Anda di halaman 1dari 16

Hidrogen

Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yu- 1.1 Pembakaran


nani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia
pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor
atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak
berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi
tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah
terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu[n 1] , hidrogen
adalah unsur teringan di dunia.
Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan
persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam
semesta.[9][n 2] Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidro-
gen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif
langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan
biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa
hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat diha-
silkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses
ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hi-
drogen dari gas alam.[10]
Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam
adalah protium, yang inti atomnya hanya mempunyai pro-
ton tunggal dan tanpa neutron. Senyawa ionik hidrogen
dapat bermuatan positif (kation) ataupun negatif (anion). Mesin Utama Pesawat Ulang-alik membakar hidrogen dengan
Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan oksigen, menghasilkan nyala yang nyaris tak terlihat pada do-
unsur dan dapat dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa rongan penuh.
organik. Hidrogen sangat penting dalam reaksi asam basa
yang mana banyak reaksi ini melibatkan pertukaran pro-
ton antar molekul terlarut. Oleh karena hidrogen meru-
pakan satu-satunya atom netral yang persamaan Schrdi-
ngernya dapat diselesaikan secara analitik, kajian pada
energetika dan ikatan atom hidrogen memainkan peran
yang sangat penting dalam perkembangan mekanika ku-
antum.

1 Sifat kimia

Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai


macam logam merupakan subjek yang sangat penting da- Hidrogen sangatlah mudah terbakar di udara bebas. Peristiwa
lam bidang metalurgi (karena perapuhan hidrogen da- meledaknya pesawat Hindenburg pada tanggal 6 Mei 1937.
pat terjadi pada kebanyakan logam [11] ) dan dalam riset
pengembangan cara yang aman untuk meyimpan hidro- Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terba-
gen sebagai bahan bakar.[12] Hidrogen sangatlah larut da- kar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas.[16]
lam berbagai senyawa yang terdiri dari logam tanah nadir Entalpi pembakaran hidrogen adalah 286 kJ/mol[17] .
dan logam transisi[13] dan dapat dilarutkan dalam logam Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:
kristal maupun logam amorf.[14] Kelarutan hidrogen da-
lam logam disebabkan oleh distorsi setempat ataupun ke- 2H2(g) + O2(g) 2H2 O(l) +
tidakmurnian dalam kekisi hablur logam.[15] 572kJ (286kJ  mol1 ) [n 3]

1
2 1 SIFAT KIMIA

Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perban- Deskripsi atom hidrogen yang lebih akurat didapatkan
dingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dengan perlakuan mekanika kuantum murni menggu-
dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 C.[18] nakan persamaan Schrdinger atau dengan perumusan
Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni me- integral lintasan Feyman untuk menghitung rapat kemen-
mancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terli- takan elektron di sekitar proton.[24]
hat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah su-
lit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara vi-
sual. Kasus meledaknya pesawat Hindenburg adalah sa- 1.3 Bentuk-bentuk molekul unsur
lah satu contoh terkenal dari pembakaran hidrogen.[19]
Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api
cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehing-
ga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan da-
ri ledakan hidrokarbon. Dalam kasus kecelakaan Hide-
nburg, dua pertiga dari penumpang pesawat selamat dan
kebanyakan kasus meninggal disebabkan oleh terbakar-
nya bahan bakar diesel yang bocor.[20]
H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksida-
tor lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada
suhu kamar dengan klorin dan uorin, menghasilkan hi-
drogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen u-
orida, yang merupakan asam berbahaya.[21]

1.2 Aras tenaga elektron

Jejak pertama yang terlihat pada hidrogen cair di dalam bilik


gelembung di Bevatron

Terdapat dua jenis molekul diatomik hidrogen yang


berbeda berdasarkan spin relatif inti.[25] Dalam bentuk
ortohidrogen, spin dari dua proton adalah paralel dan da-
lam keadaan triplet; dalam bentuk parahidrogen, spin-nya
adalah antiparalel dan dalam keadaan singlet. Pada kea-
Gambaran atom hidrogen yang menampakkan diameter atom
daan standar, gas hidrogen terdiri dari 25% bentuk para
dua kali lebih besar dari jari-jari model Bohr(citra tidak bers- dan 75% bentuk orto, juga dikenal dengan sebutan ben-
kala). tuk normal.[26] Rasio kesetimbangan antara ortohidro-
gen dan parahidrogen tergantung pada termperatur. Na-
Aras tenaga keadaan dasar elektron pada atom hidrogen mun oleh karena bentuk orto dalam keadaan tereksita-
adalah 13.6 eV, yang ekuivalen dengan foton ultraviolet si, bentuk ini tidaklah stabil dan tidak bisa dimurnikan.
kira-kira 92 nm.[22] Pada suhu yang sangat rendah, hampir semua hidrogen
Aras tenaga hidrogen dapat dihitung dengan cukup aku- yang ada adalah dalam bentuk parahidrogen. Sifat sik
rat menggunakan model atom Bohr yang menggambark- dari parahidrogen murni berbeda sedikit dengan ben-
an elektron beredar mengelilingi proton dengan analogi tuk normal.[27] Perbedaan orto/para juga terdapat pada
Bumi beredar mengelilingi Matahari. Oleh karena disk- molekul yang terdiri dari atom hidrogen seperti air dan
retisasi momentum sudut yang dipostulatkan pada awal metilena.[28]
mekanika kuantum oleh Bohr, elektron pada model Bo- Antarubahan yang tidak dikatalis antara H2 para dan or-
hr hanya dapat menempati jarak-jarak tertentu saja dari to meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur;
proton dan oleh karena itu hanya beberapa energi tertentu oleh karenanya H2 yang diembunkan dengan cepat meng-
saja yang diperbolehkan.[23] andung banyak hidrogen dalam bentuk orto yang akan
1.6 Senyawa-senyawa 3

berubah menjadi bentuk para dengan sangat lambat.[29] nasen disebabkan oleh ikatan yang dihasilkan oleh per-
Nisbah orto/para pada H2 yang diembunkan adalah fak- mukaan katalis logam tersebut.
tor yang perlu diperhitungkan dalam persiapan dan pe-
nyimpanan hidrogen cair: antarubahan dari bentuk orto
ke para adalah eksotermik dan dapat menghasilan bahang 1.6 Senyawa-senyawa
yang cukup untuk menguapkan hidrogen cair tersebut
dan menyebabkan berkurangnya komponen cair. Katalis 1.6.1 Senyawa kovalen dan senyawa organik
untuk antarubahan orto-para, seperti misalnya senyawa
besi, sering digunakan selama pendinginan hidrogen.[30] Walaupun H2 tidaklah begitu reaktif dalam keadaan stan-
dar, ia masih dapat membentuk senyawa dengan keba-
Sebuah bentuk molekul yang disebut molekul hidrogen
nyakan unsur. Jutaan jenis hidrokarbon telah diketahui,
terprotonasi, atau H+3, ditemukan pada medium antar-
namun itu semua tidaklah dihasilkan secara langsung dari
bintang (Interstellar medium) (ISM), di mana ia dihasilk-
hidrogen dan karbon. Hidrogen dapat membentuk senya-
an dengan ionisasi molekul hidrogen dari sinar kosmos.
wa dengan unsur yang lebih elektronegatif seperti halogen
Molekul ini juga dapat dipantau di bagian atas atmosfer
(F, Cl, Br, I); dalam senyawa ini hidrogen memiliki mu-
planet Yupiter. Molekul ini relatif cukup stabil pada ling-
atan parsial positif.[32] Ketika berikatan dengan uor,
kungan luar angkasa oleh karena suhu dan rapatan yang
oksigen ataupun nitrogen, hidrogen dapat berpartisipasi
rendah. H+3 adalah salah satu dari ion yang paling me-
dalam bentuk ikatan non-kovalen yang kuat, yang disebut
limpah di alam semesta ini, dan memainkan peran pen-
dengan ikatan hidrogen yang sangat penting untuk menja-
ting dalam proses kimia medium antarbintang.[31]
ga kestabilan kebanyakan molekul biologi.[33][34] Hidro-
gen juga membentuk senyawa dengan unsur yang kurang
1.4 Fasa elektronegatif seperti logam dan metaloid, yang mana hi-
drogen memiliki muatan parsial negatif. Senyawa ini di-
Hidrogen bertekanan kenal dengan nama hidrida.[35]

Hidrogen cair Hidrogen membentuk senyawa yang sangat banyak de-


ngan karbon. Oleh karena asosiasi senyawa itu de-
Hidrogen slush ngan kebanyakan zat hidup, senyawa ini disebut seba-
gai senyawa organik[36] . Studi sifat-sifat senyawa tersebut
Hidrogen padat
disebut kimia organik[37] dan studi dalam konteks kehi-
Hidrogen logam dupan organisme dinamakan biokimia.[38] Pada bebera-
pa denisi, senyawa organik hanya memerlukan atom
karbon untuk disebut sebagai organik. Namun kebanyak-
1.5 Bentuk monoatomik an senyawa organik mengandung atom hidrogen. Dan
oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang
Atom H, juga disebut hidrogen nasen atau hidrogen ato- memberikan karakteristik sifat-sifat hidrokarbon, ikatan
mik, diklaim eksis secara fana namun cukup lama untuk hidrogen-karbon diperlukan untuk beberapa denisi dari
menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim itu, hidro- kata organik di kimia.[36]
gen nasen dihasilkan secara in situ, biasanya reaksi antara
Dalam kimia anorganik, hidrida dapat berperan sebagai
seng dengan asam, atau dengan elektrolisis pada katode.
ligan penghubung yang menghubungkan dua pusat logam
Sebagai molekul monoatomik, atom H sangat reaktif dan
dalam kompleks berkoordinasi. Fungsi ini umum dite-
oleh karena itu adalah reduktor yang lebih kuat dari H2
mukan pada unsur golongan 13, terutama pada kompleks
diatomik, namun pertanyaan kuncinya terletak pada ke-
borana (hidrida boron) dan aluminium serta karborana
beradaan atom H itu sendiri. Konsep ini lebih populer di
yang bergerombol.[39]
bidang teknik dan di literatur-literatur lama.
Hidrogen nasen diklaim mereduksi nitrit menjadi amonia
atau arsenik menjadi arsina bahkan dalam keadaan lunak. 1.6.2 Hidrida
Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan al-
ternatif lainnya dan bukanlah atom H. Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah
istilah yang tidak mengikat. Oleh kimiawan, istilah hi-
Atom hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur yang drida biasanya memiliki arti atom H yang mendapat si-
cukup tinggi (>2000 K) agar molekul H2 dapat berdiso- fat anion, ditandai dengan H . Keberadaan anion hidrida,
siasi. Selain itu, radiasi elektromagentik di atas 11 eV dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916 un-
juga dapat diserap H2 dan menyebabkan disosiasi. tuk gologngan I dan II hidrida garam, didemonstrasikan
Kadang kala, hidrogen yang terserap secara kimiawi pa- oleh Moers pada tahun 1920 dengan melakukan elektro-
da permukaan logam juga dirujuk sebagai hidrogen na- lisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejum-
sen, walaupun terminologi ini sudah mulai ditinggalkan. lah hidrogen pada anode.[40] Untuk hidrida selain logam
Pandangan lainnya mengatakan bahwa hidrogen yang ter- golongan I dan II, istilah ini sering kali membuat kesala-
serap secara kimiawi itu kurang reaktif dari hidrogen hpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang
4 1 SIFAT KIMIA

rendah. Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2


yang polimerik. Walaupun hidrida dapat dibentuk de-
ngan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombi-
nasi dari senyawa bervariasi, sebagai contoh terdapat le-
bih dari 100 hidrida borana biner yang diketahui, namun
cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui.[41]
Hidrida indium biner sampai sekarang belum diketahui,
walaupun sejumlah komplek yang lebih besar eksis.[42]

1.6.3 Proton dan asam

Oksidasi H2 secara formal menghasilkan proton H+ . Spe-


sies ini merupakan topik utama dari pembahasan asam,
walaupun istilah proton digunakan secara longgar untuk
merujuk pada hidrogen kationik yang positif dan ditandai
dengan H+ . Menurut teori BrnstedLowry, asam adalah
donor proton, sementara basa adalah akseptor (penerima)
proton.
Protium, isotop hidrogen yang paling umum dijumpai, memiliki
Proton H+ tidak dapat ditemukan berdiri sendiri dalam satu proton dan satu elektron. Keunikan isotop ini adalah ia ti-
laurtan karena ia memiliki kecenderungan mengikat pada dak mempunya neutron (lihat pula diproton untuk pembahasan
atom atau molekul yang memiliki elektron. Selain pada mengenai mengapa isotop tanpa neutron yang lain tidak eksis.
temperatur tinggi dan bergabung dengan plasma, proton
semacam ini tidak dapat dihilangkan dari awan elektron
atom dan molekule, dan akan tetap terikat pada atom dan Hidrogen memiliki tiga isotop alami, ditandai dengan 1 H,
2
molekul tersebut. H, dan 3 H. Isotop lainnya yang tidak stabil (4 H hingga
7
H) juga telah disintesiskan di laboratorium namun tidak
Untuk menghindari kesalahpahaman akan proton terla- pernah dijumpai secara alami.[46][47]
rut dalam larutan, larutan asam sering dianggap memili-
ki spesies ktif yang disebut ion hidronium (H3 O+ ) yang
bergerombol membentuk H9 O4 + .[43] Ion oksonium juga 1 H adalah isotop hidrogen yang paling melimpah,
ditemukan ketika air dalam larutan asam dengan pelarut memiliki persentase 99.98% dari jumlah atom hi-
lain.[44] drogen. Oleh karena inti atom isotop ini hanya me-
miliki proton tunggal, ia diberikan nama yang desk-
Walaupun sangat langka di bumi, salah satu ion yang pa- riptif sebagai protium, namun nama ini jarang sekali
ling melimpah dalam alam semesta ini adalah H3 + , dike- digunakan.[48]
nal sebagai molekul hidrogen terprotonasi ataupun kation
hidrogen triatomik.[45] 2 H, isotop hidrogen lainnya yang stabil, juga dike-
nal sebagai deuterium dan mengandung satu proton
dan satu neutron pada intinya. Deuterium tidak ber-
1.7 Isotop sifat radioaktif, dan tidak memberikan bahaya kera-
cunan yang signikan. Air yang atom hidrogennya
merupakan isotop deuterium dinamakan air berat.
Deuterium dan senyawanya digunakan sebagai pe-
nanda non-radioaktif pada percobaan kimia dan un-
tuk pelarut 1 H-spektroskopi NMR.[49] Air berat di-
gunakan sebagai moderator neutron dan pendingin
pada reaktor nuklir. Deuterium juga berpotensi se-
bagai bahan bakar fusi nuklir komersial.[50]
Tabung spektrum hidrogen
3 H dikenal dengan nama tritium dan mengandung
satu proton dan dua neutron pada intinya. Ia memi-
liki sifat radioaktif, dan mereras menjadi Helium-
3 melalui pererasan beta dengan umur paruh 12,32
tahun.[39] Sejumlah kecil tritium dapat dijumpai
di alam oleh karena interaksi sinar kosmos de-
ngan atmosfer bumi; tritium juga dilepaskan selama
uji coba nuklir.[51] Ia juga digunakan dalam reak-
si fusi nuklir,[52] sebagai penanda dalam geokimia
Tabung spektrum deuterium isotop,[53] dan terspesialisasi pada peralatan self-
5

powered lighting.[54] Tritium juga digunakan da- dan bintang lain). Partikel yang bermuatan dipengaruhi
lam penandaan percobaan kimia dan biologi sebagai oleh medan magnet dan medan listrik. Sebagai contoh,
radiolabel.[55] dalam angin surya, partikel-partikel ini berinteraksi de-
ngan magnetosfer bumi dan mengakibatkan arus Birke-
Hidrogen adalah satu-satunya unsur yang memiliki tiga land dan fenomena Aurora. Hidrogen ditemukan dalam
nama berbeda untuk isotopnya. (Dalam awal perkem- keadaan atom netral di medium antarbintang. Sejum-
bangan keradioaktivitasan, beberapa isotop radioaktif lah besar atom hidrogen netral yang ditemukan di sistem
berat diberikan nama, namun nama-nama tersebut tidak Lyman-alpha teredam diperkirakan mendominasi rapat-
lagi digunakan). Simbol D dan T kadang-kadang digu- an barionik[60]
alam semesta sampai dengan pergeseran me-
nakan untuk merujuk pada deuterium dan tritium, namun rah z=4.
simbol P telah digunakan untuk merujuk pada fosfor, se- Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada
hingga tidak digunakan untuk merujuk pada protium.[56] dalam keadaan gas diatomik, H2 (silakan lihat tabel da-
Dalam tatanama IUPAC, International Union of Pure and ta). Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer
Applied Chemistry mengizinkan penggunaan D, T, 2 H, bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya
dan 3 H walaupun 2 H dan 3 H lebih dianjurkan.[57] yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas da-
ri gravitasi bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih
merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi
2 Keberadaan alami ini.[61] Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keada-
an bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan
air.[39] Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bak-
teri dan ganggang dan merupakan komponen alami da-
ri kentut. Penggunaan metana sebagai sumber hidrogen
akhir-akhir ini juga menjadi semakin penting.[62]
Bentuk molekuler yang disebut molekul hidrogen terpro-
tonasi (H+3 ) ditemukan dalam media antarbintang. Ini
terbentuk melalui ionisasi hidrogen molekuler dari si-
nar kosmik. Ion bermuatan ini juga telah diamati da-
lam atmosfer atas planet Jupiter. Ion ini relatif stabil
di lingkungan angkasa luar karena rendahnya temperatur
dan kerapatan. H+3 adalah ion paling melimpah di ja-
gat raya, dan memainkan peran penting dalam kimia me-
dia antarbintang.[63] Hidrogen triatomik netral H3 hanya
ada dalam bentuk tereksitasi dan tidak stabil.[64] Sebalik-
nya, ion positif hidrogen molekular (H+2 ) adalah molekul
yang jarang ditemukan di jagat raya.

3 Sejarah
NGC 604, sebuah daerah yang terdiri dari hidrogen yang terio-
nisasi di Galaksi Triangulum
3.1 Penemuan dan penggunaan
Gas hidrogen, H2 , pertama kali dihasilkan secara ar-
Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam se- tisial oleh T. Von Hohenheim (dikenal juga sebagai
mesta ini dengan persentase 75% dari barion berdasarkan Paracelsus, 14931541) melalui pencampuran logam de-
massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah atom.[58] ngan asam kuat.[65] Dia tidak menyadari bahwa gas mu-
Unsur ini ditemukan dalam kelimpahan yang besar di dah terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah
bintang-bintang dan planet-planet gas raksasa. Awan mo- unsur kimia yang baru. Pada tahun 1671, Robert Boyle
lekul dari H2 diasosiasikan dengan pembentukan bintang. menemukan kembali dan mendeskripsikan reaksi antara
Hidrogen memainkan peran penting dalam pemberian besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen.[66] Pada
energi bintang melalui reaksi proton-proton dan fusi nu- tahun 1766, Henry Cavendish adalah orang yang perta-
klir daur CNO.[59] ma mengenali gas hidrogen sebagai zat diskret dengan
Di seluruh alam semesta ini, hidrogen kebanyakan dite- mengidentikasikan gas tersebut dari reaksi logam-asam
mukan dalam keadaan atomik dan plasma yang sifatnya sebagai udara yang mudah terbakar. Pada tahun 1781
berbeda dengan molekul hidrogen. Sebagai plasma, elek- dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan
tron hidrogen dan proton terikat bersama, dan mengha- air ketika dibakar.[6][7] Pada tahun 1783, Antoine Lavo-
silkan konduktivitas elektrik yang sangat tinggi dan daya isier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen (dari
pancar yang tinggi (menghasilkan cahaya dari Matahari Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang ar-
6 3 SEJARAH

tinya membentuk)[8] ketika dia dan Laplace mengulang udara yang diangkat oleh hidrogen.[7] Bangsawan Jerman
kembali penemuan Cavendish yang mengatakan pemba- Ferdinand von Zeppelin mempromosikan idenya tentang
karan hidrogen menghasilkan air.[7] kapal udara yang diangkat dengan hidrogen dan kemu-
dian dinamakan Zeppelin dengan penerbangan perdana
pada tahun 1900.[7] Penerbangan yang terjadwal dimulai
pada tahun 1910 dan sampai pecahnya Perang dunia II,
Zeppelin telah membawa 35.000 penumpang tanpa insi-
den yang serius.
Penerbangan tanpa henti melewati samudra atlantik per-
tama kali dilakukan kapal udara Britania R34 pada tahun
1919. Pelayanan penerbangan udara dipulihkan pada ta-
hun 1920 dan penemuan cadangan helium di Amerika
Serikat memberikan peluang ditingkatkannya keamanan
penerbangan, namun pemerintah Amerika Serikat meno-
lak menjual gas tersebut untuk digunakan dalam pener-
bangan. Oleh karenanya, gas H2 digunakan di pesawat
Hindenburg, yang pada akhirnya meledak di langit New
Jersey pada tanggal 6 Mei 1937.[7] Insiden ini ditayangk-
an secara langsung di radio dan direkam. Banyak yang
menduga terbakarnya hidrogen yang bocor sebagai akibat
insiden tersebut, namun investigasi lebih lanjut membuk-
tikan sebab insiden tersebut karena terbakarnya salut fa-
brik oleh keelektrikan statis. Walaupun demikian, sejak
itu keragu-raguan atas keamanan penggunaan hidrogen
muncul.
Pada tahun yang sama, turbogenerator berpendingin hi-
drogen diluncurkan pertama kali dengan gas hidrogen se-
bagai pendingin dalam rotor dan stator pada tahun 1937
Antoine-Laurent de Lavoisier di Dayton, Ohio oleh Dayton Power & Light Co.;[67] ka-
rena konduktivitas termal gas hidrogen, ini adalah jenis
Lavoisier menghasilkan hidrogen pada percobaannya ten-
yang palling umum di lapangan saat ini.
tang konservasi massa dengan mereaksikan ux uap de-
ngan besi logam melalui tabung besi pijar yang dipanask- Baterai nikel hidrogen pertama kali digunakan pada
an dalam api. Oksidasi anaerobik besi oleh proton air pa- tahun 1977 dalam U.S Navys Navigation Technology
da temperatur tinggi dapat digambarkan sebagai berikut: Satellite-2 (NTS-2).[68] Sebagai contoh, ISS [69] Mars
Odyssey[70] dan Mars Global Surveyor[71] dilengkapi de-
Fe + H2 O FeO + H2 ngan baterai nikel-hidrogen. Di bagian gelap orbit-
nya, Teleskop Angkasa Hubble juga di bertenaga baterai
2Fe + 3H2 O Fe2 O3 + 3H2 nikel-hidrogen, yang akhirnya diganti pada Mei 2009,[72]
lebih dari 19 tahun setelah diluncurkan, dan 13 tahun se-
3Fe + 4H2 O Fe3 O4 + 4H2 telah mulai dihidupkan.[73]
Banyak logam seperti zirkonium mengalami reaksi yang
sama dengan air menghasilkan hidrogen.
3.2 Peranan dalam teori kuantum
Hidrogen pertama kali dicairkan oleh James Dewar pa-
da tahun 1898 dengan menggunakan penemuannya, guci
hampa.[7] Dia kemudian menghasilkan hidrogen padat
setahun kemudian.[7] Deuterium ditemukan pada tahun
1931 Desember oleh Harold Urey, dan tritium dibuat pa-
da tahun 1934 oleh Ernest Rutherford, Mark Oliphant, Garis spektrum emisi hidrogen dalam rentang nampak. Ini ada-
and Paul Harteck.[6] Air berat, yang mengandung deute- lah empat garis nampak dalam deret Balmer
rium menggantikan hidrogen biasa, ditemukan oleh Urey
dkk. pada tahun 1932.[7] Salah satu dari penggunaan per- Oleh karena struktur atomnya yang relatif sederhana,
tama H2 adalah untuk sinar sorot.[7] atom hidrogen bersama dengan spektrum emisinya men-
Balon pertama yang diisikan dengan hidrogen diciptakan jadi pusat perkembangan teori sturktur atom.[74] Lebih
oleh Jacques Charles pada tahun 1783.[7] Hidrogen mem- jauh lagi, kesederhanaan molekul hidrogen dan kation-
berikan tenaga dorong untuk perjalanan udara yang am- nya H+2 membantu pemahaman yang lebih jauh menge-
an dan pada tahun 1852 Henri Giard menciptakan kapal nai ikatan kimia.
4.1 Logam-asam 7

Salah satu dari efek kuantum yang secara eksplisit di- untuk hidrogenasi substrat tak jenuh; dan di alam sebagai
sadari (namun masih belum sepenuhnya dimengerti sa- sarana penyetara reaksi biokimia.
at itu) adalah pengamatan Maxwell yang melibatkan hi-
drogen setengah abad sebelum teori mekanika kuantum
bener-benar berkembang. Maxwell mengamati bahwa 4.1 Logam-asam
kapasitas bahang spesik dari H2 tidak sesuai dengan tren
gas diatomik lainnya di bawah suhu kamar dan mulai me- Di laboratorium, H2 biasanya dibuat dengan mereaksikan
nyerupai tren gas monoatomik di temperatur kriogenik. asam non-oksidator encer dengan beberapa logam yang
Menurut teori kuantum, sifat-sifat ini disebabkan oleh ja- reaktif seperti seng dengan peralatan Kipp.
rak antara aras tenaga rotasi hidrogen yang lebar oleh ka-
rena massanya yang ringan. Aras yang lebar ini meng- Zn + 2H+ Zn2+ + H2
hambat partisi energi bahang secara merata menjadi ge-
rak berputar hidrogen pada temperatur yang rendah. Gas Aluminium juga dapat menghasilkan H2 jika direaksikan
diatomik yang terdiri dari atom-atom yang lebih berat ti- dengan basa:
dak mempunyai aras tenaga yang cukup lebar untuk me-
nyebabkan efek yang sama.[75] 2Al + 6H2 O + 2OH 2Al(OH)
4 + 3H2
Antihidrogen (H) adalah antimateri lawan dari hidrogen.
Ia tersusun dari sebuah antiproton dan sebuah positron. Elektrolisis air adalah metode sederhana produksi hidro-
Antihidrogen adalah satu-satunya atom antimateri yang gen. Arus listrik lemah dialirkan melalui listrik, dan gas
telah diproduksi per 2015.[76][77] oksigen terbentuk di anoda sementara gas hidrogen ter-
bentuk di katoda. Biasanya katoda terbuat dari platina
atau logam inert lainnya ketika hidrogen diproduksi un-
tuk disimpan. Namun, jika gas akan dibakar di tempat,
4 Produksi oksigen yang dihasilkan harus mendukung pembakaran,
sehingga kedua elektrode harus terbuat dari bahan inert.
(Besi, misalnya, akan teroksidasi, dan akibatnya menu-
runkan jumlah oksigen yang dihasilkan.) Esiensi mak-
simum teoretis (listrik yang digunakan vs. nilai energetik
hidrogen yang dihasilkan) adalah antara 8094%.[78]

2H2 O(l) 2H2(g) + O2(g)

Paduan aluminium dan galium dalam bentuk pelet


yang ditambahkan ke dalam air dapat digunakan untuk
menghasilkan hidrogen. Proses ini juga menghasilkan
alumina, tetapi harga galium yang mahal, dengan sifatnya
yang dapat mencegah pembentukan lapisan oksida pada
permukaan pelet, membuatnya dapat digunakan ulang.
Diagram produksi dan penggunaan hidrogen dunia. Hal ini membawa implikasi penting pada keekonomian
hidrogen, karena hidrogen dapat diproduksi di tempat
dan tidak memerlukan transportasi.[79]

4.2 Steam reforming


Hidrogen dapat diproduksi dalam beberapa cara, teta-
pi proses paling penting secara ekonomis adalah peng-
hilangan hidrogen dari hidrokarbon. Hidrogen komersi-
al biasanya diproduksi dengan cara steam reforming gas
alam.[80] Pada tempratur tinggi (1.000 K (730 C; 1.340
F) 1.400 K (1.130 C; 2.060 F)), steam (uap air) bere-
aksi dengan metana menghasilkan karbon monoksida dan
H2 .

Diagram produksi hidrogen. CH4 + H2 O CO + 3H2

H2 diproduksi di laboratorium kimia dan biologi, sering- Reaksi ini disukai pada tekanan rendah tetapi tetap di-
kali sebagai produk sampingan dari reaksi lain; di industri lakukan pada tekanan tinggi (20 megapascal (200 atm;
8 4 PRODUKSI

5.900 inHg)). Hal ini karena H2 bertekanan tinggi adalah 4.4 Korosi anaerobik
produk yang paling banyak di pasaran dan sistem pemur-
nian Pressure Swing Adsorption (PSA) bekerja lebih ba- Dalam kondisi anaerobik, besi dan baja paduan secara
ik pada tekanan tinggi. Campuran produk dikenal seba- perlahan teroksidasi oleh proton dari air bersamaan de-
gai "gas sintetis" karena sering digunakan langsung untuk ngan berkurangnya molekul hidrogen (H2 ). Saat besi
produksi metanol dan senyawa terkait. Hidrokarbon lain mengalami korosi anaerobik pertama kali akan terbentuk
selain metana dapat digunakan untuk menghasilkan gas fero hidroksida (karat hijau) dan dapat dijelaskan sesuai
sintetis dengan rasio produk bervariasi. Salah satu kom- reaksi berikut:
plikasi teknologi canggih ini adalah pembentukan kokas
atau karbon:
Fe + 2H2 O Fe(OH)2 + H2

CH4 C + 2H2 Pada gilirannya, di bawah kondisi anaerobik, fero hidrok-


sida (Fe(OH)2 ) dapat dioksidasi oleh proton dari air un-
Akibatnya, steam reforming biasanya menggunakan H2 O tuk membentuk magnetit dan molekul hidrogen. Proses
berlebih. Hidrogen tambahan dapat diperoleh kembali ini dijelaskan melalui reaksi Schikorr:
dari uap air dengan menggunakan karbon monoksida me-
lalui reaksi pergeseran gas air, terutama dengan katalis 3Fe(OH)2 Fe3 O4 + 2H2 O + H2
besi oksida. Reaksi ini juga merupakan sumber karbon
dioksida industri yang umum:[80]
f ero hidroksida magnetit + air + hidrogen

CO + H2 O CO2 + H2 Kristal magnetit (Fe3 O4 ) yang baik lebih stabil secara ter-
modinamika daripada besi hidroksida (Fe(OH)2 ).
Metode penting lainnya untuk produksi H2 meliputi ok- Proses ini terjadi selama korosi anaerobik besi dan baja
sidasi parsial hidrokarbon:[81] dalam air tanah bebas oksigen dan dalam tanah pereduksi
di bawah permukaan air.
2CH4 + O2 2CO + 4H2
4.5 Keberadaan geologi: reaksi serpenti-
dan reaksi karbon, yang dapat berfungsi sebagai awal un- nisasi
tuk reaksi pergeseran atas:[80]
Dalam ketiadaan oksigen atmosfer (O2 ), pada kondisi ge-
C + H2 O CO + H2 ologi dalam yang jauh dari atmosfer bumi, hidrogen (H2 )
diproduksi selama proses serpentinisasi melalui oksida-
si anaerobik oleh proton air (H+ ) dari fero (Fe2+ ) silikat
Hidrogen kadang-kadang diproduksi dan dikonsumsi da- yang ada dalam kisi kristal fayalit (Fe2 SiO4 , olivin besi).
lam proses industri yang sama, tanpa dipisahkan. Dalam Reaksi pembentukan magnetit (Fe3 O4 ), kuarsa (SiO2 )
proses Haber untuk produksi amonia, hidrogen dihasilk- dan hidrogen (H2 ) adalah sebagai berikut:
an dari gas alam.[82] Elektrolisis air garam untuk menda-
patkan klorin juga menghasilkan hidrogen sebagai pro-
3Fe2 SiO4 + 2H2 O 2Fe3 O4 + 3SiO2 + 3H2
duk sampingan.[83]

f ayalit + air magnetit + kuarsa + hidrogen


4.3 Termokimia
Reaksi ini mendekati reaksi Schikorr yang teramati pada
Terdapat lebih dari 200 daur termokimia yang dapat di- oksidasi anaerobik fero hidroksida ketika terkena air.
gunakan untuk pemecahan air, sebagian daur ini seperti
daur besi oksida, daur serium(IV) oksidaserium(III) ok-
sida, daur sengseng oksida, daur belerangiodin, daur 4.6 Pembentukan dalam transformator
tembagaklorin dan daur hibrida belerang masih dalam
tahap penelitian dan fasa pengujian untuk menghasilk- Dari semua pembentukan gas akibat adanya kesalahan
an hidrogen dan oksigen dari air dan panas tanpa meng- pada transformator daya, hidrogen adalah yang paling
gunakan listrik.[84] Sejumlah laboratorium (termasuk di umum dan dihasilkan di bawah kondisi kesalahan apa-
Perancis, Jerman, Yunani, Jepang dan AS) sedang meng- pun; dengan demikian, pembentukan hidrogen merupak-
embangkan metode termokimia untuk menghasilkan hi- an indikasi awal dari masalah serius dalam siklus hidup
drogen dari energi surya dan air.[85] transformator.[86]
5.1 Pembawa energi 9

si tersendiri. Deuterium (hidrogen-2) digunakan dalam


reaktor CANDU sebagai moderator untuk memperlam-
bat neutron.[7] Senyawa deuterium juga memiliki aplika-
si dalam bidang kimia dan biologi dalam kajian reak-
si efek isotop.[94] Tritium (hidrogen-3) yang diproduksi
oleh reaktor nuklir digunakan dalam produksi bom hi-
drogen,[95] sebagai penanda isotopik dalam biosains,[55]
dan sebagai sumber radiasi di cat berpendar.[96]
Suhu pada titik tripel hidrogen digunakan sebagai titik
acuan dalam skala temperatur ITS-90 (International Tem-
peratur Scale of 1990) pada 13,8033 kelvin.[97]

Generator bahan bahar hidrogen dengan air dan arus listrik.


Menggunakan elemen aluminium foil, dihubungkan dengan arus
listrik, terjadi gelembung gas hidrogen dan disaring dengan ta- 5.1 Pembawa energi
bung air kecil disampingnya. Dapat digunakan untuk bahan ba-
kar sepeda motor atau kompor. Gas dialirkan dengan selang di
masukan udara karburator. Hidrogen bukanlah sumber energi,[98] kecuali dalam kon-
teks hipotesis pembangkit listrik fusi nuklir komersial
yang menggunakan deuterium ataupun tritium, sebuah
5 Aplikasi teknologi yang perkembangannya masih sedikit.[99] Ener-
gi Matahari berasal dari fusi nuklir hidrogen, namun pro-
ses ini sulit dikontrol di bumi.[100] Hidrogen dari caha-
Sejumlah besar H2 diperlukan dalam industri petroki-
ya Matahari, organisme biologi, ataupun dari sumber lis-
mia dan kimia. Penggunaan terbesar H2 adalah un-
trik menghabiskan lebih banyak energi dalam pembua-
tuk memproses bahan bakar fosil dan dalam pembuat-
tannya daripada pembakarannya. Hidrogen dapat diha-
an ammonia. Konsumen utama dari H2 di kilang pe-
silkan dari sumber fosil (seperti metana) yang memerluk-
trokimia meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi, dan
an lebih sedikit energi daripada energi hasil pembakaran-
penghidropecahan (bahasa Inggris: hydrocracking). H2
nya, namun sumber ini tidak dapat diperbaharui, dan la-
memiliki beberapa kegunaan yang penting. H2 digunak-
gipula metana dapat langsung digunakan sebagai sumber
an sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam peningkat-
energi.[98]
an kejenuhan dalam lemak takjenuh dan minyak nabati
(ditemukan di margarin), dan dalam produksi metanol. Rapatan energi per volume pada hidrogen cair maupun
Ia juga merupakan sumber hidrogen pada pembuatan hidrogen gas pada tekanan yang praktis secara signik-
asam klorida. H2 juga digunakan sebagai reduktor pa- an lebih kecil daripada rapatan energi dari bahan bakar
da bijih logam.[87] lainnya, walaupun rapatan energi per massa adalah le-
bih tinggi.[98] Sekalipun demikian, hidrogen telah diba-
Selain digunakan sebagai pereaksi, H2 memiliki pene-
has secara meluas dalam konteks energi sebagai pemba-
rapan yang luas dalam bidang sika dan teknik. Ia di-
wa energi.[101] Sebagai contoh, sekuestrasi CO2 yang dii-
gunakan sebagai gas penameng di metode pengelasan se-
kuti dengan penangkapan dan penyimpanan karbon dapat
perti pengelasan hidrogen atomik.[88][89] H2 digunakan
dilakukan pada produksi H2 dari bahan bakar fosil.[102]
sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik
Hidrogen yang digunakan pada transportasi relatif lebih
karena ia mempunyai konduktivitas termal yang paling
bersih dengan sedikit emisi NOx,[103] tetapi tanpa emisi
tinggi di antara semua jenis gas. H2 cair digunakan di ri-
karbon.[102] Namun, biaya infrastruktur yang diperlukan
set kriogenik yang meliputi kajian superkonduktivitas.[90]
dalam membangun ekonomi hidrogen secara penuh sa-
Oleh karena H2 lebih ringan dari udara, hidrogen pernah
ngatlah besar.[104]
digunakan secara luas sebagai gas pengangkat pada kapal
udara balon.[91]
Baru-baru ini hidrogen digunakan sebagai bahan cam-
puran dengan nitrogen (kadangkala disebut forming
gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocor- 5.2 Pendingin
an gas yang kecil. Aplikasi ini dapat ditemukan di bi-
dang otomotif, kimia, pembangkit listrik, kedirganta- Hidrogen banyak digunakan pada pembangkit listrik se-
raan, dan industri telekomunikasi.[92] Hidrogen adalah bagai pendingin generator karena sejumlah sifatnya yang
zat aditif (E949) yang diperbolehkan penggunaanya da- berhubungan langsung dengan struktur molekul diato-
lam ujicoba kebocoran bungkusan makanan dan sebagai miknya yang ringan. Ini meliputi densitas rendah, ren-
antioksidan.[93] dah viskositasnya, serta mempunyai bahang spesik dan
Isotop hidrogen yang lebih langka juga memiliki aplika- konduktivitas termal tertinggi di antara semua gas.
10 9 REFERENSI

5.3 Industri semikonduktor merupakan data pada saat hidrogen mencapai kesetim-
bangan). Parameter ledakan hidrogen, seperti tekanan
Hidrogen digunakan untuk menjenuhkan ikatan tak ber- dan temperatur kritis ledakan sangat bergantung pada ge-
aturan dalam silikon amorf dan karbon amorf yang mem- ometri wadah penampung hidrogen.[114]
bantu menstabilkan sifat materi.[105] Ia juga donor elek-
tron potential dalam berbagai materi oksida, terma-
suk ZnO,[106][107] SnO2 , CdO, MgO,[108] ZrO2 , HfO2 , 8 Lihat pula
La2 O3 , Y2 O3 , TiO2 , SrTiO3 , LaAlO3 , SiO2 , Al2 O3 ,
Zirkon silikat (ZrSiO4 ), HfSiO4 , dan SrZrO3 .[109] Antihidrogen
Daur hidrogen
6 Reaksi biologi Bahan bakar hidrogen
Kendaraan hidrogen
H2 adalah salah satu hasil produk dari beberapa je-
nis fermentasi anaerobik dan dihasilkan pula pada be- Oksihidrogen
berapa mikroorganisme, biasanya melalui reaksi yang
dikatalisasi oleh enzim dehidrogenase yang mengandung Fotohidrogen
besi atau nikel. Enzim-enzim ini mengkatalisasi reaksi
redoks reversibel antara H2 dengan komponen dua pro-
ton dan dua elektronnya. Gas hidrogen dihasilkan pa- 9 Referensi
da transfer reduktor ekuivalen yang dihasilkan selama
fermentasi piruvat menjadi air.[110] [1] Simpson, J.A.; Weiner, E.S.C. (1989). Hydrogen.
Oxford English Dictionary 7 (2nd ed.). Clarendon Press.
Pemisahan air, yang mana air terurai menjadi komponen
ISBN 0-19-861219-2.
proton, elektron, dan oksigen, terjadi pada reaksi cahaya
pada proses fotosintesis. Beberapa organisme meliputi [2] Conventional Atomic Weights 2013. Commission on Iso-
ganggang Chlamydomonas reinhardtii dan cyanobacteria topic Abundances and Atomic Weights
memiliki tahap kedua, yaitu reaksi gelap, yang mana pro-
[3] Standard Atomic Weights 2013. Commission on Isotopic
ton dan elektron direduksi menjadi gas H2 oleh hidro-
Abundances and Atomic Weights
genase tertentu di kloroplasnya.[111] Beberapa usaha te-
lah diambil untuk secara genetik memodikasi hidroge- [4] Wiberg, Egon; Wiberg, Nils; Holleman, Arnold Frederick
nase cyanobacteria untuk secara esien mensintesis gas (2001). Inorganic chemistry. Academic Press. p. 240.
H2 dibawah keberadaan oksigen.[112] Usaha keras juga ISBN 0123526515.
telah diambil dalam percobaan memodikasi gen gang-
[5] Magnetic susceptibility of the elements and inorganic com-
gang dan mengubahnya menjadi bioreaktor.[113] pounds (PDF). CRC Handbook of Chemistry and Physics
(81st ed.) (CRC Press).

[6] Hydrogen. Van Nostrands Encyclopedia of Chemistry.


7 Wewanti keselamatan Wylie-Interscience. 2005. pp. 797799. ISBN 0-471-
61525-0.
Hidrogen mendatangkan beberapa bahaya kesehatan pa-
[7] Emsley, John (2001). Natures Building Blocks. Oxfo-
da manusia, mulai dari potensi ledakan dan kebakar- rd: Oxford University Press. pp. 183191. ISBN 0-19-
an ketika tercampur dengan udara, sampai dengan sifat- 850341-5.
nya yang menyebabkan asksia pada keadaan murni tan-
pa oksigen.[114] Selain itu, hidrogen cair adalah kriogen [8] Stwertka, Albert (1996). A Guide to the Elements. Oxford
dan sangat berbahaya oleh karena suhunya yang sangat University Press. pp. 1621. ISBN 0-19-508083-1.
[115]
rendah. Hidrogen larut dalam beberapa logam dan [9] Palmer, David (13 November, 1997). Hydrogen in the
selain berpotensi kebocoran, juga dapat menyebabkan Universe. NASA. Diakses tanggal 05-02-2008.
perapuhan hidrogen.[116] Gas hidrogen yang mengalami
kebocoran dapat menyala dengan spontan. Selain itu api [10] Sta (2007). Hydrogen Basics Production. Florida
hidrogen sangat panas, namun hampir tidak dapat dili- Solar Energy Center. Diakses tanggal 05-02-2008.
hat dengan mata telanjang, sehingga dapat menyebabkan [11] Rogers, H. C. (1999). Hydrogen Embrittlement
kasus kebakaran yang tak terduga.[117] of Metals. Science 159 (3819): 10571064.
Data wewanti keselamatan hidrogen dapat dikacauk- doi:10.1126/science.159.3819.1057.
an oleh beberapa sebab. Sifat-sifat sika dan ki- [12] Christensen, C. H.; Nrskov, J. K.; Johannessen, T. (9
mia hidrogen sangat bergantung pada nisbah parahidro- Juli, 2005). Making society independent of fossil fuels
gen/ortohidrogen yang memerlukan beberapa hari untuk Danish researchers reveal new technology. Technical
mencapai kesetimbangan (biasanya data yang diberikan University of Denmark. Diakses tanggal 28-03-2008.
11

[13] Takeshita, T.; Wallace, W.E.; Craig, R.S. (1974). [28] Shinitzky, Meir; Elitzur, Avshalom C. (30-05-2006).
Hydrogen solubility in 1:5 compounds between yttrium Ortho-para spin isomers of the protons in the methyle-
or thorium and nickel or cobalt. Inorganic Chemistry 13 ne group. Chirality (Rehovot, Israel: Weizmann Institu-
(9): 22822283. doi:10.1021/ic50139a050. te of Science) 18 (9): 754756. doi:10.1002/chir.20319.
Diakses tanggal 25-03-2008.
[14] Kirchheim, R.; Mutschele, T.; Kieninger, W (1988).
Hydrogen in amorphous and nanocrystalline me- [29] Milenko, Yu. Ya.; Sibileva, R. M.; Strzhemechny, M. A
tals. Materials Science and Engineering 99: 457462. (1997). Natural ortho-para conversion rate in liquid and
doi:10.1016/0025-5416(88)90377-1. gaseous hydrogen. Journal of Low Temperature Physics
107 (12): 7792. doi:10.1007/BF02396837.
[15] Kirchheim, R. (1988). Hydrogen solubility and diu-
sivity in defective and amorphous metals. Progress in [30] Svadlenak, R. Eldo; Scott, Allen B (1957). The Conver-
Materials Science 32 (4): 262325. doi:10.1016/0079- sion of Ortho- to Parahydrogen on Iron Oxide-Zinc Oxide
6425(88)90010-2. Catalysts. Journal of the American Chemical Society 79
(20): 53855388. doi:10.1021/ja01577a013.
[16] Carcassi, M. N.; Fineschi, F. (Juni 2005). Deagrations
of H2 air and CH4 air lean mixtures in a vented multi- [31] McCall Group, Oka Group (22 April, 2005). H3+ Re-
compartment environment. Energy 30 (8): 14391451. source Center. Universities of Illinois and Chicago. Di-
doi:10.1016/j.energy.2004.02.012. akses tanggal 05-02-2008.

[17] National Academy of Engineering, National Academy of [32] Clark, Jim (2002). The Acidity of the Hydrogen Hali-
Sciences (2004). The Hydrogen Economy: Opportunities, des. Chemguide. Diakses tanggal 09-03-2008.
Costs,. National Academies Press. pp. p. 240. ISBN
[33] Kimball, John W. (07-08-2003). Hydrogen. Kimballs
0-309-09163-2.
Biology Pages. Diakses tanggal 04-03-2008.
[18] Sta (10 September, 2005). Safety data for hydrogen.
[34] IUPAC Compendium of Chemical Terminology, Electro-
Chemical and Other Safety Information. The Physical
nic version, Hydrogen Bond
and Theoretical Chemistry Laboratory, Oxford Univer-
sity. Diakses tanggal 05-02-2008. [35] Sandrock, Gary (02-05-2002). Metal-Hydrogen Sys-
tems. Sandia National Laboratories. Diakses tanggal 23-
[19] Dziadecki, John (2005). Hindenburg Hydrogen Fire.
03-2008.
Diakses tanggal 16-01-2007.
[36] Structure and Nomenclature of Hydrocarbons. Purdue
[20] Werthmller, Andreas. The Hindenburg Disaster. University. Diakses tanggal 23-03-2008.
Swiss Hydrogen Association. Diakses tanggal 05-02-
2008. [37] Organic Chemistry. Dictionary.com. Lexico Publishing
Group. 2008. Diakses tanggal 23-03-2008.
[21] Clayton, Donald D. (2003). Handbook of Isotopes in the
Cosmos: Hydrogen to Gallium. Cambridge University [38] Biochemistry. Dictionary.com. Lexico Publishing Gro-
Press. ISBN 0521823811. up. 2008. Diakses tanggal 23-03-2008.

[22] Millar, Tom (10 Desember, 2003). Lecture 7, Emission [39] Miessler, Gary L.; Tarr, Donald A. (2003). Inorga-
Lines Examples. PH-3009 (P507/P706/M324) Inters- nic Chemistry (3rd edition ed.). Prentice Hall. ISBN
tellar Physics. University of Manchester. Diakses tanggal 0130354716.
05-02-2008.
[40] Moers, Kurt (1920). Investigations on the Salt Cha-
[23] Stern, David P. (16-05-2005). The Atomic Nucleus and racter of Lithium Hydride. Zeitschrift fr Anorga-
Bohrs Early Model of the Atom. NASA Goddard Space nische und Allgemeine Chemie 113 (191): 179228.
Flight Center. Diakses tanggal 20-12-2007. doi:10.1002/zaac.19201130116.

[24] Stern, David P. (13-02-2005). Wave Mechanics. NA- [41] Downs, Anthony J.; Pulham, Colin R. (1994). The
SA Goddard Space Flight Center. Diakses tanggal 16-04- hydrides of aluminium, gallium, indium, and thallium: a
2008. re-evaluation. Chemical Society Reviews 23: 175184.
doi:10.1039/CS9942300175.
[25] Sta (2003). Hydrogen (H2 ) Properties, Uses, Applica-
tions: Hydrogen Gas and Liquid Hydrogen. Universal [42] Hibbs, David E.; Jones, Cameron; Smithies, Ne-
Industrial Gases, Inc. Diakses tanggal 05-02-2008. il A. (1999). A remarkably stable indium tri-
hydride complex: synthesis and characterisation of
[26] Tikhonov, Vladimir I.; Volkov, Alexander A. (2002). [InH3 {P(C6 H11 )3 }]". Chemical Communications: 185
Separation of Water into Its Ortho and Para Isomers. 186. doi:10.1039/a809279f.
Science 296 (5577): 2363. doi:10.1126/science.1069513.
[43] Okumura, Anthony M.; Yeh, L. I.; Myers, J. D.; Lee, Y. T
[27] Hritz, James (Maret 2006). CH. 6 - Hydrogen (PDF). (1990). Infrared spectra of the solvated hydronium ion:
NASA Glenn Research Center Glenn Safety Manual, Docu- vibrational predissociation spectroscopy of mass-selected
ment GRC-MQSA.001. NASA. Diarsipkan dari versi asli H3 O+(H2 O (H2 ) .. Journal of Physical Chemistry 94
(PDF) tanggal 2004-10-20. Diakses tanggal 05-02-2008. (9): 34163427. doi:10.1021/j100372a014.
12 9 REFERENSI

[44] Perdoncin, Giulio; Scorrano, Gianfranco (1977). Pro- [58] Gagnon, Steve. Hydrogen. Jeerson Lab. Diakses
tonation Equilibria in Water at Several Temperatures of tanggal 05-02-2008.
Alcohols, Ethers, Acetone, Dimethyl Sulde, and Dime-
thyl Sulfoxide. Journal of the American Chemical Society [59] Haubold, Hans; Mathai, A. M. (15 November, 2007).
99 (21): 69836986. doi:10.1021/ja00463a035. Solar Thermonuclear Energy Generation. Columbia
University. Diakses tanggal 12-02-2008.
[45] Carrington, Alan; R. McNab, Iain (1989). The infra-
[60] Storrie-Lombardi, Lisa J.; Wolfe, Arthur M. (2000).
red predissociation spectrum of triatomic hydrogen cation
Surveys for z > 3 Damped Lyman-alpha Absorption Sys-
(H3 + )". Accounts of Chemical Research 22 (6): 218222.
tems: the Evolution of Neutral Gas. Astrophysical Jour-
doi:10.1021/ar00162a004.
nal 543: 552576. Diakses tanggal 05-02-2008.
[46] Gurov, Yu. B.; Aleshkin, D. V.; Behr, M. N.; Lapush-
[61] Dresselhaus, Mildred et al. (15 Mei, 2003). Basic Rese-
kin, S. V.; Morokhov, P. V.; Pechkurov, V. A.; Poro-
arch Needs for the Hydrogen Economy (PDF). Argonne
shin, N. O.; Sandukovsky, V. G.; Tel'kushev, M. V.; Cher-
National Laboratory, U.S. Department of Energy, Oce
nyshev, B. A.; Tschurenkova, T. D (2004). Spectroscopy
of Science Laboratory. Diakses tanggal 05-02-2008.
of superheavy hydrogen isotopes in stopped-pion absorp-
tion by nuclei. Physics of Atomic Nuclei 68 (3): 49197. [62] Berger, Wolfgang H. (15 November, 2007). The Future
doi:10.1134/1.1891200. of Methane. University of California, San Diego. Diak-
ses tanggal 12-02-2008.
[47] Korsheninnikov, A. A. et al. (2003). Experimental Evi-
dence for the Existence of 7 H and for a Specic Stru- [63] McCall Group; Oka Group (22 April 2005), H3+ Reso-
cture of 8 He. Physical Review Letters 90 (8): 082501. urce Center, Universities of Illinois and Chicago, diakses
doi:10.1103/PhysRevLett.90.082501. tanggal 5 Februari 2008

[48] Urey, Harold C.; Brickwedde, F. G.; Murphy, G. M. [64] Helm, H.; et.al., Coupling of Bound States to Continuum
(1933). Names for the Hydrogen Isotopes. Science 78 States in Neutral Triatomic Hydrogen (PDF), Germany:
(2035): 602603. Diakses tanggal 20-02-2008. Department of Molecular and Optical Physics, University
of Freiburg
[49] Oda, Y; Nakamura, H.; Yamazaki, T.; Nagayama, K.; Yo-
shida, M.; Kanaya, S.; Ikehara, M. (1992). 1H NMR [65] Andrews, A. C. (1968). Oxygen. Di Cliord A. Ham-
studies of deuterated ribonuclease HI selectively labeled pel. The Encyclopedia of the Chemical Elements. New
with protonated amino acids.. Journal of Biomolecular York: Reinhold Book Corporation. p. 272. LCCN 68-
NMR 2 (2): 13747. Diakses tanggal 12-02-2008. 29938.

[50] Broad, William J. (11 November, 1991). Breakthrough [66] Winter, Mark (2007). Hydrogen: historical informa-
in Nuclear Fusion Oers Hope for Power of Future. The tion. WebElements Ltd. Diakses tanggal 05-02-2008.
New York Times. Diakses tanggal 12-02-2008. [67] National Electrical Manufacturers Association (1946), A
[51] Sta (15 November, 2007). Tritium. U.S. Enviro- chronological history of electrical development from 600
nmental Protection Agency. Diakses tanggal 12-02-2008. B.C., p. 102

[68] "NTS-2 Nickel-Hydrogen Battery Performance 31". Ai-


[52] Nave, C. R. (2006). Deuterium-Tritium Fusion. Hyper-
aa.org. Diakses 6 April 2009.
Physics. Georgia State University. Diakses tanggal 08-03-
2008. [69] Jannette, A.G.; Hojnicki, J.S.; McKissock, D.B.; Fincan-
non, J.; Kerslake, T.W.; Rodriguez, C.D. (July 2002),
[53] Kendall, Carol (1998). "Fundamentals of Isotope Geoche- Validation of international space station electrical per-
mistry". US Geological Survey. Diakses pada 8 Maret formance model via on-orbit telemetry (PDF), IECEC
2008. '02. 2002 37th Intersociety Energy Conversion Engine-
[54] The Tritium Laboratory. University of Miami. 2008. ering Conference, 2002: 4550, ISBN 0-7803-7296-4,
Diakses tanggal 08-03-2008. doi:10.1109/IECEC.2002.1391972, diakses tanggal 11
November 2011
[55] Holte, Aurali E.; Houck, Marilyn A.; Collie, Nathan L.
[70] Anderson, P.M.; Coyne, J.W. (2002), A lightwe-
(03-11-2004). Potential Role of Parasitism in the Evo-
ight high reliability single battery power system
lution of Mutualism in Astigmatid Mites. Experimental
for interplanetary spacecraft, Aerospace Conferen-
and Applied Acarology (Lubbock: Texas Tech University)
ce Proceedings, 52433 5, ISBN 0-7803-7231-X,
25 (2): 97107. doi:10.1023/A:1010655610575. Diak-
doi:10.1109/AERO.2002.1035418
ses tanggal 08-03-2008.
[71] "Mars Global Surveyor". Astronautix.com. Diakses 6
[56] Krogt, Peter van der (5 Mei, 2005). Hydrogen. Ele-
April 2009
mentymology & Elements Multidict. Diakses tanggal 20-
02-2008. [72] Lori Tyahla, ed. (7 May 2009). "Hubble servicing mis-
sion 4 essentials". NASA. Diakses 19 May 2015.
[57] IR-3.3.2, Provisional Recommendations, Nomenclatu-
re of Inorganic Chemistry, Chemical Nomenclature and [73] Hendrix, Susan (25 November 2008). Lori Tyahla, ed.
Structure Representation Division, IUPAC. Accessed on "Extending Hubbles mission life with new batteries".
line October 3, 2007. NASA. Retrieved 19 May 2015
13

[74] Crepeau, Bob (01-01-2006). Niels Bohr: The Atomic [90] Hardy, Walter N. (2003-03-19). From H2 to cryogenic
Model. Great Scientic Minds (Great Neck Publishing). H masers to HiTc superconductors: An unlikely but re-
ISBN 1-4298-0723-7. Diakses tanggal 13-04-2008. warding path. Physica C: Superconductivity (Vancouver,
Canada: University of British Columbia). 388389: 1
[75] Berman, R.; Cooke, A. H.; Hill, R. W. (1956). Cryo- 6. doi:10.1016/S0921-4534(02)02591-1. Diakses tang-
genics. Annual Review of Physical Chemistry 7: 120. gal 2008-03-25.
doi:10.1146/annurev.pc.07.100156.000245.
[91] Barnes, Matthew (2004). LZ-129, Hindenburg. The
[76] Charlton, Mike; Van Der Werf, Dirk Peter Great Zeppelins. Diakses tanggal 2008-03-18.
(1 March 2015). Advances in antihydro-
gen physics. Science Progress 98 (1): 3462. [92] Block, Matthias (2004-09-03). Hydrogen as Tracer Gas
doi:10.3184/003685015X14234978376369. for Leak Detection. 16th WCNDT 2004. Montreal, Ca-
nada: Sensistor Technologies. Diakses tanggal 2008-03-
[77] Kellerbauer, Alban (29 January 2015). Why Anti- 25.
matter Matters. European Review 23 (01): 4556.
[93] Report from the Commission on Dietary Food Additive
doi:10.1017/S1062798714000532.
Intake (PDF). European Union. Diakses tanggal 2008-
[78] Kruse, B.; Grinna, S.; Buch, C. (2002). Hydrogen Sta- 02-05.
tus og Muligheter (PDF). Bellona. Diakses tanggal 12 [94] Reinsch, J; A Katz, J Wean, G Aprahamian, JT MacFar-
February 2008. land (October 1980). The deuterium isotope eect upon
the reaction of fatty acyl-CoA dehydrogenase and butyryl-
[79] Venere, E. (15 May 2007). New process generates
CoA. J. Biol. Chem. 255 (19): 909397. Diakses tang-
hydrogen from aluminum alloy to run engines, fuel cells.
gal 2008-03-24.
Purdue University. Diakses tanggal 5 February 2008.
[95] Bergeron, Kenneth D. (JanFeb 2004). The Death of no-
[80] Oxtoby, D. W. (2002). Principles of Modern Chemistry dual-use. Bulletin of the Atomic Scientists (Educational
(5th ed.). Thomson Brooks/Cole. ISBN 0-03-035373-4. Foundation for Nuclear Science, Inc.) 60 (1): 15. Diakses
tanggal 2008-04-13.
[81] Hydrogen Properties, Uses, Applications. Universal In-
dustrial Gases, Inc. 2007. Diakses tanggal 11 March [96] Quigg, Catherine T. (March 1984). Tritium Warning.
2008. Bulletin of the Atomic Scientists (Chicago) 40 (3): 5657.
ISSN 0096-3402. Diakses tanggal 2008-04-15.
[82] Funderburg, E. (2008). Why Are Nitrogen Prices So Hi-
gh?". The Samuel Roberts Noble Foundation. Diakses [97] International Temperature Scale of 1990 (PDF).
tanggal 11 March 2008. Procs-Verbaux du Comit International des Poids et Me-
sures. 1989. pp. T23T42. Diakses tanggal 2008-03-25.
[83] Lees, A. (2007). Chemicals from salt. BBC. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 26 October 2007. Diakses tanggal [98] McCarthy, John (1995-12-31). Hydrogen. Stanford
11 March 2008. University. Diakses tanggal 2008-03-14.

[84] Weimer, Al (25 May 2005). Development of solar- [99] Nuclear Fusion Power. World Nuclear Association.
powered thermochemical production of hydrogen from May 2007. Diakses tanggal 2008-03-16.
water (PDF). Solar Thermochemical Hydrogen Genera-
[100] Chapter 13: Nuclear Energy Fission and Fusion.
tion Project.
Energy Story. California Energy Commission. 2006. Di-
[85] Perret, R. Development of Solar-Powered Thermoche- akses tanggal 2008-03-14.
mical Production of Hydrogen from Water, DOE Hydro- [101] US Department of Energy (2006-03-22). DOE Seeks Ap-
gen Program, 2007 (PDF). Diakses tanggal 17 May plicants for Solicitation on the Employment Eects of a
2008. Transition to a Hydrogen Economy. Siaran pers. Diakses
pada 2008-03-16.
[86] Hirschler, M. M. (2000). Electrical Insulating Materials:
International Issues. ASTM International. pp. 89. ISBN [102] Georgia Tech (2008-02-11). Carbon Capture Strategy Co-
978-0-8031-2613-8. Diakses tanggal 13 July 2012. uld Lead to Emission-Free Cars. Siaran pers. Diakses pa-
da 2008-03-16.
[87] Chemistry Operations (2003-12-15). Hydrogen. Los
Alamos National Laboratory. Diakses tanggal 2008-02- [103] Heel, James W. (2002-12-24). NOx emission and
05. performance data for a hydrogen fueled internal com-
bustion engine at 1500 rpm using exhaust gas recircu-
[88] Durgutlu, Ahmet (2003-10-27). Experimental investi- lation. International Journal of Hydrogen Energy (Ri-
gation of the eect of hydrogen in argon as a shielding verside, CA: University of California) 28 (8): 901908.
gas on TIG welding of austenitic stainless steel. Scien- doi:10.1016/S0360-3199(02)00157-X. Diakses tanggal
ceDirect (Ankara, Turkey: Gazi University) 25 (1): 19 2008-03-16.
23. doi:10.1016/j.matdes.2003.07.004. Diakses tanggal
2008-04-06. [104] See Romm, Joseph J. (2004). The Hype About Hydrogen:
Fact And Fiction In The Race To Save The Climate (1st
[89] Atomic Hydrogen Welding. Specialty Welds. 2007. edition ed.). Island Press. ISBN 155963703X.
14 12 PRANALA LUAR

[105] Le Comber, P. G.; Jones, D. I.; Spear, W. E. (1977). [2] Massa alam semesta yang dimaksud adalah massa
Hall eect and impurity conduction in substitutiona- barionik. Namun, sebagian besar massa alam semesta ti-
lly doped amorphous silicon. Philosophical Magazi- dak berada dalam bentuk barion atau unsur kimia. Lihat
ne 35 (5): 11731187. Bibcode:1977PMag...35.1173C. materi gelap dan energi gelap.
doi:10.1080/14786437708232943.
[3] Energi adalah per mol bahan yang terbakar, Hidrogen.
[106] Van de Walle, C.G. (2000). Hydrogen as a cau- 286 kj/mol
se of doping in zinc oxide. Physical Review Letters
85 (5): 10121015. Bibcode:2000PhRvL..85.1012V.
PMID 10991462. doi:10.1103/PhysRevLett.85.1012. 11 Bacaan lebih lanjut
[107] Janotti, A.; Van De Walle, C.G. (2007). Hydro-
gen multicentre bonds. Nature Materials 6 (1): 44 (1989). "Chart of the Nuclides". Fourteenth Edi-
47. Bibcode:2007NatMa...6...44J. PMID 17143265. tion. General Electric Company.
doi:10.1038/nmat1795.
Ferreira-Aparicio, P; M. J. Benito, J. L. Sanz
[108] Kilic, C.; Zunger, Alex (2002). n-type doping of oxi- (2005). New Trends in Reforming Technologies:
des by hydrogen. Applied Physics Letters 81 (1): 7375. from Hydrogen Industrial Plants to Multifuel Micro-
Bibcode:2002ApPhL..81...73K. doi:10.1063/1.1482783. reformers. Catalysis Reviews 47: 491588.
[109] Peacock, P. W.; Robertson, J. (2003). Beha- Newton, David E. (1994). The Chemical Elemen-
vior of hydrogen in high dielectric constant oxi-
ts. New York, NY: Franklin Watts. ISBN 0-531-
de gate insulators. Applied Physics Letters 83
(10): 20252027. Bibcode:2003ApPhL..83.2025P.
12501-7.
doi:10.1063/1.1609245. Rigden, John S. (2002). Hydrogen: The Essenti-
[110] Cammack, Richard; Robson, R. L. (2001). Hydrogen as a al Element. Cambridge, MA: Harvard University
Fuel: Learning from Nature. Taylor & Francis Ltd. ISBN Press. ISBN 0-531-12501-7.
0415242428.
Romm, Joseph, J. (2004). The Hype about Hydro-
[111] Kruse, O.; Rupprecht, J.; Bader, K.-P.; Thomas-Hall, S.; gen, Fact and Fiction in the Race to Save the Climate.
Schenk, P. M.; Finazzi, G.; Hankamer, B (2005). Imp- Island Press. ISBN 1-55963-703-X. Author intervi-
roved photobiological H2 production in engineered green ew at Global Public Media.
algal cells. The Journal of Biological Chemistry 280 (40):
341707. doi:10.1074/jbc.M503840200. Stwertka, Albert (2002). A Guide to the Elements.
New York, NY: Oxford University Press. ISBN 0-
[112] Smith, H. O.; Xu, Q (2005). IV.E.6 Hydrogen from Wa- 19-515027-9.
ter in a Novel Recombinant Oxygen-Tolerant Cyanoba-
cteria System (PDF). FY2005 Progress Report. United
States Department of Energy. Diakses tanggal 2008-02-
05. 12 Pranala luar
[113] Williams, Chris (2006-02-24). Pond life: the future of (Inggris) WebElements.com - Hidrogen
energy. Science (The Register). Diakses tanggal 2008-
03-24. (Inggris) EnvironmentalChemistry.com - Hidrogen
[114] Smith, H. O.; Xu, Q (1997). Safety Standard for Hydro- (Inggris) Its Elemental - Hidrogen
gen and Hydrogen Systems (PDF). NASA. Diakses tang-
gal 2008-02-05. More than one of author-name-list para- (Inggris) Table of Nuclides - Hidrogen
meters specied (bantuan)
(Inggris) The Truth About Hydrogen; Popular Me-
[115] Liquid Hydrogen MSDS (PDF). Praxair, Inc. Septem- chanics
ber 2004. Diakses tanggal 2008-04-16.
(Inggris) Basic Hydrogen Calculations of Quantum
[116] "'Bugs and hydrogen embrittlement. Science News (Wa- Mechanics
shington D.C.) 128 (3): 41. 1985-07-20. ISSN 0036-
8423. Diakses tanggal 2008-04-16. (Inggris) National Hydrogen Association

[117] Hydrogen Safety. Humboldt State University. Diakses (Inggris) Hydrogen phase diagram
tanggal 2008-03-15.
(Inggris) RIKEN Beam Science Laboratory, Japan
Heavy hydrogen research

10 Catatan kaki (Inggris) Wavefunction of hydrogen


(Inggris) Zinc Powder Will Drive your Hydrogen
[1] bahasa Indonesia: sma (satuan massa atom), bahasa Ing- Car
gris: amu (atomic mass unit)
15

13 Text and image sources, contributors, and licenses


13.1 Text
Hidrogen Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen?oldid=13145052 Kontributor: Robbot, Djoko, Hayabusa future, Pyurio, Quist-
nix, Borgx, RobotQuistnix, Sentausa, YurikBot, Gpvosbot, Borgxbot, Hand15, Beeyan, Andri.h, Escarbot, Thijs!bot, JAnDbot, Gabriel
Iwan Prasetyono, TottyBot, CommonsDelinker, Mimihitam, Idioma-bot, VolkovBot, Guswandhi, TXiKiBoT, BotMultichill, SieBot, Alle-
borgoBot, PipepBot, Pras68, DragonBot, Synthebot, Alexbot, Hysocc, MelancholieBot, Ayrenz, CarsracBot, Penambah kategori, Arthur-
Bot, Ezagren, DirlBot, Xqbot, Rubinbot, SassoBot, Kenrick95, ButkoBot, TobeBot, FoxBot, Aldio Yudha Trisandy, TjBot, Adrignola,
MastiBot, Kenrick95Bot, Qurrota, EmausBot, RaymondSutanto, AABot, JackieBot, Dennis Kwaria, Mouche, ArdBot, ChuispastonBot,
WikitanvirBot, Movses-bot, Wagino Bot, MerlIwBot, AvocatoBot, Pierrewee, Rachmat04, Agung.karjono, Bonaditya, Ridosaurus, Sme-
atteams, Rotlink, Addbot, JThorneBOT, Rachmat-bot, Rosyid.h, HsfBot dan Pengguna anonim: 18

13.2 Images
Berkas:Antoine-Laurent_Lavoisier_(by_Louis_Jean_Desire_Delaistre)RENEW.jpg Sumber: https://upload.wikimedia.org/
wikipedia/commons/f/fe/Antoine-Laurent_Lavoisier_%28by_Louis_Jean_Desire_Delaistre%29RENEW.jpg Lisensi: Public domain
Kontributor: Rev. Superinteressante, n. 23 Pembuat asli: Louis Jean Desire Delaistre, after Boilly
Berkas:Commons-logo.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4a/Commons-logo.svg Lisensi: Public domain
Kontributor: This version created by Pumbaa, using a proper partial circle and SVG geometry features. (Former versions used to be slightly
warped.) Pembuat asli: SVG version was created by User:Grunt and cleaned up by 3247, based on the earlier PNG version, created by
Reidab.
Berkas:Crystal_Clear_app_xmag.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ec/Crystal_Clear_app_xmag.svg
Lisensi: LGPL Kontributor:
Crystal_Clear_app_xmag.png Pembuat asli: Crystal_Clear_app_xmag.png: Everaldo Coelho and YellowIcon
Berkas:Deuterium_discharge_tube.jpg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e5/Deuterium_discharge_tube.
jpg Lisensi: FAL Kontributor: Karya sendiri Pembuat asli: Alchemist-hp (<a href='//commons.wikimedia.org/wiki/User_talk:
Alchemist-hp' title='User talk:Alchemist-hp'>talk</a>) (www.pse-mendelejew.de)
Berkas:Emission_spectrum-H.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/60/Emission_spectrum-H.svg Lisensi:
CC0 Kontributor: File:Emission spectrum-H.png Pembuat asli: Merikanto, Adrignola
Berkas:Fig-2-e-World-hydrogen-production-and-consumption-Re-drawing-from-Ref-31.png Sumber: https://upload.wikimedia.
org/wikipedia/id/5/59/Fig-2-e-World-hydrogen-production-and-consumption-Re-drawing-from-Ref-31.png Lisensi: Penggunaan wajar
Kontributor: ? Pembuat asli: ?
Berkas:Hexagonal.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c2/Hexagonal.svg Lisensi: BSD Kontributor: Tran-
sferred from en.wikipedia to Commons. Pembuat asli: Pemuat yang asli adalah Danieljamesscott di Wikipedia bahasa Inggris
Berkas:Hindenburg_burning.jpg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/84/Hindenburg_burning.jpg Lisensi:
Public domain Kontributor: http://www.lakehurst.navy.mil/nlweb/images/1213d.gif Pembuat asli: Gus Pasquerella
Berkas:Hydrogen.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3f/Hydrogen.svg Lisensi: CC-BY-SA-3.0 Kontribu-
tor: Karya sendiri Pembuat asli: Mets501
Berkas:HydrogenProductionPaths.gif Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/f/f5/HydrogenProductionPaths.gif Lisensi:
Penggunaan wajar Kontributor: ? Pembuat asli: ?
Berkas:Hydrogen_Fuel_Generators_and_Water_Gas_Part_1.jpg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/b/ba/
Hydrogen_Fuel_Generators_and_Water_Gas_Part_1.jpg Lisensi: Penggunaan wajar Kontributor: ? Pembuat asli: ?
Berkas:Hydrogen_atom.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/4/4d/Hydrogen_atom.svg Lisensi: ? Kontributor: en
Pembuat asli: ?
Berkas:Hydrogen_discharge_tube.jpg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/83/Hydrogen_discharge_tube.jpg
Lisensi: FAL Kontributor: Karya sendiri Pembuat asli: Alchemist-hp (<a href='//commons.wikimedia.org/wiki/User_talk:Alchemist-hp'
title='User talk:Alchemist-hp'>talk</a>) (www.pse-mendelejew.de)
Berkas:Liquid_hydrogen_bubblechamber.jpg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/76/Liquid_hydrogen_
bubblechamber.jpg Lisensi: Public domain Kontributor: ? Pembuat asli: ?
Berkas:Nursery_of_New_Stars_-_GPN-2000-000972.jpg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7a/Nursery_
of_New_Stars_-_GPN-2000-000972.jpg Lisensi: Public domain Kontributor: Great Images in NASA Description Pembuat asli: NASA,
Hui Yang University of Illinois ODNursery of New Stars
Berkas:Sciences_exactes.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/37/Sciences_exactes.svg Lisensi: LGPL
Kontributor: https://web.archive.org/web/20061104164034/http://perso.orange.fr/eriollsdesigns/icons.html Pembuat asli: Adrien Facli-
na
Berkas:Shuttle_Main_Engine_Test_Firing_cropped_edited_and_reduced.jpg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/
commons/1/18/Shuttle_Main_Engine_Test_Firing_cropped_edited_and_reduced.jpg Lisensi: Public domain Kontributor: ? Pembuat asli:
?
Berkas:Transparent.gif Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/ce/Transparent.gif Lisensi: Public domain Kontri-
butor: Karya sendiri Pembuat asli: Edokter
Berkas:Wiktionary-logo-en.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f8/Wiktionary-logo-en.svg Lisensi: Pu-
blic domain Kontributor: Vector version of Image:Wiktionary-logo-en.png. Pembuat asli: Vectorized by Fvasconcellos (bicara kontrib),
based on original logo tossed together by Brion Vibber
16 13 TEXT AND IMAGE SOURCES, CONTRIBUTORS, AND LICENSES

13.3 Content license


Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0

Anda mungkin juga menyukai