Protein bahkan menyusun materi genetik yang berperan sebagai pengatur di dalam tubuh
serta yang akan diwariskan kepada keturunannya. Nitrogen di alam dalam bentuk gas N2
yang tidak dapat digunakan baik oleh tumbuhan maupun hewan. Berbeda dengn tumbuhan
dan hewan, bakteri mapu menggunakan nitrogen dalam bentuk gas (N2) untuk
metabolismenya, dan menghasilkan senyawa nitrogen dalam bentuk lain, amonium (NH4)
dan nitrat (NO3).
Dua jalur utama masuknya nitrogen ke dalam suatu ekosistem. Jalur pertama nitrogen besaral
dari deposit nitrogen atmosfer yang berjumlah sekitar 5% samai 10%. Dalam jalur inii baik-
amonium maupun nitrat yang terlarut air hujan maupun yang terbawa oleh debu- debu dapat
memasuki suatu ekosistem untuk selanjutnya digunakan oleh tumbuhan. Sedangkan jalur
yang kedua masuknya nitrogen ke dalam suatu ekosistem ialah melalui serangkaian reaksi
kimia yang dibantu oleh mikroorganisme.
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi (pengikatan) nitrogen hanya dapat dilakukan oleh prokariota (bakteri dan alga)
tertentu yang mampu mengikat senyawa nitrogen dalam bentuk N2 (nitrogen anorganik)
menjadi nitrogen organik dengan mengubahnya menjadi asam amino yang merupakan
penyusun protein. Keberadaan prokariota pengikat nitrogen amat penting bagi suatu
ekosistem mengingat peranan nitrogen ialah struktural senyawa protein yang menjalankan
banyak fungsi vital di dalam tubuh.
Nitrogen difiksasi oleh bakteri di ekosistem terestrial dan juga bakteri yang bersimbiosis
dengan akar tanaman Leguminoceae, Rhizobium leguminosa. Sedangkan pada ekosistem
akuatik terdapat populasi sianobakteria (alga prokariot) yang mampu mengikat nitrogen
bebas dari atmosfer masuk ke badan air yang dapat digunakan oleh tmbuhan air dan alga
untuk nutrisi pertumbuhan.
Advertisement
2. Nitrifikasi
Merupakan reaksi kimia metabolisme amonium (NH4) oleh bakteri nitrit (Nitrosomonas,
Nitrosococus) yang menghasilkan senyawa nitrit (NO2). Amonia (NH3) hasil fiksasi N2 yang
dibebaskan ke dalam tanah akan bereasi dengan ion Hidrogen sehingga membentuk senyawa
amonium (NH4) yang bersifat asam dan dapat digunakan secara langsung oleh tumbuhan.
Amonia (NH3) merupakan senyawa nitrogen dalam bentuk gas, sehingga dapat menguap ke
atmosfer. Pada saat ini amonia mampu membentuk amonium dengan berikatan dengan ion
hidrogen. Amonium yang terbentuk di atmosfer akan ikut terbawa dengan aliran hujan yang
akan membasahi bumi. Kandungan amonium ini akan mempengaruhi pH tanah di suatu
ekosistem.
Amonium yang terakumulasi ditanah sebagian besar dimanfaatkan oleh bakteri nitrit untuk
menghasilkan energi dan akan menghasilka senyawabuangan NO2. Selanjutnya senyawa
nitrit akan digunakan oleh bakteri nitrat (Nitrobacter) yang menghasilkan senyawa nitrat
(NO3). Senyawa nitrat jauh lebih “ramah” dibanding senyawa nitrogen lainnya. Senyawa ini
dapat digunakan oleh tumbuhan secara langsung untuk diasimilasi menjadi senyawa nitrogen
organik, asam amino yang akan menyusun protein. Hewan mendapat asupan nitrogen dengan
cara memakan tumbuhan atau hewan lain melalui rantai makanan pada suatu ekosistem.
3. Denitrifikasi
Adalah suatu reaksi kimia yang merombak senyawa nitrat menjadi senyawa N2 ke atmosfer.
Denitrifikasi dilakukan oleh bakteri denitrifikans yang membantu pengembalian senyawa
nitrogen ke atmosfer.
4. Amonifikasi
Sedangkan amonifikasi ialah penguraian nitrat menjadi amoniun (NH4) melalui proses
penguraian yang dibantu oleh dekomposer (bakteri dan jamur). Pembebasan akumulai
nitrogen pada organisme yang telah mati akan sangat lama siklusnya jika tidak dibantu oleh
dekomposer. Sang pengurai menggunakan senyawa nitrogen organik kompleks (protein/asam
amino) untuk memenuhi nutrisinya) dan dalam reaksi ini mengembalikan senyawa amonium
yang akan menggantikan senyawa amonium yang telah digunakan bai oleh mikroorganisme
maupun tumbuhan.
2. Sifat kimia
1) Nitrogen merupakan unsur yang stabil (kurang reaktif). Dalam keadaan bebas, nitrogen
merupakan molekul diatomik dengan ikatan kovalen rangkap 3.
2) Pada suhu rendah, nitrogen sukar bereaksi dengan unsur lain, hanya logam litium yang
dapat bereaksi dengan nitrogen.
3) Pada suhu tinggi, dapat bereaksi dengan beberapa logam alkali dan alkali tanah.
Contoh:
4) Pada suhu tinggi, dapat bereaksi dengan unsur nonlogam, misalnya oksigen dan hidrogen.
Contoh:
Asam dirozoik mengandung N dengan biloks - dalam keadaan murni. Berupa cairan tak
berwarna yang sangat mudah meledak bersifat asam lemah. Ionazid berbentuk linear dan
simetris, berdasarkar teori ikatan palensi bentuk struktur resoninsasinya sebagai berikut:
Ionazid dalam pelarut air memberlakukan seperti ion halida,karena itu sering di sebut
psudohalida. Diketahui ada beberapa garam yang di sebit sebagai azida. Azida dari logam
berat seperti timbal azida meledak bila terbentur dengan keras, karenanya di gunakan sebagai
tutup detonantor dan peralatan yang di rancang untuk melendakan material lain.seperti
bubuk mesium. Azid dari logam 1 A tidak mudah meledak.
4. Asam Okso dan oksida nitrogen
a. Asam nitrat, dinitrogen penoksida dan ionitra
Senyawa dengan bilangan oksidasi nitrogen tertinggi +5 adalah asam nitrat di nitrogen
pentoksida dan ionitrat.
b. Oksida nitrogen lainnya
Di nitrogen oksida N2 O dapat di buat melalui reaksi penguraian amuniam nitrat.
Penggunaan utamanya adalah sebagai anestesis. Nitrogen oksida. Metode labolatorium untuk
membuat NO melibatkan reaksi Cu dengan HNO encer dingin. Secara komersial NO di
produksi melalui Oksidasi katalitik oksidasi MI menghasilkan tahap pertama pengubahan
NH3 menjadi senyawa nitrogen lainnya.
Nitrogen dioksida dapat di buat melalui reaksi CU dengan HNO pekat panas.. tetapi
sering kali NO berwarna cokelat yang di amati dalam suatu reaksi yang melibatkan HNO
memberikan hasil reaksi NO yang tidak berwarna. NO segera di oksidasi menjadi NO 2 di
udara.
4. Proses Siklus Daur Oksigen
Sumber oksigen terbesar berasal dari proses fotosintesis oleh tanaman. Tanaman dan manusia
atau hewan merupakan komponen penyusun ekosistem yang mempengaruhi proses atau
siklus oksigen di alam semesta. Siklus oksigen digambarkan seperti pada gambar di bawah
ini.
1. Proses fotosintesis tanaman dan alga menyerap CO2 dan menghasilkan O2 yang
dilepaskan ke atmosfer.
2. Kemudian O2 dihirup oleh manusia dan hewan melalui respirasi atau respirasi.
3. Oksigen oleh manusia dan hewan tersebut kemudian dijadikan bahan bakar sari buah
melalui proses metabolisme di tubuh masing-masing.
4. Metabolisme manusia dan hewan menghasilkan CO2 yang kemudian dilepaskan ke
atmosfer.
5. Aktivitas industri juga bisa bekerja saat oksigen tersedia dan membuang CO2 ke
atmosfir sebagai limbah industri.
6. Senyawa dari respirasi makhluk hidup dan pembakaran industri adalah CO2 dan H2O.
Kedua senyawa ini kemudian digunakan kembali oleh tanaman untuk melakukan
proses fotosintesis.
7. Dan seterusnya sehingga siklus oksigen bisa terus berlanjut.