Oleh :
WINONA SAKINAH
XII MIPA 4
A. LATAR BELAKANG
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-
unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan
berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A
(golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia
dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak
dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam
dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat,
bahan dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam
Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu
penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya
adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam.
Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam
bentuk senyawanya.
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk
unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di
alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya),
diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen
(O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih
logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-
unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida,
halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au)
disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di
kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He)
terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda
yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur
bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain
memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta
cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur
tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan
mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
C. RUMUSAN MASALAH
B. TUJUAN PENULISAN
Asam nitrat banyak digunakan untuk pupuk (amonium nitrat), obat-obatan, dan
bahan-bahan peledak, seperti TNT, nitrogliserin, dan nitro-selulosa. Asam nitrat juga
digunakan pada sistem pendorong roket dengan bahan bakar cair.
2. Oksigen
Oksigen merupakan unsur yang paling banyak di bumi dan merupakan elemen
paling penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen
untuk proses respirasi (pernapasan). Oksigen terdapat di alam dalam keadaan
bebas dan dalam bentuk senyawa. Dalam keadaan bebas di alam, oksigen
mempunyai dua alotropi, yaitu gas oksigen (O2) dan gas ozon (O3). Kelimpahan
oksigen di alam ± 20% dan dalam air ± 5%. Unsur oksigen mudah bereaksi dengan
semua unsur, kecuali dengan gas mulia ringan. Gas oksigen tidak berwarna
(oksigen padat/cair/lapisan tebal oksigen berwarna biru muda), tidak berbau, dan
tidak berasa sehingga tidak terdeteksi oleh panca indra kita. Oksigen mengembun
pada –183 °C dan membeku pada –218,4 °C. Oksigen merupakan oksidator yang
dapat mengoksidasi logam maupun nonlogam.
Secara industri, dengan proses pemisahan kriogenik distilasi udara akan
diperoleh oksigen dengan kemurnian 99,5%, sedangkan dengan proses adsorpsi
vakum akan diperoleh oksigen dengan kemurnian 90 – 93% (Kirk – Othmer, vol. 17).
Dalam skala laboratorium, oksigen dapat diperoleh dengan cara berikut.
· Pemanasan campuran MnO2dan H2SO4, proses ini pertama kali diperkenalkan
oleh C. W. Scheele(1771)
Reaksi: MnO2(s) + H2SO4(aq) ⎯--> MnSO4(aq) + H2O(l) + O2(g)
· Pemanasan HgO, proses ini pertama kali diperkenalkan oleh Priesttley (1771)
Reaksi: 2HgO(s) ⎯--> 2Hg(l) + O2(g)
· Pemanasan peroksida
Reaksi: 2BaO2(s) ⎯--> 2BaO(s) + O2(g)
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwasannya unsur kimia ada yang alami dan ada juga yang
buatan, namun sangat banyak unsur kimia yang terbentuk dialam sekitar 118 unsur
kimia, dan unsur- unsur tersebut terbentuk akibat reaksi antar unsur kimia, unsur
kimia sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://mrofiudin29.blogspot.com/2018/01/makalah-kimia-kelas-12-kimia-unsur.html
MAKALAH KIMIA UNSUR
Oleh :
SARINAH
XII MIPA 4
A. Latar Belakang
Beberapa unsur ditemukan di alam dalam keadaan bebas dan jumlahnya
melimpah seperti oksigen dan nitrogen. Ada juga unsur yang ditemukan di alam
dalam keadaan bebas, tetapi jumlahnya relatif kecil seperti emas dan perak (logam
mulia) dan gas mulia. Sebagian besarnya, unsur-unsur ditemukan di alam dalam
bentuk senyawa baik berupa batuan, garam, maupun terlarut dalam air laut.
Di alam semesta, unsur yang paling banyak adalah gas hidrogen, berikutnya
gas helium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di kerak (kulit) bumi, oksigen adalah
unsur yang paling banyak. Di urutan berikutnya berturut-turut adalah silikon,
aluminium, besi, kalsium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di atmosfer, kelimpahan
unsur di urutan pertama, kedua, ketiga, dan keempat berturut-turut adalah nitrogen,
oksigen, argon, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Sementara itu di dalam tubuh
manusia, berturut-turut mulai dari unsur yang paling banyak adalah oksigen,
karbon, hidogen, dan sisanya unsur-unsur lainnya.
B. Rumusan Masalah
A. GAS MULIA
Gas mulia adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA. Unsur-unsur
gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan
radon (Rn). Gas mulia diperoleh dari udara bebas, kecuali radon diperoleh dari
rongga batuan uranium. Helium selain diperoleh dari udara bebas juga dapat
diperoleh dari pemisahan gas alam.
Gas mulia merupakan golongan unsur yang paling stabil. Hal ini ditunjukan
oleh keberadaannya di alam adalah dalam bentuk unsur bebasnya. Kestabilannya
disebabkan oleh energi ionisasinya yang sangat tinggi dan elektron valensinya yang
duplet untuk helium dan oktet untuk unsur gas mulia lainnya. Dalam tabel periodik,
gas mulia berada di kolom paling kanan. Ini artinya energi ionisasi gas mulia paling
tinggi dibandingkan energi ionisasi golongan unsur lainnya. Sementara itu, di alam
unsur-unsur selain gas mulia umumnya berada dalam bentuk senyawa. Keadaan
seperti ini menunjukan ketidakstabilannya yang disebabkan oleh energi ionisasinya
yang relatif rendah dan elektron valensinya yang tidak duplet (untuk hidrogen) atau
tidak oktet (untuk unsur-unsur selain hidrogen). Tidak ada senyawa alaminya dari
unsur gas mulia, tetapi senyawa buatannya telah berhasil dibuat. XePtF6 menjadi
senyawa pertama dari unsur gas mulia yang telah berhasil dibuat oleh N. Bartlett.
Berikutnya senyawa gas mulia yang telah berhasil dibuat adalah senyawa dari unsur
kripton (KrF4 dan KrF2) dan unsur radon (RnF2). Energi ionisasi He, Ne, dan Ar
lebih tinggi dibandingkan energi ionisasi Kr, Xe, dan Rn, sehingga He, Ne, dan Ar
relatif lebih stabil dibandingkan Kr, Xe, dan Rn. Oleh karena itu, senyawa dari He,
Ne, dan Ar sampai saat ini belum dapat dibuat, sedangkan senyawa dari Kr, Xe, dan
Rn telah berhasil dibuat seperti tersebut di atas. Gas mulia larut dalam air
membentuk klatrat. Klatrat adalah keadaan terjebaknya atom-atom gas mulia dalam
struktur heksagonal molekul-molekul air. Makin ke bawah dalam golongannya,
unsur gas mulia makin larut dalam air. Hal ini disebabkan makin ke bawah, ukuran
atom gas mulia makin besar sehingga makin mudah membentuk klatrat (makin
mudah larut dalam air).
Cara mendapatkan gas mulia dari udara bebas adalah dengan mendestilasi
udara tersebut. Destilasi adalah cara pemisahan campuran menjadi zat-zat tunggal
dengan dasar perbedaan titik didih di antara zat-zat yang ada dalam campuran
tersebut tidak berbeda jauh. Khusus untuk Rn hanya diperoleh melalui isolasi gas Rn
dari rongga batuan uranium.
Masing-masing gas mulia mempunyai kegunaannya. He berguna sebagai
pengisi balon udara, pencampur oksigen pada tabung penyelam, dan sebagai
pendingin untuk suhu mendekati 0 K. Ne, Ar, dan Kr, ketiganya berguna untuk
pengisi bola lampu, lampu TL, lampu reklame (Ne berwarna merah,Ar berwarna
merah muda, Kr berwarna putih, dan Xe berwarna biru) dan pendingin pada
reaktor nuklir. Xe untuk obat bius pada pembedahan. Senyawa Xe dengan oksigen,
seperti XeO3, XeO4merupakan oksidator yang sangat kuat. Rn bersifat radioaktif
dan berguna untuk terapi kanker.
B. HALOGEN
Semua unsur halogen ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya. Hal ini
disebabkan karena unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif akibat dari
keelektronegatifannya yang besar, bahkan paling besar di antara semua golongan
unsur yang ada. Garam dari air laut adalah sumber utama unsur-unsur halogen.
Unsur halogen bereaksi autoredoks dengan air. Kecuali flourin (F2) bereaksi
dengan air membentuk asam halida dan gas oksigen. Semua unsur halogen bereaksi
dengan logam membentuk garam halida. Hidrokrabon tak jenuh (mempunyai ikatan
rangkap) akan mengalami reaksi adisi bila direaksikan dengan unsur-unsur
halogen. Unsur-unsur halogen bila bereaksi dengan sesamanya akan membentuk
senyawa interhalogen.
Ada beberapa teknik untuk mendapatkan unsur-unsur halogen. Khusus
untuk flourin diperoleh dari elektrolisis KHF2. Cl2, Br2, dan I2 dapat diperoleh dari
reaksi pendesakan, reaksi oksidasi garam halidanya dengan KMnO4/MnO2, dan
atau elektrolisis larutan/lelehan garamnya. Untuk Cl2 dapat juga diperoleh dari
Downs, Gibbs, Deacon, dan Dows.
Asam dari unsur halogen ada dua macam, yaitu asam halida (HX) dan asam
oksihalogen (HXO). Urutan tingkat keasaman dari asam halida adalah
HI>HBr>HCl>HI.
Tingkat keasaman asam halida dipengaruhi oleh jari-jari unsur halogennya.
Makin besar jari-jari atomnya, maka gaya tarik inti terhadap pasangan elektron
ikatan makin lemah, sehingga atom H mudah lepas dari molekul asam halidanya.
Atom H mudah dilepas itu menunjukan larutan senyawa halida makin asam karena
dalam larutan makin banyak mengandung ion-ion H+. Adapun urutan tingkat
keasaman asam oksihalogen adalah HClO>HBrO>HIO. Yang mempengaruhi tingkat
keasamannya adalah keelektronegatifannya. Yang sifatnya lebih elektronegatif akan
memiliki sifat lebih asam. Kalau asam oksihalogen dibentuk dari unsur halogen yang
sama, maka yang mempengaruhi tingkat keasamannya adalah jumlah atom O yang
diikat. Makin banyak jumlah atom O yang diikat, maka sifatnya akan semakin asam.
Jadi urutan tingkat keasamannya (misalnya senyawa oksihalogen dari atom Cl)
adalah:
HClO4>HClO3>HClO2>HClO
Alkali dan alkali tanah bersumber dari air laut, batuan, dan peluruhan unsur
radioaktif. Litium diperoleh dari batuan spodumen (LiAl(SiO3)2, natrium dari air
laut berupa garam dapur (NaCl) dan dari sendawa chili (NaNO3), Kalium dari
batuan karnalit (KCl.MgCl2), sesium dari pollusit (CsAl(SiO3)2) dan fransium dari
luruhan Ac-277 dengan emisi sinar alfa. Berilium diperoleh dari beril
(Be3Al2Si8O18), magensium dari magnesit (MgCO3) dan dolomit/cangkang telur
(MgCO3.CaCO3), kalsium dari batu kapur (CaCO3) dan gips (CaSO42H2O),
stronsium dari stronsianit (SrCO3), barium dari barit (BaSO4) dan witerit (BaCO3),
dan radium dari luruhan Th-230 dengan memancar sinar alfa.
Di alam, unsur-unsur alkali dan alkali tanah berada dalam bentuk
senyawanya. Hal ini di sebabkan karena alkali dan alkali tanah besifat sangat reaktif,
mudah teroksidasi sehingga keadaannya akan selalu bersenyawa dengan atom-atom
unsur lain. Kereaktifan dan kemudahan teroksidasi unsur-unsur alkali dan alkali
tanah disebabkan oleh energi ionisasi dan potensial reduksi standarnya (E0) yang
kecil. Baik alkali maupun alkali tanah bereaksi dengan air dingin, kecuali Be tidak
bereaksi dengan air dan Mg bereaksi dengan air panas. Hasil reaksi antara air
dengan alkali/alkali tanah adalah senyawa basa dan gas hidrogren.
Reaksi alkali dan alkali tanah dengan O2 akan membentuk tiga jenis
senyawa, yaitu senyawa oksida (biloks O=-2), peroksida (biloks O=-1), dan
superoksida (biloks O=-1/2).
Reaksi dengan H2 membentuk senyawa hidrida. Reaksi dengan unsur
halogen membentuk garam halida. Reaksi dengan asam membentuk garam halida
dan gas hidrogen. Semua alkali tanah bereaksi dengan gas nitrogen membentuk
garam nitrida. Dari unsur alkali, hanya Li yang dapat bereaksi dengan
N2 membentuk garam nitrida/LiN3.
Uji nyala alkali dan alkli tanah memberikan warna yang khas untuk setiap
unsurnya. Dalam uji nyalanya unsur-unsur alkali: Li berwarna merah, Na berwarna
kuning, K berwarna bungur, Rb berwarna kuning biru, Cs berwarna biru dan unsur-
unsur alkali tanah: Ca berwarna orange, Sr berwarna merah, dan Ba berwarna hijau.
Dalam uji kelarutan garamnya dalam air, semua garam IA larut dalam air
kecuali LiF dan Li2CO3. Untuk mendapatkan unsur-unsur alkali dan alkali tanah
hanya bisa dilakukan dengan elektrolisis lelehan garamnya saja. Elektrolisis lelehan
garam NaCl dan LiCl untukmendapatkan Li dan Na disebut proses Downs dan
elektrolisis lelehan garam MgCl2 untukmendapatkan Mg disebut proses
Dow. Berikut adalah kegunaan garam dan logam alkali dan alkali tanah, NaCl:
bumbu masakan/pengawet. NaOH: bahan baku pembuatan
sabun/detergen. Senyawa alkali tanah: campuran kembang
api. Magnalium (Mg, Al, dan Ca) dan Duralumin ( Mg,Al, Cu, dan Mn):
konstruksi pesawat terbang/mobil. CaSO42H2O (Gips): pembalut tulang patah dan
kapur tulis. MgSO47H2O (garam inggris): obat cuci perut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sifat-sifat unsur kimia dapat kita ketahui dari sifat fisis dan kimianya. Sama
seperti pada unsur-unsur dari gas mulia dan halogen. Dari sifat fisis kita dapat
mengetahui penampilan dari suatu unsur namun tanpa melibatkan pengubahan zat
itu menjadi zat lain, serta dari sifat kimianya kita dapat mengetahui reaksi-reaksi
yang dapat dialami oleh zat itu, seperti kereaktifan, daya oksidasi, daya reduksi, sifat
asam, dan sifat basa.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
SRI DAMAYANTI
XII MIPA 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Golongan dalam tabel periodik berada dalam lajur vertikal. Sedangkan lajur-lajur
horizontal menunjukan periode-periode unsur. Terdapat tujuh periode unsur, yaitu
peride 1 sampai periode 7. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia
karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk
logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri,
selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia
beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-
unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan
mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kah Sifat unsur Pada Periode Ketiga?
C. Tujuan
Agar siswa dapat memahami lebih spesifik tentang pengelompokan unsur kimia
dalam 1 periode.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Unsur Logam
Natrium
Natrium merupakan unsur alkali dengan daya reduksi paling rendah, dengan sumber
utamanya adalah halit (umumnya dalam bentuk NaCl). Pembuatan natrium dapat
dilakukan dengan proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang
mengandung NaCl diuapkan sampai kering kemudian padatan yang terbentuk
dihancurkan untuk kemudian dilelehkan. Sedangkan untuk me-ngurangi biaya
pemanasan, NaCl (titik lebur 801 °C) dicampur dengan 1½ bagian CaCl2 untuk
menurunkan suhu lebur hingga 580 °C (Martin S. Silberberg, 2000: 971).
Na dulunya banyak digunakan untuk pembuatan TEL (Tetra Ethyl Lead), yaitu untuk
menaikkan bilangan oktan bahan bakar, tetapi sekarang tidak lagi karena mengandung
racun yang berbahaya bagi lingkungan. Na juga digunakan untuk pengisi lampu
penerangan di jalan maupun di kendaraan. Hal ini dikarenakan emisi warna kuningnya
yang mampu menembus kabut dan dapat digunakan juga sebagai cairan pendingin pada
reaktor atom (Sri Lestari, 2004: 23).
Magnesium
Magnesium adalah unsur yang sangat melimpah di permukaan bumi, tetapi tidak
mudah membuatnya dalam bentuk unsur. Sumber ko-mersial utama magnesium adalah
air laut (0,13% kadar Mg), dan dapat ditemukan pada dolomit (CaMg(CO3)2) dan
karnalit (KCl.MgCl2.6H2O)(Oxtoby, Gillis, Nachtrieb; Erlangga, 2003: 214).
Kegunaan magnesium, antara lain :
- Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut.
- Mg(OH)2, dapat digunakan sebagai obat maag karena dapat menetralkan
kelebihan asam lambung (HCl) dan juga sebagai bahan pasta gigi.
- MgSO4, dikenal dengan nama garam inggris, dapat digunakan sebagai obat
pencahar (laktasif usus).
- Campuran logam magnesium (10%) dan aluminium (90%) atau yang sering
disebut magnalium dapat digunakan sebagai bahan konstruksi pesawat terbang karena
perpaduan ini kuat dan ringan, rudal, dan bak truk.
- Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada
fotografi (blitz).
- MgO, dapat digunakan sebagai bata tahan panas/api untuk melapisi tanur dan
tempat pembakaran semen.
- Campuran 0,5% Mg, 95% Al, 4% Cu, dan 0,5% Mn atau yang dikenal dengan nama
duralumindigunakan untuk konstruksi mobil.
Aluminium
Aluminium ialah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi (sesudah
oksigen dan silikon), mencapai 8,2% dari massa total. Bijih yang paling penting untuk
produksi alu-minium adalah bauksit, yaitu aluminium oksida terhidrasi yang
mengandung 50 – 60% Al2O3, 1 – 20% Fe2O3, 1 – 10% silika, sedikit logam transisi,
dan sisanya air. Sumber bauksit di Indo-nesia di Bukit Asam (Oxtoby, Gillis,
Nachtrieb,2003: 212).
Aluminium diperoleh dengan menggunakan proses Hall-Heroult, sesuai dengan nama
penemunya Charles M. Hall(AS) dan Paul Heroult (Perancis) pada tahun 1886.
2. Unsur Semi-logam
Silikon
Silikon merupakan unsur kedua terbanyak yang terdapat di muka bumi, yaitu
sekitar 28%. Meskipun berlimpah akan tetapi silikon tidak ditemukan dalam bentuk
alaminya, melainkan terdapat dalam mineral silikat dan sebagai silika (SiO2) (Sri
Lestari, 2004: 48). Kuarsa merupakan salah satu bentuk kristal SiO2 murni, sedangkan
pasir, agata (akik), oniks, opal, ametis, dan flint merupakan SiO2 dengan suatu bahan
pengotor dalam jumlah runut.
Silikon dapat diperoleh dengan cara mencampurkan silika dan kokas (sebagai
reduktor) dan memanaskannya di dalam tanur listrik pada suhu sekitar 3000°C.
Reaksi: SiO2(l)+ C(s) ⎯--> Si(l)+ 2CO(g)
Silikon umumnya digunakan untuk membuat transistor, chips computer, dan sel
surya. Sedangkan berbagai senyawa silikon digunakan di banyak industri. Silika dan
silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin,mdan semen. Silikon yang
bereaksi dengan karbon membentuk karbida (SiC) yang bersifat inert, sangat keras dan
tidak dapat melebur, banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelas.
Silika gel bersifat higroskopis sehingga banyak digunakan untuk pengering dalam
berbagai macam produk.
3. Unsur Non-logam
Fosforus
Sumber utama dari fosfor adalah batuan fosfat yang dikenal dengan nama apatit,
Ca9(PO4)6.CaF6.
Ada beberapa jenis fosfor, yaitu :
- Fosfor putih, dengan tetrahedral sebagai bentuk molekulnya, lunak, sangat reaktif,
dan beracun. Fosfor jenis ini sering disebut sebagai fosfor kuning karena kadang-
kadang berwarna kekuningan.
- Fosfor merah, bentuk molekulnya belum dapat dipastikan, kurang reaktif, dan
tidak beracun.
- Fosfor hitam (mirip grafit), diperoleh dengan memanaskan fosfor putih di bawah
tekanan pada suhu 550 °C.
Belerang
Belerang terdapat di muka bumi dalam bentuk bebas maupun senyawa. Belerang
padat mempunyai dua bentuk alotropi, yaitu belerang rombik dan belerang monoklinik.
Belerang yang biasa kita lihat adalah belerang rombik, dengan warna kuning, belerang
ini stabil di bawah suhu 95,5 °C. Bila lebih dari suhu 95,5 °C, belerang rombik akan
berubah menjadi belerang monoklinik yang akan mencair pada suhu 113 °C. Biasanya
belerang dijumpai dalam bentuk mineral sulfida dan sulfat, hidrogen sulfida, maupun
senyawa belerang organik.
Belerang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi melalui proses Frasch. Belerang yang
ada di bawah tanah dicairkan dengan mengalirkan air super panas (campuran antara
air dan uap air dengan tekanan sekitar 16 atm dan suhu sekitar 160 °C) melalui pipa
bagian luar dari suatu susunan tiga pipa konsentrik. Belerang cair kemudian dipaksa
keluar dengan memompakan udara panas (dengan tekanan sekitar 20 – 25 atm).
Setelah itu belerang dibiarkan membeku. Belerang yang diperoleh dengan cara ini
mempunyai kemurnian sampai 99,6%, hal ini disebabkan karena belerang tidak larut
dalam air.
Kegunaan belerang yang utama adalah untuk membuat asam sulfat, vulkanisasi
karet, dan membasmi penyakit tanaman. Belerang juga digunakan untuk membuat CS2
dan senyawa belerang lainnya.
BAB III
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwasanya bumi ini atau alam ini terbentuk dan tersusun dari
banyaknya unsur unsur kimia, dan pada periode ke 3 unsur kimia dalam tabel periodek
dapat dikelompokan dalam golongan logam, semi logam, dan non logam. Yang mana
unsur – unsur tersebut sangat berperan dalam kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://mrofiudin29.blogspot.com/2018/01/makalah-kimia-kelas-12-kimia-
unsur.html
http://muaizahfajarmeilinamoza.blogspot.com/2014/12/makalah-kimia-sifat-sifat-
unsur_18.html