Anda di halaman 1dari 10

Materi : Kimia Unsur

Resume kuliah Kimia Dasar 2


(unsur non radioaktif )
Senin, 4 Juni 2018
Pukul : 12:30-15:00
Pelataran WhatsApp
Dosen pembimbing : Bapak Agung Nugroho C.S, S.Pd., M. Sc

UNSUR HIDROGEN

Menjadi perdebatan para ilmuan mengenai peletakannya apakah di golongan 1A atau bukan

Dapat dianalisis bahwa golongan 1A terdiri dari unsur unsur logam, sedangakan hidrogen bukan
logam. Seperti yang kita ketahui bahwa penyusunan tabel periodik berdasarkan kemiripan sifatnya
namun apakah unsur hidrogen yang berupa gas itu sama sifatnya dengan unsur-unsur lain yang
berua logam? Jawabannya pasti tidak.

Di antara ilmuwan terjadi perbedaan pendapat tentang peletakan unsur hidrogen di SPU. Ada tiga
pendapat yang diutarakan para ilmuwan terkait posisi unsur hidrogen dalam SPU.

1. Pendapat Pertama adalah unsur hidrogen pantas diletakkan di golongan IA karena sama-
sama memiliki elektron valensi 1. Semua unsur logam alkali memiliki elektron valensi 1.
Karena unsur hidrogen juga memiliki elektron valensi 1, maka hidrogen bisa dimasukkan ke
dalam kelompok logam alkali yang juga sama-sama memiliki elektron valensi 1. Jika
didasarkan atas kesamaan jumlah elektron valensi, maka penempatan unsur hidrogen di
golongan IA adalah tepat. Tetapi jika dilihat dari kesamaan sifat kimia maupun sifat fisikanya,
maka cara ini mengandung kelemahan.
2. Pendapat Kedua menyatakan bahwa hidrogen pantas dimasukkan ke dalam golongan VIIA
atau golongan halogen. Dasar pemikiran dari pendapat kedua ini adalah hidrogen dan
unsur-unsur halogen sama-sama mampu membentuk molekul dwiatom. Selain itu, jumlah
elektron unsur hidrogen sama dengan jumlah unsur golongan gas mulia dikurangi 1 yang
hasilnya 7 (golongan VIIA atau halogen). Jumlah elektron hidrogen yaitu sebanyak 1 elektron
adalah sama dengan jumlah elektron helium yakni sebanyak 2 elektron (golongan VIIIA atau
gas mulia) dikurangi 1
3. Pendapat ketiga menyatakan bahwa unsur hidrogen pantas diletakkan di golongan IVA.
Mengapa? Karena jumlah elektron hidrogen itu adalah setengah dari jumlah elektron
unsur golongan gas mulia (VIIIA). Buktinya adalah jumlah elektron hidrogen sebanyak 1
yang merupakan setengah dari jumlah elektron unsur helium (golongan gas mulia).
Kesamaan unsur hidrogen dibandingkan dengan unsur-unsur golongan IV A adalah sama-
sama cenderung membentuk ikatan kovalen dibandingkan membentuk ikatan ionik.

perbedaan-perbedaan tersebut muncul karena adanya perbedaan sudut pandang di antara para
ilmuwan. Walaupun yang dikaji sama-sama unsur hidrogen, tetapi cara memandang unsur
tersebut berbeda akan berdampak pada perbedaan pendapat. Jadi perbedaan pendapat itu
wajar-wajar saja. Yang tidak wajar adalah ketika terjadi perbedaan pendapat kemudian diikuti
dengan menjelek-jelekan pendapat lain, menghina, merendahkan, mencaci maki pendapat
lain. Hal inilah yang tidak dibenarkan karena akan merusak kerukunan dan persatuan.

Berikut Sekilas Info tentang Hidrogen

• Lambang Atom :H
• Nomor Atom :1

• Massa Atom : 1.00794

• Klasifikasi : Nonlogam

• Fase pada Suhu Kamar : Gas

• Densitas : 0,08988 g/L (0°C)

• Titik Leleh : -259.14°C, -434.45°F

• Titik Didih : -252.87°C, -423.17°F

• Ditemukan oleh : Henry Cavendish in 1766

Hidrogen merupakan salah satu unsur kimia yang sangat penting dalam kelangsungan hidup
makhluk hidup. Unsur hidrogen dapat ditemukan di semua makhluk hidup - tubuh kita
mengandung sekitar 10% hidrogen. Air yang merupakan zat penopang kehidupan semua
makhluk hidup di dunia ini adalah senyawa yang mengandung unsur hidrogen. Makanan yang
kita makan sehari-hari, susu yang kita minum setiap pagi, baju yang kita pakai untuk melindungi
tubuh kita, bensin untuk kendaraan bermotor, gas LPG untuk memasak di dapur, dan lain
sebagainya semuanya mengandung unsur hidrogen.

A. KEUNIKAN HIDROGEN
 Atom hidrogen merupakan atom yang paling ringan dan paling sederhana jika dibandingkan
atom-atom lain, karena atom hydrogen hanya mengandung 1 proton dan 1 elektron.
 mempunyai densitas (rapatan jenis) paling rendah dan mampu bersenyawa dengan hampir
semua unsur lain yang reaktif membentuk senyawa “hidrida”. tetapi berdasarkan harga
keelektronegatifan, ternyata hidrogen menempati posisi “tengahan”(intermediate) sehingga
menyebabkannya mempunyai sifat yang bervariasi.
 harga keelektronegatifan yang sedang (tengahan), maka unsur hidrogen mampu bersenyawa
dengan unsur-unsur lain yang sangat elektronegatif (misalnya halogen) membentuk
senyawa polar dimana atom hydrogen berkarakter positif.
 unsur hidrogen juga mampu bersenyawa dengan unsur-unsur yang sangat elektropositif
(misalnya unsur alkali) membentuk senyawa ionik “hidrida” dengan karakter negatif pada
atom hidrogen. Aneh bukan? Nah, di samping itu, unsur hidrogen juga mampu bersenyawa
dengan unsur yang “intermediate” (misalnya karbon) membentuk senyawa non-polar.

B. SEJARAH ATOM HIDROGEN


 diawali pada tahun 1671 ketika R. Boyle menunjukkan bahwa larutan asam sulfat bereaksi
dengan besi menghasilkan gas yang dapat terbakar. Fenomena yang sama juga ditemukan
oleh ilmuwan-ilmuwan lain pada abad XVII.
 tahun 1766 H. Cavendish menyatakan sifat asli hidrogen dengan mereaksikan beberapa
asam dengan besi dan zink. Dia menunjukkan bahwa hidrogen lebih ringan dibandingkan
udara. Melanjutkan penelitiannya, H. Cavendish menunjukkan secara kuantitatif bahwa air
terbentuk ketika hidrogen direaksikan dengan oksigen, dan air bukanlah sebuah unsur
sebagaimana perkiraan sebelumnya. Karena dari penelitian-penelitiannya inilah akhirny H.
Cavendish dinyatakan sebagai penemu unsur hydrogen. Hebat bukan?
 Pada tahun 1783 A.L. Lavoisier mengusulkan nama “Hidrogen” (berasal dari bahasa Yunani
yang berarti pembentuk air).
 Tujuh tahun kemudian (1800), W. Nicholson dan A. Carlisle menguraikan air dengan
elektrolisis menghasilkan gas hidrogen dan oksigen. Mereka berdua juga menemukan
bahwa jika gas hidrogen dan oksigen hasil elektrolisis direaksikan timbul ledakan dan
terbentuk air kembali. Pada rentang tahun 1810-1815 hidrogen dianggap sebagai unsur
esensial dalam asam oleh H. Davy.
 Tahun 1866 kelarutan hidrogen dalam palladium terobservasi oleh T. Graham, yang
meneruskan hasil observasi difusi hidrogen melalui platinum dan besi oleh H. St. C. Deville
dan L. Troost (1863).
 Keberadaan hidrogen di kromosfer matahari terdeteksi secara spektroskopi pada tahun
1878 oleh J.N. Lockyer.
 Pada tahun 1909 S. P. L. Sorensen mengenalkan konsep skala pH untuk konsentrasi ion
hidrogen. Dilanjutkan penemuan ion H3+ melalui spektroskopi massa oleh J.J. Thomson
pada tahun 1912.
 Tahun 1920, konsep ikatan hidrogen diperkenalkan oleh W. M. Latimer dan W. H. Rodebush
(dan juga M. L. Huggins, 1921).
 Tahun 1923 J. N. Bronsted mendefinisikan asam sebagai spesies yang cenderung kehilangan
proton (A < == > B + H+).
 Orto dan para-hidrogen ditemukan secara spektroskopi oleh R. Mecke (1924) dan
diintepretasi secara mekanika kuantum oleh W. Heisenberg (1927).
 Kompleks hidrido logam transisi pertama dipreparasi oleh W. Hieber dan F. Leutert pada
tahun 1931.
 Tahun 1932 Deuterium ditemukan secara spektroskopi dan diperkuat dengan difusi gas
hidrogen dan elektrolisis air (H. .C. Urey, F. G. Brickwedde dan G. M. Murphy).
 Fungsi keasaman (Ho) pertama kali diperkenalkan oleh L. P. Hammett sebagai kekuatan
asam yang sangat kuat (1932).
 Pada tahun 1934 Tritium pertama kali dibuat dengan penembakan deuterium pada D3PO4
dan (ND4)2SO4 (2D + 2D  3T + 1H) oleh M. L. E. Oliphant, P. Harteck dan E. Rutherford.
 Pada tahun 1939, Tritium ditemukan sebagai radioaktif oleh L. W. Alvarez dan R. Cornog
setelah diprediksi oleh T. W. Bonner di tahun 1938.
 Tahun 1946, proton NMR pertama kali dideteksi dalam materi bulk oleh E. M. Purcell, H. C.
Torrey dan R. V. Pound; dan oleh F. Bloch, W. W. Hansen dan M. E. Packard.
 Kemudian tahun 1947 senyawa LiAlH4 pertama kali berhasil dipreparasi oleh A. E. Finholt,
A. C. Bond dan H. I. Schlesinger.
 Pada tahun 1950, Tritium pertama kali terdeteksi di atmosfer hidrogen (V. Faltings dan P.
Harteck) dan dikemudian hari menunjukkan keberadaanya di air hujan (W. F. Libby et al,
1951).
 Pada tahun 1954, detonasi bom hidrogen pertama di Bikini Atoll.
 Pada tahun 1966, istilah “asam ajaib (magic acid)” dikenalkan oleh laboratorium G. A. Olah
untuk system non-aqueous HSO3F/SbF5.
 Rentang tahun 1976-1979 enkapsulasi atom hidrogen dideteksi dan berada di octahedral
polynuclear carbonyl seperti (HRu6(CO)18)- dan [HCo6(CO)15]- yang diikuti karakterisasi
interstitial H dalam HNb6I11 oleh A. Simon.
 Senyawa stabil kompleks logam transisi dari dihapto-dihidrogen (2-H2) ditemukan oleh G.
Kubas pada tahun 1984 (Greenwood dan Earnshaw, 1986).
C. ISOTOP HIDROGEN
Hidrogen secara alamiah berada dalam bentuk 3 isotop Secara alamiah, hidrogen dikenal
mempunyai 3 isotop, yaitu normal hidrogen (H), deuterium (D), dan tritium (T).

Gambar isotop hidrogen

Dari tiga jenis isotop hidrogen, deuterium, D, ditemukan oleh H. C. Urey dkk tahun 1932, dan
kemudian tritium, T, dipreparasi dari deuterium di tahun 1934. Sekitar 0.015% hidrogen ada
sebagai deuterium, dan dapat diperkaya dengan elektrolisis air.

Tritium bersifat radioaktif dan mengemisikan partikel β dengan waktu paruh 12,33 tahun. Karena
massa deuterium dan tritium sekitar dua kali dan tiga kali massa hidrogen, sifat fisik isotop, dan
senyawa yang mengandung isotop ini, cukup berbeda.

D. PEMBUATAN HIDROGEN

Senyawa yang paling banyak digunakan untuk bahan dasar pembuatan gas hidrogen adalah senyawa
yang paling banyak jumlahnya di alam. senyawa tersebut adalah air (H2O). Kebutuhan untuk
menurunkan bilangan oksidasi H dari +1 menjadi 0 dapat dipenuhi dengan karbon, karbon
monoksida, atau metana sebagai agen pereduksi (reduktor).

C(s) + H2O(g) --> CO(g) + H2(g)

CO(g) + H2O(g) --> CO2(g) + H2(g)

CH4(g) + H2O(g) --> CO(g) + 3H2(g)

Di alam ini ternyata hanya sedikit senyawa yang dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya melalui
pemanasan sampai suhu sedang, tetapi hal ini tidak termasuk air, H2O. Bahkan pada suhu 2000oC,
kurang dari 1% air terurai menjadi H2 dan O2. para ahli kimia jika peruraian air tidak mungkin
dilakukan secara termal ataupun dengan metode-metode kimia lain adalah elektrolisis, yaitu
peruraian air dengan bantuan arus listrik.

Elektrolisis air menghasilkan gas


hidrogen dan gas oksigen
Di laboratorium, gas hidrogen (H2) paling mudah dihasilkan dengan reaksi logam tertentu dengan
larutan asam dalam air, misalnya HCl.

Zn(s) + 2H+(aq) --> Zn2+(aq) + H2(g)

hanya sedikit logam yang mampu untuk memindahkan H2(g) dari larutan yang berisi H+?. Logam
yang paling aktif, yaitu logam golongan IA dan golongan IIA yang lebih berat , mampu memindahkan
H2(g) dari air dingin.

2M(s) + 2H2O(l) --> 2M+(aq) + 2OH-(aq) + H2(g)

(M = logam golongan IA)

M(s) + 2H2O(l) --> M2+(aq) + 2OH-(aq) + H2(g)

(M = Ca, Sr, Ba, Ra)

Di industri maupun perdagangan, gas hidrogen dapat dibuat menurut metode berikut :

1. Proses Bosch, yaitu mengalirkan uap air panas melalui karbon yang berfungsi sebagai
pereduksi pada temperatur tinggi, kemudian terjadi reduksi lebih lanjut menurut
persamaan reaksi :
C(s) + H2O(g) --> CO(g) + H2(g)
CO(g) + H2O(g) --> CO2(g) + H2(g)

Gas CO2 yang terjadi dapat dipisahkan dengan cara mengalirkan campuran gas ini (gas CO2
dan gas H2) ke dalam air dengan tekanan tinggi atau ke dalam larutan karbonat; maka gas
CO2 akan larut dalam air atau mengendap sebagai karbonat, sedangkan gas H2 lolos.
2. Mengalirkan uap air panas ke dalam gas metana dengan katalisator Ni, kemudian dialirkan
melalui katalisator Fe/Cu pada temperature ~ 750oC.
CH4(g) + H2O(g) --> CO(g) + 3H2(g)
CO(g) + H2O(g) --> CO2(g) + 3H2(g)

Gas CO2 yang dihasilkan kemudian dapat dipisahkan dari gas H2 melalui beberapa cara. Salah
satu caranya adalah dengan cara pendinginan di bawah temperature kondensasi CO2 (-
78oC) yang jauh di atas temperatur kondensasi H2 (-253oC). Cara lain yaitu mengalirkan
campuran produk melalui larutan K2CO3, dimana gas CO2 larut dalam air dan bereaksi
membentuk bikarbonat menurut persamaan reaksi :
K2CO3(aq) + CO2(g) + H2O(l) --> 2KHCO3(aq)
Larutan KHCO3 dapat dipisahkan untuk kemudian diregenerasi dengan pemanasan
E. KEGUNAAN HIDROGEN
 Sejumlah besar gas hidrogen (H2) digunakan dalam sintesis NH3, HCl, dan CH3OH, dan
dalam halogenasi lemak dan minyak. Hidrogen sering digunakan dalam obor pemotong
dan pengelas, untuk mengisi balon yang lebih ringan dari udara, dan dalam bentuk cair
sebagai bahan bakar roket, dan untuk mendapatkan suhu rendah.
 Gas H2(g) merupakan agen pereduksi (reduktor) yang baik untuk menghasilkan logam dari
oksidanya. Contohnya :
Fe2O3(s) + 3H2(g) --> 2Fe(s) + 2H2O(g)
 Di masa depan, gas hidrogen, H2 mungkin dapat menggantikan bensin sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor. Penggunaan gas hydrogen, H2 itu akan memberikan perubahan
mendasar pada pola hidup kita, menuju ke arah “ekonomi hidrogen”. Untuk mencapai
ekonomi hidrogen tersebut akan dibutuhkan produksi gas hydrogen, H2(g) yang sangat
banyak dari air, baik melalui elektrolisis maupun daur termokimia. Sebaliknya, proses ini
akan membutuhkan sumber energi yang hampir tak terbatas, seperti energi fusi.
Masalah lain yang akan harus dipecahkan dalam ekonomi hidrogen adalah penyimpanan
hidrogen yang ekonomis dan aman, karena dengan rapatan yang rendah, hidrogen
membutuhkan wadah yang besar. Juga, gas H2(g) membentuk campuran yang mudah
meledak dengan gas O2(g) dan udara. Hidrogen, H2(l) cair mempunyai rapatan yang lebih
tinggi daripada H2(g) gas sehingga lebih efisien untuk disimpan, walaupun cairan sudah
tentu harus dipertahankan pada suhu rendah. Salah satu sistem penyimpanan yang lebih
menguntungkan ialah dengan melarutkan gas H2(g) dalam logam (seperti aloy Mg-Ni). Gas
hidrogen (H2) kemudian dapat dibebaskan dengan pemanasan perlahan-lahan dari hidrida
logamnya (Petrucci, 1985).
F. IKATAN HIDROGEN

Sifat khas proton, H+ yang sama sekali tidak ada perlindungan pada muatan inti dari pengaruh kulit
elektron (yang kosong sama sekali) mengakibatkan bentuk-bentuk aktivitas yang unik sebagaimana
dijelaskan berikut :

1. Pembentukan senyawa yang kadang secara non-stoikiometrik dengan unsur-unsur logam


yang biasanya disebut hidrida, namun tidak dapat dipertimbangkan sebagai hidrida garam
sederhana.
2. Pembentukan ikatan jembatan hidridik dalam senyawa kekurangan elektron seperti pada
molekul diboran, B2H6 dan senyawa kompleks Cr2(CO)10H.
3. Pembentukan ikatan hidrogen. Apabila atom hidrogen terikat pada atom tertentu, X,
terutama F, O, N atau Cl, ternyata ikatan X-H bersifat sangat polar dengan daerah positif
pada atom H, maka atom H ini dapat berinteraksi dengan spesies negatif lain atau spesies
kaya elektron membentuk apa yang dikenal sebagai “ikatan hidrogen” (X- - H+ ----Y; H---Y
= ikatan hidrogen) (Sugiyarto, 2000).

IKATAN HIDROGEN DALAM AIR

G. SENYAWA SENYAWA DARI HIDROGEN


1. HIDRAT
Padatan yang tersusun oleh molekul senyawa tertentu dan molekul air disebut “hidrat”.
Jumlah molekul air biasanya tertentu dan terikat pada kation melalui atom oksigen
atau pada anion atau spesies kaya-elektron melalui atom hidrogen. Posisi molekul air
dalam senyawa hidrat berada di pori-pori antar kation-anion.
biasanya senyawa hidrat ini akan melepaskan air kristalnya membentuk senyawa
anhydrous bila dipanaskan, dan anehnya adalah senyawa hidrat ini akan dapat
diperoleh kembali jika senyawa anhydrous (nir-hidrat) diberi air. Fakta menarikny
adalah ternyata senyawa hidrat ini sering mempunyai sifat-sifat berbeda. Misalnya
senyawa CuSO4.5H2O yang berwarna biru bila dipanaskan dapat diperoleh senyawa
anhydrous CuSO4 yang berwarna putih (Sugiyarto, 2000).

Kristal CuSO4 yang berwarna putih dan kristal CuSO4.5H2O yang berwarna biru

2. ION HIDROGEN
Apabila asam kuat seperti misalnya HCl dan HNO3 dilarutkan dalam air, maka ion
hidrogen (proton) terdisosiasi sempurna dari anionnya dan berinteraksi kuat dengan
molekul air. Telah dianggap bahwa ion hidrogen ini terhidrat kuat dengan molekul air
membentuk ion hidroksonium atau hidronium yang pada gilirannya membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul-molekul air yang lain membentuk spesies H9O4+.
Struktur H9O4+.

dalam penulisan persamaan-persamaan kimiawi biasanya tidak secara spesifik


dinyatakan banyaknya molekul air yang terikat oleh ion hidrogen, melainkan ditulis
secara sederhana sebagai H+ (khususnya bila tanpa melibatkan air) atau sebagai H3O+.

3. HIDRIDA
Senyawa biner hidrogen diberi nama turunan hidrida. Atom hidrogen yang mengikat
satu elektron disebut ion hidrida. Hidrida biner diklasifikasikan sesuai dengan posisi
unsurnya dalam table periodic dan oleh karakter ikatannya. Hidrida alkali dan alkali
tanah di blok s adalah senyawa ionik yang analog dengan halide dan disebut dengan
“hidrida salin”. Unsur blok p golongan 13-17 membentuk “hidrida kovalen molekuler”.
Belum ada senyawa hidrida gas mulia yang pernah dilaporkan.
Beberapa unsur transisi blok d dan f membentuk “hidrida logam” yang menunjukkan
sifat logam. Logam-logam transisi yang tidak membentuk hidrida biner membentuk
“hidrida molekuler kompleks” yang dikoordinasikan oleh ligan penstabil, seperti karbonil
(CO), fosfin tersier (PR3), atau siklopentadienil (C5H5).
Fakta Penting tentang Hidrogen
1. Scientists estimate that Hidrogen makes up over 90 percent of all the atoms in the
universe. (Ilmuwan memperkirakan bahwa hidrogen menyusun lebih dari 90% seluruh
atom di alam)
2. It is the only element that can exist without neutrons. (Hidrogen merupakan satu-
satunya unsur yang eksis tanpa neutron).
3. Hidrogen becomes a liquid at very low temperature and high pressure. Under
extremely high pressure it can become a liquid metal. It is thought that metallic
hidrogen exists at the cores of gas giant planets like Jupiter. (Hidrogen menjadi cair
pada temperatur dan tekanan yang sangat rendah. Pada kondisi tekanan yang sangat
ekstrim tinggi, hidrogen menjadi cairan logam. Diperkirakan bahwa hidrogen logam
eksis di pusat planet gas raksasa seperti Jupiter).
4. Around 10 percent of the mass of the human body is hidrogen. (Sekitar 10% dari
massa tubuh manusia adalah hidrogen).
5. Because it is so light, it was once used in lighter-than-air-balloons. However, it
became too dangerous because of its highly flammable nature. (Karena sangat ringan,
hidrogen pernah digunakan sebagai gas pengisi balon udara, walaupun akhir
dihentikan karena bahaya mudah terbakarnya).
6. Hidrogen gas can be produced in a lab by combining a dilute acid with a metal. (Gas
hidrogen dapat diproduksi di laboratorium dengan mereaksikan antara larutan asam
dengan logam).
(Sumber : http://www.ducksters.com/science/chemistry/hidrogen.php)

No Nama , NIM Pertanyaan Jawaban


1 Yuni Irwanti, Bagaimana untuk dari ketiga isotop hidrogen, yang
K3317077 kestabilan mengenai stabil hanya normal hidrogen,
isotop" hidrogen baik yg sedangkan deuterium dan
normal hidrogen, tritium adalah bersifat radioaktif
deuterium, maupun atau intinya tidak stabil.
tritium? Apakah semua
stabil atau ada yg tidak?
Feedback dari yuni Kalau isotop-isotop yang tidak stabil
misal utk dijadikan stabil (radioaktif) akan secara spontan
apakah caranya jg sama meluruh memancarkan sinar
seperti penjelasan radiasi dan berubah menjadi
radioaktif pd sesi isotop yang stabil.
sebelumnya pak Agung?
2 Kisti Peristiwa apa yang terbentuknya isotop-isotop
Makrifatul menyebabkan hidrogen terjadi ketika reaksi
Hanifah, terbentuknya isotop pada nuklir. Misalnya tritium. Tritium,
K3317041 hidrogen T yang merupakan salah satu
jenis isotop hydrogen yang
memiliki massa atom terbesar
ternyata terbentuk secara
kontinyu pada atmosfer luar
pada reaksi nuklir oleh pengaruh
sinar kosmis, dan hal itu terjadi
hanya beberapa menit saja dan
umumnya dalam jumlah yang
sangat kecil, yaitu order 1 dalam
107. Satu cara untuk
memproduksi tritium adalah
dengan melibatkan benturan
neutron pada atom nitrogen
menurut persamaan reaksi :
7N14 + 0n1 --> 6C12 + 1H3
Feedback dari kisti Berarti Iya mbak. Maksud 0n1 adalah
berhubungan dengan simbol dari neutron. Karena di
rekasi nuklir ya pak? Dan WA tidak bisa untuk subcript dan
"0n1" itu maksudnya apa supercript, jadinya seperti itu. 0
ya pak? ditulis subcript sedangkan 1
ditulis supercript. n merupakan
lambang "neutron". Jadi maksud
reaksi di atas adalah inti
nitrogen ditembak dengan
partikel neutron menghasilkan
inti karbon dan tritium.
3 Hanimah, hidrogen halida yang hidrogen halida adalah senyawa
K3317035 dilarutkan dalam air akan asam yang terbentuk karena
membentuk larutan asam ikatan unsur hidrogen dengan
halida, di antara asam unsur-unsur halogen (golongan
halida yang ada, manakah VIIA). Semua asam yang
yang merupakan asam terbentuk dari unsur halogen
terkuat dan paling lemah adalah termasuk asam kuat,
dalam mengikat ion H+ dari kecuali unsur flourin (HF). HCl,
hidrogen? Lalu untuk HBr, HI adalah asam-asam kuat,
isotop hidrogen, baik yg sedangkan HF adalah asam
normal hidrogen, lemah.
deuterium dan tritium, isotop-isotop hidrogen, baik yang
selain radioaktif dan non radioaktif maupun yang
tingkat kestabilan yg radioaktif jika berikatan dengan
berbeda, apakah tingkat unsur yang sama akan
keasamaanya sama atau menghasilkan senyawa asam
juga berbeda? dengan tingkat keasaman yang
sama. Perbedaan sifat
keradiaktifan dari isotop-isotop
hidrogen tidak akan
memperngaruhi sifat kimia
senyawa yang dihasilkan.
Feedback dari hanimah Ada mbak, tetapi sangat kecil
lalu apakah dr HCl, HBr, yang tidak terlalu berpengaruh
dan HI itu sendiri ada pada perbedaan keasaman
tingkatan keasamannya karena ketiganya merupakan
Pak? asam-asam yang kuat.
4 Tsania Rahma tadi dalam materi tadi dalam materi dijelaskan
K3317071 dijelaskan bahwa(Gas bahwa(Gas hidrogen dapat
hidrogen dapat diproduksi diproduksi di laboratorium
di laboratorium dengan dengan mereaksikan antara
mereaksikan antara larutan larutan asam dengan logam).
asam dengan logam). Misalnya pada larutan asam HCl
Misalnya pada larutan apa bisa di reaksikan dengan
asam HCl apa bisa di logam apapun, atau logam-
reaksikan dengan logam logam tertentu saja ?
apapun, atau logam-logam
tertentu saja ?

Feedback dari tsania Lalu, Untuk asam-asam dari hidrogen


untuk larutan asam yang halida mengikuti trend tersebut
lain apakah juga demikian mbak. Dalam satu golongan dari
pak? bawah ke atas, asam-asam dari
hidrogen halida semakin ke atas
semakin kuat. Jadi urutan
kekuatan asam dari senyawa
hidrogen halida adalah
HCl>HBr>HI (menyambung
pertanyaan mbak

Anda mungkin juga menyukai