UNSUR HIDROGEN
Menjadi perdebatan para ilmuan mengenai peletakannya apakah di golongan 1A atau bukan
Dapat dianalisis bahwa golongan 1A terdiri dari unsur unsur logam, sedangakan hidrogen bukan
logam. Seperti yang kita ketahui bahwa penyusunan tabel periodik berdasarkan kemiripan sifatnya
namun apakah unsur hidrogen yang berupa gas itu sama sifatnya dengan unsur-unsur lain yang
berua logam? Jawabannya pasti tidak.
Di antara ilmuwan terjadi perbedaan pendapat tentang peletakan unsur hidrogen di SPU. Ada tiga
pendapat yang diutarakan para ilmuwan terkait posisi unsur hidrogen dalam SPU.
1. Pendapat Pertama adalah unsur hidrogen pantas diletakkan di golongan IA karena sama-
sama memiliki elektron valensi 1. Semua unsur logam alkali memiliki elektron valensi 1.
Karena unsur hidrogen juga memiliki elektron valensi 1, maka hidrogen bisa dimasukkan ke
dalam kelompok logam alkali yang juga sama-sama memiliki elektron valensi 1. Jika
didasarkan atas kesamaan jumlah elektron valensi, maka penempatan unsur hidrogen di
golongan IA adalah tepat. Tetapi jika dilihat dari kesamaan sifat kimia maupun sifat fisikanya,
maka cara ini mengandung kelemahan.
2. Pendapat Kedua menyatakan bahwa hidrogen pantas dimasukkan ke dalam golongan VIIA
atau golongan halogen. Dasar pemikiran dari pendapat kedua ini adalah hidrogen dan
unsur-unsur halogen sama-sama mampu membentuk molekul dwiatom. Selain itu, jumlah
elektron unsur hidrogen sama dengan jumlah unsur golongan gas mulia dikurangi 1 yang
hasilnya 7 (golongan VIIA atau halogen). Jumlah elektron hidrogen yaitu sebanyak 1 elektron
adalah sama dengan jumlah elektron helium yakni sebanyak 2 elektron (golongan VIIIA atau
gas mulia) dikurangi 1
3. Pendapat ketiga menyatakan bahwa unsur hidrogen pantas diletakkan di golongan IVA.
Mengapa? Karena jumlah elektron hidrogen itu adalah setengah dari jumlah elektron
unsur golongan gas mulia (VIIIA). Buktinya adalah jumlah elektron hidrogen sebanyak 1
yang merupakan setengah dari jumlah elektron unsur helium (golongan gas mulia).
Kesamaan unsur hidrogen dibandingkan dengan unsur-unsur golongan IV A adalah sama-
sama cenderung membentuk ikatan kovalen dibandingkan membentuk ikatan ionik.
perbedaan-perbedaan tersebut muncul karena adanya perbedaan sudut pandang di antara para
ilmuwan. Walaupun yang dikaji sama-sama unsur hidrogen, tetapi cara memandang unsur
tersebut berbeda akan berdampak pada perbedaan pendapat. Jadi perbedaan pendapat itu
wajar-wajar saja. Yang tidak wajar adalah ketika terjadi perbedaan pendapat kemudian diikuti
dengan menjelek-jelekan pendapat lain, menghina, merendahkan, mencaci maki pendapat
lain. Hal inilah yang tidak dibenarkan karena akan merusak kerukunan dan persatuan.
• Lambang Atom :H
• Nomor Atom :1
• Klasifikasi : Nonlogam
Hidrogen merupakan salah satu unsur kimia yang sangat penting dalam kelangsungan hidup
makhluk hidup. Unsur hidrogen dapat ditemukan di semua makhluk hidup - tubuh kita
mengandung sekitar 10% hidrogen. Air yang merupakan zat penopang kehidupan semua
makhluk hidup di dunia ini adalah senyawa yang mengandung unsur hidrogen. Makanan yang
kita makan sehari-hari, susu yang kita minum setiap pagi, baju yang kita pakai untuk melindungi
tubuh kita, bensin untuk kendaraan bermotor, gas LPG untuk memasak di dapur, dan lain
sebagainya semuanya mengandung unsur hidrogen.
A. KEUNIKAN HIDROGEN
Atom hidrogen merupakan atom yang paling ringan dan paling sederhana jika dibandingkan
atom-atom lain, karena atom hydrogen hanya mengandung 1 proton dan 1 elektron.
mempunyai densitas (rapatan jenis) paling rendah dan mampu bersenyawa dengan hampir
semua unsur lain yang reaktif membentuk senyawa “hidrida”. tetapi berdasarkan harga
keelektronegatifan, ternyata hidrogen menempati posisi “tengahan”(intermediate) sehingga
menyebabkannya mempunyai sifat yang bervariasi.
harga keelektronegatifan yang sedang (tengahan), maka unsur hidrogen mampu bersenyawa
dengan unsur-unsur lain yang sangat elektronegatif (misalnya halogen) membentuk
senyawa polar dimana atom hydrogen berkarakter positif.
unsur hidrogen juga mampu bersenyawa dengan unsur-unsur yang sangat elektropositif
(misalnya unsur alkali) membentuk senyawa ionik “hidrida” dengan karakter negatif pada
atom hidrogen. Aneh bukan? Nah, di samping itu, unsur hidrogen juga mampu bersenyawa
dengan unsur yang “intermediate” (misalnya karbon) membentuk senyawa non-polar.
Dari tiga jenis isotop hidrogen, deuterium, D, ditemukan oleh H. C. Urey dkk tahun 1932, dan
kemudian tritium, T, dipreparasi dari deuterium di tahun 1934. Sekitar 0.015% hidrogen ada
sebagai deuterium, dan dapat diperkaya dengan elektrolisis air.
Tritium bersifat radioaktif dan mengemisikan partikel β dengan waktu paruh 12,33 tahun. Karena
massa deuterium dan tritium sekitar dua kali dan tiga kali massa hidrogen, sifat fisik isotop, dan
senyawa yang mengandung isotop ini, cukup berbeda.
D. PEMBUATAN HIDROGEN
Senyawa yang paling banyak digunakan untuk bahan dasar pembuatan gas hidrogen adalah senyawa
yang paling banyak jumlahnya di alam. senyawa tersebut adalah air (H2O). Kebutuhan untuk
menurunkan bilangan oksidasi H dari +1 menjadi 0 dapat dipenuhi dengan karbon, karbon
monoksida, atau metana sebagai agen pereduksi (reduktor).
Di alam ini ternyata hanya sedikit senyawa yang dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya melalui
pemanasan sampai suhu sedang, tetapi hal ini tidak termasuk air, H2O. Bahkan pada suhu 2000oC,
kurang dari 1% air terurai menjadi H2 dan O2. para ahli kimia jika peruraian air tidak mungkin
dilakukan secara termal ataupun dengan metode-metode kimia lain adalah elektrolisis, yaitu
peruraian air dengan bantuan arus listrik.
hanya sedikit logam yang mampu untuk memindahkan H2(g) dari larutan yang berisi H+?. Logam
yang paling aktif, yaitu logam golongan IA dan golongan IIA yang lebih berat , mampu memindahkan
H2(g) dari air dingin.
Di industri maupun perdagangan, gas hidrogen dapat dibuat menurut metode berikut :
1. Proses Bosch, yaitu mengalirkan uap air panas melalui karbon yang berfungsi sebagai
pereduksi pada temperatur tinggi, kemudian terjadi reduksi lebih lanjut menurut
persamaan reaksi :
C(s) + H2O(g) --> CO(g) + H2(g)
CO(g) + H2O(g) --> CO2(g) + H2(g)
Gas CO2 yang terjadi dapat dipisahkan dengan cara mengalirkan campuran gas ini (gas CO2
dan gas H2) ke dalam air dengan tekanan tinggi atau ke dalam larutan karbonat; maka gas
CO2 akan larut dalam air atau mengendap sebagai karbonat, sedangkan gas H2 lolos.
2. Mengalirkan uap air panas ke dalam gas metana dengan katalisator Ni, kemudian dialirkan
melalui katalisator Fe/Cu pada temperature ~ 750oC.
CH4(g) + H2O(g) --> CO(g) + 3H2(g)
CO(g) + H2O(g) --> CO2(g) + 3H2(g)
Gas CO2 yang dihasilkan kemudian dapat dipisahkan dari gas H2 melalui beberapa cara. Salah
satu caranya adalah dengan cara pendinginan di bawah temperature kondensasi CO2 (-
78oC) yang jauh di atas temperatur kondensasi H2 (-253oC). Cara lain yaitu mengalirkan
campuran produk melalui larutan K2CO3, dimana gas CO2 larut dalam air dan bereaksi
membentuk bikarbonat menurut persamaan reaksi :
K2CO3(aq) + CO2(g) + H2O(l) --> 2KHCO3(aq)
Larutan KHCO3 dapat dipisahkan untuk kemudian diregenerasi dengan pemanasan
E. KEGUNAAN HIDROGEN
Sejumlah besar gas hidrogen (H2) digunakan dalam sintesis NH3, HCl, dan CH3OH, dan
dalam halogenasi lemak dan minyak. Hidrogen sering digunakan dalam obor pemotong
dan pengelas, untuk mengisi balon yang lebih ringan dari udara, dan dalam bentuk cair
sebagai bahan bakar roket, dan untuk mendapatkan suhu rendah.
Gas H2(g) merupakan agen pereduksi (reduktor) yang baik untuk menghasilkan logam dari
oksidanya. Contohnya :
Fe2O3(s) + 3H2(g) --> 2Fe(s) + 2H2O(g)
Di masa depan, gas hidrogen, H2 mungkin dapat menggantikan bensin sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor. Penggunaan gas hydrogen, H2 itu akan memberikan perubahan
mendasar pada pola hidup kita, menuju ke arah “ekonomi hidrogen”. Untuk mencapai
ekonomi hidrogen tersebut akan dibutuhkan produksi gas hydrogen, H2(g) yang sangat
banyak dari air, baik melalui elektrolisis maupun daur termokimia. Sebaliknya, proses ini
akan membutuhkan sumber energi yang hampir tak terbatas, seperti energi fusi.
Masalah lain yang akan harus dipecahkan dalam ekonomi hidrogen adalah penyimpanan
hidrogen yang ekonomis dan aman, karena dengan rapatan yang rendah, hidrogen
membutuhkan wadah yang besar. Juga, gas H2(g) membentuk campuran yang mudah
meledak dengan gas O2(g) dan udara. Hidrogen, H2(l) cair mempunyai rapatan yang lebih
tinggi daripada H2(g) gas sehingga lebih efisien untuk disimpan, walaupun cairan sudah
tentu harus dipertahankan pada suhu rendah. Salah satu sistem penyimpanan yang lebih
menguntungkan ialah dengan melarutkan gas H2(g) dalam logam (seperti aloy Mg-Ni). Gas
hidrogen (H2) kemudian dapat dibebaskan dengan pemanasan perlahan-lahan dari hidrida
logamnya (Petrucci, 1985).
F. IKATAN HIDROGEN
Sifat khas proton, H+ yang sama sekali tidak ada perlindungan pada muatan inti dari pengaruh kulit
elektron (yang kosong sama sekali) mengakibatkan bentuk-bentuk aktivitas yang unik sebagaimana
dijelaskan berikut :
Kristal CuSO4 yang berwarna putih dan kristal CuSO4.5H2O yang berwarna biru
2. ION HIDROGEN
Apabila asam kuat seperti misalnya HCl dan HNO3 dilarutkan dalam air, maka ion
hidrogen (proton) terdisosiasi sempurna dari anionnya dan berinteraksi kuat dengan
molekul air. Telah dianggap bahwa ion hidrogen ini terhidrat kuat dengan molekul air
membentuk ion hidroksonium atau hidronium yang pada gilirannya membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul-molekul air yang lain membentuk spesies H9O4+.
Struktur H9O4+.
3. HIDRIDA
Senyawa biner hidrogen diberi nama turunan hidrida. Atom hidrogen yang mengikat
satu elektron disebut ion hidrida. Hidrida biner diklasifikasikan sesuai dengan posisi
unsurnya dalam table periodic dan oleh karakter ikatannya. Hidrida alkali dan alkali
tanah di blok s adalah senyawa ionik yang analog dengan halide dan disebut dengan
“hidrida salin”. Unsur blok p golongan 13-17 membentuk “hidrida kovalen molekuler”.
Belum ada senyawa hidrida gas mulia yang pernah dilaporkan.
Beberapa unsur transisi blok d dan f membentuk “hidrida logam” yang menunjukkan
sifat logam. Logam-logam transisi yang tidak membentuk hidrida biner membentuk
“hidrida molekuler kompleks” yang dikoordinasikan oleh ligan penstabil, seperti karbonil
(CO), fosfin tersier (PR3), atau siklopentadienil (C5H5).
Fakta Penting tentang Hidrogen
1. Scientists estimate that Hidrogen makes up over 90 percent of all the atoms in the
universe. (Ilmuwan memperkirakan bahwa hidrogen menyusun lebih dari 90% seluruh
atom di alam)
2. It is the only element that can exist without neutrons. (Hidrogen merupakan satu-
satunya unsur yang eksis tanpa neutron).
3. Hidrogen becomes a liquid at very low temperature and high pressure. Under
extremely high pressure it can become a liquid metal. It is thought that metallic
hidrogen exists at the cores of gas giant planets like Jupiter. (Hidrogen menjadi cair
pada temperatur dan tekanan yang sangat rendah. Pada kondisi tekanan yang sangat
ekstrim tinggi, hidrogen menjadi cairan logam. Diperkirakan bahwa hidrogen logam
eksis di pusat planet gas raksasa seperti Jupiter).
4. Around 10 percent of the mass of the human body is hidrogen. (Sekitar 10% dari
massa tubuh manusia adalah hidrogen).
5. Because it is so light, it was once used in lighter-than-air-balloons. However, it
became too dangerous because of its highly flammable nature. (Karena sangat ringan,
hidrogen pernah digunakan sebagai gas pengisi balon udara, walaupun akhir
dihentikan karena bahaya mudah terbakarnya).
6. Hidrogen gas can be produced in a lab by combining a dilute acid with a metal. (Gas
hidrogen dapat diproduksi di laboratorium dengan mereaksikan antara larutan asam
dengan logam).
(Sumber : http://www.ducksters.com/science/chemistry/hidrogen.php)