Anda di halaman 1dari 31

BA

BI

PENDAHULU
AN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk ketrampilan dan
kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang dilakukan di perguruan
tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam skala kecil dengan intensitas
yang terbatas. Agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di
dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di
instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti. Sehingga setelah
lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, mahasiswa bisa
memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa
pelatihan kerja untuk melanjutkan kiprahnya di dunia kerja yang sebenarnya. Sebab,
untuk dapat terjun langsung di masyarakat tidak hanya dibutuhkan pendidikan formal
yang tinggi dengan perolehan nilai yang memuaskan, namun diperlukan juga ketrampilan
(skill) dan pengalaman pendukung untuk lebih mengenali bidang pekerjaan sesuai dengan
keahlian yang dimiliki.

Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan penelitian.
penelitian adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) yang dilakukan oleh mahasiswa dengan
melakukan praktek kerja secara langsung pada lembaga/instansi yang relevan
dengan pendidikan yang diambil mahasiswa dalam perkuliahan. Bentuk kegiatan yang
dilakukan adalah kerja praktek dengan mengikuti semua aktifitas di lokasi magang. Kegiatan
ini sesuai dengan kurikulum program S1, Fakultas Teknik Universitas Pejuang Republik
Makassar Indonesia bahwa pada semester 9, setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan
kegiatan magang yang mempunyai bobot 5 sks. Magang digunakan sebagai bahan
penulisan laporan Tugas Akhir (TA) sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar St
(sarjana teknik )

Sesuai dengan tuntutan dari kurikulum pendidikan S1,Fakultas Teknik,Universitas


Pejuang Republik Indonesia Makassar. maka untuk kegiatan magang mahasiswa ini
dilaksanakan di perusahaan yang bergarak di bidang pertambanan Pt.Tambang Raya Usaha
Tama(Trust). Perusahaan ini merupakan contoh perusahaan yang memproduksi bahan galian
berupa batubara.
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen

yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur- unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen

dan oksigen(wikipedia, 2014).Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-

sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.Analisis unsur

memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan

C240H90O4NS untuk antrasit(wikipedia, 2014). Karbon merupakan unsur utama batubara

Dengan melakukan kegiatan magang di perusahaan ini, kami mengharapkan dapat menimba

ilmu secara langsung mengenai guna mengetahui proses penanganan air asam tambang
Dengan melakukan kegiatan magang di perusahaan ini, kami mengharapkan dapat
menimba ilmu secara langsung mengenai guna mengetahui proses penanganan air asam tambang
B. TUJUAN KEGIATAN

1. Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah :


a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
b. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis sehingga
secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di
bidangpertambangan.
c. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori yang
diterima di jenjang akademik dengan praktek yang dilakukan di lapangan.
d. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan
penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk terjun ke
dunia pertambangan
e. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi,
pemerintah, dan perusahaan.
2. Tujuan khusus dari kegitan magang ini adalah :
a. Jumlah kapur (hidrated lime) yang digunakan dalam penanganan air asam

tambang yang telah terbentuk.


b. Metode yang digunakan dalam pencegahan sebelum terbentuknya air asam

tambang

C. MANFAAT MAGANG

Manfaat dari pelaksanaan magang di Pt.Tambang Raya Usaha Tama (Trust) ini adalah :

1. Memperoleh gambaran tentang perusahaan dari segi proses penanganan air asam
tambang batubara
2. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat digunakan sebagai bekal
bagi mahasiswa ketika terjun di dunia kerja.
B
A
B

I
I

TINJAUAN
PUSTAKA

A. Batubara
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya

adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,

utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses

pembatubaraan. Unsur- unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan

oksigen(wikipedia, 2014).Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki

sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai

bentuk.Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS

untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit(wikipedia, 2014). Karbon

merupakan unsur utama batubara.


Karbon juga merupakan sumber utama dari panas dalam batubara.

Karbon menghasilkan sekitar 14.500 BTU per pound karbon. Karbon merupakan

non-logam. Simbol kimia dan unsurnya adalah "C" dan memiliki berat atom

12,011 unit massa atom. Karbon memiliki dua volume atom. Bentuk alami

karbon adalah padat. Titik leburnya adalah 3.823 derajat Kelvin, 3.550 derajat

Celcius. Titik didih karbon adalah 4.300 derajat Kelvin, 4.027 derajat Celcius.

Namun, titik jenuh karbon memiliki karakter spesifik. Karbon berubah dari padat

menjadi gas secara langsung dan cepat..

Jumlah Hidrogen sekitar 5 persen dari komposisi batubara dan


merupakan gas utama yang diekstrak selama proses gasifikasi. Hidrogen
merupakan non-logam. Simbol kimia dan unsurnya adalah "H" dan memiliki
berat atom 1,0079 unit massa atom. Hidrogen terdiri dari satu elektron dan satu
proton, tidak berisi neutron. Hidrogen adalah elemen paling ringan di alam
semesta --- atomnya menyusun lebih dari 90 persen alam semesta. Keadaan alami
hidrogen adalah gas.
Titik lelehnya 14,01 derajat Kelvin, -259,14 derajat Celcius. Titik didih Hidrogen

4
1

adalah 20,28 derajat Kelvin, -252,87 derajat Celcius. Hidrogen tidak berwarna,
mudah terbakar dan cepat bereaksi dengan oksidan. Hidrogen memiliki banyak
kegunaan. Hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar roket. Hidrogen
menghasilkan sekitar 65.000 BTU per pound.
Semakin tinggi jumlah oksigen dalam batubara semakin rendah
kemampuan pemanasan batubara. Oksigen sangat reaktif dengan hampir semua
unsur lainnya dengan pengecualian untuk gas mulia. Gasifier modern
menggunakan oksigen sebagai lingkungan yang terkendali untuk batubara
mengakselerasi oksigen untuk suhu dan tekanan tinggi. Dalam lingkungan ini,
molekul batubara pecah dan reaksi kimia dimulai menghasilkan karbon
monoksida, hidrogen dan campuran gas lainnya. Oksigen merupakan non-
logam. Simbol kimia dan unsurnya adalah "O" dan memiliki berat atom 15,9994
unit massa atom. Keadaan alami oksigen adalah gas. Oksigen memiliki titik
leleh 54,8 derajat Kelvin, -218,3 derajat Celcius. Titik didih oksigen adalah
90,2 derajat Kelvin, -182,9 derajat Celcius. Oksigen tidak berwarna dan tidak
berbau. Oksigen adalah unsur tak-beracun dalam keadaan normal.
Jumlah sulfur dalam batubara hanya 1 sampai 2 persen dari berat
batubara. Sulfur menghasilkan sekitar 4.000 BTU per pound. Jumlah ini kecil bila
dibandingkan dengan karbon dan hidrogen yang masing-masing
menghasilkan 14.500 dan
65.000 BTU. Sulfur merupakan non-logam. Simbol kimia dan unsurnya adalah
"S" dan memiliki berat atom 32,06 unit massa atom. Keadaan alami Sulfur adalah
padat. Sulfur memiliki titik leleh 388,4 derajat Kelvin, 115,2 derajat Celcius. Titik
didih Sulfur adalah 717,9 derajat Kelvin, 444,7 derajat Celcius. Sulfur berwarna
kuning, berbau, dan rapuh. Sulfur tunggal memiliki toksisitas rendah. Namun,
karbon disulfida, sulfida hidrogen dan sulfur dioksida adalah senyawa sulfat
beracun. Sulfur tidak larut dalam air tetapi larut dalam karbon disulfida.
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas
dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-
bituminus, lignit dan gambut.(wikipedia, 2014)
a. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam
berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C)
dengan kadar air kurang dari 8%.
b. Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-
10%dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
c. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan
oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan
bituminus.
d. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak
yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
e. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori
yang paling rendah.

3.air asam tambang

Air asam tambang atau dalam bahasa asing Acid Mine Drainage (AMD) adalah air

yang terbentuk dilokasi penambangan denagn pH rendah ( pH<6 ) sebagai dampak dibukanya

suatu potensi keasaman batuan sehingga menimbulkan masalah bagi kualitas air tanah, dimana

pembentukannya dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu air, oksigen, dan batuan yang

m,engandung mineral-mineral sulfida (pirit, kalkopirit, markasit, dll).

Mineal mineral sulfida yang berpotensi enimbulkan air asam tambang adalah :

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Marcasite FeS2

Calcopirirt CuFeS2

Calcosite Cu2S

Sphalerit ZnS
Millerit NiS

Pirotit Fe1-Xs (dimana 0<x<0,2)

Arsenpirit FeAsS

Cinnabar HgS

Galena PbS

A. Proses terjadinya Air Asam Tambang

Air asam tambang terjadi apabila mineral-mineral sulfida yang terdapat pada batuan hasil

galian teroksidasi dengan air (H2O) dan Oksigen (O2). Oksidasi logam sulfida dalam membentuk

asam terjadi dalam beberapa persamaan reaksi sebagai berikut :

1. FeS2 + 7/2 O2 + H2O Fe=2 + 2SO4-2 + 2H+

2. Fe+2 + + 1/4 O2 + H+ Fe+3 + ½ H2O

3. Fe+3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3H+

4. FeS2 + 14 Fe+3 + 8 H2O 15Fe+2 + 2SO4-2 + 16H+

Ada tiga jenis sulfida dalam air maupun air limbah yaitu :

a. Total Sulfida : mencakup H2S, HS terlarut dan sulfida-sulfida logam tersuspensi

yag dapat dihidrolisasi dengan asam.

b. Sulfida terlarut : sulfida yang tertinggal setelah padatan tersuspensi dalam contoh

air dihilangkan dengan cara fluktuasi maupun pengendapan.

c. H2S yang tidak terionisasi : H2S jenis ini dapat dihitung dari konsentrasi H 2S

terlarut, pH contoh air dan konstanta ionisasi H2S.

Faktor-faktor koimia yang meentukan pembentukan air asam tambang ialah :

 pH

 Kandungan O pada fase gas, dengan kejenuhan <100%

 Kandungan O pada fase cair

 Akumulasi kimia dari Fe+3


 Luas permukaan Sulfida yag terpajang

 Energi kimia yang dibutuhkan untuk menurunkan asam

 Peranan bakteri

Sedangklan sifat fisik yang mempengaruhi migrasi air asam tambang ialah

 Kondis limbah

 Permiabilitas limbah

 Keberadaan lubang air

 Tekanan lubang air

 Mekanisme perpindahannya

Faktor yang mengendalikan tingkat perpindahan kontaminan adalah jumlah pengencer

dan tingkat pencampuran yang membentuk air asam tambang yang pindah dari sumber ke

lingkungan penerimanya. 1.Sumber-Sumber Air Asam Tambang

air asam tambang dapat terjadi pada kegiatan penambangan baik itu tambang

terbuka maupun tambang dalam, umumnya keadaan ini terjadi karena unsur sulfur yang terdapat

di dalam batuan teroksidasi secara alamiah didukung juga dengan curah hujan yang tinggi

semakin mempercepat perubahan oksida sulfur menjadi asam.

Sumber-sumber air asam tambang berasal dari kegiatan sebagai berikut ;

a. Air dari tambang terbuka

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan penutup

sehingga unsur-unsur sulfur yang terdapat di dalam batuan sulfida akan mudah

teroksidasi dan bila bereaksi air dan oksigen akan membentuk air asam tambang.

b. Air dari pengolahan batuan buangan

Material yang banyak terdapat limbah kegiatan penambangan adalah batuan buangan

(waste rock). Jumlah batuan buangan ini akan semakin meningkat dengan

bertambahnya kegiatan penambangan. Sebagai akibatnya batuan buangan yang

mengandung sulfur akan berhubungan langsug dengan udara terbuka membentuk


senyawa sulfur oksida selanjutnya degan adanya air akan membentuk air asam

tambang.

c. Air dari lokasi penimbunan batuan

Timbunan batuan yag berasal batuan sulfida dapat menghasilkan air asam tam, pH

dalam ang karena adanya kontak langsung dengan udara yang selanjutnya terjadi

pelarutan akibat adanya air.

d. Air dari unit pengolahan limbanh tailing

Kandungan unsur unsur sulfur didalam tailing diketahui mempunyai potensi dlam

membentuk air asam tambang dalam tailing pond ini biasanya cukup tinggi karena

adanya penambahan hydrated lime untuk menetralkan air yang bersifat asam yag

dibuang kedalamnya. Air yang masuk kedalam tailing pond yang bersifat asam

tersebut diperkirakan akan menyebabkan limbah asam bila merembes keluar

daritailing pond

1. Dampak –Dampak Air Asam Tambang

Terbentuknya air asam tambang di lokasi penambangan akan menimbulkan dampak

negatif terhadap lingkungan. Adapun dampak negatif dari air asam tambang adalah :

a. Masyarakat Disekitar Wilayah Tambang Dampak terhadap masyarakat

disekitar wilayah tambang tidak dirasakan secara langsung akan tetapi akan

dirasakan beberapa tahun kemudian karena air yang terkontaminasi dengan asam

tambang banyak mengandung logam berat seperti besi, seng yang mana bila

dikonsumsi oleh masyarakat secara terus menerus maka masyarakat tadi akan

menderita keracunan dan dapat mengakibatl


b. Biota perairanBila air sungai terkontaminasi dengan air asam tambang

maka biota di perairan akan berkurang atau mereka tidak akan bertahan hidup
c. Kualitas Air Permukaan
d. Terbentuknya air asam tambang hasil oksidasi pirit akan menyebabkan

menurunnya kualitas air permukaan.Kualitas Tanah


e. Tanah yang asam banyak mengandung logam berat seperti besi, tembaga

seng, yang semua ini merupakan unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman,

sedangkn unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman seperti fosfor, magnesium,

kalsium sangat kurang. Akibatnya karena kelebihan unsur hara mikro akan

menyebabkan keracunan pada tanaman, ini ditandai denagan busuknya akar

tanaman sehingga tanaman menjadi layu.

2. Pencegahan Air Asam Tambang

Pencegahan terjadinya air asam tambang dapat dilakukan dengan menghindari faktor-

faktor pembentuk air asam tambang, seperti mineral-mineral sulfida. Adapun cara yang dapat

dilakukan untuk mencegah air asam tambang : Hidrologi

Pergerakan terhadap air di atas atau yang

melewatidaerah timbunan merupakan faktor yang menentukan dalam upaya pencegahan dan

pegendalian air asam tambang. Pada umumnya prioritas dan hantaran hidrolik (konduktivitas

hidrolik) mterial pada daerah timbunan lebih besar dari pada batuan pada tanah penutup sebelum

digali. Selain itu juga akibat penggalian juga akan mengubah pola dan kecepatan aliran.

Pelapisan dan Penutupan

Pelapisan dan penutupan dimaksudkan untuk mencegah masuknya air kedalam

timbunan. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pelapis atau penutup adalah material liat

atau bahan sintetik.

a. Liat

Jenis material liat yang efektif sbagai pelapis adalah bentinit, karena material ini

memiliki sifat mengembang dan melapisi/menutup. Akan tetapi bentonit mempunyai

kecendrungan retak pada musim kemarau.

Pelapis liat ditempatkan pada material sulfida kemudian dipadatkan. Hal yang perlu

diperhatikan adalah terjadinya infiltrasi air kedalam timbunan. Oleh karena itu
pemadatanya harus benar-benar diperhatikan dan rata, agar tidak terjadi pengumpulan

air pada suatu tempat. Upaya stabilitas lapisan lapisan pada timbunan dari erosi dan

longsordilakukan dengan memperhatikan kemengkinan penetrasi akar tanaman yang

ditanam.

b. Bahan Sintetik

Denagn bahan sintetik harga dan biaya pemasangannya mahal serta rentanterhadap

pelapukan kimia. Pada umumnya digunakan untuk pelapisan kegiatan tambang dalam.

Keuntungan dari bahan sintetik ini adalah dapat mencegah terjadinya ifiltrasi

(impermiable). Bahan sintetik yang biasa digunakan adalah aspal, tir, semen, plastik

film dan geotekstil.

Kandungan Oksigen

Pemakaian nitrogen, metana atau karbon sebagai gas penyelimut dapat mengurangi

terjadinya air asam tambang, tetapi air asam tambang masih dapat terjadi aklibat adanya oksigen

terlarut dalam air. Penempatan material tanah diatas material sulfida tidak seluruhnya dapat

mencegah difusi oksigen. Akan tetapi tingkat ketebalan dan kepadatan permukaan secara efektif

dapat mengurangi jumlah dan laju masuknya oksigen.

Pelapisan material sulfida denagn lapisan pengkonsumsi oksigen (tanah pucuk yang

mengandung mikro organisme yang aktif) merupakan strategi yang baik untuk mengurangi

kandungan oksigen.

Tiga (3) langkah untuk menguragi oksigen dalam timbunan adalah :

1. Material timbunan harus dikubur dan dilapisi dengan tanah pucuk sesegaera

mungkin.

2. Material timbunan harus dipadatkan selama konstruksinya, terutama pada saat

penempatan material sulfida.

3. Pemadatan pada permukaan dan lereng bagian luar adalah sangat penting dalam

mengurangi oksigen dan konveksi udara ke dalam timbunan.


Bakterisida

Surfaktan anion, asam organik alam pengawet makanan sudah umum digunakan

sebagai senyawa anti bakterial. Surfaktan bekerja denagn pelepasan ion hidrogen kedalam

membran sel bakteri sehingga menyebabkan kerusakan sel dan matinya bakteri. Salah satu jenis

surfaktan sodium laurit sulfat (SLS) mampu mengurangi terbentuknya air asam tambang 60 % -

90 % dalam percobaan lapangan pada timbunan batubara buangan (coal rifusi). Kebanyakan dari

surfaktan anionik bersifat sangat mudah larut.

B. Penelitian terdahulu

Dalam penelitian ini beberapa peneliti terdahulu yang relevan dengan air asam

tambang adalah sebagai berikut:

Tahun Peneliti (judul) Hasil penelitian


2008 A ardhy wahyudi Berdasarkan hasil pengamatan yang
Study pengendalian
dilakukan dilahan bekas penambangan
air asam tambang
,maka dapat diperoleh suatu
pada PT.buana
kesimpulan .
rezky armia kota 1) sesuai dengan hasil perhitungan

samarinda provinsi dilokasi kegiatan jumlah pH kapur

Kalimantan timur digunakan sebanyak 4136,14 kg untuk

menaikkan pH air asam tambang dari

2,34 sebanyak 25.850,88 m3/hari

menjadi 7,40
2) Dalam penanganan terbentuknya

air asam tambang PT.buana risky

armia ,melakuan dua cara yaitu:

Pencegahan terbentuknya air asam

tambang dilakukan dengan metode

capsulisasi dan penanganan air asam

tambang yang telah terbentuk adalah


dengan menggunakan bahan penetral

hidrated lime atau kapur.


2005 Gunawan djafar 1)Upaya pencegahan terbentuknya air

asam tambang yang dilakukan dengan


Study pengendalian
menggunakan metode capsulisasi dan
air asam tambang
cara menutuoi dan menimbun kembali
pada penambangan
dengan segera lokasi bekas
batubara PT.kaltim
penambangan yang telah selesai
jaya mineral
diambil batubaranya dan jangan
kabupaten penajam
sampai terjadi dioksidasi mineral
paser utara provinsi
sulfide dengan air dan udara pada
Kalimantan timur
batuan pirit yang terbuka akibat

proses penambangan

2)Sesuai dengan hasil analisis

laboratorium jumlah kapur yang

digunakan sebanyak 2808,442 Kg

untuk menaikkan pH air asam

tambang sebanyak 17552,76 m3/hari

menjadi 7,40

C. Landasan teori
1. Nama Unsur yang termasuk golongan asam:

No Senyawa Rumus kimia


1 Asam Klorida HCL
2 Asam Sianida HCN
3 Asam Sulfida H2S
4 Asam Sulfat H2SO4
5 Asam Fosfit H3PO4
6 Asam Arsenat H3ASO4
7 Asam Karbonat H2CO3
8 Asam Nitrat HNO3
9 Asam Flaosida HF

Air Asam Tambang (AAT) atau acid mine drainage /acid drainage

(AMD/ARD) adalah air yang berasal dari daerah pertambangan yang bersifat asam (pH
<7) sebagai akibat teroksidasinya mineral sulfide pada batuan dengan kondisi lahan

yang terbuka dan adanya air sebagai factor utama . AAT dapat dikenali dari warnah

jingga/kuning dari edapan fery hodroksida fe(OH) didasar aliran dan atau bau belerang

tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Pembersihan vegetasi dan pemberian pupuk dapat

menjadikan tanah bersifat asam. Namun keasaman ini tidak berhubungan dengan

oksidasi pyrite (feS2)

Sekali AAT terbentuk maka akan sulit dan membutuhkan biaya besar untuk

menanganinya .karena kebanyakan ion-ion logam akan bertambah daya larutya pada

kondisi asam . AAT sering menyebabkan tingginya logam berat terlarut dalam air

limbah. Untuk pengolahan dan pencegahan perlu diketahui dari karesteristik tanah

penutup atau bahan buangan dan pengetahuan tentang hidrology didaerah tersebut . jadi

kemungkinan timbulnya ATT bias diduga dari material yang berpotensi menghasilkan

asam diseleksi atau diisolasi . Apabila diperkirakan akan terjadi maka perlu aa persiapan

dalam tahap perencanaan untuk mencegah AAT tersebut.

2. keasaman larutan

Parameter untuk enetukan tingkat keasaman larutan adalah dengan menggunakan

harga Ph. Pengukuran pH dapat dilakuan dengan menggunakan kertas lakmus atau

dengan menggunakan alat pH meter, keasaman suatu larutan dapat dipahami dengan

mengguakan pengertian pH dan pOH, yang menunjukkan besarnya konsentrasi ion H +

dan konsentrasi ion OH- yang terkandung dalam larutan .huruf p berasal dari potens

yang artinya pangkat, huruf H adalah tanda atom hidrogen dan hurf O adalah tanda atom

oksigen. Jadi pH adalah harga negatif logaritma konsentrasi ion H + sedangkan pOH

adalah harga negatif logaritma konsentrasi ion OH- ‘ seperti:

pH = -log [ H+ ]

pOH = -log [ OH- ]

Dalam air murni konsentrasi ion H+ konsentrasi ion OH- sama sama yaitu 10-7 ,

sehngga sesuai rumus pH = -log [ H+ ] ,air murni mempunyai pH = 7 ,seperti :

pH = - log [ H+ ] = - log [ 10-7 ] = 7


pH = - log [ OH- ] = - log [ 10-7 ] = 7

Larutan bersifat asam, bila pH < 7

Larutan bersifat netral, bila pH = 7

Larutan bersifat basa, bila pH > 7, jadi semakin kecil harga pH maka larutan asam

semakin asam

Hubungan pH dengan pOH adlah pH + pOH = 14 perhitungan konsentrasi masing

–masing pereaksi bai asam maupun basa dapat dirumuskan sebagai berikut :

M= m=

Dimana :

M = Molaritas

Mol = molalitas

L = Liter

Gr = gram

Mr massa molekul relative zat terlarut (gr/mol)

Molaritas juga bias dihitung dari pH =

. untuk larutan asam :

M = 10-pH

. untuk larutan basa

M = 10-(14-pH)

3. Mineral sulfide pembentuk Air Asam Tambang

Air asam tambang (AAT) atau dalam bahasa asingnya Acid Mine Drainage (AMD)

adalah air yang terbentuk dilokasi penambangan dengan pH rendah ( pH < ) sebagai

dampak dibukanya suatu potensi keasaman batuan sehingga menimbulkan permasalahan

terhadap kualitas air tanah . dimana pembentuknya dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu

utama yaitu air,oksigen , dan batuan yang mengandung mineral mineral sulfide

(pirirt,kalkopirit,markasit dll) .Kegiatan penambangan ini dapat berupa tambang terbuka

maupun tambang dalam (bawah tanah )


Mineral- mineral sulfide yang berpotensi menimbulkan air asam tambang tersebut

dapat dilihat pada table 3.1


Tabel 3.1

Mineral – Mineral sulfida

Mineral Komposisi
Pirit FeS2
Marcasite FeS2
Calkopirit CuFeS2
Cakosite Cu2S
Sphalerit ZnS
Milerit NiS
Pirotit Fe1-xs (dimana 0 < x < 0,2 )
Arsenpirit FeAsS
Cinnabart HgS
Galena PbS

4. Proses terjadinya Air Asam Tambang

Proses terjadinya Air asam tambang yaitu bila teroksidasinya mineral-mineral

sulfide yang terdapat pada batuan hasil galian dengan air (H 2O) dan oksigen (O2). Oksidasi

logam sulfide dalam membentuk asam terjadi dalam sulfide dalam membentuk asam

terjadi dalam beberapa persamaan reaksi sebagai berikut :

1. FeS2 + 7/2 O2 + H2O Fe+2 + 2SO4-2+ 2H+ (Reaksi 1)


2. Fe+2 + ¼ O2 + H+ Fe+3 + ½ H2O (Reaksi 2)
3. Fe+3 + 3H2O Fe(OH) + 3H +
(Reaksi 3)
4. FeS2 + 14Fe+3 + 8H2O 15Fe+2 + 2SO4-2 + 16H+ (Reaksi 4)

Reaksi 1 : FeS2 teroksidasi dengan udara dan air membentuk ion fero

Fe2+ sulfat, SO dan asam.

Reaksi 2 : ion ferro dapat teroksidasi menjadi ion ferry, Fe3+

Reaksi 3 : kemudian ion ferry dapat terhodroloisis oleh air membentuk

Endapan ferry Hidroksida ,Fe (OH)3 dan asam H+

Reaksi : atau langsung bereaksi dengan pyrite FeS2 membentuk ion ferro ,Fe2+ Sulfat SO42- dan
asam yang lebih banyak lagi

Ada tiga jenis sulfide dalam air maupun air limbah yaitu :

a. Total sulfide : mencakup H2S, HS terlarut dan sulfide –sulfida logam tersuspensi

yang dapat dihidrolisis dengan asam


b. Sulfida terlarut : sulfide yang tinggal setelah padatan tersuspensi dalam contoh air

dihilangkan dengan fluktuasi maupun pengendapan


c. H2S yang tidak trionisasi : H2S jenis ini dapat dihitung dari knsentrasi H2S terlarut,

pH air dan konstanta ionisasi H2S

Faktor-faktor kimia yang menetukan pembentukan air asam tambang adalah:

- pH
- Temperatur
- Kandungan O pada fase gas, dengan kejenuhan < 100 %
- Kandungan O pada fase cair
- Akumulasi kmia dari Fe3+
- Luas permukaan mineral sulfide yang terbuka
- Energi kimia yang dibutuhkan untuk menurunkan asam
- Peranan bakteri
Sedangkan sifat fisik yang mempengaruhi migrasi air asam tambang adalah:
- Kondisi limbah
- Permeabilitas limbah
- Keberadaan lubang air
- Tekananan lubang air
- Mekanisme perpindahannya
Faktor yang mengendalikan tingkat perpindahan kontaminan adalah jumlah

pengencer dan tingkat pencampuran yang membentuk air asam tambang yang pindah

dari sumber kelingkungan penerimanya.


5. Prediksi Air asam tambang

Untuk memprediksi AAT yang tepat perlu dilakukan

identifikasi,kuantifikasi dan pengenalan contoh dari tipe batuan utama dan geologi

pada daerah tersebut. Mengenal karakteristik tanah batuan sangat penting untuk

mengidentifikasi adanya material yang berpotensi membentuk air asam tambang dan

non asam atau bahan/batuan yang dapat menetralkan asam misalnya yang mengandung

kapur . perhitungan dari status asam – basa memerlukan penetuan total unsure belerang

(pyrite,sulfur)dan material yang berpotensi untuk menetralkan.

Dalam perhitungan asam – basa diasumsikan seluruh sulfur yang dihitung adalah

pembentuk asam dan seluruh material yang dapat menetralkan asam atau yang

mengandung kapur tersedia untuk pereaksi .Tes pelindian juga dioerlukan untuk

mensimulasikan oksidasi dan aktifitas bakteri dan lain lain.

Jika timbulnya AAT sangat potensial maka diperlukan identifikasi dan analisa

kualitas limbah zat pencemar lingkungan.


6. Potensi Air Asam Tambang

Pembentukan air asam cenderung lebih intensif terjadi pada daerah penambangan

. Proses penambangan dengan membongkar dan memindahkan bahan galian yang

mengandung sulfide menyebabkan terbetuknya sulfide terhada udara bebas , yang

apabila sulfide tersebut bercampur dengan maka proses oksidasi akan berlagsung cepat

dan meningkat sangat tinggi.

Peningkatan oksidasi mineral sulfide terjadi pada lapisan penutup yang telah di

pindahkan ,yaitu pada waste dump , maupun pada dinding pit , dimana terkadang masih

dijumpai endapan sulfida . Pada kondisi terpapar oleh udara bebas ,mineral –mineral

sulfide akan teroksidasi dan terlarutkan dan membentuk air asam tambang .

Pyrite merupakan salah satu bentuk dari sulfur yang terdapat didalam batubara

maupun dalam batuan karbonaseus. Pyrit juga menyebar pada lapisan batuan penutup

batubara (material PAF) yaitu batu pasir maupun liat.

7. Sumber-sumber Air Asam Tambang

Air asam tambang dapat terjadi pada kegiatan penambangan Baik itu tambang

terbuka maupun tambang bawa tanah . Umumnya keadaan ini terjadi karena unsure

sulfur yang terdapat didalam batuan teroksidasi secara alamiah didukung juga dengan

curah hujan yang tingi semakin mempercepat perubahan oksida sulfur menjadi asam .

Sumber –sumber air asam tambang antara lain berasal dari kegiatan –kegiatan berikut :

a. Air dari tambang terbuka

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan penutup,

sehingga unsure sulfur yang terdapat dalam batuan sulfide akan mudah teroksidasi

dan bila bereaksi air dan akan membentuk air asam tambang.

b. Air dari unit pengolahan batuan buangan


Material yang banyak terdapat pada limbah kegiatan penambangan adalah batuan

buangan (waste rock) jumlah batuan buangan ini akan semakin meningkat dengan

bertambahnya kegiatan penambangan sebagai akibatnya , batuan buangan yang


banyak mrngandung sulfur akan berhubungan langsung dengan udara yang

selanjutnya dengan adanya air akan membentuk air asam tambang.


c. Air dari lokasi penimbunan batuan
Timbunan batuan yang berasal dari batuan sulfide dapat menghasilkan air asam

tambang karena adanya kontak langsung dengan udara yang selanjutnya terjadi

pelarutan akibat adanya air .


d. Air dari unit pengolahan limbah tailing

Kandungan unsure sulfur didalam tailing diketahui mempunyai potensi dalam

membentuk air asam tambang. pH dalam tailing pond ini biasanya cukup tinggi

karena adanya penambahan hydrated lime untuk menetralkan air yang bersifat asam

yang dibuang kedalamnya. Air yang masuk kedalam tailing pond bersifat asam

tersebut diperkirakan akan menyebabkan limbah asam bila merembes keluar dari

Tiling pond.

8. Dampak- Dampak air asam tambang


Terbentuknya air asam tambag dilokasi penambangan akanmenimbulkan dampak

negatif terhadap lingkungan . Adapun dampak negative dariair asam tambang tersebut

adalah :
a. Masyarakat disekitar wilayah tambang
Dampak terhadap masyarakat disekitar wilayah tambang tidak dirasakan

secara langsung karena air yang dipompakan kesungai atau kelaut telah dinetralkan

secara langsung dan selalu dilakukan pemantauan satu kali seminggu dengan

menggunakan alat ’’Water qually checker“ untuk mengetahui temperature kekeruhan

pH ,dsan salinity)
b. Biota Perairan
Dampak negatif untuk biota perairan adalah terjadinya perubahan

keanekaragaman biota perairan seperti plankton dan benthos . kehadiran benthos

dalam suatu perairan dapat digunakan sebagai indikator kualitas perairan . Pada

perairan yang baik dan subur benthos akan mengalami kelimpahan ,sebaliknya pada

perairan yang tidak subur benthos tidak akan mampu bertahan hidup.
c. Kualitas Air Permukaan
Terbentuknya air asam tambang hasil oksidasi pirit akan menyebabkan

menurunnya kualitas air permukaan . parameter kualitas air yang mengalami


perubahan diantaranya adalah pH ,padatan terlarut ,padatan tersuspensi , COD,

BOD, sulfat, besi, dan mangan .


d. Kualitas Air tanah
Ketersediaan unsure hara merupakan factor yang penting untuk

pertumubuhan tanaman. Tanah yang asam banyak mengandung logam –logam berat

seperti besi ,tembaga, seng yang semuanya ini merupakan unsure hara mikro yang

dibutuhkan tanaman seperti fodfor,magnesium, kalsium, sangat kurang. Akibat

kelebihan unsur hara mikronya dapat menyebabkan keracunan pada tanaman , ini

tandai dengan busuknya akar tanaman sehingga tanaman menjadi layu.


BAB
111
METODE PELAKSANAAN MAGANG

Cara atau metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan magang di Pt.Tambang
Raya Usaha Tama (Trust) adalah sebagai berikut:

1. Observasi atau pengamatan langsung di lapangan

2. Wawancara langsung dengan pendamping praktek lapangan dan karyawan

3. Melakukan praktek langsung kaitannya dengan proses penangana air asam tambang

4. Melakukan studi pustaka yaitu dengan membandingkan antara literatur yang ada dengan
kenyataan di lapangan.

5. Mencatat data primer,data sekunder dan sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan
dari kegiatan praktek lapang.
TATA PELAKSANAAN MAGANG

A. Nama kegiatan

Penelitian evaluasi penangan air asam tambang batubara


B. Waktu pelaksanaan

Kegiatan penelitian akan dilaksanakan mulai tanggal 11 september sampai selesai


Dengan jam kerja menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan.

C. Tempat Pelaksanaan

Pt.Tamabang Raya Usaha Tama (Trust),Office Tandung Mayang SGT Jl.Poros


Bontang-Samarinda Kalimantan Timur

D. Pelaksana penelitian

Nama : Rahmatul Ali Iskandar

NIM : 14 31 1 079

Program Studi : S1 teknik pertambangan

Fakultas : Fakultas teknik,universitas pejuang republik indonesia

D. Materi Magang

1. Sumber data
Data data yang digunakan dalam penelitian ini,diperoleh langsung dari

lapangan dan berbagai literature serta laporan yang ada dilokasi penelitian.

Adapun data yang diperoleh terdiri dari


a. Data Primer
Data diperoleh dari objek penelitian berupa data lapangan yaitu dengan

langsung mengikuti kegiatan di lapangan serta melihat dan mengamati secara

langsung.
1) Luas sediment pound dan settling pond
2) pH air inlet dan outlet sediment dan settling pont
3) Proses penetralan air asam tambang pada sediment pond dan

settling pond

b. Data sekunder
1) Sejarah perusahaan
2) Luas rea penambangan
3) Data curah hujan
4) Kondisi geologi daerah penelitian
5) Klasifikasi sumber daya dan cadangan batubara
6) metode pencegahan terbentuknya air asam tambang
7) jumlah pemakaian kapur
C. Teknik analisis data
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal , dilakukan studi komparatif

terhadap data yang diperoleh selama penelitian dengan hasil perhitungan berdasarkan

teori-teori persamaan yang ada.

F. Materi Khusus
BAB 11
Materi khusus yang akan dipelajari dalam magang ini adalah tentang “evaluasi penanganan air asam
tambang batubara pada Pt.Tambang Raya Usaha Tama (Trust)
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Jadwal pelaksanaan atau time schedule pelaksanaan penelitian evaluasi penanganan air
asam tambang batubara pada Pt Tambang Raya Usaha Tama (Trust)

Bulan April (Minggu)


No. KEGIATAN
I II III IV
1 sejara perusahaan

2 luas area penambangan

3 data curah hujan

4 kondisi geologi daerah penelitian

5 klasifikasi sumber daya dan cadangan batubara

6 metode pencegahan air asam tambang

7 jumlah pemakaian kapur

8 proses penetralan air asam tamabang pada


Sediment pond dan settling pond
PENUTUP

Demikian proposal penelitian ini kami susun, untuk diajukan sebagai pertimbangan pihak
instansi/ lembaga/ perusahaan untuk dapat dipahami bersama dan dapat digunakan sebagai pedoman
atau acuan dalam melaksanakan magang, sehingga besar harapan kami untuk dapat diijinkan
melaksanakan penelitian di prusahaan pt tambang raya usaha tama (trust)
Proposal ini masih bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan yang belum ada dan tercakup
dalam proposal ini, dapat direncanakan dan disusun kemudian berdasarkan kesepakatan bersama
sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di instansi/ lembaga/ perusahaan, situasi dan
kondisi yang terjadi baik di universitas maupun di instansi/ lembaga/ perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

1. A.Ardhi wahyudi, 2008,”Studi pengendalian air asam tambang PT. buana risky armia”

jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Uvri Makassar


2. Balitheree.blogspot.com
3. Gunawan Djafar, 2005” Studi pengendalian air asam tambang PT, kaltim jaya mineral”

jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Uvri Makassar


4. http://www.airasam tambang
5. http://www.indonesia-investme
6. http://www.Batubara indonesia
7. Kementrian Negara lingkungan Hidup 2008 “ Pedoman Teknis Pengelolaan Air Limbah

Tambang Batubara Terbuka”

Anda mungkin juga menyukai