Disusun oleh
Siklus nitrogen
di alam
Terjadinya reaksi antara N2 dan O2 di udara akibat adanya kilat atau suhu
tinggi (letusan gunung berapi dan pembakaran bahan bakar), membentuk
oksida nitrogen, NO, yang selanjutnya menjadi NO2 dan bereaksi dengan
air membentuk ion NO2− atau HNO2serta NO3−atau HNO3; dan selanjutnya
masuk ke dalam tanah.
Sifat kimia
Pada suhu tinggi dapat bereaksi dengan beberapa logam alkali dan alkali
tanah.
Contoh: 6Mg(s) + 2N2(g) → 2Mg3N2(s)
6Ca(s) + 2N2(g) → 2Ca3N2(s)
Pada suhu tinggi dapat bereaksi dengan unsur non-logam, misalnya
dengan oksigen dan hidrogen.
Contoh: N2(g) + O2(g)→ 2NO(g)
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
SMA Negeri 1 Kebumen
A. NITROGEN
Cara Memperoleh Nitrogen
Di Laboratorium
Untuk mendapatkan gas nitrogen murni dalam jumlah sedikit, dapat dilakukan
melalui reaksi di laboratorium.Beberapa reaksi yang menghasilkan nitrogen antara
lain:
1. 3CuO(s) + 2NH3(g) → 3Cu(s) + 3H2O(l) + N2(g)
2. NaNO2(s) +NH4Cl(s) → NaCl(s) + 2H2O(l) + N2(g)
3. (NH4)2Cr2O7(s) Cr2O3(s) + 4H2O(l) + N2(g)
4. 2NH4NO3(s)4H2O(l) + O2(g) + 2N2(g)
Pada suhu kamar merupakan gas tidak berwarna; titik didihnya −33,40C; titik bekunya –
77,80C; dan membentuk kristal putih.
Berbau khas menyengat dan beracun, dapat menimbulkan iritasi pada mata (mata perih).
Paparan gas amonia pada waktu yang lama dapat menimbulkan mual dan dapat merusak
paru-paru hingga menimbulkan kematian.
Gas amonia mudah larut dalam air (1.300 liter gas amonia dapat larut dalam liter air).
Larutan gas amonia membentuk larutan basa amonium hidroksida (NH4OH).
Cukup stabil, tetapi dapat terurai menjadi gas nitrogen dan hidrogenjika
dipanaskan dengan katalis.
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
Dalam industri, amonia dibuat melalui proses Haber-Bosch dengan mereaksikan gas
nitrogen dan hidrogen menggunakan katalis Pt-Rh. Gas hidrogen diperoleh dari
reaksi antara gas metana dengan uap air sedangkan gas nitrogen diperoleh dari
distilasi udara cair. Kedua proses tersebut berjalan bersama dalam satu proses dan
hasilnya merupakan larutan amonia pekat.
Hidrazin merupakan senyawa hidrida nitrogen dengan rumus molekul N2H4. Hidrazin
merupakan senyawa tidak berwarna dengan titik lebur 20C dan titik didih 1140C.
Pada suhu kamar, hidrazin merupakan zat cair dan berbau seperti amonia.
Hidrazin bersifat basa yang lebih kuat dari amonia; dapat menarik ion H+ menjadi
N2H5+, N2H62+;dan merupakan reduktor kuat yang dapat bereaksi dengan gas oksigen
secara eksotermis.
N2H4(l) + O2(g) → N2(g) + 2H2O(l) H = −666,6 kJ/mol
Asam nitrat dibuat melalui proses Ostwald, karena pertama kali dilakukan oleh Friedrich
Ostwald pada tahun 1908. Bahan baku pada proses Ostwald adalah amonia yang dibakar
dengan oksigen untuk menghasilkan gas NO. Selanjutnya, gas NO yang terbentuk direaksikan
lagi dengan oksigen untuk membentuk gas NO2.
4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(l)
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
Gas NO2 yang terbentuk direaksikan dengan air untuk menghasilkan HNO3.
3NO2(g) + H2O(l) → 2HNO3(aq) + NO(g)
Gas NO yang dihasilkan direaksikan kembali dengan oksigen sehingga menjadi gas NO2 dan
berulang lagi direaksikan dengan air. Proses ini dilakukan berulang-ulang sehingga
didapatkan asam nitrat pekat.
Sifat fisis
Pada suhu kamar, oksigen merupakan gas tidak
berwarna dan tidak berbau, mempunyaititik didih –
182,950C dan titik lebur –218,790C. Oksigen cair Oksigen
mempunyai warna biru langit. Oksigen dapat larut dalam cair
air dengan kelarutan 5% volume pada 00C. Semakin
besar tekanan, kelarutan oksigen dalam air semakin
besar.
SMA Negeri 1 Kebumen
A. OKSIGEN
Sifat-sifat Oksigen
Sifat kimia
Oksigen merupakan unsur yang reaktif. Dalam keadaan bebas, terdapat dua molekul,
yaitu molekul oksigen diatomik (O2) dan bentuk alotropinya, yaitu triatomik yang
dikenal dengan ozon (O3).
Oksigen dapat bersenyawa dengan berbagai unsur. Oksigen yang bersenyawa dengan
unsur lain dikenal dengan nama oksida. Oksigen merupakan gas yang mempunyai
peran dalam proses pembakaran (unsur pembakar) dan pertama kali dikenali oleh Carl
Wilhelm Scheele pada saat memanaskan raksa(II) oksida dan dilanjutkan oleh Joseph
Priestley yang lebih dikenal sebagai penemu oksigen.
HgO(s)→Hg(s) + ½O2(g)
Sel elektrolisis terdiri dari katode dari baja dan anode dari baja nikel. Kuat arus yang
digunakan 2 – 2,5 volt. Antara ruang anode dan katode dipisahkan dengan diafragma
yang terbuat dari asbes untuk mencegah agar gas oksigen dan hidrogen yang terbentuk
tidak bereaksi kembali. Reaksi yang terjadi adalah:
Anode : 4OH-(aq) → 2H2O(l) + O2(g) + 4e-
Katode : 4H2O(l) + 4e- → 2H2(g) + 2H2(g)
+
Reaksi sel : 2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g)
Oksida indiferen
Oksida yang tidak dapat bereaksi dengan air, dan tidak dapat membentuk asam
maupun basa, misalnya CO dan NO.
Reaksi berantai
perusakan ozon oleh
atom klorin dari freon
Pemutih Atiseptik