Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk


ketrampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan
yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan
praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas. Agar dapat memahami
dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka
mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di
instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti.
Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang
bersangkutan, mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah
diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk melanjutkan
kiprahnya di dunia kerja yang sebenarnya. Sebab, untuk dapat terjun
langsung di masyarakat tidak hanya dibutuhkan pendidikan formal yang
tinggi dengan perolehan nilai yang memuaskan, namun diperlukan juga
ketrampilan (skill) dan pengalaman pendukung untuk lebih mengenali bidang
pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan
penelitian. penelitian adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) yang dilakukan
oleh mahasiswa dengan melakukan praktek kerja secara langsung pada
lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa
dalam perkuliahan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah kerja praktek dengan
mengikuti semua aktifitas di lokasi penelitian. Kegiatan ini sesuai dengan
kurikulum program S1, Fakultas Teknik Universitas Pejuang Republik Makassar
Indonesia bahwa pada semester 9, setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan
kegiatan penelitiaan tugas akhir yang mempunyai bobot 5 sks. Penelitian
digunakan sebagai bahan penulisan laporan Tugas Akhir (TA) sebagai salah
satu syarat untuk mencapai gelar ST (Sarjana Teknik ).

1
Sesuai dengan tuntutan dari kurikulum pendidikan S1, Fakultas
Teknik,Universitas Pejuang Republik Indonesia Makassar. maka untuk kegiatan
penelitian mahasiswa ini dilaksanakan di perusahaan yang bergarak di bidang
pertambanan Pt.Tambang Raya Usaha Tama (Trust).
Perusahaan ini merupakan contoh perusahaan yang memproduksi bahan
galian berupa batubara. Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil.
Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari
endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui
proses pembatubaraan. Unsur- unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan
oksigen (wikipedia, 2014).
Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika
dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Analisis
unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk
bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit(wikipedia, 2014). Karbon
merupakan unsur utama batubara Dengan melakukan kegiatan magang di
perusahaan ini, kami mengharapkan dapat menimba ilmu secara langsung
mengenai guna mengetahui proses penanganan air asam tambang.

B. Tujuan Kegiatan
1 Tujuan umum dari kegiatan ini adalah :
a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
b. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja
praktis sehingga secara langsung dapat memecahkan permasalahan
yang ada dalam kegiatan di bidangpertambangan.
c. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan
teori yang diterima di jenjang akademik dengan praktek yang
dilakukan di lapangan.
d. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi
mahasiswa untuk terjun ke dunia pertambangan
2
e. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan
tinggi, pemerintah, dan perusahaan.

2. Tujuan khusus dari kegitan ini adalah :

. Tujuan dari penelitian ini adalah selain untuk menjaga dan


meningkatkan kualitas dan kuantitas batubara yang terdapat di stockpile dapat
juga menunjang tercapainya target produksi yang telah direncanakan.

C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari pelaksanaan penelitian di PT Tambang Raya Usaha Tama
(Trust) :

1. Memperoleh gambaran tentang perusahaan dari segi proses Analisis Crusher


Pada Unit Pengolahan di Stockpile
2. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat digunakan
sebagai bekal bagi mahasiswa ketika terjun di dunia kerja

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Stockpile Batubara


Stockpile Management berfungsi sebagai penyangga antara
pengiriman dan proses. Sebagai sediaan strategis terhadap gangguan yang bersifat
jangka pendek atau jangkapanjang.Stockpile juga berfungsi sebagai proses
homogenisasi dan atau pencampuran batubara untuk menyiapkan kualitas yang
dipersyaratkan. Disamping tujuan di atas di stockpile juga digunakan untuk
mencampur batubara supaya homogenisasi bertujuan untuk menyiapkan produk
dari satu tipe material dimana fluktuasi di dalam kualitas batubara dan distribusi
ukuran disamakan. Dalam proses homogenisasi ada dua tipe
yaitu blending dan mixing.
Blending bertujuan untuk memperoleh produk akhir dari dua atau
lebih tipe batubara yang lebih dikenal dengan komposisi kimia dimana batubara
akan terdistribusi secara merata dan tanpa ada lagi jumlah yang cukup besar untuk
mengenali salah satu dari tipe batu bara tersebut ketika proses pengambilan
contoh dilakukan. Dalam proses blending batubara harus tercampur secara merata.
Sedangkan mixing merupakan salah satu tipe batubara yang tercampur masih
dapat dilokasikan dalam kuantitas kecil dari hasil campuran material dari dua atau
lebih tipe batubara.
Proses penyimpanan, bisa dilakukan:
§ Dekat tambang, biasanya masih berupa lumpy coal
§ Dekat Pelabuhan
§ Ditempat Pengguna batubara
Untuk proses penyiapan diharapkan jangka waktunya tidak lama,
karena akan berakibat pada penurunan kualitas batubara. Proses penurunan
kualitas biasanya lebih dipengaruhi oleh proses oksidasi dan alam.
Kualitas Batubara menjelaskan mengenai parameter-parameter
kualitas yang biasa diujikan terhadap batubara dan interpretasinya serta cara

4
pengujiannya. Parameter kualitas batubara diantaranya adalah Basic Analysis
(TM, Proximate, Sulfur, dan calorific value).dan parameter lainnya
seperti ultimate hardgrove grindability index, ash analysis, dan ash fusion
temperature.
Stockpile Management menjelaskan mengenai bagaimana mengelola
stockpile batubara dan mengontrolnya dengan baik.Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam Management stockpile adalah sebagai berikut:
1.Monitoring quantity (Inventory) dan movement batubara distockpile,meliputi
recording batubara yang masuk (coal in) dan recording batubara yang keluar
(coal out) di stockpile, termasuk recording batubara yang tersisa (coalbalance).
2. Menghindari batubara yang terlalu lama di stockpile, dapat dilakukan dengan
penerapan aturan FIFO (First in first out) dimana batubara yang terdahulu masuk
harus dikeluarkan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko
degradation dan pemanasan batubara.
3. Mengusahakan pergerakan batubara sekecil mungkin di stockpile termasuk
diantaranya mengatur posisi stock dekat dengan reclaimer, Monitoring efektivitas
dozing di stockpile dengan maksud mengurangi degradasi batubara.
4. Monitoring quality batubara yang masuk dan keluar dari stockpile termasuk
diantara control temperatur untuk mengantipasi self heating dan spocom.
5. Pengawasan yang ketat terhadap kontaminasi, meliputi pelaksanaan
housekeeping dan Inspeksi langsung adanya pengotor yang terdapat distockpile.
6. Perhatian terhadap faktor lingkungan yang bisa ditimbulkan dalam hal ini
mencakup usaha:
§ Contral dust dan penerapan dan pengawasan penggunaan spraying dan dust
suppressant.
§ Adanya tempat penampungan khusus (fine coal trap) untuk buangan/limbah air
dari drainage stockpile.
§ Penanganan limbah batubara (remnant & spilage coal)
7. Tidak dianjurkan menggunakan area stockpile untuk parkir dozer,baik untuk
keperluan

5
Maintenance dozer atau over shift operator. Kecuali dalam keadaan emergency dan
setelah itu
harus diadakan house keeping secara teliti.
8. Menanggulangi batubara yang terbakar di stockpile. Dalam hal ini penanganan
yang
dianjurkan sebagai berikut:
§ Melakukan spreading atau penyebaran untuk mendinginkan suhu batubara.
§ Bila kondisi cukup parah, maka bagian batubara yang terbakar dapat dibuang.
§ Memadatkan batubara yang mengalami self heating atau sponcom.
§ Batubara yang mengalami sponcom tidak diperbolehkan langsung diloading ke
tongkang sebelum didinginkan terlebih dahulu.
§ Untuk penyimpanan yang lebih lama bagian atas stockpile harus dipadatkan guna
mengurangi resapan udara dan air ke dalam stokpile.
9. Sebaiknya tidak membentuk stockpile dengan bagian atas yang cekung, hal ini
dimaksudkan untuk menghindari swamp di atas stockpile
10. Mengusahakan bentuk permukaan basement berbentuk cembung atau minimal
datar, hal ini berkaitan dengan kelancaran sistem drainage.
Sifat Umum Batubara
Batubara termasuk salah satu bahan bakar untuk pembangkit energi selain
gas bumi dan minyak bumi. Batubara merupakan bahan padat yang heterogen dan
terdapat dialam, dengan peringkat yang bervariasi, yaitu lignit, sub-bituminus,
bituminous dan antrasit.
Sifat umum batubara sesuai peringkat menurut Mc. Milan Morgan
dan Murray :
1.Sifat batubara jenis antrasit, dengan ciri-ciri:
a. Berwarna hitam mengkilat dan kompak
b. Kandungan air sangat rendah
c. Kandungan sulfur sangat rendah
d. Kandungan abu (Ash) sangat rendah
e. Nilai kalori sangat tinggi, dengan kandungan kadar karbon sangat
tinggi lebih dari 90%.
6
2.Sifat batubara jenis sub-bituminus dan bituminous dengan ciri-ciri:
a.Warna hitam mengkilat dan tidak kompak atau kurang kompa
b.Kadar zat terbang (volatile matter) 30%-40% dan mudah teroksidasi
c.Kandungan sulfur rendah
d.Kandungan air rendah
e.Kandungan abu rendah
f.Nilai kalori tinggi
g.Mudah terbakar dengan nyala api kuning
h.Berat jenis relatif dingin
3. Sifat batubara jenis lignit (brown coal), dengan ciri-ciri:
a.Warna hitam kecoklatan sangat rapuh atau sangat rendah
b.Nilai karbon rendah serta kandungan karbonya sedikit
c.Kandungan air tinggi
d.Kandungan abu banyak
e.Kandungan sulfur banyak
f.Volatil matter tinggi
4.Sifat batubara jenis peat (gambut) merupakan peringkat rendah dengan ciri-ciri:
a.Kandungan air tinggi walaupun sudah dilakukan pengeringan
b.Nilai kalorinya rendah
c.Kandungan zat terbang (Volatil matter) tinggi
d.Mempunyai kadar karbon yang sangat rendah
e. Nyalanya berasap

Untuk mengetahui kualitas batubara dapat dilakukan analisa sebagai


berikut:

1. Analisa Proksimat

7
Yaitu analisa yang digunakan untuk memberikan data mengenai batubara,
antara lain pengukuran kandungan moisture, kandungan abu (Ash), zat terbang
(volatil matter) dan fixed carbon).
a.Air (Moisture)
- Lengan bebas (Free Moisture)
Yaitu kadar air yang berasal dari luar batubara itu sendiri
- Lengan bawaan (Residual Moisture)
Yaitu kandungan air yang ada dalam batubara itu sendiri
- Lengan total (Total Moisture)
Yaitu kadar air yang dibawa oleh batubara tersebut, baik itu air dari luar
(Free moisture) ataupun air dari dalam batubara itu sendiri (Residual Moisture).
b. Kadar abu (Ash)
Yaitu material organik yang tersisa setelah sejumlah contoh batubara dibakar
sampai mencapai suhu tertentu.
c. Carbon I (Fixed Carbon)
Yaitu merupakan suatu kandungan karbon padat yang terdapat pada
batubara.
e. Zat terbang (Volatil Matter)
Yaitu kandungan zat terbang atau suatu zat yang mudah menguap dari
batubara itu sendiri.

2. Analisa Ultimate
Yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui komponen pembentuk
batubara, terutama untuk parameter atau
unsurkarbon (C), Hidrogen (H), Sulfur (S), Nitrogen (N) serta
kandungan Oksigen (O) dari batubara terebut.

COAL PROCESSING PLANT


Peremukan batubara yang dilakukan pada unit coal processing plant
merupakan proses pengecilan ukuran batubara hasil penambangan sehingga

8
akan diperoleh ukuran batubara sesuai permintaan konsumen dimana dalam
proses ini terjadi pula proses coal blending.
Coal processing plant merupakan serangkaian peralatan mekanis yang
digunakan untuk menangani atau mereduksi ukuran batubara hasil penambangan.
Alat-alat mekanis yang digunakan pada unit coal processing plant pada
umumnya terdapat dua jenis alat mekanis yaitu : crusher dan belt conveyor.
Crusher
Crusher merupakan salah satu alat mekanis terpenting yang
terdapat pada unit Coal processing plant, alat inilah yang berfungsi untuk
mengecilkan ukuran batubara.
Proses Peremukan primer ini dilakukan dengan tujuan untuk
menyiapkan umpan yang akan masuk ke crusher sekunder yaitu Double Roll
Crusher, dimana umpan yang merupakan produk dari alat crusher primer
berukuran – 200 mm akan direduksi menjadi berukuran – 50 mm.
Produktivitas / kapasitas crusher dibedakan menjadi dua macam
yaitu kapasitas desain dan kapasitas nyata. Kapasitas desain merupakan
kemampuan produksi yang seharusnya dicapai oleh crusher dan dapat diketahui
dari spesifikasi yang dibuat oleh pabrik, sedangkan kapasitas nyata
merupakan kemampuan produksi crusher sesungguhnya 20 yang didasarkan
pada sistem produksi yang diterapkan. Adapun faktor -faktor yang
mempengaruhi kemampuan produksi crusher adalah sebagai berikut :
1. Sifat fisik material yang akan direduksi, sifat fisik ini
meliputi : kekerasan, berat jenis, kandungan air.
2. Lubang bukaan dari crusher.
3. Lubang keluaran dari crusher.
4. Kecepatan dan jumlah umpan yang masuk setiap
waktunya.
PROSES COAL BLENDING
Coal blending adalah proses pencampuran batubara secara bersamaan
dari dua atau lebih jenis batubara yang mempunyai perbedaan kualitas yang
dianggap mempunyai komposisi yang konstan dan terkontrol proporsinya.
9
Kualitas hasil coal blending merupakan perpaduan dari semua parameter
batubara yang dicampur atau dengan kata lain batubara dengan kualitas rendah
akan menjadi lebih baik kualitasnya sehingga dapat memenuhi batasan-
batasan kualitas batubara seperti yang disyaratkan oleh konsumen.

UNIT COAL PROCESSING PLANT


Coal processing plant adalah unit yang memegang peranan penting dalam
kelangsungan usaha pertambangan karena unit ini berpengaruh besar terhadap
produk yang dihasilkan. Secara umum, unit ini bertujuan untuk mereduksi
ukuran batubara dan melakukan pencucian batubara.

10
BAB III
METODE PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Metode pelaksanaan penelitian


Cara atau metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan penelitian
di PT.Tambang Raya Usaha Tama (Trust) adalah sebagai berikut:

Adapun penulisan laporan ini didasarkan pada 3 metode


a) Metode Observasi ( Pengamatan )
Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan alat, proses dan pekerjaan
langsung dilapangan.
b) Metode Interview ( Wawancara )
Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab kepada pengawas operational
pada PT.Tambang Raya Usaha Tama (Trust).
c) Metode Pustaka menyangkut tentang PT.Tambang Raya Usaha Tama
(Trust)., maupun yang berkenaan dengan topik yang dibahas dalam laporan
ini Belt Conveyor.

B . Tata pelaksanaan penelitian

1. Nama kegiatan

Penelitian Analisis Crusher Pada Unit Pengolahan di Stockpile

2. Waktu pelaksanaan

Kegiatan penelitian akan dilaksanakan mulai November sampai


selesai Dengan jam kerja menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan.

3. Tempat Pelaksanaan

PT.Tambang Raya Usaha Tama (Trust),Office Tandung Mayang


SGT Jl.Poros Bontang-Samarinda Kalimantan Timur

11
4. Pelaksana penelitian

Nama : Rahmatul Ali Iskandar

NIM : 14 31 1 079

Program Studi : S1 teknik pertambangan

Fakultas : Fakultas Teknik,Universitas Pejuang Republik Indonesia

B. Materi Penelitian

1. Sumber data

Data data yang digunakan dalam penelitian ini,diperoleh langsung dari

lapangan dan berbagai literature serta laporan yang ada dilokasi

penelitian. Adapun data yang diperoleh terdiri dari

a. Data Primer

Data diperoleh dari objek penelitian berupa data lapangan

yaitu dengan langsung mengikuti kegiatan di lapangan serta

melihat dan mengamati secara langsung.

b. Data sekunder

1) Sejarah perusahaan

2) Luas rea penambangan

3) Kondisi geologi daerah penelitian

4) Klasifikasi sumber daya dan cadangan batubara

C. Teknik analisis data

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal , dilakukan studi

komparatif terhadap data yang diperoleh selama penelitian dengan hasil

perhitungan berdasarkan teori-teori persamaan yang ada.

12
D. Materi Khusus

Materi khusus yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah tentang
“Analisis Crusher Pada Unit Pengolahan di Stockpile pada PT. Tambang Raya
Usaha Tama(Trust).

13
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal penelitian ini kami susun, untuk diajukan sebagai


pertimbangan pihak instansi/ lembaga/ perusahaan untuk dapat dipahami
bersama dan dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan
penelitian, sehingga besar harapan kami untuk dapat diijinkan melaksanakan
penelitian di prusahaan pt tambang raya usaha tama (trust).
Proposal ini masih bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan yang belum
ada dan tercakup dalam proposal ini, dapat direncanakan dan disusun kemudian
berdasarkan kesepakatan bersama sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan di instansi/ lembaga/ perusahaan, situasi dan kondisi yang
terjadi baik di universitas maupun di instansi/ lembaga/ perusahaan.

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai