Anda di halaman 1dari 7

Tugas makalah

( Dampak Pembakaran Senyawa Karbon )

Disusun oleh
Nama : nikya okthifah
Absen : 22
Kelas : xi – mipa 4

Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari
unsur karbon (C) dan hidrogen(H). Seluruh hidrokarbon
memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan
juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.HC adalah
bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan
maupun padatan. Semakin tinggi jumlah atom karbon,
unsur ini akan cenderung berbentuk padatan. Hidrokarbon
dengan kandungan unsur C antara 1-4 atom karbon akan
berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan kandungan
karbon diatas 5 akan berbentuk cairan dan padatan.
HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil
buangan lainnya, sedangkan bila berupa cair maka HC akan
membentuk semacam kabut minyak, bila berbentuk
padatan akan membentuk asap yang pekat dan akhirnya
menggumpal menjadi debu .
B. Rumusan Masalah :
Apa dampak dari pembakaran senyawa hidrokarbon
terhadap kesehatan manusia, ekosistem dan
lingkungan, hewan, dan tumbuhan ?
Apa Pengendalian dari dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap kesehatan manusia, ekosistem,
lingkungan, hewan, dan tumbuhan?
Bab 2
Pembahasan
A. Dampak Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon kelingkungan dapat menjadi polutan primer
maupun sekunder. Jumlahnya yang berlebih pada manusia,
hewan, tumbuhan, ekosistem, maupun material tertentu
akan memberi dampak negatif.
1. Kesehatan Manusia
Beberapa dari bahan-bahan pencemar ini merupakan
senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik dan
mutagenik, seperti etilen, formaldehid, benzena,
metilnitrit dan hidrokarbon poliaromatik (PAH).
Emisi kendaraan bermotor yang mengandung
senyawa karsinogenik diperkirakan dapat
menimbulkan tumor pada organ lain selain paru. Akan
tetapi untuk membuktikan apakah pembentukan tumor
tersebut hanya diakibatkan karena asap solar atau gas
lain yang bersifat sebagai iritan
Menurut Anonim (2004), hidrokarbon di udara akan
bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan
membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic
aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di
daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini
masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan
merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

2. Ekosistem dan Lingkungan


Reaksi pembakaran hidroakarbon yang melibatkan O2
akan menghasilkan panas yang tinggi. Panas yang
tinggi ini menimbulkan peristiwa pemecahan
(Cracking) menghasilkan rantai hidrokarbon pendek
atau partikel karbon. Gas hidrokarbon dapat
bercampur dengan gas buangan lainnya. Cairan
hidrokarbon membentuk kabut minyak (droplet).
Padatan hidrokarbon akan membentuk asap pekat dan
menggumpal menjadi debu/partikel. Hidrokarbon
bereaksi dengan NO2 dan O2 mengahsilkan PAN
(Peroxy Acetyl Nitrates).
3. Hewan
Reaksi pembakaran hidroakarbon yang melibatkan O2
akan menghasilkan panas yang tinggi. Panas yang
tinggi ini menimbulkan peristiwa pemecahan
(Cracking) menghasilkan rantai hidrokarbon pendek
atau partikel karbon. Gas hidrokarbon dapat
bercampur dengan gas buangan lainnya. Cairan
hidrokarbon membentuk kabut minyak (droplet).
Padatan hidrokarbon akan membentuk asap pekat dan
menggumpal menjadi debu/partikel. Hidrokarbon
bereaksi dengan NO2 dan O2 mengahsilkan PAN
(Peroxy Acetyl Nitrates).

4. Tumbuhan
Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut kabut
foto kimia (Photo Chemistry Smog) yang dapat
merusak tanaman. Daun menjadi pucat karena selnya
mati. Jika hidrokarbon bercampur bahan lain toksitas
nya akan meningkat .
5. Material
Dampak hidrokarbon pada material biasanya
disebabkan oleh sifat kimiawi hidrokarbon. Sebagai
contoh, karet gelang yang direndam dalam bensin
maka akan bertambah volumenya tetapi berkurang
sifat elastisnya. Dengan demikian, hidrokarbon
mampu melarutkan beberapa senyawa penting lain
dalam material sehinga akan mengubah tidak hanya
sifat fisik, tetapi juga kimia.
B. Pengendalian Dampak Senyawa Hidrokarbon
1. Pencegahan
Hidrokarbon sebagai senyawa yang dibutuhkan
manusia dalam kehidupan sehari-hari tentunya
menjadi sebuah dilemma ketika dampak dari
penggunaanny amembahayakan manusia sendiri.
Meski demikian, pada dasarnya, pengolahan yang
tidak baiklah sehingga senyawa tersebut menjadi
polutan. Oleh karena itu, pencegahan dari dampak
negative hidrokarbon sesuai yang dirumuskan oleh
Departemen Kesehatan adalah sebagai berikut :

Sumber gerak
a. Merawat mesin kendaraan bermotor agar
tetap baik.
b. Melakukan pengujian emisi secara berkala
dan KIR kendaraan.
c. Memasang filter pada knalpot.
Sumber Tidak Bergerak
a. Memasang scruber pada cerobong asap.
b. Memodifikasi pada proses pembakaran.
2. Penanggulangan
Penanggulan adalah langkah terakhir yang dapat
dilakukan untuk meminimalisir dampak negative
polutan hidrokarbon pada manusia. Langkah
Penanggulangan dapat berupa penggatian peralatan-
peralatan yang memanfaatkan senyawa hidrokarbon,
mengatur sirkulasi udara, baik dirumah
maupun di industri, misalnya dengan LEV.
Seandainya telah jatuh korban, langkah siaga yang
dapat dilakukan adalah memberikan pernafasan
buatan, dan mengirimkan korban kerumah sakit atau
puskemas.
Bab 3
Penutup
Dari pembahasan di atas dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon sangat berbahaya bagi mahluk hidup dan
lingkungan di bumi ini dan kita sebagai manusia harus
mengurangi penggunaan hidrokarbon tetapi banyak orang tidak
tau apa akibat dari penggunaan hidrokarbon yang terlalu
berlebihan seperti: banyaknya kendaraan roda dua dan roda
empat yang mengeluarkan asap atau gas yang mempengaruhi
kesehatan manusia sendiri.
Kita sebagai mahluk ciptaan yang mulia, kita harus
menjaga dan merawat alam ciptaan TUHAN ini dan kita harus
melakukan penanaman hutan kembali untuk mengurangi gas
yang berbahanya itu.

Anda mungkin juga menyukai