Anda di halaman 1dari 8

1.

Penjelasan Siklus Nitrogen Beserta Gambar (Lengkap) - Nitrogen merupakan unsur


terbesar yang terdapat di atmosfer (80 %). Nitrogen merupakan salah satu unsur
penyusun asam amino yang merupakan protein yang temukan pada semua organisme
bahkan sampai ke virus.  Protein merupakan salah satu senyawa kimia utama yang
dibutuhkan oleh tubuh. Protein memiliki peranan vital bagi organisme, seperti fungsi
struktural maupun fungsi dungsional di dalam tubuh. 

Protein bahkan menyusun materi genetik yang berperan sebagai pengatur di dalam tubuh
serta yang akan diwariskan kepada keturunannya. Nitrogen di alam dalam bentuk gas N2
yang tidak dapat digunakan baik oleh tumbuhan maupun hewan. Berbeda dengn tumbuhan
dan hewan, bakteri mapu menggunakan nitrogen dalam bentuk gas (N2) untuk
metabolismenya, dan menghasilkan senyawa nitrogen dalam bentuk lain, amonium (NH4)
dan nitrat (NO3).

Dua jalur utama masuknya nitrogen ke dalam suatu ekosistem. Jalur pertama nitrogen besaral
dari deposit nitrogen atmosfer yang berjumlah sekitar 5% samai 10%. Dalam jalur inii baik-
amonium maupun nitrat yang terlarut air hujan maupun yang terbawa oleh debu- debu dapat
memasuki suatu ekosistem untuk selanjutnya digunakan oleh tumbuhan. Sedangkan jalur
yang kedua masuknya nitrogen ke dalam suatu ekosistem ialah melalui serangkaian reaksi
kimia yang dibantu oleh mikroorganisme. 

Gambar Siklus Nitrogen

1. Fiksasi Nitrogen

Fiksasi (pengikatan) nitrogen hanya dapat dilakukan oleh prokariota (bakteri dan alga)
tertentu yang mampu mengikat senyawa nitrogen dalam bentuk N2 (nitrogen anorganik)
menjadi nitrogen organik dengan mengubahnya menjadi asam amino yang merupakan
penyusun protein. Keberadaan prokariota pengikat nitrogen amat penting bagi suatu
ekosistem mengingat peranan nitrogen ialah struktural senyawa protein yang menjalankan
banyak fungsi vital di dalam tubuh.

Nitrogen difiksasi oleh bakteri di ekosistem terestrial dan juga bakteri yang bersimbiosis
dengan akar tanaman Leguminoceae, Rhizobium leguminosa. Sedangkan pada ekosistem
akuatik terdapat populasi sianobakteria (alga prokariot) yang mampu mengikat nitrogen
bebas dari atmosfer masuk ke badan air yang dapat digunakan oleh tmbuhan air dan alga
untuk nutrisi pertumbuhan.

Mikroorganisme pengikat nitrogen menggunakan senyawa tersebut untuk reaksi metabolisme


di dalam tubuhnya. Hasil samping dari reaksi fiksasi ini akan menghasilkan senyawa
amoniayang menjadi prekursor pertama kali nitrogen organik yang dapat digunakan oleh
tumbuhan. 

Advertisement

2. Nitrifikasi

Merupakan reaksi kimia metabolisme amonium (NH4) oleh bakteri nitrit (Nitrosomonas,
Nitrosococus) yang menghasilkan senyawa nitrit (NO2). Amonia (NH3) hasil fiksasi N2 yang
dibebaskan ke dalam tanah akan bereasi dengan ion Hidrogen sehingga membentuk senyawa
amonium (NH4) yang bersifat asam dan dapat digunakan secara langsung oleh tumbuhan.
Amonia (NH3) merupakan senyawa nitrogen dalam bentuk gas, sehingga dapat menguap ke
atmosfer. Pada saat ini amonia mampu membentuk amonium dengan berikatan dengan ion
hidrogen. Amonium yang terbentuk di atmosfer akan ikut terbawa dengan aliran hujan yang
akan membasahi bumi. Kandungan amonium ini akan mempengaruhi pH tanah di suatu
ekosistem. 

Amonium yang terakumulasi ditanah sebagian besar dimanfaatkan oleh bakteri nitrit untuk
menghasilkan energi dan akan menghasilka senyawabuangan NO2. Selanjutnya senyawa
nitrit akan digunakan oleh bakteri nitrat (Nitrobacter) yang menghasilkan senyawa nitrat
(NO3). Senyawa nitrat jauh lebih “ramah” dibanding senyawa nitrogen lainnya. Senyawa ini
dapat digunakan oleh tumbuhan secara langsung untuk diasimilasi menjadi senyawa nitrogen
organik, asam amino yang akan menyusun protein. Hewan mendapat asupan nitrogen dengan
cara memakan tumbuhan atau hewan lain melalui rantai makanan pada suatu ekosistem. 

3. Denitrifikasi

Adalah suatu reaksi kimia yang merombak senyawa nitrat menjadi senyawa N2 ke atmosfer.
Denitrifikasi dilakukan oleh bakteri denitrifikans yang membantu pengembalian senyawa
nitrogen ke atmosfer. 

4. Amonifikasi
Sedangkan amonifikasi ialah penguraian nitrat menjadi amoniun (NH4) melalui proses
penguraian yang dibantu oleh dekomposer (bakteri dan jamur). Pembebasan akumulai
nitrogen pada organisme yang telah mati akan sangat lama siklusnya jika tidak dibantu oleh
dekomposer. Sang pengurai menggunakan senyawa nitrogen organik kompleks (protein/asam
amino) untuk memenuhi nutrisinya) dan dalam reaksi ini mengembalikan senyawa amonium
yang akan menggantikan senyawa amonium yang telah digunakan bai oleh mikroorganisme
maupun tumbuhan.

2. Sifat kimia
1) Nitrogen merupakan unsur yang stabil (kurang reaktif). Dalam keadaan bebas, nitrogen
merupakan molekul diatomik dengan ikatan kovalen rangkap 3.

Kestabilan molekul nitrogen didukung oleh besarnya energi disosiasi ikatan.

N2(g)  2N(g) H =  +944 kJ/mol

2)  Pada suhu rendah, nitrogen sukar bereaksi dengan unsur lain, hanya logam litium yang
dapat bereaksi dengan nitrogen.

N2(g) + 6Li(s)  2Li3N(s)

3)  Pada suhu tinggi, dapat bereaksi dengan beberapa logam alkali dan alkali tanah.

Contoh:

6Mg(s) + 2N2(g)  2Mg3N2(s)

6Ca(s) + 2N2(g)  2Ca3N2(s)

4) Pada suhu tinggi, dapat bereaksi dengan unsur nonlogam, misalnya oksigen dan hidrogen.

Contoh:

N2(g) + O2(g) 2NO(g)

N2(g) + 3H2O  2NH3(g)


3. SENYAWA-SENYAWA NITROGEN
1.      Amonia
Amonia adalah gas yang mudah mencair, titik didihnya -33,4 0C dan membeku pada
-77,70C. Amonia sangat mudah dikenali karena baunya yang sangat khas. Keberadannya di
udara dapat terdeteksi pada kadar 50 – 60 PPM.pada kadar 100 – 200 ppm, amonia
menyebabkan iritasi mata dan masuk ke paru-paru. Pada konsentrasi tinggi uap ammonia
mengakibatkan paru-paru dipenuhi dengan air dan dengan cepat menimbulkan kematian, bila
tidak segera diberi pertolongan.
Amonia sangat mudah larut dalam air. Larutan amonia bersifat basa lemah sesuai dengan
reaksi sebagai berikut :
NH3 (aq) + H2O -----à N2H(aq) + H2O(aq) Kb = 1,8 x 10-5
Asam kuat mengubah ammonia menjadi ion ammonium, contohnya:
NH3 (aq) + HCI (aq) ---à NH4Cl (aq) + H2O (aq), atau
NH3 (aq) + H3O (aq) -----à NH4+ (aq) + H2O
Penggunaan terpenting ammonia adalah sebagai induk untuk pembuatan senyawa
nitrogen yang lain, seperti asam nitrat (HNO 3), dan ammonium klorida ( NH4Cl). Dan
pembuatan pupuk , terutama pupuk urea, CO(NH2)2, pupuk ammonium nitrat NH4NO3 dan
pupuk ZA, (NH4)2SO4.
Selain itu ammonia digunakan sebagai pendingin dalam pabrik es. Karenaamonia
mudah mencair bila di kompresikan dan menguap kembali bila diekspansikan. Amonia juga
sering digunakan sebagai pelarut karena kepolaran ammonia cair hamper sama dengan
kepolaran air. Amonia caur dapat melarutkan logam golongan VA dan IIA. Larutan yang
dihasilkan berwarna biru, karena terjadi amoniasi electron. Amoniasi adalah molekul zat
terlarut dikelilingi ammonia cair. Hal ini serupa dengan terhidrasinya suatu kation oleh air.
Contohnya:
2 Na+ (am) + 2e- (am) + 2NH3 (I) ----à H2 (g) + 2NaH2 (am)
Pada reaksi di atas , symbol (am) untuk menunjukan spesi yang teramoniasi. Ion amida,
Sedangkan ion NH4+ dalam ammonia cairbersifat asam, analog dengan ion H 3O+ dalam air.
Oleh karena itu, reaksi netralisasi dalam ammonia cair adalah:
NH4+ (am) + NH2- (am) ----à NH3 (I)
Berdasarkan reaksi di atas NH4Cl dapat dititrasi menggunakan KNH2 dalam amonia
cair, sama halnya dengan mentitrasi HCl dengan KOH dalam pelarut air dan indikstor
fenoptalein dapat digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi.
a.              Pembuatan ammonia
Pembuatan ammonia dengan proses Haber-bosch merupakan suatu proses yang sangat
pentingbdalam dunia industri, mengingatkebutuhan ammonia sebagai bahan dasar utama
dalam pembuatan berbagai produk, misalnya pupuk urea, asam nitrat, dan senyawa nitrogen
lainnya. Adapun reaksi proses Haber-bosch yaitu: N2(g) + 3H2 (g) ------à 2 NH3 (g)
Untuk memberikan hasil yang optimal, reaksi tersebut berlangsung pada suhu 450oC –
500oC. Agar proses kesetimbangan cepat selesai, digunakan katalisator besi yang dicampur
dengan Al2O3, MgO, GaO, dan K2O, untuk menggeser reaksi ke arah zat produk ( kekanan ),
tekanan yang digunakan harus tinggi. Tekanan 200 atm akan memberikan hasil NH3 15%,
tekanan, 350 atm menghasilkan NH3 30 % dan tekanan 1000 atm akan mendapatkan NH 3
40%.
Selama proses berlangsung, untuk menghasilkan jumlah amonia sebanyak-banyaknya
gas nitrogen dan hidrogen di tambahkan secara terus- menerus ke dalam sistem. Amonia yang
terbentuk harus segera dipisahkan ari campuran, dengan cara mengembunkanya. Ini karena
titik didih amonia jauh lebih tinggi dan titik didih nitrogen dan nitrogen.

b.             Garam-garam ammonium


Garam-garam ammonium terbentuk dengan ion Cl-, NO3-, SO4-, dan beberapa anion
dari asam fosfat contohnya reaksi ammonia dengan asam menghasilkan garam ammonium :
NH3 (aq) + HCl (aq) ---à NH4Cl . Umumnya semua garam ammonium mudah larut
(aq)

dalam air dan berdisosiasi sempurna.


-          Amonium klorida
Penambahan basa kuat pada larutan ammonium klorida dapat membebaskan ammonia.
Reaksinya: NH4Cl (aq) + OH-(aq) NH3 (aq) + Cl- (aq) + H2O (l)
NH4Cl digunakan dalam pembuatan baterai sel kering dalam pembersih permukaan
logam, dan sebagai pencair dalam pematrian logam.
Urea dibuatdari reaksi antara ammonia dengan CO2, dan reaksinya sbb:
2NH3 + CO2 H2N – CO – NH2 + H2O
Reaksi ini berlangsung pada tekanan 200 atm dan suhu 185 0C. Urea dalam bentuk
padat mudah ditaburkan dalam lahan pertanian. Dalam tanah , air akan bereaksi dengan urea
membebaskan ammonia.
-          Amonium nitrat
Amonium nitrat dibuat dari reaksi antara ammonia dengan asam nitrat, reaksinya
adalah:
NH3 + HNO3 NH4NO3
Ammonium nitrat digunakan sebagai pupuk yang mempunyai persentase N yang lebih
tinggi disbanding (NH4)2SO4. Namun ammonium nitrat tidak stabil terhadap panas, berbahaya
untuk penerapan tertentu dan penting penggunaannya sebagai bahan peledak. NH4NO3 (s)
N2O (g) + 2 H2O (g)
-          Amonium sulfat
(NH4)2SO4 merupakan pupuk padatan yang banyak digunakan. Senyawa ammonia
yang digunakan sebagai pupuk adalah ammonium sulfat (seperti NH4H2PO4). Dan
(NH4)2HPO4). Keduanya merupakan pupuk yang baik karena menyediakan N dan P untuk
pertumbuhan tanaman. Selain itu keduanya juga digunakan sebagai penghambat kebakaran.
2.      Nitrida
Nitrida adalah senyawa biner nitrogen ( biloks 3 ) dengan unsur – unsur selain
hydrogen. Nitrida logam IA dan IIA merupakan senyawa dengan titik leleh yang tinggi,
bersifat ionik dan nitrogen terdapat sebagai ion N3-. Nitrida logam dibuat melalui pemanasan
pada suhu tinggi logam dengan amonia atau nitrogen. Contohnya:
3Mg (s) + 2NH3 (g) 9000C Mg3N2 (s) + 3H2- (g)
Ion nitrida N3- merupakan basa bronsted yang kuat, memberikan NH3 bereaksi dengan air.
Nitrida non logam merupakan senyawa yang berikatan kovalen. Sifat-sifat senyawa
itu berbeda-beda. Contohnya boron nitrida mempunyai titik leleh 30000C dan sangat inert.
Rumus kimia boron menunjukan rumus empirisnya, bukan rumus molekulnya. Sebaliknya ,
nitrida karbon yaitu sianogen mempunyai rumus molekul (CN)2. Senyawa ini membentuk gas
dan sangat beracun. Nitrida sulfur mempunyai rumus molekul S4N4 meleleh pada 1780C,
tetapi dapat meledak bila dipanaskan terlalu cepat.
3.      Hidrazin, hidrosiklamin dan azida
Hidrazin merupakan cairan tak berwarna yang beracun, mendidih pada 113,5 0C dan
bersifat basa yang lebih lemah dari pada amonia. Bilangan oksidasi N pada hidrazin adalah -2
hidrazin dibuat secara komersial melalui proses rasching, yaitu oksidasi amonia oleh natrium
hipoklorit.
2NH3(aq)+NaOCl(aq) ----à N2H4(aq) + NaCl(aq)+H2O
Hidrazin cair digunakan sebagai bahan bakar roket.untuk keperluan ini cair dicampur dengan
1,1 dimetilhidrazin,suatu bahan yang dapat terbakar sendiri bila di campur dengan hidrogen
peroksida atau oksigen dari tangki oksigen cair.
Reaksi berlangsung sangat eksotermik, yaitu sebagai berikut:
N2H4(l)+O2(l) -----à N2(g)+2H2O(g) ΔH = -621,3 kj
Hidroksilamin HONH2 berupa padatan putih meleleh pada 3500C bersifat bassa dengan Kb =
6,6 x 10-9 pada 25oC. Bilangan oksidasi N pada hidroksi lamin adalah -1.

Asam dirozoik mengandung N dengan biloks - dalam keadaan murni. Berupa cairan tak
berwarna yang sangat mudah meledak bersifat asam lemah. Ionazid berbentuk linear dan
simetris, berdasarkar teori ikatan palensi bentuk struktur resoninsasinya sebagai berikut:
Ionazid dalam pelarut air memberlakukan seperti ion halida,karena itu sering di sebut
psudohalida. Diketahui ada beberapa garam yang di sebit sebagai azida. Azida dari logam
berat seperti timbal azida meledak bila terbentur dengan keras, karenanya di gunakan sebagai
tutup detonantor dan peralatan yang di rancang untuk melendakan material lain.seperti
bubuk mesium. Azid dari logam 1 A tidak mudah meledak.
4.      Asam Okso dan oksida nitrogen
a.      Asam nitrat, dinitrogen penoksida dan ionitra
Senyawa dengan bilangan oksidasi nitrogen tertinggi +5 adalah asam nitrat di nitrogen
pentoksida dan ionitrat.
b.      Oksida nitrogen lainnya
Di nitrogen oksida N2 O dapat di buat melalui reaksi penguraian amuniam nitrat.
Penggunaan utamanya adalah sebagai anestesis. Nitrogen oksida. Metode labolatorium untuk
membuat NO melibatkan reaksi Cu dengan HNO encer dingin. Secara komersial NO di
produksi melalui Oksidasi katalitik oksidasi MI menghasilkan tahap pertama pengubahan
NH3 menjadi senyawa nitrogen lainnya.
Nitrogen dioksida dapat di buat melalui reaksi CU dengan HNO pekat panas.. tetapi
sering kali NO berwarna cokelat yang di amati dalam suatu reaksi yang melibatkan HNO
memberikan hasil reaksi NO yang tidak berwarna. NO segera di oksidasi menjadi NO 2 di
udara.
4. Proses Siklus Daur Oksigen
Sumber oksigen terbesar berasal dari proses fotosintesis oleh tanaman. Tanaman dan manusia
atau hewan merupakan komponen penyusun ekosistem yang mempengaruhi proses atau
siklus oksigen di alam semesta. Siklus oksigen digambarkan seperti pada gambar di bawah
ini.

1. Proses fotosintesis tanaman dan alga menyerap CO2 dan menghasilkan O2 yang
dilepaskan ke atmosfer.
2. Kemudian O2 dihirup oleh manusia dan hewan melalui respirasi atau respirasi.
3. Oksigen oleh manusia dan hewan tersebut kemudian dijadikan bahan bakar sari buah
melalui proses metabolisme di tubuh masing-masing.
4. Metabolisme manusia dan hewan menghasilkan CO2 yang kemudian dilepaskan ke
atmosfer.
5. Aktivitas industri juga bisa bekerja saat oksigen tersedia dan membuang CO2 ke
atmosfir sebagai limbah industri.
6. Senyawa dari respirasi makhluk hidup dan pembakaran industri adalah CO2 dan H2O.
Kedua senyawa ini kemudian digunakan kembali oleh tanaman untuk melakukan
proses fotosintesis.
7. Dan seterusnya sehingga siklus oksigen bisa terus berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai