Anda di halaman 1dari 14

IPA DASAR

KONSEP DAN RUANG LINGKUP


GELOMBANG DAN CAHAYA

DOSEN PENGAMPU:
Dra.Elfayeti.MP
M Taufik Rahmadi,M.sc

Disusun Oleh:
ANNISA SHOHIROH 3213131005
M. RIZKY PRATAMA GINTING 3213131039

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga Makalah
ini dapat tersusun hingga selesai didalam meyelesaikan salah satu tugas pada mata kuliah IPA
DASAR. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Dra.Elfayeti.MP selaku dosen
pengampu yang telah menugaskan dan memberikan prosedur penyelesaian makalah ini. Tidak
lupa kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan
memberikan sumbangan, baik materi maupun pemikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi
para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakinmasih banyak
kekurangan dalam masalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 08 November 2021

Penulis
Kelompok 10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini
tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti
hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling
sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama
minyak bumi dan gas alam. Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon.
Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon
dioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan
uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sampai saat ini terdapat
lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. Hal ini tidak dipungkiri, karena atom karbon
yang memiliki sifat - sifat khusus. Sifat senyawa -senyawa hidrokarbon ditentukan oleh
struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.oleh karena itu, untuk memudahkan
mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli melakukan  pergolongan
pergolongan hidrokarbon hidrokarbon berdasarkan berdasarkan strukturnya,dan
strukturnya,dan jenis ikatan koevalen koevalen antar atom karbon dalam molekulnya. Dalam
kehidupan sehari-hari hampir semua yang kita gunakan atau kenakan dalam menjalankan
aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa hidrokarbon. Seperti pakaian, alat masak, alat tulis
tempat pensil, dan sebagainya. Begitu banyak manfaat yang diberikan oleh produk - produk
dari hidrokarbon, namun masih ada beberapa orang yang belum mengetahui produk
–  produk yang dihasilkan dari hidrokarbon.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah senyawa senyawa hidrokarbon hidrokarbon itu?
2) Bagaimana Bagaimana karateristik karateristik dan klasifikasi klasifikasi hidrokarbon?
hidrokarbon?
3) Apa itu Alkana, Alkana, Alkena dan Alkuna ?
4) Apa manfaat manfaat dari senyawa senyawa hidrokarbon hidrokarbon ?
1.3 Manfaat Dengan Pembuatan Makalah
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan dapat tambahan wawasan mengenai seluk beluk
senyawa hirokarbon bagi kalangan pelajar maupun kalangan umum. Sehingga kita dapat
mengetahui lebih dalam mengenai penggolongan senyawa hidrokarbon dan  pemanfaatannya
dalam kehidupan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh
hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan
rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian engertian dari
hidrokarbon alifatik  hidrokarbon alifatik .

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran
sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbondioksida
(CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air
(H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama senyawa
karbon adalah minyak bumi dan batu bara. Adanya uap air dapat dideteksi dengan
menggunakan kertas kobalt  biru yang akan menjadi berwarna merah muda dengan
adanya air. Sedangkan adanya gas karbon ya air. Sedangkan adanya gas karbon dioksida
dapat dideteksi dengan menggunakan air barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l)

Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa
organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat menjadi urea di
laboratorium.

Karbon Organik Karbon Anorganik


Didalam strukturnya terdapat rantai atom Didalam strukturnya tidak terdapat rantai
karbon. atom karbon.

Struktur molekulnya dari yang sederhana Struktur molekulnya sederhana


sampai yang besar dan kompleks

Mempunyai isomer Tidak mempunyai isomer


Mempunyai ikatan kovalen Mempunyai ikatan ion
Titik didih/leleh rendah Titik didih/leleh tinggi
Umumnya tidak mudah larut dalam air Mudah larut dalam air
Kurang stabil terhadap pemanasan Lebih stabil terhadap pemanasan
Reaksi umumnya berlangsung lambat Reaksi berlangsung lebih cepat
KEKHASAN ATOM KARBON
Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan di
samping. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen
melalui  penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom atom-atom lain.
Atom karbon dapat berikatan berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen
membentuk molekul metana (CH4). Selain dapat  berikatan dengan atom-atom lain, atom
karbon dapat juga berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen
tunggal maupun rangkap dua dan tiga, seperti pada etana, etena dan etuna (lihat pelajaran
Tata Nama Senyawa Organik).

Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan
terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau
siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon. Jika satu atom hidrogen pada
metana (CH4) diganti oleh gugus – CH3 maka akan terbentuk etana (CH3 – CH3). Jika
atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus – CH3 maka akan terbentuk propana
(CH3 – CH2 – CH3) dan seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon berantai atau
siklik.
A. Penggolongan Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat oleh atom karbon lainnya
A. Atom C primer, adalah atom C yang diikat oleh 1 atom C yang lain.
B. Atom C sekunder, adalah atom C yang diikat oleh 2 atom C yang lain.
C. Atom C tersier, adalah atom C yang diikat oleh 3 atom C yang lain.
D. Atom C kuartener, adalah atom C yang diikat oleh 4 atom C yang lain.
keterangan:
nomor (1) : atom C primer nomor
(2) : atom C sekunder nomor
(3) : atom C tersier nomor
(4) : atom C kuartener

Berdasarkan kerangkanya
A. Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang
memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan tunggal atau berikatan
rangkap 2 atau rangkap 3.
B. Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon yang
memiliki rantai tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
 Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu siklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan
rantai tertutup yang mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh. atau dapat ditulis.
 Senyawaa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai
tertutup yang membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan tunggal
yang  bergantian. atau dapat ditulis.
Hidrokarbon berdasarkan klasifikasi tatanama organik terbagi atas :
1. Alkana
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang memiliki struktur paling sederhana. Hidrokarbon
ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus umum
untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi
utama  pada bahan bakar fosil dan ditemukan ditemukan dalam bentuk rantai lurus
maupun bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama rumus strukturnya berbeda
dinamakan isomer struktur.  
A. Sifat Fisis Alkana
Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas; pentena sampai
heptadekana (C17H36) berwujud cair; sedangan oktadekana (C18H38) dan
seterusnya berwujud padat. Alkana tidak larut dalam air. Pelarut yang baik untuk
alkana yaitu benzena, karbontetraklorida, dan alkana lainnya.
Semakin banyak atom C yang dikandungnya (semakin besar nilai Mr), maka:
 Titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi (alkana yang tidak bercabang titik
didihnya lebih tinggi; makin banyak cabang, titik didihnya semakin rendah).
 kerapatannya makin besar.
 viskositas alkana makin naik.
 volatilitas alkana makin berkurang

B. Sifat Kimia Alkana


Pada dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukkan ikatan kimia zat-
zat dalam reaksi. Untuk alkana ada dua hal yang menentukan sifat kimianya, yaitu:
1. Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan C-H
tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energy
masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H. Energi tersebut
dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada pembakaran elpiji di atas.
2. Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap non
polar karena beda keelektronegatifanny keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang
menyebabkan menyebabkan alkana dapat bereaksi den bereaksi dengan pereaksi
pereaksi non polar seperti o seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya, halogen.Sebaliknya,
alkana sulit bereaksi bereaksi dengn perekasi perekasi polar/ionik polar/ionik seperti
seperti asam kuat , basa kuat dan oksidator oksidator permanganat.
Reaksi alkana dengan oksigen diatas merupakan salah satu dari tiga reaksi alkana akan
dibahas di sini, yakni: pembakaran alkana, perengkahan (craking)/eliminasi alkana, dan
reaksi substitusi alkana oleh halogen.
1. Pembakaran Alkana
2. Perengkahan ( Reaksi Eliminasi ) Alkana
Deret Homolog Alkana
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum
yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai
beda CH2atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan
cabang yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
 Mempunyai sifat kimia yang mirip
 Mempunyai rumus umum yang sama
 Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
 Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

2. Alkena
Alkena merupakan salah satu hidrokarbon tak jenuh namun cukup reaktif. Gugus fungsi alkena
yang terpenting adalah adanya ikatan rangkap dua (C=C).
1. Sifat Fisik Alkena
Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa jenis lebih kecil dari satu, dan titik
didih bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlah atom C.
Perhatikan tabel titik didih dan massa jenis alkana berikut ini.
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena
sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk
ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif
sebagian.
Deret Homolog Alkena
Pemberian nama alkena sesuai dengan pemberian nama alkane hanya mengganti akhiran – ana
dengan – ena. Deret homolog senyawa alkena dapat dilihat di bawah ini.
3. Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (-C C-). Memiliki
sifat yang sifat yang sama dengan alkena namun sama dengan alkena namun lebih reaktif. Dan
lebih reaktif. Dan memiliki rumus memiliki rumus CnH2n-2.
a. Ciri – ciri Alkuna
1. Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga.
2. Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif.
3. Pembuatan : CaC2 + H2O → C2H2 + Ca(OH)2.
Sifat-sifat :
Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak
Suatu gas, tak berwarna, baunya khas
b. Sifat Fisika Alkuna
Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, maupun alkena, Berdasarkan
titik didihnya, tiga Berdasarkan titik didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas.
Perhatikan tabel berikut.
Alkuna sangat sukar larut dalam air tetapi larut di dalam pelarut organik seperti
karbontetraklorida. Massa jenis alkuna sama seperti alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih
alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin
besar maka titik didihnya makin tinggi.
c. Sifat kimia Alkuna
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
Reaksi adisi pada alkuna.
Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)
Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap 2 berlaku aturan markonikov.
Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna
ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut
Reaksi alkuna dengan hidrogen
Polimerisasi alkuna
Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu atom
H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan atom lain.
Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2
dan H2O.
2CH=CH + B O2 ->4CO2 + 2H2O
Deret Homolog Alkuna
Asetilena adalah induk deret homolog alkuna, maka deret ini juga disebut deret asetilena

C. Tata Nama Senyawa


A. Tata Nama Alkana
Berdasarkan deret homolog alkane di dapat bahwa selisih antara alkana yang jumlah
atom C-nya berbeda 1 selalu sama, yaitu -CH2 atau 14 satuan massa atom sehingga
membentuk suatu deret yang disebut deret homolog (deret sepan0aran). Berdasarkan
deret homolog senyawa alkana, senyawa alkana memiliki rumus umum
C10H2n+2
Berdasarkan rumus strukturnya, senyawa alkana dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
rantai lurus dan rantai ber0abang. Berikut beberapa contoh senyawa alkana rantai
bercabang.
Aturan Penamaan Senyawa Alkana Rantai Bercabang
1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan tunggal, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkana.
2. Tentukan rantai induk dan rantai 0abangnya.
3. Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga rantai cabang menempel
pada atom C yang bernomor paling kecil.
4. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai lurus.
5. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
6. Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (-), nama rantai cabang yang menyambung
dengan nama rantai lurus.
Aturan Penamaan Senyawa Alkana Rantai Bercabang Lebih dari 1
1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan tunggal, berarti senyawa
tersebut merupakan senyawa alkana.
2. Tentukan rantai induk terpanjang dan jumlah rantai cabangnya yang
paling banyak.
3. Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga salah satu rantai
cabang menempel pada atom C yang paling ke0il.
4. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai
lurus.
5. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
6. Tuliskan nomor cabang & diikuti tanda (-) nama gugus alkil rantai cabang
1, nomor cabang 2 diikuti tanda (-) nama gugus alkil rantai cabang 2,
ditulis bersambung dengan nama rantai lurus. 9ama alkil disusun
berdasarkan abjad.
7. Jika rantai cabang memiliki gugus alkil yang sama, rantai 0abang diberi
nama sesuai jumlah atom C dan jumlah rantai cabangnya.
8. Tuliskan nomor-nomor cabang, diikuti tanda (-), nama jumlah rantai
cabang dan gugus alkil ditulis bersambung dengan nama rantai lurus.
B. Tata Nama Alkena
Alkena mempunyai rumus umum CnH2n, dengan n= 2, 3,… Alkena yang paling
sederhana adalah C2H4, etilena, dimana kedua atom karbonnya terhibridisasi sp2
dan ikatan ikatan rangkap duanya terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi.
Senyawa alkena sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya
karet dan plastik.
Tata nama alkena mirip dengan alkana hanya saja ,hanya mengantikan akhiran
-ana menjadi -ena .
Tata nama struktur alkena, aturannya adalah sebagai berikut :
 Rantai utama ( rantai terpanjang) harus mengandung ikatan rangkap dua
 Atom C yang memiliki ikatan rangkap dua harus memiliki nomor terkecil
 Aturan-aturan lain sama dengan aturan pada tata nama alkana
 Urutan penyebutan :
a. Rantai tidak bercabang :
no. ikatan rangkap - nama alkena
b. Rantai bercabang :
no.cabang -nama cabang-nomor ikatan rangkap - nama alkena
C. Tata Nama Alkuna
Rumus umum alkuna yaitu : CNH2N-2;
n = jumlah atom C.
Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana
menjadi una. Tata nama alkuna bercabang seperti penamaan alkena.
 Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
 Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan
rangkap.
 Ikatan diberi nomor untuk menunjukkan letak ikatan rangkap
 Penulisan cabang-cabang sama seperti alkena.
 Urutan penamaan :
Nomor cabang – Nama cabang – Nomor ikatan rangkap – Nama rantai utama.
D. Penggunaan Hidrokarbon Dalam Kehidupan
1. Alkana
1. Gas Alam
Hampir 80% gas alam tersusun dari senyawa alkana yaitu metana (rumus CH4) dan 20%
sisanya terdiri dari senyawa alkana lainnya seperti etana, propana, dan juga butana. Gas
alam yang diolah dan dikemas dalam tabung bisa menjadi bahan bakar alternatif selain
minyak bumi. Gas alam yang ditaruh pada suhu minus 160 derajat akan berubah wujud
menjadi cair yang kita kenal dengan liquidfied Petroleum Gas (populer dengan nama
elpiji). Dalam bentuk inilah gas alam terasa sekali kegunaanya di kehidupan sehari-hari,
mulai dari memasak, las, bahan bakar kendaraan (BBG), dan lain -lain.
2. Metil Klorida atau Monoklor Metana (CH3CL)
Seiring dengan kesadaran banyak pihak tentang penggunaan gas !reon yang sudah tidak
ramah lingkungan lagi, mun0ul yang namanya Metil Klorida. Senyawa yang dihasilkan
dari reaksi subtitusi alkana dengan gas klor ini banyak digunakan sebagai pada pendingan
kulkas. Zat ini lebih ramah lingkungan karena tidak merusak ozon.
3. Kloroform (CHCL3)
Kegunaan senyawa alakan berikutnya adalah kloroform. Kloroform merupakan hasil
reaksi subtitusi metana dengan gas klor berlebih. Zat ini berupa cairan yang sering
digunakan sebagai agen anastetik atau pemati rasa atau lebih dikenal dengan nama obat
bius. Dalam dunia medis zat ini sangat penting guna membantu mengurangi rasa sakit
saat operasi. Tidak hanya itu, kloroform pada suhu kamar punya wujud cair sering
digunakan sebagai bahan pelarut organik.
4. Karbon Tetraklorida
Di dalam tabung pemadam kebakaran ada salah satu senyawa alkana yaitu karbon
tetraklorida namanya. Zat ini ampuh untuk memadamkan api dengan cepat. Sama dengan
kloroform, zat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pelarut nonorganik.
5. Minyak Tanah
Hampir semua produk olahan minyak bumi tersusun dari senyawa alkana. Salah satunya
yang sering kita man!aatkan adalah minyak tanah. 1alaupun sekarang sudah jarang yang
memakai tapi sobat tidak bisa mengelak kalau dulu minyak yang satu ini sangat berguna.
Minyak tanah berasal dari minyak bumi yang di!raksinasi sehingga menghasilkan
berbagai produk salah satunya minyak tanah.
6. Butana
Berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintesis.
7. Oktana
Komponen utama bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu bensin.
2. Alkena
Etena: digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena (PE).Propena,
digunakan untuk membuat plastik beberapa kegunaan monomer dan polimer, yaitu
polimer untuk membuat serat sintesis dan peralatan memasak.
3. Alkuna
Etuna (asetilena) yang sehari-hari dikenal sebagai gas karbit dihasilkan dari batu karbit
yang dengan air :
CaC2 + 2H2O -> Ca(OH)2 + C2H2
BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya,
senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom
karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak
tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta
senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu
banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam
molekulnya.
Hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari sangatlah penting dan memiliki kegunaan yang tidak
dapat digantkan oleh senyawa lain dalam penggunaan sehari-hari dalam bidang sandang, pangan
serta papan. Dalam penggunaannya pun memiliki peran tersendiri dalam kegunaannya sehari-
hari.
B. Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang reaksi senyawa hidrokarbon.
Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga bisa, karena buku
adalah ilmu pengetahuan untuk kita. 6eraguan bukanlah lawan keyakinan, keraguan adalah
sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut pada kegagalan. tetapi pada
keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2012. MAKALAH HIDROKARBON.

Anda mungkin juga menyukai