2. Daur Nitrogen
Nitrogen adalah penyusun penting dalam jaringan sel tanaman dan
binatang, tetapi tanaman dan binatang pada umumnya tidak dapat
mengabsorpsi langsung dari udara, kecuali beberapa tanaman kacang-
kacangan, seperti kacang polong dan buncis, dapat mengasimilasi langsung
nitrogen dengan bantuan bakteri yang terdapat dalam akar dan ganggang,
fungi dan lumut tertentu dapat juga mengabsorpsi dan menggunakan
nitrogen dari udara.
Proses terpenting di mana nitrogen atmosfer diasimilasi oleh tanaman
adalah sebagai berikut. Selama terjadinya kilat di atmosfer, nitrogen duubah
menjadi gas nitrogen monoksida yang kemudian dioksidasi oleh kelebian
udara menjadi nitrogen dioksida. Nitrogen dioksida bereaksi dengan air
hujan membentuk asam nitrat yang dibawa oleh hujan ke dalam tanah yang
kemudian berekasi dengan basa-basa yang ada dalam tanah menjadi garam-
garam yang larut:
N2 + O2 → 2NO
2NO + O2 → 2NO2
3NO2 + H2O → 2HNO3 + NO
Garam-garam nitrat yang larut di dalam tanah diserap oleh tanaman melalui
akar. Tanaman pada gilirannya mengubah nitrogen anorganik ini menjadi
senyawa-senyawa kompleks nitrogen, dalam bentuk protein. Jadi, nitrogen
dari udara digunakan oleh tanaman dalambentuk nitrat. Diperkirakan bahwa
tidak kurang dari 250.000 ton asam nitrat diproduksi per harinya oleh petir.
3. Sifat-sifat Nitrogen
Pada kondisi kamar , nitrogen berfase gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa, memiliki titik didih -196˚C dan titik leleh -210˚C. Gas
nitrogen tersusun atas molekul-molekul diatom N2, yang memiliki ikatan
ganda tiga N≡N yang sangat stabil. Energi disosiasi ikatan dalam N2 sangat
tinggi (941,4 kJ mol-1) sehingga nitrogen relatif tidak reaktif (inert). Oleh
karena itu, untuk melangsungkan reaksi nitrogen dengan unsure-unsur
lainnya umumnya diperlukan suhu yang tinggi dan atau kondisi lainnya.
Karena sukar bereaksi maka nitrogen sering kali digunakan untuk
memberikan atmosfer inert bila menangani bahna-bahan kimia yang mudah
terbakar (teroksidasi). Nitrogen cair digunakan sebagai bahan pendingin.
Walaupun agak sukar bereaksi, pada kondisi tertentu nitrogen dapat
bersenyawa dengan hidrogen di bawah tekanan dengan adanya katalis
membentuk amonia seperti yang dilaksanakan pada industri amonia, dan
dengan oksigen bila diberi loncatan api (bunga api) mengahasilkan nitrogen
monoksida (NO) seperti yang berlangsung diatmosfer selama adanya kilat.
N2 + 3H2 → 2NH3
N2 + O2 → 2NO
Nitogen juga dapat bersenyawa dengan beberapa unsur bukan logam
lainnya pada suhu tinggi menghasilkan nitride, contohnya boron nitride
dan silikon nitride yang merupakan molekul-molekul kovalen raksasa.
Litium dan logam-logam golongan IIA bersenyawa secara langsung
dengan nitrogen di bawah kondisi yang tepat memberikan nitrida ionik.
Beberapa logam transisi juga bersenyawa dengan gas nitrogen pada nyala
api merah.
Struktur Elektron dan Bilangan Oksidasi
Nitrogen memiliki lima elektron dalam kulit terluarnya, dan
menunjukkan bilangan oksidasi maksimum lima terhadap oksigen dengan
menggunakan kelima elektron kulit terluarnya dalam pembentukan
ikatannya. Kecenderungan pasangan elektron s adalah inert (efek pasangan
inert). Dengan demikian hanya elektron-elektron p yang digunakan dalam
ikatan dan menghasilkan ikatan trivalensi. Valensi 3 dan 5 dihasilkan
dengan unsur-unsur halogen dan dengan belerang, dan hibrida-hibridanya
adalah trivalent. Dalam senyawa-senyawanya nitrogen memiliki bilangan
oksidasi bervariasi seperti tampak dalam Tabel 6.2. Bilangan oksidasi
negative dihasilkan karena keelektronegativitas H=2,1 dan N=3,0.
Tabel 6.2
Bilangan Bilangan
Oksidasi Senyawa Oksidasi Senyawa
-III NH3 II NO
-II N2H4 II HNO2
-I NH2OH IV NO2
0 N2 V HNO3
I N2O
Sifat-Sifat Amonia
Amonia merupakan gas yang mudah dicairkan dengan suhu bau
khas dan mudah larut dalam air, dan larutannya mengubah lakmus merah
menjadi biru. Walaupun larutan amonia dalam air umumnya disebut
ammonium hidroksida, akan tetapi molekul-molekilnya NH4OH sebenarnya
tidak ada. Dalam larutan amonia dalam air terjadi reaksi kesetimbangan
diantara NH3(aq) dengan ion NH4+ dan ion OH-.
NH3(aq) + H2O NH4+ + OH-
[NH4+][OH−]
𝐾= = 1,81 x 10-5 mol/L
[NH3]
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓
…………………………………………………….
H H
Dengan ion-ion logam transisi, terutama golongan Co, Ni, Cu, dan
Zn amonia mendominasukan pasangan electron sunyinya membentuk
kompleks-kompleks kordinat karena amonia memiliki sifat donor pasangan
electron yang kuat. Untuk contoh [Ni(NH3)6]2+ dan [Co(NH3)6]3+ yang
keduanya memiliki bentuk octahedral, dengan pasangan sunyi pada molekul
amonia menghadap kearah kation logam.
Ion amida merupakan basa yang sangat kuat dan senyawa-senyawa ini
terhidrolisis dengan air membebaskan amonia :
Zat-zat yang menghasilkan ion H3O+ dalam air adalah asam, dan
garam-garam ammonium adalah asam dalam amonia cair. Begitu juga, zat-
zat yang menghasilkan ion OH- dalam air atau ion NH2- dalam amonia cair
adalah basa dalam pelarut itu.
berlebih
Zn2+ + NaOH Zn(OH)2 + NaOH Na2[Zn(OH)4]
tak larut
(dalam air)
berlebih
tak larut
(dalam amonia)
NH3 cair
dalam NH3
Karena amonia cair menerima proton dengan segera, hal ini dapat
meningkatkan ionisasi dari asam-asam lemah seperti asam asetat,
CH3COOH.
CH3COOH CH3COO- + H+
OKSIDA-OKSIDA NITROGEN
Sangat tak
stabil
Nitrogen dapat membentuk berbagai oksida. Oksida-oksida nitrogen
dengan N yang bilangan oksidasinya rendah bersifat oksida netral, dan yang
bilangan oksidasinya tinggi bersifat asam (Tabel 6.4.).
Nitrogen (I) oksida, N2O, merupakan gas yang stabilyang relatife
tidak-reaktif dan dibuat dengan memanaskan ammonium nitrat secara hati-
hati. N2O digunakan sebagai suatu anaesthetik, sebagai suatu propelan untuk
mengocok es krim dan dalam pembuatan azida:
NH4NO3 N2O + 2H2O
N2O + NaNH2 NaN3 + H2O
Bentuk molekul N2O adalah linear dengan dua struktur resonansinya:
O O
:N ↔ :N
O- O
σ dengan O ganda
Gas NO2 mengkondensasi menjadi suatu cairan cokelat yang memucat pada
pendingin, dan sesungguhnya membentuk suatu padatan tak-berwarna. Ini
dikarenakan dimerisasi dari nitrogen dioksida menjadi dinitrogen tetroksida
yang tak-berwarna:
2NO2 N2O4
paramagnetik diamagnetic
Ikatan N-N adalah sangat panjang, dan karenanya lemah, dan dapat
dibandingkan dengan panjang ikatan N-N dalam molekul N2H4 = 1, 47 Å.
tidak ada penjelasan yang memuaskan untuk panjang ikatan ini. N2O4 telah
dipelajari secara ekstensif sebagai suatu pelarut bukan-air yang terisonisasi
seperti berikut ini:
asam basa
N2O4 merupakan suatu campuran anhidrida karena ini bereaksi dengan air
menghasilkan suau campuran asam nitrat dan asam nitrit:
NO2 bereaksi dengan fluor dan klor membentuk nitril fluoride NO2F
dan nitril klorida NO2Cl. Elektron tak-berpasangan dalam NO2 digunakan
untuk ikatan dalam senyawa-senyawa ini, dan karenanya bersifat
diamagnetic.
N2O5 dibuat dengan dehidrasi HNO3 dengan P2O5. Dalam fase gas,
N2O5 memiliki struktur:
O O
N O N
O O
Dalam keadaan padat, N2O5 berada sebagai NO2+ NO3-. ini merupakan
anhidrida dari HNO3.
ASAM NITRAT
Asam nitrat adalah bahan kimia yang penting untuk industri (~8 juta
ton diproduksi per tahun), dan di gunakan untuk berbagai produk, antara
lain untuk pembuataan ammonium nitrat untuk pupuk.
Asam nitrat diproduksi secara komersial menggunakan proses
Oswald. Dalam proses ini, tahap pertama adalah oksidasi ammonia menjadi
nitrogen monoksida NO:
4NH3 + 5 O2 4NO + 6H2O ∆H° = -905 kJ
Meskipun reaksi ini membebaskan kalor yang sangat banyak (eksotermik),
tetapi reaksi berlangsung sangat lambat pada suhu 25°C. Selain itu, dalam
reaksi oksidasi amonia terdpat reaksi samping antara nitrogen monoksida
(NO) dan amonia membentuk gas nitrogen, N2, melalui reaksi:
4 NH3 + 6NO 5N2 + 6H2O
Reaksi samping ini sangat tidak diharapkan karena gas nitrogen yang
terbentuk sangat tidak reaktif dan menyebabkan rendahnya produktivitas
dari proses. Untuk mempercepat reaksi yang diinginkan dan menurunkan
efek reaksi kompetiti (reaksi pembentuka N2) oksidasi amonia dilaksanakan
menggunakan katalis campuran logam platinum-rodium yang dipanaskan
hingga 900°C. pada kondisi ini terjadi pengubahan 97% amonia menjadi gas
NO.
Tahap kedua, nitrogen monoksida direaksikan dengan oksigen
membentuk nitrogen dioksida:
2 NO + O2 2NO2 ∆H° = -113 kJ
Kecepatan reaksi oksidasi ini menurun dengan naiknya suhu. Untuk
mengatasi masalah ini maka reasksi dilaksanakan pada suhu ~25°C
menggunakan pendingin air.
Tahap selanjutnya dalam proses Oswald ini ialah absorbsi nitrogen
dioksida dengan air:
3NO2 + H2O 2HNO3 + NO ∆H° = -139 kJ
Gas NO yang dihasilkan dalam reaksi ini didaur ulang untuk dioksidasi
menjadi NO2.asam nitrat (dalam air) yang dihasilkan dalam proses ini kira-
kira 50% masa HNO3, yang dapat ditingkatkan menjadi 68% melalui proses
destilasi untuk menurunkan kadar air. Konsentrasi maksimum yang dapat
dicapai dengan cara ini adalah 68% karena asam nitrat dan air membentuk
suatu azeotrop pada konsentrasi ini. Larutan ini dapat dipekatkanmenjadi
95% HNO3 dengan menambahkan asam sulfat pekat, yang dengan kuat
mengabsorpsi air; H2SO4 sering kali digunakan sebagai agen pengikat air
(agen dehidrasi).
Asam nitrat adalah zat cair tidak berwarna, berasap (titik didih 83°C)
dengan bau yang tajam; asam nitrat terdekomposisi oleh cahaya matahari
melalui reaksi:
hv
4HNO3(l) 4NO2(g) + 2H2O(l) + O2(g)
Karena dekomposisi ini, maka asam nitrat warnanya berubah menjadi
kuning setelah disimpan lama karena terbentuknya nitrogen dioksida (NO2)
yang terlarut (NO2 berwarna cokelat). Konsentrasi asam nitrat pekat adalah
15,9 M HNO3 (70,4% masa HNO3) dan merupakan pengoksidasi yang
sangat kuat. Struktur resonansi dan struktur molekul HNO3 ditunjukkan
dalam gambar berikut ini.
H O O O
O N H O N HO N
O O O
Dalam molekul HNO3, atom hydrogen diikat pada atom oksigen, dan bukan
pada atom nitrogen seperti tampak dalam formulanya, HNO3-.
Asam nitrat bereaksi dengan oksida-oksida logam, hidroksida, dan
karbonat dan dengan senyawa-senyawa ionic lainnya yang berisikan anion
basa, membentuk garam-garam nitrat. Untuk contoh:
N ↔ N ↔ N ↔ N ↔ N ↔ N
O O- -O O O O- O O -O O O O
Dengan tak menizinkan ikatan-ikatan π, satu orbital s dan dua orbital p
digunakan untuk berikatan, hibridisasi sp2 menhasilkan suatu segitiga datar
maka sudut ikatannya adalah 120°. Reduksi nitrat dalam larutan asam
menghasilkan baik NO2 maupun NO, tetapi dalam larutan alkalin dengan
logam-logam demikian seperti Devarda’s alloy, amonia dihasilkan.
Encer, dingin (,1M)
3Cu + 8HNO3 2NO + Cu(NO3)2 + 4H2O