Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KIMIA ANORGANIK

MENGANALISIS UNSUR HIDROGEN

Dosen Pengampu :
Dra. Hj. Betty Holiwarni, M.Pd
Dra. Hj. Erviyenni, M.Pd

Disusun Oleh :
Naura Lulu Nadhifa Athallah (2105110476)
Tia Stefani Saragi (2105110474)
Saftri Khainurrisa (2105135351)
Wargi Febriesta (2105110475)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT. karena tanpa
rahmat dan ridho-Nya, kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai
tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Hj. Betty Holiwarni, M.Pd
dan Ibu Dra. Hj. Erviyenni, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia Anorganik yang
membimbing kami dalam pengerjaan tugas ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman yang selalu setia membantu dalam mengumpulkan materi-materi dalam makalah
ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang “Menganalisis Unsur Hidrogen”.
Kami jauh dari sempurna, apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang
belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen,
demi tercapainya makalah yang sempurna.

Pekanbaru, 1 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

A. Latar Belakang........................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4

C. Tujuan.....................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5

A. Pengertian Hidrogen...............................................................................................................5

B. Sifat Fisik dan Kimia..............................................................................................................5

C. Pembuatan Hidrogen...............................................................................................................8

D. Persenyawaan Hidrogen.......................................................................................................10

E. Kegunaan Hidrogen...............................................................................................................12

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14

A. Kesimpulan...........................................................................................................................14

B. Saran......................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air,genes:membentuk)
adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki symbol H dan nomor atom 1. Hidrogen
merupakan unsur yang melimpah di alam semesta. Hidrogen tidak berwarna, tidak berbau,
bersifat non-logam, dan bervalensi tunggal. Hidrogen digunakan sebagai bahan bakar pada
kendaraan, dan banyak digunakan pada pembangkit listrik sebagai pendingin generator.
Polusi udara yang ditimbulkan oleh bahan bakar hidrogen jauh lebih rendah dibandingkan
bahan bakar fosil. Hidrogen dikemas dalam tabung-tabung baja dan disimpan dalam ruangan
khusus. Hidrogen akan meledak jika disulut dengan api dan terbakar pada suhu 560 °C.
Pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak
terlihat oleh mata manusia sehingga kebocoran gas hidrogen sulit untuk dideteksi secara
visual. Untuk mendeteksi kebocoran gas hidrogen, diperlukan sensor gas hidrogen (Aygun
dan Cann, 2005).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini , yakni:
1. Apa yang dimaksud hidrogen?
2. Apa saja sifat fisik dan kimia dari hidrogen?
3. Bagaimana proses pembuatan dari unsur hidrogen?
4. Bagaimana persenyawaan dari unsur hidrogen?
5. Apa saja kegunaan unsur hidrogen?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari makalah ini, yakni untuk
memahami sifat fisik dan kimia hidrogen, proses pembuatan dari unsur hidrogen,
persenyawaan unsur hidrogen, serta kegunaan unsur hidrogen.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hidrogen
Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta ini dengan persentase 75%
dari barion berdasarkan massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah atom. Unsur ini
ditemukan dalam kelimpahan yang besar di bintang-bintang dan planet-planet gas raksasa.
Awan molekul dari H2 diasosiasikan dengan pembentukan bintang. Hidrogen memainkan
peran penting dalam pemberian energi bintang melalui reaksi proton-proton dan fusi nuklir
daur CNO.
Kata Hidrogen berasal dari (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air,
genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan
nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat
non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar.
Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.

B. Sifat Fisik dan Kimia


a. Sifat Fisik
Sifat fisik dari unsur hidrogen, sebagai berikut:
Atom hidrogen mudah membentuk molekul H2, yang ukurannya lebih kecil jika
dibandingkan dengan sebagian besar molekul lainnya. Atom hidrogen (H) terdiri dari inti,
satu muatan positif dan satu elektron tunggal serta memiliki nomor atom 1 dan berat atom
1,00797. Berat molekul sekitar 14 kali lebih ringan dari udara, dan berdifusi lebih cepat
dibandingkan gas lainnya. Hidrogen yang didinginkan dapat mengembun menjadi cair
pada -253°C dan menjadi padat pada 259°C.
Sifat-sifat fisik hidrogen ditunjukkan dalam Tabel, bahwa hidrogen memiliki kerapatan
0,09 kg/ m3. Gas hidrogen memiliki daya apung di udara 1,2 kg /m3, kapasitas panas
sebesar 14,4 kJ/ kgK dan hidrogen dalam bentuk padatan memiliki konduktivitas listrik
yang lebih besar daripada unsur padat lainnya. Potensi ionisasi atom hidrogen adalah 13,54
V.

5
b. Sifat Kimia
Sifat kimia dari unsur hidrogen, sebagai berikut:
Hidrogen adalah atom yang sederhana namun memiliki energi ionisasi sekitar 1.314
kJ/mol dan kekuatan ikatan H-H dalam molekul diatomik adalah sekitar 435 kJ/mol. Hal
tersebut yang menyebabkan pembentukan ion H+ membutuhkan energi yang cukup besar
(House and House, 2016). Hidrogen memiliki tiga isotop. Isotop dengan nomor massa 1
dengan symbol H atau disebut dengan Protium yang memiliki jumlah sekitar 6400 kali
lebih banyak dari nomor massa 2 yang disebut dengan deuterium dengan simbil D. Isotop
dengan nomor massa 3 adalah Tritium dengan simbol T yang merupakan isotop dengan
jumlah lebih sedikit daripada deuterium tetapi dapat diproduksi secara artifisial oleh
berbagai reaksi nuklir. Dua bentuk paling umum ditemui adalah adalah H 2 dan D2 (House
and House, 2016 ; Singh, 2015).

6
Atom hidrogen sangat reaktif secara kimia, sehingga sebagian besar hidrogen di alam
terikat atom oksigen atau karbon dan sangat sedikit berada dalam bentuk unsur bebas.
Hidrogen relatif tidak aktif pada temperatur kamar kecuali diberi energi aktivasi, sehingga
dibutuhkan suhu yang sangat tinggi untuk memisahkan hidrogen molekuler menjadi
hidrogen atom. Hidrogen adalah campuran orto dan para-hidrogen dalam kesetimbangan,
dibedakan oleh rotasi relatif spin dari masing-masing atom dalam molekul. Molekul
dengan putaran dalam arah yang sama (paralel) disebut orto-hidrogen dan yang berlawanan
dengan para-hidrogen. Kedua bentuk molekul ini memiliki sifat fisik yang sedikit berbeda
tetapi memiliki sifat kimia yang setara. Hidrogen normal mengandung 75% ortohidrogen
dan 25% para-hidrogen pada temperatur kamar. Konversi orto-ke-para disertai dengan
adanya pelepasan panas, misalnya pada temperatur 20 K terjadi pelepasan panas sebesar
703 kJ/ kg. Konversi berjalan lambat namun berlanjut bahkan sampai dalam keadaan
padat. Katalis dapat digunakan untuk mempercepat konversi produksi hidrogen cair yang
terdiri dari lebih dari 95% para-hidrogen (Singh, 2015).
Hidrogen bereaksi dengan sejumlah elemen untuk menghasilkan hidrida, baik logam dan
non logam seperti NH3, NaH, KH, dan PH3 maupun dengan belerang seperti H2S. Atom
hidrogen bereaksi dengan senyawa organic untuk menghasilkan campuran produk yang
kompleks misalnya saat bereaksi dengan etilena menghasilkan C 2H6 dan C4H10. Hidrogen
mudah bereaksi dengan senyawa pengoksidasi seperti dinitrogen oksida, halogen (terutama
dengan fluor dan klor), dan hidrokarbon tak jenuh dengan menghasilkan panas eksotermik.
Hidrogen bereaksi dengan oksigen ketika dalam proses konversi pembakaran atau secara
elektrokimia untuk menghasilkan energi. Produk samping reaksi yang dihasilkan adalah
uap air. Laju reaksi pembentukan energi dari hidrogen pada suhu kamar sangat lambat,
tetapi dapat dipercepat menggunakan katalis. Pada proses produksi, transportasi, dan
penyimpanan hidrogen biasanya terjadi reaksi antara hidrogen dengan oksigen membentuk
hidrogen peroksida (H2O2).

7
A. Pembuatan Hidrogen
Di awal perkembangan teknologi industri dengan menggunakan mesin, produksi
hidrogen masih menggunakan hidrokarbon sebagai bahan utamanya. Metode untuk
memproduksi hidrogen terus berkembang. Hidrogen dapat diproduksi dari berbagai bahan baku
dan menggunakan beberapa teknologi seperti pada Tabel di bawah :

8
Proses termal seperti pada tabel di atas mampu menghasilkan hidrogen dalam jumlah
yang besar, namun terkendala pada energi yang digunakan dan emisi yang dihasilkan. Proses
elektrokimia tidak menghasilkan emisi namun jumlah hidrogen yang dihasilkan sedikit.
Sedangkan proses biologi menghasilkan jumlah hidrogen yang sedikit dan penerapannya hanya
bisa dilakukan dalam skala kecil. Berkembangnya sistem produksi energi yang ramah
lingkungan membuat proses elektrolisis terus dimodifikasi agar menghasilkan hidrogen yang
lebih besar.

Dalam skala industri, hidrogen dihasilkan dari uap air dengan metana atau hidrokarbon
ringan dengan katalis nikel pada suhu 75°C menghasilkan campuran karbon monoksida dan
hidrogen. Campuran gas ini disebut “synthesis gas” atau “syngas”. Gas alam seperti metana,
propana atau etana direaksikan dengan steam (uap air) pada suhu tinggi (700~1000°C) dengan
bantuan katalis, untuk menghasilkan hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida
(CO). Sebuah reaksi samping juga terjadi antara karbon monoksida dengan steam, yang
menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Persamaan reaksi yang terjadi pada proses ini
adalah:

CH4 + H2O→CO+3H2.CO + H2O → CO2 + H2

9
Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan karbon
dioksida dengan cara penyerapan. Saat ini, steam reforming banyak digunakan untuk
memproduksi gas hidrogen secara komersil di berbagai sektor industri, diantaranya industri
pupuk dan hidrogen peroksida (H2O2). Akan tetapi metode produksi seperti ini sangat tergantung
dari ketersediaan gas alam yang terbatas, serta menghasilkan gas CO2, sebagai gas efek rumah
kaca.

D. Persenyawaan Hidrogen
Walaupun H2 tidaklah begitu reaktif dalam keadaan standar, beliau sedang dapat
membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur. Jutaan jenis hidrokarbon sudah dikenal, namun
itu semua tidaklah dihasilkan secara langsung dari hidrogen dan karbon. Hidrogen dapat
membentuk senyawa dengan unsur yang lebih elektronegatif seperti halogen (F, Cl, Br, I); dalam
senyawa ini hidrogen memiliki muatan parsial positif. Ketika berikatan dengan fluor, oksigen
ataupun nitrogen, hidrogen dapat berpartisipasi dalam wujud ikatan non-kovalen yang kuat, yang
disebut dengan ikatan hidrogen yang sangat penting untuk menjaga kestabilan kebanyakan
molekul biologi. Hidrogen juga membentuk senyawa dengan unsur yang kurang elektronegatif
seperti logam dan metaloid, yang mana hidrogen memiliki muatan parsial negatif. Senyawa ini
dikenal dengan nama hidrida.
Hidrogen membentuk senyawa yang sangat banyak dengan karbon. Oleh karena asosiasi
senyawa itu dengan kebanyakan zat hidup, senyawa ini disebut sebagai senyawa organik. Studi
sifat-sifat senyawa tersebut disebut kimia organik dan studi dalam konteks kehidupan organisme
dinamakan biokimia. Pada beberapa ciri utama, senyawa "organik" hanya membutuhkan atom
karbon untuk disebut sebagai organik. Namun kebanyakan senyawa organik mengandung atom
hidrogen. Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang memberikan karakteristik
sifat-sifat hidrokarbon, ikatan hidrogen-karbon diperlukan untuk beberapa ciri utama dari kata
"organik" di kimia.

1. Hidrida
Istilah hidrida dipakai untuk menyatakan bahwa bilangan oksidasi hydrogen yang bereaksi
dengan unsur yang lain adalah -1 dan dinotasikan sebagai H-. Beberapa contoh senyawa hidrida

10
adalah LiH, NaH, LiAlH4, BeH2 dan lainnya. Ikatan dalam senyawa hidrida dapat bersifat
kovalen hingga sangat bersifat ionic dan hidrida ini bisa menjadi bagian molekul, oligomer,
polimer, padatan ion, layer dalam absorbsi kimia, atau bahkan menjadi bagian dari suatu logam.
Hidrida bereaksi sebagai basa lewis dan bersifat sebagai reduktor dan bisa juga bisa bereaksi
dengan radikal hydrogen dan proton. Berbagai macam unsur dapat membentuk hidrida dan
sekarang menjadi subyek penelitian yang penting untuk menemukan logam yang dapat
menyimpan hydrogen untuk pembangkit listrik atau baterai
- Hidrida ionik
Hidrida-hidrida ini disebut sebagai biner jika ia melibatkan dua unsur termasuk hidrogen.
Rumus kimia untuk hidrida biner ionik umumnya adalah MH (seperti pada LiH). Semakin tinggi
muatan logam meningkat, semakin kovalen ikatan M-H, seperti yang terdapat pada MgH 2 dan
AlH3. Hidrida ionik umumnya ditemukan sebagai reagen basa dalam sintesis organik.
C6H5C(O)CH3 + KH  C6H5C(O)CH2K + H2
Reaksi seperti ini heterogen karena KH tidak larut. Pelarut yang umumnya digunakan
dalam reaksi ini adalah eter. Air tidak dapat digunakan sebagai media hidrida ionik murni karena
ion hidrida merupakan basa yang lebih kuat daripada hidroksida. Gas hidrogen dilepaskan pada
reaksi asam-basa ini:
NaH + H2O  H2 (gas) + NaOH ΔH = -83,6Kj/mol, ΔG= 109 Kj/mol
Hidrida logam alkali bereaksi dengan logam halide. Litium Alumunium Hidrida
didapatkan dari reaksi LiH dengan Alumunium Klorida
4 LiH + AlCl3  LiAlH4 + 3 LiCl
- Hidrida Kovalen
Pada hidrida kovalen, hidrogen berikatan secara kovalen dengan unsur yang lebih positif,
seperti pada unsur boron dan alumunium dan unsur golongan 4-7 serta berilium. Senyawa yang
umumnya ditemukan meliputi hidrokarbon dan ammonia Hidrida kovalen netral yang berupa
molekul biasanya mudah menguap pada suhu kamar dan tekanan atmosfer. Beberapa hidrida
kovelan tidak mudah menguap karena hidrida tersebut bersifat polimerik, seperti pada hidrida
aluminium dan berilium. Dengan menggantikan beberap atom hidrogen pada senyawa ini dengan
ligan yang lebih besar, bisa didapatkan turunan senyawa molekuler. Sebagai contoh
diisobutilalumunium hidrida (DIBAL) terdiri dari duan pusat aluminium yang berjembatan

11
dengan ligan hidrida. Hidrida yang larut dalam pelarut umum sering digunakan dalam sintesis
organik, misalnya natrium borohidrida (NaBH4), litium aluminium hidrida.

- Hidrida Interstital logam transisi


Dua contoh terkenal dari hidrida logam transisi adalah HCo(CO) 4 dan H2Fe(CO)4. Kedua
hidrida tersebut bersifat asam. Anion [ReH9] adalah contoh langka hidrida logam molekuler
Secara struktural berhubungan dengan hidrida salin, logam transisi membentuk hidrida biner
yang sering kali bersifat non-stoikiometrik, dengan jumlah atom hidrogen yang bervariasi dalam
kekisi kristalnya, di mana mereka dapat bermigrasi melalui kekisi ini. Dalam teknik material,
fenomena perapuhan hidrogen disebabkan oleh hidrida interstitial. Palladium menyerap sejumlah
volume hidrogen yang 900 kali lebih besar dari dirinya sendiri pada suhu kamar, membentuk
palladium hidrida. Gas hidrogen yang dilepaskan proposional terhadap temperatur dan tekanan,
namun tidak terhadap komposisi kimia. Hidrida interstitial menunjukkan beberapa potensi
sebagai penyimpan hidrogen yang aman. Selama 25 tahun, banyak hidrida interstitial yang
dikembangkan yang dapat menyerap dan melepaskan hidrogen pada temperatur kamar dan
tekanan atmosfer. Namun aplikasi hidrida ini sangatlah terbatas, karena hanya dapat menyimpan
hidrogen sekitar 2% beratnya.

E. Kegunaan Hidrogen

Adapun kegunaan dari Hidrogen yaitu :

- Dalam penyelidikan ilmu cuaca dan kosmis, dipergunakan sebagai bahan pengisi balon
udara karena massanya yang ringan
- Dalam pembuatan amoniak (proses haber)
- Pembuatan asam nitrat
- Pembuatan petrolium, Batubara diubah menjadi minyak hidro karbon, kemudian disuling
menjadi bensin dan minyak pelumas.
- Dalam industri margarin, pemasakn lemak dan sabun. Lemak yang boleh dimakan seperti
margarin dapat dibuat dari minyak tanaman dengan mengerjakannya bersama hidrogen di
bawah tekanan dan adanya katalisator nikel pada suhu 200 ° C

12
- Hidrogen diperlukan pada peniup api oksi - hidrogen guna penyambungan atau peleburan
logam
- Dalam industri amoniak dan persenyawaan nitrogen yang lain, yang diperlukan bagi
penyediaan pupuk pertanian, bahan peledak, dan dalam industri plastk.
- Dalam industri HCl dan asam klorida secara sintesis serta dalam industri kimia organic
- Hidrogen cair dipergunakan sebagai bahan bakar dalam industri peroketan, seperti pada
roket - roket ruang angkasa Amerika Serikat
- Hidrogen banyak digunakan dalam pemurnian minyak bumi untuk menghilangkan ikatan
rangkap karbon – karbon menjadi ikatan tunggal / senyawa jenuh
- isotop hidrogen 2H digunakan sebagai pendingin pada reaktor nuklir.
- Isotop hidrogen 3H digunakan dalam reaksi fusi nuklir sebagai penanda dalam geokimia
isotop, juga terspesialisasi pada peralatan self-powered ligthing, serta sebagai radiolabel
dalam penandaan percobaan kimia.
- Hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen (disebut forming gas)
sebagai gas perunut pendeteksian kebocoran gas yang kecil.
- Hidrogen adalah zat aditif (E949) yang diperbolehkan penggunaannya dalam uji coba
kebocoran makanan dan sebagai antioksidan

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hidrogen adalah unsur tersederhana terdiri atas satu proton dan satu elektron, dan paling
melimpah di alam semesta. Di bumi kelimpahannya ketiga setelah oksigen dan silikon, sekitar
1% massa semua unsur di bumi. Tak perlu dikatakan sebagian besar hidrogen di bumi ada
sebagai air. Karena kepolarannya dapat berubah dengan mudah antara hidrida (H- ), atom (H),
dan proton (H+ ), hidrogen juga membentuk berbagai senyawa dengan banyak unsur termasuk
oksigen dan karbon.
Sifat fisika dari Hidrogen yaitu gas yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa. Titik
didih -253°C, Titik beku -259 °C. sedangkan sifat kimianya yaitu dapat bereaksi dengan O di
udara, dapat bereaksi dengan sulfur yang mendidih, dapat bereaksi pada suhu tinggi dengan N
dan logam alkali dan alkali tanah membentuk hibrida, dengan logam-logam transisi
membentuk hibrida non stoikiometri, atom H dapat mereduksi logam dari oksidanya pada
suhu tinggi, dan pada T ± 150°C dengan kehadiran katalis nikel/platina/polam pada T sama
dapat mereduksi ikatan rangkap 2.
Hidrogen memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat hidrogen
ditemukan dalam berbagai bidang. Dalam kimia organik, hidrogen dipakai sebagai pesintesis
senyawa-senyawa organik seperti senyawa aldehid. Dalam bidang industri, hidrogen banyak
digunakan seperti pembuatan bahan bakar fosil, pupuk, meningkatkan kejenuhan minyak,
pemurnian minyak bumi, pembuatan metanol, sebagai sel bahan bakar serta berperan dalam
proses hidrodealkilasi, hidrodesulfurasi, hidrocracking. Dalam bidang fisika dan teknik,
hidrogen digunakan sebagai sheilding gas dan zat pendingin rotor.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan terutama dalam
mendapatkan referensi. Sebaikanya, pembaca mencari referensi lain untuk menambah dan
memperluas wawasan yang lebih banyak terkait materi hidrogen ini.

14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.http://www.famousscientists.org/henry-cavendish/.dikutipdiakses pada 29
November 2022
Anonim.2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen.diaksespada 29 November 2022.
Cotton, F.A dan Geoffrey.W.penerjemah Sahati,S. 1989.Kimia Anorganik Dasar. Jakarta :
UI Press
Cotton dan wilkinson.2007.Kimia Anorganik Dasar.Jakarta: universitas indonesia (UIpress).
(http://www.freetechebooks.com/file-2011/manfaat-hidrogen.html)
Huheey, JamesE. 1978. Inorganic Chemistry.2nded. Harper International Adition. New
York.
Taro Saito.2004.Kimia Anorganik.Tokyo:Kanagawa University.

15

Anda mungkin juga menyukai