenis plastik berbahaya, dalam arti mengalami migrasi spesifik. Bila
kita cermat, di bawah botol kemasan pangan selalu ada tanda segitiga panah
melingkar dengan nomor 1-7. Nomor tersebut menandakan jenis plastik yang
digunakan untuk membuat wadah. Tanda panah tersebut berkaitan dengan daur
ulang (recycling). Tidak semua plastik dapat didaur ulang dan dikembalikan pada
penggunaan seperti sebelumnya.
Berikut ini jenis-jenis plastik yang dianggap aman untuk mengemas bahan pangan :
#1 Polyethylene terephthalate (PET atau PETE)
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisa
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) dibawah segitiga. Bersifat food grade.
Biasa untuk mengemas air minum , minuman ringan berkarbonasi, jus buah, minyak
goreng, salad dressing, jelly.
Untuk menyimpan air dingin di lemari pendingin, atau bekal air minum di mobil atau
di kantor gunakanlah botol gelas.
#2 High Density Polyethlene (HDPE)
HDPE. Plastik ini memiliki tanda angka 2 di tengah segitiga anak panah.
Biasa digunakan untuk mengemas susu, jus, yoghurt dan botol gallon air
minum.Dapat juga berbentuk kantong plastik, plastik berongga (untuk menyimpan
sayur), stoples plastik tertutup.
#4 Low Density Polyetthlene (LDPE),
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE .
Biasa digunakan pengemas cling wrap, pengemas roti, makanan beku, dan botol
plastik yang dapat ditekan (untuk mengeluarkan bahan dari dalamnya).
Jika membeli cling wrap untuk membungkus makanan, pilihlah yang LDPE atau
LLDPE. Lebih baik yang bertuliskan Approved by FDA. Jangan memilih yang dari
PVC. Yang ini untuk membungkus barang non pangan saja.
#5 Polypropilene (PP),
Hampir tidak berbahaya, biasa digunakan mengemas sup, saus tomat dan
margarin.

Jangan
Jenis plastik yang tidak direkomendasikan untuk mengemas bahan pangan karena
mengandung bahan berbahaya yang dapat bermigrasi:
1.

2.

Polyvinil Chloride (PVC atau disebut vinil). Plastik ini sering dibuat cling wrap
untuk mengemas barang bukan makanan. Sayangnya sering juga dipakai untuk
wadah kue kering atau coklat. Botol plastik yang dapat ditekan ada juga terbuat
dari PVC.
Polistyrene (PS)
Bersifat karsinogenik dan mengandung dioksin, dipakai untuk membuat sendok
sayur dan gelas lunak.
Styrofoam tergolong keluargaplastik karena terbuat dari Polistiren.
Styrofoam seperti yang digunakan untuk mengemas buah dan sayuran di toko
swalayan atau membungkus makanan take-away.
Styrofoam yang aman (food grade) menggunakan lambang recycling 6 dan ada
lambang sendok garpu atau bertulis food grade.
Membeli buah-buahan yang belum dikupas dalam kemasan wadah Styrofoam yang
ditutup clingwrap masih aman. Tapi kalau kita membeli daging segar atau ayam
yang dikemas dengan cara yang sama, sesampai di rumah ganti kemasannya
dengan kantong plastik yang aman, sebelum di simpan pada suhu beku atau di
bawah 5oC.
Bila akan menggunakan kemasan styrofoam, sebaiknya gunakan alas plastik, kertas
nasi atau daun untuk memperkecil kemungkinan migrasinya senyawa pada
styrofoam ke makanan.

3.

Polikarbonat mengandung bisphenol-A yang berbahaya dan dapat bermigrasi.


Polikarbonat ini termasuk plastik yang tahan suhu tinggi. Celakanya sering
digunakan sebagai botol susu bayi dan alat-alat makan (sendok, garpu,pisau)
plastik!
Untuk memilih botol plastik yang aman untuk botol susu bayi adalah botol dengan
lambang #2HDPE, #4LDPE, #5PP. Botol plastik tersebut tergolong aman karena
terbuat dari polypropylen atau polyethylen. bahan tersebut diketahui tidak
melarutkan
karsinogen
atau
zat
penyebab
kanker.
Tips Memilih Wadah Plastik Aman
Kiat untuk dapat mengenali plastik yang aman digunakan sebagai wadah makanan
dan minuman bagi keluarga:

Memenuhi salah satu kriteria:

Simbol gelas dan garpu, atau


Tulisan food grade, atau
Merupakan merek dagang yang dipatenkan
Kiat memilih wadah plastik aman:

Memenuhi standar mutu dan keamanan pangan dari lembaga berwenang, baik di
negara asal atau di Indonesia
Tidak tergiur harga murah, tetapi memberi risiko buruk bagi kesehatan
Belilah
dari
penjual
(distributor/dealer)
resminya.
Langkah-langkah yang disarankan dalam penggunaan wadah plastik: .
- Sebelum menggunakan, terlebih dulu cium aromanya. Jika bau plastiknya tercium
begitu menyengat atau berbeda dengan bau plastik pada umumnya, segera
sisihkan dan jangan gunakan. dikhawatirkan senyawa kimia yang terkandung di
dalamnya bukan tergolong zat yang aman. Kemungkinan lain, proses peramuannya
kurang
bagus,
hingga
malah
mengundang
racun
bagi
tubuh.
- Amati warna wadah plastik yang digunakan. Cermati bila setelah penggunaan
berkali-kali warnanya kian pudar, pucat, redup atau tidak seperti warna semula
ketika baru dibeli. Perubahan warna tersebut diakibatkan reaksi zat aditif dalam
plastik yang kemungkinan besar akibat sering terkena air panas/mendidih.
- Plastik yang tergolong bagus biasanya memiliki permukaan yang halus, licin dan
tampak transparan. Nah, jika permukaannya berubah jadi buram atau kasar,
sebaiknya
jangan
gunakan
lagi.
- Untuk menjamin produk yang dibeli, jangan pilih wadah plastik yang sudah
tampak rusak. Jika masih belum yakin, sesampai di rumah cobalah masukkan ke
dalam air mendidih. Perhatikan apakah ada perubahan bentuk, warna atau bagian
permukaannya. Bahan plastik berkualitas biasanya tidak akan rusak bila
dimasukkan
ke
dalam
air
mendidih
sekalipun.
- jangan jadikan wadah plastik sebagai tempat makanan berminyak. Dikhawatirkan
proses kimiawi yang terjadi antara minyak dan plastik bisa meracuni tubuh.
- Batasi pemakaian untuk menyimpan makanan-makanan kering saja.
-supaya lebih aman, pilihlah produk-produk wadah plastik yang memang didesain
khusus untuk menyimpan minuman/makanan panas, meski biasanya produk
semacam ini tergolong mahal.

Menghilangkan Bau Wadah Plastik

1.

Gunakan jeruk nipis atau cairan pembersih piring beraroma jeruk nipis saat
mencuci.

2.

Lap sampai kering sebelum dimasukkan ke lemari penyimpanan. Keadaan lembap


akan membuat kotak makanan kembali bau.

3.

Jika di simpan untuk waktu lama, masukkan serlembar koran ke dalam kotak.
Fungsinya
untuk
menyerap
bau.
Kode/Tanda
Wadah
Plastik
Kode/tanda wadah pladstik yang digunakan umumnya ada di permukaan
bawahnya.Tanda tersebut merupakan kode yang dikeluarkan The Society of Plastic
Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diikuti oleh lembaga-lembaga
pengembangan sistem kode, seperti ISO (Internasional Organization for
Standardization).
Secara umum tanda pengenal plastik tersebut berciri-ciri:

1.

Berada di bagian bawah

2.

Berbentuk segitiga

3.

Di dalam segitiga tersebut terdapat angka

4.

Nama jenis plastik di bawah segitiga

Simbol cangkir dan garpu menandakan kemasan plastik tersebut aman untuk
menyimpan makanan.
Simbol lainnya seperti gelombang radiasi yang berarti aman digunakan di microwave
atau dipanaskan
Simbol snowflake (salju) menandakan aman disimpan di freezer atau dibekukan, dan
Simbol piring di air berarti aman di cuci dengan mesin cuci piring.
Info
BEKAS
BOTOL
MINUMAN
Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang

botol plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini
tidak baik, karena bahan plastik botol (disebut juga sebagai polyethylene
terephthalate atau PET) yang dipakai di botol-botol ini mengandung zat-zat
karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika ingin
memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh
ditempat yang jauh dari matahari serta memperhatikan aspek higienis. Kebiasaan
mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa
masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk
dipakai berulang-ulang, jangan memakai botol plastik.

Anda mungkin juga menyukai