HIDROGEN
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Yunia Arum Hariyanti (06101181924001)
2. Ribka Abigael (06101181924007)
3. Siska Putri (06101281924028)
4. Ari Dwi Permana (06101381924033)
5. Susri Anita (06101181924042)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Kimia Unsur Golongan Utama dengan materi
“Unsur Hidrogen” ini. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan
pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini menjelaskan tentang unsur hidrogen, cara membuat, sifat fisik dan
kimia, kegunaannya dalam kehidupan manusia dan lingkungan, serta bahaya unsur
hidrogen bagi lingkungan.
Selama pembuatan makalah ini kami juga mendapat banyak dukungan dan
juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu kami haturkan banyak terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Kimia Unsur Golongan Dasar, Drs. M. Hadeli,
M. Si. serta teman-teman, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang. Penulis
mengucapkan terima kasih atas kritik dan saran mengingat tidak ada yang sesuatu
yang sempurna tanpa kritik yang membangun.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................................III
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah.............................................................................2
BAB II............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertian Hidrogen.........................................................................................3
2.2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Hidrogen............................................................4
2.2.1 Sifat Fisika Hidrogen..............................................................................4
2.2.2 Sifat Kimia Hidrogen.............................................................................4
2.3 Pembuatan Hidrogen........................................................................................5
2.4 Kegunaan Hidrogen..........................................................................................7
2.5 Kereaktifan Unsur Hidrogen dengan Unsur Lain.............................................8
2.6 Bahaya Hidrogen terhadap Kesehatan dan Lingkungan................................11
BAB III.........................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................................12
3.1 Keimpulan......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
(anion). Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan dapat
dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa organik. Hidrogen sangat penting dalam
reaksi asam basa yang mana banyak reaksi ini melibatkan pertukaran proton antar
molekul terlarut. Melalui makalah ini kami ingin menjabarkan tentang sifat fisik
dan kimia fari hidrogen, kegunaan, cara pembuatan, reaksi-rekasi dari hidrogen,
serta bahayanya bagi lingkungan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Warna : tidak berwarna
4. Bau : tidak berbau
5. Densitas : 0,08988 g/cm3 pada 293 K
6. Kapasitas panas : 14,304 J/gK
4
hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4%
H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol.
Ada beberapa metode pembuatan gas hidrogen yang telah dikenal. Namun
semua metode pembuatan tersebut prinsipnya sama, yaitu memisahkan hidrogen
dari unsur lain dalam senyawanya. Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan
kekurangan masing-masing. Tetapi secara umum parameter yang dapat
dipertimbangkan dalam memilih metode pembuatan H2 adalah biaya, emisi yang
dihasilkan, kelaikan secara ekonomi, skala produksi dan bahan baku. Nerikut
adalah beberapa metode pembuatan Hidrogen.
1. Steam Reforming
Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan
dengan steam (uap air) pada suhu tinggi (700 – 1000oC) dengan bantuan katalis,
untuk menghasilkan hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon
monoksida (CO). Sebuah reaksi samping juga terjadi antara karbon monoksida
dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Persamaan
reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:
CH4 + H2O –> CO + 3H2
CO + H2O –> CO2 + H2
Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan
karbon dioksida dengan cara penyerapan. Steam reforming banyak digunakan
untuk memproduksi gas hidrogen secara komersil di berbagai sektor industri,
diantaranya industri pupuk dan hidrogen peroksida (H2O2). Akan tetapi metode
produksi seperti ini sangat tergantung dari ketersediaan gas alam yang terbatas,
serta menghasilkan gas CO2, sebagai gas efek rumah kaca.
2. Gasifikasi Biomasa
5
Metode yang kedua adalah gasifikasi biomasa atau bahan alam seperti
jerami, limbah padat rumah tangga atau kotoran. Di dalam prosesnya, bahan-
bahan tadi dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebuah reaktor. Proses pemanasan
ini mengakibatkan ikatan molekul dalam senyawa yang ada menjadi terpecah dan
menghasilkan campuran gas yang terdiri dari hidrogen, karbon monoksida dan
metana.
Selanjutnya dengan cara yang sama seperti pada steam reforming, metana
yang dihasilkan diubah menjadi gas hidrogen. Gasifikasi biomasa atau bahan
organik memiliki beberapa keunggulan, antara lain menghasilkan lebih sedikit
karbon dioksida, sumber bahan baku yang berlimpah dan terbarukan, bisa
diproduksi di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya produksi yang lebih
murah.
6
Hidrogen yang dihasilkan dari proses elektrolisa air berpotensi
menghasilkan zero emission, apabila listrik yang digunakan dihasilkan dari
generator listrik bebas polusi seperti energi angin atau panas matahari. Namun
demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini memerlukan energi listrik yang cukup
besar.
Selain keempat metode di atas, masih ada metode lain untuk memproduksi
gas hidrogen, yaitu antara lain photoelektrolisis, dekomposisi air pada suhu tinggi
(themal decomposition of water), photobiological production, plasmatron,
fermentasi bahan organik dan lain-lain.
7
ini sering dipakai dalam proses sistesis senyawa organik misalnya untuk reduksi
senyawa aldehid atau keton.
5. Sebagai Bahan bakar roket
Aplikasi hidrogen sebagai bahan bakar sekarang ini terbatas hanya untuk
pesawat luar angkasa. Di sini, O2 dan H2 cair digabung menghasilkan jumlah
energi sangat besar yang dibutuhkan untuk pesawat luar angkasa keluar dari
atmosfir dan listrik yang diperlukan untuk seluruh awak dan instrumentasi.
6. Dalam Bidang fisika dan teknik
Hidrogen dipakai sebagai shielding gas untuk pengelasan. Hidrogen juga
dipakai sebagai zat pendingin rotor dalam generator listrik di stasiun penghasil
listrik. Disebabkan hidrogen memiliki konduktifitas termal yang tingga maka
hidrogen cair dipakai dalam studi-studi kriyogenik meliputi penelitian
superkonduktor. Karena hidrogen sangat ringan maka banyak dipakai sebagai gas
pengangkat dalam balon dan pesawat udara kecil untuk tujuan penelitian.
7. Hidrogen juga digunakan dalam pengilangan minyak
Misalnya dalam reformasi, salah satu proses untuk memperoleh bensin
grade tinggi, dan dalam memisahkan senyawa sulfur dari minyak, yang jika tidak,
akan meracuni konverter katalitik yang dipasang di mobil.
1. Bentuk monoatomik
Atom H juga disebut hidrogen nasen atau hidrogen atomik, diklaim eksis
secara fana namun cukup lama untuk menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim
itu, hidrogen nasen dihasilkan secara in situ, biasanya reaksi
antara seng dengan asam, atau dengan elektrolisis pada katoda. Sebagai molekul
monoatomik, atom H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah reduktor yang lebih
kuat dari H2 diatomik, namun pertanyaan kuncinya terletak pada keberadaan atom
H itu sendiri. Konsep ini lebih populer di bidang teknik dan di literatur-literatur
lama. Hidrogen nasen
mereduksi nitrit menjadi ammonia atau arsenik menjadi arsina bahkan dalam
8
keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan alternatif
lainnya dan bukanlah atom H. Atom hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur
yang cukup tinggi (>2000 K) agar molekul H 2 dapat berdisosiasi. Selain itu,
radiasi elektromagentik di atas 11 eV juga dapat diserap H2 dan menyebabkan
disosiasi.
9
beberapa definisi, senyawa organik hanya memerlukan atom karbon untuk disebut
sebagai organik. Namun kebanyakan senyawa organik mengandung atom
hidrogen. Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang memberikan
karakteristik sifat-sifat hidrokarbon, ikatan hidrogen-karbon diperlukan untuk
beberapa definisi dari kata organik di kimia.
3. Hidrida
Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak
mengikat. Oleh kimiawan, istilah hidrida biasanya memiliki arti atom H yang
mendapat sifat anion, ditandai dengan H-. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan
oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916 untuk gologngan I dan II hidrida garam,
didemonstrasikan oleh Moers pada tahun 1920 dengan melakukan
elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah hidrogen pada
anoda. Untuk hidrida selain logam golongan I dan II, istilah ini sering kali
membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang rendah.
Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2 yang polimerik. Walaupun hidrida
dapat dibentuk dengan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari
senyawa bervariasi, sebagai contoh terdapat lebih dari 100 hidrida borana biner
yang diketahui, namun cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui.
Hidrida indium biner sampai sekarang belum diketahui, walaupun sejumlah
komplek yang lebih besar eksis.
10
longgar untuk merujuk pada hidrogen kationik yang positif dan ditandai dengan
H+. Proton H+ tidak dapat ditemukan berdiri sendiri dalam laurtan karena ia
memiliki kecenderungan mengikat pada atom atau molekul yang memiliki
elektron. Untuk menghindari kesalahpahaman akan proton terlarut dalam larutan,
larutan asam sering dianggap memiliki ion hidronium (H3O+) yang bergerombol
membentuk H9O4+. Ion oksonium juga ditemukan ketika air berada dalam pelarut
lain.
Walaupun sangat langka di bumi, salah satu ion yang paling melimpah
dalam alam semesta ini adalah H3+, dikenal sebagai molekul hidrogen terprotonasi
ataupun kation hidrogen triatomik.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Keimpulan
12
6. Bahaya Hidrogen terhadap kesehatan dan lingkungan yaitu, dapat memicu
lingkungan menjadi kekurangan oksigen. Individu yang berada dalam kondisi
seperti itu mungkin mengalami gejala yang meliputi sakit kepala, dering di
telinga, pusing, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
13