Anda di halaman 1dari 4

ZUHUD Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, maka

tidaklah dapat menghinggakannya. (QS. Ibrahim:


34).

Maka sudah seharusnya sebagai hamba kita harus

memanfaatkan nikmat itu dan memaksimalkannya
dalam rangka menghambakan diri kepada-Nya.

Sebagaimana firman-Nya:






Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia
melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku. (QS.
: Adz-Dzariyat: 56)


Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap
tercurahkan kepada Nabi kita, Muhammad

shallallaahu alaihi wa sallam, kepadanyalah Allah


menurunkan al-Quran yang menyempurnakan kitab
dan syariat nabi-nabi terdahulu. Maka sebagai
umatnya, sebagai tanda bukti kecintaan dan
keimanan kita kepda Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam adalah bersholawat kepada beliau
sebagaimana Allah dan para malaikat juga

bershalawat kepadanya. Dan ketahuilah bahwa orang
yang kikir adalah mereka yang ketika disebut nama

Nabinya kemudian ia enggan bershalawat,
sebagaimana sabdanya:





Orang pelit itu adalah orang yang ketika disebut


namaku ia enggan bershalawat. (HR. At Tirmidzi).

Jika kita ingin selamat maka sudah sepantasnya


mengikuti jejak beliau sebab keteladanan beliau
mencakup segala aspek kehidupan kita. Sangat
mengherankan jika seseorang mengaku cinta kepada
beliau namun benci terhadap sunnah-sunnah beliau
Jamaah jumat yang dirahmati Allaah (semoga Allah memberikan hidayah dan kekuatan
kepada kita untuk tetap mengikuti sunnah-sunnah
Segala pujian dan rasa syukur hendaknya tidak beliau).
pernah lepas dari lisan-lisan kita terhadap apa yang Semoga shalawat dan salam juga dilimpahkan kepada
telah Allah berikan kepada kita. Seberapapun canggih keluarga dan sahabat beliau serta kepada kita hingga
teknologi yang ada, sungguh sedikitpun tidak akan hari kiamat kelak.
mampu menghitung berapa banyak nikmat yang
Allah berikan, walau hanya sehari, apalagi jika Jamaah jumat rahimakumullah
perhitungan itu dimulai semenjak kita lahir. Allah
berfirman: Pada kesempatan ini pula khatib berwasiat kepada



diri pribadi dan kepada jamaah sekalian untuk
senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada
Allah subhanahu wa taala, dengan jalan
melaksanakan perintah-Nya sesuai kemampuan kita
(wattaqullaha mastathatum) dan berusaha

1
meninggalkan segala bentuk larangan-Nya serta Zuhud terhadap sesuatu maknanya berpaling darinya
jalan-jalan yang dapat mengantarkan kepada karena menganggapnya remeh, tidak bernilai, atau
kemaksiatan kepada Allah. Karena sesungguhnya tidak meminatinya.
sebaik-baik bekal adalah ketaqwaan kepada Allah. Abu Muslim al-Khaulni rahimahullah berkata,
Benarlah apa yang pernah disampaikan Umar bin Zuhud terhadap dunia tidak dengan mengharamkan
Abdul Aziz rahimahullah dalam sebuah pesan yang halal dan menyia-nyiakan harta. Namun zuhud
tatkala dipilih menjadi khalifah. Beliau berkata, terhadap dunia ialah engkau lebih yakin kepada apa
Aku berpesan kepada kalian agar bertaqwa kepada yang ada di tangan Allah Azza wa Jalla daripada apa
Allah, karena taqwa kepada Allah adalah pengganti yang ada di tanganmu, dan jika engkau diuji dengan
segala sesuatu, sedangkan ketaqwaan kepada Allah musibah maka engkau lebih senang dengan
itu tidak memiliki pengganti. pahalanya hingga engkau berharap seandainya
musibah tersebut tetap terjadi padamu.
Tema khutbah pada hari ini yakni Zuhudlah, Niscaya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah
engkau Dicintai Allah dan Dicintai Manusia. mengatakan bahwa zuhud yang sesuai dengan
syariat adalah seseorang meninggalkan segala yang
Ikhwani fiddin rahimakumullah tidak bermanfaat di akhiratnya dan hatinya yakin
serta percaya terhadap apa yang ada di sisi Allah Azza
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, wa Jalla.
Berdasarkan definisi tersebut, makna zuhud dapat
dikategorikan dalam 3 perkara.

Pertama: Hendaknya seorang hamba lebih yakin


terhadap apa yang ada di sisi Allah Azza wa Jalla
: daripada apa yang ada di tangannya sendiri. Sikap ini
muncul dari keyakinannya yang kuat dan lurus,
:
karena Allah Azza wa Jalla menjamin rezeki seluruh
hamba-Nya dan menanggungnya, seperti yang Allah
! Azza wa Jalla firmankan:

.

:




.
Dan tidak ada satu pun makhluk bergerak
(bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin
rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat
kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua
(tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfzh).
(QS. Hd:6)
Dari Abul Abbs Sahl bin Sad as-Saidi Radhiyallahu Allah Azza wa Jalla juga berfirman:
anhu, ia berkata, Ada seseorang yang datang
kepada Rasulullh Shallallahu alaihi wa sallam lalu
berkata, Wahai Rasulullh! Tunjukkan kepadaku satu


amalan yang jika aku mengamalkannya maka aku Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang
akan dicintai oleh Allah dan dicintai manusia. Beliau ada di sisi Allah adalah kekal. (an-Nahl:96)
Al-Fudhail bin Iydh rahimahullah berkata, Prinsip
Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Zuhudlah
terhadap dunia, niscaya engkau dicintai Allah dan zuhud ialah ridha kepada Allah Azza wa Jalla. Ia juga
zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, mengatakan, Qanah adalah zuhud dan itulah
niscaya engkau dicintai manusia. [Hadits hasan, kekayaan (merasa cukup).
diriwayatkan oleh Ibnu Mjah dan selainnya dengan
beberapa sanad yang hasan]. Berkaitan dengan ini, marilah kita merenungi kisah
kezuhudan para ulama terdahulu.
Dari Said bin Suwaid bahwa Umar bin Abdul Aziz
mengimami mereka shalat Jumat, kemudian duduk,
dan dia memakai baju yang sudah bertambal di kerah
2
lehernya dari depan dan belakangnya, maka seorang Ketiga: Pujian dan celaan dari orang tidak
laki-laki berkata kepadanya, Wahai amirul berpengaruh bagi hamba yang zuhud selama dia
mukminin, sesungguhnya Allah telah memberimu, dalam kebenaran. Ini juga pertanda zuhudnya
maka alngkah baiknya bila engkau memakai pakaian terhadap dunia, menganggapnya rendah dan tidak
yang layak?I Umar pun menunduk (diam) beberapa berambisi kepadanya. Karena orang yang
saat, kemudian mengangkat kepalanya seraya mengagungkan dunia, maka ia akan mencintai pujian
mengatakan, Sebaik-baik kesederhanaan adalah dan membenci celaan. Ada kemungkinan, sikap
pada saat berkelebihan, dan sebaik-baik pemberian mencintai pujian dan membenci celaan ini
maaf adalah pada saat memiliki kemampuan (untuk mendorongnya meninggalkan banyak kebenaran
membalas). karena khawatir dicela serta mengerjakan berbagai
Begitulah kezuhudan mereka. Dunia mengalir di perbuatan bathil karena mengharapkan pujian. Jadi,
kedua tangannya tapi tidak memiliki tempat orang yang menilai pujian dan celaan manusia
dihatinya. baginya itu sama selama dia dalam kebenaran,
Barangsiapa mewujudkan keyakinannya, maka ia menunjukkan kedudukan seluruh makhluk telah
percaya sepenuhnya kepada Allah Azza wa Jalla runtuh dari hatinya. Hatinya penuh dengan kecintaan
dalam segala urusannya, ridha dengan pengaturan- kepada kebenaran, dan ridha kepada Rabb-nya.
Nya dan tidak menggantungkan harapan dan Bertolak dari definisi bahwa orang yang zuhud sejati
kekhawatirannya pada makhluk. Ini semua bisa ialah orang yang tidak memuji dirinya dan tidak pula
mencegahnya dari usaha menggapai dunia dengan mengagungkannya, Ysuf bin al-Asbth t berkata,
cara-cara yang ilegal. Orang yang seperti inilah orang Zuhud terhadap kekuasaan itu lebih berat daripada
yang benar-benar zuhud terhadap dunia dan ia zuhud terhadap dunia. (Hilyatul Auliy)
adalah manusia terkaya, kendati ia tidak mempunyai Jadi, barangsiapa menghilangkan ambisi untuk
apapun. berkuasa di dunia ini dari dalam hatinya dan
menghilangkan perasaan lebih hebat dari orang lain,
Jamaah jumat rahimakumullah sungguh, dia orang yang zuhud sejati.
Makna zuhu yang kedua adalah Jika seorang hamba
mendapatkan musibah pada dunianya, misalnya Khutbah Kedua
hartanya ludes, anaknya meninggal dunia, dan lain
sebagainya, maka ia lebih senang kepada pahala
musibah tersebut daripada dunianya yang hilang itu

kembali lagi. Sikap seperti ini muncul karena
keyakinannya yang penuh.


Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu

bahwa Rasulullh Shallallahu alaihi wa sallam
berkata dalam doanya, Jamaah jumat rahimakumullah
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut
kepada-Mu yang dapat menghalangi kami dari Sudah selayaknya kita hidup di dunia ini bahwa
perbuatan maksiat kepada-Mu; Anugerahkan kepada semata-mata tujuan kita adalah mengharap
kami ketaatan kepada-Mu yang akan keridhaan Allah dan perjumpaan dengan-Nya., yakni
menghantarkan kami ke surga-Mu; Dan anugerahkan dengan zuhud terhadap dunia dan zuhud terhadap
kepada kami keyakinan yang membuat kami merasa apa yang ditangan manusia. Dengan demikian
ringan atas seluruh musibah dunia ini. (HR. at- kecintaan Allah dan manusia akan ia peroleh.
Tirmidzi, al-Hkim dan Ibnus Sunni) Sebagai penutup, marilah kita renungi apa yang
Allah Azza wa Jalla berfirman, yang maknanya: disabdakan oleh Rasulullh Shallallahu alaihi wa
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan sallam bersabda,
menimpa dirimu, semuanya telah tertulis dalam kitab



(Lauhul Mahfzh) sebelum Kami mewujudkannya.
Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar
kau tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari
kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa

yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak

menyukai setiap orang yang sombong dan
membanggakan diri. (al-Hadd:22-23)

3



Barangsiapa yang tujuan hidupnya adalah dunia,
maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya,
menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan


ia mendapat dunia menurut apa yang telah
ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat



(tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan
mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di
hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam
keadaan hina.







.






.



.















4

Anda mungkin juga menyukai