Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas
Identitas Sekolah : SMA N 1 SUMBUL
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 2
Materi Pokok : Kelimpahan unsur-unsur dialam
Sub Materi Pokok : pembuatan unsur-unsur dan senyawa halogen ,alkali ,alkali
tanah, periode 3 dan periode ke 4
Alokasi Waktu : 1 × 2 jam pelajaran (90 menit)

B. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

C. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator :
1. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME
2. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh TYME adalah yang terbaik bagi
kita
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator :
1. Rasa ingin tahu
2. Teliti dalam mengolah dan menganalisis data dan informasi
3. Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah
3.6.Menganalisis kelimpahan, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas
mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi
(periode 4) dan senyawanyadalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
1. Menjelaskan tentang kelimpahan unsur-unsur dialam

2. Menjelaskan proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen,


alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi (periode 4) dan
senyawanyadalam kehidupan sehari-hari.
4.6 menalar dan menganalisis kelimpahan, proses pembuatan unsur-unsur golongan
utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan
transisi (periode 4) dan senyawanyadalam kehidupan sehari-hari.

Indikator :
1. Menganalisis data atau informasi proses pembuatan unsur-unsur golongan utama
(gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi
(periode 4) dan senyawanyadalam kehidupan sehari-hari.

D. Materi Pembelajaran
1. Kelimpahan unsur-unsur dialam
2. Proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali
tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi (periode 4) dan senyawanyadalam
kehidupan sehari-hari
KELIMPAHAN UNSUR – UNSUR DI ALAM
Dari 118 unsur yang diketahui, sekitar 90 unsur berada di alam dan sisanya merupakan
unsur sintesis (unsur buatan). Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur bebas,
tetapi lebih banyak yang berupa senyawa, sedangkan unsur-unsur gas mulia terdapat sebagai
unsur bebas (Petrucci dan Suminar Ahmad, 1987: 96). Sebagian besar logam diperoleh dari
deposit tanah, bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa tertentu disebut
mineral. Mineral yang mengandung unsur atau senyawa tertentu dengan konsentrasi cukup
tinggi dan diolah agar bernilai ekonomis disebut bijih(Brady, 1990: 653).
Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan
aluminium.
Sumber komersial dari oksigen dan nitrogen adalah udara. Kelimpahan unsur nitrogen dalam
udara 78,09% dan oksigen 20,94%. Sedangkan unsur lainnya kurang dari 1%.
Beberapa unsur diperoleh dari air laut. Misalnya, natrium, klorin, magnesium, dan
bromin. Konsentrasi unsur terbesar dalam air laut adalah klorida sebesar 18,980 g/kg air laut,
kemudian diikuti unsur natrium sebesar 10,556 g/ kg air laut (Sumber: Petrucci dan Suminar
Ahmad, 1987: 98).

   A.   NITROGEN DAN OKSIGEN


1.   Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur yang paling melimpah yang dapat dengan mudah diakses
oleh manusia. Di alam, nitrogen berbentuk sebagai senyawa N2 dengan kadar 78,03% volum
dan 75,45% berat. Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa,
serta mencair pada suhu –195,8 °C dan membeku pada suhu –210 °C. Nitrogen diperoleh
dengan cara distilasi bertingkat udara cair. Mula-mula udara disaring untuk dibersihkan dari
debu. Udara bersih yang diperoleh kemudian dikompresikan yang menyebabkan suhu udara
meningkat. Setelah itu dilakukan pendinginan. Pada tahap ini, air dan karbon dioksida
membeku sehingga sudah dapat dipisahkan. Setelah melalui menara pendingin, udara
kemudian diekspansikan sehingga suhu akan turun lagi dan sebagian udara akan mencair,
sedangkan udara yang belum mencair disirkulasikan/dialirkan lagi ke dalam kompresor.
Beberapa senyawa nitrogen sebagai berikut :
a). Amonia
Wujud amonia adalah gas dengan bau yang khas dan sangat menyengat, tidak berwarna,
dengan titik didih –33,35 °C dan titik beku –77,7 °C. Amonia dibuat dengan proses Haber-
Bosch, pada suhu 370 – 540 °C dan tekanan 10 – 1.000 atm, dengan menggunakan katalis
Fe3O4. Katalis berfungsi untuk memperluas kisi dan memperbesar permukaan aktif,
sedangkan suhu tinggi dilakukan untuk mendapatkan laju reaksi yang diinginkan.
Reaksi: N2(g)+ 3H2(g) ⎯⎯→ 2NH3(g)
Dalam skala laboratorium, amonia dibuat dengan mereaksikan garam amonium dengan
basa kuat sambil dipanaskan.
Reaksi: NH4Cl + NaOH ⎯⎯→ NaCl + H2O + NH3
b). Asam Nitrat
Asam nitrat termasuk dalam asam kuat, di mana dapat melarutkan hampir semua logam,
kecuali emas dan platina. Asam nitrat berupa zat cair jernih pada suhu biasa dan dapat
bercampur sempurna dengan air dalam segala perbandingan. Asam nitrat dibuat dengan
melalui tiga tahap, dikenal dengan proses Oswald, sebagai berikut. Mula-mula amonia dan
udara berlebih dialirkan melalui katalis Pt – Rh pada suhu 950 °C, kemudian didinginkan
sampai suhu mencapai 150 °C di mana gas dicampur dengan udara yang akan menghasilkan
NO2. NO2(g) dan udara sisa dialirkan ke dasar menara, kemudian disemprotkan dengan air
pada temperatur sekitar 80 °C, maka akan diperoleh larutan yang mengandung 70% HNO3
. Reaksi: 4NH3(g) + 5O2(g) ⎯--> 4NO(g) + 6H2O(g)
2NO(g) + O2(g) ⎯--> 2NO2(g)
4NO2(g) + O2(g) + 2H2O(l) ⎯--> 4HNO3(aq)
Asam nitrat banyak digunakan untuk pupuk (amonium nitrat), obat-obatan, dan
bahan-bahan peledak, seperti TNT, nitrogliserin, dan nitro-selulosa. Asam nitrat juga
digunakan pada sistem pendorong roket dengan bahan bakar cair.
2.  Oksigen
Oksigen merupakan unsur yang paling banyak di bumi dan merupakan elemen paling
penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk proses
respirasi (pernapasan). Oksigen terdapat di alam dalam keadaan bebas dan dalam bentuk
senyawa. Dalam keadaan bebas di alam, oksigen mempunyai dua alotropi, yaitu gas oksigen
(O2) dan gas ozon (O3). Kelimpahan oksigen di alam ± 20% dan dalam air ± 5%. Unsur
oksigen mudah bereaksi dengan semua unsur, kecuali dengan gas mulia ringan. Gas oksigen
tidak berwarna (oksigen padat/cair/lapisan tebal oksigen berwarna biru muda), tidak berbau,
dan tidak berasa sehingga tidak terdeteksi oleh panca indra kita. Oksigen mengembun pada –
183 °C dan membeku pada –218,4 °C. Oksigen merupakan oksidator yang dapat
mengoksidasi logam maupun nonlogam.
Secara industri, dengan proses pemisahan kriogenik distilasi udara akan diperoleh
oksigen dengan kemurnian 99,5%, sedangkan dengan proses adsorpsi vakum akan diperoleh
oksigen dengan kemurnian 90 – 93% (Kirk – Othmer, vol. 17).
Dalam skala laboratorium, oksigen dapat diperoleh dengan cara berikut.
·         Pemanasan campuran MnO2dan H2SO4, proses ini pertama kali diperkenalkan oleh C. W.
Scheele(1771)
Reaksi: MnO2(s) + H2SO4(aq) ⎯--> MnSO4(aq) + H2O(l) + O2(g)
Pemanasan HgO, proses ini pertama kali diperkenalkan oleh Priesttley (1771)
Reaksi: 2HgO(s) ⎯--> 2Hg(l) + O2(g)
Pemanasan peroksida
Reaksi: 2BaO2(s) ⎯--> 2BaO(s) + O2(g)

B. Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18). Disebut mulia karena unsur-
unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Ada 2 sifat dari gas mulia, yaitu sebagai
berikut :
  Sifat-sifat Fisis Gas Mulia

Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Elektron Valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom (A) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Titik leleh (oC) - -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71
272,2
o
Titik didih ( C) - -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62
268,9
Energi Pengionan 2640 2080 1520 1350 1170 1040
(kJ mol -1)
Afinitas elektron 21 29 35 39 41 41
(kJ mol-1)
Densitas (g L-1) 0.178 0,900 1,78 3,73 5,89 9,73

C. Halogen
Unsur-unsur golongan VIIA disebut halogen. Nama itu berasal dari bahasa Yunani
yang berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian karena unsur-unsur tersebut dapat
bereaksi dengan logam membentuk garam.
Unsur-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi
elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen
cenderung menyerap satu elektron membentuk ion bermuatan negatif satu. Ada 2 sifat dari
gas mulia, yaitu sebagai berikut :
D.       LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH
1.      Logam Alkali
Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan
fransium. Unsur ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai konfigurasi
elektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan
reduktor yang paling kuat. Unsur alkali merupakan logam lunak, berwarna putih mengkilap,
konduktor yang baik, dan mempunyai titik leleh yang rendah, serta ditemukan dalam bentuk
garamnya (Mc. Murry dan Fay, 2000: 215).
Reaksi-reaksi logam alkali sebagai berikut :
a.       Reaksi Logam Alkali dengan Halogen
Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida
logam.
Reaksi: 2M(s) + X2 ⎯--> 2MX(s)
dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
X = halogen (F, Cl, Br, I)
Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang,
sehingga Cs > Rb > K> Na> Li (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
b.      Reaksi Logam Alkali dengan Hidrogen dan Nitrogen
Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa putih berbentuk kristal yang
disebut hidrida, MH. Reaksi terjadi dengan lambat pada suhu kamar dan membutuhkan
pemanasan untuk melelehkan logam alkali (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 2M(s) + H2(g) ⎯--> 2MH(s)
Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen, hanya litium yangmembentuk litium
nitrit (Li3N) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 6Li(s) + N2(g) ⎯--> 2Li3N(s).
c.       Reaksi Logam Alkali dengan Oksigen
Reaksi antara logam alkali dengan oksigen berlangsung sangat cepat. Produk yang dihasilkan
berbeda, tergantung pada kondisi reaksi dan berapa banyak oksigen yang ada, seperti oksida
(bilangan oksidasi O = –2), peroksida (bilangan oksidasi O = –1), dan superoksida (bilangan
oksidasi O = –½) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 4Li(s) + O2(g) ⎯--> 2Li2O(s) ——— Oksida, O = –2
2Na(s) + O2(g) ⎯--> Na2O2(s) ——— Peroksida, O = –1
K(s) + O2(g) ⎯--> KO2(s) ——— Superoksida, O = –½
d.      Reaksi Logam Alkali dengan Air
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk gas hidrogen dan hidroksida logam alkali,
MOH.
Reaksi: 2M(s) + 2H2O(l) ⎯--> 2M+(aq) + 2OH–(aq)+ H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs
Reaksi logam alkali dengan oksigen merupakan reaksi redoks, di mana logam (M) kehilangan
elektron dan hidrogen dari air memperoleh elektron (Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
e.       Reaksi Logam Alkali dengan Amonia
Logam alkali bereaksi dengan amonia membentuk gas H2dan logamamida (MNH2). Reaksi
ini sama dengan reaksi logam alkali dengan air(Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
Reaksi: 2M(s) + 2NH3(l) ⎯--> 2M+(s) + 2NH2–(s) + H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs
2.   Alkali Tanah
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan
ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa
golongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns 2 dan merupakan reduktor yang kuat.
Meskipun lebih keras dari golongan, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak
mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi (Mc. Murry dan Fay, 2000:
220).
Reaksi-reaksi logam alkali tanah sebagai berikut :
a.Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Halogen
Logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida (MX2)
Reaksi: M + X2 ⎯⎯→ MX2,
dengan: M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
X = F, Cl, Br, I

b. Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Oksigen


Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida (MO).
Reaksi: 2M + O2 ⎯⎯→ 2MO,
dengan M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
Berilium dan magnesium tidak begitu reaktif jika direaksikan dengan oksigen pada suhu
kamar, tetapi keduanya mengeluarkan cahaya putih cerah jika dibakar dengan nyala api.
Sedangkan kalsium, stronsium, dan barium cukup reaktif sehingga perlu disimpan di bawah
minyak agar tidak kontak dengan udara. Seperti logam berat alkali, stronsium dan barium
membentuk peroksida (MO2) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 222).

c. Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Air


Logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk logam hidroksida [M(OH)2].
Reaksi: M(s)+ 2H2O(l) ⎯⎯→ M2+(aq) + 2OH–(aq) + H2(g)
dengan M = Mg, Ca, Sr, atau Ba
Kecuali berilium, semua logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk logam
hidroksida M(OH)2. Magnesium bereaksi hanya jika suhu di atas 100 °C, sedangkan untuk
kalsium dan stronsium, reaksi berjalan lambat dan pada suhu kamar. Hanya barium yang
bereaksi dahsyat (Mc. Murry dan Fay, 2000: 223).

E.  UNSUR – UNSUR PERIODE KETIGA DI ALAM


1.      Unsur Logam
a. Natrium
Natrium merupakan unsur alkali dengan daya reduksi paling rendah, dengan sumber
utamanya adalah halit (umumnya dalam bentuk NaCl). Pembuatan natrium dapat dilakukan
dengan proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang mengandung NaCl
diuapkan sampai kering kemudian padatan yang terbentuk dihancurkan untuk kemudian
dilelehkan. Sedangkan untuk me-ngurangi biaya pemanasan, NaCl (titik lebur 801 °C)
dicampur dengan 1½ bagian CaCl2 untuk menurunkan suhu lebur hingga 580 °C (Martin S.
Silberberg, 2000: 971).
Na dulunya banyak digunakan untuk pembuatan TEL (Tetra Ethyl Lead), yaitu untuk
menaikkan bilangan oktan bahan bakar, tetapi sekarang tidak lagi karena mengandung racun
yang berbahaya bagi lingkungan. Na juga digunakan untuk pengisi lampu penerangan di jalan
maupun di kendaraan. Hal ini dikarenakan emisi warna kuningnya yang mampu menembus
kabut dan dapat digunakan juga sebagai cairan pendingin pada reaktor atom (Sri Lestari,
2004: 23).
b.      Magnesium
Magnesium adalah unsur yang sangat melimpah di permukaan bumi, tetapi tidak mudah
membuatnya dalam bentuk unsur. Sumber ko-mersial utama magnesium adalah air laut
(0,13% kadar Mg), dan dapat ditemukan pada dolomit (CaMg(CO3)2) dan karnalit
(KCl.MgCl2.6H2O)(Oxtoby, Gillis, Nachtrieb; Erlangga, 2003: 214).
Kegunaan magnesium, antara lain :
-          Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut.
-          Mg(OH)2, dapat digunakan sebagai obat maag karena dapat menetralkan kelebihan asam
lambung (HCl) dan juga sebagai bahan pasta gigi.
-          MgSO4, dikenal dengan nama garam inggris, dapat digunakan sebagai obat pencahar
(laktasif usus).
-          Campuran logam magnesium (10%) dan aluminium (90%) atau yang sering disebut
magnalium dapat digunakan sebagai bahan konstruksi pesawat terbang karena perpaduan ini
kuat dan ringan, rudal, dan bak truk.
- Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada fotografi
(blitz).
- MgO, dapat digunakan sebagai bata tahan panas/api untuk melapisi tanur dan tempat
pembakaran semen.
- Campuran 0,5% Mg, 95% Al, 4% Cu, dan 0,5% Mn atau yang dikenal dengan nama
duralumindigunakan untuk konstruksi mobil.

c.  Aluminium
Aluminium ialah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi (sesudah oksigen
dan silikon), mencapai 8,2% dari massa total. Bijih yang paling penting untuk produksi alu-
minium adalah bauksit, yaitu aluminium oksida terhidrasi yang mengandung 50 – 60%
Al2O3, 1 – 20% Fe2O3, 1 – 10% silika, sedikit logam transisi, dan sisanya air. Sumber
bauksit di Indo-nesia di Bukit Asam (Oxtoby, Gillis, Nachtrieb,2003: 212).
Aluminium diperoleh dengan menggunakan proses Hall-Heroult, sesuai dengan nama
penemunya Charles M. Hall(AS) dan Paul Heroult (Perancis) pada tahun 1886.
2. Unsur Semi-logam
a. Silikon
Silikon merupakan unsur kedua terbanyak yang terdapat di muka bumi, yaitu sekitar
28%. Meskipun berlimpah akan tetapi silikon tidak ditemukan dalam bentuk alaminya,
melainkan terdapat dalam mineral silikat dan sebagai silika (SiO2) (Sri Lestari, 2004: 48).
Kuarsa merupakan salah satu bentuk kristal SiO2 murni, sedangkan pasir, agata (akik), oniks,
opal, ametis, dan flint merupakan SiO2 dengan suatu bahan pengotor dalam jumlah runut.
Silikon dapat diperoleh dengan cara mencampurkan silika dan kokas (sebagai
reduktor) dan memanaskannya di dalam tanur listrik pada suhu sekitar 3000°C.
Reaksi: SiO2(l)+ C(s) ⎯--> Si(l)+ 2CO(g)
3. Unsur Non-logam
a. Fosforus
Sumber utama dari fosfor adalah batuan fosfat yang dikenal dengan nama apatit,
Ca9(PO4)6.CaF6.
Ada beberapa jenis fosfor, yaitu :
-          Fosfor putih, dengan tetrahedral sebagai bentuk molekulnya, lunak, sangat reaktif, dan
beracun. Fosfor jenis ini sering disebut sebagai fosfor kuning karena kadang-kadang
berwarna kekuningan.
-          Fosfor merah, bentuk molekulnya belum dapat dipastikan, kurang reaktif, dan tidak
beracun.
-          Fosfor hitam (mirip grafit), diperoleh dengan memanaskan fosfor putih di bawah tekanan
pada suhu 550 °C.

b. Belerang
Belerang terdapat di muka bumi dalam bentuk bebas maupun senyawa. Belerang padat
mempunyai dua bentuk alotropi, yaitu belerang rombik dan belerang monoklinik. Belerang
yang biasa kita lihat adalah belerang rombik, dengan warna kuning, belerang ini stabil di
bawah suhu 95,5 °C. Bila lebih dari suhu 95,5 °C, belerang rombik akan berubah menjadi
belerang monoklinik yang akan mencair pada suhu 113 °C. Biasanya belerang dijumpai
dalam bentuk mineral sulfida dan sulfat, hidrogen sulfida, maupun senyawa belerang organik.
Belerang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi melalui proses Frasch. Belerang yang ada
di bawah tanah dicairkan dengan mengalirkan air super panas (campuran antara air dan uap
air dengan tekanan sekitar 16 atm dan suhu sekitar 160 °C) melalui pipa bagian luar dari
suatu susunan tiga pipa konsentrik. Belerang cair kemudian dipaksa keluar dengan
memompakan udara panas (dengan tekanan sekitar 20 – 25 atm). Setelah itu belerang
dibiarkan membeku. Belerang yang diperoleh dengan cara ini mempunyai kemurnian sampai
99,6%, hal ini disebabkan karena belerang tidak larut dalam air.

G.      UNSUR – UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT


Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-
unsur golongan B, dimulai dari IB – VIIB dan VIII. Sesuai dengan pengisian elektron pada
subkulitnya, unsur ini termasuk unsur blok d, yaitu unsur-unsur dengan elektron valensi yang
terletak pada subkulit d dalam konfigurasi elektronnya.
Pada bagian ini unsur-unsur transisi yang akan dibahas adalah unsur transisi pada
periode 4, yang terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan
(Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Model : Kooperatif
Metode : diskusi, latihan dan penugasan

F. Media, Alat dan Sumber Belajar


a. Media
- Powerpoint
- White board
- LCD Proyektor
b. Alat
- Spidol
c. Sumber Belajar
Pangajuanto, Teguh. 2009. KIMIA 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sumber Internet :
http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam
www.wikipedia.org
www.chem-is-try.org
Lembar kerja siswa

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan  Berdoa bersama siswa 10 menit
 Mengucapkan salam
 Memeriksa kehadiran siswa
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
 Memotivasi dan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan
untuk menuntun siswa dalam mempelajari materi pokok
yaitu kelimpahan unsur dialam dan cara pembuatannya .
Kegiatan Inti Mengamati (Observing) 65 menit

 Mencari informasi dari berbagai sumber dengan


membaca/mendengar/mengamati tentang kelimpahan
unsur-unsur dialam,dan pembuatannya dalam kehidupan
sehari-hari

 Mencari Pembuatan unsur-unsur dialam dalam


kehidupan sehari-hari.

Menanya (Questioning)
 Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
Kelimpahan unsur-unsur di alam dan bagaimana
memperoleh logam murni?
 produk-produk apalagi yang dapat dihasilkan dari bahan
dasar unsur tertentu?

Mengumpulkan data (Eksperimenting)


 Mendiskusikan hasil bacaan tentang kelimpahan unsur-
unsur dialam , cara memperoleh unsur murni dari bahan
bakunya
 merancang dan melakukan percobaan dengan seksama
atau mengumpulkan data terkait sifat kimia unsur dalam
satu golongan/periode
 Melakukan percobaan tentang unsur-unsur dialam
 Mengamati dan mencatat data hasil percobaan
 Mendiskusikan Mengidentifikasi /menggali informasi
tentang cara memperoleh unsur murni dari bahan
bakunya

Mengasosiasi (Associating)

 Menganalisis dan menyimpulkan data percobaan


 Menyimpulkan prinsip pembuatan unsur-unsur/senyawa
Mengkomunikasikan (Communicating)
 Mempresentasikan hasil rangkuman tentang kelimpahan
unsur-unsur dialam dan cara pembuatannya (cara
memperoleh dari unsur murninya)

 Membuat laporan percobaan dan mempresen-tasikannya


dengan menggunakan tata bahasa yang benar

 Mengkomunikasikan pembuatan unsur serta produk yang


mengandung unsur tertentu.

Penutup/Akhi  Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan 15 menit
r menyimpulkan hasil pembelajaran bersama siswa
 Melakukan tes atas apa yang telah dipelajari/evaluasi tes
 Memberikan tugas
 mempersilahkan Ketua Kelas memimpin peserta didik untuk
berdoa bersama untuk mengakhiri pembelajaran sembari
memberikan salam penutup.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Kognitif (tes penguasaan konsep) kelimpahan unsur-unsur dan pembuatan unsur-
unsur pilihan ganda 5 soal
2. Afektif (penilaian sikap atau perilaku) menggunakan rubrik.
3. Psikomotor (penilaian keterampilan) mengolah data hasil percobaan,
menggunakan rubrik.

Kognitif (tes penguasaan konsep)


1. Unsur gas mulia terbanyak di alam semesta adalah ….
a. Neon
b. helium
c. argon
d. xenon
e. radon
2. Berikut adalah unsur halogen yang bereaksi cepat dengan gas hidrogen dan
menghasilkan ledakan jika dikenai sinar UV ….
a. fluorin
b. bromin
c. klorin
d. iodin
e. astatin
3. Senyawa gas mulia yang pertama kali disintesis adalah ….
a. XeF6
b. PtF6
c. XeF2
d. XePtF6
e. XeF4
4. Di antara unsur periode ke-3 di bawah ini yang di alam terdapat dalam keadaan bebas
adalah …. 
a. Na d. Si 
b. S e. Cl 
c. Al 
5. Urutan yang benar pada proses pengolahan tembaga dari bijih tembaga adalah …. 
a. reduksi - pemekatan - pemanggangan - elektrolisis 
b. pemekatan - pemanggangan - reduksi - elektrolisis 
c. elektrolisis - reduksi - pemekatan - pemanggangan 
d. pemanggangan - elektrolisis - reduksi - pemekatan 
e. pemekatan - elektrolisis - pemanggangan – reduksi 

1. PENILAIAN KOGNITIF
Teknik : Tes Tertulis
Jenis Instrumen : Soal Pilihan Ganda
Kunci jawaban
1. C
2. E
3. B
4. B
5. C

Catatan : Tiap soal yang benar diberi skor 10


skor yang diperoleh
Penilaian= x 100 %
skor maksimum

2. Contoh Rubrik Penilaian Sikap (Afektif)


N Skor
Aspek yang dinilai Kriteria
o 1 2 3
1 Rasa ingin tahu 3 menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
dan aktif dalam belajar baik kelompok maupun
individu
2 menunjukkan rasa ingin tahu, tidak terlalu antusias,
dan bar aktif dalam belajar jika disuruh
1. tidak antusias, sulit terlibat aktif dalam belajar,
walaupun sudah dimotivasi
2 Teliti mengolah data 3 menganalisis informasi dan mengolahnya sehingga
informasi bisa mempresentasikannya dengan lengkap
2. menganalisis informasi dan mengolahnya namun
dalam mempresentasikannya kurang lengkap
1. menganalisis informasi dan mengolahnya namun
dalam mempresentasikannya kurang lengkap dan
tidak benar
3 Ulet dalam mencari 3 Ulet dalam belajar, dalam menyelesaikan tugas dan
sumber pengetahuan tepat waktu
2. Ulet belajar, namun lalai dalam menyelesaikan tugas
dan kurang tepat waktu
1. Tidak sungguh-sungguh dalam belajar, lalai dalam
menyelesaikan tugas, dan waktu yang lama.

3. Rubrik Penilaian Keterampilan


Aspek yang Skor Total
No Kriteria
dinilai A(4) B(3) C(2) D(1)
1 Kebersihan A. Alat yang digunakan bagus,
dicuci dan dikeringkan
B. Alat yang digunakan bagus,
dicuci tetapi tidak dikeringkan
C. Alat yang digunakan bagus
namun tidak dicuci dan tidak
dikeringkan
D. Alat yang digunakan tidak
bagus, tidak dicuci dan tidak
dikeringkan
2 Mengamati A. Hasil yang diamati jelas, akurat
Perubahan dan sesuai
B. Hasil yang diamati jelas, akurat
namun tidak sesuai
C. Hasil yang diamati jelas, tidak
akurat dan tidak sesuai
D. Hasil yang diamati tidak jelas,
tidak akurat dan tidak sesuai
3 Merangkai A. Alat yang dirangkai benar,
Alat bagus dan rapi
B. Alat yang dirangkai benar,
bagus dan tidak rapi
C. Alat yang dirangkai benar
namun tidak bagus dan tidak
rapi
D. Alat yang dirangkai tidak
benar, tidak bagus dan tidak
rapi

Mengetahui Medan, 4 Mei 2016


Kepala Sekolah SMA N 1 sumbul Guru Kimia

(.......................................................) (Endang Sihombing)


NIM: 4133331050

Anda mungkin juga menyukai