OLEH :
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia – Nya kami dapat menyelesaikan Bahan Ajar Kimia Unsur Golongan IA sampai IV A
dengan tepat pada waktunya. Bahan ajar ini dibuat untuk memenuhi Ujian Tengah Semester
mata kuliah Kimia Unsur Golongan Utama. Disamping itu kami juga ingin memberikan
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai Kimia Unsur Golongan IA sampai dengan
golongan IV A.
Dalam menyusun bahan ajar ini, kami banyak mendapat dukungan serta dorongan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak
Drs. M. Hadeli L, M.Si. selaku dosen mata kuliah Kimia Unsur Golongan Utama yang telah
memberikan pengajaran serta arahan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan bahan ajar ini. Semoga bahan aja ini memberikan manfaat serta menambah
wawasan bagi para pembacanya. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam membantu penyusunan makalah ini hingga akhirnya dapat
diselesaikan.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
BAB I
GOLONGAN I A
1.Hidrogen
Keberadaannya di alam
Jarang sekali menemukan hidrogen dalam bentuk unsurnya (H2) di alam bebas (bumi).
Pada kondisi biasa hidrogen terdapat dalam gas diatomik H2 dimana gas ini bisa keluar dari
atmosfer bumi disebabkan berat molekulnya yang ringan. Hidrogen adalah unsur ketiga yang
paling banyak terdapat di bumi yaitu kadar hidrogen dibumi adalah 1400 ppm (0,14% berat) atau
2,9% mol. Hidrogen terdapat dalam keadaan bebasnya banyak ditemukan pada gas yang
dikeluarkan oleh gunung berapi dan dibeberapa tempat penyulingan gas alam. Disebabkan
hidrogen adalah unsur yang reaktif maka umumnya hidrogen dibumi ditemukan dalam bentuk
senyawaanya misalnya dalam bentuk hidrokarbon seperti metana dan air. Beberapa jenis bakteri
dan alga menghasilkan gas hidrogen dalam sistem metabolimesnya (Morie, 2010).
Dalam sistem tata surya kita hidrogen terdapat dalam jumlah yang sangat melimpah yaitu
berkisar 75% berat dan 93% mol. Di jagat raya hidrogen ditemukan sebagai penyusun bintang
dan planet-planet yang sangat besar. Dijagat raya hidrogen terdapat dalam bentuk atomiknya dan
dalam bentuk plasma dimana sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen biasa. Dalam bentuk
plasma electron dan proton hidrogen tidak terikat secara bersama sehingga hal ini menghasilkan
konduktifitas listrik dan tingkat emisifitas (menghasilkan cahaya) yang tinggi. Sedangkan dalam
bentuk atom netralnya hidrogen di jagat raya terdapat di medium interstellar yaitu materi yang
menyusun bintang yang umumnya terdiri dari gas dan debu luar angkasa (Morie, 2010).
Skala Laboratorium
Dalam skala laboratorium hidrogen biasanya dibuat dari hasil samping reaksi tertentu
misalnya mereaksikan logam dengan asam seperti mereaksikan antara besi dengan asam sulfat
(Morie, 2010):
Sejumlah kecil hidrogen dapat juga diperoleh dengan mereaksikan kalsium hidrida
dengan air. Reaksi ini sangat efisien dimana 50% gas hidrogen yang dihasilkan diperoleh dari air
(Morie, 2010):
Elektrolisis air juga sering dipakai untuk menghasilkan hidrogen dalam skala laboratorium, arus
dengan voltase rendah dialirkan dalam air kemudian gas oksigen akan terbentuk di anoda dan gas
hidrogen akan terbentuk di katoda (Morie, 2010):
Skala industri
Dalam skala industri hidrogen dapat dibuat dari hidrokarbon, dari produksi secara biologi
melalui bantuan alga dan bakteri, melalui elektrolisis, ataupun termolisis. Produksi hidrogen dari
hidrokarbon masih menjadi primadona disebabkan dengan metode ini bisa dihasilkan hidrogen
dalam jumlah yang melimpah sehingga metode yang lain perlu dikembangkan lagi akar
meningkatkan nilai ekonomi hidrogen (Morie, 2010).
Pembuatan Hidrogen dari Hidrokarbon
Hidrogen dapat dibuat dari gas alam dengan tingkat efisiensi sekitar 80% tergantung dari
jenis hidrokarbon yang dipakai. Pembuatan hidrogen dari hidrokarbon menghasilkan gas CO2,
sehingga CO2 ini dalam prosesnya dapat dipisahkan. Produksi komersial hidrogen menggunakan
proses “steam reforming” menggunakan methanol atau gas alam dan menghasilkan apa yang
disebut sebagai syngas yaitu campuran gas H2 dan CO (Morie, 2010):
Panas yang dibutuhkan oleh reaksi diperoleh dari pembakaran beberapa bagian methane.
Penambahan hasil hidrogen dapat diperoleh dengan menambahkan uap air kedalam gas hasil
reaksi yang dialirkan dalam reactor bersuhu 130° C (Morie, 2010):
Reaksi yang terjadi adalah pengambilan oksigen dari molekul air ke CO untuk menjadi CO2.
Reaksi ini menghasilkan panas yang dapat dipakai untuk menjaga suhu reactor.
Hidrogen dapat dibuat dari proses elektrolisis air dengan menggunakan suplai energi
yang dapat diperbaharuhi misalnya angina, hydropower, atau turbin. Dengan cara elektrolisis
maka produksi yang dijalankan tidak akan menghasilkan polusi. Proses elektrolisis menjadi salah
satu proses yang memiliki nilai ekonomi yang urah dibandingkan dengan menggunakan bahan
baku hidrokarbon. Salah satu teknik elektrolisis yang mendapatkan perhatian cukup tinggi adalah
“elektrolisis dengan menggunakan tekanan tinggi” dalam teknik ini elektrolisis dijalankan untuk
menghasilkan gas hidrogen dan oksigen dengan tekanan sekitar 120-200 Bar. Teknik lain adalah
dengan dengan menggunakan “elektrolisis temperature tinggi” dengan teknik ini konsumsi
energi untuk proses elektrolisis sangat rendah sehingga bisa meningkatkan efisiensi hingga 50%.
Proses elektrolisis dengan menggunakan metode ini biasanya digabungkan dengan instalasi
reactor nulklir disebabkan karena bila menggunakan sumber panas yang lain maka tidak akan
bisa menutup biaya peralatan yang tergolong cukup mahal (Morie, 2010).
Berikut ini adalah beberapa reaksi hydrogen yang khas yang menunjukan sifat
kereaktifan hydrogen:
a. ada suhu tinggi H2 bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam dan unsur-unsur logam
membentuk suatu hidrida
b. H2 merupakan reduktor untuk menghilangkan oksigen dari oksida logam contohnya
reaksi penghilangan oksigen pada tembaga oksida:
CuO (s) +H2 (g) → Cu (s) + H2O (l)
c. H2 bereaksi dengan O2 bila terdapat terdapat nyala api atau bunga api listrik
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l) ΔH = -286 kJ / mol
Bila sebatang korek api menyala didekatkan pada mulut tabung berisi hydrogen maka
terjadi letupan akibat terjadinya reaksi diatas. Karena reaksinya eksotermik, maka
Hidrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar. Hasil pembakarannya pun berupa air
yang sangat ramah lingkungan dan dapat dielektrolisis untuk menghasilkan Hidrogen
kembali. Cara ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya gas hydrogen.
Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak mengikat.
Oleh kimiawan, istilah "hidrida" biasanya memiliki arti atom H yang mendapat sifat anion,
ditandai dengan H-. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada
tahun 1916 untuk gologngan I dan II hidrida garam, didemonstrasikan oleh Moers pada tahun
1920 dengan melakukan elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah
hidrogen pada anode. Untuk hidrida selain logam golongan I dan II, istilah ini sering kali
membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang rendah.
Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2 yang polimerik. Walaupun hidrida dapat
dibentuk dengan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari senyawa
bervariasi, sebagai contoh terdapat lebih dari 100 hidrida borana biner yang diketahui, namun
cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui. Hidrida indium biner sampai sekarang
belum diketahui, walaupun sejumlah komplek yang lebih besar eksis. Hidrida biner
diklasifikasikan sesuai dengan posisi unsurnya dalam tabel periodik, dan oleh karakter
ikatannya. Hidrida alkali dan alkali tanah di blok s adalah senyawa ionik yang analog dengan
halida dan disebut dengan hidrida salin. Unsur blok p golongan 13-17 membentuk hidrida
kovalen molekular. Belum ada senyawa hidrida gas mulia yang pernah dilaporkan.
Beberapa unsur transisi blok d dan f membentuk hidrida logam yang menunjukkan sifat
logam. Logam-logam transisi yang tidak membentuk hidrida biner membentuk hidrida
molecularkompleks yang dikoordinasikan oleh ligan penstabil, seperti karbonil (CO), fosfin
tersier (PR3), atau siklopentadienil (C5H5). Contoh-contoh khas hidrida diberikan di bawah
ini:
a. Hidrida salin
Hidrogen mempunyai 1 elekron dan cendrung menerima 1 elektron dari atom lain.
Akibatnya, hidrogen dapat bereaksi dengan logam yang reaktif, yaitu (Li, Na, K, Mg, dan
Ca) membentuk senyawa hidrida ionik, contohnya: Litium hidrida, LiH, senyawa
kristalin tak bewarna (titik leleh 680˚C). Li+ dan H- membentuk kristal berstruktur garam
dapur. Pelepasan kuantitatif gas hidrogen di anoda saat dilakukan elektrolisis garam
leburnya menyarankan keberadaan H-. Air bereaksi dengan hebat dengan litium hidrida
membebaskan gas hidrogen. Karena senyawa ini agak melarut dalam eter, hidrida ini
digunakan sebagai pereduksi di kimia organik.
Kalsium hidrida, CaH2, adalah padatan kristalin tak bewarna, dan bereaksi dengan
hebat dengan air membebaskan gas hidrogen. Hidrida ini digunakan sebagai pembentuk
gas hidrogen, atau bahan dehidrator untuk pelarut organik. Hidrida ini juga digunakan
sebagai reduktor. Litium tetrahidridoaluminat, LiAlH4, adalah padatan kristalin tak
bewarna (terdekomposisi di atas 125˚C) biasanya disebut litium aluminum hidrida.
Hidrida melarut dalam eter, dan bereaksi hebat dengan air. Hidrida ini digunakan sebagai
reduktor dan bahan untuk hidrogenasi dan untuk pengering pelarut organik. Natrium
tetrahidroborat, NaBH4, adalah senyawa padatan kristalin bewarna putih (terdekomposisi
pada 400˚C) biasanya disebut natrium borohidrida. Padatan ini larut dalam air dan
terdekomposisi pada suhu tingggi dengan melepaskan gas hidrogen. Padatan ini
digunakan sebagai bahan pereduksi untuk senyawa anorganik dan organik, dan untuk
mempreparasi kompleks hidrida.
b. Hidrida molecular
Semua hidrida kecuali hidrida karbon (metana) dan oksigen (air) adalah gas beracun
dengankereaktifan sangat tinggi dan harus ditangani dengan sangat hati-hati. Walaupun
terdapat berbagai metoda untuk menghasilkan gas-gas ini di laboratorium, kini banyak
gas ini mudah didapat di silinder. Diboran, B2H6, adalah gas beracun dan tak bewarna
dengan bau iritatif yang khas. Hidrida ini merupakan bahan reduktor kuat senyawa
anorganik dan organik. Bahan ini juga bermanfaat sebagai bahan hidroborasi untuk
memasukkan gugus fungsi padaolefin, setelah adisi olefin dengan reaksinya dengan
reagen yang cocok.
Silan, SiH4, gas yang sangat mematikan dan tak bewarna dengan bau yang
menyengat dan juga disebut dengan monosilan.
Amonia, NH3, adalah gas beracun dan tak bewarna dengan bau mengiritasi yang
khas. Walaupun gas ini digunakan dalam banyak kasus sebagai larutan ammonia dalam
air, yakni dengan dilarutkan dalam air, amonia cair juga digunakan sebagai pelarut non-
air untuk reaksi khusus. Sejak dikembangkannya proses Harber-Bosch untuk sintesis
amonia ditahun 1913, amonia telah menjadi senyawa yang paling penting dalam industri
kimia dan digunakan sebagai bahan baku banyak senyawa yang mengandung nitrogen.
Amonia juga digunakan sebagai refrigeran (di lemari pendingin).
Fosfin, PH3, gas sangat beracun dan tak bewarna dengan bau yang busuk, juga
disebut dengan fosfor hidrida. Fosfin terbakar spontan di udara. Fosfin digunakan dalam
pertumbuhan epitaksi, dalam kimia koordinasi logam transisi.
Hidrogen sulfida, H2S, gas beracun dan tak bewarna dengan bau telur busuk. Gas ini
sering ditangani dengan tidak cukup hati-hati, gas ini sangat berbahaya dan harus
ditangani dalam lingkungan yang ventilasinya baik. Gas ini digunakan untuk analisis
kimia dengan cara pengendapan ion logam, pembuatan senyawa yang mengandung
belerang.
Hidrogen fluorida, HF, adalah gas tak bewarna, berasap, bertitik didih rendah,
dengan bau yang mengiritasi. Gas ini biasa digunakan untuk mempreparasi senyawa
anorganik dan organik yang mengandung fluor. Karena permitivitasnya yang tinggi,
senyawa ini dapat digunakan sebagai pelarut non-air yang khusus. Larutan dalam air gas
ini disebut asam fluorat dan disimpan dalam wadah polietilen karena asam ini menyerang
gelas.
c. Hidrida logam
Hidrida MHx yang menunjukkan sifat logam biasanya bertipe intertisi dan non
stoikiometri biasanya hidrogen menempati sebagian lubang dalam kisi logam. Biasanya x
bukan bilangan bulat dalam senyawa ini. Hidrida jenis ini yang dikenal meliputi hidrida
dari Golongan 3 (Sc, Y), Golongan 4 (Ti, Zr, Hf), Golongan 5 (V, Nb, Ta), Cr, Ni, Pd,
dan Cu, tetapi hidrida logam lain di Golongan 6 sampai 11 tidak dikenal. Paladium Pd
bereaksi dengan gas hidrogen pada suhu kamar, dan membentuk hidrida yang
mempunyai komposisi PdHx (x<1). Banyak hidrida logam yang menunjukkan sifat
hantaran logam. LaNi5 adalah senyawa paduan antara lantanum dan nikel, yang dapat
menampung sampai 6 atom hidrogen atoms per sel satuan dan berubah menjadi LaNi5H6.
Paduan ini menjadi salah satu kandidat untuk digunakan sebagai bahan penyimpan
hidrogen untuk pengembangan mobil berbahan hidrogen.
d. Kompleks hidrida
Senyawa kompleks yang berkoordinasi dengan ligan hidrida disebut kompleks
hidrida. Logamtransisi Golongan 6 sampai 10 yang tidak membentuk hidrida biner
menghasilkan banyak kompleks hidrida dengan ligan tambahan seperti karbonil dan
fosfin tersier. Walaupun baru akhir tahun 1950-an hidrida diterima sebagai ligan, ribuan
senyawa kompleks kini telah dikenal. Lebih lanjut, dengan sintesis kompleks hidrogen
molekul di tahun 1980-an, kimia hidrogen mengambil peran baru. Riset dalam katalisis
hidrokarbon homogen dengan peran penting dimainkan oleh hidrida atau hidrogen terus
berkembang.
-Kegunaan
Hidrogen di campur dengan nitrogen dipakai sebagai gas pelacak kebocoran yang dapat
diaplikasikan dalam bidang otomotif, kimia, stasiun pembangkit listrik, aerospace, dan
telekomonikasi (Morie, 2010).
Isotop hidrogen seperti Deuterium dipakai dalam aplikasi reaksi nuklir sebagai medium
yang dapat memperlambat laju netron yang dihasilkan dari reaksi fisi dan fusi. Deuterium juga
dipakai untuk penanda reagen yang akan direaksikan untuk proses sintesis. Tritium dihasilkan
dari reactor nuklir dipakai untuk produksi bom hidrogen dan sebagai label dalam cat luminasi
(Morie, 2010).
Hidrogen mendatangkan beberapa bahaya kesehatan pada manusia, mulai dari potensi
ledakan dan kebakaran ketika tercampur dengan udara, sampai dengan sifatnya yang
menyebabkan asfiksia pada keadaan murni tanpa oksigen. Selain itu, hidrogen cair adalah
kriogen dan sangat berbahaya oleh karena suhunya yang sangat rendah. Hidrogen larut dalam
beberapa logam dan selain berpotensi kebocoran, juga dapat menyebabkan perapuhan hidrogen.
Gas hidrogen yang mengalami kebocoran dapat menyala dengan spontan. Selain itu api hidrogen
sangat panas, namun hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga dapat
menyebabkan kasus kebakaran yang tak terduga (Anonimous,2010).
2. Litium
0,005% adalah perkiraan besarnya kelimpahan unsur litium di kerak bumi. Bijih yang paling
umum sebagai sumber litium adalah podumene, petalite, dan lepidalite. Litium juga diperoleh
dari air laut. Dengan menguapkan air laut akan meninggalkan padatan garam. Padatan ini
mengandung garam (NaCl), kalium klorida (KCl), dan sedikit litium klorida (LiCl). Negara
penghasil litum terbesar di dunia adalah Amerika Serikat. Negara ini memiliki 3 tambang
terbesar di Silver Peak, Nevada, dan Kings Mountain.
Litium adalah logam yang lunak, berwarna keperakan bila baru dipotong tetapi bila
dibiarkan di udara terbuka permukaan logam segera berubah menjadi abuabu. Litium bila
dicampur dengan aluminium dan magnesium menghasilkan alloy yang ringan. Alloy ini
digunakan untuk baterai, beberapa glass, dan obat-obatan.
Elektrolisis Litium
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu
100 ºC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang
terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3.
Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) → Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga
diperoleh garam LiCl.
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun
karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan
perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk
menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li
adalah sebagai berikut :
Katoda : Li+ + e → Li
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju
katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li
yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara periodik,
dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan
bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.
- Kegunaan
a. Keramik dan kaca, Litium oksida banyak digunakan sebagai fluks untuk pengolahan
silika, menurunkan titik lebur dan viskositas material dan menyebabkan glasir dengan
peningkatan sifat fisika termasuk koefisien ekspansi termal yang rendah. Glasir yang
mengandung litium oksida digunakan untuk peralatan oven. Litium karbonat (Li2CO3)
umumnya digunakan dalam aplikasi ini karena akan berubah menjadi oksida pada
pemanasan.
b. Listrik dan elektronik, Baterai ion litium dapat menghasilkan daya sekitar 3 volt per sel,
dibandingkan dengan 2,1 volt yang dihasilkan oleh baterai asam timbal atau 1,5 volt dari
baterai seng-karbon . Baterai ion litium, yang dapat diisi ulang dan memiliki densitas energi
yang tinggi, jangan dikacaukan dengan baterai litium, yang merupakan baterai sekali pakai
(sel primer) dengan litium atau senyawanya sebagai anode. Baterai isi ulang lainnya yang
menggunakan litium antara lain baterai polimer ion litium, baterai litium besi fosfat, dan
baterai kawat nano.
c. Sabun litium atau gemuk litium, Litium hidroksida adalah basa kuat dan, ketika
dipanaskan dengan lemak, menghasilkan sabun yang terbuat dari litium stearat. Sabun litium
memiliki kemampuan mengentalkan minyak, dan digunakan untuk membuat gemuk
pelumas multiguna suhu tinggi.
1) Piroteknik
Senyawa litium digunakan sebagai pewarna piroteknik dan oksidator dalam kembang api
dan suar berwarna merah.
2) Pemurnian udara
Litium klorida dan litium bromida bersifat higroskopis dan digunakan sebagai desikan untuk
aliran gas. Litium hidroksida dan litium peroksida adalah garam yang paling banyak
digunakan di daerah terbatas, seperti di dalam pesawat antariksa dan kapal selam, untuk
menghilangkan karbon dioksida dan memurnikan udara. Litium hidroksida menyerap karbon
dioksida dari udara dengan membentuk litium karbonat, dan lebih disukai daripada
hidroksida alkali lainnya karena bobotnya yang ringan.
Litium peroksida (Li2O2) dengan adanya kelembaban tidak hanya bereaksi dengan karbon
dioksida untuk membentuk litium karbonat, tetapi juga melepaskan oksigen.
Beberapa senyawa yang disebutkan di atas, begitu juga litium perklorat, digunakan dalam
lilin oksigen yang memasok kapal selam dengan oksigen. Ini bisa juga termasuk sejumlah
kecil boron, magnesium, aluminium, silikon, titanium, mangan, dan besi.
3) Optik
Litium fluorida, yang dikristalkan secara artifisial, bersifat jernih dan transparan sehingga
sering digunakan untuk optik khusus pada aplikasi IR, UV dan VUV (UV vakum).
Senyawa organolitium banyak digunakan dalam produksi polimer dan bahan kimia
berderajat kemurnian tinggi. Senyawa alkil litium adalah katalis/inisiator dalam polimerisasi
anionik olefin nonfungsional. Untuk produksi bahan kimia murni, senyawa organolitium
berfungsi sebagai basa kuat dan sebagai pereaksi untuk pembentukan ikatan karbon-karbon.
Beberapa senyawa populer termasuk litium aluminium hidrida (LiAlH4), litium
trietilborohidrida, n-butillitium dan tert-butillitium biasa digunakan sebagai basa yang
sangat kuat yang disebut superbasa.
5) Aplikasi militer
Litium metalik dan kompleks hidridanya, seperti Li[AlH4], digunakan sebagai aditif
berenergi tinggi pada propelan roket. Litium aluminium hidrida juga bisa digunakan secara
mandiri sebagai bahan bakar padat.
Peluncuran torpedo berbahan bakar litium
Litium hidrida yang mengandung litium-6 digunakan pada senjata termonuklir, sebagai
pembungkus bom.
g. Nuklir
Litium deuterida digunakan sebagai bahan bakar dalam peralatan nuklir Castle Bravo.
Litium deuterida merupakan pilihan bahan bakar nuklir untuk versi awal bom hidrogen..
Tritium berfusi dengan deuterium dalam reaksi fusi yang relatif mudah dicapai. Meskipun
detailnya tetap menjadi rahasia, litium-6 deuterida tampaknya masih memainkan peran
penting dalam senjata nuklir modern sebagai material fusi.
Litium fluorida, ketika diperkaya ke dalam isotop litium-7, membentuk konstituen dasar
campuran garam fluorida LiF-BeF2 yang digunakan dalam reaktor nuklir fluorida cair.
Litium fluorida secara kimia relatif stabil dan campuran LiF-BeF2 memiliki titik leleh
rendah. Selain itu, 7Li, Be, dan F adalah bagian dari sedikit nuklida dengan irisan melintang
tangkapan neutron termal yang tidak mencemari reaksi fisi di dalam reaktor fisi nuklir.
Dalam konsep (hipotesis) pembangkit listrik tenaga fusi nuklir, litium akan digunakan untuk
menghasilkan tritium dalam reaktor pengungkungan magnetik menggunakan deuterium dan
tritium sebagai bahan bakar.
h. Kedokteran
Litium berguna dalam pengobatan gangguan bipolar. Garam litium juga dapat membantu
diagnosis terkait, seperti gangguan schizoafektif dan depresi berat siklik. Bagian aktif dari
garam ini adalah ion litium Li+. Mereka mungkin meningkatkan risiko pengembangan
anomali kardiak Ebstein pada bayi yang lahir dari wanita yang mengonsumsi litium selama
trimester pertama kehamilan.
Litium juga telah diteliti sebagai kemungkinan pengobatan untuk sakit kepala gugus.
1. Logam lithium murni digunakan pada baterai lithium ion yang dapat diisi ulang, dan logamnya
digunakan sebagai paduan dengan aluminium, tembaga, mangan, dan kadmium untuk membuat
suku cadang pesawat berperforma tinggi.
2. Lithium juga memiliki berbagai aplikasi nuklir, misalnya sebagai pendingin reaktor nuklir dan
sumber tritium, yang dibentuk dengan membombardir lithium dengan neutron.
Litium sangat mudah terbakar, bayak faktor yang memicu reaksi litium sehingga
menyebabkan ledakan. Hasil tersebut mengakibatkan terbentuknya kabut (gas) yang sangat
beracun. Mudah terbakar bila terjadi kontak antara litium dan api. Bila terhirup akan
menyebabkan sensasi seperti terbakar, batuk, sulit bernafas, dan juga luka padtenggorokan.
Kontak dengan kulit menyebabkan kulit terbakar dan terasa sakit. Kontak pada mata akan
menyebakan mata memerah, rasa sakit dan rasa pedih yang mendalam. Jika termakan akan
menyebabkan kram perut, sakit di bagian perut, sensasi terbakar, kolaps, dan sampai kematian
(Morie, 2010).
Logam ini bereaksi dengan nitrogen dan hidrogen dari udara dan uap air. Secara cepat
permukaan litium akan terlapisi oleh campuran LiOH, Li2CO3, Li3N. LiOH bersifat sangat
korosif dan berbahaya bagi ikan yang hidup di air (Morie, 2010).
3. Natrium
Kelimpahan Natrium
Natrium banyak ditemukan diberbagai mineral logam misalnya sebagai NaCl, amphibole,
kriolit, soda niter, dan zeolit. Natrium banyak terdapat di bintang yang ada diluar angkasa
berdasarkan spektra garis D-nya dan bertanggung jawab terhadap cahaya hampir kebanyakan
bintang. Senyawa yang paling banyak ditemukan adalah natrium klorida (garam dapur), tapi juga
terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda niter, amphibole, zeolite, dsb
(Morie,2010).
Proses pembuatan natrium memiliki bahan dasar logam alkali yang diperoleh dari hasil
elektrolisis lelehan garam klorida dan pembuatan elektrolisis logam natrium dihasilkan dari
campuran lelehan NaCl dengan CaCl2, dalam hal ini CaCl2 memiliki kegunaan untuk
menurunkan titik leleh Nacl. Pada saat NaCl dengan CaCl2 cair disatukan dalam sel down,
kemudian diberi aliran listrik dan Ion Na+ akan direduksi menjadi sebuah natrium yang sifatnya
cair. Ion Cl- kemudian dioksidasi pada anoda yang kemudian menghasilkan gas Cl2. Natrium
cairkan dikeluarkan dari samping sel dan gas klor dikeluarkan melalui bagian atas sebuah sel.
Natrium diisolasi denga cara elektrolisis. Dibumi terdapat sumber untuk dipakai sebagai
pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl yang dapat diperoleh dari air laut
dengan cara penguapan (Morie, 2010).
NaCl memiliki titik leleh lebih dari 800° C oleh sebab itu pembuatan natrium hanya dengan
NaCl saja akan membutuhkan energi yang cukup besar. Untuk menghemat energi maka NaCl
dicampur dengan CaCl2 dengan perbandingan masing-masing 40% dan 60% sehingga titik
lelehnya turun menjadi 580° C (Morie, 2010).
Reaksi yang terjadi (Morie, 2010):
Katoda : Na + + e Na
Proses elektrolisis dilakukan dengan cara mencairkannya dalam peralatan “Down Cell”
dalam prakteknya sering diikuti dengan pembentukan logam kalsium akan tetapi padatan ini
dikembalikan lagi ke tempat pelelehan (Morie, 2010).
Reaksi-reaksi natrium
Atom natrium memiliki 11 elektron, lebih banyak satu daripada konfigurasi gas mulia neon
yang sangat stabil. Oleh karena itu, dan katena energi ionisasi pertamanya yang rendah pada
495,8 kJ/mol, atom natrium jauh lebih mudah kehilangan elektron terakhir dan menjadi
bermuatan positif daripada mendapatkan satu elektron untuk menjadi bermuatan negatif. Proses
ini membutuhkan sangat sedikit energi sehingga natrium mudah teroksidasi dengan melepaskan
elektron ke-11nya. Sebaliknya, energi ionisasi kedua sangat tinggi (4562 kJ/mol), karena
elektron ke-10 lebih dekat ke inti atom daripada elektron ke-11. Akibatnya, natrium biasanya
membentuk senyawa ionik sebagai kation Na+.
Tingkat oksidasi natrium yang paling umum adalah +1. Ia umumnya tidak sereaktif kalium
tetapi lebih reaktif daripada litium. Logam natrium adalah reduktor kuat, dengan potensial
reduksi standar untuk pasangan Na+/Na adalah −2.71 volt meskipun kalium dan litium memiliki
potensial yang lebih negatif. Struktur natrium klorida, menunjukkan koordinasi oktahedral di
sekitar pusat Na+ dan Cl−. Kerangka ini hancur ketika dilarutkan dalam air dan terbentuk kembali
ketika air menguap.
Senyawa natrium yang paling penting adalah garam dapur (NaCl), soda abu (Na2CO3),
baking soda (NaHCO3), soda api (NaOH), natrium nitrat (NaNO3), di- dan tri-natrium fosfate,
natrium tiosulfat (Na2S2O3·5H2O), serta boraks (Na2B4O7·10H2O).
Natrium cenderung membentuk senyawa yang larut dalam air, seperti halida, sulfat, nitrat,
karboksilat dan karbonat. Spesies akuatik utama adalah kompleks akuo [Na(H2O)n]+, di mana n =
4–8; dengan n = 6 menunjukkan data dari difraksi sinar X dan simulasi komputer. Presipitasi
langsung garam natrium dari larutan akuatik jarang terjadi karena garam natrium biasanya
memiliki afinitas tinggi terhadap air; kecuali natrium bismutat (NaBiO3). Oleh karena itu, garam
natrium biasanya diisolasi sebagai padatan dengan penguapan atau melalui presipitasi dengan
pelarut organik, seperti etanol; sebagai contoh, hanya 0,35 g/L natrium klorida yang akan larut
dalam etanol.. Kandungan natrium dalam jumlah besar dapat ditentukan dengan perlakuan
menggunakan uranil seng asetat sangat berlebih; heksa hidratnya, (UO2)2ZnNa(CH3CO2)·6H2O
mengendap dan dapat ditimbang. Sesium dan rubidium tidak mengganggu reaksi ini, tapi kalium
dan litium mengganggu. Konsentrasi natrium yang lebih rendah dapat ditentukan dengan
spektrofotometri serapan atom atau dengan potensiometri menggunakan elektrode ion selektif.
Natrium larut dalam amonia dan beberapa amina menghasilkan larutan berwarna; penguapan
larutan ini meninggalkan film natrium berkilau metalik. Larutannya mengandung kompleks
koordinasi (Na(NH3)6)+, dengan muatan positif yang diimbangi oleh elektrida (elektron sebagai
anion); kriptan memungkinkan isolasi kompleks ini sebagai padatan kristal. Banyak senyawa
organonatrium yang telah dibuat. Mereka berperilaku seperti sumber karbanion (garam dengan
anion organik), karena polaritas ikatan C-Na yang tinggi. Beberapa derivat yang terkenal
termasuk natrium siklopentadienida (NaC5H5) dan tritil natrium ((C6H5)3CNa). Oleh karena
kation Na+ berukuran besar dan memiliki kekuatan polarisasi yang sangat rendah, ia dapat
menstabilkan radikal anion besar, aromatik, terpolarisasi, seperti pada natrium naftalenida , Na+
[C10H8•]−, sebuah reduktor kuat.
Natrium dan kalium membentuk KNa2 dan NaK . NaK adalah kalium 40-90% dan berwujud
cair pada suhu ambien. Ia adalah penghantar panas dan listrik yang sangat baik. Paduan natrium-
kalsium adalah produk sampingan dari produksi elektrolitik natrium dari campuran garam biner
NaCl-CaCl2 dan campuran terner NaCl-CaCl2-BaCl2. Ketercampuran kalsium dengan natrium
hanya sebagian. Dalam keadaan cair, natrium bercampur sempurna dengan timbal. Terdapat
beberapa metode untuk membuat paduan natrium-timbal. Salah satunya adalah mencairkan
keduanya bersama-sama dan yang lainnya adalah mendepositkan natrium secara elektrolitik pada
katoda timbal cair. NaPb3, NaPb, Na9Pb4, Na5Pb2, dan Na15Pb4 adalah beberapa paduan natrium-
timbal yang diketahui. Natrium juga membentuk paduan dengan emas (NaAu2) dan perak
(NaAg2). Logam golongan 12 (seng, kadmium dan raksa diketahui membuat paduan dengan
natrium. NaZn13 dan NaCd2 adalah paduan dengan seng dan kadmium. Natrium dan raksa
membentuk NaHg, NaHg4, NaHg2, Na3Hg2, dan Na3Hg.
Logam Natrium digunakan dalam banyak sintesis senyawa natrium, namun terdapat dua
kegunaan utama. Pertama yaitu untuk ekstraksi logam-logam lain. Cara yang paling mudah
untuk mendapatkan logam-logam yang lebih sedikit kelimpahannya seperti torium, zirkonium,
tantalum dan titaium, yaitu dengan mereduksi senyawanya dengan natrium. Sebagai contoh,
logam titanium dapat diperoleh dari reduksi titanium klorida dengan natrium menurut persamaan
reaksi berikut (Sugiyarto,2003):
Pencucian dengan air akan melarutkan natrium klorida sehingga dapat diperoleh logam itanium
murni.
Kegunaan kedua yaitu dalam produksi zat aditif bahan bakar minyak, tetraetiltimbel
(TEL) yang disintesis dari aloi Na-Pb dengan etil klorida menurut persamaan reaksi
(Sugiyarto,2003) :
Senyawa natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak,
kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium yang mengandung asam lemak
tertentu. Pentingnya garam sebagai nutrisi bagi binatang telah diketahui sejak zaman purbakala.
Di antara banyak senyawa-senyawa natrium yang memiliki kepentingan industrial adalah garam
dapur (NaCl), soda abu (Na2CO3), baking soda (NaHCO3), caustic soda (NaOH), Chile salpeter
(NaNO3), di- dan tri-natrium fosfat, natrium tiosulfat.
4. Kalium
Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4% (berat) di
dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur kalium sangat
sulit diambil dari mineral-mineral tersebut. Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite, carnalite,
langbeinite, dan polyhalite ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit
dimana kalium dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman,
negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar yang ditemukan
pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi tambang penting di
tahun-tahun depan. Kalium juga ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit
ketimbang natrium (Mohsin,2006).
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis
hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-
senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
Kalium tidak dibuat dengan metode yang sama seperti natrium karena logam kalium,
awalnya dibentuk melalui elektrolisis larutan KCl terlarut dalam garam yang dilelehkan
(Anonimous,2010):
Kalium dibuat melalui reaksi logam natrium dengan KCl cair pada 850 °C (Anonimous,2010):
Na + KCl→ K+ NaCl
Kalium sangat lunak dan mudan dipotong. Permukaannya mengkilap tapi segera menjadi buram
bila breaksi dengan oksigen dan uap air dari udara. Bila potassium dibakar di udara produk
utamanya adalah superoksida KO2 (Wardhani,2006):
Sebagian besar kalium (95%) digunakan sebagai pupuk dan sisanya digunakan untuk
membuat kalium karbonat (K2CO3) dan kalium hidroksida (KOH).Kalium karbonat umum
digunakan untuk membuat kaca terutama kaca televisi, sedangkan kalium hidroksida digunakan
untuk membuat sabun cair dan deterjen.Kalium digunakan untuk membuat KO2 yang digunakan
dalam masker gas. KO2 akan bereaksi dengan uap air hasil pernafasan dan membebaskan gas
oksigen. Di dalam tubuh. K bersama Na diperlukan oleh sel saraf untuk mengirim sinyal – sinyal
listrik. Gerakan ion natrium dan Kalium dalam sel otak ini digunakan untuk mengukur
gelombang otak.Senyawa lain, kalium klorida digunakan dalam obat-obatan serta cairan infus
saline. Garam kalium lain juga digunakan dalam pembuatan roti, fotografi, penyamakan kulit,
3. KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan kembang
api.
4. KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO3 dapat
juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan dengan larutan HCl
pada laboratorium.
1. Debu kalium yang terhirup dapat menyebabkan timbulnya iritasi mata, hidung,
tenggorokan, paru-paru dan batuk
2. Kontak pada kulit dan mata dapat menyebabkan luka bakar parah sehingga menyebabkan
cacat permanen.
5. Rubidium
Rubidium merupakan salah satu unsur logam alkali yang juga sangat reaktif, berwarna
putih perak dan sangat lunak.Rubidium mudah bereaksi dengan udara luar dan membetuk
senyawa rubidium oksida dan bereaksi kuat dengan air. Secara umum sifat-sifat kimia rubidium
mirip dengan natrium dan kalium.Unsur rubidium banyak terdapat di alam dalam jumlah yang
kecil pada mineral-mineral tertentu yang biasanya bersatu dengan logam, alkali lainnya. Selain
itu unsur rubidium juga terdapat pada teh, kopi, tembakau, dan beberapa tumbuhan lain.
Unsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun lalu.
Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di kerak
bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1% dan dalam
bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite sebanyak 1.5% dan diproduksi secara komersil dari
bahan ini. Mineral-mineral kalium, seperti yang ditemukan pada danau Searles, California, dan
kalium klorida yang diambil dari air asin di Michigan juga mengandung rubidium dan sukses
diproduksi secara komersil. Elemen ini juga ditemukan bersamaan dengan cesium di dalam
deposit pollucite di danau Bernic, Manitoba.
Rubidium (Rb), unsur kimia dari Grup 1 (Ia) dalam tabel periodik, kelompok logam alkali.
Rubidium adalah logam urutan kedua yang paling reaktif dan sangat lembut, dengan kilau putih
keperakan. Rubidium ditemukan (1861) secara spectroscopically oleh ilmuwan Jerman Robert
Bunsen dan Gustav Kirchhoff dan dinamai sesuai dengan dua garis merah yang menonjol dari
spektrumnya. Rubidium dan cesium sering ditemukan bersama-sama di alam. Akan tetapi
rubidium lebih tersebar luas dan jarang membentuk mineral alami; ditemukan hanya sebagai
pengotor dalam mineral lainnya, hingga 5 persen pada mineral seperti lepidolite, pollucite, dan
karnalit. Sampel air garam juga telah dianalisis dan terbukti berisi rubidium hingga 6 bagian per
juta.
Dalam proses produksi komersial utama rubidium, sejumlah kecil rubidium diperoleh dari
campuran logam alkali karbonat yang tersisa setelah garam lithium diekstrak dari lepidolite.
Terutama kalium karbonat yang mengandung sekitar 23 persen rubidium dan 3 persen cesium
karbonat.
Ada 24 isotop rubidium. Isotop rubidium yang ditemukan secara alami ada dua, 85Rb
dan 87Rb. Rb-87 terkandung sebanyak 27.85% dalam rubidium alami dan isotop ini
merupakan pemancar beta dengan paruh waktu 4.9 x 10 10 tahun. Rubidium cukup radioaktif
sehingga ia dapat mengekspos photographic film dalam 30 sampai 60 hari. Rubidium
membentuk empat oksida: Rb2O, Rb2O2, Rb2O3, Rb2O4.
Pembuatan unsur Rubidium dengan cara mengolah lelehan kloridanya dengan uap Na pada
suhu tinggi, kemudian logamnya dimurnikan dengan destilasi. Rubidium tidak dapat diperoleh
dengan proses elektrolisis karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut
kembali dalam larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh Rubidium
dilakukan melalui metode reduksi. Proses yang dilakukan untuk memperoleh logam ini, yaitu
dengan mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCI → L + NaCl
Ket : L = Rubidium
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang di alirkan keluar. Gas yang keluar kemudian di
padatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena
jumlah produk berkurang maka reaksi akan bergeser ke arah produk. Demikian seterusnya
hingga semua logam L habis bereaksi.
Rb dengan udara menghasilkan warna coklat tua yang berasal dari rubidium superoksida
RbO2.
Rb(s) + O2(g) RbO2(s)
Rubidium bereaksi cepat denga air membentuk rubidium hidroksida dan gas hydrogen.
Larutan yangdihasilkan tidak berwarna dan bersifat basa karena hidroksida yang terlarut. Reaksi
ini sangat eksotermis dan sangat cepat. Reaksi ini lebih lambat dibandingkan cesium tapi lebih
cepat dibandingkan potassium.
Rb memiliki potensial ionisasi yang rendah dan digunakan pada sel fotolistrik seperti
fotomultipuler, untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Rb juga digunakan sebagai
osilator untuk aplikasi seperti navigasi dan komunikasi militer. Rubidium biasanya juga
digunakan dalam industri pembuatan kembang api, gelas, dan keramik untuk memberi warna
ungu pada produk tersebut selain itu, rubidium juga digunakan pada kondensasi Bose-Einstein,
cairan bekerja di tabung vakum. Kemudian dapat mendeteksi tumor otak karena radioaktivitas
kecil. Rubidium juga sebagai bahan untuk jenis kaca khusus. Produksi superoksida dengan
pembakaran dalam oksigen. Studi tentang saluran ion potassium dalam biologi. Uap rubidium
telah digunakan untuk membuat magnetometer atom. Saat ini, 87Rb digunakan bersamaan
dengan logam alkali lainnya dalam pengembangan magnetometer rotasi radial bebas (SERF).
Penggunaan potensial rubidium berada pada area mesin ion untuk kendaraan ruang angkasa dan
sebagai fluida dalam turbin uap.
Rubidium digunakan dalam tabung vakum sebagai pengambil, bahan yang menggabungkan
dengan dan menghapus jejak gas dari tabung vakum. Hal ini juga digunakan dalam pembuatan
fotosel dan kacamata khusus. Karena mudah terionisasi, mungkin digunakan sebagai propelan
dalam mesin ion pada pesawat ruang angkasa. Penemuan terbaru dari deposito besar rubidium
menunjukkan bahwa kegunaannya akan meningkat karena sifat-sifatnya menjadi lebih baik
dipahami. Rubidium membentuk sejumlah besar senyawa, meskipun tidak satupun dari mereka
memiliki aplikasi komersial yang signifikan. Beberapa senyawa rubidium umum adalah:
rubidium klorida (RbCl), rubidium monoksida (Rb2O) dan rubidium tembaga sulfat
(Rb2SO4 ·CuSO4 ·6H20). Senyawa rubidium, perak dan yodium, RbAg4I5, memiliki karakteristik
listrik yang menarik dan mungkin berguna dalam baterai film tipis.
Jika tertelan, rubidium bisa bertindak sebagai racun moderat.Rubidium mudah bereaksi
dengan kelembaban kulit untuk membentuk rubidium hidroksida yang menyebabkan luka bakar
kimia pada kulit dan mata.Segera basuh kulit dan mata yang terkena rubidium dengan air
mengalir. Jika terjadi iritasi, segera hubungi dokter.
1.1.2 Dampak Lingkungan Rubidium
Rubidium tidak memiliki peran biologis yang dikenal namun memiliki sedikit efek
slimulatory pada metabolis, mirip dengan kalium.Tanaman akan menyerap rubidium cukup
cepat. Ketika kekurangan kalium, tanaman cenderung menggantikannya dengan menyerap
rubidium.Dengan cara ini rubidium memasuki rantai makanan sehingga memberikan kontribusi
asupan harian antara 1 dan 5 mg.
6. Cesium
Cesium merupakan salah satu unsur logam alkali yang reaktif, berwarna putih dan lunak.
Cesium banyak terdapat di alam pada lapisan-lapisan batuan, dan dalam bentuk mineral seperti
pollux (pollucit), lepidotite, carnallite, dan feldspar. Dalam laboratorium cesium dapat dibuat
melalui proses elektrolisis ekstrak mineral dalam bentuk sianida (cianyde) atau melalui
pemanasan hidroksida atau karbonat magnesium atau aluminium.
Cesium merupakan salah satu unsur yang ditemukan menggunakan alat spektroskopi.
Penemuan unsur ini dilakukan oleh seorang ahli kimia Jerman bernama Robert Bunsen dan
temannya Fustov Kirchhoff pada tahun 1859. Bunsen dan Kirchhoff melakukan penelitian
terhadap sampel mineral yang diambil dari sumber mata air. Sampel tersebut kemudian
dipanaskan dan mereka berhasil melihat spektrum sinar dari unsur natrium, kalium, litium,
kalsium dan strontium. Unsur-unsur ini telah ditemukan sebelumnya. Setelah Bunsen dan
Kirchhoff membuang semua unsur yang sudah ditemukan sebelumnya dari sampel yang mereka
teliti, mereka terkejut karena berhasil menemukan dua garis biru dari spektrum sinar yang belum
diketahui sebelumnya. Ternyata, spektrum itu berasal dari unsur yang belum diketahui saat itu.
Bunsen kemudian menyarankan untuk memberi nama unsur tersebut dengan Cesium yang dalam
bahasa Latin berarti “langit biru.
Sesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Cs (dari nama
Latinnya, Caesium) dan nomor atom 55. Unsur kimia ini merupakan logam alkali yang lunak dan
berwarna putih keemasan, yang adalah salah satu dari lima unsur logam berwujud cair pada atau
sekitar suhu ruangan.
Cesium dapat diisolasi dengan elektrolisis dari campuran cair cesium sianida / barium sianida
atau dengan metode lain, seperti reduksi garam dengan logam natrium, diikuti dengan distilasi
fraksional. Cesium bereaksi eksplosif dengan air dingin; Cesium mudah bereaksi dengan
oksigen, sehingga digunakan dalam tabung vakum sebagai "pengambil" untuk membersihkan
jejak oksigen dan gas lainnya yang terjebak dalam tabung saat disegel. gas cesium bebas yang
sangat murni dibutuhkan sebagai "pengambil" oksigen dalam tabung vakum dapat diproduksi
sesuai kebutuhan dengan memanaskan cesium azida (CsN3) dalam ruang hampa. Logam Cesium
diproduksi dalam jumlah agak terbatas karena biaya yang relatif tinggi. Cesium memiliki
aplikasi dalam konverter daya termionik yang menghasilkan listrik
Cesium tidak dibuat secara normal di laboratorium seperti seolah-olah siap tersedia secara
komersial. Semua sintesa membutuhkan tahapan elektrolitik dan merupakan sebuah proses yang
sulit untuk menambahkan sebuah elektron pada ion lithium Cs yang memiliki elektro negative
yang sangat sedikit. Metoda pembuatan cesium tidaklah sama seperti proses pembuatan sodium
ataupun logam-logam alkali lainnya. Hal ini dikarenakan logam cesium, sesaat terbentuk secara
elektrolisis dari liquid cesium klorida (CsCl) dapat dengan mudah terlarut ke dalam molten salt
(garam cairnya).
Reaksi ini dibuat dengan mereaksikan logam sodium dengan cesium klorida panas cair.
Na + CsCl → Cs + NaCl
Ini merupakan reaksi kesetimbangan dan pada kondisi ini cesium sangat mudah menguap dan
hilang dari sistem dalam wujud relatif bebas dari pengotor, mengakibatkan reaksi terus berlanjut.
Cesium dapat dimurnikan dengan destilasi
Minyak Eksplorasi
Arus terbesar akhir penggunaan caesium adalah di cesium formate berbasis cairan
pengeboran untuk industri minyak ekstraktif. Fungsi format cesium adalah untuk
mempertahankan tekanan.
Jam Atom
Cesium berbasis jam atom mengamati transisi elektromagnetik dalam struktur hyperfine
dari caesium-133 atom dan menggunakannya sebagai titik referensi
Tenaga Listrik dan Elektronik
Cesium uap generator termionik daya pengangkat rendah yang mengubah energi panas
menjadi energi listrik. Dalam converter tabung vakum dua elektroda, alat ini menetralkan
muatan ruang yang dibangun di dekat katoda untuk meningkatkan aliran arus.
Cairan Sentrifugasi
Karena kepadatan yang tinggi, solusi cesium klorida (CsCl), sulfat (Cs2SO4), dan
trifluoroacetate (Cs (O2CCF3)) yang umumnya digunakan dalam biologi molekuler
untuk ultrasentrifugasi gradien densitas. Teknologi ini terutama diterapkan pada isolasi
partikel virus, sub-seluler organel dan fraksinya, dan asam nukleat dari sampel biologis .
Prognostications
Cesium juga telah dianggap sebagai fluida dalam suhu tinggi. Garam Cesium telah
dievaluasi sebagai reagen antishock. untuk digunakan setelah pemberian obat arsenik.
Karena efeknya pada irama jantung, namun logam ini kurang mungkin untuk digunakan
dibandingkan garam kalium atau rubidium. Garam cesium juga telah digunakan untuk
mengobati epilepsi.
1) Digunakan untuk menghilangkan sisa oksigen dalam tabung hampa.
2) Cesium klorida (CsCl), sulfat (Cs2SO4), dan trifluoroacetate
4) Karena mudah memancarkan elektron ketika disinari cahaya, maka cesium digunakan
sebagai keping katoda photosensitive pada sel foto listrik
5) Isotop radioaktif cesium-137 yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir digunakan dalam
bidang kedokteran dan penelitian.
6) K2CsSb memiliki tegangan ambang rendah yang digunakan untuk emisi elektron.
7) Fluorida Cesium atau aluminium fluorida cesium digunakan dalam
fluks diformulasikan untuk mematri paduan aluminium yang mengandung
magnesium.
8) Garam Cesium telah dievaluasi sebagai reagen antishock. Untuk digunakan setelah
pemberian obat arsenik.
Cesium senyawa yang jarang ditemui oleh kebanyakan orang, tetapi senyawa cesium
adalah senyawa yang agak beracun. Paparan sejumlah besar senyawa cesium dapat
menyebabkan hyperirritability dan kejang, tetapi jumlah tersebut biasanya tidak akan ditemui
dalam sumber-sumber alam. Cesium bukan merupakan polutan kimia yang utama lingkungan.
Dosis letal median (LD50) nilai klorida cesium di tikus adalah 2,3 g per kilogram, yang
sebanding dengan nilai LD50 klorida kalium dan natrium klorida.
7. Fransium
1.2 Cara pembuatan Fransium Fransium dihasilkan ketika unsur radioaktif aktinium meluruh
melalui reaksi sebagai berikut:
1.3 +
1.4 Selain itu fransium merupakan unsur logam berat yang angat elektropositif dan
merupakan unsur radioaktif alami yang isotop-isotopnya mempunyai massa atom dalam
rentang 204 sampai 224. Dibentuk oleh peluruhan aktinium. Unsur yang mirip dengan
cesium. Meluruh ke radium atau astatin. Sejumlah kecil gambar fransium telah diambil,
tetapi hanya dari pada atom yang paling 350.000 pada suatu waktu
Fransium merupakan unsur logam alkali yang bersifat radioaktif. Fransium dihasilkan ketika
unsur radioaktif actinium meluruh melalui reaksi. Logam fransium dihasilkan dari unsur aktinum
dengan pemancaran sinar alpha (α). Logam fransium juga bisa dibuat secara buatan dengan
membombardir thorium dengan proton-proton.
Fransium dapat disintesa melalui reaksi nuklir:
197
Au + 18O → 210Fr + 5 n
Proses ini dikembangkan oleh Stony Brook Physics, menghasilkan isotop fransium dengan
massa 209, 210, dan 211, kemudian diisolasi dengan magneto-optical trap (MOT).[20] Kecepatan
produksi sebuah isotop tertentu bergantung dari energi sinar oksigen. Sebuah sinar 18O dari Stony
Brook LINAC menghasilkan 210Fr pada target emas dengan reaksi nuklir 197Au + 18O → 210Fr +
5n.
Fransium juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan proton-
proton. Walau fransium secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan
elemen ini di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons. Fransium juga merupakan elemen
yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik.
Reaksi dan Persenyawaan Reaksi fransium dengan air Fransium ketika direaksikan dengan
air akan meledak karena terjadi reaksi oksidasi fransium fr+ (golongan IA).
Fr +H2O → FrOH + 1/2H2
Karena sifat dari fransium itu mirip seperti logam golongan IA lainnya (contoh natrium).
ledakan itu terjadi karena energi bebas gibbs reaksinya besar (bisa dilihat dari Eo/ standar
potensial reduksi fransium). Selain itu munculnya gas hidrogen membuat atom dari fransium
terdorong ke atas, jadi terlihat seperti meledak.
Reaksi-reaksi penting Fransium
1.5 Reaksi dan Persenyawaan Reaksi fransium dengan air Fransium ketika
direaksikan dengan air akan meledak karena terjadi reaksi oksidasi fransium fr+
(golongan IA).
1.6 Fr +H2O → FrOH + 1/2H2
1.7 Karena sifat dari fransium itu mirip seperti logam golongan IA lainnya (contoh
natrium). ledakan itu terjadi karena energi bebas gibbs reaksinya besar (bisa dilihat dari
Eo/ standar potensial reduksi fransium). Selain itu munculnya gas hidrogen membuat
atom dari fransium terdorong ke atas, jadi terlihat seperti meledak.
Untuk Fransium (Fr), karena umurnya pendek, penggunaan Fr terbatas dan tidak secara
komersial. Fr telah digunakan dalam penelitian biologi untuk mempelajari organ tubuh tikus.
Karena tidak stabil dan langka, tidak ada aplikasi komersial untuk fransium.[Unsur ini telah
digunakan untuk keperluan penelitian di bidang kimia dan dari struktur atom. Penggunaannya
sebagai potensi pengobatan diagnostik berbagai jenis kanker juga telah dicoba, tetapi
pengaplikasinya dianggap tidak mungkin.
Fransium bersifat sangat radioaktif, oleh karena itu tidak ada ahli kimia yang berani
menyelidikinya. Radiasi sinar tak tampak yang erus menerus terpancar dari inti atom yang tak
stabil ini sangat berbahaya.
BAB II
GOLONGAN IIA
1. Berillium
Berilium tidak seperti tetangganya yaitu Li dan B. Berilium relative kurang melimpah di kulit
bumi, hanya sekitar 2 ppm dan mirip dengan kelimpahan Sn yang hanya sekitar 2,1 ppm, Eu
yang hanya sekitar 2,1 ppm dan As yang hanya 1,8 ppm. Akan tetapi, keberadaannya
dipermukaan ada sebagai beril dalam batuan sehingga mudah diperoleh. Jumlah Be yang
terkandung dibumi sekitar 4 juta ton. Produksi tambang pada tahun 1985-1986 di amerika adalah
223 ton dan di Brazil adalah 37 ton. Harga logam Be adalah $690/kg pada tahun 1987
(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral, yang paling penting di antaranya adalah
bertandite, beryl, chrysoberyl, dan phenacite. Beryl dan bertrandite merupakan sumber komersil
yang penting untuk unsur berilium dan senyawa-senyawanya. Kebanyakan metal ini sekarang
dipersiapkan dengan cara mereduksi berilium florida oleh logam magnesium. Logam berilium
baru tersedia untuk industri pada tahun 1957. (Mohsin, Yulianto. 2006).
Berelium (Be) merupakan unsur yang cukup reaktif sehingga memudahkan Be untuk
berikatan dengan unsur lain membentuk suatu senyawa. Oleh karena itu keberadaan unsur
berelium murni tidak dapat ditemukan, namun berelium ditemukan bersenyawa membentuk
suatu beril (Be3Al2Si6O18) dan emerald. Perbedaan antara beril dan emerald hanya terletak
pada kandungan krom (Cr). Beril tidak mengandung Cr sedangkan emerald mengandung Cr
sebanyak 2%. Keberadaan berilium dialam hanya sekitar 2ppm, meskipun berelium reaktif tetapi
berelium memiliki waktu paruh yang relatif panjang yaitu sekitar 1,5 juta tahun sehingga
memungkinkkan untuk mengisolasi berelium yang ada di alam (Saito, Taro, 1996).
Kereaktifan berelium terjadi karena berelium memiliki subkulit yang relatif banyak akibatnya
tarikan inti terhadap elekron valensi akan semakin kecil. Kecilnya tarikan inti terhadap elektron
valensi menyebabkan berelium lebih mudah untuk melepaskan elektronnya sehingga electron
tersebut akan diterima oleh unsur lain yang lebih elektronegatif membentuk suatu senyawa.
Metode Reduksi
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh
dengan cara memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu
dilakukan leaching (ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan
presipitasi (pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12
Rx : BeF 2 + Mg → MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis
dari lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik
dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak dapat menghantarkan listrik karena
BeCl2 bukan merupakan larutan elektrolit
Rx :
Katoda : Be2+ + 2e- → Be
AnodA : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Berilium Klorida (BeCl2)
Ikatan antara berilium dengan klorida membentuk senyawa berilium klorida
(BeCl2). Berilium klorida juga merupakan molekul linear dengan ketiga atom dalam
garis lurus dengan pemakaian electron bersamaan (kovalen). Berilium klorida dikenal
sebagai senyawa elektron-kekurangan karena memiliki dua orbital kosong pada tingkat
ikatan.
Be(OH)4 2- (senyawa logam yang bersifat amfoter)
Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut dengan asam dan
basa.
Logam alkali tanah lainnya dan oksida logamnya tidak bersifat amfoter. Jadi,
berilium secara kimia kurang bersifat logam daripada logam- logam lainnya dalam
golongan ini.
Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy
tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai
bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal
terbang dan satelit komunikasi.
Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu floresen,
tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar terancam
bahaya berilosis.
Berilium dan garamnya adalah bahan beracun dan berpotensi sebagai zat karsinogenik.
Beriliosis kronik adalah penyakit granulomatus pulmonari dan sistemik yang disebabkan oleh
paparan terhadap berilium. Penyakit berilium akut dalam bentuk pneumonitis kimia pertama kali
dilaporkan di Eropa pada tahun 1933 dan di Amerika Serikat pada tahun 1943. Kasus beriliosis
kronik pertama kali diperincikan dalam tahun 1946 di kalangan pekerja dalam kilang
penghasilan lampu kalimantang. Beriliosis kronik menyerupai sarkoidisis dalam berbagai hal,
dan diagnosis pembedaan adalah sulit.
Walaupun penggunaan campuran berilium dalam lampu floresesns telah dihentikan pada
tahun 1949, kemungkinan pemaparan berilium masih dapat mungkin terjadi di industri nuklir,
penerbangan, pemurnian logam berilium, peleburan Alloy berkandungan berilium, pembuatan
alat elektronik dan pengurusan bahan yang mengandung berilium.
Pengkaji awal mencicipi berilium dan campuran-campurannya yang lain untuk rasa
kemanisan untuk memastikan kehadirannya. Alat penguji canggih tidak lagi memerlukan
prosedur beresiko tinggi ini dan percobaan untuk memakan bahan ini tidak patut dilakukan.
Berilium dan campurannya harus dikendalikan dengan rapi dan pengawasan harus dijalankan
ketika melakukan kegiatan yang memungkinkan pelepasan debu berilium (kanker paru paru
adalah salah satu dari akibat yanhg dapat ditimbulkan oleh pemaparan berpanjangan terhadap
habuk berilium).
Berilium ini harus dikendalikan dengan hati-hati dan prosedur tertentu harus dipatuhi.
Tidak sepatutnya ada percobaan menggunakan berilium sebelum prosedur pengendalian yang
tepat diperkenalkan dan dibiasakan.
Pengaruh Kesehatan
Sebagian orang (1-15%) akan menjadi sensitif terhadap berilium. Orang-orang ini akan
mendapat tindak balas keradangan pada sistem pernapasan. Keadaan ini disebut penyakit
berilium kronik (CBD), dan dapat terjadi setelah pemamparan bertahun-tahun terhadap tingkat
berilium di atas normal (di atas 0.2 μg/m³). Penyakit ini dapat menyebabkan rasa lemah dan
keletihan, dan juga sasak napas. CBD dapat menyebabkan anoreksia, penyusutan berat badan,
dan dapat juga menyebabkan pembesaran bagian kanan jantung dan penyakit jantung dalam
kasus-kasus peringkat lanjut. Sebagian orang yang sensitif kepada berilium mungkin atau
mungkin tidak akan mendapat gejala-gejala ini. Jumlah penduduk pada umumnya jarang
mendapat penyakit berilium akut atau kronik karena kandungan berilium dalam udara biasanya
sangat rendah (0.00003-0.0002 μg/m³).
Menelan berilium tidak pernah dilaporkan menyebabkan efek kepada manusia Karena
berilium diserap sangat sedikit oleh perut dan usus. Ulser dikesan pada anjing yang mempunyai
berilium pada makanannya. Berilium yang terkena kulit yang mempunyai luka atau terkikis
mungkin akan menyebabkan radang.Pemamparan jangka masa panjang kepada berilium dapat
meningkatkan risiko menghidap penyakit kanker paru paru.
United States Department of Health and Human Services (DHHS) dan International
Agency for Research on Cancer (IARC) telah memberi kepastian bahwa berilium adalah
karsinogen. EPA menjangkakan bahwa pemamparan seumur hidup kepada 0.04 μg/m³ berilium
dapat menyebabkan satu perseribu kemungkinan untuk mengidap kanker.
Masih belum diketahui juga apakah pemamparan terhadap berilium dapat menyebabkan
kecacatan sejak lahir atau efek-efek lain yang berlanjutan kepada orang ramai. Kajian terhadap
kesan lanjutan terhadap hewan tidak dapat dipastikan.
Berilium dapat diukur dalam air kencing atau darah. Kandungan berilium dalam darah
atau air kencing dapat memberi petunjuk kepada berapa banyak atau berapa lama seseorang telah
terpapar. Tingkat kandungan berilium juga dapat diukur dari sampel paru-paru dan kulit. Satu
lagi ujian darah, yaitu beryllium lymphocyte proliferation test (BeLPT), mengukur pasti
kesensitifan terhadap berilium dan memberikan jangkaan terhadap CBD.
Batas Kandungan berilium yang mungkin dilepaskan ke dalam udara dari kawasan
perindustrian adalah 0.01 μg/m³, Dirata-ratakan pada jangka waktu 30 hari, atau 2 μg/m³ dalam
ruang kerja dengan shift kerja 8 jam.
2. Magnesium
Magnesium adalah unsur kesembilan paling melimpah di alam semesta, biasanya banyak
terakumulasi pada batuan beku. Magnesium adalah unsur kedelapan yang paling melimpah
dalam kerak bumi dan unsur keempat yang paling umum di Bumi
(setelah besi, oksigen dan silikon), membentuk 13% massa planet dan sebagian
besar mantel planet ini. Magnesium adalah unsur paling melimpah ketiga yang Magnesium
terjadi secara alami hanya dalam kombinasi dengan unsur lain, dan ia selalu memiliki tingkat
oksidasi +2. Unsur bebasnya (logam) dapat diproduksi secara artifisial, dan sangat reaktif (meski
di atmosfer, segera tersalut lapisan tipis oksida yang sebagian menghambat reaktivitasnya —
lihat pasivasi). Logam bebasnya terbakar dengan cahaya putih cemerlang yang khas. Logamnya
sekarang terutama diperoleh melalui elektrolisis garam magnesium yang diperoleh dari air
garam (bahasa Inggris: brine), dan terutama digunakan sebagai komponen
paduan aluminium magnesium, kadang-kadang disebut magnalium atau magnelium. Magnesium
kurang padat dibanding aluminium, dan paduannya sangat berharga karena kombinasi antara
bobot ringan dan kekuatan.
a. Metode Reduksi
Karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite
dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO lalu MgO.CaO dipanaskan dengan FeSi sehingga
menhasilkan Mg.
b. Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan mereaksikan air alut
dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
Sebelum ekspansi produksi di Cina, elektrolisis adalah metode yang lebih umum dari
produksi di negara-negara di mana energi listrik yang dihasilkan relatif murah. Kebanyakan
pabrik Cina, menggunakan versi terbaru dari proses reduksi termal awalnya dikembangkan di
Kanada pada tahun 1940 untuk meningkatkan produksi selama Perang Dunia II (yang disebut
‘Proses Pidgeon’).
Bijih dolomit dihancurkan dan dipanaskan dalam tempat pembakaran untuk menghasilkan
campuran magnesium dan kalsium oksida, sebuah proses yang dikenal sebagai kalsinasi:
Langkah selanjutnya adalah reduksi magnesium oksida. Zat pereduksi adalah ferrosilicon
(paduan besi dan silikon) yang dibuat dengan memanaskan pasir dengan batu arang dan skrap
besi, dan biasanya mengandung sekitar 80% silikon.
Oksida dicampur dengan ferrosilicon yang telah dihancurkan, dan dibuat menjadi briket
untuk memuat ke dalam reaktor. Alumina juga dapat ditambahkan untuk mengurangi titik leleh
terak. Reaksi dilakukan pada suhu1500 – 1800 K di bawah tekanan yang sangat rendah,
mendekati dengan vakum. Dengan kondisi tersebut magnesium diproduksi sebagai uap yang
terkondensasi dengan pendinginan untuk sekitar 1100 K di kondensor baja berlapis, dan
kemudian dihilangkan dan dibuang ke dalam ingot (batang logam)
Reaksi maju merupakan reaksi endotermik dan posisi kesetimbangan akan mendorong
magnesium oksida. Namun, dengan menghilangkan uap magnesium seperti yang diproduksi,
reaksi akan sampai selesai. silika bergabung dengan kalsium oksida untuk membentuk terak cair,
kalsium silikat:
Proses ini memberikan magnesium sampai dengan kemurnian 99,99% , sedikit lebih
tinggi dari dari proses elektrolisis.
i) produksi magnesium klorida murni dari air laut atau air garam
(I) Produksi magnesium klorida murni dari air laut atau air garam
Air laut yang digunakan sebagai bahan baku diperlakukan dengan dolomit yang telah dikonversi
ke oksida campuran dengan pemanasan pada suhu tinggi. Magnesium hidroksida mengendap,
sementara kalsium hidroksida tetap dalam larutan. Magnesium hidroksida disaring dan pada
pemanasan yang mudah membentuk oksida murni tersebut.
Konversi ke magnesium klorida dicapai dengan memanaskan oksida, dicampur dengan karbon,
dalam aliran klorin pada suhu tinggi dalam tanur listrik
Magnesium adalah logam ringan berwarna putih, tetapi dalam udara menjadi putih abu-abu
karena terbentuknya lapisan magnesium oksida yang melindungi logamnya terhadap oksidasi
lebih lanjut. Dalam bentuk pita atau serbuk magnesium mudah terbakar menjadi magnesium
oksida dengan menimbulkan cahaya putih yang menyilaukan. Magnesium dalam asam encer
membentuk gas hidrogen. Magnesium dipakai sebagai pengisi lampu Blitzchth (dicampur
dengan logam aluminium).Magnesium banyak digunakan untuk pembuatan logam campur,
dengan sifat-sifat tetap ringan, tetapi dengan kekuatan yang berlipat ganda. Oleh karena itu,
magnesium dipakai untuk industri membuat rangka pesawat terbang.
Penggunaan umum dari logam magnesium dalam kembang api. Kebanyakan pertunjukan
kembang api mencakup beberapa kilatan cahaya cemerlang sangat putih. Cahaya berkedip
diproduksi oleh pembakaran logam magnesium.
Magnesium umumnya digunaka paduan dengan logam lain. Magnesium dan aluminium,
misalnya, adalah dua logam yang digabungkan untuk membentuk paduan yang sangat kuat dan
tahan terhadap korosi (karat). Tetapi lebih ringan dari paduan baja dengan sifat yang mirip.
Kekuatan dan kepadatan rendah sifat penting dalam pembuatan pesawat terbang, mobil,
bagasi logam, tangga, sekop dan peralatan berkebun lainnya, sepeda balap, ski, mobil balap,
kamera, dan alat-alat listrik. Sebuah paduan magnesium khas berisi sekitar 90 persen
magnesium, 2 hingga 9 persen aluminium, dan sejumlah kecil seng dan mangan.
Kegunaan senyawa
Penggunaan tunggal terbesar dari senyawa magnesium adalah dalam bahan tahanpanas.
Senyawa magnesium lain digunakan dalam kategori berikut:
Obat: penghilang nyeri dan peredam demam (magnesium acetylsalicylate); antasida untuk
menetralkan asam lambung (magnesium hidroksida; magnesium fosfat, magnesium silikat);
pencahar untuk melonggarkan perut (magnesium karbonat; magnesium klorida, magnesium
sitrat, magnesium hidroksida, magnesium laktat, magnesium fosfat); antiseptik untuk membunuh
kuman (magnesium borat, magnesium salisilat, magnesium sulfat); obat penenang untuk
membantu tidur (magnesium bromida). Produksi kaca dan keramik: magnesium fluoride;
magnesium oksida, Mothproofing tekstil: magnesium hexafluorosilicate. Kayu fireproofing
untuk konstruksi: magnesium fosfat, pembuatan kertas: magnesium sulfit
Efek kesehatan
Magnesium sangat penting untuk kesehatan yang baik tumbuhan dan hewan. Magnesium
merupakan bagian dari molekul klorofil yang ditemukan di semua tanaman hijau. Klorofil adalah
molekul dalam tanaman hijau yang mengontrol konversi karbon dioksida dan air menjadi
karbohidrat, seperti pati dan gula. Tanaman yang tidak mendapatkan cukup magnesium tidak
dapat membuat cukup klorofil. daun tumbuhan tersebut akan timbul bercak kekuningan.
Magnesium ditemukan dalam banyak enzim dalam tumbuhan dan hewan. Enzim merupakan
katalis dalam organisme hidup. Enzim Ini mempercepat tingkat di mana perubahan tertentu
terjadi dalam tubuh. Enzim sangat penting agar sel-sel hidup berfungsi dengan baik. Tidak Sulit
untuk mendapatkan cukup magnesium dalam makanan sehari-hari. Magnesium banyak
ditemukan dalam kacang-kacangan, sereal, makanan laut, dan sayuran hijau. Kebanyakan orang
tidak memiliki masalah mendapatkan 300 hingga 400 miligram magnesium direkomendasikan
dalam makanan sehari-hari.
Magnesium merupakan bagian dari molekul klorofil yang ditemukan di semua tanaman
hijau. Kurangnya magnesium dapat terjadi, namun. Misalnya, pecandu alkohol dan anak-anak di
negara miskin kadang-kadang mengembangkan kekurangan magnesium. Dalam kasus tersebut,
kekurangan magnesium dapat menyebabkan seseorang menjadi mudah marah atau terlalu
agresif.
Di sisi lain, itu juga mungkin tidak baik terkena terlalu banyak magnesium. Misalnya,
menghirup bubuk magnesium dapat menghasilkan iritasi pada tenggorokan dan mata, yang
mengakibatkan demam. Dalam dosis besar, magnesium dapat menyebabkan kerusakan otot dan
saraf. Akhirnya dapat mengakibatkan hilangnya perasaan dan kelumpuhan (ketidakmampuan
untuk memindahkan bagian tubuh).
3. Kalsium
Didalam kerak bumi terdapat 3,6% Ca. Mineral Ca di dalam tanah sangat bervariasi. Pada
tanah yang kasar kadar Ca lebih rendah dibanding tanah yang halus teksturnya, kadar Ca juga
rendah pada tanah yang sudah terlapuk lanjut, kadarnya cukup banyak pada tanah humida, atau
wilayah beriklim temperate, tanah permukaan mungkin memiliki kadar Ca yang lebih rendah
karena sifatnya asam. Kadar Ca rendah pada tanah kapuran, terbentuk senyawa Ca karbonat,
terbentuk Gipsum (CaSO4) pada tanah kering. Didalam kerak bumi terdapat 3,6% Ca
Cara mendapatkan Kalsium
Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk
senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl à CaCl2 + H2O + CO2
Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan
mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al à 3 Ca + Ca3Al2O6
Reduksi CaCl2 oleh Na
CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl
Unsur logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida. Semua unsur
logam alkali tanah dapat bereaksi dengan air kecuali Berilium (Be). Adapun persamaan umum
reaksi unsur logam alkali tanah (M) dengan air adalah sebagai berikut:
Unsur logam alkali tanah bereaksi dengan nitrogen membentuk senyawa nitrida. Adapun
persamaan umum reaksi unsur logam alkali tanah (M) dengan nitrogen adalah sebagai berikut:
Unsur logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen di udara membentuk senyawa oksida dan
superoksida. Senyawa oksida terbentuk jika reaksi melibatkan jumlah oksigen yang terbatas,
sedangkan senyawa superoksida terbentuk jika reaksi melibatkan jumlah oksigen yang berlebih.
Adapun persamaan umum reaksi unsur logam alkali tanah (M) dengan oksigen adalah sebagai
berikut:
Unsur logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk senyawa halida. Adapun
persamaan umum reaksi unsur logam alkali tanah (M) dengan halogen adalah sebagai berikut:
Ca(s) +Br2(g) →MBr2(s)
Mg(s) +Cl2(g) →MCl2(s)
Be(s) + F2(g) → MF2(s)
Unsur logam alkali tanah bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida. Adapun
persamaan umum reaksi unsur logam alkali tanah (M) dengan hidrogen adalah sebagai berikut:
Mg(s) +H2(g) →MgH2(s)
Ca(s) +H2(g) →CaH2(s)
Sr(s) + H2(g) → SrH2(s)
Bagi tanaman, Kalsium (Ca) bertugas untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar,
mengeraskan batang tanaman, dan merangsang pembentukan biji. Kalsium yang terdapat pada
batang dan daun ini berkhasiat untuk menetralisasikan senyawa atau suasana yang tidak
menguntungkan pada tanah.
Manfaat kalsium bagi manusia :
Mengaktifkan saraf
Melancarkan peredaran darah
Melenturkan otot
Menormalkan tekanan darah
Menyeimbangkantingkat keasaman darah
Menjaga keseimbangan cairan tubuh
Mencegah pengeroposan tulang
Mencegah penyakit jantung
Menurunkan risiko kanker usus
Mengatasi sakit pinggang,
Mengatasi keluhan saat haid dan menopous
Manfaat bagi industri :
* Sebagai agen mengurangi dalam ekstraksi logam lain, seperti uranium, zirkonium,
dan thorium.
* Sebagai desulfurizer, deoxidizer, atau decarbonizer untuk paduan besi dan berbagai
nonferrous.
* Sebagai agen pemadu yang digunakan dalam produksi dari aluminium, berilium,
tembaga, timah, dan paduan magnesium.
* Dalam pembuatan semen dan mortir untuk digunakan dalam konstruksi.
* Dalam pembuatan keju, mana ion kalsium mempengaruhi aktivitas renin dalam
membawa tentang koagulasi susu.
* kalsium karbonat membuat cat putih, membersihkan bubuk, pasta gigi dan antasida
perut
* kalsium sulfat (CaSO4) bahan baku gypsum, yang digunakan untuk membuat
dinding kering dan plester
* (Ca(OH)2) yang merupakan bahan dasar murah digunakan di industri kimia.
* Nitrat kalsium (Ca (NO3)2) sebagai pupuk alami
* kalsium fosfat (Ca(PO4)2), bahan utama yang ditemukan dalam tulang dan gigi.
* Kalsium arsenate (Ca3(AsO4) 2) digunakan dalam insektisida.
* Kalsium karbida (CaC2) digunakan untuk membuat gas asetilena (untuk digunakan
dalam obor asetilena untuk pengelasan) dan dalam pembuatan plastik.
* Kalsium klroida (CaCl2) senagai pelebur es di jalan raya pada musim dingin dan
untuk menurunkan titik beku pada musim dingin.
* Kalsium dihidrogen posfat (Ca(H2PO4)2) digunakan sebagai bahan pupuk
* CaOCl2 sebagai disinfektan
4. Stronsium
Stronsium tidak pernah ditemukan bebas di alam. Bijih strontium utama adalah celestine
(stronsium sulfat, SrSO4) dan strontianite (stronsium carbonate, SrCO3). Proses komersial utama
untuk produksi logam stronsium adalah reduksi stronsium oksida dengan aluminium. Stronsium.
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat membuntuk
senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit
Stronsium digunakan dalam memproduksi magnet ferrite (kombinasi stronsium dengan besi)
dan dalam penyulingan seng. Strontium titanate merupakan bahan menarik untuk aplikasi optik
karena memiliki indeks pantul yang tinggi dan dispersi optik yang lebih besar daripada berlian.
Senyawa ini dapat dipotong menjadi batu permata, khususnya sebagai tiruan berlian. Namun,
karena sangat lembut dan mudah tergores sehingga jarang digunakan. Dua senyawa strontium,
strontium karbonat (SrCO3) dan strontium nitrat (Sr(NO3)2), terbakar dengan nyala merah terang
dan digunakan dalam kembang api dan suara sinyal.
Strontium karbonat juga digunakan untuk membuat jenis tertentu dari kaca dan merupakan
bahan dasar untuk membuat senyawa stronsium lainnya. Stronsium klorida kadang-kadang
digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitive. Stronsium ranelate digunakan dalam
pengobatan osteoporosis. Ini adalah obat resep di Uni Eropa, tapi tidak di Amerika Serikat.
Beberapa contoh senyawa stronsium:
a. Strontium titanat memiliki indeks bias dan penyebaran optikal yang jauh lebih baik dari
pada berlian, membuatnya memiliki banyak kegunaan dalam berbagai jenis alat‐alat
optik.
b. Strontium karbonat, strontium nitrat, dan strontium sulfat biasanya digunakan dalam
pembuatan kembang api untuk menghasilkan warna merah
c. Strontium klorida biasanya digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitive.
d. Strontium oksida terkadang digunakan untuk menambah kualitas lapisan keramik.
e. Strontium ranelat digunakan dalam penyembuhan osteoporosis.
f. SrSO4 digunakan sebagai bahan cat.
g. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.
sebesar 0,265 MGOe dan nilai kerapatan sebesar 4,555 g/cm3. Belum sesuainya sifat
magnetik hasil sintesis ini dibanding produk komersial diperkirakan karena perbedaan berbagai
proses pasca kalsinasi.
Strontium alami merupakan campuran dari empat isotop stabil: strontium-88 (82,6 persen),
strontium-86 (9,9 persen), strontium-87 (7,0 persen), dan strontium-84 (0,56 persen). Tergantung
pada lokasi ditemukannya, adalah mungkin untuk rasio strontium-87 untuk strontium-86 berbeda
dengan lebih dari satu faktor dari 5. Variasi ini digunakan dalam hubungan sampel geologi dan
dalam mengidentifikasi asal kerangka dan artefak tanah liat. Sekitar 16 isotop sintetis radioaktif
telah dihasilkan oleh reaksi nuklir, yang memiliki hidup terpanjang adalah strontium-90 (paruh
28,9 tahun). Isotop ini, dibentuk oleh ledakan nuklir, dianggap sebagai konstituen paling
berbahaya dari nuklir. Karena kemiripan kimianya dengan kalsium, Strontium berasimilasi
dalam tulang dan gigi, di mana ia terus mendepak elektron yang menyebabkan cedera dengan
cara merusak sumsum tulang, merusak proses pembentukan sel-sel darah baru, dan mungkin
mengakibatkan kanker. Dalam kondisi yang terkendali Strontium telah digunakan untuk
pengobatan beberapa jenis kanker yang dangkal dan kanker tulang. Strontium juga digunakan
sebagai sumber dalam alat pengukur ketebalan dan telah digunakan dalam radioisotop generator
termoelektrik, di mana panas peluruhan radioaktif yang dikonversi menjadi listrik untuk sumber
daya ringan berumur panjang di pelampung navigasi, stasiun cuaca terpencil, dan kendaraan
ruang angkasa. Strontium-89 digunakan dalam pengobatan kanker tulang, karena target jaringan
tulang, memberikan radiasi beta, dan kemudian meluruh dalam waktu beberapa bulan (paruh 51
hari).
Strontium bukan merupakan elemen penting bagi bentuk kehidupan yang lebih tinggi,
dan garamnya umumnya tidak beracun. Sama properti "bine seeking" yang membuat strontium-
90 yang berbahaya yang menguntungkan digunakan dalam suplemen strontium untuk
meningkatkan kepadatan tulang dan pertumbuhan.
5. Barium
Barium tidak pernah ditemukan di alam sebagai unsur bebas karena reaktivitas kimianya
yang tinggi. Hidroksidanya, yang dikenal dalam sejarah pra-modern sebagai barita, tidak terjadi
sebagai mineral, tetapi dapat dibuat dengan memanaskan barium karbonat.
Mineral barium alami yang paling umum terjadi adalah barit (barium sulfat, BaSO4) dan
witerit (barium karbonat, BaCO3), keduanya tidak larut dalam air. Nama barium berasal dari
turunan alkimia "baryta", dari bahasa Yunani: βαρύς (barys), yang berarti "berat." Barik adalah
bentuk ajektif dari barium. Barium diidentifikasi sebagai unsur baru pada tahun 1774, tetapi baru
direduksi menjadi logamnya pada tahun 1808 dengan munculnya elektrolisis.
Barium bersifat lunak dan termasuk unsur golongan alkali tanah. Barium murni tidak pernah
ditemukan di alam karena dapat bereaksi dengan udara. Oksidanya dikenal sebagai baryta, tetapi
dapat bereaksi dengan air dan karbon dioksida dan tidak ditemukan sebagai mineral. Mineralnya
yang paling banyak ditemukan di alam adalah barium sulfat (BaSO4) yang sangat susah untuk
dilarutkan, dan barium karbonat (BaCO3).
Barium cepat beroksidasi di udara, sehingga sulit untuk mendapatkan logam bebas dan tidak
pernah ditemukan bebas di alam. Logam ini terutama ditemukan dalam dan diambil dari barit.
Karena begitu barit larut, tidak dapat digunakan langsung untuk penyusunan senyawa barium
lain atau logam barium. Sebaliknya, bijih dipanaskan dengan karbon untuk mengurangi produksi
barium sulfida:
BaSO4 + 2 C → BaS + 2 CO2
Barium sulfida kemudian dihidrolisis atau diolah dengan asam membentuk senyawa barium lain,
seperti klorida, nitrat dan karbonat. Barium secara komersial dihasilkan melalui elektrolisis
barium klorida cair (BaCl2):
( katoda ) 2 Ba + + 2 e → Ba
( anoda ) 2 Cl → Cl2 + 2 e
Logam barium juga diperoleh pengurangan barium oksida dengan halus dibagi
aluminium pada suhu antara 1100 dan 1200 ° C:
4 PAB + 2 Al → BaO · Al2O3 + 3 Ba
Barium uap didinginkan dan terkondensasi untuk memberikan metal yang solid, yang dapat
dicampakkan ke dalam batang atau diekstrusi ke dalam kabel. Menjadi padat mudah terbakar, itu
dibungkus dalam argon dalam wadah baja atau kantong plastik. Pada suhu tinggi, barium
menggabungkan dengan nitrogen dan hidrogen untuk menghasilkan nitrida Ba3N2 dan hidrida
Bah 2, masingmasing. Ketika dipanaskan dengan nitrogen dan karbon, membentuk sianida:
Ba + N2 + 2 C → Ba (CN) 2
Barium bereaksi hebat dengan air menurut reaksi berikut:
Ba + 2 H2O → Ba (OH) 2 + H2 ↑
Barium cepat beroksidasi di udara, sehingga sulit untuk mendapatkan logam bebas dan tidak
pernah ditemukan bebas di alam. Logam ini terutama ditemukan dalam dan diambil dari barit.
Karena begitu barit larut, tidak dapat digunakan langsung untuk penyusunan senyawa barium
lain atau logam barium. Sebaliknya, bijih dipanaskan dengan karbon untuk mengurangi produksi
barium sulfida:
BaSO4 + 2 C → BaS + 2 CO2
Barium secara komersial dihasilkan melalui elektrolisis barium klorida cair (BaCl2):
( katoda ) 2 Ba + + 2 e → Ba
( anoda ) 2 Cl → Cl2 + 2 e
Logam barium juga diperoleh pengurangan barium oksida dengan halus dibagi
aluminium pada suhu antara 1100 dan 1200 ° C:
4 PAB + 2 Al → BaO · Al2O3 + 3 Ba
. Ketika dipanaskan dengan nitrogen dan karbon, membentuk sianida:
Ba + N2 + 2 C → Ba (CN) 2
Barium bereaksi hebat dengan air menurut reaksi berikut:
Ba + 2 H2O → Ba (OH) 2 + H2 ↑
Barium digunakan sebagai "pengambil melintas" dalam tabung vakum untuk menghapus
jejakjejak terakhir gas. Barium merupakan elemen penting dalam yttrium barium tembaga oksida
(YBCO) yaitu superkonduktor. Paduan barium dengan nikel digunakan dalam kawat busi.Logam
ini digunakan sebaga dalam tabung vakum.
Senyawa-senyawa yang penting adalah peroksida, klorida, sulfat, nitrat dan klorat.
Lithopone, pigmen yang mengandung barium sulfat dan seng sulfida memiliki sifat penutup yang
kuat dan tidak menjadi gelap atau hitam oleh sulfida. Barium sulfat digunakan dalam cat,
diagnostik sinar xray dan dalam pembuatan kaca. Barite sering digunakan sebagai agen pemberat
dalam fluida pengebor sumur minyak dan digunakan dalam pembuatan karet. Barium karbonat
digunakan dalam racun tikus. Sedangkan nitrat dan klorat memberikan warna pada pertunjukan
kembang api. Semua senyawa barium yang larut dalam air atau asam sangat berbahaya. Barium
yang muncul secara alami merupakan campuran tujuh isotop. Dua puluh dua isotop radioaktif
barium lainnya telah ditemukan. Barium memiliki beberapa fungsi dalam bidang industri yaitu
sebagai berikut :
a. Senyawa barium, khususnya barit (BaSO4), memiliki peran yang sangat penting dalam
industri minyak bumi. Barit digunakan dalam pengeboran sumur minyak.
b. Barium karbonat dapat digunakan untuk racun tikus dan juga dapat digunakan dalam
pembuatan batu bata. Berbeda dengan sulfat, karbonat akan melarut di dalam perut,
sehingga menjadi racun bagi tubuh.
c. Barium oksida digunakan untuk melapisi elektroda pada lampu fluoresensi, yang dapat
melepaskan elektron.
d. Barium karbonat digunakan dalam pembuatan kaca. Karena beratnya, barium dapat
meningkatkan indeks bias dan kilau kaca.
e. Barit digunakan secara ekstensif dalam pembuatan karet.
f. Barium Hidroksida (Ba(OH2)) untuk menguji adanya gas CO2
g. Barium Sulfat (BaSO4) untuk bahan cat warna putih, bahan pengisi karet sehingga lebih
kuat dan bahan pengisi kertas agar tinta tidak merembes.
h. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi
dan warna terang.
i. Ba(NO3) 2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
j. BaCl2 sebagai bahan penyamak kulit
k. Telah ditemukan fungsi barium yang baru, yaitu sebagai bahan esensial pada pembuatan
superkonduktor YBCO.
6. Radium
Keberadaan Radium di alam
Radium dihasilkan dari peluruhan unsur yang lebih berat. Waktu paruh radium yang singkat
menyebabkan unsur radium sangat jarang ditemukan. Keberadaannya dialampun sangat sedikit,
dalam 7 ton batuan uranium ( pitchblende) hanya terdapat sekitar 1 gram radium. Kelimpahan
radium pada kerak bumi adalah 1 x 10-7 ppm, sedangkan kelimpahannya dalam laut adalah 2 x
10-11 ppm.
Radium ditemukan pada tahun 1898 oleh Marie Sklodowska Curie, seorang ahli kimia
Polandia, dan Pierre Curie, seorang ahli kimia Perancis dalam pitchblende atau raninit di
Bohemia Utara. Unsur ini diisolasi oleh Marie Curie dan Debierne di tahun 1911, dengan cara
elektrolisis solusi radium klorida murni, menggunakan katoda air raksa. Cara lainnya adalah
dengan distilasi radium klorida murni di atmosfir hidrogen. Pada mulanya, radium diambil dari
bijih pitchblende yang ditemukan di Joachimsthal, Bohemia. Pasir carnotite di Colorado juga
menghasilkan radium, tetapi bijih yang kaya akan unsur ini ditemukan di Congo (dulunya
Republik Zaire) dan Danau Besar (Great Lake) di Kanada. Radium terkandung di dalam mineral
uranium seperti uraninit dan bisa diambil dari sampah hasil pemrosesan uranium. Semua mineral
uraninit mengandung sejumlah kecil radium sebagai peluruhan radioaktif produksi uranium.
Mineral sangat radioaktif dan harus disimpan jauh dari mineral lainnya yang terpengaruh oleh
radioaktivitas dan aktivitas manusia. Deposit uranium yang besar terletak di Ontario, Kanada,
negara bagian New Meksiko dan Utah di AS, dan di Australia.
Dimasa yang lampau Indonesia banyak menggunakan Radium‐226 sebagai sumber radiasi
yang dipakai dalam brachyteraphy. Brachyteraphy adalah suatu radioterapi dengan zat radioaktif
sebagai sumber radiasinya. Brachyteraphy dilakukan dengan cara penyinaran pada jarak sangat
dekat bahkan pada kondisi tertentu sumber radiasi dimasukkan kedalam tubuh pasien. Biasanya
digunakan untuk terapi kanker leher rahim. Untuk keperluan medis, radium yang digunakan
mempunyai aktivitas maksimum 4 GBq (100 mg) dengan aktivitas rata‐rata sumber sekitar 200
MBq (5,6 mg) untuk yang berbentuk jarum dan sekitar 260 MBq (7mg) untuk yang berbentuk
kapsul. Sedangkan untuk pemakaian non medis, radium digunakan dalam aktivitas yang lebih
tinggi, misalnya sumber nuetron Ra‐Be mempunyai aktivitas sekitar 20 GBq (5000 mg) dan
pemakaian lainnya sekitar 40 GBq (1000 mg). Selain dalam bidang kedokteran, Radium ‐226
juga dimanfaatkan sebagai penangkal petir.
Di negara maju sudah sejak sekitar tahun 1960 an pemakaian Ra‐226 baik dalam bidang
kedokteran maupun dalam penangkal petir sudah dihentikan, namun demikian di beberapa
negara lain sumber Ra‐226 hingga saat ini masih ada dengan pemakaian yang sudah mulai
berkurang. Radium juga merupakan sumber radiasi awal untuk pengobatan kanker. biji kecil
ditanamkan di tumor untuk membunuh sel kanker. Sumber radiasi aman, lebih efektif, seperti
kobalt60 sebagian besar telah menggantikannya. Campuran garam radium dan fosfor yang tepat
secara luas digunakan untuk memutar jam dan meteran sebelum risiko eksposur radium yang
dipahami.
Pada percobaan Rutherford, radium yang digunakan sebagai sumber alpha untuk
menyelidiki struktur atom dari emas. Radium (biasanya dalam bentuk klorida radium )
digunakan dalam obat untuk menghasilkan gas radon yang pada gilirannya digunakan sebagai
kanker pengobatan, misalnya beberapa sumber-sumber radon digunakan di Kanada pada tahun
1920 dan 1930an. Radium saat ini sedang diselidiki untuk digunakan dalam pengobatan sebagai
pengobatan kanker tulang metastasis.
1. Radium digunakan dalam memproduksi cat yang bersinar, juga sebagai sumber netron.
Dalam kedokteran, radium digunakan dalam terapi kanker dan penyakit-penyakit lainnya..
2. Pada percobaan Rutherford, radium yang digunakan sebagai sumber alpha untuk
menyelidiki struktur atom dari emas.
3. Radium Klorida ( RaCl2) digunakan untuk pemisahan logam radium dari logam barium
dengan memanfaatkan kelarutannya yang rendah. Pada bidang kesehatan digunakan untuk
memproduksi gas radon yang dulunya digunakan untuk pengobatan kanker. Radium saat ini
sedang diselidiki untuk digunakan dalam pengobatan sebagai pengobatan kanker tulang
metastasis.
4. Radium digunakan dalam senyawa api warna merah tua merah (kaya merah atau warna
merah dengan warna ungu) dan memberikan karakteristik spektrum. Karena pendek yang secara
geologis setengah hidup dan intens radioaktivitas, radium merupakan senyawa cukup langka,
terjadi hampir secara eksklusif dalam bijih uranium.
Radium merupakan salah satu logam yang memiliki sifat radioaktif sehingga sangat
berpotensi menjadi polutan radiaktif. Polutan raioaktif atau Limbah radioaktif adalah jenis
limbah yang mengandung atau terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang
melebihi batas yang diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga
Nuklir. Definisi tersebut digunakan didalam peraturan perundang-undangan. Pengertian limbah
radioaktif yang lain mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi,
dan/atau bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif dan sudah
tidak dapat difungsikan/dimanfaatkan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi
radioaktif kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan
radiasi pengion. Distribusi radium ke lingkungan diperkirakan akan memberi kontribusi cemaran
zat radioaktif di lingkungan
Salah satu sumber pencemaran radioaktif tersbut adalah dari batu bara. Pada saat
batubara dibakar terjadilah pembelahan (cracking) molekul-molekul besar menjadi molekul-
molekul yang lebih kecil dan pada saat inilah unsur radioaktif yang terjebak di dalam batubara
selama berjuta-juta tahun akan ke luar bersama-sama dengan hasil emisi batubara lainnya. Unsur
radioaktif yang ke luar dari cracking batubara sangat banyak dan ini tergantung pada jenis dan
asal tempat penambangan batubara. Hasil penelitian terakhir menyebutkan bahwa unsur
radioaktif yang ke luar sebagai polutan pencemar udara lingkungan sekitar 36 macam unsur
radioaktif. Dari sekian banyak polutan radioaktif yang ke luar dari batubara yang paling dominan
adalah unsur radioaktif radium 226Ra.
Polutan radioaktif 226Ra termasuk ke dalam golongan logam berat yang apabila masuk
ke dalam tubuh manusia akan mengikuti lever route yang berdampak buruk terhadap kesehatan
manusia. Perlu kiranya diketahui bahwa dari segi paparan radiasi, radiasi Alpha yang ke luar dari
226Ra merupakan bahaya radiasi interna terhadap tubuh manusia. Bahaya radiasi interna artinya
unsur radioaktif tersebut tidak berbahaya kalau hanya berada di luar tubuh manusia karena daya
tembusnya (jangkauannya) yang sangat pendek, akan tetapi menjadi berbahaya bila masuk ke
dalam tubuh manusia. Apabila dilihat dari segi daya racunnya atau radiotoksisitasnya, maka
polutan radioaktif 226Ra termasuk kelompok radiotoksisitas sangat tinggi.
BAB III
GOLONGAN III A
1.Boron
Keberadaan boron di alam
Boron adalah elemen ke 38 yang paling berlimpah di Bumi. Sekitar 0,001% dalam kerak
bumi, atau 10 ppm, yaitu sekitar kelimpahan yang sama sebagai lead. Hal ini tidak ditemukan
sebagai unsur bebas di alam melainkan dalam mineral boraks, yang merupakan senyawa natrium
terhidrasi, hidrogen, dan air. Boron ditemukan di danau asin, atau tanah basa. Senyawa alami
lainnya baik kristal merah atau padatan, bubuk coklat gelap atau hitam. Boron juga ditemukan
dalam kernite, colemanite, dan bijih ulexite, dan ditambang di banyak Negara.
Boron (B) tidak terlalu banyak diproduksi dalam laboratorium karena telah dapat diperoleh
secara komersial. Secara umum, Boron (B) berasal dari tourmaline, borax [Na 2B4O5(OH)4.8H2O],
dan kernite [Na2B4O5(OH)4.2H2O]. Unsur ini susah diperoleh dalam bentuk murni karena titik
lelehnya yang tinggi (2250 ˚C) dan sifat korosif cairannya. Ia dibuat dalam kemurnian 95 – 98%
sebagai bubuk amorf dengan reduksi B2O3 dengan Mg, diikuti dengan pencucian produknya
dengan larutan NaOH, HCl, dan HF.
Meskipun boron memiliki atom yang sangat sederhana dengan hanya lima proton dalam inti
dan hanya tiga elektron valensi, telah terbukti menjadi agak membingungkan dan terus intrik
kimia sebagai elemen lebih-atau-kurang eksotis. Meski begitu, boron telah banyak digunakan
dan menjadi bahan kimia industri yang penting. Borax digunakan sebagai agen pembersih dan
pelembut air yang menghilangkan ion dari unsur-unsur seperti magnesium dan kalsium yang
menyebabkan air keras. Ketika elemen air "keras" ini dicampur dengan sabun, mereka mencegah
sabun dari sudsing dan membentuk sampah atau residu yang diendapkan pada permukaan air.
Borax dapat menghilangkan cincin residu ini dengan mengganti Mg2+ dan ion Ca2+ dengan ion
Na+ dan K+ yang lebih mudah larut. Borax adalah senyawa boron ketiga yang paling penting.
Senyawa umum penting boron adalah asam borat (H3BO3), yang dibuat dengan memanaskan
boraks dengan asam (baik HCl atau H2SO4). Asam borat lemah dan dapat digunakan sebagai
pencuci mata. Lebih penting lagi, digunakan untuk memproduksi kaca borosilikat tahan panas
yang dikenal dengan nama dagang Pyrex. Pyrex umumnya digunakan untuk peralatan kue,
sehingga perubahan drastis dalam suhu tidak akan merusak kaca. Pyrex adalah contoh dari salah
satu dari banyak produk yang dikembangkan oleh program ruang angkasa NASA yang
menyebabkan penggunaan praktis sehari-hari. Asam borat merupakan senyawa kedua yang
paling penting dari boron elemen. Sodium borat pentahidrat (Na2B4O7 •5H2O) adalah senyawa
boron yang paling penting; digunakan untuk membuat isolasi fiberglass.
Sebuah hidrida boron yang dikombinasikan dengan hidrogen yang efektif "penguat"
untuk bahan bakar roket antariksa. Boron digunakan sebagai logam paduan, dan ketika
dikombinasikan dengan logam lain akan memberikan kekuatan yang luar biasa bagi logam itu
pada suhu tinggi. Boron adalah penyerap neutron yang sangat baik digunakan untuk
"menangkap" neutron dalam reaktor nuklir untuk mencegah reaksi fisi yang tak terkendali.
Ketika batang boron diturunkan ke dalam reaktor, mereka mengendalikan laju fisi dengan
menyerap kelebihan neutron. Boron juga digunakan sebagai penyerap oksigen dalam produksi
tembaga dan logam lainnya, Boron digunakan dalam industri kosmetik (bedak bubuk), dalam
sabun dan perekat, dan sebagai insektisida yang aman bagi lingkungan. Sejumlah kecil boron
ditambahkan sebagai "obat bius" untuk transistor silikon chip untuk memfasilitasi atau
menghambat aliran arus atas chip. Boron hanya memiliki tiga elektron valensi; atom silikon
memiliki empat. Ini kelangkaan satu elektron di kulit terluar boron ini memungkinkan untuk
bertindak sebagai positif "lubang" dalam chip silikon yang bisa "diisi" atau dibiarkan kosong,
sehingga bertindak sebagai jenis switch dalam transistor. Banyak perangkat elektronik saat ini
tergantung pada jenis semikonduktor didoping-silikon dan transistor. Boron juga digunakan
untuk memproduksi kaca borosilikat dan membentuk enamel yang menyediakan lapisan
pelindung untuk baja. Hal ini juga digunakan sebagai obat untuk menghilangkan gejala arthritis
Dampak Positif dari Penggunaan atom boron dapat diapalikasikan sebagai berikut :
a. Natrium tetraborat pentaidrat (Na2B4O7. 5H2O) yang digunakan dalam menghasilkan kaca
gentian penebat dan peluntur natrium perborat.
b. Asam ortoborik (H3BO3) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca
gentian dan paparan panel rata.
c. Natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O) atau yang dikenal dengan nama borak
digunakan dalam penghasilan pelekat.
d. Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya menentang
semut atau lipas.
e. Sebagian boron digunakan secara meluas dalam síntesis organik dalam pembuatan kaca
borosilikat dan borofosfosilikat.
f. Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis
pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
g. Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat dalam
bidang elektronik pengerasan sinaran.
h. Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya digunakan dalam
struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.
i. Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk
menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.
Selain mempunyai dampak positif boron juga memiliki dampak negatif. Bagi kesehatan
senyawa Natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O) atau yang dikenal dengan nama boraks
adalah zat pengawet yang banyak digunakan dalam industri pembuatan taksidermi, insektarium
dan herbarium, tapi saat ini orang cenderung menggunakannya dalam industri rumah tangga
sebagai bahan pengawet makanan seperti pada pembuatan mie dan bakso. Penggunaan boraks
dapat mengganggu daya kerja sel dalam tubuh manusia sehingga menurunkan aktivitas organ,
oleh karena itu penggunaan bahan pengawet ini sangat dilarang oleh pemerintah khususnya
Departemen Kesehatan karena dampak negatif yang ditimbulkan sangat besar; Boraks apabila
terdapat dalam makanan, maka dalam waktu lama walau hanya sedikit akan terjadi
akumulasi(penumpukan) pada otak, hati, lemak dan ginjal. Pemakaian dalam jumlah banyak
dapat menyebabkan demam, depresi, kerusakan ginjal nafsu makan berkurang, gangguan
pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan
kematia
2. Aluminium
Aluminium adalah unsur yang paling melimpah ketiga yang ditemukan di dalam kerak bumi.
Hal ini ditemukan dalam konsentrasi 83.200 ppm di kerak. Hanya nonmetals oksigen dan silikon
ditemukan dalam jumlah yang lebih besar. Aluminium oksida (Al2O3) adalah senyawa yang
paling berlimpah keempat ditemukan di Bumi, dengan berat 69.900 ppm. Tipe senyawa
Aluminium yang lain adalah kalium aluminium sulfat [KAl(SO4)2•12H2O]. Meskipun aluminium
tidak ditemukan dalam keadaan logam bebasnya, tapi Aluminium adalah logam yang paling
banyak didistribusikan (dalam bentuk senyawa) di Bumi. Aluminium juga merupakan unsur
yang paling berlimpah di bulan. Hampir semua batu mengandung beberapa aluminium dalam
bentuk mineral aluminium silikat yang ditemukan di tanah liat, feldspar, dan mika. Saat ini,
bauksit adalah bijih utama untuk sumber logam aluminium. Bauksit terbentuk ribuan tahun lalu
oleh reaksi kimia alami dari air, yang kemudian membentuk aluminium hidroksida. Selain
Amerika Serikat, Jamaika dan pulau-pulau Karibia lainnya adalah sumber utama bauksit.
Deposit bauksit ditemukan di banyak negara, tetapi tidak dalam konsentrasi tinggi.
Charles M.Hall dan Paul Heroult di Amerika Serikat pada tahun 1886
menemukan proses Hall-Heroult untuk pembuatan alumunium. Dimana pengolahan
aluminium dan bauksit tersebut meliputi 2 tahap :
1. Pemurnian bauksit untuk meperoleh alumina murni.
2. Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisis.
1. Pemurnian bauksit melalui :
Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit.
Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO, Fe2O, dan TiO2. Caranya dengan melarutkan
bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH), dimana reaksinya:
Al2O3(s) + 2NaOH(aq)+ 3H2O(l) 2NaAl(OH)4(aq)
Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-
pengotor dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari
filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran:
2NaAl(OH)4(aq)+ CO2(g) 2Al(OH)3(s )+ Na2CO3(aq)+ H2O(l)
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi
dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Jadi,
aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi
untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api,
membentuk aluminium (III) oksida.
Aluminium tidak dapat bereaksi dengan air, hal ini dikarenakan logam aluminium juga
tidak dapat bereaksi dengan air karena adanya lapisan tipis oksida.
Aluminium dapat bereaksi dengan unsur –unsur halogen seperti iodin (I2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida, aluminium
(III) bromida, aluminium (III) klorida.
2Al (s) + 3I2 (l) → Al2I6 (s)
o Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion
Al (III) bersama dengan gas hidrogen.
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) → 2Al3+ (aq) + 2SO42- (aq) + 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) → 2Al3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g)
2Al (s) + 2NaOH (aq) + 6H2O → 2Na+(aq) + 2[Al (OH)4]- + 3H2 (g)
Dampak Positif dari Penggunaan atom alumunium dapat diapalikasikan sebagai berikut :
a. Aluminium digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta api, kapal
laut, sepeda.
b. Pengemasan (kaleng, foil)
c. Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll)
d. Pada perlengkapan memasak
Aluminium digunakan pada produksi jam tangan karena aluminium memberikan daya tahan dan
menahan pemudaran dan korosi.
Alumium selain memiliki damapak positif juga memiliki dampak negative. Meski
alumunium umunya dikenal sebagai senyawa yang tidak memiliki dampak negative tetapi
paparan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan. Asupan aluminium dalam
bentuk senyawanya seperti aluminium klorin bisa memicu bahaya kesehatan.Paparam aluminium
dapat terjadi melalui makanan, melalui pernapasan, dan kontak dengan kulit. Dampak tersebut
mengakibatakan efek jangka pendek dan jangka panjang. Aluminium dapat terakumulasi dalam
tanaman dan menyebabkan masalah kesehatan bagi hewan yang memakan tanaman tersebut.
Konsentrasi aluminium tinggi juga ditemukan dalam danau yang telah berubah menjadi asam. Di
danau seperti, jumlah ikan dan amfibi menurun akibat reaksi ion aluminium dengan protein
dalam insang ikan dan embrio katak. Konsentrasi aluminium yang tinggi tidak hanya
menimbulkan efek pada ikan, tetapi juga pada burung dan hewan lainnya yang mengkonsumsi
ikan.
3.Galium
Galium (Ga) terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam, yaitu dalam bentuk bauksit, pirit,
magnetit dan kaolin. Biji Galium (Ga) sangat langka tetapi Galium (Ga) terdapat di logam-logam
yang lain. Dia juga terdapat pada batu bara. Contohnya: bauksit, digalium heksaiodida (Ga2I6),
digalium heksaklorida (GaCl6), galium, galium hidrida (GaH3)2,
Gallium adalah elemen yang benar-benar "eksotis" dalam hal ini memiliki begitu banyak
karakteristik yang tidak biasa. Hal ini dapat membentuk monovalen dan divalen serta senyawa
trivalen. Hal ini dianggap sebagai "logam pasca-transisi" yang lebih mirip aluminium dari unsur-
unsur lain dalam kelompok IIIA. Ini memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan dua
elemen hanya di bawah ini dalam kelompok IIIA (In dan Ti). Gallium bereaksi kuat dengan air
mendidih, sedikit larut dalam larutan basa, asam, dan merkuri, dan digunakan sebagai amalgam.
Gallium memiliki beberapa sifat semikonduktor tetapi hanya jika "didoping" dengan unsur-unsur
dalam kelompok 14, seperti As, P, dan Sb. Hal ini juga digunakan sebagai "obat bius" untuk
elemen semikonduktor lainnya. Gallium mudah untuk bercampur dengan beberapa logam lain
untuk menghasilkan paduan dengan titik leleh rendah.
Cara mendapatkan galium
Galium pada umumnya adalah hasil samping dari produksi Aluminium pemurnian bauksit
dengan proses bayer. Elektrolisis menggunakan elektroda Hg memberikan konsentrasi dan
elektrolisis menggunakan katoda stanleysteel dari natrium galat, menghasilkan leburan logam
Galium (Ga).
Reaksi-reaksi penting galium
Senyawa gallium arsenide (GaAs) memiliki kemampuan untuk mengubah listrik langsung ke
laser cahaya yang digunakan sebagai sinar laser pada pemain cakram padat. Hal ini juga
digunakan untuk membuat dioda pemancar cahaya (LED) untuk menampilkan perangkat
elektronik seperti jam tangan. Gallium juga semikonduktor yang bila digunakan dalam chip
komputer menghasilkan lebih sedikit panas dari chip silikon, membuatnya menjadi pilihan yang
layak untuk merancang superkomputer yang lain akan menghasilkan panas yang berlebihan.
Radioisotop dari gallium-67 adalah salah satu radioisotop pertama yang digunakan dalam
pengobatan. Ia memiliki kemampuan untuk mencari dan berkonsentrasi pada jaringan ganas,
seperti kanker kulit, tanpa merusak jaringan normal di daerah yang sama.
Salah satu penggunaan yang lebih baru dari galium didasarkan pada kenyataan bahwa galium
normal, ketika dibombardir oleh neutrino, diubah menjadi radioisotop germanium-71, yang dapat
dideteksi oleh instrumen sensitif. Neutrino adalah partikel subatomik yang "merendam" Bumi
sebagai produk kegiatan termonuklir matahari dan, dari luar angkasa, dan dapat dengan mudah
pergi lewat kilometer dari batuan padat. Neutrino diklasifikasikan sebagai lepton, yang mirip
seperti elektron, tetapi dengan tanpa biaya listrik dan tanpa atau sangat sedikit massa. Dua
detektor gallium besar terkubur jauh di bawah tanah, satu di terowongan yang dikenal sebagai
Gran Sasso di Italia, dan yang lainnya, bernama SAGE, di bawah Pegunungan Kaukasus di
Rusia. Para ilmuwan dari Amerika Serikat juga menjalankan detektor neutrino ini bekerja sama
dengan Rusia, demikian nama Soviet-Amerika Gallium Percobaan (SAGE). Dikuburkan di
bawah tanah adalah deposito dari £ 250.000 dari galium yang memiliki harga pasar sekitar $ 400
per pon. Kabarnya, upaya telah dilakukan untuk mencuri simpanan gallium ini. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk secara tidak langsung mengidentifikasi neutrino yang sulit dipahami
karena mereka mengubah triklorida galium (GaCl3) ke isotop radioaktif germanium-71, yang
kemudian terkena instrumen sensitif yang mendeteksi radiasi, sehingga mengungkapkan
keberadaan aktivitas neutrino.
Gallium merupakan pengganti yang aman untuk amalgam merkuri dalam tambalan gigi
ketika dikombinasikan dengan timah atau perak. Karena jangkauan tinggi dari suhu sebagai
cairan (dari 29,8 ° C sampai 2403 ° C), digunakan dalam termometer suhu tinggi. Hal ini juga
paduan dengan logam lain untuk membuat paduan dengan suhu rendah titik leleh. Karena sifat
unik dari beberapa senyawa, galium mampu menerjemahkan gerakan mekanik menjadi impuls
listrik. Hal ini membuat berharga untuk transistor manufaktur, chip komputer, semikonduktor,
dan rectifier. Sebuah penggunaan yang unik dari logam galium adalah untuk "perekat" batu
permata untuk perhiasan logam.
Dampak Positif dari Penggunaan atom Galium dapat diapalikasikan sebagai berikut :
a. Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk
menciptakan cermin yang cemerlang.
b. Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai
komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada
senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk
menstabilisasikan allotrop plutonium.
c. Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar
cahaya.
d. Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
Galium adalah elemen yang bisa ditemukan dalam tubuh dalam jumlah amat kecil.
Meskipun tidak berbahaya dalam jumlah kecil, galium tidak boleh sengaja dikonsumsi dalam
dosis besar. Patut diketahui, beberapa senyawa galium sebenarnya bisa sangat berbahaya.
Misalnya, paparan akut gallium (III) klorida dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, sesak
napas, dan nyeri dada. Galium dapat digunakan sebagai salah satu bagiaan dari senjata nuklir.
Suatu reaksi tertentu, galium bisa menempel pada plutonium, membuat plutonium tidak bisa
digunakan.Galium harus dibersihkan agar plutonium bisa berfungsi kembali. Masalahnya, proses
pembersihan galium berkontribusi pada sejumlah besar pencemaran air dengan zat radioaktif. Zat
radioaktif ini diketahui membahayakan lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya.
4.Indium
Indium adalah logam agak jarang. Indium adalah elemen ke-69 yang paling melimpah seperti
perak, yaitu sekitar 0,05 ppm. Meskipun secara luas tersebar di dalam kerak bumi, tetapi Indium
ditemukan dalam konsentrasi yang sangat kecil dan selalu dikombinasikan dengan bijih logam
lainnya. Indium tidak pernah ditemukan dalam keadaan logam alam. Indium adalah produk
sampingan dari peleburan bijih logam lainnya seperti aluminium, antimon, kadmium, arsenik,
dan seng. Sekitar 1.000 kg indium diperoleh kembali setiap tahun (atau konsentrasi 1 bagian
indium per 1000 bagian dari debu) dari cerobong asap dari penyulingan seng. Indium ditemukan
dalam bijih logam dan mineral terletak di Rusia, Jepang, Eropa, Peru, dan Kanada, serta di
bagian barat Amerika Serikat.
Cara mendapatkan indium
In3+ + O2 → In2O3
Titik leleh rendah Indium adalah faktor utama dalam menentukan pentingnya unsur ini secara
komersial. Faktor ini membuatnya ideal untuk menyolder kabel menyebabkan semikonduktor
dan transistor di industri elektronik. Senyawa-senyawa indium arsenide, indium antimonide, dan
phosphide indium digunakan untuk membangun semikonduktor yang memiliki fungsi khusus
dalam industri elektronik. Penggunaan utama lainnya adalah sebagai paduan dengan logam lain
ketika akan menurunkan titik leleh logam yang itu paduan. Campuran indium dan perak dan
indium dan timah memiliki kemampuan untuk membawa listrik yang lebih baik dari pada perak
murni dan timah.
Indium digunakan sebagai pelapis untuk bantalan baja untuk meningkatkan ketahanan
terhadap pemakaian. Hal ini juga memiliki kemampuan untuk kaca "basah", yang membuatnya
menjadi permukaan cermin yang sangat baik yang berlangsung lebih lama dari cermin merkuri.
Lembaran indium foil yang dimasukkan ke dalam reaktor nuklir untuk membantu
mengendalikan nuklir reaksi fisi dengan menyerap beberapa neutron
Dampak Positif dari Penggunaan atom Indium dapat diapalikasikan sebagai berikut :
a. Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan
fotokonduktor
b. Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak
dan tidak cepat pudar.
d. Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
e. Indium digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan laser dioda berdasarkan
senyawa semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE
(Metalorganic Vapor Phase Epitaxy) teknologi.
113
f. Dalam energi nuklir, reaksi (n,n’) dari In dan 115 In digunakan untuk menghilangkan
jarak fluks neutron.
Dalam energi nuklir, reaksi (n,n’) dari 113In dan 115 In digunakan untuk menghilangkan
jarak fluks neutron. Indium adalah logam yang siftanya cukup beracun dari senyawa radioaktif
tersebut penaggunaanya harus hati-hati dikarenkan senyawa indium dapat merusak hati, ginjal
dan jantung.
5.Thalium
Pada umunya, talium diperoleh dengan elektrolisis larutan garam-garamnya dalam air, bagi
Ga dan In kemungkinan ini bertambah karena besarnya tegangan lebih untuk evolusi hidrogen
dari logam-logam ini.
Reaksi-reaksi penting thalium
Talium bereaksi dengan oksida mirip dengan Galium, namun Talium hanya
menghasilkan TI2O3 yang berwarna hitam cokelat yang terdekomposisi menjadi Tl2O
pada suhu 100oC
Talium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam talium memudar dengan lambat
dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida
Logam talium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2),
klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida,
dan thalium (III) bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.
Thallium digunakan sebagai paduan dengan merkuri dan logam lainnya. Salah satu
penggunaan utama adalah dalam aplikasi fotolistrik dan untuk pemancar radiasi inframerah
militer. Hal ini juga digunakan untuk membuat batu permata buatan dan kaca khusus dan untuk
membuat warna hijau di kembang api dan flare. Ini sebelumnya digunakan sebagai racun tikus,
tetapi tidak lagi digunakan untuk tujuan ini karena sangat beracun bagi manusia.
Penggunaan utama lainnya adalah radioisotop TlCl-201, dengan waktu paruh relatif singkat
sekitar 73 jam, dalam tes stres jantung untuk mengidentifikasi potensi kelainan jantung. TlCl-201
memiliki kemampuan untuk mengikat dengan otot jantung, tetapi hanya jika jantung menerima
pasokan darah yang memadai. Aliran darah dibatasi sempitnya arteri di jantung membatasi
pasokan TlCl-201 yang diserap. Pertama, dosis kecil TlCl-201 disuntikkan ke pasien, dan pasien
kemudian terlibat dalam latihan yang berat di atas treadmill. Baik sebelum dan sesudah tes,
pasien dipindai oleh "gamma" detektor yang mengirimkan hasilnya ke komputer di mana dokter
dapat membandingkan penyerapan TlCl-201 sebelum dan sesudah tes stres treadmill untuk
mengetahui kondisi jantung pasien . Daerah di mana otot jantung lemah dan aliran darah terbatas
akan muncul sebagai tempat darkish pada layar komputer. Karena radioisotop TlCl-201 memiliki
seperti paruh pendek, itu akan segera dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, tidak ada
kerusakan jangka panjang bagi tubuh.
Dampak Positif dari Penggunaan atom Thalium dapat diapalikasikan sebagai berikut :
g. Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi
penggunaannya dilarang oleh banyak negara.
h. Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen
yang berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk
pada senyawa aromatik, keton dan yang lainnya
Bahaya dari thalium hampir sama dengan indium dikarenakan unsur ini juga bersifat
radiokatif yang harus membuthkan penanaganan khusus yang dapat menyebabkan kanker
BAB IV
GOLONGAN IVA
1.KARBON
Keberadaan karbon di alam
Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama dalam wujud mineral
dan yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud mineral dari karbon. Ini disebabkan
satu atom karbon berikatan kovalen dengan empat atom karbon lain sehingga membentuk
geometri molekul tetrahedral, molekul berkembang ke segala arah menjadi molekul yang sangat
keras. Arang, wujud grafit dari karbon, juga terikat dengan empat atom kabon yang lain, tetapi
geometri molekulnya tidak membentuk tetrahedral, karena hanya ada tiga ikatan yang berikatan
kovalen tetap sedangkan yang satu ikatan lagi membentuk ikatan kovalen sesaat dengan atom
karbon lapisan atas dan bawah secara bergantian.
Selain itu, unsur karbon di alam juga terdapat di dalam kerak bumi dalam bentuk unsur
bebas dan senyawa. Senyawa alamiah karbon yang utama adalah zat-zat organik, misalnya
senyawa organik dalam jaringan tubuh makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Selain itu,
dalam bahan yang berasal dari benda hidup seperti arang dan minyak bumi. Juga terdapat dalam
senyawa organik komersial, misalnya senyawa asam asetat (CH3COOH) dan freon (CFC).
Senyawa karbon lainnya adalah senyawa karbon anorganik, yaitu senyawa karbondioksida (CO2)
dan batuan karbonat (CO3) yang dikenal sebagai mineral seperti karbonat dari unsur IIA
(MgCO3, SrCO3, dan BaCO3). Juga kebanyakan terdapat dalam senyawa karbonat dan
bikarbonat, misalnya senyawa natrium karbonat (Na2CO3) dan natrium bikarbonat (NaHCO3).
Karbon di alam dapat ditemukan dalam berbagai macam bentuk. Karbonbiasanya
ditemukan tidak dalam bentuk atom karbon tunggal atau unsur bebas, melainkan sudah
bergabung dengan beberapa atom sejenis maupun tidak sejenis menjadi senyawa dan campuran.
Bahkan karbon dapat membentuk banyak senyawa dengan beberapa atom lain. Ada sekitar 10
juta senyawa karbon, ribuan diantaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon, basis
kehidupan menjadi mustahil. Bentuk – bentuk dari karbon di alam diantaranya sebagai berikut:
1) Intan
Intan atau berlian merupakan alotrop karbon yang sangat istimewa.
Disebut istimewa karena intan dikenal memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan
hingga saat ini intan dikenal sebagai mineral alami yang memiliki tingkat
kekerasan yang sangat tinggi dimana belum ada mineral lain yang berhasil
menggores ataupun memotong intan, kecuali dengan intan lain. Selain itu, intan
memiliki tingkat dispersi cahaya yang tinggi.
Intan bersifat isolator listrik namun dapat menyerap panas dengan sangat
baik. Dalam struktur intan, setiap atom karbon berikatan secara kovalen dengan 4
buah atom karbon lain dengan bentuk tetrahedral.
2) Grafit
Tidak seperti Intan, Grafit merupakan alotrop karbon yang paling rapuh.
Grafit berwarna hitam dan kusam. Grafit merupakan isolator panas namun
bersifat konduktor pada listrik. Grafit biasanya ditemui pada bagian hitam dari
pensil untuk menulis atau menggambar. Selain itu, grafit bisa juga dijadikan
sebagai minyak pelumas. Grafit juga menjadi salah satu bagian di dalam baterai.
Dalam struktur grafit, setiap atom karbon membentuk ikatan kovalen
dengan tiga atom karbon lainnya membentuk susunan heksagonal dengan struktur
berlapis seperti tumpukan kartu.
3) Fullerene
Fullrene merupakan karbon yang memiliki bentuk seperti rongga,
misalnya bola mikroskopis dan tabung yaitu tabung nano. Pada fullerene, 1
molekul karbon terdiri dari 60 atom karbon dimana setiap karbon berikatan
dengan 3 atom karbon.
4) Amorf
Amorf merupakan salah satu bentuk dari unsur karbon di alam yang dapat
ditemukan dalam bentuk seperti arang, kokas, batu bara, dan karbon hitam dengan
sifat yang rapuh. Struktur dari karbon ini tidak berbentuk kristal. Namun, saat
memeriksa struktur molekul secara rinci, maka akan ditemukan kristal kecil yang
mirip dengan intan dan grafit. Oleh karena itu, amorf sering dianggap sebagai
bentuk varian dari grafit.
Cara mendapatkan karbon
Karbon terdapat dialam sebagai grafit buatan dengan mereaksikan coke dengan silikia.
Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya. Dengan
kondisi udara yang terbatas, sehingga terjadi pembakaran yang tidak sempurna, ataupun karbon
dapat dibuat dengan proses yang disebut dengan karbonisasi yakni pemanasan bahan yang
mengandung karbon.
Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen melalui pembentukan uap
kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon dengan reaksi:
CO2 + H2 → CO + H2O
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan sebagai bahan
bakar industri melalui reaksi:
2CO(g) +O2(g)→2CO2(g)
Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa organik dalam ruang
kurang oksigen.
C8H18 +6O2(g) → 8CO +4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:
C(S) + H2O → CO +H2
Karbon Dioksida(CO2)
Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non polar. Gas ini larut
dalam air.terdapat diudara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan fotosintesis serta
merupakan komponen nafas yang dikeluarkan oleh hewan ataupun manusia, karena dihasilkan
dari oksidasi makanan dalam tubuh.
CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon, atau gas CO dengan oksigen
yang cukup.
C + O2 → CO2
CH4 + 2O2 → CO2 + H2O
2CO + O2 → 2CO2
Dilaboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam
seperti :
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam udara adalah tidak sehat,
karena merendahkan konsentrasi O2 dan menimbulkan efek fisikologis yang membahayakan.
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatnya gas
CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin menjadi begitu panas, sehingga akan muncul perubahan
suhu yang serius yang sering juga disebut efek rumah kaca.
Karbonat dan Bikarbonat
Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat berguna serta terkenal.
Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam air. Misalnya CaCO3, BaCO3, MgCO3 dan
PbCO3. Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah Ca(HCO3)2,
Mg(HCO)3. Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat yang larut, dimana yang
paling murah dan berguna adalah NaHCO3 (Soda kue), Na2CO3 (Soda abu).
Karbon Disulfida(CS2)
CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai bahan pembuat
CCl4,dengan reaksi:
CS2 + 3Cl2 → CCl4 +S2Cl2
Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam
aplikasinya baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak
manfaat. Untuk karbon dalam bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk
kelangsungan makhluk hidup di bumi, kita tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita
konsumsi adalah tersusun atas karbon.
Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon dan hydrogen dipakai untuk bahan bakar,
petroleum dipakai untuk produksi gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer yang
mengandung karbon dalam bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan pakaian.
Plastik merupakan sintetik polimer karbon dengan banyak manfaat penggunaan.Karbon dapat
membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk baja.Karbon hitam dipakai
sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis dalam industri ban dan
plastic. Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi kimia pada suhu yang
sangat tinggi.
Digunakan dalam bidang industri baja, plastik, cat, karet dan lain-lain
Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan untuk membuat alat
pemotong, karena sifatnya yang sangat keras
Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon, seperti minyak bumi dan turunannya
digunakan sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan industri-industri petrokimia
Gas karbondioksida (CO2) digunakan oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis
yang menghasilkan gas oksigen untuk pernapasan manusia
Isotop karbon-14 digunakan dalam bidang arkheologi
Dalam bentuk batu bara digunakan sebagai bahan bakar,
Arang dapat digunakan untuk mengadsorpsi zat warna dan bahan polutan dalam
pengolahan air serta dalam air tebu pada pengolahan gula, selain sebagai obat sakit perut.
Asam karbonat (H2CO3), digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan garam-
garam karbonat.
Glukosa (C6H12O6), yang bermanfaat sebagai sumber energi yang digunakan untuk
proses respirasi
Karbon murni memiliki toksisitas yang sangat rendah. Penghirupan debu debu hitam dalam
jumlah besar (jelaga / debu batubara) dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan paru-paru
2.Silikon
Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika
ataupun silikon dioksida dengan kokas (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku
listrik pada suhu 3000 °C. Reaksi yang terjadi adalah:
SiO2(l) + 2C(s) –––→ Si(l) + 2CO2
Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun
silikon yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon
dalam bentuk murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di
atas direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut:
Si(s) + Cl2(g) –––→ SiCl4(g)
Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 °C. Uap yang terbentuk kemudian dilewatkan
melalui sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2(g) –––→ Si(s) + 4HCl(g)
Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan lebih lanjut denan cara
pemurnian zona (zona refining).
c) Bagi Hewan
Percobaan laboraturium pada anak ayam dan anak tikus menunjukkan bahwa silikon sangatlah
penting bagi pertumbuhan kerangka tubuh yang normal.Tulang adalah sebuah materi yang
fleksibel yang terbuat dari kristal apatite(Mineral Kalsium-Fosfor) yang tertanam di dalam
matriks protein yang mengandung Kolagen dan Glycosaminoglycans. Silicon berperan penting
didalampengembangan awal tulang ketika matriks protein dibangun. Substansi ini
jugameningkatkan mineralisasi tulang dan deposit kalsium di dalam tulang, yangberarti tulang
akan bertumbuh dengan cepat dan kuat
3.Germanium
Keberadaan germanium di alam
Germanium dapat dipisahkan dari logam lain dengan penyulingan pecahan dari
Tetraklorida stabil. Seperti silikon, bereksi langsung dengan halogen membentuk tetrahalida
volatile, dengan oksigen membentuk GeO2 dan dengan alkali membentuk germanite.
Ge + 2OH- + H2O GeO32- + 2H2
Seperti SiO2, GeO2 merupakan asam oksida lemah. Germanium hidrida/ germanes
dioksidasi menjadi GeO2 dan H2O oleh O2 tetapi tidak flammable seperti silanes. Halida GeF2,
GeCl2, GeBr2 dan GeI2dan sulfida GeS diketahui tetapi mereka tidak stabil dan merupakan agen
pereduksi kuat. Tetrahalida gan GeS2 diperoleh melalui reaksi langsung dengan element dan
kemudian bereaksi dengan Ge.
Germanium (Ge) stabil di udara & air pada keadaan yg normal, & sukar bereaksi
dengan alkali & asam, kecuali dengan asam nitrat. Germanium agak lebih reaktif daripada
silikon dan melarut dalam H2SO4 dan HNO3 pekat. Jika germanium direaksikan dengan HF
anhidrat pada suhu 200℃ akan diperoleh GeF2 yang berupa kristal berwarna putih. Dihalida
germanium umumnya stabil. Berikut adalah beberapa reaksi germanium dengan unsur atau
senyawa lain.
a. Reaksi dengan Hidrogen
Hidrida germanium yang stabil hanya GeH4.
Ge(s) + 2H2 → GeH4(s)
b. Reaksi dengan Halogen
Germanium bereaksi dengan klorin membentuk senyawa berikut.
Ge + 2X2 → GeX4
Contoh: Ge + 2Cl2 → GeCl4(S)
c. Reaksi dengan oksigen
Reaksi germanium dengan oksigen adalah sebagai berikut.
2Ge(s)+ O2(g) → 2GeO(S)
Ge(s)+ O2(g) → GeO2(S) (Stabil)
1. Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya digunakan
sebagai transistor dalam banyak barang elektronik.
2.Sebagai semikonduktor
3.Sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
4.Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam
spekstroskopi infra merah dan barang-barang optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah
yang sensitif
5.Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat
berguna sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia
organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting.
6. Kristal germanium digunakan pada alat detektor radio yang tinggi dan sinyal-sinyal radar.
7. Kristal germanium digunakan pada pembuatan piranti, semikonduktor, seperti transistor dan
dioda.
8. Germanium oksida digunakan dalam pembuatan kaca optik dan pembuatan anemia.
Germanium anorganik mampu melindungi tubuh dari pertumbuhan tumor dan kanker
ganas dengan jalan memperkuat sistem imun. Germanium dibutuhkan oleh tubuh, dalam satu
hari minimal 1 mg. Seperti halnya selenium, germanium juga termasuk ke dalam golongan trace
mineral.
Germanium organik melindungi diri dari akumulasi amyloid, suatu produk oksidatif
radikal bebas (berdasarkan riset pada tikus). Kelebihan amyloid akan menyebabkan amyloidosis,
yaitu suatu penyakit yang diakibatkan ketidakseimbangan dalam proses pemecahan protein yang
menyebabkan terakumulasinya amyloid. Amyloidosis diketahui berhubungan dengan penyakit
inflammatori kronis, kelainan sel plasma, deposisi amyloid di organ neuroendokrin, dan
defisiensi kongenital enzim (terutama enzim yang berperan dalam penguraian prekursor
amyloid). Selain itu, germanium organik juga melindungi sistein (suatu asam amino sulfhidril)
dari oksidasi.
4. Timah
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari
timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam
bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan
kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah putih merupakan salah satu logam yang dikenal dan digunakan paling awal.
Ditemukan pada masa sebelum Masehi dan tidak diketahui siapa orang yang pertama kali
menemukan Timah.
Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi, akan tetapi diperoleh dari
senyawaannya yaitu SnO2. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau
tinstone. Cassiterite adalah mineral timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal dengan
banyak permukaan mengkilap sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite
tampak translusen. Cassiterite adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam timah yang
utama Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment
yang tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar
laut, sungai, atau danau.
Timah atau stannum (Sn) merupakan logam berwarna putih keperakan yang dapat
ditempa dan liat pada suhu biasa, tetapi pada suhu rendah menjadi getas karena berubah menjadi
suatu modifikasi alotropi yang berlainan. Logam ini dapat larut dengan lambat dalam asam
klorida encer dan asam sulfat encer, dengan membentuk garam-garam timah(II). Asam nitrat
encer melarutkan timah dengan lambat tanpa pelepasan gas apapun, dan terbentuk ion-ion
timah(II) dan amonium:
4Sn + 10 H+ + NO3- → 4Sn2+ + NH4+ + 3H2O
Timah dengan asam nitrat pekat terjadi reaksi yang keras dan menghasilkan zat padat
putih, biasanya dirumuskan sebagai timah(IV) oksida terhidrasi SnO2.xH2O atau asam
metastanat.
3 Sn + 4HNO3 + (x–2) H2O → 4NO↑ + 3 SnO2.xH2O↓
Dalam asam sulfat pekat panas, ion timah(IV) terbentuk sewaktu pelarutan. Air raja
dengan mudah melarutkan timah dan terbentuk ion timah(IV) atau stani.
Timah dapat membentuk bivalen dan tetravalen dalam senyawa-senyawanya.
1. Senyawa timah(II) atau stano, biasanya tidak berwarna. Dalam larutan asam, kita
dapatkan ion-ion timah(II) Sn2+, sedangkan dalam larutan basa, kita dapatkan ion-ion
tetrahidroksostanat(II) atau ion stanit [Sn(OH)4]2-.
2. Senyawa timah(IV) atau stani lebih stabil. Dalam larutan airnya, senyawa – senyawa
ini bisa terdapat sebagai ion timah(IV) Sn4+ atau sebagai ion heksahidroksostanat(IV)
atau stanat [Sn(OH)6]2- . Dalam larutan asam, kesetimbangan bergeser ke arah kiri,
sedangkan dalam suasana basa kesetimbangan bergeser ke kanan (Vogel, 1990).
Dalam tabel periodik timah termasuk golongan 14. Timah mempunyai titik didih 2270°C
dan titik lebur 231,97°C. Unsur ini dijumpai sebagai timah(IV) oksida dalam bijih seperti
kasiterit (SnO2) dan stanit (Cu2FeSnS4), serta diekstraksi melalui reduksi dengan karbon
(Daintith, 1990).
Timah dalam senyawa memiliki tingkat oksidasi +2 dan +4, tingkat oksidasi +4 lebih
stabil dari pada +2. Pada tingkat oksidasi +4, timah menggunakan seluruh elektron valensinya,
yaitu 5s2 5p2 dalam ikatan, sedangkan pada tingkat oksidasi +2, timah hanya menggunakan
elektron valensi 5p2 saja. Tetapi perbedaan energi antara kedua tingkat ini rendah (Cotton dan
Wilkinson, 1989).
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal
sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat dan silikat
timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan
menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang terjadi adalah:
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan “blast
furnace” dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi logam
timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan seperti Zn,
Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam “furnace
reverberatory” dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan
teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian atas
sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan dengan menggunakan proses
Parkes, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil
logam yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang
sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida
Reaksi-reaksi penting timbal
1.Oksida
Ada tiga macam oksida timbal yang penting, yaitu PbO, PbO2, dan Pb3O4.
Timbal(II) oksida (kuning) dapat diperoleh dari pemanasan timbal dengan udara.Untuk
reaksinya adalah sebagai berikut.
2Pb(s) + O2(g) → 2PbO(s)
Timbal(IV) oksida (cokelat) dapat diperoleh dari oksidasi senyawa timbal(II) dalam
larutan basa; dengan oksidator larutan natrium hipoklorit, NaClO. Adapun persamaan
reaksinya yaitu sebagai berikut.
ClO-(aq) + H2O(l) + 2e- → Cl-(aq) + 2OH-(aq)
Pb2+(aq) + 4OH-(aq) PbO2(s) + 2H2O(l) + 2e-
Pb2+(aq) + 2OH-(aq) + ClO-(aq) → PbO2(s) + Cl-(aq) + 2H2O(l)
Pb3O4 (kuning kemerahan) dapat diperoleh dari oksidasi PbO dalam udara terbuka
dengan pemanasan pada temperatur sekitar 4000C-5000C.
Senyawa ini berwarna kuning kemerahan. Reaksinya adalah sebagai berikut.
6PbO(s) + O2(g) → 2Pb3O4(s)
2. Senyawa PbCl2
Senyawa ini dapat terbentuk dari reaksi antara timbal dengan klor dan biloks timbal pada
senyawa ini adalah +2. Reaksinya adalah sebagai berikut.
Pb(s) + Cl2(g) → PbCl2(s)
3.Timbal sulfide
Timbal sulfida dapat terbentuk dengan mengalirkan gas hidrogen sulfida ke dalam
campuran yang mengandung endapan timbal klorida putih, reaksinya adalah sebagai
berikut.
PbCl2(s) + H2S(g) → PbS(S) + 2H+ +2Cl-
D. Pembuatan Timbal
Isolasi atau pembuatan timbal adalah sebagai berikut.
1. Ekstraksi
a. Bijih Galena dipekatkan dengan teknik flotasi buih.
b. Ditambah kuarsa, SiO2 lalu dilakukan proses pemanggangan.
2PbS + 3O2 → 2PbO + 2SO2
c. Direduksi dengan batu bara coke (C) dan air kapur.
PbO (p) + C (p) Pb (c) + CO (g)
PbO (p) + CO (g) Pb (c) + CO2 (g)
Maksudnya dalam proses pemanggangan dengan temperatur tinggi ada kemungkinan
sebagian Galena diubah menjadi PbSO4, dimana oleh kuarsa akan diubah menjadi silikat
menurut persamaan berikut.
PbSiO3 + SO4 → PbSO4 + SiO2
Silikat diubah oleh air kapur (CaO) menjadi PbCO dan kalsium silikat (CaSPO3).
PbO + CaSiO3 → PbSiO3 (s) + CaO
Alternatif lain pada proses reduksi dipakai reduktan bijih bakar dari Galena segar sebagai
pengganti batu bara.
Pb + SO2 (g) → PbS (s) + 2PbO (s)
2. Pemurnian
a. Pb dilelehkan beberapa saat pada suhu di bawah titik leleh tembaga sehingga Cu
pengotor mengkristal dan dapat dipisahkan.
b. Udara ditiupkan di atas permukaan lelehan Pb sehingga pengotor Arsen dan antimon
diubah menjadi Arsenat dan antimonat atau oksidanya.termasuk Bismuth sehingga buih
di atas permukaan yang dapat disendoki keluar.
c. Ditambah 1-2% Zn agar Ag dan Au akan terbawa dalam Zn yang akan mengkristal
lebih dahulu dan dapat dipisahkan dari lelehan Pb.
d. Didinginkan perlahan pada suhu 4800-4200 C.
3. Elektrolisis
a. Menggunakan elektrolit larutan PbSiF6 dan H2SiF6.
b. Lembaran tebal Pb dipasang sebagai katoda.
c. Anoda Pb teroksidasi menjadi logam Pb dan melekat pada katoda.
d. Diperoleh kemurnian Pb 99,9%.
Walaupun timbal tidak diketahui memiliki fungsi khusus secara biologi,unsur ini sangat
banyak ditemui dalam tubuh manusia. Kadar rata-rata timbal dalam tubuh manusia dewasa
mencapai 120 mg, logam berat tertinggi ketiga setelah zat besi (4000 mg) dan seng (2500
mg).Garam-garam timbal diserap tubuh dengan mudah. Pada orang dewasa, 1% timbal disimpan
dalam tulang dan sisanya dibuang melalui urin dan feses setelah beberapa minggu. Namun, pada
anak-anak, hanya sepertiga timbal yang dibuang oleh tubuh, dan pemaparan secara terus-
menerus dapat menyebabkan bioakumulasi.
Toksisitas
Timbal merupakan racun yang kuat (baik jika dihirup atau ditelan), dapat memengaruhi
hampir semua organ dan sistem dalam tubuh manusia.Menurut National Institute for
Occupational Safety and Health di Amerika Serikat, timbal dengan konsentrasi 100 mg/m3 di
udara memiliki status "berbahaya langsung" (kode bahasa Inggris "IDLH", immediately
dangerous to life and health).Jika timbal terhirup, hampir semuanya akan diserap masuk ke
peredaran darah.Faktor utama dalam sifat racun timbal adalah kecenderungannya mengganggu
fungsi-fungsi enzim dengan cara mengikat gugus tiol dalam banyak enzim, maupun berkompetisi
dengan unsur logam penting yang menjadi kofaktor dalam banyak reaksi enzimatik. Logam-
logam yang sering disaingi oleh timbal adalah zat besi, seng, dan kalsium.Tubuh yang
kekurangan zat besi dan kalsium cenderung lebih rentan keracunan timbal.
Gejala
Timbal menyebabkan kerusakan otak dan ginjal yang dapat berakhir dengan kematian.
Dengan meniru (menggantikan posisi) kalsium, timbal dapat menembus sawar darah otak, lalu
mengurangi dan merusak selubung mielin yang membungkus neuron, menggangu jalur
pengiriman sinyal pada saraf, dan mengurangi pertumbuhan neuron. Dalam tubuh, timbal
menghambat enzim porfobilinogen sintase dan ferokelatase, sehingga mencegah terbentuknya
porfobilinogen dan mengikatnya besi ke protoporfirin IX, yang merupakan tahap terakhir
pembentukan molekul heme. Akibatnya, pembentukan heme dalam tubuh menjadi tidak efektif
dan menyebabkan anemia mikrositik.
Gejala keracunan timbal di nataranya nefropati (kerusakan ginjal), mulas, dan kadang
disertai lemahnya jari, pergelangan tangan, dan kaki. Keracunan ini juga dapat menyebabkan
sedikit kenaikan tekanan darah, yang dapat menyebabkan anemia terutama pada penderita
berumur menengah atau tua. Beberapa penelitian (kebanyakan bermetode potong lintang)
menemukan keterkaitan antara kontak dengan timbal dengan berkurangnya variabilitas denyut
jantung. Pada wanita hamil, pemaparan timbal yang tinggi dapat menyababkan keguguran.
Pemaparan yang tinggi dan terus-menerus juga dapat mengurangi kesuburan pria.
Timbal juga dapat mengganggu proses pembentukan sinapsis di korteks otak besar
maupun pembentukan senyawa neurokimia serta saluran ion dalam otak anak yang sedang
tumbuh. Pemaparan timbal pada anak kecil telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko
gangguan tidur maupun kantuk di siang hari pada masa anak akhir. Kadar timbal tinggi dalam
darah pada anak perempuan dikaitkan dengan terlambatnya pubertas. Selain itu, ada hipotesis
bahwa naik dan turunnya kadar timbal di udara akibat penggunaan tetra etil timbal pada abad ke-
20 berkorelasi dengan naik turunnya tingkat kriminalitas, tetapi hipotesis ini masih belum
diterima kebanyakan ilmuwan.
Sumber paparan
Paparan timbal adalah masalah global karena penambangan, pengolahan, dan
penggunaan barang-barang berbahan timbal banyak terjadi di berbagai negara. Timbal dapat
masuk tubuh manusia dengan dihirup, ditelan, atau diserap kulit. Hampir semua timbal yang
dihirup akan diserap tubuh, sedangkan timbal yang ditelan biasanya diserap sebesar 20–70%, dan
anak-anak menyerap lebih banyak dibanding dewasa.
Keracunan biasanya terjadi akibat makanan atau minuman yang terkontaminasi timbal.
Selain itu, kadang timbal masuk karena tidak sengaja menelan tanah, debu, atau cat yang
terkontaminasi. Air laut dapat mengandung timbal jika dicemari limbah industri.Tanah dapat
terkontaminasi melalui akumulasi partikel limbah dari pipa, cat, maupun emisi bahan bakar yang
ditambahi aditif timbal. Buah dan sayuran juga dapat terkontaminasi jika tumbuh di tanah
berkadar timbal tinggi.
Penggunaan pipa timbal dapat berbahaya di daerah dengan air asam atau air lunak. Air
sadah membentuk lapisan pelindung pada permukaan pipa, sedangkan air asam atau lunak dapat
melarutkan dan menyerap timbal.Air yang berkarbondioksida dapat menyerap timbal menjadi
timbal bikarbonat (Pb(HCO3)2, air yang beroksigen juga dapat menyerap timbal menjadi
timbal(II) hidroksida. Meminum air yang terkontaminasi seperti ini dapat menyebabkan masalah
kesehatan. Ini dapat dicegah jika air memiliki kesadahan tinggi, karena kalsium karbonat dan
kalsium sulfat pada air sadah akan bereaksi dengan timbal membentuk timbal karbonat atau
timbal sulfat yang melapisi permukaan pipa.
Timbal juga dapat masuk melalui hirupan, terutama pada perokok dan pekerja di sektor
yang melibatkan timbal. Isotop radioaktif timbal-210 (bersama racun-racun lain) sering ada
dalam rokok, yang berasal dari jenik pupuk fosfat yang digunakan untuk tembakau.Penyerapan
melalui kulit biasanya terjadi pada pekerjaan yang melibatkan senyawa timbal organik. Senyawa
timbal anorganik biasanya lebih sulit diserap melalui kulit.
Pengobatan
Keracunan timbal biasanya ditangani dengan dimerkaprol dan asam dimerkaptosuksinat
(DMSA). Pada kasus yang lebih parah, kadang diperlukan natrium kalsium edetat (natrium
kalsium EDTA). EDTA lebih terikat pada timbal dibanding kalsium, sehingga dalam tubuh obat
ini akan melepaskan kalsiumnya untuk diganti dengan timbal, membentuk senyawa kelat dengan
timbal yang akan keluar melalui urin.
Dampak lingkungan
Penambangan, pengolahan, dan pembuangan timbal menyebabkan kontaminasi dalam
tanah dan air. Emisi timbal ke atmosfer mencapai puncaknya selama Revolusi Industri dan
selama penggunaan aditif timbal di bahan bakar. Timbal dilepaskan dari sumber alam (misal
akibat aktvitas vulkanik), maupun dari kegiatan manusia, misalnya industri, pembakaran, daur
ulang, dan kegiatan manusia yang mengganggu timbal yang sebelumnya tertimbun. Tanah dan
endapan di daerah industri dan perkotaan banyak mengandung kadar timbal tinggi. Emisi akibat
pembakaran batubara.Masalah-masalah ini sering lebih parah di negara berkembang akibat
kurangnya peraturan, infrastruktur pengolahan sampah, dan banyaknya praktik penggunaan
timbal yang telah ditinggalkan di negara maju.
Timbal dapat terakumulasi di tanah, terutama tanah dengan kadar organik tinggi, dan
bertahan hingga ratusan atau ribuan tahun. Timbal dapat bersaing dengan logam-logam lain
dalam tubuh dan permukaan tanaman sehingga mengganggu proses fotosintesis, bahkan pada
konsentrasi tinggi dapat membahayakan pertumbuhan dan hidup tumbuhan itu. Kontaminasi
timbal dapat mengikuti rantai makanan, sehingga kontaminasi pada tanah dan tumbuhan akan
menyebabkan juga kontaminasi pada hewan atau mikroorganisme yang memakannya.
KESIMPULAN
1. Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
sistem periode logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri, sering juga disebut dengan
golongan IA, terdiri dari litium, natrium, hydrogen, kalium, rubidium, sesium, dan fransium.
Disebut logam alkali karna oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang
bersifat basah.logam alkali juga memiliki sifat fisika dan kimia seperti logam alkali berbentuk
padatan kristalin, merupakan penghantar panas dan listrik yang baik.
2. Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke
dalam golongan II A yaitu: Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam. Unsur
alkali tanah memiliki reaktivitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik,
unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk
lapisan luar pada oksigen. Selain itu alkali tanah juga punya manfaat bagi kehidupan manusia,
baik dibidang industri, rumah tangga maupun dalam bidang kesehatan.
4. Semua materi yang ada di bumi terkandung unsur – unsur penyusun. Unsur – unsur
tersebut sangat banyak dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan – kemiripan sifat. Salah satu
kelompok unsur yaitu Golongan IVA.
Golongan IVA terdiri dari unsur Karbon, Silikon, Germanium, Timah, Timbal, dan
Flerovium. Unsur – unsur tersebut memiliki berbagai macam sifat, bentuk, nomor massa dan
nomor atom, dan juga manfaat. Unsur – unsur tersebut terdapat dalam berbagai macam bentuk
dan persebaran. Unsur – unsur tersebut juga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari.
Baik yang sering digunakan maupun yang hanya digunakan untuk penelitian. Sebaiknya gunakan
dengan bijak unsur – unsur tersebut untuk kepentingan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30047778/MAKALAH_KIMIA_UNSUR-
UNSUR_GOLONGAN_UTAMA
https://www.amazine.co/28365/rubidium-rb-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
https://sainskimia.com/sifat-pembuatan-kegunaan-dan-sumber-dari-unsur-kimia-natrium/.
https://www.scribd.com/doc/300272776/Reaksi-Logam-Alkali
https://www.scribd.com/doc/128624071/Kimia-Anorganik-Rubidium-Rb
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/6272/Sejarah-Sifat-Kalium-Kegunaan-Kalium-
dan-Pembuatan-Kalium
https://www.academia.edu/34613650/UNSUR_KIMIA_GOLONGAN_IV_A
https://id.scribd.com/doc/79674105/silikon
https://www.academia.edu/19528787/TIMAH