Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HIDROKARBON SIKLIK DAN KONFORMASI CIS DAN TRANS

Dosen Pengampuh : Jamila Kabakoran, S. Farm., M, Farm

Disusun oleh:

Nama : Siti Aisyah Kwairumaratu

NPM : 4820121238

Prodi : S1 (Farmasi)

Kelas : B3 Farmasi (Ambon)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA

AMBON

2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….

DAFTRA ISI………………………………..……………………………...…………………...

BAB I PENDAHULUAN…………………...
…………………………………………………..

A. Latar Belakang……………………...
…………………………………………………...
B. Rumusan Masalah………………………...
……………………………………………..
C. Tujuan…………………………...………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN…………………………..
………………………………………........

A. Pengertian Hidrokarbon Siklik dan Konformasi Cis dan Trans………...


……………….
B. Alkena dan Alkuna……………………………………………………………….……..

BAB III PENUTUP…………………………………..…………………………………………

A. Kesimpulan …………………………………………...…………………………….......

DAFTAR PUSTAKA……………………………………...
……………………………………
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirta Tujan Yang Maha Esa atas anugerahnya
yang telah dilimpahkan bagi saya, sehingga kami dapat menyelsaikan makalah : “Kimia
Organik I” dengan judul Hidrokarbon Siklik dan Konformasi Cis dan Trans sehingga dapat
bermanfaat bagi yang membaca.

Penyusun makalah ini di dilatar belakangi oleh tugas mata kuliah “Kimia Organik I”
dalam Penyusunan tugas makalah ini berdasarkan pengetahuan dan wawasan dalam mengkaji
kimia organik dalam obat-obatan di dalam kehidupan manusia. Saya berharap dengan
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

saya selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang saya susun ini
masih jauh dari kata sempurna untuk itu saya minta saran dan kritik yang bersifat membagun
sangat di butuhkan untuk memperluas wawasan serta penbetauan , akhir kata saya ucapkan
terimah kasih atas segala bentuk dukungan data dari berbagai pihak yang menerbitkan buku
dan jurnal yang menjadi referensi di google dan buku demi kelangsungan penyelesain dalam
penulisan makalah yang di buat ini.
BAB 1

LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa
karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat
pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri.
Salah satu senyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon
banyak digunakan sebagai komponen utama minyak bumi dan gas alam. Senyawa
hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurna
senyawa hidrokar bon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2)
dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air
(H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO).
Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. Hal
ini tidak dipungkiri, karena atom karbon yang memiliki sifat-sifat khusus. Sifat
senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen
antar atom karbon.oleh karena itu, untuk memudahkan mempelajari senyawa
hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli melakukan pergolongan hidrokarbon
berdasarkan strukturnya,dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon dalam
molekulnya.
Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua yang kita gunakan atau kenakan
dalam menjalankan aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa hidrokarbon.
Seperti pakaian, alat masak, alat tulis tempat pensil, dan sebagainya. Begitu
banyak manfaat yang diberikan oleh produk-produk dari hidrokarbon, namun masih
ada beberapa orang yang belum mengetahui produk-produk yang dihasilkan dari
hidrokarbon.
Kimia organik merupakan ilmu kimia yang secara khusus mempelajari mengenai
kekhasan atom karbon. Kimia organik merupakan ilmu kimia yang telah lama dikaji
dan hasilnya pada saat itu masih bersifat misteri. Salah satu misterinya adalah zat-zat
organik memiliki energi vital sehingga tidak dapat disintesa di laboratorium. Pada
abad ke-18, wohler membatalkan teori ini dengan mensintesa urea dilaboratorium
tanpa menggunakan ginjal manusia atau hewan. Pada zaman ini telah hadir jutaan
senyawa organik sintesis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang
kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari senyawa karbon yang
hanya tersusun dari atom hydrogen (H) dan atom karbon (C). Seluruh hidrokarbon
memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai
tersebut. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya
minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lainlain. Berdasarkan susunan atom
karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu
senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa
karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.
Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa
alifatik jenuh dan tidak jenuh. Sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh
struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.oleh karena itu,untuk
memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak,para ahli
melakukan pergolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya,dan jenis ikatan
koevalen antar atom karbon dalam molekulnya 

B. RUMUSAN MASALAH
.1 Apakah senyawa Hidrokarbon Siklik dan Konformasi Cis dan Trans itu?
.2 Bagaimana karateristik dan klasifikasi Hidrokarbon Siklik dan Konformasi Cis
dan Trans?
.3 Apa itu Hidrokarbon Siklik dan Konformasi Cis dan Trans ?
.4 Apa manfaat dari senyawa Hidrokarbon Siklik dan Konformasi Cis dan
Trans?

C. TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:
.1 Untuk mengetahui pengertian Hidrokarbon Siklik dan Konformasi Cis dan
Trans dan rumus umumnya
.2 Untuk mengetahui jenis-jenis Hidrokarbon Siklik dan Konformasi Cis dan
Trans
.3 Untuk mengetahui tata cara penulisan dan penamaan Hidrokarbon Siklik dan
Konformasi Cis dan Trans
.4 Untuk mengetahui macam-macam struktur Hidrokarbon Siklik dan
Konformasi Cis dan Trans
.5 Untuk mengetahui kegunaan dari Hidrokarbon Siklik dan Konformasi Cis dan
Trans

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hidrokarbon siklik dan Konformasi Cis dan Trans


.1 Pengertian Hidrokarbon Siklik
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling
sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbonadalah senyawa karbon yang
hanya tersusun dari atomhidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-
hari banyak kitatemui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin,
gas alam, plastik dan lain-lain. Untuk mempermudah mempelajari senyawa
hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon
berdasarkan susunan atomatom karbon dalam molekulnya. 
Hidrokarbon Siklik Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa
karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat
rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan
aromatik. Senyawa hidrokarbon siklik banyak dijumpai sebagai komponen
kimia bahan alam seperti senyawa terpen siklik,steroid dan lain-lain. ujung-
ujung rantai suatu hidrokarbon rantai lurus dapat tergabungkan membentuk
suatu rantai karbon yang tertutup atau cincin. Jika atom-atom pembentuk
cincin semua terdiri dari karbon maka dikenal sebagai alisiklik, namun jika
terdapat satu atau lebih atom lain (selain karbon) sebagai penyusun rantai
utama dari cincin tersebut maka disebut dengan heterosiklik. Apabila rantai
karbon siklik bersangkutan berupa hidrokarbon jenuh maka disebut
sikloalkana dan jika terdapat ikatan rangkap maka disebut sikloalkena.
Senyawa ini mengandung satu atau lebih rantai tertutup (cincin) dan dikenal
sebagai senyawa siklik atau cincin. Terdiri dari dua jenis.
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen
dan karbon. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan
menghasilkan uap air (H2O) dan karbondioksida (CO2) dan pembakaran
tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O),
karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama
senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara. Adanya uap air dapat
dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi
berwarna merah muda dengan adanya air. Sedangkan adanya gas karbon
dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air barit (Ca(OH)2 atau
Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l)
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai
senyawa organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium
sianat menjadi urea di laboratorium.

a. Pengelolaan senyawa hidrokarbon


Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat oleh atom karbon lainnya
 Atom C primer, adalah atom C yang diikat oleh 1 atom C yang
lain.
 Atom C sekunder, adalah atom C yang diikat oleh 2 atom C
yang lain.
 Atom C tersier, adalah atom C yang diikat oleh 3 atom C yang
lain.
 Atom C kuartener, adalah atom C yang diikat oleh 4 atom C
yang lain.

keterangan:

nomor (1) : atom C primer


nomor (2) : atom C sekunder

nomor (3) : atom C tersier

nomor (4) : atom C kuartener

Berdasarkan kerangkan

 Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa


hidrokarbon yang memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus,
bercabang, berikatan Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik),
adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon terbuka,
baik lurus, bercabang, berikatan tunggal atau berikatan rangkap 2 atau
rangkap 3.
 Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa
hidrokarbon yang memiliki rantai tertutup. Dibagi menjadi dua
golongan, yaitu:
 Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon
dengan rantai tertutup yang mengandung ikatan jenuh atau tidak
jenuh. atau dapat ditulis.
 Senyawaa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon
dengan rantai tertutup yang membentuk cincin benzena atau
terdapat ikatan rangkap dan tunggal yang bergantian. atau dapat
ditulis.

hidrokarbon berdasarkan klasifikasi tatanama organik terbagi atas :


 Alkana
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang memiliki struktur paling
sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan
terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi
adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama
pada bahan bakarfosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus
maupun bercabang. Hidrokarbon denganrumus molekul sama tapi
rumus strukturnyaberbeda dinamakan isomer struktur
 Sifat Fisis Alkana
Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas;
pentena sampai heptadekana (C17H36) berwujud cair; sedangan
oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud padat. Alkana tidak
larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana yaitu benzena,
karbontetraklorida, dan alkana lainnya.Semakin banyak atom C yang
dikandungnya (semakin besar nilai Mr), maka:
 Titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi (alkana yang tidak
bercabang titik didihnya lebih tinggi; makin banyak cabang, titik
didihnya semakin rendah).
 kerapatannya makin besar.
 viskositas alkana makin naik.
 volatilitas alkana makin berkurang
 Sifat Kimia Alkana
Pada dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan
pembentukkan ikatan kimia zat-zat dalam reaksi. Untuk alkana ada dua
hal yang menentukan sifat kimianya, yaitu:
 Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-
H . katan C-C dan C-H tergolong kuat karena untuk
memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi
masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk
H-H. Energi tersebut dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik
api pada pembakaran elpiji di atas.
 Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H
yang dapat dianggap non polar karena beda keelektronegatifanny
yang kecil. Ini yang menyebabkan alkana dapat bereaksi dengan
pereaksi non polar seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya, alkana
sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti asam kuat ,
basa kuat dan oksidator permanganat.

b. Jenis-jenis hidrokarbon siklik


1) Senyawa Homosiklik Senyawa-senyawa di mana cincin hanya
terdiri dari atom karbon disebut senyawa homosiklik. Senyawa
homosiklik atau senyawa karbosiklik dibagi lagi menjadi senyawa
alisiklik dan senyawa aromatik. Senyawa alisiklik Sebuah cincin
beranggota tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa
alifatik seperti dalam senyawa homosiklik disebut senyawa
alisiklik. Hidrokarbon alisiklik jenuh memiliki rumus umum Cn
H2n. Contoh senyawa alisiklik adalah siklopropana, siklobutana,
sikloheksana.
2) Senyawa heterosiklik Ketika lebih dari satu jenis atom berada
dalam satu senyawa cincin, mereka dikenal sebagai senyawa
heterosiklik. Dalam senyawa ini umumnya satu atau lebih atom
unsur seperti nitrogen 'N', oksigen 'O', atau sulfur 'S' ada di dalam
cincin. Atom selain karbon yaitu N, O atau S yang ada dalam
cincin disebut heteroatom. Senyawa heterosiklik dengan lima dan
enam atom disebut sebagai heterosiklik beranggota lima dan
enam. Contohnya adalah piridin, furan, tiofen, pirol. Senyawa
heterosiklik selanjutnya dapat diklasifikasikan sebagai
monosiklik, bisiklik dan trisiklik tergantung pada jumlah atom
penyusun cincin satu, dua atau tiga. c. Senyawa Polisiklik
senyawa yang mempunyai lebih dari dua struktur lingkar atom
karbon. senyawa aromatik polisiklik adalah senyawa dengan dua
atau lebih cincin benzena. Ada tiga senyawa aromatik polisiklik
yang umum yaitu naftalena, antrasena, dan fenatrena. 
3) Senyawa Sikloalkana Selain alkana dengan rantai terbuka, di alam
juga ada alkana dengan rantai tertutup yang dinamakan dengan
sikloalkana. Sikloalkana merupakan rantai karbon yang saling
terikat dan membentuk cincin dengan ikatan jenuh dan dapat
dikatakan sebagai modifikasi dari alkana. Alkana memiliki rantai
terbuka (alifatik) dan sikloalkana rantai tertutup (siklik). Cincin-
cincin sikloalkana terbentuk karena –CH2- yang saling mengikat
sehingga tidak ada gugus lain pada sikloalkana normal. Stuktur
alkana paling sederhana adalah propana yang tersusun dari tiga
atom karbon. Cincin-cincin sikloalkana juga mengubah rumus
umum dari alkana(CnH2n+2) menjadi sikloalkana(CnH2n).
Rumus umum CnH2n hanya berlaku untuk sikloalkana normal
tanpa ada substituen. Rumus ini didapatkan berdasarkan aturan
deret dimana untuk satu atom C dapat berikatan dengan 2 atom H,
demikian juga untuk n jumlah C dapat berikatan dengan 2n jumlah
H. a. Macam-macam struktur sikloalkana Sikloalkana merupakan
alkana dengan rantai siklik yang biasanya digambar membentuk
poligon. struktur poligon merupakan struktur sikloalkana yang
hanya berupa garis-garis melingkar. Contohnya:
Siklopropana,Siklobutana, Siklopentana, Sikloheksana

.2 Pengertian Konformasi Cis dan Trans


Konformasi adalah penataan dalam ruang yang berbeda-beda akibat
rotasi gugus mengelilingi ikatan . Dengan demikian suatu molekul dapat
memiliki banyak konformasi. Konformasi molekul yang berbeda-beda itu
disebut sebagai konformer, berasal dari kata “conformational isomers”.
Perbedaan konformasi berdampak pada perbedaan sifat. Banyak reaksi
bergantung pada kemampuan molekul berotasi melalui ikatan tunggal menjadi
konformasi tertentu. Oleh sebab itu, analisis konformasi yaitu studi tentang
energetika berbagai konformasi, menjadi alat bantu penting dalam
memprediksi konformasi yang disukai pada suatu reaksi, serta digunakan oleh
para peneliti guna memperoleh gambaran jelas tentang prilaku molekul. Hal
ini terjadi baik pada molekul sederhana seperti etana, hingga molekul serumit
DNA dalam proses biologi.
Dalam kimia, isomersime konformasi adalah sebuah bentuk
stereoisomerisme dari molekul-molekul dengan rumus struktural yang sama
namun konformasi yang berbeda oleh karena rotasi atom pada ikatan kimia.
Konformer yang berbeda dapat saling berubah dengan melakukan rotasi
pada ikatan tunggal tanpa memutuskan ikatan kimia. Keberadaan lebih
dari satu konformasi, biasanya dengan energi yang berbeda, dikarenakan
oleh rotasi hibridisasi orbital sp atom karbon yang terhalang. Isomerisme
konformasi hanya terjadi pada ikatan tunggal karena ikatan rangkap dua
dan rangkap tiga mempunyai ikatan piyang menghalangi rotasi ikatan.
Perbandingan stabilitas konformer-konformer yang berbeda biasanya
dijelaskan dengan perbedaan dari kombinasi tolakan sterik dan efek
elektronik. Contoh yang sederhana terlihat pada molekul butana yang
dilihat dengan menggunakan proyeksi Newman. Rotamer adalah konformer
yang berbeda hanya pada rotasi ikatan tunggal. Sawar rotasinya adalah energi
aktivasi yang diperlukan untuk berubah dari satu konformer ke
konformer lainnya.Contoh lain dari isomerisme konformasi adalah pelipatan
molekul, di mana beberapa bentuk pelipatan stabil dan fungsional, namun
yang lainnya tidak. Isomerisme konformasi juga terlihat pada
atropisome.
Konformasi = bentuk molekul sesaat (sementara) akibat dari terjadinya rotasi
ikatan tunggal. Karena adanya rotasi ikatan tunggal maka dikenal adanya
konformasi eclipsed dan staggered dalam alkana yang dapat digambarkan
menggunakan proyeksi Newman, kuda-kuda atau garis. Sedangkan dalam
cincin sikloalkana, rotasi ikatan tunggal C-C sangat dibatasi.

a) Konformasi Alkana dan Sikloalkana


Setiap atom karbon dalam senyawa alkana dan sikloalkana
membentuk empat ikatan tunggal atau memiliki hibridisasi sp.
Adanya ikatan tunggal ini menyebabkan atom-atom dalam molekul
alkana dan sikoalkana bisa mengalami perubahan orientasi karena
ikatan tunggal dapat berotasi. Perubahan orientasi ini disebut
konformasi. Kecuali metana, etana, dan propana, setiap konformasi
memiliki tingkat energi molekul yang berbeda-beda. Sebagai contoh
molekul butana. Rotasi ikatan C2 –C3 dari 0–3600 akan
menghasilkan perubahan konformasi dari anti-eklips-gauce-eklips-
gauce-eklips-anti diikuti dengan perubahan energi mekanik
molekul. Perubahan energi mekanik molekul dari konformasi anti
ke konformasi eklips metil, konformsi anti ke konformasi eklips,
dan konformasi anti ke konformasi gauce, berturut-turut adalah 5
kkal/mol; 3,4 kkal/mol dan 0,8 kkal/mol.
b) Bentuk cis dan trans
Contoh-contoh yang disajikan sejauh ini terkonsentrasi
pada molekul organik paling sederhana, alkana.  Namun, stereoisomer
muncul di banyak jenis struktur kimia organik lainnya. Misalnya, di
alkena, dua versi 2-butene ada. Mereka secara tradisional disebutcis -2-
butene dantrans -2-butena atau, dalam istilah yang sedikit lebih
modern, ( Z ) - dan ( E ) -2-butena. The Z dan E berdiri untuk kata-kata
Jerman untuk “bersama-sama” ( zusammen ) dan “terpisah”
( entgegen ). Pada prinsipnya, cis - dan trans -2-butena adalah isomer
konformasi; dalam teori, mereka dapat dipertukarkan dengan rotasi
sederhana tentang ikatan rangkap pusat. Namun, dunia praktis
melanggar prinsip, karena rotasi ini membutuhkan sekitar 66 kkal /
mol, sejumlah enegi yang tidak tersedia dalam kondisi normal.

Saat ini tidak ada rotasi yang dapat dibayangkan tentang ikatan yang
dapat menyeimbangkan kedua isomer, jadi kedua molekul ini bukanlah
isomer konformasi. Selain itu, karena tiga titik menentukan sebuah
bidang, cincin beranggota tiga siklopropana harus datar; tidak ada
kemungkinan distorsi di luar bidang.
Di sisi lain, seperti yang dijelaskan pada bagian Insomer
konformasional, sikloheksana cukup fleksibel, dengan satu kursi
minimum energi membentuk cincin-membalik ke yang lain melalui
rotasi di sekitar ikatan karbon-karbon. Pertimbangkan kemungkinan
isomercis - dantrans -1,4-dimethylcyclohexane. Jika satu gugur metil
berada pada posisi ekuator berenergi lebih rendah, maka senyawa cis ,
dengan kedua gugus metil pada sisi cincin yang sama, dapat dibuat
hanya dengan menempatkan gugus metil kedua pada posisi aksial
berenergi lebih tinggi. Dalam menyusun senyawa trans, metil kedua
harus ditempatkan pada posisi ekuator. Tapi apa yang terjadi jika
cincinnya terbalik? Ingatlah bahwa dalam sebuah cincin membalik
semua posisi aksial menjadi ekuator dan sebaliknya. Dalam
kasus isomer cis -1,4-dimethylcyclohexane, versi ekuator-aksial
membalik dengan sendirinya, karena metil aksial menjadi ekuator dan
metil ekuator menjadi aksial. Kedua versi cis-1,4-dimethylcyclohexane
oleh karena itu memiliki energi yang sama.
Namun, ketika isomer trans membalik, struktur ekuivalen tidak
terbentuk, karena masing-masing dari dua gugus metil ekuator menjadi
aksial. Karena gugus metil ekuator lebih stabil daripada gugus metil
aksial sebesar 1,74 kkal / mol, bentuk diaxial akan kurang stabil
daripada bentuk diequatorial sekitar dua kali lipatnya, atau 3,5 kkal /
mol. Dalam praktiknya, perbedaan energi ini berarti bahwa kurang dari
1 persen trans -1,4-dimetilsikloheksana yang ada
pada kesetimbangan berada dalam bentuk yang kurang stabil.

B. Alkene dan Akuna


Alkena termasuk golongan hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang cukup
reaktif.Istilah tidak jenuh dalam hal ini menunjukkan bahwa kandungan atom
hydrogen di dalamnya kurang dari jumlah yang seharusnya, bila dikaitkan dengan
jumlah atom karbonnya. Alkena mempunyai gugus fungsi yang berupa ikatan rangkap
karbon-karbon (C=C). Gugus fungsi inilah yang memberikan ciri khas pada reaksi-
reaksi golongan alkena. Pada dasarnya reaksi-reaksi yang terjadi pada golongan
alkena dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1. Reaksi yang terjadi pada ikatan
rangkap. 2. Reaksi-reaksi yang terjadi pada posisi di luar ikatan rangkap
1) Struktur Alkena
Alkena mempunyai gugus fungsi yang berupa ikatan rangkap karbon-karbon
(C=C). Gugus fungsi inilah yang memberikan cirri khas pada reaksi reaksi
golongan alkena.Rumus umum alkena adalah CnH2n. Etena (C2H4) dan propena
(C3H6) adalah dua suku pertama dalam deret alkena. Berdasarkan model tolakan
pasangan elektron valensi pada ikatan rangkap karbon-karbon dapat diprediksi
bahwa sudut ikatan setiap atom karbon yang berikatan rangkap sebesar 120o,
meskipun dalam kenyataannya tidak selalu tepat.Misal sudut ikatan H-C-C dalam
etena sebesar 121,7° sedangkan sudut ikatan C-C-C dalam propena 124,7°
besarnya penyimpangan sudut ikatan ini dipengaruhi oleh besarnya gugus yang
diikat oleh atom karbon yang berikatan rangkap. Semakin besar gugus yang
diikat maka penyimpangan sudutnya juga semakin besar.
 Tumpang tindih orbital pada ikatan rangkap karbon-karbon Ikatan rangkap
karbon-karbon terdiri dari sebuah ikatan sigma dan sebuah ikatan pi. Setiap
atom karbon yang berikatan rangkap menggunakan tiga orbital hibrida sp2
untuk membentuk ikatan sigma dengan tiga atom lain. Ketiga orbital
hibrida sp2 tersebut terletak dalam satu bidang dan membentuk sudut
120o.orbital atom 2p yang tidak terhibridisasi pada masing-masing atom
karbon tegak lurus pada bidang yang dibentuk oleh ketiga orbital sp2. Jika
kedua orbital atom 2p yang tidak berhibridisasi tersebut parallel, maka
dapat terjadi tumpang tindih sehingga terbentuk ikata pi pada ikatan
rangkap karbon-karbon.
 Isomeri cis-trans dalam alkena Ciri isomer cis trans adalah rumus molekul
dan tatanan terikatnya atom-atom sama, tetapi berbeda dalam penataan
atom/gugus dalam ruang. Jika setiap atom karbon yang dihubungkan oleh
ikatan rangkap mengikat dua gugus berlainan, maka terjadi isomer cistrans.
Contohnya pada senyawa 2-butena terdapat isomer cis dan isomer trans.
Pada cis-2- butena, kedudukan kedua gugus metil terletak pada satu sisi
terhadapa ikatan rangkap, dan dua hydrogen pada sisi yang lain. Pada trans-
2-butena kedua gugus metil terletak pada sisi yang berlawanan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C
nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini
terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik. Apabila rantai karbon siklik
bersangkutan berupa hidrokarbon jenuh maka disebut sikloalkana dan jika terdapat
ikatan rangkap maka disebut sikloalkena . Sikloalkana tidak hanya terdapat dialam
secara alami, tetapi bisa disintesis dilaboratorium melalui berbagai mekanisme reaksi
mekanisme reaksi kimia. Sikloalkana dapat dibuat dari alkana rantai terbuka ataupun
dari senyawa aromatik. Penggunaan sikloalkana banyak terdapat dalam molekul-
molekul organik, terutama pada tumbuhan. Namun, sikloalkana bisa dijadikan bahan
bakar sebagaimana alkana
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad L.R.K., 2021, Kimia Organik cetakan 1. Palembang: Noerfikti Offset. ISBN: 978-
602-447-694-6

Chang, R., 2007, Kimia Dasar Konsep-konsep inti Edisi Ketiga jilid 1, Jakarta: Erlangga.

Fessenden, R.J., dan joan S. F., 1986, Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Hart, H., 2003, Kimia Organik, Edisi Kesebelas, Jakarta: Erlangga.

Khaerunisa, S., 2013, Ikarakteristik Hidrokarbon (Alifatik dan Polisiklik Aromatik


Hidrokarbon) Pada Sedimen di Pesisir Manyar, Gresik, Jawa Timur. Skripsi. Bogor.

McMurry, J., 2012, Organic chemistry, Canada: Nelson education.

Ouellette, Robert J, 1994, Organic Chemistry a Brief Introduction, USA: Macmillan


Publising Company.

Anda mungkin juga menyukai