Disusun Oleh :
Sherina Yosephine A.
X IPA I
Jl. Jati No. 1, Jelupang, Serpong Utara, Pd. Jagung, Kec. Serpong Utara, Kota
Tangerang Selatan, Banten
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNyalah Laporan Praktikum Kimia mengenai pembuatan gas hidrogen menggunakan
aluminium dan soda api ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti.
Gas hidrogen pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Henry Cavendish
pada tahun 1766. Hidrogen merupakan gas paling ringan di dunia. Di alam, gas hidrogen dapat
ditemukan di lapisan atmosfir dalam jumlah yang sangat kecil. Hidrogen merupakan unsur
pertama dalam tabel periodik. Hidrogen adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-
kira 75% dari total massa unsur alam semesta. Hidrogen dalam alam berbentuk gas yang tak
berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Hidrogen mempunyai kandungan energi per satuan
berat tertinggi, dibandingkan dengan bahan bakar manapun.
Sebagai unsur yang paling berlimpah dan memiliki kandungan energi tertinggi, hidrogen
memiliki potensi untuk dibuat sebagai energi terbarukan. Hidrogen dapat dijadikan pemasok
energi utama untuk pembangkit listrik dengan sel bahan bakar, sebagai bahan bakar mesin
kendaraan, dan penggunaan-pengguanaan lainnya. Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar
sangatlah ramah lingkungan.
Untuk dapat terlaksananya praktikum kimia ini, tentu saja tidak terlepas dari peran serta
semua pihak yang terlibat dalam praktikum ini. Untuk itu, saya ingin berterimakasih kepada Pak
Effendi selaku guru pembimbing serta telah memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan
praktikum ini. Saya juga ingin berterimakasih kepada seluruh pihak termasuk kelompok
praktikum saya yang terlibat dalam pelaksanaan praktikum ini.
Demikian, laporan ini saya hadirkan dengan segala kelebihan dan kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini, sangat saya harapkan.
Mohon maaf apabila ada kesalahan kata maupun kata yang kurang berkenan. Terima kasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………….……….…….……….….…2
BAB I PENDAHULUAN….………………….………....…………………….…….......4
BAB II PEMBAHASAN.…………………………………………………….………….5
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kendaraan seperti mobil, motor, pesawat terbang, kapal laut, serta mesin-mesin
di industri dan lainnya memerlukan bahan bakar untuk
menggerakan/mengoperasikannya. Sejak dulu hingga saat ini, bahan bakar yang
digunakan adalah bahan bakar fosil, minyak bumi, batu bara dan lainnya yang termasuk
bahan bakar tidak terbarukan, tentu semua bahan bakar ini akan habis suatu saat nant.
Masalah energi yang terjadi ini harus segera dicari solusinya. Di saat inilah ditemukan
suatu energi alternatif yang menggunakan hidrogen dan oksigen sebagai bahan baku
utamanya, yang kita sebut dengan fuel cell.
Namun, adanya kendala dalam bahan baku hidrogen yang sangat terbatas di alam
menyebabkan kita manusia harus berpikir kembali bagaimana menciptakan gas hidrogen
dalam jumlah yang banyak dari bahan-bahan yang sudah ada sebelumnya baik dari alam
maupun proses sintesis kimia. Ditemukannya limbah alumunium yang dapat menjadi
sumber gas hidrogen apabila dicampurkan dengan basa atau asam menjadi salah satu
cara yang dapat diperhitungkan untuk memproduksi gas hidrogen dalam jumlah yang
cukup banyak. Selain itu ini merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi masalah
lingkungan terhadap limbah alumunium itu sendiri. Jadi meskipun dari limbah kita tetap
bisa memproduksi gas hidrogen yang akan menjadi sangat penting di masa depan untuk
menghasilkan energi yang akan digunakan dalam segala aktifitas kehidupan manusia.
1.2.1 Membuat gas hidrogen dengan mereaksikan logam aluminium dengan soda api.
1.2.2 Mengisi dan menguji terbangnya balon dengan hidrogen hasil reaksi tersebut.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Agustus 2019, pukul 07.20
WIB. Praktikum ini dilakukan di laboratorium Candle Tree School.
4
BAB II
PEMBAHASAN
I. JUDUL PRAKTIKUM
2.1. Hidrogen
Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75%
dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam
keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami
di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai
senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui
proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi
hidrogen dari gas alam.
2.2 Aluminium
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor
atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan
jenis logam berat, tetapi merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari
permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan
aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau,
penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik, dan kembang api.
5
2.3 Soda Api
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api,
atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida
terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida
membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di
berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses
produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium
hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet,
serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa disebut larutan Sorensen. Ia
bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia
sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan, karena pada proses
pelarutannya dalam air bereaksi secara eksotermis. Ia juga larut
dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil
daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar
lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan
kertas.
1. Soda api
2. Kaleng bekas minuman (aluminium)
3. Balon
4. Botol kaca (bekas sirup)
5. Sarung tangan
6. Masker
7. Air
6
5. Soda api dihancurkan menjadi serpihan kecil agar dapat dimasukkan ke dalam
botol.
6. Soda api yang sudah dihancurkan kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca
secukupnya.
7. Mulut botol kaca ditutup dengan menggunakan balon, gas hidrogen hasil reaksi
aluminium dan soda api kemudian akan mengisi balon.
8. Jika balon telah terisi gas hidrogen cukup banyak, balon dilepas dan diikat.
9. Balon dilepas ke udara untuk melihat apakah balon terbang ke atas atau tidak,
jika terbang maka percobaan ini telah berhasil.
VI. PEMBAHASAN
Aluminium bereaksi dengan soda api dalam waktu yang sangat cepat. Reaksi ini
menghasilkan panas yang tinggi. Reaksi berlangsung makin cepat jika dikenai tekanan dan
panas awal kepada sistem. Reaksinya sebagai berikut :
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gas hidrogen dapat dihasilkan dari reaksi antara aluminium dengan soda api atau
natrium hidroksida, dibuktikan dengan percobaan menggunakan balon, apabila balon
berhasil terbang ke atas berarti balo tersebut terisi oleh gas hidrogen.
3.2 Saran
Sebaiknya, gunakan sendok saat mengambil soda api agar tahu takarannya yang
sesuai sehingga dapat dibandingkan antara satu percobaan dengan yang lainnya. Lalu,
takaran aluminium juga dibedakan agar didapatkan hasil yang berbeda sehingga dapat
dibandingkan juga.
8
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium
https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_hidroksida
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen
https://bestekin.com/2019/03/22/reaksi-kimia-soda-api/
http://infokimiawan13ao1b-1.blogspot.com/2013/09/pembuatan-gas-hidrogen-dari-
alumunium.html
http://kimiaanorganik1.blogspot.com/2013/09/pembuatan-gas-hidrogen.html
http://kimianorganik13.blogspot.com/2014/10/pembuatan-gas-hidrogen-dengan-limbah.html