Anda di halaman 1dari 5

HIDROKARBON

1. DEFINISI
Sesuai dengan namanya, komponen hidrokarbon hanya terdiri dari elemen hidrogen
dan karbon. Beribu-ribu komponen hydrogen terdapat di alam, di mana pada suhu
kamar terdapat tiga bentuk, yaitu padat, cair dan gas. Sifat fisik dari masing2masing
bentuk tersebut dipengaruhi oleh struktur molekul, terutama jumlah atom karbon
yang menyusun molekul hidrokarbon. Hidrokarbon yang mengandung 1-4 atom
karbon berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan yang mengandung 5 atau lebih
atom karbon berbentuk cair atau padat. Semakin tinggi jumlah atom karbon semakin
cenderung untuk terdapat dalam bentuk padat. hidrokarbon yang sering
menimbulkan masalah dalam bentuk polusi udara adalah yang berbentuk gas pada
suhu atmosfer normal atau hidrokarbon yang bersifat sangant volatile (mudah
berubah menjadi gas) pada suhu tersebut. Kebanyakan komponen-komponen
tersebut mempunyai struktur yang sederhana, yaitu mengandung 12 atom karbon
atau kurang permolekul.
Hidrokarbon dapat dibedakan atas tiga kelompok berdasarkan struktur molekulnya,
yaitu hidrokarbon alifatik, aromatic dan alisiklik. Molekul hidrokarbon alifatik tidak
mengandung cincin atom karbon, dan semua atom karbon tersusun dalam rantai
lurus atau bercabang. Molekul aromatic mengandung enam atom karbon (cincin
benzene), dan setiap atom karbon dalam cincin tersebut hanya mengandung satu
atom tambahan, yaitu C dan H. Hidrokarbon alisiklis adalah hidrokarbon yang
mengandung struktur cincin selain benzena.
Jumlah hidrokarbon yang menyebabkan polusi udara cukup banyak. Analisi
menggunakan khromatografi gas menunjukkan bahwa sekitar 56 hidrokarbon sering
terdapat di udara. Jumlah tersebut mungkin lebih banyak lagi jika alat yang
digunakan mempunyai sensivitas lebih tinggi karena beberapa hidrokarbon mungkin
terdapat dalam jumlah kecil sekali sehingga sukar dideteksi dengan alat yang ada.
Adanya hidrokarbon di atmosfer, terutama metana, berasal dari sumber-sumber
alami terutama proses-proses biolog, walaupun sejumlah kecil juga dapat dari
aktivitas geothermal seperti sumber gas alam dan minyak bumi, api alam, dan
sebagainya. Jumlah terbesar diproduksi selama dekomposisi bahan organik pada
permukaan tanah. Konsentrasi hidrokarbon di udara pedesaan kira-kira 1.0-1.5 ppm
metana, dan kurang dari 1.0 ppm dari sumber-sumber lainnya. Hidrokarbon yang
diproduksi oleh manusia terbanyak berasal dari transportasi, sedangkan sumber
lainnya misalnya dari pembakaran gas, minyak, arang dan kayu, proses-proses
industri, pembuangan sampah, kebakaran hutan dan lading, evaporasi pelarut
organik, dan sebagainya. Seperti halnya polutan CO dan NOx, transportasi
merupakan sumber polutan utama buatan manusia , yaitu mencakup lebih dari 50%
dari jumlah seluruhnya dari sumber-sumber lainnya dari buatan manusia.
Bensin yang merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon
sederhana dengan sejumlah kecil bahan tambahan nonhidrokarbon, bersifat sangat
volatile dan segera menguap dan terlepas di udara. Pelepasan hidrokarbon dari
kendaraan bermotor juga disebabkan oleh emisi minyak bahan bakar yang belum
terbakar di dalam buangan.
2. KARAKTERISTIK HIDROKARBON

Struktur Hidrokarban (HC) terdiri dari elemen hidrogen dan korbon dan sifat fisik
HC dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang menyusun molekul HC. HC adalah
bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan. Semakin
tinggi jumlah atom karbon, unsur ini akan cenderung berbentuk padatan.
Hidrokarbon dengan kandungan unsur C antara 1-4 atom karbon akan berbentuk gas
pada suhu kamar, sedangkan kandungan karbon diatas 5 akan berbentuk cairan dan
padatan.

HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil buangan lainnya.
Sedangkan bila berupa cair maka HC akan membentuk semacam kabut minyak, bila
berbentuk padatan akan membentuk asap yang pekat dan akhirnya menggumpal
menjadi debu. Berdasarkan struktur molekulnya, hidrokarbon dapat dibedakan
dalam 3 kelompok yaitu hidrokarban alifalik, hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon
alisiklis. Molekul hidrokarbon alifalik tidak mengandung cincin atom karbon dan
semua atom karbon tersusun dalam bentuk rantai lurus atau bercabang.

Hidrokarbon (HC), walaupun ada berbagai nama untuk polutan ini, mulai dari “gas
organik reaktif” sampai “senyawa organik yang mudah menguap”, tetapi semua
nama tersebut mengacu pada ribuan polutan yang terdapat dalam bensin yang tak
terbakar, cairan pencuci kering, zat pelarut untuk industri, dan berbagai jenis
kombinasi lain dari hidrogen dengan karbon. Banyak jenis hidrokarbon berbahaya
secara sendiri-sendiri: benzene, suatu konstituen dari gasolin, misalnya, dapat
menimbulkan leukemia. Jenis-jenis lain bereaksi dengan oksida-oksida nitrogen
dalam cahaya matahari, dan menimbulkan asap kabut atau ozon.

Hidrokarbon merupakan komponen polutan udara yang berbeda tetapi mempunyai


hubungan satu dengan yang lain. Hidrokarbon merupakan polutan primer karena
dilepaskan ke udara secara langsung, sedangkan oksidan fotokimia berasal dari
reaksi-reaksi yang melibatkan hidrokarbon baik secara langsung maupun tidak
langsung. Masalah yang dihadapi karena adanya polusi hidrokarbon harus
mempertimbangkan juga adanya polusi oksidan fotokimia.

Menurut Soedomo (2001), hidrokarbon merupakan teknologi umum yang


digunakan untuk beberapa senyawa organic yang diemisikan bila bahan bakar
minyak dibakar. Sumber langsung dapat berasal dari berbagai aktivitas perminyakan
yang ada, seperti ladang minyak, gas bumi geothermal. Umumnya hidrokarbon
terdiri atas methana, ethan dan turunan-turunan senyawa alifatik dan aromatic.
Hidrokarbon dinyatakan dengan hidrokarbon total (THC).
Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzena,
toluena, ethylbenzena, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX, merupakan
komponen utama dalam minyak bumi, bersifat mutagenik dan karsinogenik pada
manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami perombakan
di alam, baik di air maupun di darat.

3. SUMBER DAN DISTRIBUSI


a. Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam
sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi, diolah menjadi bahan bakar motor, minyak
pelumas, dan aspal.
b. Sebagai bahan pencemar udara, Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri
yang diemisikan ke udara dan kemudian merupakan sumber fotokimia dari
ozon. HC merupakan polutan primer karena dilepas ke udara ambien secara
langsung.
c. Kegiatan industri yang berpotensi menimbulkan cemaran dalam bentuk HC
adalah industri plastik, resin, pigmen, zat warna, pestisida dan pemrosesan
karet. Diperkirakan emisi industri sebesar 10 % berupa HC. Sumber HC dapat
pula berasal dari sarana transportasi. Kondisi mesin yang kurang baik akan
menghasilkan HC. Pada umumnya pada pagi hari kadar HC di udara tinggi,
namun pada siang hari menurun. Sore hari kadar HC akan meningkat dan
kemudian menurun lagi pada malam hari. Adanya hidrokarbon di udara
terutama metana, dapat berasal dari sumber-sumber alami terutama proses
biologi aktivitas geothermal seperti explorasi dan pemanfaatan gas alam dan
minyak bumi dan sebagainya. Jumlah yang cukup besar juga berasal dari
proses dekomposisi bahan organik pada permukaan tanah, Demikian juga
pembuangan sampah, kebakaran hutan dan kegiatan manusia lainnya
mempunyai peranan yang cukup besar dalam memproduksi gas hidrokarbon
di atmosfir.

4. DAMPAK KESEHATAN

Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk
ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak
dijumpai di daerah industri dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-
paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.Pengaruh
hidrokarbon aromatic pada kesehatan manusia dapat terlihat pada tabel dibawah ini.
5. PENGENDALIAN DAMPAK

a. Mitigasi Dampak Hidrokarbon

Terdapat empat strategi dalam mitigasi dampak hidrokarbon :

 Kontrol emisi kendaraan bermotor, hal ini dapat dilakukan secara periodik.
 Kontrol emisi sumber stasioner seperti kilang minyak, petrokimia dengan
menggunakan metode kondensasi, evaporasi, insenerasi, absorpsi dan subsitusi..
 Penghindaran reseptor dari daerah yang tercemar.
 Kontrol lingkungan (Controlled environment). Ada beberapa macam teknik yang
telah digunakan untuk mengontrol emisi hidrokarbon dari sumbernya,
yaitu insinerasi, adsorbsi, absorbsi dan kondensasi.

b. Alternatif penggunaan Bahan Bakar

Alternatif mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan menggunakan energi


sinar matahari dan juga minyak-minyak sayuran (nabati). Kelebihan menggunakan
bahan bakar alternatif ini adalah melakukan penghematan, karena per liter lebih
murah dibanding bahan bakar pada umumnya, memiliki nilai tambah bagi
Indonesia, dan ramah lingkungan, karena tidak akan menghasilkan gas-gas
Hidrokarbon.

Antara lain dengan menggunakan:

 Minyak kelapa sawit . Ternyata sumber hidrokarbon bisa didapat dalam minyak
kelapa sawit atau biji-bijian yang lain.Padanya terdapat struktur trigliserida yang
serupa dengan hidrokarbon minyak bumi, yang memungkinkan digunakan untuk
mensubstitusi minyak bumi. Peran teknologi katalis sangat vital pada tahap ini
karena mengubah struktur trigliserida menjadi produk yang saat ini disuplai oleh
minyak bumi memerlukan katalis yang tepat. Turunan gliserida yang dapat
menggantikan bahan yang disuplai dari minyak bumi ialah bahan baker (solar dan
bensin) dan bahan baku petrokimia.
 Kedelai. Sekelompok peneliti dari Universitas Tasmania, Australia, mengklaim
telah berhasil menciptakan sebuah mesin yang dapat digerakkan dengan bahan
bakar diesel bercampur hidrogen. Menurut para penciptanya, jika 30 persen
hidrogen ditambahkan ke dalam mesin pembakaran, hasilnya adalah pengurangan
sekitar 70 persen karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon.

6. PENCEGAHAN

a. Sumber Bergerak

1) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.


2) Melakukan pengujian emisi secara berkala dan KIR kendaraan.
3) Memasang filter pada knalpot.

b. Sumber Tidak Bergerak

1) Memasang scruber pada cerobong asap.


2) Memodifikasi pada proses pembakaran.

c. Manusia

Apabila kadar oksidan dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (235
mg/Nm3 dengan waktu pengukuran 1jam) maka untuk mencegah dampak
kesehatan dilakukan upaya-upaya:

1) Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.


2) Mengurangi aktifitas di luar rumah.

7. PENANGGULANGAN

a) Mengganti peralatan yang rusak.


b) Mengatur pertukaran udara didalam ruang, seperti menggunakan exhaust-
fan.
c) Bila jatuh korban keracunan maka lakukan :

- Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.

- Kirim segera ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.

Anda mungkin juga menyukai