Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA

HIDROGEN

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Yunia Arum Hariyanti (06101181924001)
2. Ribka Abigael (06101181924007)
3. Siska Putri (06101281924028)
4. Ari Dwi Permana (06101381924033)
5. Susri Anita (06101181924042)

Dosen Pengampu : Drs. M. Hadeli L., M. Si.

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Kimia Unsur Golongan Utama dengan materi
“Unsur Hidrogen” ini. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan
pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini menjelaskan tentang unsur hidrogen, cara membuat, sifat fisik dan
kimia, kegunaannya dalam kehidupan manusia dan lingkungan, serta bahaya unsur
hidrogen bagi lingkungan.
Selama pembuatan makalah ini kami juga mendapat banyak dukungan dan
juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu kami haturkan banyak terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Kimia Unsur Golongan Dasar, Drs. M. Hadeli,
M. Si. serta teman-teman, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang. Penulis
mengucapkan terima kasih atas kritik dan saran mengingat tidak ada yang sesuatu
yang sempurna tanpa kritik yang membangun.

Palembang, 2 Februari 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................................III
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah.............................................................................2
BAB II............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertian Hidrogen.........................................................................................3
2.2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Hidrogen............................................................4
2.2.1 Sifat Fisika Hidrogen..............................................................................4
2.2.2 Sifat Kimia Hidrogen.............................................................................4
2.3 Pembuatan Hidrogen........................................................................................5
2.4 Kegunaan Hidrogen..........................................................................................7
2.5 Kereaktifan Unsur Hidrogen dengan Unsur Lain.............................................8
2.6 Bahaya Hidrogen terhadap Kesehatan dan Lingkungan................................11
BAB III.........................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................................12
3.1 Keimpulan......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidrogen berasal dari bahasa latin Hydrogenium adalah unsur kimia yang
pada tabel periodik dilambangkan dengan simbol H dan mempunyai nomor atom
1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau,
bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat
mudah terbakar. Dengan massaatom1,00794 amu, hidrogen adalah unsur
teringan di dunia. Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan
persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan 
bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif
langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi.
Gas hidrogen (H2) pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von
Hohenheim (dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493–1541) melalui
pencampuran logam dengan asam kuat. Dia tidak menyadari bahwa gas mudah
terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah unsur kimia yang baru. Pada
tahun 1766, Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen
sebagai zat diskret dengan mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logam-
asam sebagai udara yang mudah terbakar. Pada tahun 1781 dia lebih lanjut
menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika dibakar. Pada tahun
1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen
(dari Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk)
ketika dia dan Laplace mengulang kembali penemuan Cavendish yang
mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air.
Hidrogen biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa
hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui prose
selektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi
hidrogen dari gas alam. Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam
adalah protium, yang inti atomnya hanya mempunyai proton tunggal dan tanpa 
neutron. Senyawa ionik hidrogen dapat bermuatan positif (kation) ataupun negatif

1
(anion). Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan dapat
dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa organik. Hidrogen sangat penting dalam
reaksi asam basa yang mana banyak reaksi ini melibatkan pertukaran proton antar
molekul terlarut. Melalui makalah ini kami ingin menjabarkan tentang sifat fisik
dan kimia fari hidrogen, kegunaan, cara pembuatan, reaksi-rekasi dari hidrogen,
serta bahayanya bagi lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan unsur Hidrogen?
2. Apa saja sifat fisika dan sifat kimia dari Hidrogen?
3. Bagaimana cara pembuatan unsur Hidrogen?
4. Apa saja kegunaan dari Hidrogen bagi manusia dan lingkungan?
5. Bagaimana reaksi Hidrogen terhadap usnur lain?
6. Apa bahaya unsur Hidrogen terhadap kesehatan dan lingkungan?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan unsur Hidrogen


2. Untuk mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari unsur Hidrogen
3. Untuk mengetahui pembuatan unsur Hidrogen
4. Untuk mengetahui kegunaan Hidrogen bagi manusia dan lingkungan
5. Untuk mengetahui reaksi Hidrogen terhadap unsur lain
6. Untuk mengetahui bahaya unsur Hidrogen terhadap kesehatan dan
lingkungan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hidrogen

Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air,


genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol
H dan nomor atom 1. Hidrogen terletak pada golongan IA karena mempunyai satu
elektron. Tetapi, kecenderungannya sama dengan unsur golongan VIIA, yaitu
menerima 1 elektron, tidak sepeerti golongan IA lainnya yang cenderung melepas
1 elektron. Selain itu, elektron Hidrogen dapat ditarik oleh atom lain sehingga
menjadi ion H+.
Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau,
bersifat non logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat
mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur
teringan di dunia. Hidrogen dalam keadaan bebas berupa molekul gas diatomik
(H2) dengan titik didih dan titik beku yang sangat rendah karena gaya london antar
molekul sangat kecil.
Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira
75% dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh
hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang
dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari
berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan
dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal
daripada produksi hidrogen dari gas alam.

2.2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Hidrogen

2.2.1 Sifat Fisika Hidrogen

1. Titik lebur                     : -259,140C


2. Titik didih                     : -252,87 0C

3
3. Warna                           : tidak berwarna
4. Bau                               : tidak berbau
5. Densitas                        : 0,08988 g/cm3 pada 293 K
6. Kapasitas panas            : 14,304 J/gK

2.2.2 Sifat Kimia Hidrogen

1. Panas Fusi                      : 0,117 kJ/mol H2


2. Energi ionisasi 1            : 1312 kJmol
3. Afinitas electron            : 72,7711 kJ/mol
4. Panas atomisasi             : 218 kJ/mol
5. Panas penguapan           : 0,904 kJ/mol H2
6. Jumlah kulit                   : 1
7. Biloks minimum            : -1
8. Elektronegatifitas          : 2,18 (skala Pauli)
9. Konfig electron              : 1s1
10. Biloks maksimum          : 1
11. Volume polarisasi         : 0,7 Å3
12. Struktur                        : hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)
13. Jari-jari atom                : 25 pm
14. Konduktifitas termal    : 0,1805 W/mK
15. Berat atom                   : 1,0079
16. Potensial ionisasi         : 13,5984 eV
Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam
merupakan subyek yang sangat penting dalam
bidang metalurgi (karena perapuhan hidrogen dapat terjadi pada kebanyakan
logam) dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk meyimpan hidrogen
sebagai bahan bakar. Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai senyawa yang
terdiri dari logam tanah nadir dan logam transisi dan dapat dilarutkan dalam
logam kristal maupun logam amorf. Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan
oleh distorsi setempat ataupun ketidakmurnian dalam kekisi hablur logam. Gas

4
hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4%
H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. 

2.3 Pembuatan Hidrogen

Ada beberapa metode pembuatan gas hidrogen yang telah dikenal. Namun
semua metode pembuatan tersebut prinsipnya sama, yaitu memisahkan hidrogen
dari unsur lain dalam senyawanya. Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan
kekurangan masing-masing. Tetapi secara umum parameter yang dapat
dipertimbangkan dalam memilih metode pembuatan H2 adalah biaya, emisi yang
dihasilkan, kelaikan secara ekonomi, skala produksi dan bahan baku. Nerikut
adalah beberapa metode pembuatan Hidrogen.
1. Steam Reforming
Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan
dengan steam (uap air) pada suhu tinggi (700 – 1000oC) dengan bantuan katalis,
untuk menghasilkan hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon
monoksida (CO). Sebuah reaksi samping juga terjadi antara karbon monoksida
dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Persamaan
reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:
CH4 + H2O –> CO + 3H2
CO + H2O –> CO2 + H2
Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan
karbon dioksida dengan cara penyerapan. Steam reforming banyak digunakan
untuk memproduksi gas hidrogen secara komersil di berbagai sektor industri,
diantaranya industri pupuk dan hidrogen peroksida (H2O2). Akan tetapi metode
produksi seperti ini sangat tergantung dari ketersediaan gas alam yang terbatas,
serta menghasilkan gas CO2, sebagai gas efek rumah kaca.

2.    Gasifikasi Biomasa

5
Metode yang kedua adalah gasifikasi biomasa atau bahan alam seperti
jerami, limbah padat rumah tangga atau kotoran. Di dalam prosesnya, bahan-
bahan tadi dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebuah reaktor. Proses pemanasan
ini mengakibatkan ikatan molekul dalam senyawa yang ada menjadi terpecah dan
menghasilkan campuran gas yang terdiri dari hidrogen, karbon monoksida dan
metana.
Selanjutnya dengan cara yang sama seperti pada steam reforming, metana
yang dihasilkan diubah menjadi gas hidrogen. Gasifikasi biomasa atau bahan
organik memiliki beberapa keunggulan, antara lain menghasilkan lebih sedikit
karbon dioksida, sumber bahan baku yang berlimpah dan terbarukan, bisa
diproduksi di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya produksi yang lebih
murah.

3.    Gasifikasi Batu Bara

Gasifikasi batu bara merupakan metode pembuatan gas hidrogen tertua.


Biaya produksinya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan metode steam
reforming gas alam. Selain itu, cara ini pula menghasilkan emisi gas buang yang
lebih signifikan. Karena selain CO2 juga dihasilkan senyawa sulfur dan karbon
monoksida.
Melalui cara ini, batu bara pertama-tama dipanaskan pada suhu tinggi dalam
sebuah reaktor untuk mengubahnya menjadi fasa gas. Selanjutnya, batu bara
direaksikan dengan steam dan oksigen, yang kemudian menghasilkan gas
hidrogen, karbon monoksida dan karbon dioksida.

4.    Elektrolisa Air (H2O)

Elektrolisa air memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air menjadi


unsur-unsur pembentuknya, yaitu H2 dan O2. Gas hidrogen muncul di kutub
negatif atau katoda dan oksigen berkumpul di kutub positif atau anoda.

6
Hidrogen yang dihasilkan dari proses elektrolisa air berpotensi
menghasilkan zero emission, apabila listrik yang digunakan dihasilkan dari
generator listrik bebas polusi seperti energi angin atau panas matahari. Namun
demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini memerlukan energi listrik yang cukup
besar.
Selain keempat metode di atas, masih ada metode lain untuk memproduksi
gas hidrogen, yaitu antara lain photoelektrolisis, dekomposisi air pada suhu tinggi
(themal decomposition of water), photobiological production, plasmatron,
fermentasi bahan organik dan lain-lain.

2.4 Kegunaan Hidrogen

Berikut merupakan beberapa kegunaan dari Hidrogen:


1. Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia merupakan sumber utama dari
karbon dioksida yang dioksida yang merupakan salah merupakan salah satu gas
rumah kaca yang dipercayai menyebabkan pemanasan global. Sejumlah kecil
bahan bakar hidrokarbon yang mengandung hidrogen adalah bahan bakar bio
yang diperoleh dari karbon dioksida di atmosfer dan oleh karena itu tidak
menambah karbon dioksida di udara.
2. Sintesis Amonia
Hidrogen juga biasa dimanfaatkan untuk pembuatan gas NH3 sebagai
bahan dasar untuk industri pupuk
3. Dalam industri makanan
Dalam industri makanan hidrogen banyak dipakai untuk meningkatkan
kejenuhan minyak menjadi lemak seperti banyak dipergunakan dalam industri
margarine
4. Pembuatan Produk Kimia Organik
Hidrogen sering dipakai untuk reaksi hidrogenasi senyawa alkena atau
alkuna untuk sintesis senyawa organik. Senyawa hidrida misalnya MgH2, NaH,
LiH, dan lain-lain sering dipakai untuk reagen pereduksi senyawa organik dan hal

7
ini sering dipakai dalam proses sistesis senyawa organik misalnya untuk reduksi
senyawa aldehid atau keton.
5. Sebagai Bahan bakar roket
Aplikasi hidrogen sebagai bahan bakar sekarang ini terbatas hanya untuk
pesawat luar angkasa. Di sini, O2 dan H2 cair digabung menghasilkan jumlah
energi sangat besar yang dibutuhkan untuk pesawat luar angkasa keluar dari
atmosfir dan listrik yang diperlukan untuk seluruh awak dan instrumentasi.
6. Dalam Bidang fisika dan teknik
Hidrogen dipakai sebagai shielding gas untuk pengelasan. Hidrogen juga
dipakai sebagai zat pendingin rotor dalam generator listrik di stasiun penghasil
listrik. Disebabkan hidrogen memiliki konduktifitas termal yang tingga maka
hidrogen cair dipakai dalam studi-studi kriyogenik meliputi penelitian
superkonduktor. Karena hidrogen sangat ringan maka banyak dipakai sebagai gas
pengangkat dalam balon dan pesawat udara kecil untuk tujuan penelitian.
7. Hidrogen juga digunakan dalam pengilangan minyak
Misalnya dalam reformasi, salah satu proses untuk memperoleh bensin
grade tinggi, dan dalam memisahkan senyawa sulfur dari minyak, yang jika tidak,
akan meracuni konverter katalitik yang dipasang di mobil.

2.5 Kereaktifan Unsur Hidrogen dengan Unsur Lain

1. Bentuk monoatomik

Atom H juga disebut hidrogen nasen atau hidrogen atomik, diklaim eksis
secara fana namun cukup lama untuk menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim
itu, hidrogen nasen dihasilkan secara in situ, biasanya reaksi
antara seng dengan asam, atau dengan elektrolisis pada katoda. Sebagai molekul
monoatomik, atom H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah reduktor yang lebih
kuat dari H2 diatomik, namun pertanyaan kuncinya terletak pada keberadaan atom
H itu sendiri. Konsep ini lebih populer di bidang teknik dan di literatur-literatur
lama. Hidrogen nasen
mereduksi nitrit menjadi ammonia atau arsenik menjadi arsina bahkan dalam

8
keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan alternatif
lainnya dan bukanlah atom H. Atom hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur
yang cukup tinggi (>2000 K) agar molekul H 2 dapat berdisosiasi. Selain itu,
radiasi elektromagentik di atas 11 eV juga dapat diserap H2 dan menyebabkan
disosiasi.

Kadang kala hidrogen yang terserap secara kimiawi pada permukaan


logam juga dirujuk sebagai hidrogen nasen, walaupun terminologi ini sudah mulai
ditinggalkan. Pandangan lainnya mengatakan bahwa hidrogen yang terserap
secara kimiawi itu kurang reaktif dari hidrogen nasen disebabkan oleh ikatan yang
dihasilkan oleh permukaan katalis logam tersebut.

2. Senyawa kovalen dan senyawa organik

Walaupun H2 tidaklah begitu reaktif dalam keadaan standar, ia masih


dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur. Jutaan
jenis hidrokarbon telah diketahui, namun itu semua tidaklah dihasilkan secara
langsung dari hidrogen dan karbon. Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan
unsur yang lebih elektronegatif seperti halogen (F, Cl, Br, I) dalam senyawa ini
hidrogen memiliki muatan parsial positif. Ketika berikatan
dengan fluor, oksigen ataupun nitrogen, hidrogen dapat berpartisipasi dalam
bentuk ikatan non-kovalen yang kuat, yang disebut dengan ikatan hidrogen, yang
sangat penting untuk menjaga kestabilan kebanyakan molekul biologi. Hidrogen
juga membentuk senyawa dengan unsur yang kurang elektronegatif
seperti logam dan metaloid, yang mana hidrogen memiliki muatan parsial negatif.
Senyawa ini dikenal dengan nama hidrida.

Hidrogen membentuk senyawa yang sangat banyak dengan karbon. Oleh


karena asosiasi senyawa itu dengan kebanyakan zat hidup, senyawa ini disebut
sebagai senyawa organik. Studi sifat-sifat senyawa tersebut disebut kimia
organik dan studi dalam konteks kehidupan organisme dinamakan biokimia. Pada

9
beberapa definisi, senyawa organik hanya memerlukan atom karbon untuk disebut
sebagai organik. Namun kebanyakan senyawa organik mengandung atom
hidrogen. Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang memberikan
karakteristik sifat-sifat hidrokarbon, ikatan hidrogen-karbon diperlukan untuk
beberapa definisi dari kata organik di kimia.

Dalam kimia anorganik, hidrida dapat berperan sebagai ligan


penghubung yang menghubungkan dua pusat logam dalam kompleks
berkoordinasi. Fungsi ini umum ditemukan pada unsur golongan 13, terutama
pada kompleks borana (hidrida boron) dan aluminium serta karborana yang
bergerombol.

3. Hidrida
Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak
mengikat. Oleh kimiawan, istilah hidrida biasanya memiliki arti atom H yang
mendapat sifat anion, ditandai dengan H-. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan
oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916 untuk gologngan I dan II hidrida garam,
didemonstrasikan oleh Moers pada tahun 1920 dengan melakukan
elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah hidrogen pada
anoda. Untuk hidrida selain logam golongan I dan II, istilah ini sering kali
membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang rendah.
Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2 yang polimerik. Walaupun hidrida
dapat dibentuk dengan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari
senyawa bervariasi, sebagai contoh terdapat lebih dari 100 hidrida borana biner
yang diketahui, namun cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui.
Hidrida indium biner sampai sekarang belum diketahui, walaupun sejumlah
komplek yang lebih besar eksis.

4. Proton dan asam


Oksidasi H2 secara formal menghasilkan proton H+. Spesies ini merupakan
topik utama dari pembahasan asam, walaupun istilah proton digunakan secara

10
longgar untuk merujuk pada hidrogen kationik yang positif dan ditandai dengan
H+. Proton H+ tidak dapat ditemukan berdiri sendiri dalam laurtan karena ia
memiliki kecenderungan mengikat pada atom atau molekul yang memiliki
elektron. Untuk menghindari kesalahpahaman akan proton terlarut dalam larutan,
larutan asam sering dianggap memiliki ion hidronium (H3O+) yang bergerombol
membentuk H9O4+. Ion oksonium juga ditemukan ketika air berada dalam pelarut
lain.
Walaupun sangat langka di bumi, salah satu ion yang paling melimpah
dalam alam semesta ini adalah H3+, dikenal sebagai molekul hidrogen terprotonasi
ataupun kation hidrogen triatomik.

2.6 Bahaya Hidrogen terhadap Kesehatan dan Lingkungan

Berikut adalah beberapa bahaya Hidrogen terhadap kesehatan serta


lingkungan
1. Konsentrasi tinggi gas ini dapat memicu lingkungan menjadi kekurangan
oksigen. Individu yang berada dalam kondisi seperti itu mungkin mengalami
gejala yang meliputi sakit kepala, dering di telinga, pusing, mengantuk,
pingsan, mual, muntah, dan depresi. Kulit korban mungkin menjadi berwarna
biru karena kekurangan oksigen. Dalam kasus parah, kematian dapat terjadi.
2. Selain itu, hidrogen diperkirakan menyebabkan
mutagenisitas,embryotoxicity, serta teratogenik  atau toksisitas reproduksi.
3. Hidrogen merupakan pembentuk 0,15% kerak bumi dan merupakan unsur
utama dalam air. Hidrogen terjadi secara alami di atmosfer. Gas tersebut akan
hilang dengan cepat di daerah yang berventilasi baik. Tidak ada dampak
khusus hidrogen pada lingkungan.
4. Hewan mungkin akan kesulitan bernapas saat berada di lingkungan dengan
konsentrasi hidrogen tinggi. Sedangkan pada kehidupan air, belum ditemukan
bukti efek negatif hidrogen.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Keimpulan

Berdasarkan materi yang telah dipaparkan tersebut, dapat diperoleh simpulan


yaitu
1. Unsur hidrogen merupakan unsur yang teringan yang berada di permukaan
bumi. Karena massanya yang ringan, gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi.
Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di
permukaan bumi ini. Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan
bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air.
2. Pembuatan gas hidrogen dapat melalui proses steam reforming,
gasifikasi biomasa, gasifikasi batu bara, dan elektrolisa air (H2O), dan lain-
lain.
3. Sifat-sifat  dari unsure hidrogen antara lain sifat fisik dan sifat kimia.
4. Kegunaan gas hidrogen dalam kehidupan dapat dimanfaatkan dalam berbagai
bidang antara lain bidang kimia organik, bidang industri sdalam sintesis
amonia dan sebagai bahan bakar alternatif, dan bidang fisika teknik, Hidrogen
dipakai sebagai shielding gas untuk pengelasan.
5. Kereaktifan unsur Hidrogen dengan unsur lain dapat terjadi dalam bentuk
Hidorgen monoatomik, senyawa kovalen dan senyawa atomik, hidrida, serta
proton dan asam.

12
6. Bahaya Hidrogen terhadap kesehatan dan lingkungan yaitu, dapat memicu
lingkungan menjadi kekurangan oksigen. Individu yang berada dalam kondisi
seperti itu mungkin mengalami gejala yang meliputi sakit kepala, dering di
telinga, pusing, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, S. 2015 MAKALAH KIMIA ANORGANIK I HIDROGEN Disusun


Oleh: PENDIDIKAN KIMIA PGMIPAU. (Online).
https://www.academia.edu/41176370/MAKALAH_KIMIA_ANORGANIK_I
_H IDROGEN_Disusun_Oleh_PENDIDIKAN_KIMIA_PGMIPAU.
(Diakses pada tanggal 28 Januari 2021).

Lukaman. 2018. Proses Produksi Hidrogen Secara Industri. (Online).


https://www.prosesproduksi.com/proses-produksi-hidrogen-secara-
industri/. (Diakses pada tanggal 30 Januari 2021)

Setyawan, H. 2020. Hidrogen sebagai Sistem Energi Masa Depan. (Online).


https://elkimkor.com/2020/08/09/hidrogen-sebagai-sistem-energi-masa-
depan/. (Diakses pada 29 Januari 2021).

13

Anda mungkin juga menyukai