Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yangtak hentihentinya memberikan nikmat kepada kita sehingga selalu terbuka jalanuntuk kita meraih apa yang kita cita-citakan. Shalawat serta salam tercurah kepada Rasululah Muhammad SAW sebagai teladan dan guru besar kita dalm menapaki kehidupan dunia. Alhamdulillah sekali lagi penulis ucapkan atas selesainya Makalah Kimia Anorganik I yang berjudul Halogen dan Gas Mulia ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Makalah ini merupakan rangkuman dari beberapa artikel mengenai sejarah terbentuknya, struktur, keberadaan di alam, sifat fisik dan kimia, pembuatan di laboratorium dan di industri, senyawa dan pembuatannya, serta penggunaannya. Maka dari itu, para pembaca hendaknya menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam memasukan produk olahan kedelai kedalam menu makanan sehat sehar-hari. Tentu saja masih banyak kekurangan dalam berbagai sisi dari buku ini, untuk itu penyusun menerima kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini.

Hormat Kami

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di abad ke-18, H. Cavendish menemukan komponen yang inert di udara. Dit a h u n 1 8 6 8 , s u a t u g a r i s d i s p e k t r u m s i n a r m a t a h a r i ya n g t i d a k d a p a t d i i d e n t i f i k a s i ditemukan dan disarankan garis tersebut disebabkan oleh unsur baru, helium. Berdasarkanfakta ini, di akhir abad ke-19 W. Ramsay mengisolasi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dan denganmempelajari sifat-sifatnya ia dapat menunjukkan bahwa gas-gas tersebut adalah unsur baru. Walaupun argon berkelimpahan hampir 1% di udara, unsur ini belum diisolasi hinggaRamsay mengisolasinya dan gas mulia sama sekali tidak ada dalam tabel periodiknyaMendeleev. Hadiah Nobel dianugerahkan pada Ramsay tahun 1904 atas keberhasilannyaini.Gas mulia ditemukan di dekat golongan halogen dalam tabel periodik. Karenaunsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang penuh, unsur-unsur tersebut tidakreaktif dan senya wanya tidak dikenal. Akibatnya gas-gas ini dikenal dengan gas inert. Namun, setelah penemuan senyawa gas-gas ini, lebih tepat untuk menyebutnya dengan unsur gas mulia, seperti yang digunakan di sini.Walaupun kelimpahan helium di alam dekat dengan kelimpahan hidrogen, heliumsangat jarang dijumpai di bumi karena lebih ringan dari udara. Helium berasal dari reaksiinti di matahari dan telindung di bawah kerak bumi. Helium diekstraksi sebagai hasilsamping gas alam dari daerah daerah khusus (khususnya Amerika Utara). Karena titikleleh helium adalah yang terendah dari semua zat (4.2 K), helium sangat penting dalamsains suhu rendah dan superkonduktor. Lebih lanjut, karena ringan helium digun akandalam balon udara, dsb. Karena argon didapatkan dalam jumlah besar ketika nitrogen danoksigen dipisahkan dari udara, argon digunakan meluas dalam metalurgi, dan industri sertalaboratorium yang memerlukan lingkungan bebas oksigen.Salah satu senyawa dari gas mulia yaitu Xenon, Xe, bereaksi dengan unsur yang paling elektronegatif, misalnya fluorin, oksigen, dan khlorin dan dengan senyawa yangmengandung unsur-unsur ini, misalnya platinum fluorida, PtF.

B. Rumusan Masalah 1.Bagaimana sejarah senyawa hidrogen dan gas mulia ? 2. Bagaimana struktur dari senyawa hidrogen dan gas mulia ? 3. Bagaimana keberedaan senyawa hidrogen dan gas mulia di alam? 4. Bagaimana sifat sifat dari senyawa gas mulia dan hidrogen ? 5. Bagaimana pembuatan senyawa hidrogen dan gas mulia ? 6. Bagaimana senyawa dan pembuatan hidrogen dan gas mulia ? 7. Apa saja kegunaan dari hidrogen dan gas mulia ? C. Tujuan 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui sejarah dari senyawa hidrogen dan gas mulia. 2. Agar mahasiswa dapat mengetahui struktur dari senyawa hidogen dan gas mulia 3. Agar mahasiswa dapat mengetahui keberadaan senyawa hidrogen dan gas mulia di alam. 4. Agar mahasiswa dapat mengetahui sifat fisik dan kimia dari senyawa hidrogen dan gas mulia. 5. Agar mahasiswa dapat mengetahui pembuatan senyawa hidrogen dan gas mulia. 6. Agar mahasiswa mengetahui bentuk senyawa dan pembuata senyawa hidrogen dam gas mulia. 7. Agar mahasiswa mengetahui penggunaan senyawa hidrogen dan gas mulia

BAB II PEMBAHASAN

I.

Hidrogen

A. SEJARAH Dari tiga jenis isotop hidrogen, deuterium, D, ditemukan oleh H. C. Urey dkk tahun 1932, dan kemudian tritium, T, dipreparasi dari deuterium di tahun 1934. Sekitar 0.015% hidrogen ada sebagai deuterium, dan dapat diperkaya dengan elektrolisis air. Tritium bersifat radioaktif dan mengemisikan partikel dengan waktu paruh 12.33 tahun. Karena massa deuterium dan tritium sekitar dua kali dan tiga kali massa hidrogen, sifat fisik isotop, dan senyawa yang mengandung isotop ini, cukup berbeda. Beberapa sifat isotop hidrogen dan air diberikan dalam Tabel 4.1. Ketika ikatan E-H dalam senyawa hidrogen diubah menjadi E-D dengan substitusi deuterium, frekuensi E-H dalam spektrum inframerahnya direduksi menjadi sekitar 1/2-nya, yang sangat bermanfaat untuk menentukan posisi atom hidrogen. Dalam beberapa kasus mungkin untuk menyimpulkan bahwa pemutusan ikatan hidrogen adalah tahap penentu laju bila substitusi deuterium menunjukkan efek yang drastis pada laju reaksi senyawa yang mengandung hidrogen. Karena spin inti hidrogen adalah 1/2 dan karena kelimpahannya, hidrogen adalah nuklida yang paling penting untuk spektroskopi NMR. NMR digunakan luas tidak hanya untuk identifikasi senyawa organik, tetapi juga untuk kepentingan diagnostik seperti pengunaan MRI (magnetic resonance imaging) air dalam tubuh. Organ manusia dapat diobservasi tanpa dilukai dengan metoda ini.

Ada isomer spin inti molekul diatomik yang spinnya tidak nol. Khususnya dalam kasus molekul hidrogen, perbedaan sifatnya sangat signifikan. Spin para-hidrogen bersifat antiparalel dan jumlahnya adalah 0 serta menghasilkan keadaan singlet. Spin orto-hidrogen adalah paralel dan jumlahnya 1 menghasilkan keadaan triplet. Karena para-hidrogen energinya lebih rendah, para-hidrogen lebih stabil di suhu rendah. Rasio teoritik parahidrogen adalah 100 % pada 0 K, tetapi menurun ke sekitar 25 % pada suhu kamar, karena rasio orto-hidrogen meningkat pada suhu lebih tinggi. Kromatografi gas and garis rotasi dalam spektrum elektronik H2 dapat membedakan kedua isomer hidrogen.

B. STRUKTUR

C. KEBERADAAN DI ALAM Hidrogen adalah unsur tersederhana terdiri atas satu proton dan satu elektron, dan paling melimpah di alam semesta. Di bumi kelimpahannya ketiga setelah oksigen dan silikon, sekitar 1% massa semua unsur di bumi. Tak perlu dikatakan sebagian besar hidrogen di bumi ada sebagai air. Karena kepolarannya dapat berubah dengan mudah antara hidrida (H-), atom (H), dan proton (H+), hidrogen juga membentuk berbagai senyawa dengan banyak unsur termasuk oksigen dan karbon. Oleh karena itu, hidrogen sangat penting dalam kimia. Di seluruh alam semesta ini, hidrogen kebanyakan ditemukan dalam

keadaan atomik danplasma yang sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen. Sebagai plasma, elektron hidrogen dan proton terikat bersama, dan menghasilkan konduktivitas elektrik yang sangat tinggi dan daya pancar yang tinggi (menghasilkan cahaya dari matahari dan bintang lain). Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik, H2(silakan lihat tabel data). Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini.[54] Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air.[32]Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang dan merupakan komponen alami dari kentut. Penggunaan metanasebagai sumber hidrogen akhir-akhir ini juga menjadi semakin penting

D. SIFAT FISIK DAN KIMIA Sifatnya yang khas = memiliki satu elektron terluar. Atom H memiliki 1e-, dan tidak memiliki selding/perisai efek. Sifat-sifatnya: 1. Ada ikatan hidogen karena ada e- yang tidak terlindungi oleh e- lain. 2. Di alam ditemukan dalam senyawa, di alam ditemukan paling banyak.

Protium 99,984% Deuterium 0,00156% Terdapat pada air berat (D2O) Air berat digunakan pada pendinginan reactor. /T Tritrium sisanya (%) T bersifat radioaktif selalu terurai.

H dalam bentuk gas. H2 memiliki 2 bentuk di alam. 1. Para (25%) 2. Orto (75%)

Spinnya searah

spinnya berbeda arah

Di dalam udara atmosfer terdapat H2 gas ringan sehingga dapat lari dari gravitasi bumi. Di matahari banyak gas H2, karena gaya tariknya kuat. Di dalam bumi ga H2 berada dilapisan atas atmosfer. Gas H2 susah disimpan karena gas ini sangat kecil, sehingga memerlukan tabung yang sangat alliance rapat.

Gas H2 pada tekanan tinggi H menyusup pada sela-sela kistal/logam. H cara menampung harus disediakan tabung yang kuat tekanan.

Sifat-sifat hidogen: 1. Sifat fisika Gas yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa. Titik didih -253C Titik beku -259 C

2. Sifat kimia Dapat bereaksi dengan O di udara. H2 + O2 H2O Dapat bereaksi dengan sulfur yang mendidih H2 + S (panas) H2S Dapat bereaksi pada suhu tinggi dengan N dan logam alkali dan alkali tanah membentuk hibrida. 3H2 + 2N2 Na + H2 2 NH3 NaH (Hidrida non logam) (Hidrida logam)

Dengan logam-logam transisi membentuk hibrida non stoikiometri. -1 -1 H memiliki biloks -1

NH3, NaH , MgH2 Stoikiometri

Hibrida non stoikiometri = TiH1,7 , ZrH1,9. Stokiometri : 3H2 + N2 2NH3 3 1 2

Atom H dapat mereduksi logam dari oksidanya pada suhu tinggi. Pada T 150C dengan kehadiran katalis nikel/platina/polam pada T sama dapat mereduksi ikatan rangkap 2 atau menjenuhkan pada senyawa organik CH2 = CH2 + H2

E. PEMBUATAN Dilaboratorium 1. Reaksi logam dengan asam encer Zn + HCl ZnCl2 + H2 Na + H2O NaOH + H2 3. Reaksi basa kuat dengan logam Zn dan Al. Al + OH4. Hidrolisis dengan senyawa-senyawa hibrida Skala industri 1. Reaksi uap air + hidrokarbon. CH4 + H2O CO + 3H2 CO + 2H2O 2H2 CO2 2. Elektrolisis air untuk memperoleh H2 murni. Bisa dibuat dari elektrolisis NaCl dalam pembuatan NaOH. NaCl Na+ + Cltidak larut dalam air

2. Reaksi logam dengan ai panas atau air dingin + logam reaktif.

F. SENYAWA DAN PEMBUATANNYA Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan di dalam industri hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone. H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik dalam air. Dalam kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Mayoritas pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan merekayasa reaksi dekomposisinya, yang intinya menghasilkan oksigen. Pada tahap produksi hidrogen peroksida, bahan stabilizer kimia biasanya ditambahkan dengan maksud untuk menghambat

laju dekomposisinya. Termasuk dekomposisi yang terjadi selama produk hidrogen peroksida dalam penyimpanan. Selain menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air (H2O) dan panas. Reaksi dekomposisi eksotermis yang terjadi adalah sebagai berikut: H2O2 -> H2O + 1/2O2 + 23.45 kcal/mol Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi dekomposisi hidrogen peroksida adalah: 1. Bahan organik tertentu, seperti alkohol dan bensin 2. Katalis, seperti Pd, Fe, Cu, Ni, Cr, Pb, Mn 3. Temperatur, laju reaksi dekomposisi hidrogen peroksida naik sebesar 2.2 x setiap kenaikan 10oC (dalam range temperatur 20-100oC) 4. Permukaan container yang tidak rata (active surface) 5. Padatan yang tersuspensi, seperti partikel debu atau pengotor lainnya 6. Makin tinggi pH (makin basa) laju dekomposisi semakin tinggi Radiasi, terutama radiasi dari sinar dengan panjang gelombang yang pendek Hidrogen peroksida bisa digunakan sebagai zat pengelantang atau bleaching agent pada industri pulp, kertas, dan tekstil. Senyawa ini juga biasa dipakai pada proses pengolahan limbah cair, industri kimia, pembuatan deterjen, makanan dan minuman, medis, serta industri elektronika (pembuatan PCB). Salah satu keunggulan hidrogen peroksida dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh dalam industri pulp dan kertas, penggunaan hidrogen peroksida biasanya dikombinasikan dengan NaOH atau soda api. Semakin basa, maka laju dekomposisi hidrogen peroksida pun semakin tinggi. Kebutuhan industri akan hidrogen peroksida terus meningkat dari tahun ke tahun. Walaupun saat ini di Indonesia sudah terdapat beberapa pabrik penghasil hidrogen peroksida seperti PT Peroksida Indonesia Pratama, PT Degussa Peroxide Indonesia, dan PT Samator Inti Peroksida, tetapi kebutuhan di dalam negeri masih tetap harus diimpor.

G. PENGGUNAAN Senyawa hidroen memiliki beberapa kegunaan, diataranya sebagai berikut : 1. Pembuatan amoniak 2. Pembuatan asam nitrat 3. Pembuatan mentega/margarin 4. Pembuatan etanol 5. Energi roket 6. Pengisisan balon 7. Bahan bakar, dan lain-lain.

GAS MULIA
A. SEJARAH H. Bartlett mempelajari sifat platina fluorida PtF6 tahun 1960-an, dan mensintesis O2PtF6. Penemuan ini sangat fenomenal dalam kimia anorganik karena percobaan dengan yang analog dengan xenon, yang memiliki energi ionisasi (1170 kJmol-1) cukup dekat dengan energi ionisasi O2 (1180 kJmol-1), menghasilkan penemuan dramatis, yakni senyawa XePtF6. W. Ramsay mengisolasi gas mulia dan menambahkan golongan baru dalam tabel periodik di akhir abad ke-19. Di tahun 1894, F. F. H. Moisson, yang terkenal dengan isolasi F2, mereaksikan 100 cm3 argon yang diberikan oleh Ramsay dengan gas fluorin dengan menggunakan loncatan listrik tetapi gagal mempreparasi argon fluorida. Di awal abad ini, A. von Antoropoff melaporkan sintesis senyawa kripton KrCl2, tetapi belakangan diketahui ia melakukan kesalahan. L. Pauling telah meramalkan keberadaan KrF6, XeF6, dan H4XeO6, dan mengantisipasi sintesisnya. Di tahun 1932, seorang fellow riset, A. L. Kaye, di laboratoriumnya D. M. L. Yost di Caltech, tempat Pauling juga bekerja, berusaha mempreparasi senyawa gas mulia. Walaupun preparasi yang dilakukannya rumit dan penuh semangat, usaha untuk mempreparasi senyawa xenon dengan mengalirkan arus lucutan melalui campuran gas xenon, fluorin, atau khlorin tidak berhasil. Pauling, dikabarkan setelah kegagalan itu, tidak berminat lagi dalam studi senyawa gas mulia. Walaupun R. Hoppe dari Jerman memprediksikan dengan pertimbangan teoritik bahwa senyawa XeF2 dan XeF4 bakal ada, jauh sebelum penemuan Bartlett, ia sendiri melakukan sintesis setelah mengetahui penemuan Bartlett. Sekali suatu senyawa jenis tertentu telah dipreparasi, senyawa analognya dipreparasi satu demi satu. Ini juga umum dalam kimia sintetik di masa-masa selanjutnya, dan sekali lagi ini menunjukkan pentingnya penemuan pertama.

B. STRUKTUR

Helium

Neon

Argon

Kripton

Xenon

Radon

C. KEBERADAAN DI ALAM Walaupun kelimpahan helium di alam dekat dengan kelimpahan hidrogen, helium sangat jarang dijumpai di bumi karena lebih ringan dari udara. Helium berasal dari reaksi inti di matahari dan telindung di bawah kerak bumi. Helium diekstraksi sebagai hasil samping gas alam dari daerah-daerah khusus (khususnya Amerika Utara). Karena titik leleh helium adalah yang terendah dari semua zat (4.2 K), helium sangat penting dalam sains suhu rendah dan superkonduktor. Lebih lanjut, karena ringan helium digunakan dalam balon udara, dsb. Karena argon didapatkan dalam jumlah besar ketika nitrogen dan oksigen dipisahkan dari

udara, argon digunakan meluas dalam metalurgi, dan industri serta laboratorium yang memerlukan lingkungan bebas oksigen. D. SIFAT FISIK DAN KIMIA sifat-sifat gas mulia : 1. Terdiri atas partikel monoatomik 2. Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau 3. Titik didih, titik lebur, dan kalor penguapan rendah (gaya Van Der Wals rendah ) 4. Ar, Kr, dan Xe sdikit larut dalam air, tetapi He dan Ne tidak larut dalam air

1. Sifat Fisis

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.

Nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai keelektronegatifan. Dan bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga sekarang.

2. Sifat Kimia

Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.

Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.

E. PEMBUATAN Karena monoatomik maka gas mulia dapat diperoleh dengan mencairkan udara, kemudian dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih dengan destilasi bertingkat. destiasi (bertingkat) fraksionasi udara. Udara dialirkan, lalu didestilasi dengan tekanan tinggi.

F. SENYAWA DAN PEMBUATANNYA Xenon, Xe, bereaksi dengan unsur yang paling elektronegatif, misalnya fluorin, oksigen, dan khlorin dan dengan senyawa yang mengandung unsur-unsur ini, misalnya platinum fluorida, PtF6. Walaupun senyawa xenon pertama dilaporkan tahun 1962 sebagai XePtF6, penemunya N. Bartlett, kemudian mengoreksinya sebagai campuran senyawa Xe[PtF6]x (x= 1-2). Bila campuran senyawa ini dicampurkan dengan gas fluorin dan diberi panas atau cahaya, flourida XeF2, XeF4, dan XeF6 akan dihasilkan. XeF2 berstruktur bengkok, XeF4 bujur sangkar, dan XeF6 oktahedral terdistorsi. Walaupun preparasi senyawa ini cukup sederhana, namun sukar untuk mengisolasi senyawa murninya, khususnya XeF4. Hidrolisis fluorida-fluorida ini akan membentuk oksida. XeO3 adalah senyawa yang sangat eksplosif. Walaupun XeO3 stabil dalam larutan, larutannya adalah oksidator sangat kuat. Tetroksida XeO4, adalah senyawa xenon yang paling mudah menguap. M[XeF8] (M adalah Rb dan Cs) sangat stabil tidak terdekomposisi bahkan dipanaskan hingga 400 C sekalipun. Jadi, xenon membentuk senyawa dengan valensi dua sampai delapan. Fluorida-fluorida ini digunakan juga sebagai bahan fluorinasi. Walaupun kripton dan radon diketahui juga membentuk senyawa, senyawa kripton dan radon jarang dipelajari karena ketidakstabilannya dan sifat radioaktifnya yang membuat penanganannya sukar.

Senyawa gas mulia: 1. PtF6 + O2 E1 = besar unsur. Sangat reaktif [O2+] [PtF6-] 2. Xe dan O2 E2 berdekatan sehingga Xe dapat disintesa menjadi senyawa. 3. Senyawa pertama: Xe Pt F6 (namun tidak stabil) Xe + Pt F6 Xe Pt F6 (senyawa kompleks) Xenon heksa floro platina F = sangat reaktif karena keelektronegatifannya paling besar. 1) XeF2 Xe + F2 XeF2 (pengoksidasi kuat). (xenon diflorida) XeF2 karena pengoksidasi kuat, sehingga dapat mengoksidasi 2Cl- Cl2 XeF2 bersifat sebagai pengfluorisasi sedang pada senyawa organic. Artinya: 1 atom itu bisa digantikan dengan F. Ex: C6H6 + XeF2 C6H5F + H+ + XeFHXeF Sehingga Xe 2) XeF4 = Xenon Tetra Fluorida Xe : F 1 : 5 Xe + 3F2 XeF6 tidak stabil HF

Xe + 2F2 XeF4 (berlebih) pada 400C/6 atm.

3) XeF6 = (250C/50 atm)

XeF6: sangat reaktif karena dapat bereaksi, sehinnga tidak bisa disimpan tkarena gelas mengandung CaSiO3 + HF XeF4, XeF6 XeF2 dapat bereaksi (SiO32-). SiO2 + 2XeF6 2XeOF4 + SiF4 terhidrolisis dalam air tidak terhidrolisis dalam air tapi dapat terhidrolisis dalam basa.

XeF2 + 2OH- Xe + O2 + 2F- + H2O


54Xe

= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p6

[Kr] 4d10 5s2 5p6

XeF2 = berhinridisasi 5s 5p 5d

5s

5p

5d

Pasangan e- bebas Orbital sp3d linear F e-

tidak membentuk struktur geometri

struktur geometri

e F XeF4 5s 5p 5d

Orbital sp3d2 oktahedral

F Xe F F

F bujur sangkar

e XeF6 5s 5p 5d

F Orbital sp3d3 Senyawa xenon oksigen Xenon trioksida

XeF4 + H2O XeO3 + Xe + O2 + HF XeF6 + 3H2O XeO3 + 6HF (xenon (VI)) Jika direaksikan dengan basa XeO3 + OH- HXeO4(xenat (VI)) Xenat (VI) secara perlahan berdisproposionasi menghasilkan xenat (VIII) atau perxenat. 2HXeO4- + 2OH- XeO64- + Xe + O2 + 2H2O XeO64- xenat (VIII) / perxenat ClO4- Perklorat Larutan perxenat : - berwarna kuning - pengoksidasi kuat Garam perxenat: Na4XeO6.8H2O - stabil - larut dalam air Dalam larutan alkali, bentuk utama adalah ion HXeO63- dan tereduksi lambat oleh air. Dalam larutan asam reduksi dapat berlangsung dengan segera. H2 XeO62- + H+ H2O + O2 Jika barium perxenat dipanaskan dengan H2SO4 pekat xenon tetraoksida terbentuk sebagai gas mudah meledak dan tidak stabil.

G. PENGGUNAAN

Helium - Sebagai pengisi Balon udara, hal ini dikarenakan helium adalah gas yang Helium merupakan zat yang ringan dan tidak muadah terbakar, Helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rnedah.

Neon Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televise.

Argon Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel. Argon juga digunakan dalam las dan sebagai pengisi bola lampu pijar.

Kripton Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

Xenon Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.

Radon Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah di jelaskan dapat di tarik beberapa kesimpulan, dantaranya sebagai berikut: 1. Hidrogen adalah unsur tersederhana terdiri atas satu proton dan satu elektron, dan
paling melimpah di alam semesta. Di bumi kelimpahannya ketiga setelah oksigen dan silikon, sekitar 1% massa semua unsur di bumi. Tak perlu dikatakan sebagian besar hidrogen di bumi ada sebagai air. Karena kepolarannya dapat berubah dengan mudah antara hidrida (H-), atom (H), dan proton (H+), hidrogen juga membentuk berbagai senyawa dengan banyak unsur termasuk oksigen dan karbon.

2. Sifat fisika Gas yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa. Titik didih -253C Titik beku -259 C

Sifat kimia Dapat bereaksi dengan O di udara. Dapat bereaksi dengan sulfur yang mendidih Dapat bereaksi pada suhu tinggi dengan N dan logam alkali dan alkali tanah membentuk hibrida. Dengan logam-logam transisi membentuk hibrida non stoikiometri. Atom H dapat mereduksi logam dari oksidanya pada suhu tinggi. Pada T 150C dengan kehadiran katalis nikel/platina/polam pada T sama dapat mereduksi ikatan rangkap 2. Gas Mulia adalah golongan yang paling stabil dalam sistem periodik unsur. Unsur-unsurnya adalah He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe(Xenon), dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif. Karena sifat stabilnya, unsur-unsur Gas Mulia ditemukan di alam

dalam bentuk monoatomik. Konfigurasi elektron unsur-unsur Gas Mulia adalah ns2 np 6, kecuali He 1s.

Karena bersifat tidak reaktif maka, ekstraksi gas mulia umumnyamenggunaka n pemisahan secara fisis. Perkecualian adalah radon yang diperolehdari peluruhan unsur radioaktif

Helium

merupakan elemen kedua

terbanyak

di alam semesta. Heliumdiproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas helium Dalam tabung kemerahan. Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair vakum yang melepaskan muatan listrik, Neon menyalaoranye

karena atmosfer mengandung 0.94% Argon

B. Saran Dengan mengetahui adanya unsure unsur pada golongan gas mulia dan hidrogen ini, diharapkan agar pembaca lebih memahami dan dapat mengetahui kegunaan serta aplikasi dalam unsure logam ini. Semoga makalah yang telah disusun secara bersama dapat bermanfaat bagi pembaca dan diaplikasikan dalam kehidpan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai