PRAKTIKUM
NITROGEN DAN AMONIA
Oleh :
Eri Zuimatus Sa’diyah 17030194064
Kelas :
Pendidikan Kimia B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SURABAYA
2020
A. Judul Praktikum : Nitrogen dan Amonia
B. Tujuan Praktikum :
1. Mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan amonia di laboratorium
2. Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya
3. Mengidentifikasi gas nitrogen, amonium dan senyawanya.
C. Dasar Teori
Nitrogen
Nirogen adalah salah satu unsur kimia yang terletak pada golongan VA/15 atau
disebut juga golongan nitrogen. Golongan nitrogen adalah salah satu golongan yang ada
dalam tabel sistem periodik unsur beranggotajan nitrogen (N), fosfor (P), arsen (As),
antimon/stibium (Sb), bismut (Bi), dan unsur sintettis ununpentium (Uup). Nama lain dari
golongan nitrogen adalah golongan pniktogen. Nitrogen merupakan molekul diatomik
yang memiliki ikatan rangkap tiga. Energi ikatannya cukup tinggi sehingga sangat stabil
dan sulit bereaksi. Karena itu kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa
nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar sehingga gaya
van der waals antar molekul sangat kecil (Syukri, 1999).
Nitrogen (Latin: nitrum, Bahasa Yunani: Nitron berarti “soda asli”, “gen”,
“pembentukan”) secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang
menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara
yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad
ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm
Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar
atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh
Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani yang bermaksud “tak
bernyawa”. Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis
dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain (Partana C. F., 2003).
Nitrogen adalah gas tak berwarna dan tak berasa yang menempati 78,1% atmosfer
(persen volume). Nitrogen adalah gas inert disuhu kamar namun dikonversi menjadi
senyawa nitrogen oleh proses fiksasi biologis dan melalui N2 diperoleh dengan cara
kondensasi udara menjadi cair lalu dengan destilasi fraksinasi diubah menjadi udara cair
(embun). N2 yang mempunyai titik didih lebih rendah daripada O2 menyebabkan N2 akan
keluar terlebih dahulu daripada O2 (Lutfi, 2016).
Nitrogen mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p3. Dalam pembentukan
senyawa dengan atom-atom lain, atom N dapat memperoleh atau lebih dapat dikatakan
memakai bersama tiga elektron untuk mencapai kulit valensi oktet 1s2 2s2 2p6. Bilangan
oksidasi N dalam senyawanya berkisar dari -3 sampai +5. Walaupun keragaman bilangan
oksidasi mengakibatkan kimia senyawa nitrogen yang luar biasa banyaknya, bahan asal
semua senyawa nitrogen yaitu unsur nitrogen, N2 yang bersifat agak lembam. Kurangnya
kereaktifan tersebut disebabkan. Karena kekuatan ikatan yang besar antara atom N dalam
N2; 946,4 kJ energi dibutuhkan untuk merusak 1 mol ikatannya (Petrucci, 1992).
Sifat-sifat nitrogen
Sifat Fisik Nitrogen
Sifat fisik dari nitrogen diantaranya sebagai berikut :
Sifat Keterangan
Nomor atom (Z) 7
Golongan, blok Golongan 15 (Pniktogen), blok p
Periode periode 2
Fase gas
dipanaskan
NH4NO2(aq) 2Na(s) + 3N2(g)
3) Oksidasi ammonia
4NH3 + 3Ca(OCl)2 → 2N2 + 3CaCl2 + 6H2O
8NH3 + Br2 → N2 + 6 NH4Br
4) Pemanasan senyawa azida, seperti natrium azida (NaN3) dan barium azida (Ba(N3)2
dipanaskan
NaN3 N2 +2 Na
Amonia
Amonia adalah bahan kimia dengan rumus kimia NH 3. Molekul amonia
mempunyai bentuk segi tiga. Amonia terdapat di atmosfera dalam kuantiti yang kecil
akibat pereputan bahan organik. Amonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat dekat
dengan gunung berapi. Pada suhu dan tekanan piawai, amonia adalah gas yang tidak
mempunyai warna dan lebih ringan daripada udara (0.589 ketumpatan udara). Titik
leburnya ialah -75 °C dan titik didihnya ialah -33.7 °C. 10% larutan amonia dalam air
mempunyai pH 12. Amonia dalam bentuk cair mempunyai muatan haba yang sangat
tinggi. Dapat digunakan sebagai pelarut baik untuk senyawa-senyawa anorganik maupun
organik, dan sering dipakai sebagai reaksi dalam sintesis (Sugiyarto, 2004).
Amonia merupakan basa lemah. Pembentukan ion hidroksida akan meningkatkan
pH larutan, sehingga larutan menjadi alkali. Jika ion-ion hidroksida atau amonium bereaksi
lebih lanjut dengan senyawa lain yang ada di dalam air, maka amonia akan terkonversi
lebih banyak lagi untuk menjaga kesetimbangan reaksi (Apple, 1990).
Sifat-Sifat Amonia
Amonia (NH3) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Gas yang tidak berwarna
Titik didih: -28,01 ° F (-33,34 ° C)
Titik lebur: -107,9 ° F (-77,73 ° C)
Gas yang menyengat dengan bau tajam yang khas
Massa molar: 17,031 g / mol
Kepadatan: 0.73 kg / m³
Harga momen dipol = 1.47 Debye
(Cotton, 1999).
Reaksi-reaksi Amonia
Dengan larutan NaOH : gas ammonia dilepaskan ketika dipanaskan
NH4+ + OH-→ NH3 ↑+ H2O
Identifikasi gas ammonia yang terbentuk :
a) Dari baunya
b) Dari terbentuknya uap putih ammonium klorida bila sebuah batang kaca yang
dibasahi asam klorida pekat dipegangi
c) Dari fakta bahwa gas ini menyebabkan kertas lakmus merah berubah menjadi biru
atau kertas kunyit menjadi coklat
d) Dari kemampuannya mengubah kertas saring yang dibasahi larutan Hg(I)NO 3
menjadi hitam.
e) Kertas saring yang dibasahi larutan mangan (II) klorida dan H2O2 memberi warna
coklat
1. Dengan larutan natrium hydrogen tatrat jenuh : terbentuk endapan putih ammonium
tatrat asam NH4.H.C4H4O6, yang serupa tapi sedikit lebih larut daripada garam kalium
yang bersangkutan
2. Dengan asam perklorat atau natrium perklorat : tak ada pengendapan
(Svehla, 1985)
Pembuatan Amonia
Amonia dapat dibuat di laboratorium maupun di Industri, beberapa cara
pembuatan amonia yakni (Sutresna, 2006) :
1) Pembuatan Amonia di Laboratorium
Dalam skala laboratorium , amonia dibuat dengan cara mereaksikan garam amonuim
klorida dengan basa kuat atau oksida basa menurut reaksi berikut:
NH4Cl + NaOH → NH3 + NaCl + H2O
2NH4Cl + CaO → 2NH3 + CaCl2 + H2O
Gas yang dihasilkan dapat diketahui dengan cara mengujinya menggunakan kertas
lakmus. Gas amonia bersifat basa sehingga akan mengubah warna lakmus merah
menjadi biru.
2) Pembuatan Amonia di Industri
Amonia dapat dibuat dalam skala industri melalui proses Haber-Bosch. Proses
pembuatan ini menggunakan bahan baku gas nitrogen dan gas hidrogen yang
direaksikan menurut persamaan reaksi berikut:
N2(g) + 3 H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Reaksi tersebut berlangsung pada suhu reaksi 530℃ dan tekanan 150-200 atm dengan
katalis Fe2O3/Ni/Pt/Pd. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm namun harus
dilangsungkan pada suhu tinggi, hal ini disebabkan karena kedua gas tersebut bersifat
lembam.
D. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Labu Erlenmeyer pipa samping Kristal NaNO2
100 ml
Labu suling (1) Larutan H2SO4 pekat
Tabung reaksi (7) Kristal NH4Cl
Gelas ukur 100 ml (1) Larutan H2SO4 1 M ; 0,1 M
Pipet tetes Larutan HCl pekat
Corong pemisah (1) Larutan FeSO4 0,2 M
Gelas ukur 250 ml (1) Serbuk Ca(OH)2
Kaki tiga dan asbes (1) Larutan HNO3 pekat
Bak / wadah (1) Larutan amilum
Statif dan klem (1) Larutan HCl 0,1 M
Pengaduk kaca (1) Larutan KI
Pembakar bunsen (1) Indikator phenlphtalein
Neraca Larutan amonia pekat
Sebilah kayu Larutan NH4OH 2 M ; 0,1 M
Penutup karet sesuai tabung Batu FeS
Selang (1) Bunga belerang
Gelas kimia 50 ml (2)
E. Alur Percobaan
1. Pembuatan dan identifikasi gas N2
Dimasukkan ke labu erlenmeyer pipa samping Dimasukkan ke dalam corong pemisah yang
yang dirangkai dengan selang plastik menuju dirangkai dengan statif dan klem O.
gelas ukur terbalik berisi air. Dihubungkan dengan labu erlenmeyer pipa
Ditutup dengan karet penutup. samping melalui karet penutup.
Diletakan di atas kasa alumunium.
Larutan tak berwarna dalam erlenmeyer Larutan tak berwarna dalam corong pemisah
Dipanaskan. Dibuka krannya.
Dibiarkan tetesannya menuju larutan NaNO2
dalam labu erlenmeyer.
Larutan tak berwarna dalam labu erlenmeyer
dan dan gas tak berwarna dalam gelas ukur
Reaksi:
NaNO2 (s) + H2O (l) NaNO2 (aq).
NH4Cl (s) + + H2O (l) NH4Cl (aq).
NaNO2 (aq) + NH4Cl (aq) NaCl (aq) + N2 (g) + 2H2O (l).
2. Pembuatan dan Identifikasi Senyawa Nitrogen (Reaksi NaNO2 dengan H2SO4).
0,25 g NaNO2
Tabung 1 Tabung 2
Larutan tak berwarna Larutan tak berwarna
Reaksi:
NaNO2 (s) + H2O (l) NaNO2 (aq).
Tabung 1.
2NaNO2 (aq) + H2SO4 (aq) Na2SO4 (aq) + 2HNO2 (aq).
3HNO2 (aq) ⇌ H3O+ (aq) + NO3- (aq) + 2NO (g) (Sugiyarto, 2004).
2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g).
Tabung 2.
2NaNO2 (aq) + 2KI (aq) + 4H 2SO4 (aq) 4KHSO4 (aq) + I2 (aq) + 2NO (g) + 2H 2O
(l).
3. Pembuatan dan Identifikasi Senyawa Nitrogen (Reakksi HNO3 dengan H2SO4).
1 mL larutan HNO3 0,1 M
1 mL larutan NH4OH 2 M
Dimasukkan ke tabung reaksi.
Dialiri gas H2S
Endapan putih
Reaksi:
FeS (s) + 2HCl (aq) H2S (g) + FeCl2 (aq)
2NH4OH (aq) + H2S (g) (NH4)2S (aq) + 2H2O (l).
2NH4OH (aq) + H2S (g) berlebih (NH4)2S (aq) + 2H2O (l).
(NH4)2S (aq) + S (s) (NH4)2S2 (aq).
(NH4)2S2 (aq) + HCl (aq) 2NH4Cl (aq) + NH4SH (aq) + 2S (s).
Gas putih
Reaksi:
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s) → CaCl2(aq) + 2NH3(g) + 2H2O(l)
NH3(g) + HCl(aq) → NH4Cl(g)
Diuji dengan spatula kaca yang Dialirkan ke gelas kimia yang berisi
dibasahi dengan larutan HCl pekat. air.
Diuji dengan indikator PP.
R 0,0049 mmol 0,0049 mmol 0,0049 mmol 0,0049 mmol 0,0049 mmol
V N2 = mmol × 22,4
= 0,0049 mmol × 22,4
= 0,1097 L
= 109,7 mL
Setelah volume gas diukur, gas yang dihasilkan diidentifikasi dengan
uji nyala api. Diambil sebilah kayu atau tusuk sate kemudian dibakar, setelah
itu tusuk sate dimasukkan kedalam gelas ukur yang berisikan gas nitrogen.
Gas nitrogen bersifat tidak reaktif, tidak berwarna dan tidak berbau. Gas
nitrogen kurang reaktif pada suhu kamar dikarenakan kekuatan pada ikatan
N≡N sehingga dapat memadamkan nyala api.
oksidasi +2
+3
2NaNO2(aq) + 2KI(aq) + 4H2SO4(aq) K2SO4(aq) + I2(aq) + 2NO(g)
-1 0
reduksi
kalor
NH4OH (aq) NH3 (g) + H2O (l).
Setelah itu gas yang dihasilkan ditampung di tabung reaksi yang
ditutup dengan karet penutup atau plastisin. Pada tabung reaksi yang
berisikan dilakukan uji menggunakan spatula yang dibasahi dengan larutan
HCl pekat. Perubahan yang terjadi adalah timbul asap putih. Asap putih ini
merupakan gas NH4Cl. Persamaan reaksi yang terjadi adalah:
NH3(g) + HCl(aq) NH4Cl(g)
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembuatan gas nitrogen di laboratorium dapat dibuat dengan cara :
a. Mereaksikan larutan NaNO2 dengan larutan NH4Cl menghasilkan
gas N2
b. Mereaksikan larutan NaNO2 dengan larutan H2SO4 menghasilkan
NO2
Sedangkan pembuatan gas amonia dapat dibuat dengan cara :
a. Mereaksikan larutan NH4Cl dengan Ca(OH)2 menghasilkan gas
NH3
b. Memanaskan larutan NH4OH menhgasilkan gas NH3
2. Sifat-sifat senyawa nitrogen dan senyawanya adalah basa, hal ini
ditunjukkan dengan perubahan kertas lakmus merah yang menjadi kertas
lakmus biru atau ketika penambahan indikator PP, larutan yang awalnya
tidak berwarna berubah menjadi larutan berwarna merah muda.
3. Mengidentifikasi gas nitrogen dan amonia dapat dilakukan dengan cara
uji kertas lakmus, uji indikator PP, atau uji dengan menggunakan spatula
yang telah dicelupkan ke larutan HCl pekat.
H. Daftar Pustaka
Apple, J. M. (1990). Tata Letak Pabrik dan Pemisahan Bahan Edisi Ketiga.
Bandung: ITB.
Sutresna, N. (2006). Kimia untuk Kelas XII. (Hadyana, Trans.) Bandung: Grafindo
: Media Pratama.
Svehla, G. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
(5th ed.). Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
I. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan pembuatan gas nitrogen dan amonia di laboratorium !
Jawab :
Nitrogen dapat dibuat di laboratorium dengan mereaksikan NaNO2(aq)
yang ditambahkan perlahan-lahan dengan NH4Cl(aq) kemudian
dipanaskan. Gas yang akan terbentuk dari pemanasan ini adalah gas
nitrogen. Agar gas nitrogen ini dapat ditampung, rangkaian alat harus
diisolasi dan ditutup rapat, sehingga gas yang keluar dapat ditampung, tidak
bocor atau keluar sistem. Reaksinya adalah:
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) → NaCl(aq) + N2↑(g) + 2H2O(l)
Pembuatan gas NH3 di laboratoruim dapat dibuat dengan mereaksikan
larutan NH4Cl dengan padatan Ca(OH)2 melalui proses pemanasan. Gas
yang terbentuk dari pemanasan ini adalah gas amonia, dengan reaksi
sebagai berikut:
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s) → CaCl2(aq) + NH3(g) + H2O(l)
Selain itu, pembuatan gas ammonia di Laboratorium juga dapat dibuat
dengan memanaskan larutan NH4OH. Gas yang terbentuk dari pemanasan
ini adalah gas amonia, agar dapat diperoleh gas amonia yang banyak,
sistem harus diisolasi, tempat keluarnya gas harus dihubungkan dengan
selang dan dibuat agar tidak ada gas yang dapat keluar. Reaksinya adalah:
dipanaskan
NH4OH(aq) NH3(g) + H2O(aq)
Percobaan 3.
4HNO3 (aq) + 2H2SO4 (aq) 4NO2 (g) + O2 (g) + 2H2SO4 (aq).
2NO3- (aq) + 4H2SO4 (aq) + 6 Fe3+ (aq) 6Fe3+ (aq) + 2NO (g) +
4SO42- (aq) + 4H2O (l).
Fe2+ (aq) + NO (g) ⇌ [Fe(NO)]2+ (aq).
Percobaan 4.
FeS (s) + 2HCl (aq) H2S (g) + FeCl2 (aq)
2NH4OH (aq) + H2S (g) (NH4)2S (aq) + 2H2O (l).
2NH4OH (aq) + H2S (g) berlebih (NH4)2S (aq) + 2H2O (l).
(NH4)2S (aq) + S (s) (NH4)2S2 (aq).
(NH4)2S2 (aq) + HCl (aq) 2NH4Cl (aq) + NH4SH (aq) + 2S (s)
Percobaan 5.
2NH4Cl (aq) + Ca(OH)2 (s) CaCl2 (aq) + NH3 (g) + 2HCl (aq).
NH3 (g) + HCl (aq) NH4Cl (g).
Percobaan 6.
kalor
NH4OH (aq) NH3 (g) + H2O (l).
NH3 (g) + HCl (aq) NH4Cl (g).
NH3 (g) + H2O (g) NH4OH (aq).
NH4OH (aq) + HIn (aq) NH4In (aq) + H2O (l).
4. Sebutkan kegunaan amonium !
Jawab :
Dapat digunakan untuk membuat gas nitrogen (amonium yang pekat).
Senyawa NH4Cl dalam industri, digunakan sebagai bahan solder dan
cetak tekstil serta sebagai komponen pembuat sel baterai kering.
Amonia digunakan sebagai gas pendingin, untuk pemurnian pasokan
air, dan dalam pembuatan plastik, bahan peledak, tekstil, pestisida,
pewarna dan bahan kimia lainnya. Hal ini ditemukan di banyak rumah
tangga dan solusi pembersih kekuatan industri. Solusi amonia
pembersih rumah tangga yang diproduksi dengan menambahkan gas
amonia ke air dan dapat antara 5 dan amonia 10%.
Amonia untuk keperluan industri dapat konsentrasi 25% atau lebih
tinggi dan bersifat korosi.
Amonia cair dapat dipakai sebagai pelarut baik untuk senyawa-
senyawa anorganik maupun organik dan sebagai media reaksi dalam
sintesis.