Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HIDROKARBON DAN POLIMER

DOSEN / PEMBIMBING : M. Ilham Nurdin, ST., M.T. / K-IH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
YORDAN FELIX (34223012)
ALVIAN LUKEPAUL (34223013)

TAHUN AJARAN 2023/2024s

POLITEKNIK NEGRI UJUNG PANDANG

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah. Bahwasanya kami telah dapat membuat
makalah Kimia Terapan yang berjudul “Hidrokarbon dan Polimer.” walaupun tidak
sedikit hambatan dan kesulitan yang kami hadapi, tiada daya dan upaya kecuali
dengan pertolongan Allah SWT.

Walaupun demikian, sudah barang tentu makalah ini masih terdapat kekurangan
dan belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan agar
dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi. Harapan
kami semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Wasalamualaikum wr.wb

2
Puji syukur ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa.
Atas rahmat dan hidayah-
Nya,
saya dapat menyelesaikan
tugas makalah yang
berjudul "PLASTIK" de
HIDROKARBON DAN POLIMER

Gambar 1.1 Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah senyawa kimia yang terdiri dari unsur karbon (C) dan
hidrogen (H). Mereka adalah salah satu kelompok senyawa organik paling
sederhana karena hanya terdiri dari dua unsur. Hidrokarbon dapat ditemukan dalam
berbagai bentuk yaitu,Hidrokarbon Alifatik, Hidrokarbon Siklik, dan Hidrokarbon
Aromatik. Hidrokarbon digunakan dalam berbagai industri, termasuk industri minyak
dan gas, industri kimia, dan banyak lagi.

3
Gambar 1.2 Polimer

Polimer adalah molekul besar yang terbentuk dari pengulangan unit monomer
yang lebih kecil. Monomer adalah molekul dasar yang terikat bersama untuk
membentuk polimer. Polimer adalah komponen penting dalam banyak bahan plastik,
serat sintetis, dan bahan kimia industri lainnya. Beberapa contoh polimer terkenal
yaitu, Polietilena, Polipropilena, Polivinil klorida (PVC), dan Polietilen tereftalat
(PET).Polimer memiliki berbagai macam sifat dan aplikasi tergantung pada jenis
monomer yang digunakan dan bagaimana polimer tersebut diolah. Mereka dapat
ditemukan dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari dZzzan memiliki peran
penting dalam industri modern.

A. Konsep Dasar Hidrokarbon

Gambar 1.3 Senyawa Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah senyawa kimia yang terdiri dari unsur karbon (C) dan
hidrogen (H) saja. Mereka adalah dasar dari kimia organik karena hampir semua
molekul organik mengandung hidrokarbon atau turunannya. Berikut adalah definisi
dan penjelasan umum tentang konsep dasar hidrokarbon:
1. Definisi Dasar:

4
Hidrokarbon adalah senyawa kimia yang terdiri hanya dari atom karbon dan
hidrogen. Mereka merupakan komponen dasar dari minyak bumi, gasalam, dan
berbagai senyawa organik lainnya.
2. Klasifikasi Hidrokarbon:
Hidrokarbon dapat dibagi menjadi dua kategori utama :
a. Hidrokarbon alifatik : Hidrokarbon ini terdiri dari rantai linear atau bercabang.
Contoh termasuk alkana (rantai karbon tunggal), alkena (rantai karbon
ganda), dan alkuna (rantai karbon tiga ganda).
b. Hidrokarbon siklik : Hidrokarbon ini memiliki struktur berbentuk cincin. Contoh
termasuk senyawa sikloalkana (cincin karbon tunggal), senyawa aromatik
(seperti benzene dengan cincin karbon yang konjugasi), dan banyak lagi.
3. Sifat Fisik Hidrokarbon:
Sifat fisik hidrokarbon, seperti titik leleh dan titik didih, tergantung pada jenis dan
jumlah karbon dalam molekulnya. Hidrokarbon dengan rantai karbon pendek
cenderung menjadi gas pada suhu kamar, sedangkan yang memiliki rantai lebih
panjang cenderung berbentuk cair atau padat.
4. Reaktivitas:
Hidrokarbon, khususnya hidrokarbon alifatik, memiliki reaktivitas yang rendah. Ini
berarti mereka cenderung tidak bereaksi secara spontan dengan banyak zat
kimia. Namun, hidrokarbon dapat mengalami reaksi kimia jika diberikan kondisi
yang sesuai, seperti panas dan katalisator.
5. Penggunaan:
Hidrokarbon adalah komponen utama dalam minyak bumi dan gas alam, yang
digunakan sebagai sumber energi dalam bentuk bahan bakar fosil. Mereka juga
digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia untuk menghasilkan
berbagai produk seperti plastik, pelarut, obat-obatan, dan banyak lagi.
6. Pencemaran Lingkungan:
Pemanfaatan hidrokarbon sebagai bahan bakar fosil telah menyebabkan
permasalahan lingkungan, termasuk emisi gas rumah kaca dan polusi udara.
Inisiatif telah diambil untuk mengurangi ketergantungan pada hidrokarbon dan
memitigasi dampaknya terhadap lingkungan.
7. Isomerisme:

5
Hidrokarbon sering menunjukkan isomerisme, yang berarti mereka memiliki
molekul dengan susunan atom yang sama namun berbeda dalam struktur.
Isomerisme ini memiliki dampak signifikan pada sifat dan reaktivitas hidrokarbon.

Demikian penjelasan umum tentang konsep dasar hidrokarbon. Hidrokarbon


memiliki peran penting dalam kimia organik dan industri, dan pemahaman tentang
sifat-sifat dan reaktivitas mereka merupakan dasar bagi banyak penemuan dan
aplikasi di berbagai bidang.

B. Klasifikasi Hidrokarbon

Gambar 1.4 Hidrokarbon Aromatik

Hidrokarbon adalah senyawa kimia yang terdiri dari unsur hidrogen (H) dan
karbon (C) saja. Klasifikasi hidrokarbon dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama
berdasarkan struktur molekul dan ikatan antar atom karbon dalam rantai
hidrokarbon. Berikut adalah beberapa klasifikasi hidrokarbon beserta penjelasan dan
contoh

6
Gambar 1.5 Struktur Rantai Karbon Alifatik dan Siklik

1. Berdasarkan Struktur Rantai Karbon :


a. Hidrokarbon Alifatik: Ini adalah hidrokarbon yang memiliki rantai karbon yang
lurus atau bercabang. Mereka terdiri dari alkana, alkena, dan alkuna.
 Contoh alkana: Metana (CH4), Etana (C2H6), Propana (C3H8).
 Contoh alkena: Etena (C2H4), Butena (C4H8), Heksena (C6H10).
 Contoh alkuna: Etilina (C2H2), Propina (C3H4), Butina (C4H6).
b. Hidrokarbon Siklik: Ini adalah hidrokarbon yang memiliki rantai karbon yang
membentuk cincin. Contohnya termasuk sikloalkana, sikloalkena..
 Contoh sikloalkana: Sikloheksana (C6H12), Siklopentana (C5H10).
 Contoh sikloalkena: Sikloheksena (C6H10), Siklopentena (C5H8)

Gambar 1.6 (1) Rantai Lurus, (2) Rantai Cabang, (3) Rantai Tertutup, (4) Jaring Foto

2. Berdasarkan Jumlah Ikatan Karbon-Karbon.


a. Hidrokarbon jenuh (alkana): Hidrokarbon ini memiliki ikatan tunggal antara
atom karbon dalam molekulnya. Contoh: Metana (CH4), Etana (C2H6).
b. Hidrokarbon tak jenuh:
 Alkena: Hidrokarbon ini memiliki setidaknya satu ikatan rangkap antara
atom karbon dalam molekulnya. Contoh: Etena (C2H4), Butena (C4H8).
 Alkuna: Hidrokarbon ini memiliki setidaknya satu ikatan rangkap tiga
antara atom karbon dalam molekulnya. Contoh: Etilina (C2H2), Propina
(C3H4).
3. Berdasarkan Cabang dan Grup Fungsional:
Hidrokarbon aromatik: Ini adalah jenis hidrokarbon yang memiliki cincin aromatik
yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen, seperti benzena (C6H6).

7
Gambar 1.7 Rantai Atom Karbon Alifatik dan Siklik

4. Berdasarkan Jumlah Atom Karbon:


a. Hidrokarbon alifatik ringan: Ini adalah hidrokarbon dengan sedikit atom
karbon, seperti metana (CH4) dan etana (C2H6).
b. Hidrokarbon alifatik berat: Ini adalah hidrokarbon dengan jumlah atom karbon
yang lebih banyak, seperti heptana (C7H16) dan oktana (C8H18).

Klasifikasi hidrokarbon ini membantu kita memahami variasi dalam struktur


dan sifat-sifat kimia yang dimiliki oleh senyawa-senyawa ini. Selain itu, banyak
hidrokarbon digunakan dalam industri kimia, minyak dan gas, serta dalam
berbagai aplikasi lainnya.

C. Konsep Dasar Polimer

Gambar 1.8 Polimer

Polimer adalah konsep dasar dalam kimia organik yang mengacu pada
molekul besar yang terbentuk dari pengulangan satu atau lebih unit struktural yang
disebut monomer. Polimer memiliki beragam sifat dan aplikasi yang sangat penting
dalam berbagai aspek kehidupan kita, termasuk industri, teknologi, dan sains.
Berikut adalah penjelasan umum tentang konsep dasar polimer:

8
1. Monomer: Monomer adalah unit struktural dasar yang berulang dan menjadi
"blok bangunan" dalam pembentukan polimer. Monomer ini bisa berupa molekul
sederhana atau senyawa kompleks. Contohnya, etilena (C2H4) adalah
monomer dalam pembentukan polietilena (PE).
2. Pengulangan: Proses pengulangan monomer secara berulang membentuk
rantai panjang atau jaringan yang disebut polimer. Ini terjadi melalui ikatan kimia
yang kuat antara monomer, seperti ikatan kovalen. Proses ini dikenal sebagai
polimerisasi.
3. Sifat Variabel : Sifat fisik dan kimia polimer dapat bervariasi tergantung pada
jenis monomer yang digunakan, susunan rantai polimer, serta berbagai faktor
lainnya. Polimer dapat memiliki sifat yang berkisar dari elastis hingga keras, dari
transparan hingga opak, dan dari mudah meleleh hingga tahan terhadap panas.
4. Polimer Alam dan Buatan : Ada dua jenis utama polimer, yaitu polimer alam dan
buatan. Polimer alam ditemukan dalam alam dan termasuk bahan seperti
selulosa, protein, dan karet alam. Polimer buatan, sebagian besar, diproduksi
melalui proses industri, seperti plastik, nilon, polietilena, dan polipropilena.
5. Aplikasi Polimer : Polimer digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk
pembuatan plastik, serat sintetis, karet, cat, tinta, pelapis, dan banyak produk
konsumen lainnya. Mereka juga digunakan dalam industri otomotif, kedokteran
(misalnya, implant dan peralatan medis), elektronik, dan konstruksi.
6. Daur Ulang Polimer : Karena polimer merupakan komponen utama plastik dan
berbagai produk konsumen, masalah polusi plastik telah menjadi isu global.
Daur ulang polimer adalah salah satu solusi untuk mengurangi dampak
lingkungan limbah plastik.
7. Penelitian dan Pengembangan : Bidang penelitian polimer terus berkembang,
dan ilmuwan terus mencari cara untuk mengembangkan polimer dengan sifat-
sifat yang lebih unggul, seperti kekuatan mekanik yang lebih tinggi, konduktivitas
listrik, atau sifat-sifat khusus lainnya yang cocok untuk aplikasi tertentu.
Konsep dasar polimer menjadi dasar penting dalam kimia organik dan
memainkan peran kunci dalam perkembangan teknologi modern. Polimer
adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita dan terus menjadi subjek
penelitian yang menarik dalam ilmu kimia dan teknik.

9
D. Klasifikasi Polimer
Polimer adalah makromolekul yang terbentuk dari pengulangan monomer-
monomer kecil. Klasifikasi polimer dapat dilakukan berdasarkan beberapa kriteria,
seperti sumbernya, struktur, dan sifat fisik. Berikut adalah beberapa contoh
klasifikasi polimer beserta penjelasan dan contohnya:
1. Berdasarkan Sumbernya:
a. Polimer Alamiah: Polimer ini ditemukan secara alami dalam sumber-sumber
seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Contohnya adalah selulosa
(ditemukan dalam kayu) dan protein (seperti keratin dalam rambut dan sutra
dalam ulat).

Gambar 1.9 Contoh Polimer Alamiah

b. Polimer Sintetis: Polimer ini dibuat secara buatan melalui proses kimia.
Contoh-contoh polimer sintetis meliputi polietilen (digunakan dalam plastik
botol), polipropilen (digunakan dalam wadah makanan), dan polivinil klorida
(PVC, digunakan dalam pipa saluran air).

Gambar 1.10 Polimer Sintetis

2. Berdasarkan Struktur:
Polimer Linear: Polimer ini memiliki rantai molekul yang lurus dan tidak bercaban.
Contohnya adalah polietilen.

10
Gambar 1.11 Contoh Polimer Linear

a. Polimer Bercabang: Polimer ini memiliki rantai utama dengan rantai samping
yang bercabang. Contohnya adalah polietilen bercabang rendah yang
digunakan untuk menghasilkan plastik berbusa.

Gambar 1.12 Contoh Polimer Bercabang

b. Polimer Jaringan: Polimer ini memiliki rantai molekul yang saling terhubung
oleh ikatan silang, sehingga membentuk struktur jaringan tiga dimensi.
Contohnya adalah karet alam.

Gambar 1.13 Contoh Polimer Jaringan

3. Berdasarkan Sifat Fisik:

Gambar 1.14 Contoh Polimer Termoplastik, Termoset, dan Elastomer

a. Polimer Termoplastik: Polimer ini dapat dilelehkan dan dicetak ulang berulang
kali ketika dipanaskan. Contohnya adalah polipropilen dan polietilen.

11
b. Polimer Termoset: Polimer ini mengalami pengerasan permanen saat
dipanaskan pertama kali dan tidak dapat dicetak ulang. Contohnya adalah
resin epoksi yang digunakan dalam komposit serat karbon.
c. Polimer Elastomer: Polimer ini memiliki sifat elastis yang baik, sehingga dapat
kembali ke bentuk asalnya setelah ditarik atau ditekan. Contohnya adalah
karet sintetis.
Klasifikasi polimer ini membantu dalam pemahaman sifat-sifat dan aplikasi
potensial dari berbagai jenis polimer. Polimer memiliki peran penting dalam
banyak bidang, termasuk industri, ilmu material, kedokteran, dan teknologi.

D. Sifat-Sifat Polimer

Gambar 1.15 Sifat- Sifat Polimer

Polimer memiliki berbagai sifat yang sangat penting dan bervariasi tergantung
pada jenis polimer, struktur molekulnya, dan cara mereka diproses. Berikut adalah
beberapa sifat umum polimer:
1. Kekuatan Mekanik: Sifat ini mengacu pada kemampuan polimer untuk menahan
beban dan tegangan. Beberapa polimer, seperti serat karbon, memiliki kekuatan
mekanik yang sangat tinggi, sementara yang lain, seperti karet, lebih elastis
daripada kuat.
2. Kekakuan: Kekakuan polimer merujuk pada kekakuan atau kekentalan mereka.
Polimer termoplastik cenderung lebih keras daripada elastomer, yang elastis dan
fleksibel.
3. Elastisitas: Beberapa polimer, seperti karet alam dan silikon, memiliki sifat elastis
yang baik, yang berarti mereka dapat mengembang kembali ke bentuk asal
mereka setelah diberikan tekanan atau ditarik.
4. Thermal Stability (Stabilitas Termal): Sifat ini mengacu pada kemampuan polimer
untuk menjaga integritas struktur mereka pada suhu tinggi atau rendah. Polimer
termoset umumnya lebih tahan panas daripada termoplastik.

12
5. Daya Hantar Panas : Polimer biasanya memiliki daya hantar panas yang lebih
rendah daripada logam atau keramik. Namun, beberapa polimer termoplastik
seperti PEEK (polyether ether ketone) memiliki konduktivitas termal yang baik.
6. Daya Hantar Listrik: Polimer biasanya adalah isolator listrik, tetapi ada juga
polimer konduktif seperti polianilin yang memiliki konduktivitas listrik yang cukup
tinggi.
7. Daya Serap Air: Banyak polimer memiliki sifat hidrofobik (menolak air),
sementara yang lain dapat menyerap air. Kemampuan polimer untuk menyerap
air dapat memengaruhi sifat fisik dan mekanis mereka.
8. Sifat Dielektrik: Polimer sering digunakan sebagai bahan dielektrik dalam
kapasitor dan perangkat elektronik lainnya karena sifat dielektrik mereka yang
baik.
9. Kemampuan Dicetak: Polimer termoplastik dapat dilelehkan dan dicetak ulang,
membuatnya cocok untuk berbagai proses manufaktur, sementara polimer
termoset tidak dapat dicetak ulang setelah pengerasan awal.
10. Tahan Korosi: Banyak polimer, terutama plastik, tahan terhadap korosi oleh zat
kimia atau lingkungan yang korosif.
11. Sifat Transparansi: Beberapa polimer, seperti polimetil metakrilat (PMMA),
ransparan dan digunakan untuk pembuatan kaca plastik.
Sifat-sifat ini dapat bervariasi secara signifikan antara berbagai jenis polimer, dan
perubahan dalam komposisi kimia, struktur molekul, dan perlakuan panas atau
radiasi dapat memengaruhi sifat-sifat tersebut. Itulah mengapa polimer sangat
serbaguna dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi yang berbeda
F. Kode Plastik

Gambar 1.16 Kode Plastik

Kode plastik adalah sistem penandaan yang digunakan untuk


mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis plastik. Kode plastik ini sering

13
ditemukan pada produk plastik dan wadah untuk membantu dalam proses daur
ulang dan pengelolaan limbah plastik. Berikut adalah beberapa contoh kode plastik
beserta penjelasan dan contohnya:
1. Kode Plastik 1 - PET (Polyethylene Terephthalate)
Penjelasan: PET adalah jenis plastik yang umumnya digunakan untuk botol
minuman, botol saus tomat, dan sering kali digunakan untuk kemasan makanan
dan minuman yang dapat didaur ulang.
Contoh: Botol minuman air mineral, botol saus tomat.
2. Kode Plastik 2 - HDPE (High-Density Polyethylene)
Penjelasan: HDPE adalah plastik yang tahan terhadap berbagai zat kimia,
sehingga sering digunakan untuk wadah cairan berbahaya dan produk rumah
tangga.
Contoh: Botol susu, botol sampo, galon air minum.
3. Kode Plastik 3 - PVC (Polyvinyl Chloride)
Penjelasan: PVC adalah jenis plastik yang banyak digunakan dalam pipa dan
kabel listrik, serta produk-produk seperti jendela dan pintu.
Contoh: Pipa PVC, lapisan kabel listrik.
4. Kode Plastik 4 - LDPE (Low-Density Polyethylene)
Penjelasan: LDPE adalah plastik yang fleksibel dan tahan terhadap dampak,
sering digunakan untuk kantong belanja plastik, film plastik, dan wadah yang
lebih fleksibel.
Contoh: Kantong belanja plastik, lapisan makanan beku.
5. Kode Plastik 5 - PP (Polypropylene)
Penjelasan: PP adalah plastik yang tahan terhadap panas, sehingga sering
digunakan untuk wadah makanan yang tahan panas dan produk-produk tahan
panas lainnya.
Contoh: Wadah makanan mikrowave, penutup botol, peralatan dapur.
6. Kode Plastik 6 - PS (Polystyrene)
Penjelasan: PS adalah jenis plastik yang ringan dan sering digunakan untuk
wadah makanan sekali pakai dan produk-produk busa.
Contoh: Gelas plastik, nampan makanan sekali pakai, kotak peniti.
7. Kode Plastik 7 - Other (Lainnya)

14
Penjelasan: Kode plastik 7 digunakan untuk berbagai jenis plastik yang tidak
termasuk dalam kategori-kategori di atas. Ini bisa mencakup campuran plastik
atau plastik eksotik.
Contoh: Botol-botol campuran plastik, beberapa peralatan elektronik.
Kode plastik ini membantu dalam proses pemilahan dan daur ulang plastik.
Penting untuk mengidentifikasi dan membuang plastik dengan benar sesuai kode
plastiknya agar dapat didaur ulang atau dikelola dengan tepat. Selain itu,
pemahaman tentang kode plastik juga membantu dalam pemilihan produk yang
lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

DAFTAR PUSTAKA
https://chat.openai.com/ (diakses 11 September 2023, 14 September 2023)

https://chat.openai.com/share/1061b231-ac84-4272-805a-3a712c48b618

https://chat.openai.com/share/4c404bc8-229f-4d52-93c7-2e8fdb0224a8

15

Anda mungkin juga menyukai