1. Nitrogen
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti “soda asli”, “gen”, “pembentukan”)
secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun
atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam
pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji
pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph
Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen
adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada
perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud “tak bernyawa”. Istilah tersebut telah menjadi
nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-
bahasa lain.
Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan unsur nonlogam dan gas
yang paling banyak di atmosfer bumi. Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi
membentuk isotop-isotop yang 4 di antaranya bersifat radioaktif. Di alam nitrogen terdapat
dalam bentuk gas N2 yang tidak berwarna dan tidak berbau, tidak berasa, dan tidak beracun.
Pada suhu yang rendah nitrogen dapat berbentuk cairan atau bahkan kristal padat yang tidak
berwarna (bening). Selain itu nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa nitrat, amoniak,
protein dan beberapa (Sunardi, 2006: 61-62).
Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga.3 Energi ikatannya
cukup tinggi sehingga sangat stabil dan sulit bereaksi. Karena itu kebanyakan entalpi dan
energi bebas pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen ini sangat
ringan dan nonpolar sehingga gaya van der waals antar molekul sangat kecil. Gas ini masuk
dan keluar tubuh manusia sewaktu bernafas tanpa berubah. Gas ini tidak berbau dan tidak
berasa. Nitrogen sangat diperlukan digunakan sebagai pembuatan senyawa penting seperti
amonia dan urea. Karena kesetabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas
oksigen dalam pabrik kimia, industri logam, dan dalam pembuatan komponen elektronika.
Nitrogen cair juga di gunakan untuk membekukan makanan secara cepat (Syukri, 1999: 579).
Nitrogen atau zat lemas adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa
rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan
unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif
bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen terdapat di udara kira-kira 78,09% persen dari atmosfir bumi dan terdapat dalam
banyak jaringan hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino,
amoniak, asam nitrat, dan sianida. Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas
3.0. Mempunyai 5 elektron di kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam sebagian besar
senyawa. Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196oC) pada tekanan atmosfir dan
membeku pada suhu 63K (-210oC).
Nitrogen dapat ditemukan di alam :
o Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul diatomik (N2) kira-kira
78,09% volume atmosfir.
o Dijumpai dalam mineral penting seperti (KNO3) dan sendawa Chili (NaNO3).
o Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein yang komposisi rata-ratanya
51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan 0,4% S.
C. Nitrida
Nitrida adalah senyawa metal N. Secara umum apabila metal amida dipanaskan akan terjasdi
deamoniasi menjadi metal nitrida misalnya seperti pada reaksi berikut :
3 Mg(NH2)2 à Mg3N2 + 4NH3
Metode yang lebih baik untuk pembutan nitride adalah pemanasan logam atau campuran
oksida logam dan karbon dengan nitrogen atau ammonia.
SIKLUS NITROGEN
1. Proses – Proses dalam Daur Nitrogen
Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen organik,
amonium (NH4 +), nitrit (NO2–), nitrat (NO3–), dan gas nitrogen (N2). Nitrogen organik dapat
berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan organik
atau humus dibangun. Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain.
Banyak proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau menumpuk
nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram di atas menunjukkan
bagaimana proses-proses cocok bersama untuk membentuk siklus nitrogen (lihat gambar).
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen di udara
menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang mem-fiksasi nitrogen disebut diazotrof.
Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan
nitrogen. Reaksi untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2
Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain : Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu ganggang hijau biru juga
dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap),
telah membentuk asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof. Selain dilakukan oleh
mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses non-biologis, contohnya sambaran
petir.
2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion nitrat
atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka
makan.
Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya. Jika
nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion amonium untuk
dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki
hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion
amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan
nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil.
3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH4+) oleh
bakteri dan jamur.
4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam tanah
dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti spesies
Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2–).
Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi dari
nitrat (NO3–). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit merupakan
racun bagi kehidupan tanaman.
5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk
menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas
dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Mereka menggunakan nitrat sebagai akseptor
elektron di tempat oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup
dalam kondisi aerobik.
Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa kombinasi dari bentuk peralihan
sebagai berikut:
NO3− → NO2− → NO + N2O → N2
Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:
2 NO3− + 10 e− + 12 H+ → N2 + 6 H2O
6. Oksidasi Amonia Anaerobik
Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N2) gas nitrogen.
Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di lautan. Reduksi dalam
kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang disebut oksidasi amonia anaerobik
NH4+ + NO2− → N2 + 2 H2O
KEGUNAAN NITROGEN
o Dalam bentuk ammonia, nitrogen digunakan sebagai bahan pupuk, pembuatan pulp untuk
kertas, pembuatan garam nitrat dan asam nitrat, berbagai jenis bahan peledak, pembuatan
senyawa nitro dan berbagai jenis refrigeran. Dari gas ini juga dapat dibuat urea, hidrazina dan
hidroksilamina.
o Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
o Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola
lampu listrik untuk mencegah evaporasi filamen .
o Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat
efektifkarena relatif murah.
o Banyak digunakan oleh laboratorium – laboratorium medis dan laboratorium –
laboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang
sangat lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia,
bank darah, dsb.
o Fungsi Dalam Ekologi
Nitrogen sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di Bumi. Nitrogen adalah
komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya dimasukkan ke dalam protein,
2. Oksigen
Sejarah
Selama beberapa abad, para ahli kadang-kadang menyadari bahwa udara terdiri lebih dari
satu komponen. Sifat oksigen dan nitrogen sebagai komponen udara mengarah pada
pengembangan teori flogiston pada proses pembakaran, yang sering terpikir oleh para ahli
kimia selama satu abad. Oksigen telah dibuat oleh beberapa ahli, termasuk Bayen dan Borch,
tetapi mereka tidak tahu cara mengumpulkannya. Mereka juga tidak mempelajari sifat-
sifatnya dan tidak mengenali oksigen sebagai unsur dasar.
Seorang ahli bernama Priestley dipuji karena penemuannya, meski Scheele juga menemukan
oksigen secara bebas.
Dulu, bobot atom oksigen digunakan sebagai standar pembanding untuk unsur yang lain,
hingga pada tahun 1961, ketika IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry)
menggunakan atom karbon 12 sebagai standar pembanding yang baru.
Sumber
Oksigen adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan berlimpah di matahari, dan
memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen, yahkni proses yang diduga menjadi
sumber energi di matahari dan bintang-bintang. Oksigen dalam kondisi tereksitasi
memberikan warna merah terang dan kuning-hijau pada Aurora Borealis.
Oksigen merupakan unsur gas, menyusun 21% volume atmosfer dan diperoleh dengan
pencairan dan penyulingan bertingkat. Atmosfer Mars mengandung oksigen sekitar 0.15%.
dalam bentuk unsur dan senyawa, oksigen mencapai kandungan 49.2% berat pada lapisan
kerak bumi. Sekitar dua pertiga tubuh manusia dan sembilan persepuluh air adalah oksigen.
Di laboratorium, oksigen bisa dibuat dengan elektrolisis air atau dengan memanaskan KClO3
dengan MnO2 sebagai katalis.
Sifat-sifat
Oksigen tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam bentuk cair dan padat, oksigen
berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik yang kuat.
Bentuk lain
Ozon (O3). Merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan muatan elektris
(kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen.
Keberadaan ozon di atmosfer (dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm
dengan kondisi tekanan dan suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang berbahaya
dari matahari sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di atmosfer dapat merusak
lapisan ozon ini. Ozon bersifat racun dan tidak boleh terpapar dengan ozon melebihi kadar
0.2 mg/m# (8 jam kerja rata-rata-40 jam per minggu). Ozon yang masih pekat memiliki
warna hitam kebiru-biruan dan ozon padat berwarna hitam ungu.
Senyawa
Oksigen, yang sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu senyawa organik dan dapat
bergabung dengan kebanyakan unsur.
Kegunaan
Tanaman dan hewan sangat tergantung pada oksigen untuk bernafas. Rumah sakit sering
menulis resep oksigen untuk pasien dengan penyakit pernafasan ringan.
Isotop
Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari 3 isotop
Oksigen berbobot aatom 18 yang terdapat di alam bersifat stabil dan tersedia untuk keperluan
komersial, seperti dalam air (H2O dengan kandungan isotop 18 sebanyak 15%). Konsumsi
oksigen komersial di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 20 juta ton per tahun dan
diperkirakan akan terus meningkat.
Penggunaan oksigen pada tungku peleburan baja merupakan penggunaan tertinggi. Jumlah
yang banyak juga diperlukan pada proses pembuatan gas ammonia, metanol, etilen oksida
dan pengelasan oksi-asetilen.
Pemisahan udara (destilasi) menghasilkan gas dengan kemurnian 99%, sedangkan elektrolisis
hanya 1%
Siklus Oksigen
Oksigen adalah gas yang dibutuhkan makhluk hidup seperti misalnya manusia bernafas
menghirup oksigen yang ada di udara dan selanjutnya masuk ke dalam sistem pernafasan.
Demikian juga tanaman yang melakukan pertukaran oksigen dengan makhluk hidup
disekitarnya, juga pertukaran oksigen yang terjadi di atmosfer bumi. Melihat dari proses
pertukaran oksigen tersebut, sebenarnya kita sudah dapat menyimpulkan apa itu pengertian
siklus oksigen.
Jadi siklus oksigen adalah proses pertukaran oksigen di bumi ini yang berlangsung secara
terus menerus tidak ada habisnya. Siklus oksigen terjadi karena semua makhluk hidup
membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya, dan kalau kita sudah mengetahui
adanya siklus oksigen maka diharapkan untuk tidak mengganggu ekosistem lingkungan yang
dapat mengacaukan siklus oksigen.
Misalnya dengan melakukan penebangan liar, maka hutan yang seharusnya menjadi media
daur ulang oksigen yang bagus akan mulai gundul dan siklus oksigen tidak dapat terjadi
dengan sempurna.