DI
OLEH :
SMAN 2 PINRANG
TAHUN AJARAN
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-
unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan
berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A
(golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia
dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak
dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan
nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan
dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam
Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan
teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya
adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun,
karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk
senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur
bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam
bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam
platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia.
Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam
merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan
pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat,
karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia.
Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan
sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda
yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur
bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan
manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan
menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui
makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih
spesifik lagi.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui dan memahami keberadaan unsur-unsur kimia di alam.
2. Mengetahui dan memahami pengelompokan dan sifat–sifat unsur kimia
3. Mengetahui dan memahami kegunaaan dan bahaya unsur-unsur kimia
4. Mengetahui dan memahami pemisahan dan pembuatan unsur-unsur kimia
C. RUMUSAN MASALAH
1. Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia di alam
2. Bagaimana pengelompokan dan sifat-sifat unsur kimia
3. Apakah kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia
4. Bagaimanakah pemisahan dan pembuatan unsur-unsur kimia
D. MAMFAAT PENULISAN
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak yang membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah
wawasan dan pemahaman tentang kimia unsur.
BAB II
ISI
8. Asam Sulfat
Pembuatan asam sulfat ada dua jenis yaitu dengan proses kamar timbal (bilik
menggunakan ruang reactor dengan dinding timbal (Pb).dan kedua yaitu dengan
proses kontak merupakan sintesis belerang menjadi H2SO4 dengan katalis V2O5+
Digunakan untuk industri pupuk dan makanan, membersihkan permukaan logam
dalam electroplating, industri zat warna, bahan peledak, obat-obatan,pemurnian
minyak bumi, dan untuk pengisi aki.
9. Silikon
a. Pembuatan Silikon
Silikon dibuat dari campuran silika dan kokas yang dipanaskan dalam suatu
tanur spy 3.000”C dengan kokas sebagai reduktor.
Silikon ultramurni dibuat dari reaksi silikon biasa dengan klorin membentuk
SiCi, dan direduksi dengan gas H2.
b. Penggunaan Silikon
Silikon banyak digunakan untuk membuat chip komputer, transistor, dan sel
surya. Senyawa siikon berupa silika dan silikat digunakan untuk membuat gelas,
keramik, porselen, dan semen. Korundum (SiC) digunakan untuk ampelas,
silika gel digunakan sebagai pengering dalam berbagai macam produk. Natrium
silikat digunakan untuk mengawetkan telur, sebagai perekat, dan fiiler pada
detergen.
c. Dampak Negatif Unsur dan Senyawa Silikon
1) Unsur Si dalam bentuk bubuk mudah terbakar.
2) SiCI4 beracun bila terisap.
3) SiH4 mudah terbakar di udara.
10. Besi
a. Pembuatan Besi
Pengolahan bijih besi (Fe2O2) menjadi logamnya berlangsung dalam tanur
sembur. Udara panas dimasukkan ke bagian bawah tanur, lalu bereaksi dengan
kokas untuk membuat gas CO,. Suhu bagian bawah tanur 2.000”C.
b. Kegunaan Besi
Besi banyak digunakan dalam pembuatan baja yang kemudian dibentuk sesuai
keperluan, seperti gedung bertingkat, jembatan, peralatan kendaraan, senjata,
alat-alat pertanian, pwpa-pipa saluran, dan segala macam mesin.
c. Dampak Negatif Unsur dan Senyawa Besi
1) Logambesi cukup reaktif sehingga mudah terkorosi dan beracun.
2) Senyawa K3Fe(CN)5 beracun bagi tumbuh-tumbuhan.